Tugas Geothermal 1
Tugas Geothermal 1
UNIVERSITAS HASANUDDIN
FAKULTAS TEKNIK
JURUSAN TEKNIK GEOLOGI
PROGRAM STUDI TEKNIK GEOLOGI
HUBUNGAN ANTARA GUNUNG API DENGAN GEOTHERMAL
TUGAS
OLEH
Nama
: Fauzul Umam
No. Mhs : D 611 12 279
MAKASSAR
2016
DAFTAR ISI
Halaman
PENDAHULUAN ....................................................................
1
Latar Belakang.............................................................................
1
Maksud dan Tujuan.....................................................................
2
Batasan Masalah..........................................................................
2
2.2.3
2.2.4
2.2.5
Jenis-jenis Geothermal................................................................
29
Karakteristik Geothermal............................................................
37
Pemanfaatan Geothermal.............................................................
42
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 2.1 Skema Pembentukan Gunung Api....................... 4
Gambar 2.2 Kepalan Asap ...... 4
Gambar 2.3 G. Batur, Bali .. 6
Gambar 2.4 Sketsa Pembentukan Gunung Api ... 7
Gambar 2.5 Sebaran Gempa Bumi Tektonik Sejak Tahun 1900 8
Gambar 2.6 Lempeng Tektonik 9
Gambar 2.7 Peta Sebaran Gunung Api Indonesia ... 10
Gambar 2.8 Letusan Freatik, G. Lokon, Indonesia...... 11
Gambar 2.9 Letusan Magmatik, G. Merapi, Indonesia ... 12
Gambar 2.10 Letusan Freato Magnetik, Japan Vulkano, Jepang .. 13
Gambar 2.11 Letusan Tipe Vulkano, G. Vesuvius, Italia .. 14
Gambar 2.12 Letusan Tipe Plinian, G. Krakatau, Indonesia 15
Gambar 2.13 Letusan Tipe Saint Vincent, G. Saint Vincent.................. 16
Gambar 2.14 Letusan Tipe Strombolian, G. Anak Krakatau, Indonesia 16
Gambar 2.15 Letusan Tipe Merapi, G. Merapi, Indonesia ... 17
Gambar 2.16 Letusan Tipe Karangetan, G. Karangetan, Indonesia ... 18
Gambar 2.17 Bentuk Gunung Api Strato/Kerucut, G. Merapi, Indonesia19
Gambar 2.18 Bentuk Gunung Api Cinder Vulkano, G. Vesuvius, Italia.. 20
Gambar 2.19 Bentuk Gunung Api Perisai, G. Mauna Kea, Hawaii...... 20
Gambar 2.20 Pincate Maar .... 21
Gambar 2.21 Bentuk Gunung Api Kaldera, G. Bromo, Indonesia.... 22
Gambar 2.22 Proses Pembentukan Geothermal 25
Gambar 2.23 Energi Panas Bumi Uap Basah 27
Gambar 2.24 Energi Panas Bumi Air Panas, Suoh, Lampung Barat, Indonesia28
Gambar 2.25 Energi Panas Bumi Batu Panas........................... 28
Gambar 2.26 Mata Air Panas ....... 32
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Energi merupakan kebutuhan yang sangat vital bagi kehidupan baik
kehidupan manusia, hewan dan tumbuhan. Kebutuhan energi tersebut tentunya
harus diimbangi dengan tersedianya pasokan energi yang cukup. Akan tetapi
semakin berkembangnya proses kehidupan manusia,energi yang dibutuhkan
semakin banyak sementara ketersediaan energi makin berkurang.
Manusia dan semua mahluk hidup yang ada di bumi sangat bergantung
terhadap energi. Energi yang saat ini banyak digunakan adalah energi fosil.
