PENDAHULUAN
1.1
mengenai
pengelolaan arsip dengan cara praktek langsung melalui tahapan yang sistematis
mulai dari pembuatan deskripsi arsip, klasifikasi, hingga membuat daftar pertelaan
arsip. Arsip yang menjadi bahan pengelolaan disini adalah arsip Fakultas
Ekonomi UI yang pusat kearsipannya terletak di gedung Dekanat lantai 2 ruang
Prof R.Soeriaatmadja. Pusat kearsipan FE UI ini termasuk dalam kategori on-site
records center karena lokasinya masih berada di lingkungan FEUI dan
pengolaannya ditangani oleh FEUI sendiri. Meskipun belum maksimal pusat
kearsipan FEUI sudah menjalankan fungsinya sebagai pusat arsip. Yaitu:
arsip
Menjaga arsip dari akses dan pengrusakan oleh pihak-pihak yang tidak
bertanggung jawab dalam rangka memenuhi kewajiban terhadap pemilik
arsip
Melindungi arsip yang disimpan dari resiko bencana alam seperti
kebakaran, banjir, gempa bumi, dan lain sebagainya.
1.2
dibawah struktur tanggal 16 April 2009 tentang Penetapan Kantor Arsip dan
Uraian Tugas di Lingkungan Universitas Indonesia, maka seiring dengan
perkembangan tersebut membawa pengaruh yang positif untuk pengelolaan
kearsipan di fakultas-fakultas termasuk Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia
(FEUI). FEUI saat ini belum ada unit kearsipan, namun pengelolaan arsip telah
dilakukan di Sekretariat Fakultas dan masih berada di bawah koordinasi Sekretaris
Fakultas dan Bagian Perencanaan dan Pengembangan (Renbang) FEUI.
Pengelolaan arsip sekretariat Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia (FEUI)
telah dirintis sejak tahun 2006. Hingga saat ini tahun 2013 tim arsip Sekretariat
Fakultas telah memiliki tiga (3) tenaga arsiparis. Dan mulai tanggal 1 September
2012 telah digunakan satu (1) ruangan berukuran 4,5 x 9 m eks ruangan Pusdatin
di gedung Dekanat FEUI lantai 2 yang berfungsi sebagai tempat penyimpanan
arsip vital, arsip penting milik FEUI. Rencana kedepannya bila memungkinkan
ruangan tersebut akan dikembangkan menjadi suatu Pusat Arsip FEUI, yang kelak
akan menjadi sumber informasi dan sejarah FEUI yang cepat dan akurat.
1.3
arsip/dokumen.
4. Menjadikan arsip sebagai memori kolektif serta memberikan akses
seluas-luasnya demi kelancaran kinerja di Lingkungan FEUI.
5. Membuat suatu Pusat Arsip FEUI yang kelak akan menjadi sumber
informasi dan sejarah FEUI yang cepat dan akurat
Sistematika Penulisan
Sistematika penulisan pada karya tulis ini disusun sebagi berikut :
BAB I
PENDAHULUAN
Menjelaskan bagaimana latar belakang di didirikannya unit
kearsipan FEUI
BAB II
LITERATUR/BACAAAN
Memberikan gambaran dasar
Perpustakaan
Perguruan
mengenai
Tinggi
sebagai
Pusat
Arsip
pengantar
dan
untuk
BAB IV
BAB V
PENUTUP
Menyajikan poin-poin penting yang didapat dari kuesioner dan
simulasi yang dilakukan.
BAB II
TINJAUAN LITERATUR
2.1 Pengertian Arsip
Arsip adalah naskah atau catatan yang dibuat dan diterima oleh organisasi
pemerintah,swsta dan/ atau perorangan mengenai suatu peristiwa atau hal dalam
kehidupannya,dalam corak apapun,baik dalam keadaan tunggal maupun
berkelompok,yang
memiliki
nilai
guna
tertentu,dan
disimpan
secara
rekod yang telah dikelola oleh pemerintah,institusi atau organisasi publik dan
swasta,kelompok orang atau indovidu,kapan pun dibuat,bentuk dan tampilan,yang
tidak lagi dibutuhkan untuk meakukan kegiatan bisnis sehari-hari ,tetapi
disimpan,baik sebagai bukti dari asal-usul,struktur,fungsi,maupun kegiatan atau
karena nilai dari informasi yang terkandung di dalamnya,apakah arsip tersebut
telah dipindahkan ke lembaga arsip ataupun belum.
Secara hukum,kegiatan kearsipan telah di atur dalam Undang-Undang No.
43 Tahun 2009. Dimana disebutkan bahwa arsip ialah rekaman kegiatan atau
peristiwa dalam berbagai bentuk dan media sesuai dengan perkembangan
teknologi informasi dan komunikasi yang dibuat dan diterima oleh lembaga
negara, pemerintahan daerah, lembaga pendidikan, perusahaan, organisasi politik,
organisasi kemasyarakatan, dan perseorangan dalam pelaksanaan kehidupan
bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara. Dapat diambil garis besar dari
pengertian-pengertian tersebut bahwa arsip ialah rekaman kegiatan organisasi baik
individu,pemerintah ataupun swasta yang disimpan guna kegiatan di masa depan.
