Kepada Yth.,
Ketua Pengadilan Negeri Denpasar
Jl. P.B. Sudirman No.1
Denpasar - 80113
Perihal
Dengan Hormat,
Yang bertanda tangan di bawah ini :
Prof. Dr. Yusril Ihza Mahendra, S.H., M.Sc., Charles Roy Sijabat, S.H., Elfano Eneilmy,
S.H., I Made Widiasa, S.H., adalah para Advokat dan Konsultan Hukum pada Kantor
Hukum IHZA & IHZA Law Firm Bali Office beralamat di Nakula Square Jl. Nakula No.
99x Seminyak, Kuta, Badung, Bali 80361 Indonesia, dalam hal ini bertindak untuk
dan atas nama Adam James Lawrence Dundas-Taylor berdasarkan Surat Kuasa
Khusus No. 33/SK. Pdt/I&I-BO/V-15 tertanggal 28 Mei 2015 (terlampir), untuk
selanjutnya disebut sebagai Penggugat.
Dengan ini kami menyampaikan GUGATAN PERBUATAN MELAWAN HUKUM
(Onrechmatige Daad) kepada :
1.
Kieron Samuel Prenter, WNA, lahir di Australia pada tanggal 10 Januari 1977,
pemegang Passport Australia Nomor M6667383, beralamat di 16 Woorarra Ave North
Narrabeen, Sydney, Australia 2101, untuk selanjutnya disebut sebagai Tergugat I;
2.
Kukuh Wijayanti, WNI, lahir di Jakarta pada tanggal 27 April 1978, pemegang Kartu
Tanda Penduduk Nomor 3175096704780002, beralamat di Jakarta Timur, KPAD, Jl.
Lempuyang III Nomor 23-24, Cibubur, Ciracas, untuk selanjutnya disebut sebagai
Tergugat II;
3.
PT. Mexicano Asia, sebuah badan hukum perseroan terbatas, yang didirikan pada
tanggal 11 Desember 2012 berdasarkan Akta No. 52 yang dibuat dihadapan Notaris I
Putu Chandra, S.H., yang telah mendapat pengesahan badan hukum perseroan dari
Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Nomor AHU-22386.AH.01.01.Tahun 2013,
beralamat di Barbacoa Restaurant, Jl. Petitenget No. 14 Kerobokan, Bali (dulu
beralamat di Badung, Kabupaten Badung, Provinsi Bali), untuk selanjutnya disebut
sebagai Tergugat III.
Untuk selanjutnya Tergugat I, Tergugat II, dan Tergugat III secara bersama-sama
disebut sebagai Para Tergugat.
Serta dalam rangka menyempurnakan gugatan a quo dan oleh karenanya terhindar dari
cacat, antara lain karena bersifat kurang pihak (plurium litis consortium), Penggugat
dengan ini turut mendudukan :
1.
I Putu Chandra, S.H., Notaris di Kota Denpasar, WNI, beralamat di Jl. Kepundung
Nomor 48 Denpasar, untuk selanjutnya disebut sebagai Turut Tergugat I;
2.
Peter John Zuttion, WNA, lahir di Sydney pada tanggal 14 Juli 1971, pemegang
Passport Australia Nomor N3175057 dan pemegang Kartu Izin Tinggal Terbatas
(KITAS) Nomor 2C21E12909-L yang dikeluarkan oleh Kantor Imigrasi Kelas I Khusus
Ngurah Rai, sementara ini beralamat di Jl. Tangkuban Perahu Nomor 42, Kuta, Badung,
untuk selanjutnya disebut sebagai Turut Tergugat II;
3.
Sean Hamish Prenter, Warga Negara Australia, pemegang Passport Australia Nomor
N7640955, beralamat di 11 Emerald st North Narrabeen, Sydney Australia 2101 dan
merupakan saudara kandung dari Tergugat I. Untuk selanjutnya disebut sebagai Turut
Tergugat III;
Adapun hal-hal yang menjadi dasar-dasar gugatan Penggugat mengajukan gugatan
adalah sebagai berikut :
POSITA :
2
1.
Bahwa mengacu pada putusan Lindenbaum Cohen pada tahun 1919 terdapat empat
kriteria Perbuatan Melawan Hukum, yaitu :
a.
b.
Melanggar hak subjektif orang lain yaitu adanya perbuatan yang melanggar hak-hak
yang menjadi kepentingan orang lain seperti hak-hak kebendaan dan hak-hak pribadi;
c.
Melanggar Kesusilaan yaitu suatu perbuatan telah bertentangan dengan moral yang
menurut hukum tidak tertulis harus dijalankan oleh seseorang dalam pergaulannya
dengan sesama warga masyarakat;
d.
2.
TELAH
MERUGIKAN
PENGGUGAT
DENGAN
3.
Bahwa pada awalnya Turut Tergugat II yang telah lama tinggal, mempunyai beberapa
bisnis restoran di Bali, dan dianggap memahami hukum bisnis di Indonesia, secara
lisan mengajak Penggugat untuk mendirikan suatu usaha restoran di Indonesia dengan
konsep restoran Mexico dan/atau restoran Amerika Latin;
4.