Ketergantungan terhadap energi fosil menjadi bom waktu yang dapat meledak
seketika. Energi fosil, seperti yang sudah kita ketahui sejak duduk di bangku
sekolah dasar, adalah energi yang tidak dapat diperbarui. Artinya suatu saat akan
habis sehingga diperlukan upaya pencarian sumur minyak baru sebagai cadangan
dan mencari alternatif-alternatif lainnya selain fosil yang sifatnya dapat
diperbaharui untuk mencukupi kebutuhan energi masa depan (Andri, 2013).
Indonesia merupakan Negara yang dilalui oleh jalur ring of fire karena
Indonesia terletak di pinggir lempeng yang secara konstan bergerak, berdasarkan
hal tersebut banyak sekali terjadi gempa dan letusan gunung api di Indonesia,
sehingga selain diberkati dengan tanah yang subur tetapi juga kaya akan energi
panas bumi. Melihat besarnya potensi tersebut maka perlu adanya perhatian yang
lebih dalam upaya pengembangannya. Sehingga dengan demikian, pemakaian
energi dalam kehidupan dapat dapat dimaksimalkan.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Gambar 2.2 : Kepulan asap yang dihembus angina menjauh meninggalkan jejak
Gunung api adalah salah satu fenomena yang misterius di alam raya dan tidak
dapat dipelajari hanya dari satu disiplin ilmu saja. Volcanology, ilmu yang
mempelajari tentang kegunungapian mengadopsi ilmu-ilmu geologi, fisika dan
kimia.
Gunung/Kawah Parasit
Kawah Utama
Gambar 2.3 : Kawah utama, gunung/kawah parasite dan leleran lava gunung
Batur Bali yang mengekspresikan pembentukan gunung api seperti pada sketsa.
Bila batuan cair (magma) dan atau gas mendesak keluar serta batuan penutup
tidak sanggup menahannya, maka akan terjadi letusan. Prinsip fisika mengatakan,
bila tekanan pada satu sisi lebih besar daripada sisi lainnya, maka akan terjadi
pendobrakan dan penghancuran.
G
ambar 2.5 : Sebaran gempa bumi tektonik sejak tahun 1900. Simbol ungu adalah
gempa dangkal, kurang dari 40 km, biru kedalaman 40-80 km, hijau kedalaman
80-160 km, kuning kedalaman 160-300 km, jingga kedalaman 300-500 km dan
merah adalah gempa dalam lebih dari 500 km
Berdasarkan catatan sejarah, sesungguhnya gunung api sebanyak itu tidak
semua pernah meletus, tetapi berdasarkan kriteria (kenampakan permukaan, jenis
batuan yang menyusun, dan sebagainya) pantas disebut sebagai gunung api.
Untuk menghindari kesimpang-siuran dan memudahkan mengamatinya, maka
gunung api Indonesia dibagi menjadi tiga tipe berdasarkan sejarah kegiatannya,
yaitu gunung api tipe A, tipe B, tipe C.
Gunung api Tipe A adalah gunung api yang pernah meletus atau
meningkat kegiatannya sejak tahun 1600 sampai sekarang. Mengapa tahun 1600
diambil sebagai patokan tidak ada penjelasan, mungkin karna mulai masa itu
sudah mulai dilakukan pencatatan, jumahnya sebanyak 78 gunung. Gunung api
Tipe B adalah gunung api yang tidak memiliki sejarah letusan sejak tahun 1600
atau sebelumnya, tetapi ada lubang bekas letusan (kawah tidak aktif) di
tubuh/puncaknya, jumlahnya 30 gunung. Gunung api tipe C adalah gunung api
yang hanya memiliki manifestasi panas bumi (solfatara, fumarola) di permukaan
tubuhnya, tetapi tidak ada sejarah letusan sejak tahun 1600 atau sebelumnya
maupun lubang bekas letusan di tubuh/ puncaknya, jumlahnya 21 gunung.
11
12
13
Gamb
ar 2.10 : Letusan Freatomagnetik, Tokyo Volcano, Jepang
2.1.6 Tipe Letusan
Letusan magmatic menghasilkan berbagai tipe letusan . adanya perbedaan
tipe letusan disebabkan oleh antara lain ; proses kimia, fisika, termodinamika,
kekentalan (jenis) magma dan struktur geologi pada tubuh gunung api.
