Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH

STATISTIKA

ANALISIS RAGAM DUA JALUR


TWO-WAY ANOVA (ANALYSIS OF VARIANCES)

DISUSUN OLEH:
BENNY YODI SAWUWU
RIZQA NURUL HIDAYANTI
Nama Bu Suci?

MAGISTER PENDIDIKAN KIMIA KELAS B


PROGRAM PASCA SARJANA
UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA
YOGYAKARTA
2016

A. ANOVA dua jalur


Menguji kesamaan beberapa nilai tengah secara sekaligus diperlukan teknik
analisis ragam (analysis of variance = ANOVA). ANOVA adalah suatu metode
untuk menguraikan keragaman total data kita menjadi komponen-komponen yang
mengukur berbagai sumber keragaman. Klasifikasi pengamatan berdasarkan satu
kriteria disebut ANOVA satu jalur, dan bila berdasarkan pada dua kriteria disebut
ANOVA dua jalur.
Tujuan dari pengujian anova dua arah adalah untuk mengetahui apakah ada
pengaruh dari berbagai kriteria yang diuji terhadap hasil yang diinginkan. Dengan
menggunakan teknik anova 2 arah ini kita dapat membandingkan beberapa rata-rata
yang berasal dari beberapa kategori atau kelompok untuk satu variable perlakuan.
Bagaimanapun, keuntungan teknik analisis varian ini adalah memungkinkan untuk
memperluas analisis pada situasi dimana hal-hal yang sedang diukur dipengaruhi
oleh dua atau lebih variable.
ANOVA dua arah ini digunakan bila sumber keragaman yang terjadi tidak
hanya karena satu faktor (perlakuan). Faktor lain yang mungkin menjadi sumber
keragaman respon juga harus diperhatikan. Faktor lain ini bisa berupa perlakuan
lain yang sudah terkondisikan. Pertimbangan memasukkan faktor kedua sebagai
sumber keragaman ini perlu bila faktor itu dikelompokkan, sehingga keragaman
antar kelompok sangat besar,, tetapi kecil dalam kelompoknya sendiri.
B. Karakteristik
Menjelaskan satu variabel dependen (data kontinu) dengan dua jenis
variabel independen (data kategorial); contoh: Pengaruh gender dan tingkat
kecerdasan terhadap hasil belajar kimia.
Asumsi:
1. Sampel diambil secara acak dan bebas
2. Sampel berasal dari populasi yang terdistribusi normal
3. Sampel berasal dari polulasi yang homogen / keragaman yang sama
C. Keunggulan menggunakan desain faktorial
Variabel
(baris)

Bebas

Variabel Bebas B (kolom)

Level 1

Level 2

Level 3

Level 1

Sel11

Sel12

Sel13

Sel14

Level 2

Sel 21

Sel22

Sel23

Sel24

Level 3

Sel31

Sel32

Sel33

Sel34

Tipe faktorial memiliki keuntungan seperti:


1. Lebih efisien
2. Mampu memetakan setiap treatment
3. Mampu melihat interaksi

Level 4

D. Uji ANOVA dua jalur tanpa interaksi (main effect)


Source SS
df
MS
SSA
A
SSA
p-1
MSA=
p1
B

SSB

q-1

Within
cell

SSWCELL

(p-1)(q-1)

Total

SSTO

pq-1
P

MSB=

JKK
c1

MSWCEL=

SSWCELL
( p1)(q1)

X ij
i=1 j=1
2

[Y] =


pq
r

x 2ij

[ABS] =

i=1 j=1
p

Xi

[A] = =

i =1

q
q

[B] =

Xj

i=1

SSTO = [ABS] [Y]


SSA = [A] [Y]
SSB = [B] [Y]
SSWCELL = SSTO SSA - SSB
Keterangan:
p
= jumlah baris
q
= jumlah kolom
Xij
= jumlah seluruh data
2
X
= kuadrat total data xij
Xi