Bahwa mengingat kemampuan dan pengalaman bisnis yang dimiliki oleh Tergugat I
dan Turut Tergugat III dalam bidang restoran Mexico dan/atau restoran Amerika Latin,
maka akhirnya Penggugat mengajak Tergugat I dan Turut Tergugat III bergabung dan
bersama-sama dengan Turut Tergugat II untuk mendirikan restoran Mexico dan/atau
restoran Amerika Latin di Bali;
5.
Bahwa guna memberikan kepastian akan realisasi bisnis Restoran di Bali kepada
Penggugat, maka Turut Tergugat II yang memang tinggal dan memiliki usaha di Bali
kemudian mencari lahan untuk disewa agar bersama-sama dengan Penggugat serta
Tergugat I dan Turut Tergugat III (sebagai satu kesatuan) agar dapat membangun
bisnis restoran, setelah menemukan lokasi yang strategis, kemudian Turut Tergugat II
menghubungi dan mengirimkan foto-foto lokasi tanah dan bangunan yang akan disewa
untuk mendirikan usaha restoran Mexico dan/atau restoran Amerika Latin;
6.
Bahwa pada tanggal 14 November 2012, secara dibawah tangan dan bermaterai
dibuatlah Surat Kuasa, dimana Penggugat, Tergugat I, Turut Tergugat II dan Turut
Tergugat III, didasari atas rasa pertemanan dan kepercayaan, kemudian memberikan
kuasa kepada Turut Tergugat II guna mewakili Penggugat, Tergugat I, Turut
Tergugat II dan Turut Tergugat III untuk mencari sebidang lahan serta melakukan
tindakan hukum berupa menandatangani perjanjian sewa menyewa terhadap sebidang
lahan tersebut agar dapat dijadikan tempat membangun bisnis restoran seperti apa
yang telah disepakati sebelumnya;
7.
Secara de facto, jumlah modal dasar yang harus disetor oleh Penggugat
(33,33%), kemudian Tergugat I dan Turut Tergugat III (33,33%, sebagai
satu kesatuan) serta Turut Tergugat II (33,33%) untuk pendirian PT-PMA
dibagi
secara
sama
rata
sehingga
dalam
pembagian
deviden,
Kemudian Turut Tergugat II juga menyarankan agar 51% (lima puluh satu
persen) saham Perusahaan PT-PMA tersebut dicatat atas nama Tergugat
II, sedangkan Penggugat dan Tergugat I masing-masing memiliki saham
sebesar 24,5% (dua puluh empat koma lima persen) di dalam Akta
Pendirian, agar PT ini sesuai dengan komposisi aturan pemegang saham
dalam PT-PMA yaitu Warga Negara Asing hanya dapat memiliki saham
maksimal 49% (empat puluh sembilan persen);
9.
Bahwa pada hari Kamis tanggal 6 Desember 2012, tanpa sepengetahuan Penggugat,
telah dibuat Surat Kuasa yang di dalamnya patut diduga terdapat tanda tangan
Penggugat yang dipalsukan, serta ditandatangani secara sepihak oleh Tergugat I dan
Tergugat II yang isinya memberikan kuasa kepada Mila Aryani, Asisten Pribadi Turut
Tergugat II, bertempat tinggal di Puri Jimbaran, Lingkungan Jero Kuta Jimbaran, Kuta
Selatan, Badung, Pemegang Kartu Tanda Penduduk No. 5103056101790003 untuk
menandatangani Akta Pendirian Perusahaan berbentuk Perseroan Terbatas (PT)
bernama PT. Mexicano Asia guna menjalankan bisnis Restoran dan Bar di Wilayah
Republik Indonesia;
10. Bahwa terhadap dalil Poin no. 9 tersebut, Penggugat telah melaporkan dugaan
terjadinya tindak pidana pemalsuan tanda tangan dan/atau menggunakan surat palsu
yang dilakukan oleh Tergugat I, Tergugat II, Turut Tergugat II, serta Mila Aryani di
Kepolisian Daerah Bali (Polda Bali);
11. Bahwa pada hari Selasa tanggal 11 Desember 2012, berdasarkan Minuta Akta dan/atau
Akta Pendirian No. 52 (beserta lampiran) yang dibuat dihadapan I Putu Chandra, S.H.,
Notaris di Kota Denpasar ic. Turut Tergugat I, Mila Aryani yang mengaku kuasa dari
Penggugat, Tergugat I dan Tergugat II telah datang menghadap Turut Tergugat I
untuk melakukan tindakan hukum berupa menandatangani Akta Pendirian Perusahaan
berbentuk Perseroan Terbatas (PT) bernama PT. Mexicano Asia;
12. Bahwa berdasarkan Minuta Akta dan/atau Akta Pendirian Nomor 52 tanggal 11
Desember 2012 (beserta lampiran) yang dibuat dihadapan Turut Tergugat I,
maka terbentuklah suatu Perseroan Terbatas bernama PT. Mexicano Asia
6
Rp. 2.400.750.000,- (dua milyar empat ratus juta tujuh ratus lima puluh
ribu rupiah), atau yang pada saat itu senilai dengan
USD 250.000,- (dua ratus lima puluh ribu Dollar Amerika serikat)
Yang terbagi dalam 250.000 (dua ratus lima puluh ribu) lembar saham yang
masing-masing saham bernilai nominal :
Rp. 9.603,- (sembilan ribu enam ratus tiga Rupiah) atau yang pada saat
itu senilai dengan
13. Bahwa berdasarkan Minuta Akta dan/atau Akta Pendirian Nomor 52 tanggal 11
Desember 2012 (beserta lampiran) yang dibuat dihadapan Turut Tergugat I, maka
Penggugat diangkat menjadi Direktur Utama PT. Mexicano Asia, Tergugat I diangkat
menjadi Komisaris dan Tergugat II diangkat menjadi Direktur PT. Mexicano Asia namun
pada kenyataannya Penggugat tidak pernah mengetahui pendirian badan hukum
tersebut, Penggugat juga tidak pernah diberi tahu mengenai kedudukannya dalam PT
tersebut, Penggugat juga tidak pernah menandatangani persetujuan untuk diangkat
sebagai Direktur Utama pada PT tersebut;
14. Bahwa sejak didirikannya PT. Mexicano Asia, terdapat kejanggalan kejanggalan
yang merugikan Pihak Penggugat dan patut diduga telah direncanakan
sebelumnya oleh Tergugat I, Tergugat II, Turut Tergugat I, Turut Tergugat II
dan Turut Tergugat III, kejanggalan tersebut adalah :
a.
