Anda di halaman 1dari 9

NO a.

b.
c.
d.

Topik Penelitian
Judul Penelitian
Pengarang
Dimuat dalam jurnal apa, dan tahun

berapa ?
e. Alamat URL/Websitenya
Artikel 1
a. BUM Des
b. Analisis Faktor Faktor Yang
Mempengaruhi Penyerapan Tenaga
Kerja Di Provinsi Jawa Tengah
Tahun 2008-2012
c. Yulia Pangastuti
d. Economics Development Analysis
Journal 4 (2) (2015)
e. http://journal.unnes.ac.id/sju/index.
php/edaj/article/view/6738

A. REVIEW ARTIKEL
a. Variable Penelitian
b. Setiap Variable penelitian jelaskan

Analisis hasil penelitian (review penelitian)

Indikator penelitiannya/ pengukurannya

a. - Variabel Terikat/dependen : Penyerapan


Tenaga Kerja
- Variabel Bebas/Independen : Produk
Domestik Kabupaten Bruto (PDRB),
Upah Minimum Kabupaten/Kota (UMK),
Pengangguran, Pendapatan Asli Daerah
(PAD).
b. Produk Domestik Kabupaten Bruto
merupakan salah satu indikator pertumuhan
ekonomi suatu negara/wilayah/daerah.
Istilah lain PDRB merupakan jumlah nilai
tambah bruto yang dihasilkan seluruh unit

Berdasarkan Hasil output E-Views


menunjukan Nilai Kostant-0.000504 yang
berarti ketika PDRB meningkat maka tingkat
penyerapan tenaga kerja menurun, begitupun
sebaliknya jika PDRB menurun sebesar
0.000504 % / tahun. Jika dilihat dari
berpengaruh secara signifikan karena >
alpha. Hal tersebut bisa terjadi dikarenakan
angka pembentuk PDRB tidak dihanya
dihasilkan dari penduduk yang bekerja saja
melainkan faktor-faktor lainnya.

usaha dalam wilayah tertentu, atau


merupakan jumlah nilaih barang dan jsa
akhir yang dihasilan ileh seluruh unit
2

Artikel 2

ekonomi.
a. - Variable Independen :
1. Kompetensi Sumber Daya Manusia

Berdasarkan hasil pengujian secara parsial


variable kompetensi SDM dan penerapan

a. BUMD
b. PENGARUH KOMPETENSI
SUMBER DAYA MANUSIA DAN
PENERAPAN SISTEM
AKUNTANSI KEUANGAN
DAERAH TERHADAP
KUALITAS LAPORAN
KEUANGAN DAERAH Pada
Satuan Kerja Perangkat Daerah
(SKPD) Kabupaten Empat Lawang

2. Penerapan Sistem Akuntansi Keuangan

sistem akuntansi keuangan daerah

Daerah
- Variabel Dependen :
1. kualitas laporan keuangan daerah pada

berpengaruh terhadap kualitas laporan

Satuan Kerja Perangkat Daerah di


Kabupaten Empat Lawang
b. Berdasarkan pengujian secara simultan

keuangan daerah.
Berdasarkan pengujian secara simultan
kompetensi SDM dan penerapan sistem
akuntansi keuangan daerah berpengaruh

kompetensi SDM dan penerapan sistem

terhadap kualitas laporan keuangan daerah

akuntansi keuangan daerah berpengaruh

pada SKPD di kabupaten Empat Lawang

terhadap kualitas laporan keuangan daerah


pada SKPD di kabupaten Empat Lawang

Sumatera Selatan
c. Dewi Andini, Yusrawati
d. Jurnal Ekonomi, Manajemen dan
Akutansi I Vol. 24 No. 1 Juni 2015
e. http://www.jurnalkiatuir.com/jurnal/
index.php/jurnal3

ekonomi/article/download/62/58
Artikel 3
a. BUMD
b. PENGARUH BUDAYA ETIS
ORGANISASI, IDEALISME,
DAN RELATIVISME TERHADAP
SENSITIVITAS ETIKA AUDITOR
c. 1Gusti Ayu Sutiarsih, 1Nyoman

a. - Variabel dependen/terikat dalam


penelitian ini adalah sensitivitas etika
auditor (Y).
- V ariabel independen/bebas dalam
penelitian ini adalah budaya etis
organisasi (X1), dan orientasi etika yang
terdiri dari idealisme (X2) dan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan


yang dipaparkan sebelumnya maka dapat
ditarik simpulan sebagai berikut penelitian
ini, yaitu: Pertama, variabel budaya etis
organisasi berpengaruh secara signifikan
terhadap tingkat sensitivitas etika auditor.
Kedua, variabel idealisme berpengaruh