Selanjutnya arsip dapat digunakan sebagai fungsi informasi,barang bukti dan
bahan pertanggung jawaban. Untuk menghasilkan nilai guna yang efektif seperti
yang sudah disinggung maka arsip kemudian diolah melalui kegiatan kearsipan
agar memudahkan proses temu kembali yang berakibat langsung terhadap
efektifitas dan kefesiensian kinerja organisasi.
Sutarto (1997:200) mengungkapkan bahwa arsip sebagai kumpulan
rekaman yang memiliki nilai gua tertentu,disimpan secara sistematis,dan dapat
diketemukan kembali dengan cepat. Fungsi arsip adalah menjadi sumber data atau
informasi yang di butuhkan setiap orang ataupun sekelompok pejabat atau
pegawai untuk keperluan pelanksanaan tugas,fungsi dan pekerjaan di dalam
organisasi dan kebutuhan individual. (Y.Sruraja (2006:37). Fungsi arrsip pada
intinya ialah sebagai ingatan organisasi,sarana pengambilan keputusan,bahan
bukti organisasi dan digunakan untuk kepentingan organisasi yang lain.
2.1.1 jenis arsip
Dalam UU No. 43 Tahun 2009 diuraikan jenis-jenis arsip sebagai berikut :
penyelenggaraan
adminstrasi
organisasi
swasta
dan
administrasi negara.
Arsip Dinamis aktif : arsip yang frekuensi penggunaannya tinggi
dan/atau terus menerus. Dalam bahan perkuliahan Nina Mayesti
menambahkan arsip dinamis aktif dipelihara ditempat asal rekod
tersebut diciptakan atau diterima dan digunakan sedikit-dikitnya 10
yang
keberadaannya
merupakan
hilang.
Arsip statis adalah arsip yang dihasilkan oleh pencipta arsip karena
memiliki nilai guna kesejarahan, telah habis retensinya, dan
berketerangan dipermanenkan yang telah diverifikasi baik secara
langsung maupun tidak langsung oleh Arsip Nasional Republik
Indonesia dan/atau lembaga kearsipan.
manajemen
arsip
inaktif
secara
lebih
sederhana
yaitu
pemindahan,penyimpanan,dan pemusnahan/penyerahan.
2.2.1 Pemindahan
Pemindahan merupakan salah satu kegiatan penyusutan yang
dilaksanakan dalam kegiatan kearsipan. Pemindahan disini dilakukan dari Unit
pengolah ke Unit Kearsipan. Pemindahan arsip inaktif dilaksanakan dengan
memperhatikan bentuk dan
melalui kegiatan:
a. penyeleksian arsip inaktif;
b. pembuatan daftar arsip inaktif yang akan dipindahkan; dan
c. penataan arsip inaktif yang akan dipindahkan.
Pemindahan arsip inaktif di ingkungan pemerinahan daerah
provinsi,kabupaten/kota,dan perguruan tinggi dilakukan terhadap arsip
yang memiliki retensi di bawah 10 tahun dipindahkan dari Unit Pengolah ke Unit
Kearsipan sedangkan yang memiliki retensi sekurang-kurangnya 10 tahun
dilakukan dari Unit Kearsipan ke Lembaga Kearsipan. Pemindahan arsip inaktif
dari unit pengolah ke unit kearsipan menjadi tanggung jawab pimpinan unit
pengolah,dilaksanakan setelah melewati retensi arsip aktif dilakukan dengan
penandatanganan berita acara dan dilampiri daftar arsip yang akan dipindahkan.
Berita acara dan daftar arsip inaktif yang
dipindahkan
ditandatangani
oleh
boks-boks
tersebut
ditempeli
label
yang
memuat
dilakukan kegiatan pengaksesan arsip maka dari itu diatur mengenai akses
dan sistem keamanan dalam proses penyimpanan.
Fasilitas-fasilitas penyimpanan arsip yang pokok menurut Y. Suraja
(2006:170) :
Rak arsip
Dianjurkan untuk mempergunakan rak logam agar tahan
lama dan ukuran rak yang terbawah dengan lantai sekitar 6
inc. guna mempermudah ketika membersihkan lantai
arsip/filing cabinet.
Folder dan Map Gantung
Digunakan untuk meyimpan arsip aktif yang kemudian
2.2.3 Penyerahan/Pemusnahan
Merupakan rangkaian dari proses penyusutan dalam daur hidup
arsip yang berpedoman kepada Jadwal Retensi Arsip. Jadwal Retensi Arsip
Menurut UU No. 43 tahun 2007 ialah daftar yang berisi sekurangkurangnya jangka waktu penyimpanan/retensi,jenis arsip,dan keterangan
yang berisikan rekomendasi jenis arsip dimusnahkan,dinilai kembali atau
dipermanenkan yang digunakan sebagai pedoman penyusutan. Penyerahan
10
disertai dengan pernyataan dari pimpinan pencipta arsip bahwa arsip yang
diserahkan autentik, terpercaya, utuh, dan dapat digunakan;
d. verifikasi dan persetujuan dari kepala lembaga kearsipan sesuai wilayah
kewenangannya;
e. penetapan arsip yang akan diserahkan oleh pimpinan pencipta arsip; dan
f. pelaksanaaan serah terima arsip statis oleh pimpinan pencipta arsip
kepada kepala lembaga kearsipan dengan disertai berita acara dan daftar
arsip yang akan diserahkan.