Xj

SSTO
SSA
SSB
SSWCELL
df
MSA

= kuadrat total baris


= kuadrat total kolom
= jumlah kuadrat total
= jumlah kuadrat baris/treatment A
= jumlah kuadrat kolom/treatment B
= jumlah kuadrat galat
= derajat bebas
= nilai tengah kuadrat baris/treatment A

F
F 1=

MSA
MSWCELL

F2 =

MSB
MSWCELL

MSB
MSWCELL

= nilai tengah kuadrat kolom/treatment B


= nilai tengah kuadrat galat

E. Uji ANOVA dua jalur dengan interaksi (interaction)


Sourc SS
df
MS
e
SSA
A
SSA
p-1
MSA=
p1
B

SSB

q-1

AB

SSAB

(p-1)(q-1)

MSB=

Within SSWCELL pq(n-1)


cell
Total

SSTO
q

i=1 j=1 k=1

pq n
q

( X ijk )

j=1

qn

k =1 i=1

[B] =

( X ijk )

[A] =

i=1 j=1 k=1

( X ijk )
k =1 j=1

pn

i=1

[AB] =

i=1 j=1

( X ijk )
k=1

SSTO = [ABS] [Y]


SSA = [A] [Y]
SSB = [B] [Y]
SSAB = [AB] [A] [B] + [Y]
SSWCELL = [ABS] [AB]
Keterangan:

SSAB
( p1)( q1)

MSWCEL=

x 2ijk

[ABS] =

[Y] =

MSAB=

pqn-1
p

JKK
c1

SSWCELL
pq( n1)

F
F1=

MSA
MSWCELL

F2 =

MSB
MSWCELL

F3 =

MS A B
MSWCELL

p
q
Xij
X2

= jumlah baris
= jumlah kolom
= jumlah seluruh data
= kuadrat total data xij

Xi 2

= kuadrat total baris

Xj 2

= kuadrat total kolom

SSTO
SSA
SSB
SSAB
SSWCELL
df
MSA
MSB
MSAB
MSWCELL

= jumlah kuadrat total


= jumlah kuadrat baris/treatment A
= jumlah kuadrat kolom/treatment B
= jumlah kuadrat interaksi treatment A dan B
= jumlah kuadrat galat
= derajat bebas
= nilai tengah kuadrat baris/treatment A
= nilai tengah kuadrat kolom/treatment B
= nilai tengah kuadrat interaksi treatment A dan B
= nilai tengah kuadrat galat

F. Tahapan umum pengolahan data uji ANOVA dua jalur


a. Hipotesis
H 1: = = ... = = 0
o

Ha1: sekurang-kurangnya ada satu i 0


H 2: = = ... = = 0
o

Ha2: sekurang-kurangnya ada satu


(bila dengan interaksi)
H 3: ( )
= (
o

11

12

= ... = (

rc

=0

Ha3: sekurang-kurangnya ada satu (


b. Tentukan taraf signifikansi ()
misal: = 0,05
c. Kriteria keputusan
Kriteri
Tipe
a
Tanpa interaksi
Ho 1
ditolak Dengan
interaksi
Ho 2
ditolak
Ho 3
ditolak
d. Perhitungan
e. Kesimpulan

Tanpa interaksi
Dengan
interaksi
Dengan
interaksi

ij

Terhadap Ftabel

Terhadap nilai
sig.

f1 > f[(p-1), (p-1)(q-1)]


f1 > f[(p-1), pq(n-1)]
f2 > f[(q-1), (p-1)(q-1)]

p-value <

f2 > f[(q-1), pq(n-1)]


f3 > f[(p-1)(q-1), pq(n1)]

G. Contoh Kasus Tanpa Interaksi


Suatu penelitian untuk mengetahui pengaruh latar belakang pendidikan guru
terhadap prestasi belajar kognitif Kimia siswa berkebutuhan khusus dilakukan di
SLB Bina Mulia dan diperoleh data sebagai berikut
jenis peserta didik
berkebutuhan
khusus
tunanetra
tunarungu
tunawicara
tunagrahita
tunadaksa
tunalaras

lulusan
Pend.
Kimia
75
76
77
78
80
80

jenis pendidikan guru


lulusan
lulusan
Pendidikan
Pendidikan
bukan kimia
Luar biasa
81
78
84
78
83
86
89
85
76
76
87
87

