Anda di halaman 1dari 19

Judul

: Pengaruh Insentif Dan Komunikasi Terhadap Kinerja Karyawan

Nama
NPM

Pada PT. Cendana Pioritas Lestari Desa Pondok Kelapa.


: HALIDI
: 14030023

I. PENDAHULUAN
I.1 Latar Belakang
Sumber daya manusia merupakan salah satu unsur masukan (input) yang.
Bersama dengan unsur lainya seperti bahan , modal,mesin dan teknologi diubah
Melalui proses manajemen menjadi pengeluaran (out put) berupa barang atau
jasa. Dalam usaha mencapai

tujuan organisasi atau perusaan. Sumber daya

manusia. Dapat di artikan sebagai manusia yang bekerja dilingkungan suatu


organisasi (personil). Tenaga kerja, Pekerja/Karyawan) atau pontensi manusiawi
sebagaikan. Pengerak organisasi dalam mewujudkan ekstensi nya atau potensi
yang merupakan. Akses dan berfungsi sebagai modal dalam organisasi bisnis ,
yang dapat diwujudkan
Menjadi pontensi nyata secara fisik dan non-fisik dalam mewujudkan
eksistensi Organisasi. Setiap organisasi dalam kegiatan selalu berusaha mencapai
tujuan yang. Telah ditentukan secara efisien. Efisien kerja tergantung pada sumber
daya yang. Dimiliki oleh

organisasi atau perusahaan itu sendiri untuk

meningkatkan produktifitas. Didalam pemikiran kearah peningkatan produktivitas


sekarang semakin. Diperlukan karena semakin disadari bahwa perbaikan sudah
menjadi kebutuhan yang. Mendesak ,produktivitas sangat peka terhadap daya
saing baik lingkungan internal. Maupun eksternal ,oleh karena itu produktivitas
kerja cenderung menjadi pusat. Perhatian tidak oleh para ekonomi, tetapi juga
oleh para manajer baik di tingkat pemerintah maupun di swasta. Salah satu yang
dapat dilakukan barangkali dapat diupayakan dengan pemberian insentif dan
menjalin komunikasi secara serasi dan ideal.
Program insentif yang baik memang cenderung meningkatkan prestasi
individu dan produktivitas , tetapi juga beberapa program terutama program yang
menekankan prestasi individu , justru menghambat peningkatan output karena
terjadi kolusi antara sesama pekerja. Selain dengan jalan pemberian insentif
pada karyawan perlu juga alternatif lain yaitu dengan menjalin komunikasi baik
dengan karyawan maupun langsung dengan atasan. Komunikasi yang dimaksud
merupakan pemindahan atau penyampaian ide atau informasi melalui saluran

tertentu kepada orang lain dengan harapan orang lain mengerti serta melakukan
apa yang dikehendakinya.
Dari pendapat diatas dapat diartiikan bahwa dalam dunia kerja , yang ideal
dalam rangka mencapai tujuan perusahaan yang diharapkan. Motivasi berupa
insentif dan komunikasi yang baik dalam sebuah perusahaan swasta maupun
pemerintah yang merupakan alat atau sarana bagi pimpinan untuk memacu
karyawan agar bekerja lebih efektif dan efisien pada perusahaan.insentif yang di
berikan kepada karyawan di PT. Cendana Pioritas Lestari Desa Pondok Kelapa
sangat penting sekali

penerapan karena insentif sangat menguntungkan bagi

perusahaan dan juga bagi karyawan mempunyai prestasi di atas standar kerja dan
dapat mendorong karyawan yang mempunyai prestasi standar kerja untuk
meningkatkan prestasi kerja nya agar /lte mempunyai kesempatan mendapatkan
insentif. Karena setiap karyawan mempunyai kesempatan mendapatkan insentif
saja pada karyawan yang bekerja pada PT. Cendana Pioritas Lestari Desa Pondok
Kelapa karena ada juga pengaruh dari faktor lain yaitu factor komunikasi.faktor
komunikasi mempunyai andil yang sangat besar dalam rangka mencapai tujuan
perusahaan komunikasi sangat erat hubungan nya dengan kinerja karyawan yang
ada pada PT. Cendana Pioritas Lestari Desa Pondok Kelapa, apa bila komunikasi
yang di sampaikan pimpinan pada karyawan jelas dan dapat diterima dengan baik
oleh karyawan maka karyawan akan bekerja sesui dengan yang diinginkan oleh
perusahaan dan apa bila komunikasi yang di sampaikan oleh pimpinan tidak
jelas ,berbelit belit terhadap karyawan maka karyawan tidak akan bias
menyelesaikan tugas nya dengan baik sesuai yang diinginkan. Oleh karena itu PT.
Cendana Pioritas Lestari Desa Pondok Kelapa mengadakan komunikasi , seperti
mengadakan penataran setiap bulan sekali , memberikan pengarahan-pengarahan
kerja pada karyawan yang lain, selalu mengenali dan menghargai prestasi orang
lain.
Dengan adanya pemberian insentif dan penerapan komunikasi seperti yang
telah di lakukan pada PT. Cendana Pioritas Lestari Desa Pondok Kelapa tersebut
sudah barang tertentu mempunyai dampak kinerja karyawan pada PT. Cendana
Pioritas Lestari Desa Pondok Kelapa .namun seberapa besar pengaruh nya
terhadap kinerja karyawan, masi menimbulkan berbagai alternative yang masi
perlu di buktikan melalui penelitian . Tujuan insentif pada hakekat nya adalah

