Anda di halaman 1dari 6

1

Borang Portofolio
Topik: Hernia Scrotalis sinistra stadium inkarserata
Tanggal kasus: 30 September 2016
Presenter: dr. Mita Yunita Matatula
Tanggal presentasi: Februari 2017

Pendamping: dr. Iznih. R. Maricar

Tempat presentasi: Objektif presentasi:


Keilmuan
Keterampilan
Penyegaran
Tinjauan Pustaka
Diagnostik
Manajemen
Masalah
Istimewa
Neonatus Bayi
Anak
Remaja Dewasa Lansia
Bumil
Deskripsi: Laki-laki, usia 60 tahun datang dengan benjolan di lipat paha kiri disertai nyeri.
Keluhan sudah dialami sejak 2 tahun yang lalu, namun hilang timbul. Sekarang benjolan
tidak hilang dan tidak bisa BAB.
Tujuan: Mendiagnosis dan menatalaksana hernia
Bahan Bahasan: Tinjauan Pustaka Riset
Cara membahas: Diskusi
Presentasi & diskusi
DATA PASIEN
Nama: Tn. D
Nama Rumah Sakit: RSUD Tulehu
Data utama untuk bahan diskusi
Diagnosis/ Gambaran Klinis:

Kasus
e-mail

Audit
pos

No Registrasi: -

Pasien berusia 60 tahun datang dengan keluhan nyeri perut dan terdapat benjolan di
lipat paha sebelah kiri, benjolan sudah dialami sejak 2 tahun lalu hilang timbul dan tidak
nyeri, sudah 4 hari ini benjolan tidak hilang. Perut dirasa semakin kembung dan sakit,
sulit BAB, mual dan muntah.
Riwayat pengobatan :
Tidak ada
Riwayat kesehatan/ penyakit:

Riwayat hipertensi disangkal


Riwayat penyakit gula disangkal.

Riwayat penyakit asma disangkal pasien.


Riwayat keluarga:
Keluarga pasien belum pernah ada yang mengalami keluhan serupa.
Riwayat pekerjaan:
Lain-lain :

Tidak ada

Daftar Pustaka:.

1. Sjamsuhidayat R, Wim de jong. Buku Ajar Ilmu Bedah, edisi 2. Jakarta : EGC,2004.
2. Anonim. Inguinal hernia. http://www.mayoclinic.com. Diakses tanggal 23 Januari
2016
3. Mulyana S. Hernia Ingunalis. http://medlinux.com. Diakses tanggal 23 Januari 2016.
Hasil Pembelajaran:

Mengetahui Diagnosis Hernia

Mengetahui Faktor Risiko Hernia

Mengetahui Patofisiologi Hernia

Mengetahui Penatalaksanaan Hernia

Mengetahui Evaluasi Pengobatan.

Mengetahui Edukasi Tentang Pengobatan Yang Tepat.

Rangkuman Hasil Pembelajaran Portofolio


Subjektif
Pasien datang dengan keadaan nyeri perut dan benjolan di lipat paha sebelah kiri.
Perut terasa nyeri dan kembung, mual dan muntah 3x isi makanan yang dimakan. Terdapat
benjolan di scrotum sebelah kiri.
Dua tahun yang lalu benjolan dilipat paha sudah ada namun hilang timbul dan tidak
terasa nyeri. Benjolan timbul jika beraktifitas terutama saat mengejan dan mengangkat beban
berat, benjolan hilang saat keadaan istirahat atau keadaan berbaring namun sejak tiga hari ini
benjolan tidak dapat kembali ke rongga abdomen saat istirahat.
Empat hari sebelum masuk RS pasien mengeluh benjolan yang tidak hilang dengan
istirahat. Pasien juga sulit BAB, perut dirasa semakin kembung dan membesar juga sakit,
terdapat mual muntah satu kali isi makanan. BAK lancar tidak ada masalah.
Riwayat darah tinggi tidak ada
Riwayat kencing manis tidak ada
Riwayat alergi tidak ada
Riwayat keluarga dengan penyakit jantung, darah tinggi, kolesterol tinggi dan
penyakit kencing manis tidak ada.
Objektif
Pemeriksaan Fisik
Kesadaran
: Kompos Mentis
Keadaan umum : Tampak sakit sedang-berat