Diasumsikan data diperoleh dari populasi yang terdistribusi normal dan homogen.
Gunakan taraf nyata 0,05 untuk menguji bahwa tidak ada perbedaan prestasi belajar
kimia pada:
(1)
pendidikan guru yang berbeda dan
(2)
jenis peserta didik berkebutuhan khusus.
a. Manual
(1) Hipotesis
Hipotesis Deskriptif

Hipotesis
Statistik

Ho
1
Ha
1

Tidak ada pengaruh yang signifikan


dari jenis siswa berkebutuhan khusus
terhadap hasil belajar kimia siswa
Ada pengaruh yang signifikan dari
jenis siswa berkebutuhan khusus
terhadap hasil belajar kimia siswa

Ho
2

Tidak ada pengaruh yang signifikan


dari latar belakang pendidikan guru
terhadap hasil belajar kimia siswa

Ha
2

Ada pengaruh yang signifikan dari


latar belakang pendidikan guru
terhadap hasil belajar kimia siswa

1 = 2 = 3 =
4 = 5 = 6 =
0
sekurangkurangnya
ada satu i
0 , i0
1 = 2 = 3
=0
sekurangkurangnya
ada satu j
0 , j0

(2) Taraf nyata : 0,05


(3) Kriteria keputusan
Ho1 ditolak jika f1 > f[(r-1), (r-1)(c-1)]
jika f1 > f0,05[(6-1), (6-1)(3-1)]
jika f1 > 3,32583453041301
Ho2 ditolak jika f2 > f[(c-1), (r-1)(c-1)]
jika f2 > f0,05[(3-1), (6-1)(3-1)]
jika f2 > 4,1028210151304
(3) Perhitungan
Data awal
jenis peserta didik
berkebutuhan
khusus
Tunanetra
Tunarungu
Tunawicara
Tunagrahita
Tunadaksa
Tunalaras
T
T2
p=
q=

jenis pendidikan guru


lulusan
lulusan
lulusan
Pend.
Pendidikan
Pendidikan
Kimia
bukan kimia
Luar biasa
75
81
78
76
84
78
77
83
86
78
89
85
80
76
76
80
87
87
1456
6
3

Data Olah 1
baris

kolom

total
baris

kuadrat
total
baris

Ti^2

75

81

78

234

54756

76

84

78

238

56644

77

83

86

246

60516

78

89

85

252

63504

80

76

76

232

53824

80

87

87

254

64516

Total kuadrat
kolom

466

500

490

kuadrat total
kolom

21715
6

25000
0

24010
0

Tj^2

707256

Data Olah 2
baris
a

x^2
5625

kolom
y^2
6561

5776

7056

6084

5929

6889

7396

6084

7921

7225

6400

5776

5776

6400

7569

7569

118120

Xij^2
P

X ij
[Y] =

i=1 j=1
2


pq
r

[ABS] =

z^2
6084

1456 2
= 117.774,222
18

x 2ij
i=1 j=1

= 118 . 120

35376
0

Xi

[A] = =

i =1

q
q

[B] =

Xj
i=1

353760
3

707256
6

= 117.920

= 117.876

SSTO = [ABS] [Y] = 118.120 - 117.774,222 = 345,778


SSA = [A] [Y] = 117.920 - 117.774,222 = 145,778
SSB = [B] [Y] = 117.876 - 117.774,222 = 101,778
SSWCELL = SSTO SSA SSB
= 345,778 145,778 101,778 = 98,222
Source