untuk meningkatkan kinerja karyawan untuk mencapai tujuan-tujuan perusahaan


dan mempertahankan karyawan yang berprestasi untuk tetap berada dalam
perusahaan.
Berdasarkan uraian di atas, penulis tertarik untuk membahas masalah ini
yang selanjutnya dituangkan kedalam bentuk proposal dengan judul :
PENGARUH

INSENTIF

DAN

KOMUNIKASI

TERHADAP KINERJA

KARYAWAN PADA PT. CENDANA PIORITAS LESTARI DESA PONDOK


KELAPA.
I.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah di atas penulis mencoba untuk
membahas permasalahan sebagai berikut :
1. Bagaimana pengaruh insentif dan komunikasi kinerja karyawan pada PT.
Cendana Pioritas Lestari Desa Pondok Kelapa?
1.3 Ruang Lingkup Penelitian
`Agar penelitian ini lebih terarah dan tidak terjadi penyimpangan di dalam
penerapannya, maka penelitian ini hanya difokuskan pemberian insentif
,komunikasi dan kinerja karyawan pada PT. Cendana Pioritas Lestari Desa
Pondok Kelapa.
1.4 Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian ini dilakukan dengan tujuan sebagai berikut :
1. Untuk mengetahui Pengaruh Insentif dan Komunikasi Terhadap kinerja
karyawan pada PT. Cendana Pioritas Lestari Desa Pondok Kelapa.
1.5 Manfaat Penelitian
1. Bagi Penulis
Dengan adanya penelitian di PT. Cendana Pioritas Lestari Desa
Pondok Kelapa maka penulis dapat menyelesaikan tugas proposal dengan
baik dan benar.
2. Bagi perusahaan
Perusahaan dapat mengetahui bahwa penerapan insentif dan
komunikasi sangat berpengaruh besar terhadap kinerja karyawan yang ada
pada PT. Cendana Pioritas Lestari Desa Pondok Kelapa.
3. Bagi pihak lain

Semoga penelitian ini menjadi pedoman bagi yang akan meneliti


untuk selanjutnya pada PT. Cendana Pioritas Lestari Desa Pondok Kelapa
tentang manajemen sumber daya manusia, insentif dan komunikasi
khususnya.

II.TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Pengertian Manajemen
Dalam hal ini manajemen merupakan alat untuk mencapai tujuan yang di
inginkan. Manajemen yang baik akan mewujudkan terwujudnya tujuan
perusahaan, karyawan dan masyarakat dengan manajemen daya guna dan hasil
guna unsur manajemen akan dapat di tingkatkan.
Manajemen adalah ilmu dan seni mengatur proses pemanfaatan sumber
daya manusia dan sumber daya lainnya secara efektif dan efisien untuk mencapai
suatu tujuan tertentu.
2.2 Pengertian Manajemen Sumber Daya Manusia
Manajemen sumber daya manusia didefinisikan sebagai proses serta upaya
untuk merekrut,mengembangkan, motivasi, serta mengevaluasi keseluruhan
sumber daya manusia yang diperlukan perusahaan dalam mencapai tujuannya.oleh
karena itu manajemen sumber daya manusia ini merupakan proses yang
berkelanjutan,sejalan dengan proses operasionalisasi perusahaan, maka perhatian
terhadap sumber daya manusia ini memiliki tempat yang khusus dalam organisasi
perusahaan.
Meurut melayu S.P Hasibuan (2005:10) manajemen sumber daya manusia
adalah ilmu dan seni mengatur hubungan dan peranan tenaga kerja agar efektif
membantu terwujudnya tujuan perusahaan, karyawan, dan masyarakat.
Menurut M. Manulang (1987:67) mendefinisikan bahwa segenap aktivitas
yang bersangkut-paut dengan masalah penggunaan tenaga kerja manusia dalam
suatu usaha kerjasama untuk mencapai tujuan tertentu.
Manajemen sumber daya manusia adalah suatu bidang manajemen yang
unsur manajemen sumber daya manusia adalah manusia yang merupakan tenaga