Pemusnahan menjadi tanggung jawab pimpinan pencipta arsip.
Pemusnahan arsip dilakukan terhadap arsip yang:
a. tidak memiliki nilai guna;
b. telah habis retensinya dan berketerangan dimusnahkan berdasarkan
JRA;
c. tidak ada peraturan perundang-undangan yang melarang; dan
d. tidak berkaitan dengan penyelesaian proses suatu perkara.
Prosedur pemusnahan arsip berlaku ketentuan sebagai berikut:
a. pembentukan panitia penilai arsip;
b. penyeleksian arsip
c. pembuatan daftar arsip usul musnah oleh arsiparis di unit kearsipan;
d. penilaian oleh panitia penilai arsip;
e. permintaan persetujuan dari pimpinan pencipta arsip;
f. penetapan arsip yang akan dimusnahkan; dan
g. pelaksanaaan pemusnahan:
11
1. dilakukan secara total sehingga fisik dan informasi arsip musnah dan
tidak dapat dikenali;
2. disaksikan oleh sekurang-kurangnya 2 (dua) pejabat dari unit hukum
dan/atau pengawasan dari lingkungan pencipta arsip yang bersangkutan;
dan
3. disertai penandatanganan berita acara yang memuat daftar arsip yang
dimusnahkan.
2.3 Pengertian Pusat Arsip
Suatu instansi disebutkan dalam UU No. 43 Tahun 2007 harus memiliki :
lingkungannya.
Unit Kearsipan satuan kerja pada pencipta arsip yang
mempunyai
tugas
dan
tanggung
jawab
dalam
penyelenggaraan kearsipan.
Telah dijelaskan sebelumnya mengenai penyimpanan arsip yang
merupakan salah satu kegiatan dari manajemen arsip dinamis inaktif. Nina
Mayesti (2011:8) mengungkapkan tempat penyimpanan arsip dinamis inaktif dan
tempat menunggu sampai arsip tersebut dimusnahkan dikenal dengan istilah Pusat
Rekod dan Unit Kearsipan. Pusat rekod sendiri ialah suatu bangunan atau ruangan
yang biasanya dirancang sebagai pusat penyimpanan dan pelayanan arsip dinamis
inaktif. Menurut UU No. 43 Tahun 2009, Pusat Arsip/Unit Kearsipan wajib
dibentuk oleh setiap lembaga negara,pemerintahan daerah,perguruan tinggi
negeri,BUMN,dan BUMD.
2.3.1 Tujuan dan Fungsi
Menurut Peen (1994: 229) sasaran yang hendak dicapai dalam
mengadakan dan mengoperasikan sebuah Pusat Rekod adalah :
12
Sulistyo
Basuki
(2003:289)
menyebutkan
beberapa
tujuan
2.3.2 Jenis
Nina Mayesti (2011:9) mengungkapkan jenis-jenis pusat arsip ialah
sebagai berikut :
On-site storage, jenis pusat rekod ini berada dalam lokasi yang
sama
dengan
tempat
aktifitas
organisasi,
sehingga
lebih
dinamis yang mecakup akses terhadap arsip dinamis kertas dan arsip
dinamis elektronik.
BAB III
PEMBAHASAN DAN PRAKTEK DI LAPANGAN
Dalam kesempatan kali ini,seperti yang sudah disinggung sebelumnya
merupakan pelaksanaan kegiaan observasi dan praktek di lingkungan Unit
Kearsipan Faklutas Ekonomi. Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia (FEUI)
sendiri dipimpin oleh Dekan dan didampingi oleh seorang Wakil Dekan. FEUI
memiliki 3 Departemen yang masing-masing membawahi program studi mulai
dari Program diploma sampai dengan Doktoral. Berikut struktur Unit Kearsipan
dalam organisasi Fakultas Ekonomi :
DEKAN
WAKIL
DEKAN
SEKRETARIAT
FAKULTAS
Guna
menunjang
berjalannya
kegiatan
yang
ada
di
Fakultas
15
Fakultas Ekonomi. Unit ini belum terdapat pada struktur organisasi sehingga
berada didalam Sekretariat Fakultas. Unit ini bertanggungjawab untuk mengelola,
menyimpan, menjaga dan memelihara arsip inaktif di lingkungan organisasi
Fakultas Ekonomi. Arsip yang disimpan di unit ini adalah arsip yang sudah ada
sejak tahun 1970, Arsip yang mereka simpan memang tergolong sudah cukup
lama karena
terhadap arsip-arsip tersebut hal ini disebabkan kerena belum mempunyai backup
data dalam bentuk lain.