Penamaan setiap tipe letusan gunung api diambil dari ciri khas suatu
gunung api yang pertama kali dipelajari atau nama seseorang yang pertama kali
menelitinya. Berbagai tipe letusan gunung api yang lazim terjadi di Indonesia
adalah :
1.
2.
3.
4.
5.
6.
Untuk mengetaehui tipe letusan suatu gunung api dilakukan dengan cara
mengamati secara visual.
1. Letusan Tipe Vulkano
14
Tipe ini adalah ciri khas dari Gunung Volcano di Italia. Material letusannya
terdorong ke atas dan di ujung asap letusan mengembang seperti paying.
Biasanya gunung api yang memamerkan tipe ini pipa kawahnya sudah terbuka.
Ancaman tipe ini adalah hujan abu lebat. Hujan abu yang akan jatuh tergantung
arah angina
15
Ga
mbar 2.13 : Letusan Tipe St. Vincent, G. St. Vincent
4. Letusan Tipe Strombolian
16
Tipe ini pertama kali dipamerkan di Gunung Stromboli, Italia. Ciri khasnya
adalah menyemburkan lava pijar ke segala arah terus menerus dalam selang
waktu beberapa menit secara berkala. Bila malam hari terlihat bagaikan
kembang api. Letusan tipe ini biasanya bertekanan gas lemah sehingga hanya
melontarkan lava pijar disekitar puncak atau lereng bagian atas.
17
utama dari tipe ini adalah aliran awan panas guguran. Arah ancaman tergantung
aliran awan panas guguran.
18
19
20
Gam
bar 2.18 : Bentuk Gunung Api Cinder Volcano, G. Vesuvius, Italia
3. Perisai
Gunung api ini berbentuk seperti perisai atau tameng. Bentuk gunung api ini
relatif datar dan landai karena jenis lava yang dierupsikan merupakan lava cair
bersifat basalt. Shield volcano banyak terbentuk pada zona hot spot di tengah
samudera.
4. Maar
Gunung api ini terbentuk dari erupsi eksplosif dan dikendalikan oleh dapur
magma yang dangkal. Ketinggian gunung api ini rendah dan pasca letusan
biasanya akan terbentuk danau yang dasarnya relatif kedap air.
22
23
temperature yang diterima dari inti bumi akan meleleh dan lelehan dari batuan
tersebutlah yang kita kenal dengan magma. Magma memiliki densitas yang lebih
rendah dari batuan, otomatis batuan yang telah menjadi magma tadi akan mengalir
ke permukaan bumi. Jika magma sampai ke permukaan maka magma tersebut
berubah nama dengan sebutan lava (contoh lava yang sering kita lihat jika terjadi
erupsi (letusan) gunung api.
24
kali dari jumlah energi seluruh cadangan minyak bumi dan gas alam yang masih
tersedia.
Energi panas bumi ini berasal dari aktivitas tektonik di dalam bumi yang
terjadi sejak planet ini diciptakan. Panas ini juga berasal dari panas matahari yang
diserap oleh permukaan bumi. Selain itu sumber energi panas bumi ini diduga
berasal dari beberapa fenomena:
1.
2.
3.
(erat hubungan dengan arus konveksi). Air yang terdapat pada teko yang dimasak
di atas kompor, setelah panas, air akan berubah menjadi uap air . Hal serupa juga
terjadi pada pembentukan energi panas bumi. Air tanah yang terjebak di dalam
batuan yang kedap dan terletak di atas dapur magma atau batuan yang panas
karena kontak langsung dengan magma, otomatis akan memanaskan air tanah
yang terletak diatasnya sampai suhu yang cukup tinggi ( 100 250 C). Sehingga
air tanah yang terpanaskan akan mengalami proses penguapan. Apabila terdapat
rekahan atau sesar yang menghubungkan tempat terjebaknya air tanah yang
dipanaskan tadi dengan permukaan maka pada permukaan kita akan melihat
manifestasi thermal. Salah satu contoh yang sering kita jumpai adalah mata air
25
26
27
uap dan air. Uap yang telah dipisahkan dari air diteruskan ke turbin untuk
menggerakkan generator listrik, sedangkan airnya disuntikkan kembali ke dalam
bumi untuk menjaga keseimbangan air dalam tanah.