Tanda vital
:
Tekanan Darah : 130/90 MmHg
Frekuensi Nadi : 92 x/menit
Frekuensi Pernapasan : 30 x/menit
Suhu : 36.8 C
Mata : Edema palpebra (-), konjungtiva anemis (-), sklera ikterik (-)
THT : Dalam Batas Normal.
Paru :
Inspeksi : simetris statis dan dinamis
Palpasi : fremitus kanan = kiri
Perkusi : sonor
Auskultasi : vesikular (+/+), rhonki (-/-), wheezing (-/-)
Jantung :
Inspeksi : iktus kordis tidak terlihat
Palpasi : iktus kordis teraba di ICS V 1 cm medial Linea midclavicula, kuat angkat.
Perkusi

: Batas jantung atas

: ICS II linea strenalis sinistra

Batas jantung kanan : linea sternalis dextra


Batas jantung kiri

: ICS V 1 cm medial Linea midclavicula

Auskultasi : BJ I-II reguler, murmur (-), gallop (-)


Abdomen :
Inspeksi : buncit
Palpasi : nyeri tekan(+), deffence muscular(+)
Perkusi : timpani
Auskultasi : bising usus (-)
Genitalia :
Pada scrotum kiri terdapat benjolan yang tidak dapat direposisi
Ekstrimitas :
Ekstremitas atas : tidak terdapat oedema, akral hangat, tidak pucat, tidak sianosis.
Ekstremitas bawah : tidak terdapat oedema, akral hangat, tidak pucat, tidak sianisis.
Pemeriksaan Penunjang
Pemeriksaan darah rutin :
Hb 12,5 g/dL
Leukosit 12.500/mm3
Eritrosit 4,39 jt/mm3
Ht 40%
Trombosit 251.000 /mm3
Kimia darah:
Masa perdarahan : 200
Masa pembekuan 1100
GDS
: 115 mg/dl
Assessment (Penalaran Klinis)
Berdasarkan anamnesis, pemeriksaan fisik dan pemeriksaan penunjang pada pasien,
dapat disimpulkan pasien : Hernia scrotalis sinistra stadium inkarserata
Pada pasien didapatkan benjolan di scrotum sebelah kiri sejak dua tahun yang lalu

