Anda di halaman 1dari 22

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Dari semua variabel yang harus dihadapi manajer keuangan dalam usaha
multinasional, hanya valuta asinglah yang merupakan variabel penting, sepenting perpajakan.
Pembayaran pajak dengan kuat memengaruhi keputusan berinvestasi, organisasi bisnis apa
saja yang akan digunakan, bagaimana mengurus keuangan, kapan dan bagaimana mengenali
elemen-elemen pendapatan dan pengeluaran, serta harga transfer yang akan dikenakan.
Dengan pengecualian harga barang-barang yang telah terjual, pajak merupakan biaya
terbesar dalam sebagian besar bisnis. Oleh karena itu, manajemen bias saja mengurangi pajak
internasional jika memungkinkan. Manajemen keuangan juga harus menghadapi peraturanperaturan tertentu yang berhubungan denga pajak pendapatan sumber asing. Selain itu,
persetujuan hokum dan undang-undang pajak internasional terus-menerus berubah.
Perubahan pada provisi pajak suatu Negara memiliki dampak yang rumit dengan cakupan
luas dalam system perencanaan pajak, oleh system simulasi computer based merupakan alat
bantu yang penting bagi manajemen.
1.2 Rumusan Masalah
1. Apa yang menjadi perbedaan-perbedaan besar dalam sestem pajak di tiap negara?
2. Bagaimana negara memungut pajak pada usaha bisnis dalam yuridiksinya?
3. Bagaimana negara memungut pajak terhadap pendapatan sumber asing perusahaan
bisnisnya?
4. Bagaimana arbitrase peluang antara yuridiksi pajak nasional bagi perusahaanperusahaan internasional?
1.3 Tujuan Masalah
1. Untuk mengetahui apa yang menjadi perbedaan-perbedaan besar dalam sestem pajak
di tiap negara
2. Untuk mengetahui bagaimana negara memungut pajak pada usaha bisnis dalam
yuridiksinya
3. Untuk mengetahui bagaimana negara memungut pajak terhadap pendapatan sumber
asing perusahaan bisnisnya
4. Untuk mengetahui bagaimana arbitrase peluang antara yuridiksi pajak nasional bagi
perusahaan-perusahaan internasional
ii

BAB II
PEMBAHASAN

2.1 KONSEP-KONSEP AWAL


ii

Simpang siurnya undang-undang dan regulasi yang mengatur perpajakan perusahaanperusahaan asing dan keuntungan yang didapatkan di luar negeri berdasar pada beberapa
konsep dasar. Konsep-konsep tersebut meliputi gagasan mengenai netralitas pajak dan ekuitas
pajak. Netralitas pajak, berarti pajak tidak berpengaruh (netral) terhadap keputusankeputusan distribusi sumber daya. Sedangkan ekuitas pajak, berarti pembayar pajak yang
memiliki bisnis di tempat yang sama harus membayar pajak yang sama.
2.2 KESERAGAMAN SISTEM PAJAK NASIONAL
Sebuah perusahaan bisa melakukan bisnis internasional dengan cara mengirimkan barang
dan jasa atau dengan melakukan investasi asing langsung atau tidak langsung. Pengiriman
barang keluar negeri sering kali memicu adanya pengungkapan pajak dinegara penerima,
karena sulit sekali bagi negara penerima untuk membayarkan pajak yang dibebankan pada
negara asing pengirim. Pengelolaan pengungkapan pajak yang efektif atas potensi pajak
memerlukan adanya pemahaman sistem-sistem pajak nasional yang sangat berbeda dari suatu
negara ke negara lain. Perbedaan berkisar dari jenis pajak dan beban pajak hingga perbedaan
dalam penilaian pajak dan filosofi penagihan.
2.2.1

Jenis Pajak

Sebuah perusahaan yang beroperasi di luar negeri berhadapan dengan bermacam-macam


pajak. Pajak langsung, seperti pajak penghasilan, mudah untuk dikenali dan biasanya
diungkapkan dalam laporan keuangan perusahaan. Pajak tidak langsung, seperti pajak
pemakaian, tidak terlalu mudah untuk dikenali atau tidak sering diungkapkan. Bisanya pajak
tersebut dimasukkan dalam biaya dan pengeluaran lain-lain.
1. Pajak Penghasilan Perusahaan, mungkin digunakan untuk menghasilkan pendapatan
bagi pemerintah dibandingkan dengan pajak lainnya dengan kemungkinan
pengecualian bea cukai.
2. Pajak yang dipungut dari sumbernya adalah pajak yang ditentukan oleh pemerintah
pada pembayaran dividen, bunga, dan royalti pada penanam modal asing.
3. Pajak pertambahan nilai merupakan pajak konsumsi yang ditemukan di Eropa dan
Kanada. Pajak ini umumnya dikenakan terhadap nilai tambah dari setiap tahap

ii

produksi atau distribusi. Pajak ini berlaku untuk total penjualan dikurangi dengan
pembelian dari satuan penjualan menengah.
4. Pajak perbatasan seperti bea cukai dan bea impor umumnya ditujuan untuk menjaga
agar harga barang domestic dapat bersaing dengan barang impor.
5. Pajak pengiriman merupakan contoh lain pajak tidak langsung. Pajak ini dikenakan
terhadap pengalihan (transfer) objek antar pembayar pajak dan dapat menimbulkan
pengaruh yang penting terhadap keputusan bisnis seperti struktur akuisisi.
2.2.2

