OEDEMA PULMONUM
(Pulmonary Oedema)
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena atas berkat dan
rahmat-Nya kami dapat menyelesaikan tugas makalah kami mengenai Oedema Pulmonum.
Dalam penyusunan makalah ini, kami memperoleh banyak dukungan baik secara moral
ataupun moril dari berbagai pihak. Oleh karena itu, penulis mengucapkan terimakasih
kepada:
1. Tuhan Yang Maha Esa yang selalu memberikan petunjuk dan hidayah-Nya.
2. Jajaran dosen Diagnosa Klinik Veteriner selaku pembimbing yang selalu memberikan
pengarahan dalam penyusunan laporan makalah ini.
3. Semua pihak yang tidak bisa penulis sebutkan satu persatu yang memberikan bantuan
dalam proses penulisan karya tulis ini.
Akhir kata, dengan teriring salam serta doa, kritik dan saran yang konstruktif sangat kami
harapkan demi penyempurnaan makalah ini. Semoga makalah ini dapat memberi solusi dan
inspirasi bagi pihak yang terkait, serta acuan untuk pengembangan berikutnya.
Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR...........................................................................................................i
DAFTAR ISI.........................................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang.................................................................................................................
1.2 Rumusan Masalah............................................................................................................
1.3 Tujuan..............................................................................................................................
BAB II PEMBAHASAN
2.1Etiologi Oedema Pulmonum.............................................................................................
2.2 Patogenesis Oedema Pulmonum......................................................................................
2.3Teknik Pemeriksaan Oedema Pulmonum.........................................................................
2.4 Gejala Klinis Oedema Pulmonum...................................................................................
BAB III PENUTUP
3.1 Kesimpulan......................................................................................................................
3.2 Saran................................................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................................
BAB I
PENDAHULUAN
BAB II
PEMBAHASAN
2.1Etiologi Oedema Pulmonum
Foto tersebut diambil pada kasus feline infectious peritonitis, penyakit yang isebabkan
oleh coronavirus. Tampak adanya akumulasi cairan fibrin pada rongga tubuh termasuk
terjadinya oedema paru.
2.2 Patogenesis Oedema Pulmonum
Umumnya, cairan yang menumpuk di dalam alveoli berasal dari pembuluh darah dan
jaringan di sekitar alveoli yang dipengaruhi oleh perubahan patofisiologis sehingga cairan
dapat dikatakan bocor ke paru-paru. Penyebab oedema paru diantaranya beberapa jenis
trauma dan penyakit seperti gagal jantung dan kanker. Ada 2 tipe dari oedema paru, yaitu:
1. Kardiogenik
Pulmonary Edema Kardiogenik yaitu adanya akumulasi cairan di pulmo akibat
dari kelainan jantung. Kelainan jantung yang dimaksud misalnya terjadi
ganngguan pada katup jantung, dalam kasus ini katup mitral atau aorta tidak
dapat membuka cukup lebar (stenosis) atau tidak dapat menutup sepenuhnya
(insufisiensi). Hal ini memungkinkan darah untuk mengalir mundur melalui
katup. Ketika katup menyempit darah akan kesulitan mengalir ke dalam
jantung sehingga memberikan tekanan hidrostatik pada ventrikel kiri, ventrikel
kiri akan bekerja lebih lebih keras dan akhirnya akan mengalami penebalan.
Hal ini memberikan tekanan yang lebih besar pada arteri koroner yang
kemudian melemahkan otot ventrikel kiri. Peningkatan tekanan akan semakin
meluas sampai ke pembuluh paru sehingga menyebabkan cairan menumpuk di
paru-paru
terjadi kebocoran kristaloid (garam; titik-titik hitam) dan cairan (biru) ke dalam jaringan
interstitial.