Arsip yang dikelola oleh unit kearsipan FE terdiri dari arsip dinamis
aktif,inaktif dan statis. Namun menurut hasil observasi yang kami lakukan pada
kenyataannya 70% arsip yang berada di unit kearsipan merupakan arsip aktif
dekan dan arsip aktif unit kerja yang seharusnya dikelola oleh sekretaris dakan
dan uniti kerja. Hal ini disebabkan karena sekretaris dekan belum bisa menangani
arsip aktif dekan seperti surat masuk dan keluar dekan dengan baik. Faktor
lainnya ialah dari pihak unit kerja seringkali merasa kesulitan untuk membenahi
arsip aktif mereka, sering merasa kehilangan arsip serta tidak dapat menemukan
kembali arsip ketika dibutuhkan sehingga mereka lebih suka memberikan arsip
aktif mereka ke unit kearsipan agar dapat terkelola dengan baik. Namun tidak
semua unit menyerahkan arsip aktif atau inaktifnya ke Unit Kearsipan
dikarenakan beberapa hal,seperti ketidak percayaan Unit Pencipta untuk
menyerahkan arsipnya serta menganggap bahwa arsip mereka ialah hak milik
yang hanya digunakan untuk mereka.
Kesempatan kali ini dimanfaatkan untuk mengamati dan mengobservasi
kinerja arsiparis,keberadaan dan kelayakan Pusat Arsip/Unit Kearsipan,dan
melakukan praktek guna mengetahui secara real di lapangan. Berikut hasil
observasi dan praktek yang dilakukan sebanyak 4x pertemuan di Unit Kearsipan
Fakultas Ekonomi :
3.1 Manajemen Arsip Dinamis
Pertemuan hari pertama diawali dengan menjelaskan maksud dan tujuan
serta memulai mewawancarai narasumber yaitu Ibu Iin mengenai kuisioner atau
16
Penciptaan arsip
Arsip yang dihasilkan di lingkungan organisasi Fakultas Ekonomi
diciptakan oleh masing-masing unit kerja mulai dari pembuatan surat, berkas
kegiatan,dan dokumen lainnya. Untuk Unit Kearsipan FE sendiri menerima arsip
inaktif yang berasal dari unit kerja namun mereka juga menerima arsip aktif yang
berasal dari sekretaris dekan. Kegiatan penerimaan arsip aktif dari sekertaris
dekan dikarenakan arsip-arsip dekan merupakan arsip penting sehingga perlu
terkelola dengan baik untuk itu Unit Kearsipan ditugaskan pula secara langsung
mengontrol arsip dekan mulai dari penciptaan hingga arsip sudah menjadi inaktif.
Pengawasan penciptaan arsip dekan dikelola berdasarkan surat masuk dan surat
keluar, dimana surat masuk langsung dicatat kedalam buku agenda dan untuk
surat keluar mereka langsung memberikan nomor guna kepentingan keamanan
dari setiap arsip. Selain itu penomoran tersebut langsung dicatat kedalam DPA
unit kerasipan sehingga mudah terkendali.
Dalam proses penciptaan atau penerimaan arsip Unit Kearsipan FE
membedakannya menjadi arsip penting,vital, dan umum. Arsip penting dan vital
lebih didahulukan untuk dikelola sehingga dapat segera diberkaskan dan disimpan
hal ini dikarenakan arsip tersebut sering dicari dan diminta atau dengan kata lain
frekuensi penggunaannya tinggi.
Pengelolaan arsip dinamis aktif dan inaktif
Arsip dinamis aktif merupakan arsip yang frekuensi penggunaannya masih
tinggi. Arsip aktif ini berada diseluruh lingkungan unit kerja dimana arsip tersebut
dipergunakan untuk kepentingan penyelesaian tugas dan pengambilan keputusan.
Di lingkungan Fakultas Ekonomi dalam pengelolaan arsipnya menganut azas
campuran dimana sentralisasi dalam organisasi kerasipan, pembinaan, sosialisasi,
perlindung dan penyelamatan, konsultasi kearsipan dan standarisasi sarana dan
prasarana. Desentralisasi untuk pengolahan dan penyimpanan arsip aktif dimana
17
arsip dinamis aktif dikelola oleh masing-masing unit kerja serta dikelola juga
dimasing-masing unit program studi, sedangkan untuk arsip inaktif dikelola oleh
satu unit yaitu Unit Kearsipan. Khusus arsip dekanat baik aktif dan inaktif
dikelola oleh unit kearsipan, surat masuk dan keluar untuk dekanat juga dikelola
oleh Unit Kearsipan dengan alasan arsip dekanat merupakan arsip penting
sehingga harus terkelola dengan baik. Untuk beberapa unit kerjapun menyerahkan
arsip aktifnya untuk dikelola di unit kearsipan karena mereka merasa kewalahan
dan tidak paham mengenai pengelolaan arsip yang baik.