kerja pada perusahaan, dengan demikian fokus yang dipelajari manajemen sumber
daya manusia ini hanya masalah yang berhubungan dengan kerja manusia saja.
Seperti ilmu lainnya yang menyangkut manusia, tidak ada definisi
manajemen personalia atau sekarang disebut manajemen sumber daya manusia,
yang diterima secara universal. Masing-masing penulis tentang bidang tersebut
membuat definisi yang berbeda satu dengan yang lain.
Dimana fokus kajian manajemen sumber daya manusia adalah masalah
tenaga kerja manusia yang diatur menurut aturan fungsi-fungsinya, agar efektif
dan efisien dalam mewujudkan tujuan perusahaan, karyawan, dan masyarakat.
Dimana karyawan adalah perencanaan, pelaku, dan selaku berperan aktif dalam
setiap aktivitas perusahaan.
2.3 Pengertian Manajemen Personalia
Menurut Edwin B.

Flippo

(2005:11) manajemen personalia adalah

perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, dan pengendalian dari pengadaan,


pengembangan, kompensasi, pengintegrasian, pemerintahan dan pemberhentian
karyawan dengan maksud terwujudnya tujuan perusahaan, individu, karyawan dan
masyarakat.
Jhon B. Miner dan Mary Green Miner (2005:11) mendefinisikan
manajemen personalia adalah sebagai suatu proses pengembangan, menerapkan
dan

menilai

kebijakan-kebijakan,

prosedur-prosedur, metode-metode

dan

program-program yang berhubungan dengan individu karyawan dalam organisasi.


Dari uraian diatas,kita dapat menyimpulkan bahwa manajemen personalia
dan sumber daya manusia adalah pengakuan terhadap pentingnya satuan tenaga
kerja organisasi sebagai sumber daya manusia yang vital bagi pencapaian tujuan
organisasi, dan pemanfaatan berbagai fungsi dan kegiatan untuk menjamin bahwa
mereka digunakan secara efektif dan bijak agar bermanfaat bagi individu,
organisasi dan masyarakat.
2.4 Fungsi manajemen sumber daya manusia
Ada beberapa fungsi manajemen sumber daya manusia meliputi
berbagai cara yaitu:
a. Perencanaan

Perencanaan adalah merencanakan tenaga kerja secara efektif serta efisien


agar sesuai dengan kebutuhan perusahaan dalam membantu terwujudnya
tujuan.
b. Pengorganisaian
Pengorganisasian adalah kegiatan untuk mengorganisasi semua karyawan
dengan menetapkan pembagian kerja, delegasi wewenang, integrasi, dan
koordinasi dalam bagan organisasi.
c. Pengarahan
Pengarahan adalah kegiatan mengarahkan semua karyawan, agar mau
bekerjasama dan bekerja efektif serta efisien dalam membantu tercapainya
tujuan perusahaan, karyawan dan masyarakat.
d. Pengendalian
Pengendalian adalah kegiatan mengendalikan semua karyawan agar
mentaati peraturan-peraturan perusahaan dan bekerja sesuai dengan
rencana.
e. Pengadaan
Pengadaan

adalah

proses

penarikan,seleksi,penempatan,orientasi,dan

induksi untuk mendapatkan karyawan yang sesuai dengan kebutuhan


perusahan
f. Pengembangan
Pengembangan

adalaah

proses

peningkatan

keterampilan

teknis,teoretis,konseptual dan moral karyawan melalui pendidikan dan


pelatihan yang di berikan harus sesuai dengan kebutuhan pekerjaan masa
kini maupun masa depan .
g. Kompensasi
Kompensasi

adalah

pemberian

balas

jasa

langsung

dan

tidak

langsung,uang,atau barang kepada karyawan sebagai imbalan jasa yang di


berikan kepad perusahaan
h. Pengintegrasian
Pengintegrasian adalah kegiatan untuk mempersatukan kepentingan
perusahaan dan kebutuhan karyawan, agar tercipta kerja sama yang serasi
dan saling menguntungkan.
i. Pemeliharaan

Pemeliharaan adalah kegiatan untuk memelihara atau meningkatkan


kondisi fisik mental, dan loyalitas karyawan, agar mereka tetap mau
bekerja sama sampai pension.
j. Kedisiplinan
Kedisiplinan merupakan fungsi manajamen sumber daya manusia yang
terpenting dan kunci terwujudnya tujuan karena disiplin yang baik sulit
terwujud tujuan yang maksimal ,kedisiplin adalah keinginan dan
kesadaran untuk mentaati peraturan peraturan dan norma norma sosial.
k. Pemberhentian
Pemberhentian adalah putusnya hubungan kerja seseorang dari suatu
perusahaan , pemberhentian ini disebabkan oleh keinginan karyawan
,keinginan perusahaan , kontrak kerja berakhir, pensiun,dan sebab-sebab
lain nya .
2.5 Pengertian insentif
Untuk mendifinisikan insentif adalah sebagai daya perangsang yang
diberikan pada karyawan tertentu berdasarkan prestasi kerja agar karyawan
terdorong