Berdasarkan bukti bukti yang ada, Mila Aryani adalah Asisten dari Turut Tergugat II
dan merupakan Pihak yang bertemu dengan Notaris ic. Turut Tergugat I yang
mengurus pendirian PT. Mexicano Asia. Dalam hal ini patut diduga adanya kerjasama
antara Tergugat I, Tergugat II, Turut Tergugat I, Turut Tergugat II, serta Mila Aryani
untuk membuat klausul-klausul yang dapat merugikan Pihak Penggugat serta
membuat dan/atau menggunakan surat kuasa palsu;
7
b.
Bahwa tindakan dari Turut Tergugat II yang mengajukan kepada Penggugat dan
Tergugat I untuk menempatkan Tergugat II --mengingat kedudukan Tergugat II
sebagai WNI dan istri dari Turut Tergugat II-- mewakili Turut Tergugat II dalam Akta
Pendirian PT. Mexicano Asia patut diduga sebagai bagian dari rencana Turut Tergugat
II yang dapat merugikan Penggugat;
c.
Bahwa tindakan dari Turut Tergugat II yang menyarankan Penggugat dan Tergugat I
untuk memberikan 51% (lima puluh satu) persen saham PT. Mexicano Asia kepada
Tergugat II dengan dalih bahwa saham PT-PMA didalam Akta Pendirian harus dimiliki
oleh Warga Negara Indonesia minimal 51% (lima pulluh satu persen) sesuai dengan
Surat Pendaftaran Penanaman Modal No. 2848/1/PPM/I/PMA/2012 dari BKPM,
merupakan bagian dari skema dan/atau rencana Tergugat II, Turut Tergugat II
bersama-sama dengan Turut Tergugat I untuk meyakinkan Penggugat bahwa PT.
Mexicano Asia seakan-akan adalah PT.PMA yang sah, karena pada kenyataanya surat
dari BKPM tersebut tidak pernah ditindak lanjuti dengan penyesuain terhadap Akta
Pendirian PT. Mexicano Asia dan juga tidak adanya izin usaha tetap dari BKPM;
d.
Berdasarkan Pasal 5 ayat (2) dari Akta Pendirian PT. Mexicano Asia No 52 Tahun 2012
yang dibuat dihadapan Turut Tergugat I selaku Notaris pada tanggal 11 Desember
2012 yang berbunyi sebagai berikut :
(2) Yang boleh memiliki dan mempergunakan hak atas saham hanyalah
Warga Negara Indonesia atau Badan Hukum Indonesia.
Bahwa berdasarkan Pasal tersebut, maka kedudukan dari uang yang
telah disetorkan oleh Penggugat sebesar AUD 220.000 (dua ratus dua
puluh ribu Dollar Australia) untuk modal PT. Mexicano Asia kepada
rekening pribadi milik Turut Tergugat II menjadi tidak jelas dan
terancam hangus, karena dalam Akta Pendirian tersebut, Penggugat
selaku Warga Negara Asing tidak dapat memiliki saham PT. Mexicano
Asia. Maka dengan ini legalitas dari PT. Mexicano Asia patut diselidiki
lebih
lanjut
terkait
adanya
kejanggalan-kejanggalan
dalam
pembentukannya;
e.
Bahwa dengan adanya klausul tersebut, maka Penggugat yang merupakan Warga
Negara Asing (Warga Negara Australia) sebenarnya secara hukum tidak pernah
memiliki saham PT. Mexicano Asia, sehingga yang menjadi pemilik tunggal PT.
Mexicano Asia adalah Tergugat II;
f.
Bahwa berdasarkan adanya fakta pada Poin c., d. dan e. diatas yang tidak
memungkinkan Warga Negara Asing memiliki saham PT. Mexicano Asia, sehingga
kedudukan Tergugat II adalah sebagai Pemilik Tunggal PT. Mexicano Asia disertai
fakta bahwa PT. Mexicano Asia tidak pernah mendapatkan izin usaha tetap dari BKPM,
maka dapat disimpulkan bahwa PT. Mexicano Asia bukanlah Perseroan Terbatas yang
termasuk dalam kategori Penanaman Modal Asing (PT-PMA) sehingga sangat jelas
dalam hal ini Penggugat mengalami kerugian yang nyata atas seluruh dana yang telah
Penggugat berikan kepada rekening pribadi milik Turut Tergugat II untuk modal dasar
PT. Mexicano Asia;
g.