Beban Pajak

Perbedaan dalam keseluruhan beban pajak sangat penting dalam bisnis internasional.
Beragam tarif resmi dari pajak penghasilan merupakan sumber penting perbedaan-perbedaan
tersebut. Namun, perbedaan tarif pajak hanya mengungkapkan sebagian ceritanya. Banyak
pertimbangan lain yang mungkin mempengaruhi beban pajak efektif bagi perusahaanperusahaan multinasional.
Ketika semakin banyak perusahaan yang mengurangi tarif pajak perusahaan marginal,
banyak pula negara yang memperluas dasar pajak perusahaan. Dalam dunia nyata tarif pajak
efektif jarang sekali sama dengan tarif pajak nominal. Dengan demikian tidaklah tepat untuk
mendasarkan perbandingan antar negara pada tarif pajak wajib saja. Lagi pula tarif pajak
yang rendah tidak selalu berarti beban pajak yang lebih rendah. Secara internasional beban
pajak harus selalu ditentukan dengan mengamati tarif pajak efektif.
2.2.3

Sistem Administrasi Pajak

Sistem penilaian pajak nasional juga memengaruhi beban pajak relatif. Beberapa sistem
yang penting digunakan saat ini. Untuk memudahkannya, kami hanya akan membahas sistem
klasik dan terintegrasi.

1. Sistem klasik

ii

Pajak penghasilan perusahaan pada penghasilan kena pajak dibayarkan pada tingkat
perusahaan dan tingkat pemegang saham.
2. Sistem terintegrasi
Pajak-pajak perusahaan dan pemegang saham diintegrasikan untuk mengurangi atau
menghilangkan pajak ganda atas penghasilan perusahaan.
2.2.4

Insentif Pajak Asing

Banyak negara memberikan insentif pajak untuk menarik investasi asing. Insentif dapat
berupa dana tunai bebas pajak yang digunakan untuk biaya aktiva tetap dari proses industri
baru atau pembebasan untuk membayar pajak selama beberapa periode waktu.
2.2.5

Persaingan Pajak yang Berbahaya

Organizational for economic cooperation and development mencoba untuk menghentikan


persaingan pajak oleh negara- negara bebas pajak tertentu. Tren diseluruh dunia yang
mengarah pada penurunan tarif pajak penghasilan perusahaan merupakan dampak langsung
kompetisi pajak. Kompetisi yang dilakukan oleh negara surga pajak akan bermanfaat jika
dapat membuat pemerintah menjadi lebih efesien. Sedangkan dampaknya berbahaya jika
mengalihkan pendapatan pajak bagi pemerintah yang sebenarnya memerlukan pendapatan
tersebut untuk menyediakan jasa yang dibutuhkan oleh kalangan usaha.
2.2.6

Penyelarasan Internasional

Dengan adanya perbedaan dalam sistem pajak di seluruh dunia, penyelarasan global atas
kebijakan pajak mungkin akan berguna. Perusahaan-perusahaan multinasional, yang dibebani
oleh perbedaan pajak-pajak nasional, mengobarkan penekanan atas perbaikan pajak
internasional.
2.3 PAJAK DARI SUMBER PENGHASILAN ASING DAN PAJAK GANDA
Setiap negara menyatakan hak atas pajak terhadap laba yang dihasilkan di dalam
negaranya. Namun, filosofi-filosofi nasional atas pengenaan pajak terhadap sumber-sumber
dari luar negeri itu berbeda-beda dan ini merupakan hal yang penting dari sudut pandang
seorang perencana pajak.
ii

2.3.1

Kredit Pajak Asing

Kredit pajak asing bisa dihitung sebagai kredit langsung atas pajak penghasilan yang
dibayarkan pada laba cabang atau anak perusahaan dan pajak lain yang langsung dibayarkan
pada sumbernya seperti deviden, bunga, dan royalti yang dikirimkan kembali kepada investor
domestik. Kredit pajak juga dapat diperkirakan jika jumlah pajak penghasilan luar negeri
yang dibayarkan tidak terlampau jelas.
2.3.2