meningkatkan

produktifitas

kerja

(Malayu

S.P Hasibuan

(2005:183)) .
Istilah insentif pada umum nya digunakan untuk mengambarkan rencana
rencana pembayaran upah yang di kaitkan baik secara langsung maupun
tidak langsung dengan standar produktifitas karyawan. Karyawan yang
bekerja di bawah sistim insentif berati prestasi kerja mereka menentukan baik
secara keseluruhan atau sebagai penghasilan mereka.
Insentif merupakan salah satu bentuk kompensasi langsung yang
diberikan organisasi/perusahaan kepada karyawan yang berprestasi ,karyawan
yang bekerja dengan semangat dan gairah yang tinggi karena tempatnya
bekerja telah memenuhi kebutuhan hidup nya akan bersifat royal , merasa
aman dan tenang dalam menjalan kan tugasnya. Dalam suasana yang
demikian akan memotivasi karyawan untuk memuaskan segala pikiran,
tenaga dan waktu, serta tanggung jawab terhadap pekerjaan sehingga mampu
meningkatkan prestasi kerja .
Metode insentif yang adil dan layak merupakan daya pengerak yang
merangsang terciptanya pemeliharaan karyawan, karena dengan pemberian
insentif karyawan merasa mendapat perhatian dan pengakuan terhadap

prestasi yang dicapainya, sehingga semangat kerja dan sikap loyal karyawan
akan lebih baik.
Dari pengertian dan pendapat yang telah diuraikan tersebut diatas,maka
dapat ditarik kesimpulan bahwa insentif yang akan di berikan oleh
perusahaan organisasi kepada karyawan adalah merupakan suatu saran
pendorong karyawan yang merangsang untuk bertindak dan bekerja dengan
penuh semangat dan gairah dengan tujauan untuk meningkatkan prestasi kerja
karyawan.
2.6 Jenis Jenis Insentif
Adapun jenis- jenis insentif antara lain :
a. Insentif positif
Insentif positif adalah daya perangsang dengan memberikan hadiah
material atau nonmaterial kepada karyawan yang prestasi kerjanya diatas
prestasi standar.
b. Insentif negatif
Insentif negatif adalah daya perangsang dengan memberikan ancaman
hukuman kepada karyawan yang prestasi kerjanya dibawah prestasi
standar
2.7 Bentuk-bentuk insentif
Adapun bentuk-bentuk insentif antara lain :
a. Nonmaterial Insentif
Nonmeterial Insentif adalah daya perangsang yang di berikan kepada
karyawan berbentuk penghargaan /pengukuhan berdasarkan prestasi
kerjanya, seperti piagam, piala, atau medali.
b. Sosial Insentif
Sosial insentif adalah daya perangsang yang di berikan prestasi kerjanya,
berupa fasilitas dan kesempatan untuk mengembangkan kemampuannya,
seperti promosi , mengikuti pendidikan atau naik haji.
Fungsi utama dari insentif adalah memberikan tanggung jawab dan
dorongan kepada karyawan, insentif menjamin bahwa karyawan akan
mengarahkan usahanya untuk mencapai tujuan organisasi. System
insentif yang efektif mengukur usaha karyawan dan pengarahan yang
distribusikan secara adil. Usaha-usaha tersebut dapat dinilai dengan cara:
1. Perilaku karyawan dapat di monitor dan penghargaan berkaitan
dengan perilaku tersebut, apabila perilaku karyawan dengan mudah
dapat diukur dan di mengerti maka monitoring menjadi lebih murah

dan lebih cepat. Apabila pembayaran karyawan sebagian besar


berkaitan dengan perilakunya di tempat kerja,maka cara ini disebut
behavior control.
2. Hasil kerja (autput) dapat diukur tingkat autput itu menunjukan
penghargaan, cara pengukuran berdasarkan hasil kerja disebut output
control . cara penilaian prestasi kerja berdasarkan perilaku karyawan
merupakan cara penilaian dengan melihat cirri-ciri atau karakteristik
kepribadian yang dapat di jadikan objek pengukuran adalah
kejujuran, ketaatan, disiplin, loyalitas, inisiatif, kreatifitas, adaptasi
komitmen, motivasi dan lain-lain. Karakteristik tersebut harus di
penuhi oleh karyawan agar dapat melaksanakan tugas-tugasnya
dengan tepat ,sehingga akhirnya mempunyai prestasi yang bagus
pula. Faktorfaktor tersebut merupakan input yaitu apa yang harus di
miliki oleh seorang karyawan untuk dapat melaksanakan tugasnya
(proses) dengan baik .jenis-jenis insentif dapat di golongkan menjadi
dua bagian yaitu,pertama kelompok individu yaitu Bertujuan untuk
memberikan penghasilan tambahan selain gaji pokok bagi individu
yang dapat mencapai standar prestasi tertentu. Insentif individu dapat
diberikan berdasrkan kuantitas hasil kerja atau bedasarkan waktu
(timing),dan juga kelompok merupakan insentif yang di berikan
karena penghasilan sebuah produk yang membutuhkan kerjasama
dengan orang lain misalnya :
a. Seluruh anggota menerima pembayaran yang sama dengan
pembayaran yang