Ga
mbar 2.23 : Energi Panas Bumi Uap Basah
2. Energi Panas Bumi Air Panas
Air panas yang keluar dari perut bumi pada umumnya berupa air asin
panas yang disebut "brine" dan mengandung banyak mineral. Karena banyaknya
kandungan mineral ini, maka air panas tidak dapat digunakan langsung sebab
dapat menimbulkan penyumbatan pada pipa-pipa sistim pembangkit tenaga listrik.
Untuk dapat memanfaatkan energi panas bumi jenis ini, digunakan sistem biner
(dua buah sistem utama) yaitu wadah air panas sebagai sistem primemya dan
sistem sekundernya berupa alat penukar panas (heat exchanger) yang akan
menghasilkan uap untuk menggerakkan turbin. Energi panas bumi uap panas
28
Gamba
r 2.24 : Energi Panas Bumi Air Panas, Suoh, Lampung Barat, Indonesia
3. Energi Panas Bumi Batuan Panas
Energi panas bumi jenis ketiga berupa batuan panas yang ada dalam perut
bumi terjadi akibat berkontak dengan sumber panas bumi (magma). Energi panas
bumi ini harus diambil sendiri dengan cara menyuntikkan air ke dalam batuan
panas dan dibiarkan menjadi uap panas, kemudian diusahakan untuk dapat
diambil kembali sebagai uap panas untuk menggerakkan turbin. Sumber batuan
panas
pada
umumnya
terletak
jauh
di
dalam perut
bumi,
sehingga
29
30
2. Kondisi Hidrologi
Pada busur kepulauan dengan kegiatan vulkanisma/magmatisma masih
berjalan, dimana magma di bawah permukaan berinteraksi dengan lokasi-lokasi
bersiklus basah atau cukup persediaan air; akan terjadi pendinginan magma dan
proses
hidrotermal
untuk
menciptakan
lingkungan
fasa
uap-air
aktif.
Demikian pentingnya
peranan
31
air
dalam mempertahankan
(juvenile)
tidak
mencukupi
jumlah
yang
dibutuhkan
dalam
32
Mata air panas, dapat terbentuk dalam beberapa tingkatan mulai dari
rembesan hingga menghasilkan air dan uap panas yang dapat
dimanfaatkan secara langsung (pemanas ruangan/rumah pertanian atau air
mandi) atau penggerak turbin listrik; dan yang paling penting adalah
bahwa dengan menghitung/mengukur suhunya dapat diperkirakan besaran
keluaran energi panas (thermal energy output) dari reservoir di bawah
permukaan.
33
34
Gam
bar 2.29 : Kawah Ijen, Indonesia
4. Reservoir
Reservoir adalah suatu volume batuan di bawah permukaan bumi yang
mempunyai cukup porositas dan permeabilitas untuk meloloskan fluida (sumber
35
36
37
38
Cara ini bekerja dimana saja karena temparatur di bawah tanah tetap konstan
selama tahunan. Sistem yang sama dapat digunakan untuk menghangatkan gedung
di musim dingin dan mendinginkan gedung di musim panas
Gam
bar 2.30 : Rumah kaca
2. Pemanfaatan Di Sektor Pariwisata
Di sektor pariwisata, energi panas bumi dapat dimanfaatkan karena
menjadi daya tarik tersendiri buat para wisatawan untuk menikmati energi panas
dari dalam bumi seperti air panas maupun uap panas menjadi tempat wisata yang
banyak dikunjungi wisatawan.
