Anda di halaman 1dari 2

Indonesia merupakan Negara yang memiliki ketergantungan energi fosil dengan jumlah yang sangat

tinggi namun tidak disertai dengan cadangan energi fosil yang memadai. Konsumsi energi fosil yang tinggi
dengan nilai rata-rata meningkat 7% per tahun. Namun penggunaan energi fosil yang banyak tersebut,
pemanfaatannya di kalangan masyarakat masih belum optimal, terbukti dengan nilai rasio elektrifikasi
Indonesia pada tahun 2011 yang masih rendah yaitu hanya berkisar pada nilai 72.92% sehingga sekitar
27.05%
Solusi dari itu semua adalah biogas, Biogas merupakan gas yang dihasilkan oleh
aktivitas anaerobik atau fermentasi dari bahan-bahan organik termasuk di antaranya, kotoran
manusia dan hewan, limbah domestik (rumah tangga), sampah biodegradable atau setiap
limbah organic yang biodegradable dalam kondisi anaerobik. Kandungan utama dalam biogas
adalah metana dan karbon dioksida. Biogas dihasilkan dengan bantuan bakteri metanogen
atau metanogenik . Bakteri ini secara alami terdapat dalam limbah yang mengandung bahan
organik, seperti limbah ternak dan sampah organik. Umumnya, biogas diproduksi
menggunakan alat yang disebut reaktor biogas (digester) yang dirancang agar kedap udara
(anaerobik), sehingga proses penguraian oleh mikroorganisme dapat berjalan secara optimal
Kotoran hewan adalah sumber nutrisi yang baik untuk
menambah kesuburan dan kegemburan lahan pertanian. Untuk
membuat kotoran hewan bisa dipakai dengan maksimal, maka
kotoran hewan tersebut perlu diolah menjadi pupuk kompos
terlebih dulu. Pengolahan kotoran sapi menjadi pupuk
kompos dapat dilakukan oleh peternak atau petani secara
individu karena caranya yang sederhana, mudah dan bahannya
bisa ditemukan di sekitar lingkungan peternak atau petani.
Pengolahan kotoran sapi yang memiliki kandungan N,
P dan
K
tinggi
sebagai
pupuk
kompos
bisa
memenuhi unsur hara yang dibutuhkan oleh tanah
dan memperbaiki struktur tanah agar menjadi lebih
baik. Tanah yang baik atau sehat, kelarutan unsurunsur anorganik akan meningkat. Ketersediaan asam
amino, vitamin, zat gula dan zat-zat bioaktif hasil
dari aktivitas mikroorganisme efektif pada tanah
akan bertambah,
menyebabkan
pertumbuhan
tanaman menjadi semakin maksimal.
Beberapa alasan mengapa bahan organik seperti kotoran sapi perlu dikomposkan
sebelum dimanfaatkan untuk pupuk tanaman antara lain:
1. Jika tanah mengandung cukup udara dan air, penguraian bahan organik berlangsung
secara cepat sehingga bisa mengganggu pertumbuhan tanaman.

2. Penguraian bahan segar hanya sedikit sekali memasok humus dan unsur hara ke
dalam tanah.
3. Struktur bahan organik segar sangat kasar dan daya ikatnya terhadap air kecil,
sehingga jika langsung dibenamkan mengakibatkan tanah menjadi sangat remah.
4. Kotoran sapi tidak selalu tersedia pada saat diperlukan, sehingga pembuatan pupuk
kompos adalah cara penyimpanan bahan organik sebelum dipakai untuk pupuk

Pupuk kompos sapi ini terbuat dari bahan yang alami yaitu kotoran sapi yang aman
untuk pupuk rumahan dan tidak berbahaya juga untuk tumbuhan, pihak yang membantu
membuat pupuk ini adalah para peternak sapi karena kotoran sapi berasal dari para peternak
sapi, para peternak sapi menjadi penting untuk pembuatan pupuk kompos.
Masyarakat dan para penjual tumbuhan harus lebih menyadari bahwa pestisida tidak baik
untuk tumbuhan, lebih baik memakai pupuk kompos dari kotoran sapi karna aman dan murah
https://cara.pro/cara-membuat-pupuk-kompos-dari-kotoran-sapi/
http://www.academia.edu/14519414/PEMBUATAN_BIOGAS_DAN_PUPUK_ORGANIK_
DARI_KOTORAN_SAPI_UNTUK_MENGURANGI_PENCEMARAN_SUNGAI

Anda mungkin juga menyukai