Trisna Herawati, 2Ni Kadek


Sinarwati
d. e-Journal S1 Ak Universitas

kualitas data, uji asumsi klasik, dan uji

Pendidikan Ganesha Jurusan

hipotesis dengan menggunakan bantuan

Akuntansi Program S1 (Volume 2

program Statistical Product and Service

No: 1 Tahun 2014)


e. http://ejournal.undiksha.ac.id/index.
php/S1ak/issue/view/186
4

relativisme (X3)
b. Analisis data pada penelitian ini berupa uji

Artikel 4
a. BUMD
b. PENGARUH BELANJA MODAL
DAN BELANJA PEGAWAI
TERHADAP TINGKAT
KEMANDIRIAN KEUANGAN
DAERAH PADA
KABUPATEN/KOTA PROVINSI
SUMATERA BARAT
c. Erstelita Tria Ramadhani Darwis
d. Jurnal Ekonomi Universitas Negeri
Padang
e. https://www.scribd.com/document/

Solutions (SPSS) Versi 19.

secara signifikan terhadap tingkat sensitivitas


etika auditor. Ketiga, variabel relativisme
berpengaruh secara signifikan terhadap
tingkat sensitivitas etika auditor. Keempat,
secara simultan variabel budaya etis
organisasi, idealisme, dan relativisme
berpengaruh secara signifikan terhadap

tingkat sensitivitas etika auditor.


a. - Variabel Independen :
Penelitian ini bertujuan untuk melihat sejauh
1. Belanja Modal
mana Pengaruh Belanja Modal dan Belanja
2. Belanja Pegawai
- Variabel Dependen : Kemandirian Daerah Pegawai terhadap Tingkat Kemandirian
b. Dalam penelitian ini metode analisis data
Keuangan Daerah pada Kabupaten dan Kota
yang digunakan adalah teknik regresi
Provinsi Sumatera Barat tahun 2009-2013.
berganda untuk menguji pengaruh
Berdasarkan hasil analisis yang telah
pendapatan belanja modal belanja pegawai
dilakukan, beberapa kesimpulan yang dapat
terhadap tingkat kemandirian keuangan
diambil dari penelitian ini adalah :
daerah.
1. Belanja modal berpengaruh dan
signifikan negatif terhadap tingkat
kemandirian keuangan daerah pada
kabupaten dan kota Provinsi

326606132/Belanja-Modal-dan-

Sumatera Barat pada tahun 2009-

Kemandirian-Daerah-pdf

2013. Dengan demikian hipotesis


pertama (H1) diterima.

2. Belanja pegawai berpengaruh dan


signifikan negatif terhadap tingkat
kemandirian keuangan daerah pada
kabupaten dan kota Provinsi
Sumatera Barat pada tahun 20092013. Dengan demikian hipotesis
kedua (H2) diterima.
5

Artikel 5
a. Anggaran
b. PENGARUH PARTISIPASI
PENYUSUNAN ANGGARAN

a. - Variabel dependen : kinerja aparat


pemerintah daerah.
- Variabel independen : partisipasi
-

anggaran.
Variabel Moderating : Miah dan Mia

TERHADAP KINERJA

(1996) dalam Nor (2007) menyatakan

APARATUR PEMERINTAH

Desentralisasi adalah seberapa jauh

DAERAH DENGAN

manajer yang lebih tinggi mengijinkan

DIMODERASI OLEH VARIABEL

manajer dibawahnya untuk mengambil

DESENTRALISASI DAN
BUDAYA ORGANISASI
c. Restu Agusti
d. Jurnal Ekonomi Volume 20, Nomor

keputusan secara independen.


b. Untuk menguji hipotesis ini digunakan

Penelitian ini bertujuan untuk menguji


pengaruh partisipasi penyusunan anggaran
terhadap kinerja aparat pemerintah daerah
dengan desentralisasi dan budaya organisasi
sebagai variabel moderating nya dengan
objek penelitian kepala bagian (eselon III)
dan kepala subbagian (eselon IV) pada dinas
pemerintahan Kabupaten Bengkalis. Dari
hasil penelitian ini, peneliti dapat
menyimpulkan sebagai berikut :

regresi berganda dengan interksi. Fokus

1. Hasil pengujian hipotesis pertama

utama regresi pada penelitian ini adalah

menunjukkan bahwa variabel

signifikan indeks koefisien dan sifat

partisipasi anggaran berpengaruh

%2findex.php%2fJE%2farticle

pengaruh interaksi variabel moderating

terhadap kinerja aparat pemda.