Bahwa adanya saran dan/atau pendapat dari Turut Tergugat II untuk memasukan
Tergugat II (yang juga merupakan istri Turut Tergugat II) sebagai satu-satunya WNI
untuk menjadi Pemilik Saham PT. Mexicano Asia, lalu adanya kejanggalan klausul
dalam Akta Pendirian PT. Mexicano Asia yang memberikan keuntungan sepihak kepada
Tergugat II sebagai pemilik tunggal PT. Mexicano Asia, serta adanya fakta mengenai
status PT. Mexicano Asia yang bukan termasuk dalam kategori PT-PMA, maka sangat
jelas dan patut diduga bahwa ini semua adalah rencana dari Pihak Turut Tergugat II
dan Tergugat II untuk melakukan tipu muslihat agar dapat memiliki semua harta
kekayaan PT. Mexicano Asia dengan cara melawan hukum, sesuai dengan Pasal 1328
KUHPerdata;
15. Bahwa keterlibatan Turut Tergugat I dalam melakukan perbuatan melawan
hukum baik secara sendiri-sendiri maupun bersama-sama dengan Tergugat I,
Tergugat II, Turut Tergugat II dan Turut Tergugat III juga terbukti dari tindakan
Turut Tergugat I yang dengan sengaja, tanpa melalui RUPS telah berusaha
mengubah Akta No. 52 tentang Pendirian PT. Mexicano Asia tanggal 11
Desember 2012 dengan dalih terjadi kesalahan pengetikan melalui Surat Nomor.
22/Not/Dps/2015 dari Kantor Turut Tergugat I kepada Direktur Jenderal
9
TERGUGAT I, TERGUGAT II, TURUT TERGUGAT II, DAN TURUT TERGUGAT III
DENGAN SENGAJA MENGAMBIL KEUNTUNGAN SEPIHAK DARI PT. MEXICANO
ASIA DAN RESTORAN BARBACOA SECARA MELAWAN HUKUM
16. Bahwa dari sejak didirikannya PT. Mexicano Asia pada bulan Desember 2012,
Penggugat, Tergugat I dan Tergugat III, serta Tergugat II dan Turut Tergugat II
bekerjasama membangun dan mendirikan sebuah restoran Mexico dan/atau restoran
Amerika Latin yang menjadi tujuan awal didirikannya PT. Mexicano Asia. Sehingga
terjadi pembagian tugas dimana Tergugat I dan Turut Tergugat III yang memiliki
pengetahuan dan pengalaman mengenai restoran Mexico dan/atau restoran Amerika
Latin mengurus makanan, minuman, dapur, dan menu. Disaat yang bersamaan Turut
Tergugat II yang telah memiliki bisnis di Bali bersama Penggugat membangun
restoran tersebut dari segi Infrastruktur dan Pelayanan. Dari sejak awal kesepakatan
sebelum didirikannya PT. Mexicano Asia hingga pada saat tersebut, Penggugat hanya
mengetahui kedudukannya sebagai pemegang saham sekaligus koki ( chef) dan tidak
mengetahui serta tidak pernah diberi penjelasan mengenai kedudukan dirinya sebagai
Direktur Utama dalam PT. Mexicano Asia;
17. Bahwa dalam proses pendiriannya, disepakati sebuah nama yang tepat untuk
restoran tersebut adalah Restoran Barbacoa. Dalam pembangunan Restoran
Barbacoa kembali terdapat beberapa kejanggalan-kejanggalan yang dilakukan
oleh Tergugat II bersama-sama dengan Turut Tergugat II menggunakan dana
milik PT. Mexicano Asia tanpa alasan yang jelas, tidak transparan, tanpa
berkonsultasi, meminta pendapat dan/atau adanya persetujuan dari para
pemegang saham lainnya, contohnya adalah dalam hal mendirikan PT.
