KERAJAAN MAJAPAHIT
Nama Anggota:
1)
2)
3)
4)
5)
(18)
(22)
(23)
(27)
(29)
BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang
Majapahit adalah sebuah kerajaan kuno di Indonesia yang berpusat di Jawa Timur dan pernah
berdiri dari sekitar tahun 1293 hingga 1500 M oleh Raden wijaya, tepatnya di daerah Trowulan
yang sekarang menjadi mojokerto. Berdirinya kerajaan majapahit merupakan kelanjutan dari
kerajaan singosari yang runtuh akibat serangan dari bangsa Mongol. Kerajaan ini mencapai
puncak kejayaan pada masa kekuasaan Hayam Wuruk yg berkuasa dari tahun 1350 hingga 1389.
Majapahit menguasai kerajaan-kerajaan lain di semenanjung Malaya Borneo Sumatra Bali dan
Filipina. Kerajaan Majapahit adalah kerajaan Hindu-Buddha terakhir yg menguasai
Semenanjung Malaya dan dianggap sebagai salah satu karajaan terbesar di
Indonesia dan mampu menciptakan perubahan besar dalam waktu relatif singkat. Kekuasaan
terbentang di Sumatra Semenanjung Malaya Borneo hingga Indonesia timur meskipun wilayah
kekuasaan masih diperdebatkan.
KERAJAAN MAJAPAHIT
Kerajaan Majapahit adalah nama sebuah kerajaan Hindu di Jawa Timur. Kerajaan ini didirikan
oleh Raden Wijaya pada 1293. Pada masa pemerintahan Raja Hayam Wuruk (1350-1389) yang
didampingi oleh Patih Gadjah Mada (1331-1364), Kerajaan Majapahit mengalami masa
keemasannya.
hampir meruntuhkan Kerajaan Majapahit. Namun semua itu dapat diatasi. Raja Jayanegara
dibunuh oleh tabibnya sendiri yang bernama Tanca. Tanca akhirnya dibunuh pula oleh Gajah
Mada.
Wikramawardhana
Putri mahkota Kusumawardhani yang naik tahta menggantikan ayahnya bersuamikan
Wikramawardhana. Dalam prakteknya Wikramawardhanalah yang menjalankan roda
pemerintahan. Sedangkan Bhre Wirabhumi anak Hayam Wuruk dari selir, karena Bhre
Wirabhumi (Putri Hayam Wuruk) dari selir maka ia tidak berhak menduduki tahta kerajaan
walaupun demikian ia masih diberi kekuasaan untuk memerintah di Bagian Timur Majapahit ,
yaitu daerah Blambangan. Perebutan kekuasaan antara Wikramawardhana dengan Bhre
Wirabhumi disebut perang Paregreg.
Wikramawardhana meninggal tahun 1429, pemerintahan raja-raja berikutnya berturut-turut
adalah Suhita, Kertawijaya, Rajasa Wardhana, Purwawisesa dan Brawijaya V, yang tidak luput
ditandai perebutan kekuasaan.
Sumber Sejarah:
Sumber sejarah mengenai berdiri dan berkembangnya kerajaan Majapahit berasal dari berbagai
sumber yakni :
Prasasti Butok (1244 tahun). Prasasti ini dikeluarkan oleh Raden Wijaya setelah ia berhasil naik
tahta kerajaan. Prasasti ini memuat peristiwa keruntuhan kerajaan Singasari dan perjuangan
Raden Wijaya untuk mendirikan kerajaan
Kidung Harsawijaya dan Kidung Panji Wijayakrama, kedua kidung ini menceritakan Raden
Wijaya ketika menghadapi musuh dari kediri dan tahun-tahun awal perkembangan Majapahit
Kitab Pararaton, menceritakan tentang pemerintahan raja-raja Singasari dan Majapahit
Kitab Negarakertagama, menceritakan tentang perjalanan Rajam Hayam Wuruk ke Jawa Timur
BAB II
SISTEM PEMERINTAHAN
1)Pemerintahan Kertarajasa
Untuk meredam kemungkinan terjadinya pemberontakan, Raden Wijaya
(Kertarajasa) melakukan langkah-langkah sebagai berikut.
a) Mengawini empat putri Kertanegara dengan tujuan mencegah terjadinya
perebutan kekuasaan antaranggota keluarga raja. Putri sulung Kertanegara,
Dyah Sri Tribhuaneswari, dijadikan permaisuri dan putra dari pernikahan
tersebut Jayanegara, dijadikan putra mahkota.