hilang timbul namun sekarang tidak hilang walau dimasukan dengan bantuan luar, ini terjadi
akibat usus yang masuk ke bagian scrotum dan terikat oleh cincin hernia sehingga usus tidak
dapat kembali ke tempat semula, hal ini juga yang membuat passase jadi terhambat, karena
ada bagian usus yang terikat dan menyebabkan obstruksi passase. Terhambatnya passase juga
menyebabkan bab tidak bisa keluar karena adanya obstruksi dan feses menumpuk yang
menyebabkan terjadinya pembusukan dan menimbulkan gas berlebih di usus. Ini yang
membuat perut terasa kembung dan makin membesar karena gas dan feses tidak dapat keluar
dengan lancar.
Hernia merupakan protrusi atau penonjolan isi suatu rongga melalui defek atau bagian
lemah dari dinding rongga bersangkutan. Pada hernia abdomen isi perut menonjol melalui
defek atau bagian lemah dari lapisan muskulo-aproneurotik dinding perut. Hernia terdiri atas
cincin, kantong dan isi hernia. Hernia dibagi menurut letak dan sifat, menurut letak
tergantung letaknya diafragma, inguinal, scoralis, umbilikal dan sebagainya. Menurut sifat
hernia dibagi menjadi hernia reponible bila isi hernia dapat keluar masuk, usus keluar jika
berdiri atau mengejan dan masuk lagi kerika berbaring istirahat atau didorong masuk ke
perut, tidak ada keluhan nyeri atau gejala obstruksi usus. Bila isi kantong tidak dapat
direposisi kembali ke dalam rongga perut, hernia disebut hernia irreponible, ini biasanya
disebabkan oleh perlekatan isi kantong pada peritoneum kantong hernia, tidak ada keluhan
rasa nyeri maupun sumbatan usus. Hernia disebut hernia inkarserata atau strangulata bila
isinya terjepit oleh cincin hernia sehingga isi kantong terperangkap dan tidak dapat kembali
ke dalam rongga perut, akibatnya terjadi gangguan pasase atau vaskularisasi. Secara klinis,
hernia inkarserata lebih dimaksudkan untuk hernia irreponible dengan gangguan pasase
sedangkan gangguan vaskularisasi disebut strangulata.
Pada kasus ini isi kantong tidak dapat direposisi kembali dan terdapat gangguan
pasase, terjadinya penekanan terhadap cincin hernia akbiat semakin banyaknya usus yang
masuk sehingga sincin hernia menjadi sempit dan menimbulkan gangguan penyaluran isi
usus, bila terjadi penyumbatan akan timbul perut kembung,muntah dan konstipasi sehingga
dapat disimpulkan bahwa pasien mengalami hernia inkarserata dan karena letaknya ada pada
scotum kiri maka disebut hernia scrotalis sinistra. Faktor resiko pada pasien ini adalah
pekerjaan pasien yang sebelumnya adalah seorang kuli pasar dan usia tua yang menyebabkan
kelemahan otot dinding rongga perut, sejalan dengan bertambahnya umur, organ dan jaringan
tubuh mengalami proses degenerasi. Pada usia tua biasanya kanalis telah menutup namun
karena daerah ini merupakan locus minoris resistance maka keadaan yang menyebabkan

tekanan intraabdominal meningkat seperti batuk kronik, bersin yang kuat, mengejan dan
mengangkat barang-barang berat yang merupakan faktor resiko pada pasien maka kanal yang
sudah tertutup dapat terbuka kembali dan timbul hernia inguinalis lateralis karena
terdorongnya sesuatu jaringan tubuh dan keluar melalui defek tersebut jika hernia lateralis
inguinalis mencapai scrotum maka disebut hernia scrotalis.
Follow up
1 Oktober 2016
S : nyeri di bagian bekas operasi, flatus(+)
O : TD: 120/90, nadi: 88x/menit, suhu:36,7C, rr:18x/menit
A : post op hernia scrotalis sinistra stadium inkarserata
P : IVFD RL 20 tpm, Inj ranitidin 1 amp/ 8 jam, Inj ketorolak 1 amp/8jam, Inj ceftriaxone
1x2gr, dulcolac 3x1tab
2 Oktober 2016
S : nyeri di bagian bekas operasi, flatus(+), BAB(+)
O : TD: 120/80, nadi: 88x/menit, suhu:36,5C, rr:16x/menit
A : post op hernia scrotalis sinistra stadium inkarserata
P : IVFD RL 20 tpm, Inj ranitidin 1 amp/ 8 jam, Inj ketorolak 1 amp/8jam, Inj ceftriaxone
1x2gr, dulcolac 3x1tab
3 Oktober 2016: Pasien pulang
Plan (Tatalaksana)
Diagnosis : Hernia scrotalis sinsitra stadium inkarserata
Pengobatan :
Non farmakologi

Edukasi: Menjelaskan kepada keluarga pasien tentang rencana terapi dan pengobatan
selanjutnya

NGT terbuka

Kateter urin

Farmakologi
1. O2 3 - 4 liter / menit nasal
2. IVFD RL

20 tpm

3. Ranitidin

3 x 1 ampul (50mg) IV

4. Ketorolac

3 x 1 ampul (30mg) IV

5. Ceftriaxone

1 x 2 gr IV

6. Dulcolax
7. Hernioraphy

3 x 1 tab

Anda mungkin juga menyukai