Mexicano Asia, Tergugat II dan Turut Tergugat II meminta Penggugat agar
10
membayar dana sebesar Rp. 65.000.000,- (enam puluh lima juta Rupiah)
kepada Sriani (Biro Jasa Pengurusan PT) untuk mendirikan PT. Mexicano Asia
yang pada awalnya disepakati adalah sebuah PT-PMA. Namun, pada
kenyataannya Tergugat II dan Turut Tergugat II hanya membayarkan dana
tersebut sebesar Rp. 30.000.000,- (tiga puluh juta Rupiah) kepada Sriani,
kemudian Sriani hanya membayar Rp. 7.500.000,- (tujuh juta lima ratus ribu
rupiah) kepada I Putu Chandra, S.H., Notaris di Kota Denpasar ic. Turut
Tergugat I. Hal ini membuktikan bahwa PT. Mexicano Asia yang didirikan
tersebut, bukan termasuk ke dalam kategori PT-PMA sesuai dengan Minuta Akta
dan/atau Akta No. 52 tentang Pendirian PT. Mexicano Asia tanggal 11 Desember
2012 yang dibuat dihadapan Turut Tergugat I;
18. Bahwa dalam mendirikan Restoran Barbacoa, beban biaya yang telah dikeluarkan
Penggugat, Tergugat I, Turut Tergugat III, dan Turut Tergugat II untuk menyewa
tanah beserta bangunan diatasnya milik Ni Wayan Suprig sebesar 1.750.000.000,(satu milyar tujuh ratus lima puluh juta rupiah) sebenarnya adalah dana dari setoran
modal awal Penggugat yang telah disetorkan ke rekening pribadi Turut Tergugat II
untuk mendirikan PT. Mexicano Asia, sehingga dalam hal ini sudah sepatutnya hak
sewa berdasarkan Minuta Akta dan/atau Akta Perjanjian Sewa Menyewa Nomor 07
tanggal 16 November 2012 yang dibuat dihadapan Erma Novita, S.H., M.Kn., Notaris di
Kabupaten Badung tersebut beralih dari milik Penggugat, Tergugat I, Turut Tergugat
II, Turut Tergugat III secara bersama-sama, menjadi milik Tergugat III (PT. Mexicano
Asia);
19. Bahwa dalam pembangunan Restoran Barbacoa, Tergugat I dan Turut
Tergugat III serta Tergugat II dan Turut Tergugat II tidak berkontribusi secara
sungguh-sungguh dan tidak menjalankan kewajibannya sesuai dengan apa yang
telah disepakati dalam pembagian kewajiban sebelumnya, yaitu :
a. Tergugat I memiliki kewajiban untuk merancang menu minuman,
pembelian peralatan, pembuatan website, dan pengembangan restoran
Barbacoa lewat sosial media. Namun pada kenyataannya Tergugat I
sering tidak bisa dihubungi dan tidak memenuhi kewajibannya, bahkan
11
pembelian
material
bangunan,
merancang
sekaligus
12
b. Mengelabui,
melakukan
tipu
muslihat
serta
dengan
sengaja
jarang
hal-hal
teknis
sebatas
pengembangan
restoran
dilakukan
kepercayaanya
tersebut
yang
secara
tidak
transparan
dalam
sungguh
telah
menimbulkan
kekhawatiran
bagi
Penggugat,
25. Bahwa adanya fakta pembebanan pajak kepada perusahaan dengan jumlah
yang dinilai sangat tidak wajar, yang nyata-nyata tidak didasari oleh suatu
pertanggung jawaban yang baik dan benar serta transparan, mutlak telah
membuktikan bahwa Tergugat I, Tergugat II, Turut Tergugat II dan orang-orang
kepercayaanya serta Turut Tergugat III telah melakukan suatu tindakan yang
semata-mata sebagai upaya untuk mendapatkan keuntungan sepihak, melalui
cara-cara yang tidak patut dan bertentangan dengan ketentuan hukum yang
berlaku di Republik Indonesia;
TERGUGAT II DAN TURUT TERGUGAT II DENGAN ITIKAD TIDAK BAIK TELAH
MENYEBARKAN ISU NEGATIF DAN MENDESAK PARA PEMEGANG SAHAM PT.
MEXICANO ASIA UNTUK MEMBERHENTIKAN PENGGUGAT DARI JABATAN
DIREKTUR UTAMA SECARA MELAWAN HUKUM
26. Bahwa terlepas dari semua kejanggalan-kejanggalan yang dilakukan secara melawan
hukum oleh
dan
orang-orang
kepercayaannya serta Turut Tergugat III sejak pendirian PT. Mexicano Asia hingga
beroperasinya Restoran Barbacoa, Penggugat dengan itikad baik selalu berusaha
mengembangkan bisnis yang telah dirintisnya tersebut agar dapat berkembang;
27. Bahwa meskipun Penggugat telah memberikan kontribusi yang begitu besar demi
beroperasinya restoran Barbacoa yang dimiliki oleh Tergugat III dan juga telah
memberikan keuntungan yang sangat besar kepada Tergugat I dan Tergugat II selaku
pemegang saham, Direktur dan Komisaris semata-mata demi lancarnya usaha restoran
Barbacoa. Namun pada kenyataannya Tergugat I, Tergugat II, Turut Tergugat II dan
orang-orang kepercayaanya serta Turut Tergugat III justru kerap melakukan tindakan
secara melawan hukum dengan menyalahgunakan kewenangan dan keadaan yang
ada padanya;
28. Bahwa itikad baik dan keseriusan Penggugat dalam mengembangkan Restoran
Barbacoa terbukti dari naiknya laba Restoran Barbacoa selama dikelola oleh
Penggugat, kemudian laba Restoran Barbacoa kembali merosot tajam ketika
Penggugat pergi keluar negeri dan menyerahkan pengelolaan Restoran Barbacoa
15
16
Penggugat dari jabatan Direktur Utama berdasarkan permintaan dari Tergugat I dan
Tergugat II selaku pemegang saham;
32. Bahwa telah terbukti dalam surat pemberhentian sementara tersebut, Tergugat I yang
merasa bertindak selaku Komisaris menyatakan bahwa Penggugat, secara sepihak
atas permintaan dari pemegang saham (dalam hal ini pemegang saham yang dimaksud
adalah Tergugat II dan Tergugat I) telah diberhentikan sementara dari jabatannya
selaku Direktur Utama, dan melarang Penggugat untuk mencampuri segala urusan
ataupun mendatangi kantor PT. Mexicano Asia sampai ada keputusan dalam RUPS;
33. Bahwa surat yang dikirimkan Tergugat I selaku Komisaris PT. Mexicano Asia secara
hukum adalah tidak sah, karena Tergugat I yang merupakan Warga Negara Australia
dan tidak memiliki pengetahuan yang cukup mengenai hukum Indonesia khususnya
mengenai Akta Pendirian PT. Mexicano Asia, pada kenyataannya secara hukum tidak
pernah diangkat menjadi Komisaris PT. Mexicano Asia, hal ini terbukti dari Pasal 14
ayat (2) Akta Pendirian PT. Mexicano Asia No. 52 yang dibuat oleh Turut Tergugat I
selaku Notaris pada tanggal 11 Desember 2012 sebagai berikut:
Pasal 14 ayat (2):
Yang boleh diangkat sebagai Anggota Dewan Komisaris hanya Warga
Negara Indonesia yang memenuhi persyaratan yang ditentukan peraturan
perundang-undangan yang berlaku.
