Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH DIAGNOSA KLINIK VETERINER

OEDEMA PULMONUM
(Pulmonary Oedema)

Disusun oleh Kelompok 3 Kelas E


1. 061411131103
2. 061411131139
3. 061411131145
4. 061411131148
5. 061411131165
6. 061411131171
7. 061411131175
8. 061411131185
9. 061411133003
10. 061411133004
11. 061411133067
12. 061411133080

Helmy Putra Uta


Rika Erfiana Dewi
Kartika Buana Sari
Rizal Ilham Akbar
Anisa Puji K
Dhea Fanny R
Alycius Noveno Pieter
Shendy Canadya K
Nuril Ihtiarna Soliha
Kentari Hasna Lailyka
Reni Ramadhani
Asma Nisrina Zaahidah

FAKULTAS KEDOKTERAN HEWAN


UNIVERSITAS AIRLANGGA SURABAYA
2016

KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena atas berkat dan
rahmat-Nya kami dapat menyelesaikan tugas makalah kami mengenai Oedema Pulmonum.
Dalam penyusunan makalah ini, kami memperoleh banyak dukungan baik secara moral
ataupun moril dari berbagai pihak. Oleh karena itu, penulis mengucapkan terimakasih
kepada:
1. Tuhan Yang Maha Esa yang selalu memberikan petunjuk dan hidayah-Nya.
2. Jajaran dosen Diagnosa Klinik Veteriner selaku pembimbing yang selalu memberikan
pengarahan dalam penyusunan laporan makalah ini.
3. Semua pihak yang tidak bisa penulis sebutkan satu persatu yang memberikan bantuan
dalam proses penulisan karya tulis ini.
Akhir kata, dengan teriring salam serta doa, kritik dan saran yang konstruktif sangat kami
harapkan demi penyempurnaan makalah ini. Semoga makalah ini dapat memberi solusi dan
inspirasi bagi pihak yang terkait, serta acuan untuk pengembangan berikutnya.

Surabaya, November 2016

Penulis

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR...........................................................................................................i
DAFTAR ISI.........................................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang.................................................................................................................
1.2 Rumusan Masalah............................................................................................................
1.3 Tujuan..............................................................................................................................
BAB II PEMBAHASAN
2.1Etiologi Oedema Pulmonum.............................................................................................
2.2 Patogenesis Oedema Pulmonum......................................................................................
2.3Teknik Pemeriksaan Oedema Pulmonum.........................................................................
2.4 Gejala Klinis Oedema Pulmonum...................................................................................
BAB III PENUTUP
3.1 Kesimpulan......................................................................................................................
3.2 Saran................................................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................................

BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Oedema paru merupakan suatu kondisi dimana terdapat akumulasi abnormal cairan
pada paru-paru. Ketika alveoli menjadi penuh dengan cairan, ruang yang biasanya tersedia
untuk pengambilan oksigen dan eliminasi karbon dioksida menjadi terbatas dan berkurang
sehingga hewan penderita mengalami gejala sulit bernapas akibat penumpukan cairan pada
alveoli. Beberapa gejala yang ditimbulkan diantaranya tachypnea, batuk-batuk kering,
kesulitan saat inpirasi dan ekspirasi, suara jantung murmur, gallop dan aritmia. Penyakit ini
dapat terjadi secara akut maupun kronis.
Oedema paru anjing sering terjadi terjadi menyertai gagal jantung kongestif karena
darah tidak cukup cepat terpompa sehingga cairan bocor melalui kapiler ke paru-paru.
Seringkali edema paru anjing terlihat bersamaan dengan ascites atau penumpukan cairan di
perut, dan edema perifer atau tungkai anjing berupa penumpukan cairan di bawah kulit.
Banyak kasus oedema paru yang tidak terdeteksi sejak awal ketika penyakit masih
berjalan akut karena gejala klinis yang ditimbulkan memang sering kali dikelirukan dengan
penyakit pernafasan lainnya sehingga penanganan dan pengobatan yang diperlukan sering
kali tidak tepat sasaran. Hal tersebut lah yang melatar belakangi pembuatan makalah oedema
paru kali ini selain sebagai tugas mata kuliah Diagnosa Klinik Veteriner.
1.2 Rumusan Masalah
1.Bagaimana etiologi dari Oedema Pulmonum?
2 Bagaimana patogenesis Oedema Pulmonum?
3 Bagaimana teknik pemeriksaan Oedema Pulmonum?
4 Bagaimana gejala klinis Oedema Pulmonum?
5 Apakah diagnosa banding dari Oedema Pulmonum?
1.3 Tujuan Penulisan
1. Mengetahui Etiologi Oedema Pulmonum
2. Mengetahui Patogenesis Oedema Pulmonum
3. Mengetahui Teknik Pemeriksaan Oedema Pulmonum
4. Mengetahui Gejala Klinis Oedema Pulmonum
5. Mengetahui diagnosa banding dari Oedema Pulmonum