Batasan-batasan Kredit Pajak

Untuk mencegah kredit pajak asing yang menutupi pajak-pajak atas penghasilan
bersumber domestik, banyak negara yang menetapkan batasan menyeluruh pada jumlah pajak
asing yang bisa dikreditkan setiap tahun. Amerika Serikat, misalnya, membatasi kredit pajak
hingga pada proporsi pajak Amerika Serikat yang setara dengan rasio penghasilan bersumber
asing kena pajak dari pembayar pajak hingga penghasilan kena pajak global pada tahun
tersebut.
Batasan-batasan kredit asing yang terpisah berlaku untuk pajak-pajak Amerika Serikat
pada penghasilan bersumber asing kena pajak dari masing-masing jenis penghasilan berikut:
a) Penghasilan pasif (misalnya, penghasilan berjenis investasi, seperti deviden, bunga,
royalti, dan biaya sewa)
b) Penghasilan umum (semua jenis lainnya)
2.3.3

Perjanjian Pajak

Walupun kredit pajak asing melindungi penghasilan bersumber asing dari pajak ganda
(pada beberapa tingkatan), perjanjian pajak bisa lebih jauh. Para penanda tangan perjanjian
tersebut biasanya setuju mengenai bagaimana pajak dan insentif pajak akan ditetapkan,
dihormati, dibagi, atau bahkan dihilangkan dari penghasilan bisnis yang didapatkan dalam
salah satu yurisdiksi pajak oleh masyarakat atau orang lain. Jadi, sebagian besar perjanjian
pajak antara negara penyelenggara dan negara asal menetapkan bahwa laba yang didapatkan
oleh perusahaan domestik di negara penyelenggara harus terkena pajak hanya jika perusahaan
tersebut bisa menjaga perusahaannya di sana. Perjanjian pajak juga mempengaruhi pajak
bersumber langsung pada deviden, bunga dan royalti yang dibayarkan oleh perusahaan di
ii

suatu negara kepada pemegang saham asing. Perjanjian ini biasanya memberikan
pengurangan timbal balik atas pajak pungutan deviden dan seringkali mengecualikan royalti
dan bunga dari pajak pungutan.
2.3.4

Pertimbangan Mata Uang Asing

Keuntungan atau kerugian dalam mata uang asing yang secara umum dialokasikan antara
sumber AS dan sumber luar negeri dengan mengacu pada tempat kedudukan pembayar pajak
yang di dalam buku akuntansinya mencerminkan aktiva atau kewajiban dalam mata uang
asing. Sumber keuntungan atau kerugian adalah Amerika Serikat.
2.4 DIMENSI-DIMENSI PERENCANAAN PAJAK
Dalam perencanaan pajak, perusahaan-perusahaan multinasional memiliki keuntungan
yang nyata atas perusahaan-perusahaan domestik karena mereka memiliki lebih banyak
fleksibilitas geografis dalam menempatkan sistem produksi dan distribusi mereka.
Pengamatan atas masalah perencanaan pajak dimulai dengan dua hal dasar :
1. Pertimbangan pajak tidak boleh mengendalikan strategi bisnis. Kekuatan keuangan
atau operasional dari transaksi bisnis harus berdiri sendiri.
2. Perubahan hukum pajak secara konstan membatasi manfaat perencanaan pajak dalam
jangka panjang
2.4.1

Pertimbangan Organisasional

Dalam mengenakan pajak kepada penghasilan bersumber asing, banyak yurisdiksi


perpajakan yang berfokus pada susunan organisasional dari suatu operasi asing. Sebuah
cabang biasanya dianggap sebagai perluasan dari perusahaan induk. Maka, penghasilannya
langsung digabungkan dengan penghasilan dari perusahaan induk dan sepenuhnya terkena
pajak pada tahun tersebut. Keuntungan dari suatu anak perusahaan asing biasanya tidak
dikenakan pajak hingga keuntungan tersebut dikembalikan. Pengecualian pada aturan umum
ini dijelaskan dalam bagian selanjutnya.
Jika operasi awal di luar negeri diperkirakan mengalami kerugian mungkin akan
menguntungkan secara pajak apabila diorganisasikan secara cabang pada tahap awal. Jika
ii

anak perusahaan diorganisasikan di sebuah negara surga pajak yang tidak mengenakan pajak
sama sekali, maka penangguhan pajak akan semakin terlihat menarik.
2.4.2

Perusahaan Asing Terkendali dan Penghasilan Subpart F

Ingatlah bawah di Amerika Serikat, layaknya negara-negara lain yang menggunakan


prinsip perpajakan global, penghasilan anak perusahaan asing tidak kena pajak oleh
perusahaan induk hingga dikembalikan sebagai deviden yang disebut juga prinsip
penangguhan. Tempat-tempat bebas pajak memberikan perusahaan-perusahaan multinasional
sebuah kesempatan untuk menghindari repatriasi dan pajak-pajak negara asal dengan
menempatkan

transaksi

dan

mengakumulasi

keuntungan

dalam

anak

perusahaan

brassplate. Transaksi-transaksi ini tidak memiliki pekerjaan atau tugas yang nyata.
Penghasilan yang didapatkan pada transaksi tersebut bersifat pasif, bukan aktif.
Amerika Serikat menutup celah ini dengan Controlled Foreign Corporation (CFC) dan
ketentuan Subpart F Income. CFC merupakan sebuah perusahaan dimana para pemegang
saham Amerika Serikat langsung atau tidak langsung memiliki lebih dari 50% hak pilih
gabungannya atau nilai pasar yang adil.
2.4.3