Sehingga surat pemberhentian sementara kepada Penggugat dari jabatan
Direktur Utama PT. Mexicano Asia sudah sepatutnya dianggap tidak berdasar
hukum;
PENGGUGAT
MENGALAMI
KEKHILAFAN
NYATA
DALAM
MEMPERCAYAI
17
34. Bahwa setelah menyetorkan dan menempatkan sejumlah dana untuk modal PT.
Mexicano Asia kepada Rekening Pribadi Turut Tergugat II, Penggugat tidak pernah
mendapatkan hak-haknya secara adil dan merata sesuai dengan apa yang telah
disepakati bersama, bahkan justru dirugikan oleh adanya tindakan-tindakan dari
Tergugat I, Tergugat II, Turut Tergugat I, Turut Tergugat II dan Turut Tergugat III
yang tidak dilandasi dengan adanya suatu itikad yang baik dan bersifat transparan.
Sebagaimana kerap mengambil keuntungan secara melawan hukum, tanpa hak dan
alasan yang dapat dipertanggungjawabkan dengan memanfaatkan ketidaktahuan
Penggugat terhadap hukum di Indonesia;
35. Bahwa berdasarkan uraian tersebut di atas Tergugat I, Tergugat II, Turut Tergugat I,
Turut Tergugat II dan Turut Tergugat III telah melakukan serangkaian perbuatan
melawan hukum dengan memanfaatkan kepercayaan serta kewenangan dan keadaan
yang ada padanya selaku kuasa dari Penggugat maupun sebagai Pihak yang mengerti
tentang hukum di Indnoesia baik hukum penanaman modal, hukum pajak, maupun
hukum perusahaan sehingga melalaikan kewajiban hukumnya untuk mematuhi semua
ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku di Indonesia, dengan itikad
yang buruk, semata-mata demi memperoleh keuntungan bagi dirinya sendiri secara
melawan hukum;
36. Bahwa dengan demikian sudah sepatutnya dan berkeadilan apabila Akta No. 52
tentang Pendirian PT. Mexicano Asia yang dibuat dihadapan I Putu Chandra, S.H.,
Notaris di Kota Denpasar (Turut Tergugat I) tersebut di atas menjadi batal demi hukum
dan dengan ini memohon pembatalannya kepada Yang Mulia Majelis Hakim Pengadilan
Negeri Denpasar yang memeriksa dan mengadili perkara a quo.
KARENA
Negeri
Denpasar
yang
memeriksa
perkara
quo
untuk
membubarkan PT. Mexicano Asia sesuai dengan Peraturan Perundangundangan yang berlaku serta menetapkan Penggugat sebagai likuidator untuk
19
melikuidasi dan melakukan audit terhadap PT. Mexicano Asia dalam rangka
pembubaran Perseroan Terbatas, sesuai dengan Pasal 146 Undang-Undang No.
40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas yang menyebutkan :
Pasal 146
(1)
b.
c.
(2)
KERUGIAN PENGGUGAT
42. Bahwa akibat serangkaian perbuatan melawan hukum yang dilakukan oleh Tergugat I,
Tergugat II, dan Para Turut Tergugat tersebut diatas, Penggugat mengalami
kerugian-kerugian sebagai berikut :
Materil
43. Sejumlah uang sebesar AUD 220.000 (dua ratus dua puluh ribu Dollar Australia) yang
telah disetorkan oleh Penggugat kepada Rekening Pribadi milik Turut Tergugat II yang
pada saat itu diberikan Penggugat untuk Modal Pendirian PT-PMA dengan nama PT.