39
Ga
mbar 2.31 : Pemandian Air Panas
3. Pemanfaatan Secara Langsung Di Sektor Pertanian
Energi panas bumi dapat digunakan secara langsung (teknologi sederhana)
untuk proses pengeringan terhadap hasil pertanian, perkebunan dan perikanan
dengan proses yang tidak terlalu sulit. Air panas yang berasal dari mata air panas
atau sumur produksi panas bumi pada suhu yang cukup tinggi dialirkan melalui
suatu heat exchanger, yang kemudian memanaskan ruangan pengering yang
dibuat khusus untuk pengeringan hasil pertanian.
40
Gam
bar 2.32 : Pemanfaatan Geotermal dalam Sektor Pertanian
4. Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi
Berdasarkan data kementerian ESDM, potensi panas bumi di dunia yang
bisa dimanfaatkan untuk sumber listrik mencapai 113 Giga Watt (GW), dimana
40%-nya dimiliki oleh Indonesia, yaitu sebesar 28 GW. Akan tetapi enenrgi panas
bumi yang dimanfaatkan di Indonesia baru hanya 4% dari total yang tersedia.
Pemanfaatan energi panas bumi untuk pembangkit listrik secara garis besar
dilakukan dengan cara melihat resource dari panas bumi tersebut. Apabila suatu
daerah memiliki panas bumi yang mengeluarkan uap air (steam), maka steam
tersebut langsung dapat digunakan. Steam tersebut secara langsung diarahkan
menuju turbin pembangkit listrik untuk menghasilkan energi listrik. Setelah
selesai steam tersebut diarahkan menuju kondenser sehingga steam tersebut
terkondensasi menjadi air. Air ini selanjutnya di recycle untuk menjadi uap lagi
secara alami. Namun, bila panas bumi itu penghasil air panas (hot water), maka
41
air panas tersebut harus di ubah terlebih dahulu menjadi uap air (steam). Proses
perubahan ini membutuhkan peralatan yang disebut dengan heat exchanger,
dimana air panas ini dialirkan menuju heat exchanger sehingga terbentuk uap air.
Pembangkit yang digunakan untuk meng-konversi fluida geothermal
menjadi tenaga listrik secara umum mempunyai komponen yang sama
dengan power plants lain yang bukan berbasis geothermal, yaitu terdiri dari
generator, turbin sebagai penggerak generator, heat exchanger, chiller, pompa, dan
sebagainya. Saat ini terdapat tiga teknologi panas bumi yang digunakan untuk
mengkonversi panas bumi menjadi energi listrik, yaitu :
a.
atas suhu 1750oC dapat digunakan sebagai sumber pembangkit Flash Steam
Power Plants. Fluida panas tersebut dialirkan kedalam tangki flash yang
tekanannya lebih rendah sehingga terjadi uap panas secara cepat. Uap panas yang
disebut dengan flash inilah yang menggerakkan turbin untuk mengaktifkan
42
generator yang kemudian menghasilkan listrik. Sisa panas yang tidak terpakai
masuk kembali ke reservoir melalui injection well. Contoh dari Flash Steam
Power Plants adalah Cal-Energy Navy I flash geothermal power plants di Coso
Geothermal field, California, USA.
c.
kedua teknologi sebelumnya yaitu dry steam dan flash steam. Pada BCPP air
panas atau uap panas yang berasal dari sumur produksi (production well) tidak
pernah menyentuh turbin. Air panas bumi digunakan untuk memanaskan apa yang
disebut dengan working fluid pada heat exchanger. Working fluid kemudian
menjadi panas dan menghasilkan uap berupa flash. Uap yang dihasilkan
di heat exchanger tadi lalu dialirkan untuk memutar turbin dan selanjutnya
menggerakkan generator untuk menghasilkan sumber daya listrik. Uap panas yang
dihasilkan di heat exchanger inilah yang disebut sebagai secondary (binary) fluid.
