Anda di halaman 1dari 3

Proses perkembangan ilmu pengetahuan manusia memerlukan waktu yang sangat

panjang serta mengalami berbagai tahapan. Selama waktu tertentu, suatu


pengetahuan dapat disimpulkan menjadi dalil-dalil deduksi yang logis atau dikenal
sebagai silogisme. Namun pendapat itu berubah secara drastis. Contohnya
pendapat Copernicus bahwa bumi mengelilingi matahari yang menentang pendapat
sebelumnya bahwa bumi sebagai pusat edar planet, akhirnya terbukti
kebenarannya setelah beberapa abad kemudian oleh para ahli astronomi seperti
Galileo, Kepler, Newton dan lainnya.
Salah satu kompetensi yang dituntut bagi seorang mahasiswa yaitu dapat
menyusun penelitian sesuai dengan bidangnya masing-masing. Kemampuan
menyusun penelitian bagi seorang mahasiswa memerlukan beberapa keterampilan
seperti: memahami secara komprehensif dasar-dasar keilmuan pada bidang
tertentu, keterampilan menulis, keterampilan menghubung-hubungkan teori satu
dengan teori yang lain, keterampilan sintesis, keterampilan analisis baik kuantitatif
maupun kualitatif, keterampilan menemukan suatu masalah sekaligus
menyelesaikannya dalam kesimpulan penelitian.
Keterampilan meneliti untuk mahasiswa jenjang strata satu akan diperluas dan
diperdalam ketika mahasiswa tersebut melanjutkan jenjang pascasarjana baik
strata dua maupun tiga. Tidak selalu mudah bagi seseorang untuk menemukan
suatu masalah penelitian, namun bagi yang sudah mulai sering melakukan
penelitian maka keterampilan menemukan masalah akan semakin terasah.

Pengertian Penelitian

1. Tinjauan secara Etimologis


Secara etimologis, istilah research berasal dari dua kata, yaitu re dan search. Re
berarti kembali atau berulang-ulang dan search berarti mencari, menjelajahi, atau
menemukan makna. Dengan demikian penelitian atau research berarti mencari,
menjelajahi atau menemukan makna kembali secara berulang-ulang (Sudarwan
Danim dan Darwis, 2003 : 29).
2. Menurut Ary, Jacobs, dan Razafieh (1992 : 44)
Penelitian dapat dirumuskan sebagai pendekatan ilmiah pada pengkajian masalah.
Penelitian merupakan usaha sistematis dan objektif untuk mencari pengetahuan
yang dapat dipercaya.

3. Menurut Ostle (Moh. Nazir, 1997 : 15)

Penelitian dengan mengunakan metoda ilmiah (scientific method) disebut penelitian


ilmiah (scientific research). Dalam penelitian ilmiah selalu ditemukan 2 unsur
penting, yaitu unsur observasi (empiris) dan nalar (rasional). Dari beberapa
pendapat tersebut dapat disimpulkan bahwa penelitian ilmiah merupakan suatu
proses yang dilakukan secara sistematis dan objektif yang melibatkan unsur
penalaran dan observasi untuk menemukan, memferivikasi, dan memperkuat teori
serta untuk memecahkan masalah yang muncul dalam kehidupan.
Dengan demikian secara garis besar pengertian dari penelitian adalah pencarian
pengetahuan melalui pencarian atau investigasi yang telaten yang bertujuan untuk
menemukan dan menginterpretasi pengetahuan baru. Penelitian merupakan proses
mengumpulkan, menganalisis, dan menafsirkan data untuk memahami fenomena,
sedangkan metodologi penelitian yaitu pendekatan umum peneliti yang dilakukan
dalam melaksanakan proyek penelitian.

Tujuan Penelitian

Ada tujuan tertentu yang akan dicapai melalui penelitian. Berdasarkan kesimpulan
tentang pengertian penelitian sebagaimana dikemukakan di atas dapat
diidentifikasi tujuan penelitian, yaitu sebagai berikut.
1. Untuk memperoleh data empiris yang dapat digunakan dalam merumuskan,
memperluas, dan memverifikasi teori. Tujuan penelitian seperti ini dimiliki oleh ilmuilmu murni (pure science)
2. Untuk memecahkan persoalan yang ada dalam kehidupan. Tujuan penelitian
semacam ini terdapat pada ilmu-ilmu terapan (applied sciences)

Manfaat Penelitian

Secara singkat, manfaat dari penelitian kesehatan yaitu :


1. Hasil penelitian dapat digunakan untuk menggambarkan tentang keadaan atau
status kesehatan individu, kelompok atau masyarakat.
2. Hasil penelitian dapat digunakan untuk menggambarkan kemampuan sumber
daya dan kemungkinan sumber daya tersebut guna mendukung pengembangan
pelayanan kesehatan.

3. Hasil penelitian dapat dijadikan bahan kajian untuk mencari sebab masalah
kesehatan atau kegagalan yang terjadi dalam pelayanan kesehatan. Sehingga
dapat dijadikan acuan untuk mencari solusi atau alternatif penyelesaian masalah.
4. Hasil penelitian kesehatan dapat dijadikan sarana untuk menyusun kebijakan
pengembangan pelayanan kesehatan.

Peneliti
Peneliti dalam pengertian luas dapat merujuk pada setiap orang yang melakukan
aktivitas menggunakan sistem tertentu dalam memperoleh pengetahuan atau
individu yang melakukan sejumlah praktik-praktik di mana secara tradisional dapat
dikaitkan dengan kegiatan pendidikan, pemikiran, atau filosofis. Secara khusus,
istilah peneliti dikaitka pada individu-individu yang melakukan penelitian (meneliti)
dengan menggunakan metode ilmiah. Seorang peneliti, bisa jadi adalah seorang
ahli pada satu bidang atau lebih dalam ilmu pengetahuan.

Anda mungkin juga menyukai