Arsip dinamis inaktif merupakan arsip yang sudah menurun frekuensi
penggunaannya, artinya arsip ini sudah jarang sekali dipergunakan untuk
penyelesain pekerjaan,pengambilan keputusan dan digunakan paling tidak dua
kali dalam setahun. Tujuan pengelolaan arsip inaktif ialah untuk kepentingan
keamanan dan penyediaan kembali informasi ketika dibutuhkan secara cepat dan
tepat. Di lingkungan kerja Fakultas Ekonomi yang bertanggung jawab terhadap
pengelolaan arsip inaktif ialah Unit Kearsipan,dimana dalam penyimpanan arsip
menggunakan skema klasifikasi Universitas Indonesia. Ketika arsip masuk ke
Unit Kearsipan mereka langsung mencatat arsip tersebut agar dapat disimpan
kedalam database komputer, yaitu kedalam daftar pencarian arsip (DPA)
menggunakan aplikasi ms.excel yang berisi nomor surat, judul, subjek,asal surat
dan kode box serta file. DPA ini berfungsi sebagai alat penelusur untuk pencarian
arsip. Penyimpanan dan pemberian kode klasifikasi arsip menggunakan skema
klasifikasi Universitas Indonesia yang memang sudah dibuat seragam dalam
lingkungan organisasi Universitas Indonesia. Setelah dilakukan pencatatan di
DPA, Arsip disimpan dimasukan kedalam ordner lalu disusun dirak berdasarkan
pengelompokannya masing-masing. Lalu Unit Kearsipan menentukan waktu
hidup arsip menggunakan pedoman JRA milik Universitas Indonesia.
Skema hubungan antara arsip dinamis aktif dan inaktif dapat digambarkan seperti
berikut:
Surat
Unit Pengolah
Unit Kearsipan
Ekspedisi
18
Dicatat
Diberi Kode
Input di Daftar
Arsip/DPA
Diberi
nomer/kode
Ekspedisi
Pemberkasan arsip
Kegiatan pemberkasan adalah cara atau metode yang digunakan untuk
menata, mengatur, dan menyimpan dokumen didalam berkas dan mengatur berkas
dalam susunan yang sistematis dan logis dengan menggunakan klasifikasi, indeks,
dan kartu tunjuk silang. Tujuan pemberkasan yaitu untuk mempermudah
penemuan kembali arsip secara cepat dan tepat, serta sebagai sarana penunjang
kelancaran pelaksanaan penyusutan arsip yang berhasilguna dan berdayaguna. Di
Unit Kearsipan FE melakukan kegiatan pemberkasan dengan mengelompokkan
arsip berdasarkan subjek yang mengacu pada pola klasifikasi UI dimana terdapat
9 kelas utama yang terbagi menjadi dua kategori kegiatan yaitu:
KEGIATAN SUBTANTIF (2 pokok masalah)
1. PDP
2. PPM
KEU
SDM
OTL
HKP
HMI
LOG
RTK
KEUANGAN
SUMBERDAYA MANUSIA
ORGANISASI DAN TATA LAKSANA
HUKUM DAN PENGAWASAN
HUMAS DAN INFORMATIKA
LOGISTIK
RUMAH TANGGA KANTOR
19
Untuk arsip yang disimpan di unit ini terdapat beberapa jenis diantaranya dalam
bentuk kertas yaitu terdapat SK, surat kebijakan pimpinan, berkas kegiatan unit
kerja dan lain-lain selain itu juga terdapat dalam bentuk CD yaitu hasil dari alih
media dan album foto. Arsip yang telah selesai diberkaskan akan dibuatkan daftar
inventorinya yaitu dengan membuatkan DPA kedalam bentuk excel yang
berfungsi sebagai metadata dari arsip dan sarana temu kembali. Untuk proses
pengolahan suatu berkas dari penerimaan hingga siap untuk disimpan para
arsiparis biasanya dapat mengerjakan satu hari untuk arsip yang rapih namun
untuk arsip yang berantakan mereka dapat memberkaskannya dalam waktu tiga
hari untuk satu ordner. Dalam kegiatan pemberkasan ini hal yang sering menjadi
kendala adalah pada saat perbedaan presepsi mengenai subjek dari sebuah
dokumen dalam pemberian kode klasifikasi untuk mengantisipasi hal tersebut
maka para arsiparis FE menyiasatinya dengan menggunakan tunjuk silang yaitu
dokumen dicopy dan disimpan didua tempat.