%2fdownload

(Desentralisasi dan Budaya Organisasi)

Pengujian ini berhasil membuktikan

3 September 2012
e. http://fejournal.unri.ac.id

%2f1173%2f1164/RK=0/RS=BH7

dengan partisipasi anggaran terhadap

hipotesis pertama yang menyatakan

_4MqgvSDwuOpUHKsGNElUAj

kinerja aparat pemerintah.

bahwa partisipasi yang tinggi dalam

Q-

penyusunan anggaran akan


meningkatkan kinerja aparat pemda.
Hasil penelitian ini konsisten dengan
hasil penelitian Sardjito dan Osmad
(2006) yang menyatakan bahwa
partisipasi penyusunan anggaran
berpengaruh signifikan terhadap
kinerja aparat pemda.
2. Hasil pengujian hipotesis kedua
menunjukkan bahwa variabel
desentralisasi berpengaruh positif
terhadap hubungan antara partisipasi
penyusunan anggaran dengan kinerja
aparat pemda. Hasil penelitian ini
konsisten dengan temuan Gull dkk
dlm Nor (2006) yang menyatakan
bahwa desentralisasi mempunyai
pengaruh yang signifikan terhadap
hubungan antara partisipasi
penyusunan anggaran dengan kinerja
aparat pemda.

3. Hasil pengujian hipotesis ketiga


menunjukkan bahwa tingkat
partisipasi penyusunan anggaran akan
mempunyai pengaruh negatif
terhadap kinerja aparat pemda pada
budaya organisasi yang tinggi, dan
akan berpengaruh positif pada budaya
organisasi yang rendah .Hasil
pengujian hipotesis ketiga
menunjukkan bahwa budaya
organisasi berpengaruh negatif
terhadap hubungan antara partisipasi
penyusunan anggaran terhadap
kinerja aparat pemda.
6

Artikel 6
a. Anggaran
b. PENGARUH PERENCANAAN,

a. - Variabel exogen : perencanaan,

perencanaan anggaran berpengaruh

pelaksanaan dan pengendalian


Variabel Endogen : Kinerja SKPD
b. Pencapaian masing-masing indikator

secara positif dan signifikan terhadap

PELAKSANAAN DAN

menunjukkan bahwa skor tingkat

PENGENDALIAN ANGGARAN

pencapaian pada kedua indikator baik.

TERHADAP KINERJA SATUAN

Pencapaian masing-masing indikator

KERJA PERANGKAT DAERAH

menunjukkan bahwa skor tingkat capaian

(SKPD) KABUPATEN

pelaksanaan anggaran yang ada pada


pemerintah Kabupaten Kepulauan Mentawai.
Perencanaan dan pelaksanaan anggaran
berpengaruh secara positif dan signifikan
terhadap pengendalian anggaran kinerja
SKPD yang ada pada Pemerintah Kabupaten

KEPULAUAN MENTAWAI
c. Amir Ahmari dan Syamsul Amar
d. Accounting Analysis Journal
e. http://ejournal.unp.ac.id/index.php/j
rmbp/article/view/5363

pada kedua indikator tersebut berada pada

Kepulauan Mentawai. Perencanaan,

kategori baik, dan satu indikator yaitu

pelaksanaan dan pengendalian anggaran

pelaksanaan masih termasuk dalam

berpengaruh secara positif dan signifikan

kategori cukup baik. Meskipun

baik secara langsung maupun tidak langsung

pengendalian telah termasuk dalam

terhadap kinerja SKPD yang ada pada

kategori baik, namun masih perlu adanya

Pemerintah Kabupaten Kepulauan Mentawai.

peningkatan proses perencanaan dan

Perencanaan anggaran mempunyai

pelaksanaan agar penyelenggaraan

pengaruh paling besar terhadap kinerja

pemerintahan dapat mencapai hasil yang

SKPD. Dari pengaruh tersebut, pengaruh

semakin baik.

langsung perencanaan anggaran lebih besar


dibanding pengaruh tidak langsung. Hal ini

Artikel 7
a. Anggaran
b. PENGARUH KEJELASAN
SASARAN ANGGARAN,
PENGENDALIAN AKUNTANSI

a. - variabel independen : kejelasan sasaran


anggaran dan pengendalian akuntansi
- variabel moderating : kejelasan sasaran
anggaran, pengendalian akuntansi, sistem
pelaporan dan motivasi
b. Hasil menunjukan bahwa kejelasan sasaran