Putri bungsu Kertanegara, Dyah Dewi Gayatri dijadikan Rajapatni. Dari putri
ini, Kertarajasa memiliki dua putri, Tribhuwanatunggadewi
Jayawisnuwardhani diangkat menjadi Bhre Kahuripan dan Rajadewi
Maharajasa diangkat menjadi Bhre Daha.
Adapun kedua putri Kertanegara lainnya yang dinikahi Kertarajasa adalah
Dyah Dewi Narendraduhita dan Dyah Dewi Prajnaparamita. Dari kedua putri
ini, Kertarajasa tidak mempunyai putra.
b)Memberikan kedudukan dan hadiah yang pantas kepada para
pendukungnya,
misalnya, Lurah Kudadu memperoleh tanah di Surabaya dan Arya Wiraraja
diberi kekuasaan atas daerah Lumajang sampai Blambangan.
Kepemimpinan Kertarajasa yang cukup bijaksana menyebabkan kerajaan
menjadi aman dan tenteram. Ia wafat pada tahun 1309 dan dimakamkan di
Sumping (Blitar) sebagai Syiwa dan di Antahpura (dalam kota Majapahit)
sebagai Buddha. Arca perwujudannya adalah Harikaya, yaitu Wisnu dan
Syiwa digambarkan dalam satu arca. Penggantinya adalah Jayanegara.
2) Pemerintahan Jayanegara
Masa pemerintahan Jayanegara dipenuhi pemberontakan akibat
kepemimpinannya kurang berwibawa dan kurang bijaksana.
Pemberontakan-pemberontakan itu sebagai berikut.
a)Pemberontakan Ranggalawe pada tahun 1231.
Pemberontakan ini dapat dipadamkan pada tahun 1309.
b)Pemberontakan Lembu Sora pada tahun 1311.
c)Pemberontakan Juru Demung (1313) disusul PemberontakanGajah Biru.
d)Pemberontakan Nambi pada tahun 1319. Nambi adalah Rakryan Patih
Majapahit sendiri.
e) Pemberontakan Kuti pada tahun 1319.
Pemberontakan ini adalah yang paling besar dan berbahaya. Kuti berhasil
menduduki ibu kota kerajaan sehingga Jayanegara terpaksa melarikan diri ke
daerah Bedander.
Sekilas Tokoh
Jayanegara (1309 1328)
Jayanegara adalah raja Majapahit kedua yang naik takhta kerajaan
menggantikan Kertarajasa Jayawardhana (Raden Wijaya) pada tahun 1309
dan memerintah sampai tahun 1328. Pada waktu naik takhta, Jayanegara
C. Struktur pemerintahan
Dalam struktur pemerintahan di Majapahit, raja dianggap sebagai
penjelmaan dewa dan memegang kekuasaan tertinggi dalam pemerintahan.
Roda pemerintahan dijalankan raja dibantu oleh putra raja, kerabat raja, dan
beberapa pejabat pemerintah. Sebelum menduduki jabatan raja, putra
mahkota biasanya diberi kekuasaan sebagai raja muda (Rajakumara atau
Yuwaraja). Contohnya, sebelum dinobatkan menjadi raja, Hayam Wuruk lebih
dahulu diangkat sebagai Rajakumara yang berkedudukan di Jimna.