Proses pemberkasan arsip
Arsip
datang
Pemilihan
arsip/non arsip
Non Arsip
musnahkan
arsip
Diberikan kode
klasifikasi dan
indeks
Pemilahan/
fisches
manuver
20
Input
kedalam DPA
Masukkan
kedalam
ordner
Simpan dan
susun di rak
sesuai kode
Pemeliharaan arsip
Seperti yang telah disebutkan sebelumnya bahwa Unit Kerasipan FE tidak
hanya menyimpan arsip dalam bentuk kertas melainkan juga menyimpannya
dalam bentuk CD yang berasal dari alih media dan album-album foto. Untuk arsip
penting seperti SK dan sertifikat disimpan dengan menggunakan clear
holder,untuk CD disimpan di kotak CD lalu di masukkan kedalam ordner CD
sedangkan koleksi foto ada yang dibingkai ada pula yang disimpan kedalam
album-album. Unit Kearsipan belum mempunyai jadwal rutin untuk melakukan
pemeliharaan namun mereka selalu memperhatikan keamanan dari arsip yang
mereka simpan dengan menggunakan peralatan penyimpanan yang mempunyai
kualitas baik dan sesuai dengan kebutuhan akan arsip yang disimpan, selain itu
mereka juga sudah pernah beberapa kali melakukan fumigasi diruang
21
penyimpanan arsip dan terdapat juga jebakan tikus untuk mengantisipasi binatang
tersebut. Sarana yang dgunakan untuk penyimpanan arsip, diantaranya:
1. Ordner
Merupakan alat untuk menyimpan suatu berkas yang didalamnya memuat
kronologis kegiatan. Sarana ini bagus dalam memudahkan pencarian arsip
namun,sangat disayangkan karena arsip yang ada harus dibolongi terlebih
dahulu untuk disimpan didalamnya,hal tersebut merusak fisik arsip
tersebut.
2. Map file
Map ini digunakan untuk menyimpan arsip vital dan tidak perlu dibolongi
seperti ordner sehingga tidak merusak arsip. Maka dari itu,arsip vital
diharuskan di simpan di sarana ini.
3. Kotak arsip
Sarana umum yang biasanya digunakan organisasi dalam menyimpan
arsipnya. Biasanya untuk menyimpan arsip inaktif.
4. Rak
ordner dan kotak arsip diletakkan di sarana seperti yang biasa digunakan
perpustakaan untuk meletakkan buku.
5. Lemari kaca
Lemari yang dikhususkan untuk menyimpan koleksi album foto milik
Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia.
6. Box Arsip
Adalah alat yang digunakan untuk menyimpan arsip yang terlebih dahulu
dimasukkan ke dalam folder/map arsip. Fungsi Boks Arsip itu sendiri yaitu
untuk menyimpan arsip(yang ada didalam folder) sehingga arsip mudah
disimpan dan ditemukan kembali secara efektif dan efisien.
7. Roll opact
Adalah lemari penyimpanan arsip yang disusun sejajar dengan bantuan
roda, sehingga dapat dirapatkan satu sama lain dengan ringan dan mudah.
8. Filling cabinet
Unit Kearsipan di Fakultas Ekonomi juga menyimpan arsip vital dimana arsip
tersebut disimpan dalam lemari besi namun untuk jangka waktu yang panjang
mereka sudah berencana untuk membeli brankas untk penyimpanan arsip vital
tersebut.
Penyusutan arsip
22
dalam
pemberkasan
dokumen-rekod
yang
telah
mereka
23
24
25
Air Conditioner.
Ruang penyimpanan arsip di lantai 3 terdapat dalam unit kerja Penelitian
dan Pengabdian Masyarakat yang mana merupakan tempat penyimpanan
arsip lama mulai dari tahun 1971-2000an yang belum dilakukan kegiatan
penyusutan dikarenakan arsipnya saat ini masih kacau tercampur dengan
arsip bagian riset.
Unit Kearsipan FE yang sudah sedikit disinggung sesungguhnya ialah
bernilai guna
o Bertanggungjawab terhadap penyerahan arsip statis yang mempunyai nilai
sejarah kelembaga kearsipan yaitu pusat arsip Universitas Indonesia.
o Melakukan pembinaan dan mensosialisasikan pengelolaan arsip aktif yang
baik kesetiap unit kerja.
Unit Kearsipan FE termasuk ke dalam jenis Pusat Arsip onsite,atau yang
lebih dikenal pusat arsip yang berada masih dalam satu lingkungan organisasi.
26
Pusat Arsip ini dipilih karena lebih memudahkan dan aman dalam pengawasan
serta cepat dalam proses pemindahan rekod. Pusat Arsip ini biasanya dipilih oleh
organisasi yang jumlah rekodnya tidak terlalu besar,maka dari itu cocok untuk
Pusat Arsip/Unit Kearsipan FE.
Unit Kearsipan FE memiliki kontruksi bangunan yang kokoh termasuk
juga ialah gedung dekanat karena Pusat Arsip FE berada satu gedung dengan
dekanat.
