Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Indonesia merupakan salah satu negara yang memiliki keanegaraman
hayati yang sangat tinggi yang berupa sumber daya alam yang berlimpah, baik di
daratan, udara maupun di perairan. Semua potensi tersebut mempunyai peranan
yang sangat penting bagi pengembangan kepariwisataan, khususnya wisata
alam. Potensi Obyek dan Daya Tarik Wisata Alam (ODTWA) yang dimiliki
Indonesia, antara lain berupa keanekaragaman hayati, keunikan dan keaslian
budaya tradisional, keindahan bentang alam, gejala alam, peninggalan
sejarah/budaya yang secara optimal untuk kesejahteraan masyarakat. Seluruhan
potensi ODTWA tersebut merupakan sumber daya ekonomi yang bernilai tinggi
dan sekaligus merupakan media pendidikan dan pelestarian lingkungan.(Tissa,
2011)
Potensi wisata Indonesia cukup menjanjikan dan mengutungkan, selain
tempatwisata yang sudah terkenal seperti Pulau Bali dan Lombok sebenarnya
masih banyak potensi-potensi wisata lain yang dapat menghasilkan pendapatan
bagi Negara contohnya wisata di daerah Istimewa Yogyakarta, wisata Bukit tinggi
dan lain-lain.(Wahyu, 2011)
Provinsi Sulawesi Selatan dianugerahi dengan potensi sumber daya alam
yang indah. Aneka ragam obyek dan daya tarik wisata tersebar di berbagai
wilayah kabupaten dan kota. Berbagai obyek wisata eksotis tersebar mulai dari
hamparan pemandangan pantai dan sawah, seni budaya yang khas dari pesisir
hingga pegunungan, serta bahari yang kaya dengan bio diversity menjadi potensi
unggulan. Sektor pariwisata menjadi salah satu sektor unggulan yang dapat
menjadi penggerak roda perekonomian dalam pengembangan wilayah di
Provinsi Sulawesi Selatan. Hal ini karena sektor Periwisata merupakan sektor
penting dalam upaya penerimaan Pendapatan Asli Daerah (PAD) yang cukup
yang dilanda abrasi laut. Selain objek wisata alam dan kuliner, Takalar juga
memiliki objek wisata budaya dan sejarah seperti Maudu Lompoa Cikoang,
makam raja-raja Sanrobone dan benteng Sanrobone.(Razak, 2013)
Berdasarkan latarbelakang diatas, maka diadakan praktek lapang tentang
pengembangan potensi ekowisata yang terdapat di Desa Sampulungan,
Kecamatan Galesong Utara, Kabupaten Takalar, Provinsi Sulawesi Selatan.
B. Tujuan dan Kegunaan
Adapun tujuan diadakannya praktek lapang ini ialah :
1. Untuk mengetahui potensi ekowisata yang terdapat di Desa Sampulungan,
Kecamatan Galesong Utara, kabupaten Takalar.
2. Bagaimana pengembangan potensi ekowisata
Permintaan
tersebut
dan
Analisis
I.
TINJAUAN PUSTAKA
yang
mempertimbangkan
warisan
budaya,
partisipasi
dan
alam merupakan
perwujudan
kecintaan Allah
SWT
daya
tarik
karena
indahnya,
kelengkapan
atau
yang
di
tunjuk
sebagai
obyek wisata
alam harus
mengandung potensi daya tarik alam baik flora, fauna beserta ekosistemnya,
farmasi
geologi,
gejala
alam.
suatu perjalanan yang dilakukan sementara dari suatu tempat tinggal ke tempat
tinggallain yang dimaksud bukan untuk berusaha mencari nafkah di tempat yang
dikunjungi,tetapi sematamata untuk menikmati perjalanan tersebut.
Selain itu, kegiatan pariwisata itu sendiri terdiri atas tiga unsur
sebagaimana dikemukakan oleh Munasef (1995:10-11), yaitu (Munasef. 1995):
1. Manusia (man). adalah orang yang melakukan perjalanan dengan maksud
menikmati keindahan suatu tempat (alam).
2. Ruang (space), adalah daerah atau ruang lingkup tempat melakukan
perjalanan.
3. Waktu (time). adalah waldu yang digunakan selama dalam perjalanan dan
tinpgal di daerah tujuan wisata.
Pengembangan pariwisata sebagai suatu industri secara ideal harus
berlandaskan pada empat prinsip dasar, sebagaimana dikemukakan Purwanto
(2002:86), yaitu :
1.
dalam menentukan
pengembangan pariwisata
adalah
(1)
tersedianya obyek dan atraksi wisata, yaitu segala sesuatu yang menjadi
daya tarik bagi orang yang mengunjungi suatu daerah wisata, misalnya
keindahan alam, hasil kebudayaan suatu bangsa, tata cara hidup suatu
masyarakat, adat istiadat suatu bangsa, festival tradisional dan upacara
kenegaraan ; (2) adanya fasilitas aksesibility, yaitu sarana dan prasarana
perhubungan dan dengan segala fasilitasnya, sehingga memungkinkan para
Biaya
Perjalanan
(TCM)
digunakan
untuk
menganalisis
mendatangi tempat tersebut. Kita bisa mengkaji berapa nilai (value) yang
diberikan konsumen kepada sumber daya alam dan lingkungan dengan
mengetahui pola
ekspenditur
tanggal 21
B. Sumber Data
- Data primer adalah data yang diperoleh dari observasi atau wawancara
secara langsung di lapangan, dan pengisian kuisioner.
-
Data sekunder adalah data yang diperoleh dari buku atau pustaka lain
yang digunakan sebagai pengangan pembelajaran, serta data yang
diperoleh dari data pemerintah tempat kegiatan praktek.
DAFTAR PUSTAKA
Vlafiiasha, Tissa. 2011. Potensi Ekowisata Di Indonesia Dan Pengembangannya.
Diambil dari: http://fromssa/for/all/potensi-ekowisata-di-indonesia-danpengembangannya.html. Diakses pada tanggal 19 Maret 2015.
Saputro, Wahyu. 2011. Potensi Ekowisata Di Indonesia Dan Pengembangannya.
Diambi dari : http://wahyu/saputro/blog/potensi-ekowisata-di-indonesiadan-pengembangannya.html. Diakses pada tanggal 19 Maret 2015.
Chafid Fandeli, Mukhlison, 2000. Pengusahaan Ekowisata, Fakultas Kehutanan
Univ. Gadjah Mada Yogyakarta.
OLEH:
NAMA
: IKA RAHMAYANTI
NIM
: L241 12 273
KELOMPOK
: I (SATU)
ASISTEN
: SUARDI S
OLEH:
IKA RAHMAYANTI
L 241 12 273