mengenal herbal tanaman di sekitar kita, dalam kesempatan kali ini saya akan
berbagi informasi mengenai tanaman yang dikategorikan pada tanaman obat yang
diberi nama Binahong, apakah anda termasuk yang belum tahu mengenai binahong
? Sekilas seperti nama yang aneh, namun di tempat saya tinggal binahong
sangatlah mudah dijumpai, bahkan hampir setiap rumah punya lho yang namanya
binahong, lebih sering daun binahong dimanfaatkan sebagai obat trdisional, nah kali
ini kita akan sedikit menyelidiki mengenai Manfaat Daun Binahong & Khasiatnya ini.
Manfaat Daun Binahong & Khasiatnya sudah banyak diketahui oleh warga
pedesaan, ini bisa jadi dikarenakan binahong digunakan sebagai obat secara turun
menurun. Pohon binahong ini merambat seperti halnya pohon sirih, biasa dahulu
bahkan di depan rumah saya, binahong digunakan untuk tanaman perdu dibentuk
melengkung pada pintu masuk halaman rumah, daunya yang unik dengan batang
sedikit kemerahan membuat binahong juga asri dijadikan tanaman penghias
halaman rumah, namun ternyata Khasiat Dan Manfaat Binahong tidak hanya untuk
memperindah halaman naum juga sebagai obat.
Manfaat Daun Binahong & Khasiatnya paling sering diguakan untuk mengobati luka
baru, dan untuk memar akibat benturan, ini yang pernah saya alami sendiri ketika
tangan kena benturan palu, ayah saya meremas daun binahong lalu menempelkan
pada luka memar, anehnya pada luka memar akibat kena palu tadi tidak menjadi
panas dan darah tidak kemudian beku. Binahong juga sering digunakan pada ibu
setelah melahirkan, katanya sebagai penambah vitalitas atau memulihkan tenaga.
Nah untuk lebih detail mengenai Manfaat Daun Binahong & Khasiatnya, maka kali
ini blog dokter berbagi informasi yang kami kumpulkan dari berbagai nara blog
sebagai berikut.
Manfaat Daun Binahong & Khasiatnya Untuk Penyakit Berat
Usus bengkak
Gusi berdarah
Lemah syahwat
: 3-10 lb
Sumber: Rahasia Pijat Jawa Untuk Kesehatan dan Penyembuhan ......", halaman 113114, disusun oleh Ny. S. Jatiningrum, Dua Media, Surabaya, 2011
Manfaat Daun Binahong & Khasiatnya sangat banyak juga ternyata. Tidak heran
dijadikan semacam tanaman wajib pada masa lalu, jaman sekarang binahong juga
masih mudah ditemukan di pedesaan, padahal binahong ini juga bisa hidup jika kita
tanam di dalam pot. Nah bagaimana dengan Anda? Tertarik menanam pohon
binahong ini ??? Semoga bermanfaat - Salam Kesehatan.Sumber: Binahong
Ekstrak
Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Ekstrak adalah zat yang dihasilkan dari ekstraksi bahan mentah secara kimiawi. Senyawa kimia
yang diekstrak meliputi senyawa aromatik, minyak atsiri, ester, dan sebagainya yang kemudian
menjadi bahan baku proses industri atau digunakan secara langsung oleh masyarakat. Contoh
bahan baku yang umumnya diekstrak yaitu daun mint, batang kayu pinus (ekstraksi resin), kayu
manis, jahe, lemon, jeruk, vanilla, dan cengkeh.
Distilasi, yaitu ekstraksi berdasarkan beda titik didih antara ekstrak dengan senyawa lainnya
Pemisahan berdasarkan beda massa jenis bahan yang tidak dapat bercampur
Absorpsi, yaitu penyerapan senyawa ekstrak dari bahan baku dengan bahan yang memiliki
keterikatan atau kelarutan tinggi dengan senyawa ekstrak, misal menggunakan alkohol
Termal, yaitu pengambilan senyawa ekstrak dari bahan baku dengan menggunakan
perubahan temperatur, seperti ekstraksi secara fluida super kritis
Penumbukan, yaitu menghancurkan bahan hingga menjadi ukuran yang sangat kecil
Definisi Ekstrak
Ekstrak adalah suatu produk hasil pengambilan zat aktif dari tanaman
menggunakan pelarut, tetapi pelarutnya diuapkan kembali sehingga zat aktif
ekstrak menjadi pekat. Bnetuknya dapat kental atau kering tergantung apakah
sebagian aja pelarut yang diuapkan atau seluruhnya.