BAB II
PEMBAHASAN
2.1Etiologi Oedema Pulmonum

Oedema paru didefinisikan sebagai akumulasi abnormal cairan ekstravaskuler pada


paru-paru. Ketika alveoli menjadi penuh dengan cairan, ruang yang biasanya tersedia untuk
pengambilan oksigen dan eliminasi karbon dioksida menjadi terbatas dan berkurang sehingga
hewan penderita mengalami gejala sulit bernapas akibat penumpukan cairan didalam kantung
pulmo / alveoli dengan gejala berupa tachypnea, batuk-batuk kering, kesulitan saat inpirasi
dan ekspirasi, terdapat suara jantung murmur, gallop dan aritmia. Penyakit ini dapat terjadi
secara akut maupun kronis
Oedema paru dapat terjadi bila ada perubahan tekanan hidrostatik dan osmotik antara
interstitium dan kapiler paru sehingga dapat meningkatkan filtrasi interstitium. Ketika
tekanan hidrostatik dalam kapiler meningkat, maka akan menghasilkan cairan oedema yang
mengandung protein rendah, sedangkan bila terjadi penurunkan pasokan osmotik koloid
maka akan menyebabkan cairan oedema dengan protein tinggi.
Secara etiologi oedema paru umumnya dibagi menjadi bentuk kardiogenik dan nonkardiogenik. Pada oedema kardiogenik paru terjadi peningkatan kapiler tekanan hidrostatik
paru yang disebabkan oleh gagal jantung sisi kiri. Penyebab umum dari gagal jantung sisi kiri
pada hewan kecil termasuk dilatasi kardiomiopati, regurgitasi katup mitral, dan hypertrophic
cardiomyopathy. Sedangkan oedema non-kardiogenik disebabkan karena penurunan tekanan
osmotik koloid dan perubahan permeabilitas pembuluh darah di kapiler paru. Penyebab
umum oedema paru non-kardiogenik meliputi obstruksi jalan napas bagian atas), cedera
tulang, dan sindrom gangguan pernapasan akut. Gejalanya bisa berupa batuk, kesulitan
bernapas, bibir biru, dan kolaps.

Foto tersebut diambil pada kasus feline infectious peritonitis, penyakit yang isebabkan
oleh coronavirus. Tampak adanya akumulasi cairan fibrin pada rongga tubuh termasuk
terjadinya oedema paru.
2.2 Patogenesis Oedema Pulmonum
Umumnya, cairan yang menumpuk di dalam alveoli berasal dari pembuluh darah dan
jaringan di sekitar alveoli yang dipengaruhi oleh perubahan patofisiologis sehingga cairan
dapat dikatakan bocor ke paru-paru. Penyebab oedema paru diantaranya beberapa jenis
trauma dan penyakit seperti gagal jantung dan kanker. Ada 2 tipe dari oedema paru, yaitu:

1. Kardiogenik
Pulmonary Edema Kardiogenik yaitu adanya akumulasi cairan di pulmo akibat
dari kelainan jantung. Kelainan jantung yang dimaksud misalnya terjadi
ganngguan pada katup jantung, dalam kasus ini katup mitral atau aorta tidak
dapat membuka cukup lebar (stenosis) atau tidak dapat menutup sepenuhnya
(insufisiensi). Hal ini memungkinkan darah untuk mengalir mundur melalui
katup. Ketika katup menyempit darah akan kesulitan mengalir ke dalam
jantung sehingga memberikan tekanan hidrostatik pada ventrikel kiri, ventrikel
kiri akan bekerja lebih lebih keras dan akhirnya akan mengalami penebalan.
Hal ini memberikan tekanan yang lebih besar pada arteri koroner yang
kemudian melemahkan otot ventrikel kiri. Peningkatan tekanan akan semakin
meluas sampai ke pembuluh paru sehingga menyebabkan cairan menumpuk di
paru-paru

Gagal jantung kongestif karena ketidakmampuan jantung untuk memompa


darah keluar dari sirkulasi paru-paru karena kegagalan ventrikel kiri, aritmia,
atau kelebihan cairan, misalnya karena gagal ginjal atau terapi intravena
Hipertensi yang menyebabkan tekanan darah naik dan meningkatkan afterload
pada ventrikel kiri sehingga aliran darah terhambat
Peningkatan tekanan hidrostatik kapiler paru yang disebabkan oleh gagal
jantung sisi kiri. Penyebab umum dari gagal jantung sisi kiri pada hewan kecil
termasuk dilatasi kardiomiopati, regurgitasi katup mitral, dan hypertrophic
cardiomyopathy

Obstruksi vena mengakibatkan peningkatan tekanan hidrostatik vena sehingga

terjadi kebocoran kristaloid (garam; titik-titik hitam) dan cairan (biru) ke dalam jaringan
interstitial.