Raja juga dibantu oleh dewan pertimbangan kerajaan atau Bhatara
Saptaprabu. Tugas lembaga ini adalah memberikan pertimbanganpertimbangan kepada raja. Anggota dewan ini adalah para sanak saudara
raja. Untuk masalah-masalah keagamaan, raja dibantu oleh dewan yang
disebut Dharmadyaksa.
prasasti. Para mahamenteri ini dibantu oleh para Rakryan Mantri atau
sekelompok pejabat tinggi kerajaan yang merupakan badan pelaksana
pemerintahan. Badan ini terdiri atas lima orang, yaitu Patih Amangkubumi,
Rakyan Tumenggung, Rakryan Demung, Rakryan Rangga, dan Rakryan
Kanuruhan. Kelima pejabat ini disebut Sang Panca ri Wilwatikta atau
Mantri Amancanegara.
Kebudayaan
Gapura Bajang Ratu, gerbang masuk salah satu kompleks bangunan penting
di ibu kota Majapahit. Bangunan ini masih tegak berdiri di Trowulan.
Nagarakretagama menyebutkan budaya keraton yang adiluhung dan
anggun, dengan cita rasa seni dan sastra yang halus, serta sistem ritual
keagamaan yang rumit. Peristiwa utama dalam kalender tata negara digelar
tiap hari pertama bulan Caitra (Maret-April) ketika semua utusan dari semua
wilayah taklukan Majapahit datang ke istana untuk membayar upeti atau
pajak. Kawasan Majapahit secara sederhana terbagi dalam tiga jenis: keraton
termasuk kawasan ibu kota dan sekitarnya; wilayah-wilayah di Jawa Timur
dan Bali yang secara langsung dikepalai oleh pejabat yang ditunjuk langsung
Ekonomi
KEHIDUPAN SOSIAL-BUDAYA
Di bidang sosial-budaya, Hayam Wuruk berhasil membangun candi, antara
lain Candi Panataran, Candi Tegalwangi, Candi Sumber Jati, dan bangunan
lainnya di daerah Trowulan (Mojokerto) yang menjadi pusat pemerintahan
Majapahit. Selain membangun candi, dihasilkan juga pada masa
kekuasaannya beberapa hasil karya kesusastraan seperti naskah
Negarakertagama, Sutasoma, Arjuna Wijaya, dan sebagainya. Dalam naskah
Sutasoma terdapat istilah Bhinneka Tunggal Ika yang sekarang menjadi
motto negara Indonesia untuk menyatukan persatuan dan kesatuan bangsa.
Hubungan persahabatan yang dijalin dengan negara tentangga itu sangat
mendukung dalam bidang perekonomian (pelayaran dan perdagangan).
Wilayah kerajaan Majapahit terdiri atas pulau dan daerah kepulauan yang
menghasilkan berbagai sumber barang dagangan.
Barang dagangan yang dipasarkan antara lain beras, lada, gading, timah,
besi, intan, ikan, cengkeh, pala, kapas dan kayu cendana.
Dalam dunia perdagangan, kerajaan Majapahit memegang dua peranan yang
sangat penting.
Sebagai kerajaan Produsen Majapahit mempunyai wilayah yang sangat luas
dengan kondisi tanah yang sangat subur. Dengan daerah subur itu maka
kerajaan Majapahit merupakan produsen barang dagangan.
Sebagai Kerajaan Perantara Kerajaan Majapahit membawa hasil bumi dari
daerah yang satu ke daerah yang lainnya
BAB III
PENUTUP
KESIMPULAN
Kerajan majapahit merupakan bagian dari sejarah Indonesia yang patut kita banggakan. Karena
dimasa kerajaan majapahit nama Indonesia bisa mendunia, dan menjadi mercusuar dunia
SARAN
Kita sebagai penerus harus bisa mencontoh keberhasilan kerajaan majapahit, dan meneruskan
perjuangannya
DAFTAR PUSTAKA
Google nesaci.com/sejarah-lengkap-kerajaan-majapahit/
blog.re.or.id/sejarah-kejayaan-kerajaan-m