diterima oleh mereka yang paling tinggi

prestasinya
b. Seluruh angota menerima pembayaran yang sama dengan
pembayaran yang di terima
c. Seluruh angota menerima pembayaran yang sama dengan ratarata pembayaran

yang diterima oleh kelompok berdasarkan

dari data diatas dapat penulis simpulkan bahwa insentif


merupakan salah satu bentuk konpensasi langsung yang
diberikan organisasi /perusahaan kepada karyawannya yang
berprestasi ,karyawan yang bekerja dengan semangat dan gairah
yang tinggi karena tempatnya bekerja telah memenuhi kebutuhan

hidupnya yang bersifat loyal,merasa aman dan tenang dalam


menjalankan

tugasnya.

Suasana

yang

kemudian

akan

memotivasi karyawan untuk memuaskan segala pikiran ,tenaga


dan waktu serta tanggung jawab terhadap pekerjaan sehingga
mampu meningkatkan prestasi kerja. Berhasil nya tidak nya
suatu organisasi didalam mencapai tujuannya, sangatlah di
pengaruhi oleh faktor manusia sebagai sumber daya yang ada
dalam suatu organisasi dilihat dari kinerja dalam menjalankan
tugas-tugas yang diberikan organisasi kepada.
Dapat disimpulkan bahwa dengan pemberian insentif yang adil,layak dan
saatnya yang tepat , serta diberikan secara terbuka akan menciptakan
pemeliharaan yang baik ,dengan demikian sikap loyal karyawan semakin baik,
gairah kerja meningkat ,ebsensi dan turnover karyawan menurun.
2.8 Pengertian komunikasi
Suatu kecakapan utama yang di syaratkan bagi seorang manajer adalah
kemampuan untuk berkomunikasi secara efektif. Ada pula komunikasi
menurut George R.Terry Leslie W.Rue (2003:207) mengatakan bahwa
komunikasi adalah sebuah prasarana dengan mana seorang manajer
diperlengkapkan ,ia bukanlah suatu kegiatan yang berdiri sendiri ,tetapi suatu
bagian utama dari hampir semua hal yang dilakukan manajer itu. Sedangkan
menurut Hadi Espranto (1995:01) komunikasi tertentu kepada orang lain
dengan harapan orang lain ini mengerti serta melakukan apa yang
dikehendakinya. Ada juga menurut Stoner,Freeman. Dan Gilbert (2005:295)
mendefinisikan komunikasi adalah proses

dimana seorang berusaha

memberikan pengertian atau pesan keepada orang lain melalui pesan


simbolis . komunikasi bias dilakukan secara langsung maupun tidak langsung
dengan menggunakan berbagai media komunikasi yang tersedia /komunikasi
langsung berarti komunikasi disampaikan tanpa menggunakan mediator atau
perantara, sedangkan komunikasi tidak langsung berati sebaliknya.
penjelasan

dan

pengertian

komunikasi

dissimpulkan komunikasi berarti

tersebut

diatas

maka

Dari
dapat

terjadinya berbagai informasi atau

pemberian informasi maupun pengertian (sharing mearning),sehingga agar

pemberian informasi maupun pengertian ini dapat terjadi , maka pihak-pihak


yang berkomunikasi perlu menyadari dan mengerti berbagai istilah atau
pengertiaan yang mereka gunakan dalam komunikasi sangat tinggi.
2.9 Pengertian Kinerja
Kinerja karyawan adalah tingkat dimana para karyawan mencapai
persyaratan-persyaratan tertentu, sedangkan menurut Artoyo (1996:14) yang
dimaksud kinerja adalah merupakan sesuatu yang dicapai berupa prestasiprestasi dan kemampuan kerja kinerja karyawan dapat dilihat dari kemampuan
dalam menjalan kan serta menyelesaikan suatu pekerjaan yang diberikan
kepadanya

dengan

baik

yang

didasarkan

atas

keterampilan

,pengetahuan,pengalaman yang dimilikinya, kondisi kerja dan sebagainya.