2. Non-kardiogenik
Pulmonary Edema Non Kardiogenik yaitu akumulasi cairan di pulmo yang
disebabkan selain oleh kelainan jantung. Salah satu penyebab
Pulmonary
Anamnesa
Memperoleh riwayat medis dan melakukan pemeriksaan fisik adalah langkah pertama
dalam mendiagnosis oedema paru. Dapat meliputi kemungkinan adanya trauma,
riwayat penyakit, kemungkinan terjadi keracunan, tenggelam maupun yang lainnya
yang berkaitan dengan oedema paru
Auskultasi
Auskultasi dapat mengungkapkan suara crackles paru atau adanya kelainan jantung
seperti murmur, gallop atau aritmia. Denyut jantung biasanya cepat dan denyut lemah.
Vena jugularis distensi atau asites kemungkinan terjadi dalam kasus gagal jantung
biventricular. Anjing dengan penyakit jantung kronis biasanya sangat kurus (cachexia
jantung). Pada kucing mungkin terjadi pembengkakan kelenjar tiroid dan hipotermia.
Tanda-tanda fisik dari oedema non-kardiogenik termasuk takipnea dan gangguan
pernapasan. Hewan dengan obstruksi jalan napas atas mungkin memiliki keras atau
bising pernapasan (laring lumpuh / sindrom saluran napas).
Radiografi
Tes diagnostik pilihan adalah radiografi toraks. Radiografi toraks akan menunjukkan
kondisi interstitial hingga infiltrat alveolar sehingga dapat membedakan antara
oedema paru kardiogenik dengan oedema paru non-kardiogenik. Pada anjing dan
kucing dengan oedema paru kardiogenik, radiografi toraks biasanya akan
menunjukkan kardiomegali dan distensi vena paru.
Pada hewan dengan oedema non-kardiogenik, radiografi toraks tidak menunjukkan
adanya kardiomegali. Tanda-tanda umum oedema paru non-kardiogenik dari obstruksi
jalan napas atas, cedera tulang atau adanya trauma lainnya biasanya akan tampak
dalam pemeriksaan radiografi
Gambar radiografis dari edema paru pada anjing karena gagal jantung kongestif
Dengan melakukan tes darah untuk mengukur kadar oksigen, karbon dioksida, dan
kadar hormon B-type Natriuretik peptide di dalam darah, serta melihat keadaan tiroid
dan ginjal apakah masih normal.
bibir dan lidah serta mukosa lain berwarna kebiruan atau sianosis, yang terjadi ketika tubuh
kekurangan pasokan oksigen
hiperpnea / tachypnea / dyspnea.
Orthopnea.
keluar cairan dari hidung dan mulut.
Emboli Paru
Emboli paru merupakan kondisi ketika arteri pulmonalis tersumbat. Materi
penyumbat umumnya adalah gumpalan darah yang berasal dari kaki atau bagian tubuh
lainnya.
Pneumonia
Neoplasia paru-paru
Perdarahan Paru
Contusio Paru
Peradangan Paru
keracunan paraquat
Dyspnea
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Edema paru merupakan kondisi yang disebabkan oleh adanya akumulasi cairan
abnormal di dalam alveoli paru-paru sehingga hewan penderita mengalami kesulitan untuk
bernapas. Dalam kebanyakan kasus, masalah jantung maupun masalah non kardiogenik
lainnya seperti trauma dapat menyebabkan edema paru.
Gejala yang paling umum dari Oedema paru adalah sesak napas. Gejala-gejala umum
lain mungkin termasuk mudah lelah, batuk napas yang cepat (tachypnea), kesulitan dalam
inspirasi maupun ekspirasi, sianosis serta kelamahan atau kolaps jika kondisi sudah parah.
Untuk mengidentifikasi penyebab dari oedema paru, penilaian keseluruhan dari gejala
klinis pasien sangatlah penting. Riwayat medis dan pemeriksaan fisik yang seksama baik
dengan menggunakan metode auskultasi, radiografi, elektrokardiogram, ekokardiogram
maupun pemeriksaan laboratorium sangat mempengaruhi ketepatan dari pengobatan oedema
paru.
3.2 Saran
Diharapkan pembaca dapat memahami definisi, etiologi, patogenesis, teknik
pemeriksaan, gejala klinis, maupun diagnosa banding dari oedema pulmonum sehingga
treatment dapat diaplikasikan secara tepat.
DAFTAR PUSTAKA
Referensi gambar:
www.vetbook.edu diakses pada 17 November 2016