Perihal
masalah
alat
pencegah
bencana
seperti
27
No urut
No box
Subjek
Kode
28
Indeks
Deskripsi series rekod
Dokumen digital
Tanggal
Bulan
Tahun
Tingkat perkembangan
Rekomendasi simpan
Rekomendasi musnah
BAB IV
HASIL DAN DISKUSI
4.1 Struktur Organisasi FEUI
29
Dalam hasil observasi dan praktek yang kami lakukan di lingkungan kerja
unit kearsipan FE terlihat beberapa kegiatan yang belum sesuai dengan aturan
perundang-undangan dan teori kearsipan pada umunnya. Diawali dari struktur
organisasasi FEUI dimana Unit Kearsipan FE kedudukannya berada di dalam
bagian sekretaris fakultas yang mempunyai tugas dan fungsi untuk membantu
sekretaris fakultas dalam melaksanakan proses surat masuk dan keluar serta
penyelenggaraan kearsipan baik untuk arsip aktif dekan, arsip inaktif Fakultas
Ekonomi maupun arsip statis. Jika dilihat dari struktur organisasi tersebut maka
Unit Keasipan belum mempunyai kedudukan pasti sehingga berakibat langsung
terhadap wewenang dan tanggung jawab yang belum terkoordinasi dengan baik
didalam lingkungan organisasi. selain itu permasalahn struktur ini juga
mengakibatkan Unit Kearsipan tidak dapat melaksanakan tugasnya secara
optimal. Tugas dari sebuah Unit Kearsipan sendiri sebenarnya adalah mengelola,
menyimpan, menjaga dan memelihara arsip dinamis inaktif dari organisasi di
lingkungannya, maka dari itu sangat disayangkan sekali karena Unit Kearsipan FE
juga mengemban tugas untuk mengelola arsip dinamis aktif dekan dan unit kerja.
Pada akhirnya para arsiparis lebih fokus dan mementingkan pengelolaan arsip
dinamis aktif dekan yang setiap harinya tercipta sehingga arsip dinamis inaktif
yang seharusnya dapat terbenahi dengan cepat dan dapat segera untuk
dimusnahkan menjadi terbengkalai. Pada kenyataannya Ibu Iin sudah melakukan
kegiatan
sosialisasi
pengggunaan
Jadwal
Retensi
Arsip(JRA)
guna
30
kearsipan,penyimpanan,dan
pemusnahan.
Terlihat
pula
beberapa
perihal
arsip
tersebut
musnah,permanen
atau
ditinjau
kembali.
31
kecenderungan presepsi bahwa arsip tersebut ialah milik unit kerja dan
hanya boleh bagian intern yang menyentuh arsip-arsip tersebut.
3. Pemusnahan
Kegiatan pemusnahan sudah selayaknya dikerjakan oleh Unit Kearsipan di
suatu instansi,namun sangat disayangkan Fakultas Ekonomi belum
melaksanakan kegiatan pemusnahan dan masih menyimpan arsip yang
berumur puluhan tahun mulai dari tahun 1971-2000an. Hal tersebut terjadi
dikarenakan faktor belum dilaksanakannya kegiatan pendigitalisasian guna
membackup arsip yang dilakukan terhadap arsip yang ada secara
keseluruhan. Selain itu kegiatan pemusnahan sudah dirasakan diperlukan
dikarenakan masalah ruang penyimpanan yang semakin lama tidak cukup
untuk menampung volume arsip mulai dirasakan dan belum adanya
pencatatan retensi baik di dalam pendeksripsian arsip dan daftar pertelaan
arsip yang mereka miliki.
4. Penyerahan
Kegiatan penyerahan merupakan salah satu proses penyusutan arsip yang
berfungsi mengurangi volume arsip. Kegiatan penyerahan yang dilakukan
di suatu Perguruan Tinggi diserahkan ke Lembaga Kearsipan Perguruan
Tinggi dalam hal ini PAUI. Namun,Unit Kearsipan FE belum
melaksanakan kegiatan Penyerahan arsip statis yang bernilai guna sejarah
bagi Perguruan Tinggi. Hal tersebut dikarenakan beban pekerjaan yang
masih tumpah tindih dengan sekertaris dekan sehingga Ibu Iin dan rekanrekan masih belum menyusun arsip-arsip dan memilih arsip yang akan
diserahkan.
4.3 Pusat Arsip/Unit Kearsipan FEUI
Dilanjutkan terhadap pengamatan Pusat Arsip Fakultas Ekonomi. Dimana
kriteria yang harus dimiliki suatu pusat arsip ialah mencakup ruang penyimpanan
yang memadai dan Konstruksi bangunan meliputi drainase,temperatur dan
kelembapan,Fasilitas
pelindung
kebakaran
meliputi
detektor
panas
dan
32
asap,sprinkler,serta
tabung
pemadam
kebakaran,
Kebersihan,
Keamanan,
kehilangan arsip dapat kapan saja terjadi. Dibutuhkan koordinasi yang baik antara
peminjam dengan Arsiparis yaitu Ibu Iin dan rekan-rekannya salah satu caranya
ialah dengan menstndardkan pengelolaan akses dan keamanan dengan adanya
sebuah pedoman.