2. Non-kardiogenik
Pulmonary Edema Non Kardiogenik yaitu akumulasi cairan di pulmo yang
disebabkan selain oleh kelainan jantung. Salah satu penyebab

Pulmonary

Edema Non Kardiogenik adalah keracunan oksigen, apabila paru-paru


terpapar oksigen 100% dapat mengakibatkan toksik dan mengakibatkan lesi
kemudian ruang intertitial akan mengalami penebalan oleh cairan edema.
Contoh lain penyebab Pulmonary Edema Non Kardiogenik adalah tenggelam,
inhalasi asap, pneumonia, neurogenic misalnya kerusakan otak, pulmonary

embolus, pankreatitis, sepsis, dll.


Obstruksi pernapasan atas, pecahnya kapiler dan akumulasi cairan atau
kebocoran alveoli.
Menghirup gas panas atau beracun
Contussio paru, yaitu trauma yang parah

2.3 Teknik Pemeriksaan Oedema Pulmonum

Anamnesa
Memperoleh riwayat medis dan melakukan pemeriksaan fisik adalah langkah pertama
dalam mendiagnosis oedema paru. Dapat meliputi kemungkinan adanya trauma,
riwayat penyakit, kemungkinan terjadi keracunan, tenggelam maupun yang lainnya
yang berkaitan dengan oedema paru

Auskultasi
Auskultasi dapat mengungkapkan suara crackles paru atau adanya kelainan jantung
seperti murmur, gallop atau aritmia. Denyut jantung biasanya cepat dan denyut lemah.
Vena jugularis distensi atau asites kemungkinan terjadi dalam kasus gagal jantung
biventricular. Anjing dengan penyakit jantung kronis biasanya sangat kurus (cachexia
jantung). Pada kucing mungkin terjadi pembengkakan kelenjar tiroid dan hipotermia.
Tanda-tanda fisik dari oedema non-kardiogenik termasuk takipnea dan gangguan
pernapasan. Hewan dengan obstruksi jalan napas atas mungkin memiliki keras atau
bising pernapasan (laring lumpuh / sindrom saluran napas).

Radiografi
Tes diagnostik pilihan adalah radiografi toraks. Radiografi toraks akan menunjukkan
kondisi interstitial hingga infiltrat alveolar sehingga dapat membedakan antara
oedema paru kardiogenik dengan oedema paru non-kardiogenik. Pada anjing dan
kucing dengan oedema paru kardiogenik, radiografi toraks biasanya akan
menunjukkan kardiomegali dan distensi vena paru.
Pada hewan dengan oedema non-kardiogenik, radiografi toraks tidak menunjukkan
adanya kardiomegali. Tanda-tanda umum oedema paru non-kardiogenik dari obstruksi

jalan napas atas, cedera tulang atau adanya trauma lainnya biasanya akan tampak
dalam pemeriksaan radiografi

Gambar radiografis dari edema paru pada anjing karena gagal jantung kongestif

Elektrokardiografi & ekokardiogram


Untuk melihat adanya masalah pada ritme jantung, dan juga aktivitas yang tidak
normal pada jantung. Pasien dengan edema paru kardiogenik yang non-iskemik
biasanya menunjukkan gambaran gelombang T negatif yang lebar dengan QT
memanjang yang khas, dimana akan membaik dalam 24 jam setelah klinis stabil.
Pasien dengan krisis hipertensi biasanya menunjukkan gambaran hipertrofi ventrikel
kiri.
Laboratorium

Dengan melakukan tes darah untuk mengukur kadar oksigen, karbon dioksida, dan
kadar hormon B-type Natriuretik peptide di dalam darah, serta melihat keadaan tiroid
dan ginjal apakah masih normal.