Perusahaan-perusahaan Induk Lepas Pantai

Dalam situasi tertentu, perusahaan induk multinasional berbasis Amerika Serikat dengan
operasinya yang berada di beberapa negara asing mungkin akan merasakan keuntungan
karena memiliki beragam investasi asing melalui perusahaan induk negara ketiga.
Keuntungan-keuntungan yang berhubungan dengan pajak dari susunan organisasional
perusahaan ini bisa meliputi:
1. Penjaminan tarif pajak bersumber langsung yang bermanfaat pada deviden, bunga,
royalti, dan pembayaran-pembayaran serupa lainnya.
2. Menangguhkan pajak Amerika Serikat pada penghasilan asing hingga saat
penghasilan tersebut dikembalikan ke perusahaan induk Amerika Serikat (yaitu
dengan menginvestasikan kembali penghasilan tersebut di luar negeri).
3. Menangguhkan pajak Amerika Serikat pada keuntungan dari penjualan saham dalam
operasi anak cabang asing.
ii

2.4.4

Keputusan-keputusan Pembiayaan

Tata cara dimana operasi-operasi asing dibiayai juga bisa dibentuk oleh pertimbanganpertimbangan pajak. Hal-hal lain yang setara, pengurangan pajak dari utang, yang
meningkatkan laba setelah pajak pada ekuitas, meningkatkan daya pikat pembiayaan utang
dalam negara-negara berpajak tinggi. Di mana peminjaman mata uang lokal dibatasi oleh
pemerintah lokal yang memerintahkan adanya tingkat minimum pada infusi ekuitas oleh
perusahaan induk asing, peminjaman perusahaan induk untuk membiayai infusi modal ini
bisa mendapatkan akhir yang sama, berujung pada yurisdiksi pajak dari perusahaan induk
yang mengizinkan agar bunga bisa dideduksi.
2.4.5

Penyatuan Kredit Pajak

Penyatuan penghasilan dari berbagai sumber memungkinkan kelebihan kredit yang


dihasilkan dari negara dengan tarif pajak tinggi untuk mengurangi laba yang diterima dari
wilayah dengan tarif pajak rendah. Kelebihan kredit pajak dapat diperluas untuk pajak-pajak
yang dibayarkan berkaitan dengan deviden yang dibagikan oleh perusahaan luar negeri lapis
kedua dan ketiga dalam suatu jaringan perusahaan multinasional.
2.4.6

Alokasi Akuntansi Biaya

Alokasi biaya internal diantara perusahaan-perusahaan kelompok merupakan sarana lain


untuk menggeser laba dari negara dengan pajak tinggi ke negara berpajak rendah. Yang
paling umum adalah alokasi beban overhead perusahaan kepada perusahaan afiliasi di
negara-negara dengan pajak tinggi.
2.4.7

Penetapan Harga untuk Lokasi dan Pengiriman

Lokasi dari sistem produksi dan distribusi juga memberikan keuntungan pajak. Laba bagi
sistem perusahaan secara keseluruhan dapat ditingkatkan dengan menentukan harga transfer
yang tinggi atas komponen yang dikirimkan dari anak perusahaan di negara-negara dengan
tingkat pajak yang relatif rendah danharga transfer rendah atas komponen-komponen yang
dikirimkan dari anak perusahaan yang berada di negara-negara dengan tarif pajak yang relatif
tinggi.
2.4.8

Menyatukan Perencanaan Pajak Internasional


ii

Untuk bisa mencapai integrasi perencanaan pajak internasional, penasihat pajak


menyarankan langkah-langkah berikut:
1. Mencari advis pajak dalam setiap yurisdiksi yang relevan.
2. Mengomunikasikan semua fakta kepada setiap penasihat pajak.
3. Menunjuk penasihat pajak tunggal untuk berkoordinasi dan menggabungkan advis
dari berbagai yurisdiksi.
4. Menjamin bahwa rencana pajak sesuai dengan bisnis. Perencanaan pajak lintas negara
yang canggih tidak bisa dibeli begitu saja.
5. Menempatkan semua analisis pajak dalam bentuk tulisan.
6. Berhati-hati dengan dokumentasi transaksi.
7. Mencari advis hukum berkualitas tinggi untuk setiap posisi pajak yang masuk ke
dalam area abu-abu atau mungkin dianggap agresif.
8. Pertimbangkan bagaimana perasaan Anda jika perencanaan pajak Anda muncul dalam
surat kabar lokal.
2.5 PENETAPAN HARGA PENGIRIMAN INTERNASIONAL : VARIABELVARIABEL YANG MENYULITKAN
Penetapan harga pengiriman merupakan sumber yang cukup baru. Penetapan harga di
Amerika Serikat berkembang seiring dengan gerakan desentralisasi yang mempengaruhi
banyak bisnis Amerika selama paruh pertama abad ke-20. Variabel-variabel seperti pajak,
tarif, persaingan, tingkat inflasi, nilai mata uang, pembatasan pengiriman dana risiko politik
dan ketertarikan mitra usaha patungan sangat menyulitkan pengambilan keputusan untuk
penetapan harga pengiriman.
2.5.1