SS

df

MS

A
(jenis
siswa
berkebutuhan
khusus)
B
(jenis
pendidikan
guru)
Within cell
Total

145,78

29,156

2,9683

F1

101,78

50,889

5,181

F2

98,222
345,78

10
17

9,8222

(5) Kesimpulan
(1)
Karena F1 < 3,32583453041301, maka Ho1 diterima
(2)
Karena F2 > 4,1028210151304, maka Ho2 ditolak
Jadi,
1. Pada taraf nyata 0.05, tidak ada pengaruh yang signifikan dari jenis siswa
berkebutuhan khusus (tunanetra, tunarungu, tunawicara, tunagrahita,
tunadaksa, dan tunalaras) terhadap hasil belajar kognitif kimia siswa.
2. Pada taraf nyata 0,05, ada pengaruh yang signifikan dari jenis latar
belakang pendidikan guru (pend. Kimia, pend. luar biasa, dan pend. Non
kimia) terhadap hasil belajar kognitif kimia siswa
b. MS. Excel
c. SPSS
H. Contoh Kasus dengan Interaksi
Dilakukan suatu penelitian untuk menentukan pengaruh gender dan level
strategi metakognisi kimia siswa pada prestasi belajar kognitif kimia pada materi
kesetimbangan kimia di kelas XI SMAK Immanuel Bilingual Class Pontianak.

Pengambilan sampel dilakukan dengan teknik strata acak dari masing-masing kelas
X dengan asumsi sampel berasal dari populasi yang terdistribusi normal dan
homogen. Dari 40 sampel diperoleh data seperti di samping.

Gender

Laki-laki

perempua
n

rendah
75
76
77
78
80
75
76
77
78
80

strategi metakognisi
rata-rata
rata-rata
bawah
atas
81
84
83
89
76
93
94
90
89
87

78
78
86
85
76
89
94
90
86
87

tinggi
76
78
81
81
76
82
87
79
85
82

Adapun pertanyaan penelitian dari riset tersebut adalah:


1. Adakah pengaruh yang signifikan dari gender terhadap hasil belajar kognitif kimia
siswa kelas XI SMAK Immanuel Bilingual Class Pontianak pada materi
kesetimbangan kimia?
2. Adakah pengaruh yang signifikan dari level strategi metakognisi kimia siswa
terhadap hasil belajar kognitif kimia siswa kelas XI SMAK Immanuel Bilingual
Class Pontianak pada materi kesetimbangan kimia?
3. Adakah interaksi yang signifikan antara gender dan level strategi metakognisi
kimia siswa terhadap hasil belajar kognitif kimia siswa kelas XI SMAK Immanuel
Bilingual Class Pontianak pada materi kesetimbangan kimia?
Dengan taraf signifikan 0,05 tentukan kesimpulan dari data di atas
berdasarkan pertanyaan penelitan tersebut.
Manual
a. Hipotesis
Hipotesis Deskriptif
Ho
1
Ha
1

Tidak ada pengaruh yang signifikan dari


gender terhadap hasil belajar kimia siswa
Ada pengaruh yang signifikan dari gender
terhadap hasil belajar kimia siswa

Ho
2

Tidak ada pengaruh yang signifikan level


strategi metakognisi kimia siswa terhadap
hasil belajar kimia siswa

Hipotesis
Statistik
1 = 2 = 0
1 2
1 = 2 = 3
= 4 = 0

Ha
2

Ada pengaruh yang signifikan dari level


strategi metakognisi kimia siswa terhadap
hasil belajar kimia siswa

sekurangkurangnya
ada satu j
0 , j0

Ho
3

Tidak ada interaksi yang signifikan antara


gender dan level strategi metakognisi kimia
siswa terhadap hasil belajar kimia siswa

()11 =
()12 = ... =
()24 = 0

Ha
3

Ada interaksi yang signifikan antara gender


dani level strategi metakognisi kimia siswa
terhadap hasil belajar kimia siswa

sekurangkurangnya
ada satu
()ij 0 ,
i,j0

b. Taraf nyata : 0,05


c.