Mexicano Asia beserta bunga yang timbul sebesar 6% (enam persen) pertahun sejak
20
disetorkannya uang tersebut sebesar AUD 13.200/tahun (tiga belas ribu dua ratus
Dollar Australia per tahun);
44. Pembayaran honor atas pekerjaan dan kewajiban yang telah dilakukan Penggugat
demi beroperasinya Restoran Barbacoa dari bulan Mei 2014 hingga bulan November
2014 sebesar USD 500 / Minggu (lima ratus dollar Amerika Serikat per Minggu),
sehingga totalnya sekitar USD 15.000 (lima belas ribu dollar Amerika Serikat);
45. Seluruh biaya tiket pesawat return Australia-Denpasar, biaya transportasi, biaya
penghidupan selama tinggal di Indonesia serta biaya-biaya yang dikeluarkan oleh
Penggugat demi mempertahankan dan mengembalikan haknya secara hukum yang
ditaksir jumlahnya hingga kini sebesar USD 100.000 (serratus ribu Dollar Amerika
Serikat);
46. Biaya beban Pajak Pph 21 atas nama Penggugat yang selama ini tidak pernah
dibayarkan oleh Tergugat III karena adanya serangkaian perbuatan melawan hukum
yang dilakukan oleh Tergugat II dan Turut Tergugat II, namun mengingat itikad baik
dari Penggugat, akhirnya Penggugat melakukan pembayaran tersebut dengan uang
pribadinya yang nilainya sebesar Rp. 214.526.550,- (dua ratus empat belas juta lima
ratus dua puluh enam ribu lima ratus lima puluh rupiah);
Immateriil
47. Akibat serangkaian perbuatan melawan hukum yang telah dilakukan oleh Tergugat I,
Tergugat II dan Para Turut Tergugat dimaksud, Penggugat harus menyediakan
waktu, tenaga, dan pikirannya guna mengurus penyelesaian perkara dimaksud, dimana
akibat tersitanya perhatian dan waktu Penggugat untuk mengurus perkara a quo,
Penggugat
telah
kehilangan
kesempatan
memperoleh
keuntungan/berusaha
(investasi), termasuk namun tidak terbatas pada keuntungan dari jumlah uang yang
telah diberikan Penggugat kepada Turut Tergugat II sebagai modal PT. Mexicano Asia
dimana seharusnya uang tersebut dapat di depositokan oleh Penggugat, pencemaran
nama baik sebagai pebisnis dengan adanya isi pemotongan pajak, serta pengorbanan
Penggugat dalam mengembangkan Restoran Barbacoa sampai dengan kembalinya
modal keseluruhan pemegang saham yang di investasikan hanya dalam waktu 12,5
21
(dua belas setengah bulan). Oleh karena itu nyata kiranya bahwa Penggugat telah
mengalami, kerugian immateriil, yang tidak akan bisa dipulihkan dengan cara apapun.
Dengan demikian Penggugat menuntut Tergugat I, Tergugat II dan Para Turut
Tergugat untuk mengganti kerugian immateriil dimaksud dalam perkara a quo dengan
uang yang senilai dengan USD 750.000 (tujuh ratus lima puluh ribu dollar Amerika
Serikat);
48. Bahwa adalah patut apabila Para Tergugat maupun Para Turut Tergugat baik sendirisendiri maupun bersama-sama diwajibkan untuk mengganti kerugian-kerugian yang
telah diderita Penggugat dari serangkaian tindakan tipu muslihat dan kesewenangwenangan yang telah dilakukan secara bertentangan dengan hukum (perbuatan
melawan hukum), baik terhadap kerugian materiil maupun kerugian immateriil yang
timbul daripadanya, sebagaimana hak tersebut dijamin pemenuhannya oleh ketentuan
Pasal 1365 KUHPerdata, yang menyatakan :
Pasal 1365 Kitab Undang-Undang Hukum Perdata
Tiap perbuatan melanggar hukum, yang membawa kerugian kepada orang lain,
mewajibkan orang yang karena salahnya menerbitkan kerugian itu, mengganti
kerugian tersebut.
22
f. Memohon kepada Yang Mulia Majelis Hakim yang memeriksa perkara a quo
memerintahkan kepada Tergugat I, Tergugat II dan Tergugat III untuk
merumahkan seluruh pegawai dan/atau karyawannya dan memberikan
kompensasi sebanyak pendapatan pegawai dan/atau karyawannya tersebut
selama satu bulan, yang akan dibayarkan pada saat adanya putusan
pengadilan yang berkekuatan hukum tetap mengenai legalitas dan/atau
pembubaran Tergugat III terkait implementasi Akta No. 52 tentang Pendirian
PT. Mexicano Asia yang dibuat dihadapan I Putu Chandra, S.H., Notaris di
Kota Denpasar (Turut Tergugat I) pada tanggal 11 Desember 2012 yang
telah batal demi hukum;
2.
3.
4.
5.
DALAM PROVISI
1. Menyatakan dalam keadaan status quo legalitas Tergugat III dan Restoran
Barbacoa terkait Minuta Akta dan/atau Akta No. 52 tentang Pendirian PT.
Mexicano Asia yang dibuat dihadapan I Putu Chandra, S.H., Notaris di Kota
Denpasar (Turut Tergugat I) pada tanggal 11 Desember 2012 yang telah batal
demi hukum sampai dengan adanya putusan pengadilan yang berkekuatan
hukum tetap;
2. Menyatakan dalam keadaan status quo mengenai sewa menyewa yang
tercantum dalam Akta Perjanjian Sewa Menyewa Nomor 07 tanggal 16
November 2012 yang dibuat dihadapan Erma Novita, S.H., M.Kn., Notaris di
26
Kabupaten
Badung
sampai
dengan
adanya
putusan
pengadilan
yang
berkekuatan hukum;
3. Memerintahkan kepada Tergugat I, Tergugat II, Turut Tergugat II dan Turut
Tergugat III untuk membekukan dan menghentikan segala tindakan-tindakan
hukum terkait dan atas nama PT. Mexicano Asia ic. Tergugat III sehubungan
dengan Legalitas Minuta Akta dan/atau Akta No. 52 tentang Pendirian PT.