Pertimbangan-pertimbangan Pajak

Jika

tidak

ditiadakan

oleh

undang-undang,

keuntungan

perusahaan

bisa

ditingkatkan dengan menetapkan harga pengiriman untuk memindahkan keuntungan dari


ii

anak perusahaan yang berlokasi di negara-negara yang berpajak tinggi ke anak perusahaan
yang berlokasi di negara-negara berpajak rendah. Pengiriman intra perusahaan didasarkan
pada : harga yang terjaga dan penetapan harga transfer. Harga terjaga adalah salah satu
pihak yang tidak terkait akan menerima barang sama atau serupa dalam situasi yang sama
atau serupa. Metode-metode penetapan harga terjaga meliputi :
1. Penetapan harga otomatis yang sebanding
2. Penetapan harga jual kembali
3. Penetapan harga untuk biaya tambahan
4. Metode-metode penetapan harga lainnya
Persetujuan umum yang muncul diantara pemerintah memandang penetapan harga yang
terjaga sebagai standar yang tepat dalam menghitung keuntungan untuk tujuan pajak.
Namun

negara-negara

memiliki

pandangan

berbeda

dalam

menafsirkan

dan

mengimplementasikan penetapan harga terjaga. Metode ini merupakan konsep tidak tetap
secara internasional.
Otoritas

pajak

diseluruh

dunia

sedang

menyusun

aturan-aturan

mengenai

penetapan harga pengiriman yang baru dan meningkatkan daya upaya. Penetapan harga
pengiriman tersebut adalah harga transfer. Dan harga transfer menjadi beban ketetapan utama
yang dirancang untuk memperkecil perpajakan global yang sering menyimpangkan sistem
kontrol

multinasional.

keuntungan

Ketika

tersendiri,

ukuran performa

yang

setiap

kebijakan

cabang

ketetapan

menyimpang

dimana

perusahaan
harga
pada

dinilai

tersebut
umumnya

sebagai

bisa

pusat

menghasilkan

menjadi

konflik

antara target perusahaan pusat dan cabang.


2.5.2
Tarif

Perhitungan Tarif
barang-barang

impor

juga

mempengaruhi

kebijakan

penetapan

hargatransfer perusahaan multinasional. Jika sebuah perusahaan mengeksport barang


kepadacabang perusahaannya yang berdomisili disebuah negara bertarif tinggi bisa
mengurangibeban tarifnya dengan menekan harga barang dagangan yang dikirim kesana.

ii

2.5.3

Faktor-Faktor Kompetitif

Untuk menfasilitasi pendirian cabang perusahaan diluar negeri, perusahaaninduk bisa


mendukung cabang perusahaan dengan memakai faktur pada harga yang sangatrendah.
Semua harga cabang perusahaan ini bisa dihilangkan secara berkala ketika cabangperusahaan
memperkuat posisinya dipasar luar negeri. Sama halnya harga transfer yangrendah bisa
digunakan untuk membentengi usaha yang ada dari dampak persaingan asingdi pasar lokal
atau pasal lainnya: dengan kata lain, profit yang diperoleh dari suatu Negaradapat
menyokong penetrasi kepasar lain. Untuk memperbaiki akses cabang perusahaan luar negeri
dengan pasar modal, ketetapan harga transfer rendah untuk input dan ketetapan harga transfer
tinggi untuk output bisa menyokong laporan pendapatan dan posisi keuangan. Kadangkadang harga transfer dapat digunakan untuk melemahkan cabang perusahaan pesaing.
2.5.4

Risiko Lingkungan

Perhitungan

persaingan

diluar

negeri

menuntut

beban

biaya

transfer

yang

rendah untuk cabang perusahaan luar negeri, risiko dari inflasi harga tinggi mungkin
sebaliknya. Inflasi mengikis daya beli kas perusahaan. Harga transfer yang tinggi untuk
barang atau jasa membuat cabang perusahaan berhadapan dengen inflasi tinggi yang bisa
menghanguskan semua kas yang ada di cabang perusahaan.
2.5.5

Perhitungan Penilaian Performa

Kebijakan

penetapan

harga

juga

dipengaruhi

oleh

dampak

dalam

tindakanmanajerial, dan sering menjadi penentu utama performa perusahaan. Jika


perusahaan cabang bebas menentukan harga transfer, para manajer mungkin tidak bisa
menangani konflik antara apa yang terbaik untuk cabang perusahaan dan yang terbaik untuk
perusahaan secara keseluruhan.Akan tetapi dampak bagi manajemen perusahaan malahan
mungkin akan jadi buruk jika perusahaan pusat mendikte harga transfer dan mendasari
alternatif yang dipandang berwenang dan tidak beralasan. Semakin banyak keputusan yang
dibuat oleh perusahaan pusat, maka profit desentralisasi kurang menguntungkan, karena
manajer lokal kehilangan dorongan untuk bertindak demi keuntungan dari usaha lokal
mereka.
2.5.6

Kontribusi Akuntansi

ii

Manajemen akuntan bisa berperan signifikan dalam mengukur sasaran dalamstrategi


penetapan

harga

transfer.

