ABSTRACT
Research on viability of mixed probiotics encapsulted in kappa-iota semi refined carageenan
during exposure to gastrointestinal tract has unknown. The aim of this study to know about effects of
difference probiotic ratio on viability during exposure to gastrointestinal tract in vitro. The result showed
that viability of probiotic were decreased after 2 hours exposure to gastrointestinal tract under anaerobic
incubation with higher viability 3,7 log CFU/mL in gastric condition and 4,3 log CFU/mL in intestinal
condition. Microencapsulation using mixed probiotics defends viability during exposure to
gastrointestinal tract but it not appropriate probiotics minimum standard in food that require 107-108
CFU/g viable cell of product or 109 per serving size when sold. In the future study, potential positive
effects of other mixed probiotics can be use as new method in microencapsulation technology to
appropriate minimum standard of probiotic in food.
Keywords
1. PENDAHULUAN
masih
sangat
potensial
untuk
nama
dari
dilakukan
penelitian
kardus
untuk
mencegah
bahan
yang
digunakan
dalam
berupa
tentang
ditimbang
sebanyak
20
Ca
(OH)2
selanjutnya
acidophillus
laboratorium
diperoleh
mikrobiologi
dari
stok
Fakultas
dilakukan
Malang.
di
laboratorium
mikrobiologi
digunakan
dengan
membandingkan
pita
dalam
Pembuatan
yang
dilakukan
mikrokapsul
dilakukan
mikroenkapsulasi
(efisiensi
dari
hidup
setelah
mikroenkapsulasi)
proses
dihitung
sebagai
N
x100%
N0
Keterangan :
N
= jumlah sel hidup yang terlepas dari
mikrosfer setelah proses pengeringan.
N0
= jumlah sel hidup yang ditambahkan
(kepadatan awal)
yang
didapat
menggunakan
kertas
saring.
disaring
Kemudian
dengan
menambahkan
HCl.
Pengujian
FT-IR
MRS-Agar
dan
dilakukan
MRS-Agar
dan
dilakukan
2. Yield mikroenkapsulasi
Yield
mikroenkapsulasi
merupakan
sebesar 84,37%.
Perbedaan
yield
mikroenkapsulasi
ini
Gugus
bertindak
gelombang 1226,73
anhidrogalaktosa
cm-1 ,
lem
intramolekuler
galaktosa-4-sulfat
panjang
muncul
cm-1
pada
sebagai
panjang
gelombang 846,77
muncul
cm-1.
pada
dengan
rata-rata
viabilitas
sebesar
103
96,92
84,37
juga
mengalami
pengerutan
100
80
60
40
sangat asam.
20
0
L. acidophillus
B. bifidum
120
5,4(c)
5
3,8(b)
3,7(b)
2,7(a)
3
2
1
0
Kontrol
Menurut
signifikan.
setelah
Gambar 2.
simulasi
saluran
pencernaan.
Viabilitas
probiotik
larutan pH 7.
2,1915 log
tract
rasio
probiotik
yang
berbeda
5,4(d)
4,3(c)
3,9(b)
2,9(a)
3
2
1
0
Kontrol
L.
acidophillus
akan
mengalami
DAFTAR PUSTAKA
Burgain, J, C Gaiani, M Linder, and J Scher.
2011. Encapsulation of Probiotic
Living Cells: From Laboratory Scale to
Industrial Applications. Journal of Food
Engineering 104 (4). Elsevier Ltd: 46783.
doi:10.1016/j.jfoodeng.2010.12.031.
Campo, V.L. et al., 2009. Carrageenans:
Biological
properties,
chemical
modifications and structural analysis A
review. Carbohydrate Polymers, 77(2),
pp.167180.
Available
at:
http://linkinghub.elsevier.com/retrieve
/pii/S0144861709000459
[Accessed
September 12, 2014].