Salah satu aspek meningkatkan semangat kerja karyawan adalah dengan
cara pemberian motivasi (daya perangsang) kepada karyawan dengan istilah
popular sekarang pemberian

kegairahan kerja kepada karyawan yang

memberi kepada perusahaan .hal ini juga berati bahwa system kepegawaian
yang memberi kemungkinan bermanfaat ke dalam organisasi.Dari pengertian
dan penjelasan diatas dapatlah ditarik kesimpulan bahwa insentif mempunyai
pengaruh di dadalam memberikan motivasi kepada karyawannya didalam
memperbaiki dan meningkatkan kinerja dalam melaksanakan pekerjaan yang
didasarkan padasumbangan terhadap organisasi yang dilihat dari prestasi
kerjanya dalam merealisasikan tujuan organisasi sehingga nantinya diharapkan
karyawan tersebut dapat melaksanakan tugasnya dengan lebih baik dan lebih
giat dan diharapkan juga bahwa kinerja organisasi akan dapat dicapai dengan
menghasilkan produktivitas yang tinggi ,absence atau tingkat kemangkiran
yang rendah dalam keluhan terhadap pelaksanaan suatu pekerjaan yang
dilakukaan oleh karyawan dapat berkurang yang pada akhirnya financial
outcome dari segi keuntungan dapat dicapai .
2.10

Penelitian Terdahulu
Dimana penulis akan mengadakan penelitian terdahulu pada proposal yang

disusun oleh Sabar Hariono (2004) dengan judul pengaruh insentif terhadap
kinerja karyawan pada PT. (Persero) pelabuhan Indonesia

11 cabang

Bengkulu yang menjelaskan bahwa untuk mengetahui adanya pengaruh

variabel X (insentif)terhadap variabel terpengaruh Y (kinerja)maka digunakan


alat statisik korelasi,regresi linier sederhana dan uji t (test) dengan tingkat
keyakinan 95% atau a = 0.05% pada derajat kebebasan (n-2). Berdasarkan
hasil perhitungan (terlampir) dengan menggunakan analisa korelasi (r) yaitu
0,92 (positif mendekati 1) artinya hubungan antara variabel insentif dengan
variabel kinerja karyawan sangat erat dan searah . serta persamaan regresi
sebagai berikut :Y = 6,43+0,69 X dari persamaan regresi tersebut.Dapatlah
disimpulkan bahwa pengaruh insentif terhadap kinerja artinya setiap terjadiya
perubahan satu satuan terhadap insentif akan mempengaruhi kinerja karyawan
sebesar 0,69 kali. Berdasarkan t hitung tersebut diatas, dimana t hitung adalah
12,42 sedangkan t tabel 2.048 dengan demikian Ho ditolak artinya hipotesa
yang menyatakan insentif berpengaruh positif terhadap kinerja karyawan pada
PT. Cendana Pioritas Lestari Desa Pondok Kelapa.
2.11

Kerangka Pemikiran
Dalam penelitian ini, mendapatka hasil

yang maksimal serta

mempermudah dalam penganalisaan maka digunakan suatu kerangka


pemikiran sebagai berikut:

Gambar 1
Kerangka Pemikiran
INTENSIF
X1
KINERJA
(Y)
KOMUNIKASI
X2

Dari gambar diatas dapat dilihat bahwa insentif (X 1) merupakan variabel


independen pengaruh dan komunikasi

(X2) merupakan variabel independen

pengaruh sedangkan kinerja karyawan (Y) merupakan variabel terpengaruh.


2.12 Hipotesis
Hipotesis adalah suatu jawaban sementara yang perlu diuji kebenarannya
dengan penelitian . dalam penelitian ini hipotesis yang di ajukan sebagai berikut :
Diduga insentif dan komunikasi akan berpengaruh positif terhadap kinerja
karyawan pada PT. Cendana Pioritas Lestari Desa Pondok Kelapa.
III METODOLOGI PENELITIAN
3.1 Sifat Penelitian
Penelitian ini bersifat penelitian penjelasan (explanatory) yaitu penelitian
yang bertujuan untuk menyoroti hubungan antara variabel-variabel dalam
penelitian dan menguji hipotesis yang telah dirumuskan .variabel-variabel yang
akan penulis amati adalah insentif (X1) dan komunikasi (X2) sebagai variabel
pengaruh,sedangkan kinerja karyawan (Y) sebagai variabel terpengaruh.
3.2

Jenis dan Sumber Data


Jenis dan sumber data yang digunakan dalam penelitian ini adalah :
a. Data primer adalah data yang diperoleh langsung dari objek penelitian
yaitu pegawai yang ada di PT. Cendana Pioritas Lestari Desa Pondok
Kelapa dengan cara menyebarkan kuisioner, kemudian data tersebut
diolah.