Rintangan

adalah

menjaga

perspektif

global

ketika

memetakan keuntungan dan biaya yang sesuai dengan keputusan harga transfer.Pertama yang
terjadi adalah dampaknya pada keputusan dalam sistem perusahaan.
Mengukur sejumlah kesepakatan adalah sulit karena pengaruh lingkungan yang harus
diperhitungkan secara kelompok, tidak secara individu. Satu hal yang jelas adalah
perhitungan dangkal tentang dampak kebijakan harga transfer tinggi pada masing-masing unit
dalam sistem multinasional yang tidak dapat diterima.
2.6 METODOLOGI PENETAPAN HARGA TRANSFER
Dalam suatu dunia dengan pasar yang sangat kompetitif, tidak akan menjadi masalah
besar ketika hendak menetapkan harga transfer sumber daya dan jasa antarperusahaan. Harga
transfer dapat didasarkan pada biaya selisih kenaikan atau harga pasar. Pengaruh lingkungan
atas harga transfer juga menimbulkan sejumlah pertanyaan mengenai metodologi penentuan
harga.
2.6.1

Pasar Versus Biaya Versus.?

Harga pasar menunjukan peluang biaya dengan suatu pemindahan yang tidakmenjual
diluar pasar, dan kegunaan mereka

akan mendorong efisiensi kegunaan

sumber

digunakan.

perusahaan

yang

jarang

Kegunaan

mereka

darisumberjuga

disebut

konsisten dengan orientasi pusat laba terdesentralisasi. Harga pasar juga menentukan mana
usaha yang dapat menguntungkan dengan usaha yang tidak menguntungkan, dan lebih mudah
untuk mempertahankan otoritas perpajakan sebagai rentangan harga.
Keuntungan

dari

pasar

berbasis

harga

transfer

harus

dititik

beratkan

padabeberapa kelemahan, salah satunya adalah penggunaan harga transfer tidak


memberikanperusahaan keleluasaan perusahaan untuk menentukan harga untuk tujuan atau
strategipersaingan. Masalah yang lebih mendasar lagi adalah seringnya tidak ada pasar
menengahuntuk produk atau servis yang meragukan. Dalam perusahaan multinasional
transaksidimana perusahaan independen tidak bertanggung jawab, seperti mengirim sebuah
barangberharga,

sangat

mengandalkan

teknik

dari cabang

berbasis harga transfer menghasilkan banyaknya keterbatasan, karena :

ii

perusahaan.

Biaya

1. Mudah digunakan
2. Berdasarkan data yang sudah ada
3. Mudah menentukan otoritas pajak
4. Bersifat rutin, dengan demikian membantu menghindari keretakan internal
2.6.2

Prinsip Arms-Length

Ciri khas multinasional adalah sebuah usaha yang terintegrasi cabang perusahaan tersebut
dibawah kendali dan berbagai sumber serta tujuan secara umum. Berdasarkan pada prinsip
arms length, dimana harga transfer perusahaan seolah olah terjadi antara pihak yang tidak
berhubungan dalam pasar kompetitif. Beberapa metode basar dalam menetapkan harga
berdasarkan arms price.
2.6.3

Metode Perbandingan Harga Bebas

Dalam pendekatan ini harga transfer ditentukan dengan mengacu pada harga
yangdigunakan

dalam

persamaan

transaksi

antara

perusahaan

independen

atau

antara perusahaan dan partai ketiga yang tidak berhubungan.


2.6.4

Metode Perbandingan Transaksi Bebas

Metode ini menetapkan transfer aset tak berwujud. Mengidentifikasi patokan nilai royalti
dengan mengacu pada metode harga transaksi bebas di mana aset tak berwujud yang sama atu
serupa telah ditransfer. Seperti metode perbandingan harga bebas, metode ini membahas
tentang perbandingan harga.
2.6.5

Metode Harga Penjualan Ulang

Metode ini menghitung sebuah harga arms length yang diawali dengan hargapenjualan
akhir dimana barang disebutkan dijual ke partai bebas. Margin yang tidak tepat untuk
menutupi pengeluaran dan profit normal kemudian diambil dari harga ini untuk
memperoleh harga transfer antar perusahaan.
2.6.6