Binary Cycle Power Plants ini sebetulnya merupakan sistem tertutup. Jadi tidak
ada yang dilepas ke atmosfer. Keunggulan dari BCPP ialah dapat dioperasikan
pada suhu rendah yaitu 90-1750C. Contoh penerapan teknologi tipe BCPP ini ada
di Mammoth Pacific Binary Geo-thermal Power Plants di Casa Diablo geothermal
field, USA.
43
44
45
Secara struktur, lapisan bumi dibagi menjadi tiga bagian, yaitu kerak bumi
(crush), selimut (mantle), dan inti bumi (core). Suhu di bagian bawah kerak bumi
mencapai 1.100oC. Lapisan kerak bumi dan bagian di bawahnya hingga
kedalaman 100 km dinamakan litosfer. Selimut bumi memiliki tebal mencapai
2.900 km dan merupakan lapisan batuan padat. Suhu di bagian bawah selimut
bumi mencapai 3.000 oC. Inti bumi terdiri dari material cair yang terdapat pada
kedalaman 2900-5200 km. Inti dalam ini terdiri dari nikel dan besi yang suhunya
mencapai 4.500 oC. Secara universal, setiap penurunan 1 km kedalaman ke perut
bumi temperatur naik sebesar 25 30C. Atau setiap kedalaman bertambah 100
meter temperatur naik sekitar 2,5 sampai 3C. Jadi semakin jauh ke dalam perut
bumi suhu batuan akan makin tinggi.Bila suhu di permukaan bumi adalah 27C
maka untuk kedalaman 100 meter suhu bisa mencapai sekitar 29,5C.
Pertambahan panas ini disebut gradien geothermal.
Di dalam kulit bumi, ada kalanya aliran air berada dekat dengan batubatuan panas yang temperaturnya bisa mencapai 148C. Air tersebut tidak
menjadi uap (steam) karena tidak ada kontak dengan udara. Bila air panas tersebut
keluar ke permukaan bumi melalui celah atau retakan di kulit bumi, maka akan
timbul air panas yang biasa disebut dengan hot spring. Air panas alam (hot spring)
ini biasa dimanfaatkan untuk kolam air panas dan banyak pula yang sekaligus
dijadikan tempat wisata.
Apabila air panas alam mengalami kontak dengan udara karena fraktur
atau retakan, maka semburan akan keluar melalui retakan tersebut dalam bentuk
air panas dan uap panas (steam). Air panas dan steam inilah yang kemudian
46
BAB III
PENUTUP
47
3.1 Kesimpulan
Adapun kesimpulan yang dapat ditarik dari beberapa paparan diatas antara lain :
1. Jenis Gunung Api
a. Berdasarkan Bentuk :
- Stratovolcano/Kerucut
- Cinder Volcano
- Perisai
- Maar
- Kaldera
b. Berdasarkan Letusan :
- Letusan Tipe Vulkano
- Letusan Tipe Plinian
- Letusan Tipe Saint Vincent
- Letusan Tipe Strombolian
- Letusan Tipe Merapi
- Letusan Tipe Karangetan
2. Jenis Geothermal :
a. Energi Panas Bumi Uap Basah
b. Energi Panas Bumi Air Panas
c. Energi Panas Bumi Batuan Panas
3. Hubungan antara Gunung Api dan Geothermal adalah
Energi panas bumi/ Geothermal adalah energi yang diekstraksi dari panas yang
tersimpan di dalam bumi. Energi panas bumi ini berasal dari aktivitas tektonik di
dalam bumi yang terjadi sejak planet ini diciptakan sehingga keberadaan Gunung
api dan Geothermal adalah berbanding lurus, dimana terdapat gunung api
kemungkinan besar juga terdapat sumber energi panas bumi.
48
SENARAI KATA
Abu adalah batuan berukuran halus (<1 mm) yang dihasilkan oleh letusan
Gunung Api.
Awan Panas adalah campuran antara gas dan bebatuan (segala ukuran) terdorong
ke bawah akibat kepadatannya yang tinggi dan merupakan adonan yang jenuh
menggulung secara turbulensi bagaikan gulungan awan yang menyusuri lereng.