b. Data sekunder adalah data yang memperoleh dan dengan cara mempelajari
literatur-literatur atau dari hasil studi kepustakaan yang ada hubungannya
dengan permasalahan yang diamati.
3.3 Populasi,Sampel,Dan Teknik Pengambilan sampel
3.3.1 Populasi
Populasi adalah jumlah keseluruhan dari unit analisa yang cirri-cirinya
hendak diduga. Masri Singarimbun dan Sofian Efendi (1999:152) berdasarkan
batasan diatas maka yang menjadi populasi dalam penelitian ini adalah seluhruh
pegawai PT. Cendana Pioritas Lestari Desa Pondok Kelapa yang berjumlah 100
Orang.
3.3.2 Sampel
Sampel adalah dari populasi yang karakteristiknya hendak diselidiki dan
diangap dapat mewakili keseluruhan populasi atau jumlahnya lebih sedikit dari
pada jumlah populasi Djarwanto PS dan Pangestu Subagio (1999:108). Sedangkan
menurut suharsimi Arikunto (1991 :107) mengatakan apabila subyeknya kurang
dari 100, lebih baik diambil semua sehingga penelitianya merupakan penelitian
populasi. Selanjudnya jika jumlah besar dapat diambil antara 10-15% atau 2025% atau lebih, tergantung dengan kemampuan peneliti dilihat dari segi waktu
,tenaga dan dana .besarnya sampel yang penulis ambil adalh sebanyak 30% atau
30 orang karyawan di PT. Cendana Piorits Lestari Desa Pondok Kelapa.
3.3.3 Teknik Pengambilan Sampel
Teknik pengambilan sampel adalah rondom sampling ini diambil dengan
pertimbangan bahwa setiap individu yang menjadi responden dapat mewakili
populasi.
3.4 Teknik Dan Alat Pengumpulan Data
3.4.1 Studi kepustakaan
Studi kepustakaan adalah dengan cara mempelajari literatur-literatur dan
sumber data lainya yang berkaitan dengan permasalahan yang diamati ,guna
mendapatkan landasan teorinya.
3.4.2 Studi Lapangan
Studi lapangan adalah studi yang dilakukan langsung ke objek penelitian
dalam hal ini adalah di PT. Cendana Pioritas Lestari Desa Pondok Kelapa.
3.4.3 Wawancara

Wawancara adalah digunakan untuk pengumpulan data dengan cara


mengadakan Tanya jawab mengenai masalah yang diteliti kepada karyawan
PT.Cendana Pioritas Lestari Desa Pondok Kelapa.
3.4.4 Observasi
Observasi adalah dengan cara mengadakan pengamatan langsung pada
objek penelitian yaitu pada karyawan PT.Cendana Pioritas Lestari Desa Pondok
Kelapa.
3.4.5 Kuisioner
Kuesioner adalah pengumpulan data dengan cara membagikan pertanyaan
kepada responden yaitu karyawan di PT.Cendana Pioritas Lestari Desa Pondok
Kelapa, dimana pertanyaan tersebut berupa tentang insentif (X1), komunikasi (X2)
dan kinerja karyawan (Y).
3.5 Definisi Konsepsional dan Spesifikasi Variabel
3.5.1 Definisi Konsepsional
a. Insentif adalah sebagai daya perangsang yang berkaitan pada karyawan
tertentu berdasarkan prestasi kerja agar karyawan terdorong meningkat
produktifitasnya dalam bekerja .Melayu S.P Hasibun (2005:185).
b. Komunikasi adalah pemindahan atau penyampaian idea tau informasi
melalui saluran tertentu kepada orang lain dengan harapan orang lain ini
mengerti serta melakukan apa yang dikehendakinya. Hadi Espranto
(1995:01).
c. Kinerja karyawan adalah hasil pelaksanaan suatu pekerjaan yang baik
yang bersifat fisik/material maupun non fisik /non material. Hadari
(1998:97). Spesifikasi Variabel
d. Insentif adalah merupakan salah satu bentuk konpensasi langsung yang
diberikan perusahaan kepada karyawan yang berprestasi yang bekerja
dengan semangat dan gairah yang lebih tinggi di PT. Cendana Pioritas
Lestari Desa Pondok Kelapa .
e. Komunikasi adalah alat dasar dari hubungan atara manusia dengan yang
lainnya dengan menimbulkan ide tau informasi di PT.Cendana Pioritas
Lestari Desa Pondok Kelapa .
f. Kinerja karyawan adalah apa yang dilakukan atau tidak dilakukan
karyawan yang merupakan hasil pelaksanaan suatu pekerjaan yang baik di
PT.Cendana Pioritas Lestari Desa Pondok Kelapa.