Metode Penetapan Harga Biaya Lebih


ii

Merupakan sebuah pendekatan bekerja maju dimana kenaikan harga ditambahkan untuk
biaya transfer cabang perusahaan dalam mata uang lokal. Kenaikan harga biasanya mencakup
:
1. Menghubungkan

biaya

keuangan

yang

berkaitan

dengan

biaya

tambahan

eksport,piutang dan asset yang digunakan


2. Persentase biaya yang menutupi produksi, distribusi, pergudangan,pengapalan
danbiaya lainnya yang berhubungan dengan usaha eksport. Sebuah penyeragaman
sering dibuat untuk menggambarkan subsidi pemerintah yang dirancang untuk
membuat biaya produksi kompetitif dikancah pasar internasional
2.6.7

Metode Perbandingan Keuntungan

Menurut metode ini keuntungan antar perusahaan pada transaksi antar partai
yangberhubungan sebaiknya bisa dibandingkan dengan keuntungan pada transaksi antar
partai yang tidak berhubungan yang melakukan bisnis yang sama dengan keadaan yang
serupa.
2.6.8

Metode Pembagian Keuntungan

Metode ini digunakan ketika patokan produk atau pasar tidak ada. Pembagian
keuntungan yang dihasilkan pada transaksi partai yang berkaitan antar cabang
perusahaan dalam gaya arms length. Satu perbedaan dalam pendekatan ini metode
perbandingan pembagian

keuntungan membagi keuntungan yang

dihasilkan

oleh

transaksi partai yang berkaitan menggunakan alokasi persentase keuntungan gabungan dari
perusahaan bebas dengan jenis aktivitas dan transaksi yang sama.
2.6.9

Metode Penetapan Harga Lainnya

Kebanyakan negara yang memiliki undang-undang penetapan harga transfer

lebih

memilih metode berbasis transaksi (bisa dibandingkan dengan harga bebas, bisa
dibandingkan dengan transaksi bebas, harga penjualan kembali, metode cost-plus) daripada
metode berbasis keuntungan (metode membandingkan profit dan pembagian keuntungan ).
2.6.10 Perjanjian Penetapan Harga Lanjutan

ii

Advance Pricing Agreements (APAs) adalah sebuah mekanisme dimana otoritas


perpajakan dan multinasional dengan sukarela merundingkan metodologi penetapan
harga transfer yang disepakati dan mengikat kedua partai. Semua perjanjian ini mengurangi
dan menghapus risiko dalam audit penetapan harga transfer, hemat waktu dan uang untuk
multinasional dan otoritas pajak.
2.7 PRAKTIK PENETAPAN HARGA TRANSFER
Perusahaan multinasional dengan sangat jelas memiliki berbagai dimensi, seperti ukuran
industri, kebangsaan, struktur organisasi, tingkat keterlibatan internasional,teknologi,
produk

atau

jasa,

dan

kondisi

bersaing. Namun

dalam prakteknya

banyak

ditemukan keseragaman dalam penetapan harga transfer.


2.8 MASA DEPAN
Teknologi dan ekonomi global menantang berbagai prinsip dimana didasarkanpada
perpajakan internasional. Salah satu prinsip ini adalah setiap negara memiliki hakuntuk
memutuskan bagi mereka sendiri seberapa besar penarikan pajak dari masyarakatdan bisnis
kawasanya.
Pemerintah

diseluruh

dunia

mengharuskan

metode

penetapan

harga transfer

berdasarkan prinsip arms lenght. Yaitu usaha multinasional dinegara berbedadikenakan pajak
jika mereka adalah perusahaan independen yang menjalankan arms length satu sama lain.
Bagaimana semua pernyataan ini menyatakan perpajakan internasional? Apakah
perpajakan global sesuai dengan perusahaan global? Kita telah melihat kerja sama yang lebih
hebat dan berbagi informasi tentang otoritas pajak di seluruh dunia. Mode seperti ini akan
terus berlanjut. Di saat yang sama, para ahli meramalkan sebuah persaingan pajak yang lebih
hebat. Internet memberikan persembunyian dari pajak lebih mudah. Beberapa peneliti
menganjurkan sebuah pajak kesatuan sebagai sebuah alternatif dalam menggunakan harga
transfer untuk menentukan pemasukan yang wajib dikenakan pajak. Dalam pendekatan ini,
keuntungan total multinasional cukup berdampak bagi negara. Kemudian setiap negara akan
mengenakan pajak untuk setiap keuntungan berapapun jika sesuai. Jelasnya, perpajakan di
masa depan akan menghadapi banyak tantangan dan perubahan.

ii

2.9 PEMBAHASAN SOAL

Latihan 12 Hal 306-307


Laporan pemasukan sebagian dari Lund Manufacturing Company, bermarkas di Swedia yang
berhubungan denga produk obat-obatan, disajikan berikut ini :
Penjualan

SEK 75.000.000

Biaya barang yang dibuat dan dijual :


Barang penghabisan, persediaan awal

-0-

Biaya barang yang dibuat : (100.000 unit)