DAN SISTEM PELAPORAN

anggaran dan pengendalian akuntansi tidak

TERHADAP AKUNTABILITAS

berpengaruh terhadap kinerja akuntabilitas

KINERJA INSTANSI

instansi pemerintah, sedangkan sistem

PEMERINTAH
c. Mei Anjarwati
d. Accounting Analysis Journal 1 (2)

pelaporan dan motivasi berpengaruh


terhadap variabel dependennya.

diduga disebabkan pengaruh pengendalian


Dari pengujian regresi linier berganda
dengan

menggunakan

SPSS,

dapat

disimpulkan bahwa:
1. Kejelasan

sasaran

anggaran

berpengaruh terhadap akuntabilitas


kinerja instansi pemerintah.
2. Pengendalian

akuntansi

tidak

berpengaruh terhadap akuntabilitas


kinerja instansi pemerintah.
3. Sistem

pelaporan

berpengaruh

terhadap akuntabilitas kinerja instansi

(2012)
e. http://journal.unnes.ac.id/artikel_sj

pemerintah.
4. Kejelasan

u/aaj/555

sasaran

anggaran,

pengendalian akuntansi dan sistem


pelaporan

secara

simultan

berpengaruh terhadap akuntabilitas


kinerja instansi pemerintah.
8

Artikel 8
a. Anggaran
b. PENGARUH PENGELOLAAN
ANGGARAN TERHADAP
KINERJA ORGANISASI

a. - Variabel independen : Pengelolaan


Anggaran (X1)
- Variabel Dependennya : kinerja kerja
Organisasi (Y)
b. Hasil Penelitian yang dilakukan Menurut
(LAN 2003:4-5). Kinerja instansi

PEMERINTAHAAN
c. Ruivo Barros Magno, Abdul

pemerintah adalah gambaran mengenai

Hakim, Tjahjanulin Domai


d. ISSN 2088-7469 (Paper) ISSN

instansi pemerintah sebagai penjabaran dari

2407-6864 (Online) Vol. 5, No. 2,


2015
e. http://jurnal.unitri.ac.id/index.php/r
eformasi/article/view/315/0

tingkat pencapaian sasaran ataupun tujuan


visi, misi, dan strategi instansi pemerintah
yang mengindikasikan tingkat keberhasilan
dan kegagalan pelaksanaan kegiatankegiatan sesuai dengan program dan
kebijakan yang ditetapkan. Lebih lanjut
dikatakan bahwa kinerja adalah proses
sistematis dan berkesinambungan untuk

Dari hasil pengujian dengan mengunakan


alat bantu SPPS, Maka dapat di peroleh
kesimpulan sebagai berikut: berdasarkan
hasil analisis regresi dapat disimpulkan
bahwa :
1. Ada pengaruhsignifikan pengelolaan
anggaran terhadap kinerja kerja
organisasi pemerintah
daerah,semakin tinggi pengelolaan
anggaran maka akan semakin
meningkatkan kinerja pemerintah
daerah. Hasil analisis juga
menunjukkan bahwa perolehan nilai
koefisien pengaruh pengelolaan
anggaran terhadap kinerja organisasi
sebesar0,892 sehingga semakin

menilai kebehasilan dan kegagalan

tingginya pengelolaan anggaran maka

pelaksanaan kegiatan sesuai dengan

dapat meningkatkan kinerja

program, kebijakan, sasaran dan tujuan


yang telah ditetapkan dalam mewujudkan
visi, misi dan strategi instansi pemerintah.
Proses ini dimaksudkan untuk menilai
pencapaian setiap indikator kinerja guna
memberikan gambaran tentang
keberhasilan dan kegagalan pencapaian
tujuan dan sasaran. Selanjutnya dilakukan
pula analisis akuntabilitas kinerja yang
menggambarkan keterkaitan pencapaian
kinerja kegiatan dengan program dan
kebijakan dalam rangka mewujudkan
sasaran, tujuan, visi dan misi sebagaimana
ditetapkan dalam rencana strategik.
Penilaian kinerja patut mendapatkan
perhatian yang serius pada instansi
pemerintah.

organisasi pegawai.
2. Pengelolaan anggaran dalam hal ini,
manajerial pengelolaan anggaran
berpengaruh juga terhadap kinerja
pemerintah daerah, sehingga semakin
tinggi peran manajerial pengelolaan
anggaran daerah maka akan semakin
meningkatkan kinerja pemerintah
daerah.

Anda mungkin juga menyukai