3.6 Metode Analisa


3.6.1 Metode Analisa Kualitatif
Metode Analisa kualitatif adalah analisa yang mengunakan landasan
penelitian teori sebagai kerangka berpikirnya untuk dijadikan pedoman penelitian
yang relavan yang ada hubungannya dengan permasalahan yang aka diteliti.
3.6.2 Metode Analisa Kuantitatif
Metode Analisa kuantitatif adalah analisa yang digunakan untuk
membahas masalah yang dinamis dengan mengunakan data yang berupa angkaangka ,dalam hal ini penulis mengunakan alat analisa . adapun tiap-tiap variabel
dengunakan rumus
1. Analisa Regresi Linier Berganda
Alat digunakan untuk melihat pengaruh antara variabel insentif dan komunikasi
terhadap kinerja karyawan di PT.Cendana Pioritas Lestari Desa Pondok Kelapa,
dengan rumus :
Y = a+b1X2+b2X2 J.Supranto (2001:238)
( X1 2) ( X1Y)-( X1x2) ( X2Y)
b1=
(X 12) ( X22) ( X1X2)2
( X12) ( X2Y) ( X1X2) ( X1Y)
b2=
( X 12) ( X22) - ( X1X2)2

Keterangan :
Y= Kinerja karyawan
a = Konstanta
b1 = Koefisien regresi insentif
b2 = Koefisien regresi komunikasi
X1= Insentif
X2= Komunikasi
2. Analisa Korelasi Berganda
Digunakan untuk menguku keeratan hubungan antara variabel insentif
dengan komunikasi terhadap Variabel kinerja karyawan secara bersamasama.
ry 1.2= (b 1( X1Y + b2 ( X2Y)
3. Determinasi
Koefisien Determinasi (R2) adalah presentase keragaman variabel bebas
yang dapat di jelaskan oleh model persaman regresi. Nilai (R2) persamaan
regresi yang mungkin mendekati 100% menunjukan bahwa makin banyak
keragaman variabel bebas yang dapat dijelaskan dari persamaan regresi
tersebut. Koefisien determinasi juga digunakan untuk menilai seberapa
baik garis regresi sampel mencocokan data. Jika semua pengamatan
terletetak pada garis regresi

, maka dikatakan sebagai kecocokan

sempurna , tetapi ini semua merupakan kasus yang langka.


Rumus persamaan koefisien determinasi yaitu :
n

JKR JKT JKS


JKS
R2 = JKT = JKT =1 JKT =1

e2 i
I=1

( YiYi ) 2
i=1

Untuk membandingkan dua model regresi atau lebih dengan menggunakan


R2, maka harus diperhitungkan banyak nya variabel bebas yang ada dalam model
regresi. Hal tersebut dapat dilakukan dengan mempertimbangkan koefisien
Determinasi alternatif yaitu koefisien determinasi alternatif yaitu koefisien
determinasi yang disesuaikan (R2 adjusted). Istilah disesuaikan bearti disesuaikan
dengan derajat bebasnya, Nilai koefisien Determinasi yang disesuaikan dapat
dihitung dengan rumus sebagai berikut :

ei 2
i=1

(2.8.2)

nk
R2adj=1

(YiY )

i=1

n1
Hubungan antara R2 dengan R2adj adalah sebagai berikut :
R

(2.8.3)
Hubungan antara R2 dengan R2adj adalah sebagai berikut

adj

=R

:
R2adj=R

(2.8.3)
Keterangan :
ei 2
Y
K
4. Uji Statistik
4.1 F-Test

:
:
:

(n1)
(nk )

(n1)
nk

kudrat kesalahan ke-i


Rata rata dari variable tak bebas Y
Jumlah variabel bebas.

Untuk menguji hipotesis secara bersama sama gunakan uji


F Test dengan Rumus :
R 2/(K 1)
F Test =
LR 2/(nk )
Dimana :
= banyaknya variabel
= jumlah sampel
= koefisien determinasi
:
=0 berati keseluruhan tidak ada pengaruh antara variabel
Pengaruh (X1,X2) terdapat variabel terpengaruh (Y)
H1 : 0 berati secara keseluruhan ada pengaruh antara variabel
Pengaruh (X1,X2) terdapat variabel terpengaruh (Y) .
K
N
R2
H0

Kreteria pengujian :
Jika F Test F tabel ,maka H0 diterima , H1 ditolak
Jika F Test > F tabel, maka H0 ditolak , H1 diterima

4.2. Uji t-test


Statistik uji yang digunakan adalah statiatik uji t. stastik uji t dapat
dihitung sebagai berikut:
j
t hitung = S ( j) :j =1,2,3,.,k
s ( j )

var (j)

Keterangan :
j
:
penduga parameter regresi ke j
s(j)
:
Simpangan baku dari j
var(
:
variansi dari j
k
:
banyak nya variabel bebas
Kriteria pengujian :
Tolak H0 jika
t hitung > t 2,n-k-j, atau jika p-value < .
H0 ditolak
Berarti variabel

Apabila

tersebut berpengaruh nyata dan dapat digunakan

sebagai penduga, sedangkan apabila H0 diterima maka variabel


tersebut tidak nyata dan tidak perlu digunakan sebagai penduga.

Anda mungkin juga menyukai