Materi yang langsung digunakan
Buruh

SEK 22.500.000
11.600.000

Biaya tambahan

6.000.000

Biaya barang yang tersedia untuk dijual


Barang penghabisan, persediaan akhir

40.100.000
8.000.000

Biaya barang yang dijual

32.100.000

Margin kotor

SEK 42.900.000

Selama tahun tersebut, nilai bunga jangka pendek rata-rata di Swedia adalah 7 %,
sementara rata-rata asset usaha bersih adalah SEK 45.000.000. perusahaan berhak atas
subsidi pemerintah 5 %. Membutuhkan margin 8 % supaya bis memberikan keuntungan dan
menutupi biaya pengeluaran. Semua cabang menerima masa kredit 60 hari.
Diminta : berdasarkan informasi ini, pada harga berapakah Lund Manufacturing Company
memfakturkan penyalurannya kepada cabang perusahaan di wilayah Finlandia ?

ii

Penyelesaian :
Informasi harga transfer antarperusahaan
1. Biaya total pembuatan per unit (100.000 unit)
401
(40.100.000 / 100.000)
2. Rata-rata bersih asset usaha dalam pembuatan barang
45.000.000
3. Nilai bunga rata-rata jangka pendek di Swedia
7,0 %
4. Biaya keuangan dalam presentase biaya pembuatan total
( [ 7% x 45.000.000 ] / 40.100.000 )
7,9 %
5. Subsidi pemerintah berdasarkan pada harga transfer akhir
5,0 %
6. Masa piutang perusahaan cabang
60 hari
7. Margin profit dan pengeluaran lain yang diminta
8,0 %
Penentuan harga transfer cost-plus
1. Margin yang diminta sebelum penyeragaman :
Profit dan biaya lain-lain
Biaya keuangan
2. Penyeragaman subsidi pemerintah
3. Margin setelah penyeragaman dengan kas secara umum
[ ( 1,159 / 1,05 ) 1 ]
4. Margin stelah penyesuaian dengan masa 60 hari
{ 1,1038 x [ 1 + ( 0,07 x 60 / 360 )]} 1
Perhitungannya menghasilkan :
Hasil yang disatukan = { 1,159 x [ 1 + ( 0,07 x 60 / 360 )]} 1
= 17,25 %

Harga transfer ( 1,1167 x 401)

Biaya

447,80
401,00

Margin

46,80

Subsidi ( 5 % x 447,80)

22,39

Hasil total

69,19

ii

8,0 %
7,9 %

15,9 %
5,0 %
10,38 %
11,67 %

Hasil dalam % dari biaya ( 69,19 / 401 ) = 17,25 %

BAB III
PENUTUP
ii

Kesimpulan
Perusahaan multinasional dengan sangat jelas memiliki berbagai dimensi, seperti ukuran
industri, kebangsaan, struktur organisasi, tingkat keterlibatan internasional,teknologi,
produk

atau

jasa,

dan

kondisi

bersaing. Namun

dalam prakteknya

banyak

ditemukan keseragaman dalam penetapan harga transfer.


Teknologi dan ekonomi global menantang berbagai prinsip dimana didasarkanpada
perpajakan internasional. Salah satu prinsip ini adalah setiap negara memiliki hakuntuk
memutuskan bagi mereka sendiri seberapa besar penarikan pajak dari masyarakatdan bisnis
kawasanya.
Pemerintah

diseluruh

dunia

mengharuskan

metode

penetapan

harga transfer

berdasarkan prinsip arms lenght. Yaitu usaha multinasional dinegara berbedadikenakan pajak
jika mereka adalah perusahaan independen yang menjalankan arms length satu sama lain.

DAFTAR PUSTAKA

ii

Frederick D.S Choi, Gary K. Meek, International Accounting, Buku 2 Edisi 6, Penerbit:
Salemba Empat

DAFTAR ISI

ii

KATA PENGANTAR.......................................................................................................................
DAFTAR ISI....................................................................................................................................
BAB I Pendahuluan.........................................................................................................................
1.1 Latar Belakang.....................................................................................................................
1.2 Rumusan Masalah................................................................................................................
1.3 Tujuan Masalah....................................................................................................................
BAB II Pembahasan.........................................................................................................................
2.1 Konsep-Konsep Awal...........................................................................................................
2.2 Keseragaman Sistem Pajak Nasional...................................................................................
2.3 Pajak Dari Sumber Penghasilan Asing Dan Pajak Ganda..................................................
2.4 Dimensi-Dimensi Perencanaan Pajak .................................................................................
2.5 Penetapan Harga Pengiriman Internasional : Variabel-Variabel Yang Menyulitkan.........
2.6 Metodologi Penetapan Harga Transfer..............................................................................
2.7 Praktik Penetapan Harga Transfer.....................................................................................
2.8 Masa Depan.......................................................................................................................
2.9 Pembahasan Soal Latihan 12.............................................................................................
BAB III Penutup............................................................................................................................
Kesimpulan..............................................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA.....................................................................................................................

ii

Anda mungkin juga menyukai