Jenis jenis Ekstrak
Ekstrak dapat dibedakan berdasarkan konsistesi, komposisi dan senyawa aktif yang
terdapat di dalamnya.
Berdasarkan konsistensinya :
1. Ekstrak cair : Ekstrak cair, tingtur, maserat minyak (Extracta Fluida (Liquida)
2. Semi solid : Ekstrak kental (Extracta spissa)
3. Kering : Ekstrak kering (Extracta sicca)
Ekstrak punya 3 bentuk fisik, yaitu cairan, setengah padat/ kental dan serbuk
kering.
Untuk ekstrak cair bisa dibuat dengan menyari simplisia dengan pelarut tanpa
pelarutnya diaupkan, atau menambahkan sjumlah pelarut ke dalam ekstrak kental
sehingga ekstrak tersebut jadi cair. Yang pertama biasanya dinamakan tingtur, yang
kedua disebut ekstrak cair.
Berdasarkan komposisi :
1. Ekstrak alami, ekstrak murni
sediaan obat herbal alami (Native Herbal Drugs Preparation)
kering (sicca),
berminyak (oleoresin). Tidak mengandung solvent (air, etanol), eksipien
(maltodekstrin, laktosa, sakarosa)
2. Ekstrak non alami
sediaan ekstrak herbal, sediaan ekstrak (Non native Herbal Drugs Preparation).
Ekstrak non alami dapat berbentuk :extracta spissa (campuran gliserin,
propilenglikol); extracta sicca (maltodekstrin, laktosa); extracta fluida, tingtur
(tinctura), (air, etanol); sediaan cair non alkohol (gliserin, air) ; dan maserat
berminyak.
Ekstrak juga berdasarkan komposisi yang ada di dalamnya dibagi menjadi ekstrak
murni dan sediaan ekstrak. Disebut ekstrak murni apabila ekstraknya tidak
mengandung pelarut maupun bahan tambahan lainnya. Ekstrak seperti ini biasanya
merupakan produk antara, bersifat higroskopis dan memerlukan proses selanjutnya
untuk menjadi sediaan ekstrak.
Ekstrak non alami atau sediaan ekstrak herbal merupakan pengolahan lebih lanjut
dari ekstrak murni, untuk dibuat sediaan ekstrak, baik kental maupun serbuk kering
untuk selanjutnya dibuat sediaan obat seperti kapsul, tablet, cairan dan lainlainnya.
Ekstrak Campuran
Pembuatan obat tradisional dapat dilakukan dengan menggunakan ekstrak tunggal
maupun ekstrak campuran. Ada dua pendekatan pada pembuatan ekstrak
campuran yaitu mixed extracts dan mixtures of extracts.
Mixed extracts merupakan ekstrak yang dibuat dengan menggunakan satu pelarut
yang dianggap optimal untuk mengekstraksi campuran simplisia yang akan dibuat
ekstrak dan hasil yang diperoleh langsung sebagai ekstrak campuran. Cara seperti
ini lebih unggul dalam hal efisiensi waktu, tenaga dan peralatan.
Skema pembuatan ekstrak campuran (mixed extracts)
Mixtures of extracts merupakan ekstrak yang dibuat dengan cara mengekstraksi
masing-masing simplisia sesuai dengan pelarutnya masing-masing yang dianggap
optimal, kemudian ekstrak yang dihasilkan dicampur sesuai dengan takaran yang
diinginkan menjadi campuran ekstrak.
Cara ini lebih disukai karena masing-masing simplisia dapat diekstraksi dengan
pelarut dan kondisi ekstraksi yang sesuai, sehingga menghasilkan senyawa aktif
dalam jumlah yang lebih banyak.
Skema pembuatan Campuran ekstrak (mixtures of extracts)
Standardisasi Ekstrak
Standardisasi ekstrak merupakan proses pengaturan sejumlah tertentu senyawa
aktif atau golongan senyawa tertentu yang diketahui aktifitas terapeutiknya dalam
ekstrak dengan cara menambahkan bahan tambahan atau mencampur sediaan
ekstrak yang satu dengan lainnya.