Selain suhunya sangat tinggi, antara 300o-700oC, kecepatan luncurnya pun sangat
tinggi, >70 km/jam (tergantung kemiringan lereng).
49
Bom adalah material letusan Gunung Api berukuran lebih besar dari kepalan
tangan.
Efusif adalah salah satu jenis letusan gunung api yang menghasilkan leleran lava.
Eksplosif adalah salah satu jenis letusan gunung api yang sifatnya magmatis
menghasilkan lontaran material kea rah vertical, biasanya disertai suara
letusan/dentuman yang kuat.
Freatik adalah salah satu jenis letusan gunung api yang hanya menghasilkan abu
dan atau gas. Biasa juga disebut letusan gas.
Fumarola adalah manifestasi panas bumi di tubuh utama gunung api yang unsur
utamanya uap air.
Kawah adalah pusat kegiatan suatu gunung api, biasanya berupa lubang di
puncak. Bila muncul di lereng disebut kawah parasite. Garis tengah kawah
bervariasi, antara puluhan meter hingga ratusan meter. Bila ukuran garis
tengahnya melebihi dua kilometre disebut kaldera.
Kubah Lava adalah magma yang mencapai permukaan kemudian membeku dan
membentuk tonjolan seperti kubah.
Lahar adalah adonan material letusan gunung api dari berbagai ukuran, abu serta
bongkah terbawa air dan mengalir dalam bentuk banjir. Bila penyebabnya adalah
air kawah (dari danau kawah), terjadi bersamaan dengan letusan, disebut lahar
letusan atau lahar primer. Bila penyebabnya adalah air hujan disebut lahar hujan
atau lahar sekunder, lazimnya disebut lahar saja.
50
Lapilli adalah bahan lepas (klastik) dari material letusan gunung api berukuran
sebesar kacang hijau hingga biji salak (4-32 mm).
Lava adalah magma yang mencapai permukaan bumi, dapat berwujud cairan
kental. Bila sudah dingin akan mengeras dan membatu.
Maar adalah lubang bekas letusan yang tidak aktif lagi, biasanya berupa danau
atau laguna.
Magma adalah lelehan batuan pijar bersuhu lebih dari 1000oC yang terdapat di
dalam lapisan kulit bumi, mempunyai sifat fisika dan kimia tertentu yang terdiri
dari unsur-unsur pembentuk batuan.
Mofet adalah lubang yang berada di tubuh gunung api yang mengeluarkan gas
racun. Konsentrasi gas beracun ini akan meningkat ketika cuaca mendung, hujan
atau keadaan angina tenang.
Peta Kawasan Rawan Bencana adalah peta yang berisi petunjuk tingkat
kerawanan bencana pada suatu daerah apabila terjadi letusan gunung api.
Pos Pengamatan Gunung Api adalah gedung yang dibangun sebagai tempat
untuk memantau segala aktivitas gunung api, baik secara visual maupun dengan
instrumentasi.
Seismograf adalah peralatan yang dipergunakan untuk merekam getaran gempa
bumi, hasil rekamannya disebut seismogram.
51
Solfatara adalah manifestasi panas bumi di tubuh gunung api yang unsur
utamanya gas belerang.
Tefra adalah material lepas hasil letusan gunung api dari berbagai ukuran mulai
debu hingga bom.
52
DAFTAR PUSTAKA
Wittiri.SR.2014.Mengenal Gunung Api Indonesia. Badan Geologi.Kementerian
Energi dan Sumber Daya Mineral
Muzil Alzwar,dkk., 1981, Vulkanologi. Laboratorium Vulkanologi, Fakultas
Teknik Geologi, Universitas Pembangunan Nasional Veteran Yogyakarta
Patria.C.2007.Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral, Gunung Api,2015
Sumintadireja.Prihadi.2000. GL331 Vulkanologi, Program Studi Teknik Geologi
Bandung. 2012.
Bagusnet. Bagusnet Internet Service Provider. April 15, 2011. September 25,
2011.