4.4 Sumber Daya Manusia
Faktor lainnya yang dapat mempengaruhi terlaksananya tugas dan fungsi
suatu unit kerja adalah Sumber Daya Manusia. untuk di lingkungan kerja unit
kearsipan FE diarasakan masih sangat kurangnya SDM mengingat beban
pekerjaan mereka yang luas dan besar dimana harus juga mengurus arsip aktif
dekanat dan pengelolaan arsip kacau dari unit-unit kerja. Oleh sebab beban kerja
yang luas itulah mengakibatkan terbengkalainya beberapa tugas dan pekerjaan
pokok suatu Unit Kearsipan yang seharusnya dilaksanakan maupun yang
seharusnya sudah terlaksana.
4.5 Saran
Dari penjabaran kendala yang disebutkan diatas maka kami dapat menarik
kesimpulan guna menambahkan beberapa masukan untuk Unit Kearsipan, yaitu :
Mengingat baban pekerjaan arsiparis yang cukup berat maka perlu adanya
pengrekrutan arsiparis baru yang berkompeten untuk membantu Unit
34
Dari segi kebutuhan akan tempat penyimpanan arsip yang memadai maka
diperlukannya perluasan gudang penyimpanan arsip dan perluasan
ruangan unit kearsipan untuk memaksimalkan kinerja arsiparis.
35
BAB V
KESIMPULAN
Pusat Arsip atau Unit Kearsipan FEUI sangat berperan dalam penunjang
kegiatan Tri Dharma Perguruan Tinggi di lingkungan fakultas,sarana akuntabilitas
dan pengambilan keputusan fakultas,memudahkan temu kembali informasi yang
dibituhkan fakultas,serta mencegah salah penyimpanan dan pemusnahan oleh
pihak yg tidak berkepentingan. Peran Unit Kearsipan Fakultas Ekonomi tersebut
dirasa sudah terpenuhi,namun pelaksanaan teknisnya memang belum berjalan
sesuai dengan tugas utama yang tertera dalam undang-undang maupun pedoman
kerja. Dilain pihak dalam pelaksanaan pemberkasan di lapangan sudah sesuai
dengan undang-undang dan menggunakan pedoman yang disepakati oleh
Universitas Indonesia. Sosialisasi yang dilakukan oleh Ibu Iin selaku kepala Unit
Kearsipan sudah dirsa cukup dan sangat baik sehingga muncul rasa bahwa arsip
itu memanglah penting untuk disimpan. Bukan hanya dari Ibu Iin atau pihak Unit
Kearsipan yang sudah melakukan sosialisasi dengan baik namun juga pihak
Universitas Indonesia sudah giat dalam mensosialisasikan pedoman yang
digunakan di fakultas-fakultas walau belum ada surat keputusan yang jelas perihal
menggunakan pedoman-pedoman seperti buku I,II,dan III di lingkungan UI.
Selain melakukan sosialisasi ke Unit Kearsipan fakultas-fakultas yang ada di
Universitas Indonesia,sangat dianjurkan untuk memulai mensosialisasikan
pedoman-pedoman dalam kegiatan kearsipan kepada Unit Pencipta/Kerja arsip
atau Unit Pengolah agar arsip aktif yang ditangani dapat diberkasakan dan diolah
dengan baik yang akan selanjutnya memudahkan dalam proses penyimpanan arsip
yang sudah habis nilai guna aktifnya untuk disimpan di Unit Kearsipan.
Seperti yang dapat di lihat ke dalam Ruangan Unit Kearsipan FE,penataan
boks-boks dan arsip non kertas lainnya tersusun secara rapih dan baik mencakup
arsip yang di simpan di lantai 2 yaitu arsip inaktif dan arsip aktif dekanat maupun
arsip statis di lantai 3. Walau secara kasat mata ruangan yang dimiliki hanya
36
berukuran 4.5x9 m2 namun sngat rapih dan nyaman sehingga para arsiparis dapat
bekerja dengan baik dan memuaskan. Perihal pemeliharaan arsip yang dilakukan
di Unit Kearsipan FE meliputi pembersihan berkala untuk arsip non kertas (CD
dan Foto) dan fumigasi terhadap ruangan arsip yang berada di lantai 3. Ibu Iin dan
kedua rekannya telah memanfaatkan dengan baik fasilitas-fasilitas yang
disediakan Fakultas Ekonomi dalam menunjang kegiatan kearsipan seperti
penggunaan folder,map,dan sebagainya yang sebisa mungkin terpakai dan sesuai
dengan kebutuhan.
Terlihat bahwa Ibu Iin dan kedua rekannya yaitu Caesar dan Anas sangat
peduli akan arsip dan berkopeten dibidangnya,sehingga arsip dapat mudah ditemu
kembali dan belum pernah merasa kehilangan. Mereka memanfaatkan apapun
yang telah di berikan FE dalam kegiatan kearsipan dengan semaksimal mungkin
dan menghasilkan timbal balik yang baik guna kelangsungan kegiatan Fakultas
Ekonomi. Itulah pentingnya sebuah pusat arsip dikelola oleh seorang yang
berkopeten di bidangnya dan mempunyai rasa bahwa sesungguhnya arsip
memiliki nilai guna yang penting bagi kelangsungan suatu organisasi.
37