Mexicano Asia yang dibuat dihadapan I Putu Chandra, S.H., Notaris di Kota
Denpasar ic. Turut Tergugat I pada tanggal 11 Desember 2012 yang telah batal
demi hukum;
4. Memerintahkan kepada Tergugat I, Tergugat II, Turut Tergugat II dan Turut
Tergugat III untuk menghentikan segala tindakan-tindakan hukum maupun
segala bentuk aktivitas bisnis terkait dan atas nama Restoran Barbacoa yang
beralamat di Jl. Petitenget No. 14 Kerobokan, Bali sehubungan dengan adanya
status quo dari Legalitas PT. Mexicano Asia ic. Tergugat III;
5. Memerintahkan kepada Tergugat I, Tergugat II, Turut Tergugat II dan Turut
Tergugat III untuk memulihkan dan menempatkan kembali seluruh aset-aset
yang dimiliki Tergugat III, termasuk dan tidak terbatas pada seluruh furniture,
mebel, alat-alat memasak, dan perabotan-perabotan milik Tergugat III, di
Restoran Barbacoa Jl. Petitenget No. 14 Kerobokan, Bali.
6. Memohon kepada Yang Mulia Majelis Hakim yang memeriksa perkara a quo
memerintahkan kepada Tergugat I, Tergugat II dan Tergugat III untuk
merumahkan
seluruh
pegawai
dan/atau
karyawannya
dan
memberikan
pada tanggal 11 Desember 2012 yang telah batal demi hukum sampai dengan
adanya putusan pengadilan yang berkekuatan hukum tetap;
7. Menyatakan dalam keadaan status quo mengenai sewa menyewa yang
tercantum dalam Akta Perjanjian Sewa Menyewa Nomor 07 tanggal 16
November 2012 yang dibuat dihadapan Erma Novita, S.H., M.Kn., Notaris di
Kabupaten
Badung
sampai
dengan
adanya
putusan
pengadilan
yang
berkekuatan hukum;
8. Memerintahkan kepada Tergugat I, Tergugat II, Turut Tergugat II dan Turut
Tergugat III untuk membekukan dan menghentikan segala tindakan-tindakan
hukum terkait dan atas nama PT. Mexicano Asia ic. Tergugat III sehubungan
dengan Legalitas dan Implementasi Akta No. 52 tentang Pendirian PT. Mexicano
Asia yang dibuat dihadapan I Putu Chandra, S.H., Notaris di Kota Denpasar ic.
Turut Tergugat I pada tanggal 11 Desember 2012 yang telah batal demi hukum;
9. Memerintahkan kepada Tergugat I, Tergugat II, Turut Tergugat II dan Turut
Tergugat III untuk menghentikan segala tindakan-tindakan hukum maupun
segala bentuk aktivitas bisnis terkait dan atas nama Restoran Barbacoa yang
beralamat di Jl. Petitenget No. 14 Kerobokan, Bali sehubungan dengan adanya
status quo dari Legalitas PT. Mexicano Asia ic. Tergugat III;
10. Memerintahkan kepada Tergugat I, Tergugat II, Turut Tergugat II dan Turut
Tergugat III untuk memulihkan dan menempatkan kembali seluruh aset-aset
yang dimiliki Tergugat III, termasuk dan tidak terbatas pada seluruh furniture,
mebel, dan perabotan-perabotan milik Tergugat III, di Restoran Barbacoa Jl.
Petitenget No. 14 Kerobokan, Bali.
11. Memerintahkan kepada Tergugat I, Tergugat II dan Tergugat III untuk
merumahkan seluruh Pegawai dan/atau Karyawannya dan memberikan
kompensasi sebanyak pendapatan Pegawai dan/atau Karyawannya tersebut
selama satu bulan, yang akan dibayarkan pada saat adanya putusan pengadilan
yang berkekuatan hukum tetap mengenai legalitas dan/atau pembubaran
Tergugat III terkait implementasi Akta No. 52 tentang Pendirian PT. Mexicano
29
Asia yang dibuat dihadapan I Putu Chandra, S.H., Notaris di Kota Denpasar
(Turut Tergugat I) pada tanggal 11 Desember 2012 yang telah batal demi
hukum;
12. Menyatakan sah dan berharga sita jaminan (conservatoir beslag) yang
diletakkan terhadap seluruh aset Para Tergugat dan Para Turut Tergugat untuk
sejumlah nilai kerugian materiil dan immateriil yang dialami oleh Penggugat;
13. Menghukum Para Tergugat dan Para Turut Tergugat secara tanggung renteng
untuk membayar uang paksa (dwangsom) sebesar Rp. 10.000.000,- (sepuluh
juta Rupiah) kepada Penggugat dalam perkara a quo untuk setiap hari lalai
melaksanakan Putusan ini;
14. Menghukum Para Turut Tergugat untuk patuh dan tunduk pada patuh terhadap
putusan pengadilan dalam perkara ini;
15. Menghukum kepada Para Tergugat dan Para Turut Tergugat untuk membayar
seluruh biaya yang timbul dalam perkara ini;
16. Menyatakan putusan dapat dilaksanakan terlebih dahulu meskipun ada
bantahan, banding, maupun kasasi (uit voerbaar bij voorraad).
Atau
Apabila Majelis Hakim Yang Terhormat berpendapat lain, mohon memberikan putusan
yang seadil-adilnya (ex aequo et bono).
Hormat kami,
Kuasa Hukum Penggugat
30
31