Kriteria keputusan
Ho1 ditolak jika f1 > f1 > f[(r-1), rc(n-1)]
jika f1 > f0,05[(2-1), (2)(4)(5-1)]
jika f1 > 4,14909744569955
Ho2 ditolak jika f2 > f2 > f[(c-1), rc(n-1)]
jika f2 > f0,05[(4-1), (2)(4)(5-1)]
jika f2 > 2,90111958384084
Ho3 ditolak jika f3 > f[(r-1)(c-1), rc(n-1)]
jika f3 > f0,05[(2-1)(4-1), (2)(4)(5-1)]
jika f3 > 2,90111958384084
d. Perhitungan
Data awal

Gender

Laki-laki

perempua
n
T
T^2
r=
c=
n=

strategi metakognisi
renda rata-rata
rata-rata
h
bawah
atas
tinggi
75
81
78
76
76
84
78
78
77
83
86
81
78
89
85
81
80
76
76
76
75
93
89
82
76
94
94
87
77
90
90
79
78
89
86
85
80
87
87
82
3294

10850436
2
4
5

Data kuadrat awal


Gender

v^2
5625

Laki-laki

perempua
n

strategi metakognisi
x^2
y^2
z^2
6561
6084
5776

5776

7056

6084

6084

5929

6889

7396

6561

6084

7921

7225

6561

6400

5776

5776

5776

5625

8649

7921

6724

5776

8836

8836

7569

5929

8100

8100

6241

6084

7921

7396

7225

6400

7569

7569

6724

Xijk^2

272534

Data tereduksi

Gender
Laki-laki
perempu
an
Total
kolom
kuadrat
total
kolom

strategi metakognisi
ratarenda rata-rata
rata
h
bawah
atas
tinggi
386
413
403
392
386

453

446

415

772

866

849

807

720801

6512
49

5959
84

749956

2717990

Tj^2

Data kuadrat tereduksi


Gender
Laki-laki
perempu
an

strategi metakognisi
V^2
X^2
Y^2
Z^2
14899 17056 16240 15366
6
9
9
4
14899
6

20520
9

19891
6

17222
5

total
baris

kuadrat
total
baris

1594

2540836

1700

2890000

Ti^2

5430836

1360984

Tij^2
p

i=1 j=1 k=1

i=1 j=1 k=1

pqn
q

( X ijk )

j=1

qn

k =1 i=1

( X ijk )

[B] =

( X ijk )

[A] =

x 2ijk

[ABS] =

[Y] =

k =1 j=1

pn

i=1

[AB] =

i=1 j=1

( X ijk )
k=1

SSTO = [ABS] [Y] = 272534 -

10850436
40

= 1273,1

SSA = [A] [Y] =

5430836 10850436

=
280,9
20
40

SSB = [B] [Y] =

2717990 10850436

=
538,1
10
40

SSAB = [AB] [A] [B] + [Y]


1360984 5430836 2717990 10850436

+
=116,9
=
5
20
10
40
SSWCELL = [ABS] [AB] = 272534 Source
SS
df
A (gender)
280,9
B
(level
stategi
metakognisi kimia)
538,1
AB (interaksi)
116,9
Within cell
337,2
Total
1273,1
e. Kesimpulan

1360984
5

= 337,2

MS

280,9

26,65718

3
3
32
39

179,3667
38,96667
10,5375

17,02175
3,697904

Karena f1 > 4,14909744569955, maka Ho1 ditolak


Karena f2 > 2,90111958384084, maka Ho2 ditolak
Karena f3 > 2,90111958384084, maka Ho3 ditolak
Jadi,
1. Pada taraf nyata 0.05, ada pengaruh yang signifikan dari gender terhadap
hasil belajar kimia siswa kelas XI SMAK Immanuel Bilingual Class
Pontianak pada materi kesetimbangan kimia.
2. Pada taraf nyata 0.05, ada pengaruh yang signifikan dari level strategi
metakognisi kimia siswa terhadap hasil belajar kimia siswa kelas XI SMAK
Immanuel Bilingual Class Pontianak pada materi kesetimbangan kimia
3. Pada taraf nyata 0.05, ada interaksi yang signifikan antara gender dani level
strategi metakognisi kimia siswa terhadap hasil belajar kimia siswa kelas XI
SMAK Immanuel Bilingual Class Pontianak pada materi kesetimbangan
kimia
MS. Excel
SPSS

Anda mungkin juga menyukai