Anda di halaman 1dari 2

BAB I

PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Trauma adalah penyebab utama kematian dan kecacatan di dunia. Tingkat
kematian kasus trauma lebih tinggi pada negara-negara berpenghasilan menengah
ke bawah, hal ini berhubungan dengan penggunaan transportasi bermotor, kurang
maksimalnya pembangunan jalan, dan sistem penanganan trauma yang terbatas.
Secara statistik, lebih banyak yang berakhir dengan kecacatan baik sementara
maupun permanen. Statistik gabungan kasus trauma akibat jatuh dan kecelakaan
lalu lintas, mendapatkan angka antara 1000-2600/100.000 jiwa per tahun pada
negara berpenghasilan menengah ke bawah. Negara-negara dengan penghasilan
yang tinggi angka tersebut hanya berkisar 500/100.000 jiwa per tahun.1 Indonesia
termasuk Negara berkembang dengan jumlah penduduk miskin 28,59 juta orang
(11,66 %) pada bulan September 2012 dan sebagian besar berpendidikan rendah.2
Menurut World Health Organization (WHO) di antara negara-negara se-Asia
Tenggara, Indonesia ada di urutan pertama, dengan 37.438 kematian atau sekitar
16,2 per 100.000 penduduk.3 Fraktur adalah kondisi yang banyak ditemui pada
trauma muskuloskeletal. Berdasarkan Data dari Kementrian Kesehatan Republik
Indonesia tahun 2010, didapatkan sekitar delapan juta orang mengalami fraktur
dengan jenis fraktur yang berbeda-beda. Hasil survei tim kementrian kesehatan RI
didapatkan 25% penderita fraktur yang mengalami kematian, 45% cacat fisik, dan
25% mengalami stres psikologis, serta 5% mengalami kesembuhan dengan baik.4
Patah tulang atau fraktur adalah hilangnya kontinuitas tulang, tulang rawan
dan lempeng pertumbuhan yang disebabkan oleh trauma dan juga non trauma.
Fraktur lengkap terjadi apabila seluruh tulang patah, sedangkan fraktur yang tidak
lengkap adalah fraktur yang tidak melibatkan seluruh ketebalan tulang. Beberapa
keadaan trauma muskuloskeletal, fraktur dan dislokasi dapat terjadi bersamaan.
Hal ini terjadi apabila kehilangan hubungan yang normal antara kedua permukaan
tulang disertai dengan fraktur persendiaan tersebut.5,6
Berdasarkan Riskesdas penderita patah tulang sebanyak 43.808 kasus atau
4,5% kasus cedera di Indonesia.7 Sebagian besar dari kasus ditangani oleh dokter
umum, perawat, ataupun paramedis yang terbatas kemampuannya dan dengan
1

fasilitas yang kurang memadai untuk penanganan awal. Pasien biasanya datang ke
pusat pelayanan kesehatan atas rujukan sudah dalam keadaan fraktur ekstremitas
dengan mal-united, ununited, infected, atau mal-positioned.8 Di Indonesia, pasien
trauma muskuloskeletal, terutama fraktur, kebanyakan masih memilih pengobatan
patah tulang tradisional.
Neglected fracture dengan atau tanpa dislokasi adalah suatu fraktur yang
tidak ditangani atau ditangani dengan tindakan yang tidak semestinya, sehingga
menghasilkan keadaan keterlambatan dalam penanganan, atau kondisi yang lebih
buruk dan bahkan kecacatan.9 Pasien-pasien trauma patah tulang di Indonesia
kebanyakan masih memercayakan pengobatannya pada pengobatan patah tulang
tradisional, karena dianggap lebih terjangkau dalam hal biaya dan jarak, serta
menghindari tindakan bedah yang invasif. Pasien sering datang ke dokter bedah
tulang setelah gagal di pengobatan patah tulang tradisional dengan keadaan patah
tulang yang mengalami komplikasi.10
Penelitian yang dilakuakn di RSCM dan RS Fatmawati, Jakarta, Februari
April 1975, neglected fracture adalah penanganan patah tulang pada ekstremitas
yang salah oleh bone setter (dukun patah tulang).11 Lebih dari 50% komplikasinya
atas tindakan yang dilakukan oleh traditional bone setter adalah malunion, 25%
nonunion, sisanya delayed union, gangren, kekakuan sendi, Volksmans ischaemic
contracture, dan juga tetanus. Hanya satu di antara 36 orang (2,8%) yang tidak
memiliki keluhan dan puas dengan pengobatan patah tulang tradisional. 12 Hasil
pengobatan patah tulang tradisional sering kali buruk, bahkan disertai kecacatan. 13
Maka, berdasarkan laporan diatas sebelumnya, penulis tertarik menuliskan laporan
kasus mengenai Fraktur Femur Neglected yang terjadi di Rumah Sakit Umum
Daerah (RSUD) dr. Zainoel Abidin Banda Aceh.

Anda mungkin juga menyukai