2.4 Gejala Klinis Oedema Pulmonum


Kebanyakan anjing dengan oedema paru kardiogenik terdapat suara murmur jantung
karena endocardiosis. Keluhan lainnya untuk oedema paru kardiogenik termasuk takipnea
atau ortopnea, gangguan pernapasan dan batuk. Sedangkan kucing dengan gagal jantung
kebanyakan memiliki gangguan pernapasan akut.
Pada hewan dengan oedema paru non-kardiogenik tanda-tanda oedema paru termasuk
takipnea dan gangguan pernapasan. Gejala yang muncul tergantung seberapa banyak
cairanyang terakumulasi dalam paru-paru. Gejala klinis dari oedema paru diantaranya:
Batuk
Kesulitan bernapas atau ritme pernapasan yang cepat
Kelemahan dan kolaps

bibir dan lidah serta mukosa lain berwarna kebiruan atau sianosis, yang terjadi ketika tubuh
kekurangan pasokan oksigen
hiperpnea / tachypnea / dyspnea.
Orthopnea.
keluar cairan dari hidung dan mulut.

Odema paru kronis pada rusa akibat infeksi virus


2.5 Diagnosa Banding
Asthma Bronkiale
Hal ini dikarenakan adanya gejala klinis kesulitan bernafas yang hebat pada kedua
penyakit ini. Namun pada Asthma Bronkiale, kekurangan oksigen yang terjadi tidak
akan sampai bisa menimbulkan kebiruan pada lidah dan bibir. Pulmonary Oedema
dapat menimbulkan suara yang khas pada saat penderita bernafas, begitu pula pada
Asthma Bronkiale. Tetapi pada Asthma Bronkiale, suara khas yang ditimbulkan saat
aktifitas bernafas terdengar lebih tinggi dan nyaring.

Emboli Paru
Emboli paru merupakan kondisi ketika arteri pulmonalis tersumbat. Materi
penyumbat umumnya adalah gumpalan darah yang berasal dari kaki atau bagian tubuh
lainnya.

Pneumonia
Neoplasia paru-paru
Perdarahan Paru
Contusio Paru
Peradangan Paru

keracunan paraquat
Dyspnea

BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Edema paru merupakan kondisi yang disebabkan oleh adanya akumulasi cairan
abnormal di dalam alveoli paru-paru sehingga hewan penderita mengalami kesulitan untuk
bernapas. Dalam kebanyakan kasus, masalah jantung maupun masalah non kardiogenik
lainnya seperti trauma dapat menyebabkan edema paru.
Gejala yang paling umum dari Oedema paru adalah sesak napas. Gejala-gejala umum
lain mungkin termasuk mudah lelah, batuk napas yang cepat (tachypnea), kesulitan dalam
inspirasi maupun ekspirasi, sianosis serta kelamahan atau kolaps jika kondisi sudah parah.
Untuk mengidentifikasi penyebab dari oedema paru, penilaian keseluruhan dari gejala
klinis pasien sangatlah penting. Riwayat medis dan pemeriksaan fisik yang seksama baik
dengan menggunakan metode auskultasi, radiografi, elektrokardiogram, ekokardiogram
maupun pemeriksaan laboratorium sangat mempengaruhi ketepatan dari pengobatan oedema
paru.

3.2 Saran
Diharapkan pembaca dapat memahami definisi, etiologi, patogenesis, teknik
pemeriksaan, gejala klinis, maupun diagnosa banding dari oedema pulmonum sehingga
treatment dapat diaplikasikan secara tepat.

DAFTAR PUSTAKA
Referensi gambar:
www.vetbook.edu diakses pada 17 November 2016

Anda mungkin juga menyukai

  • Kastrasi
    Kastrasi
    Dokumen9 halaman
    Kastrasi
    shendy canadya
    Belum ada peringkat
  • Panda
    Panda
    Dokumen7 halaman
    Panda
    shendy canadya
    Belum ada peringkat
  • Tugas Makalah Panda
    Tugas Makalah Panda
    Dokumen14 halaman
    Tugas Makalah Panda
    shendy canadya
    50% (2)
  • Kast Rasi
    Kast Rasi
    Dokumen2 halaman
    Kast Rasi
    shendy canadya
    Belum ada peringkat
  • Makalah IBUV
    Makalah IBUV
    Dokumen22 halaman
    Makalah IBUV
    shendy canadya
    Belum ada peringkat
  • Dirofilaria SP
    Dirofilaria SP
    Dokumen1 halaman
    Dirofilaria SP
    shendy canadya
    Belum ada peringkat
  • Ifarmako
    Ifarmako
    Dokumen2 halaman
    Ifarmako
    shendy canadya
    Belum ada peringkat
  • Ifarmako
    Ifarmako
    Dokumen2 halaman
    Ifarmako
    shendy canadya
    Belum ada peringkat
  • Tugas Fispro
    Tugas Fispro
    Dokumen29 halaman
    Tugas Fispro
    shendy canadya
    Belum ada peringkat
  • Tugas Fispro
    Tugas Fispro
    Dokumen29 halaman
    Tugas Fispro
    shendy canadya
    Belum ada peringkat