Penggunaan ekstrak terstandar dengan mengatur komponen kimia ekstrak berada
pada jumlah yang tetap atau konstan sangat luas digunakan pada saat ini.
Pada dasarnya ada empat cara standardisasi ekstrak yaitu :
1. Ekstrak yang diproduksi dengan proses produksi dan cara ekstraksi sesuai kondisi
yang telah ditetapkan.
Perkolasi
Perkolator ditutup dan dibiarkan selama 24 jam biarkan cairan menetes, tuangi
massa dengan cairan penyari hingga jika 500 mg perkolat yang keluar terakhir
diuapkan tidak meninggalkan sisa. Perkolat disuling atau diuapkan dengan tekanan
rendah pada suhu tidak lebih dari 50 0C hingga konsistensi yang dikehendaki
Pada pembuatan ekstrak cair 0,8 bagian perkolat pertama dipisahkan, perkolat
selanjutnya diuapkan hingga 0,2 bagian campur dengan perkolat pertama.
Pembuatan ekstrak cair dengan penyari etanol dapat juga dilakukan dengan cara
reperkolasi tanpa menggunakan panas.
Ekstrak yang diperoleh dengan penyari air hangatkan segera pada suhu kurang
lebih 90 0C, enapkan, serkai. Uapkan serkaian pada takanan rendah pada suhu
tidak lebih dari 50 0C hingga bobotnya sama dengan bobot simplisia yang
digunakan.
Enapkan di tempat sejuk selama 24 jam, serkai, uapkan pada tekanan rendah pada
suhu tidak lebih dari 50 0C hingga konsentrasi yang dikehendaki.
Penyimpanan : dalam wadah tertutup rapat, terlindung dari cahaya
Untuk ekstrak kering dan kental perkolat disuling atau diupkan dengan tekanan
rendah pada suhu tidak lebih dari 50 0C hingga konsistensi yang dikehendaki.
Hal Yang Mempengaruhi Mutu Ekstrak
Faktor yang berpengaruh terhadap mutu ekstrak secara garis besar ada dua, yaitu
faktor biologi dan faktor kimia.
1. Faktor biologi
Faktor biologi yang mempengaruhi mutu ekstrak berhubungan dengan bahan baku
simplisia yang digunakan. Hal-hal yang berpengaruh antara lain : identitas jenis
(species), lokasi tumbuhan asal, periode pemanenan hasil tumbuhan, penyimpanan
bahan tumbuhan
a. Identitas jenis (species)
b. Lokasi tumbuhan asal
c. Periode pemanenan hasil tumbuhan
d. Penyimpanan bahan tumbuhan
e. Umur tumbuhan dan bagian yang digunakan
2. Faktor kimia
a. Faktor internal
1) Jenis senyawa aktif dalam bahan
2) Komposisi kualitatif senyawa aktif
3) Komposisi kuantitatif senyawa aktif
Identitas ekstrak
Contoh:
Ekstrak kental Rimpang temulawak (Extractum Curcumae Xanthorrhizae Rhizomae
Spsissum).
Ekstrak kental rimpang temulawak adalah ekstrak yang dibuat dari rimpang
tumbuhan Curcuma xanthorrhiza Roxb., suku Zingiberaceae.
2. Organoleptik ekstrak
Pemerian ekstrak yaitu bentuk, warna, bau, dan rasa.
3. Senyawa terlarut dalam pelarut tertentu
Kandungan kimia, kurkumin, desmetoksikurkumin, minyak atsiri dengan kandungan
utama xanthorizol dan oleoresin
b. Parameter Non spesifik
Parameter non spesifik merupakan pengujian fisika, kimia dan mikrobiologi yang
dilakukan terhadap ekstrak yang dilakukan untuk menjamin mutu ekstrak pada
setiap bets produksi.
Parameter yang diuji antara lain:
1. Susut pengeringan
2. Bobot jenis
3. Kadar air
4. Kadar abu
5. Sisa pelarut
6. Residu pestisida
7. Cemaran logam berat
8. Cemaran mikroba (ALTB, MPN Coliform, Uji angka kapang khamir dan uji cemaran
aflatoksin).