Radang Akut
Radang Akut
A. Latar Belakang
Peradangan adalah reaksi utama dan kompleks tubuh terhadap infeksi
pada cedera jaringan. Secara khas terdiri atas respons vascular dan selular,
yang bersama-sama berusaha menghancurkan substansi yang dikenali sebagai
asing bagi tubuh. Jaringan itu kemudian dipulihkan seperti sediakala atau
diperbaiki sedemikian rupa agar jaringan atau organ itu dapat tetap bertahan
hidup.1,2
Ada suatu kecenderungan alamiah yang menganggap peradangan
sebagai suatu yang tidak diinginkan, karena peradangan dapat menyebabkan
keadaan yang menggelisahkan. Tetapi peradangan sebenarnya adalah gejala
yang menguntungkan dan pertahanan, yang hasilnya adalah netralisasi dan
pembuangan
agen
penyerang,
penghancuran
jaringan
nekrosis,
dan
1 | Page
Jenis-jenis luka:
1. Mekanik
a. Insisi: disebabkan oleh alat pemotong; tepian luka rapat dan
rata.
b. Berakibat Kontusi: disebabkan oleh benda tumpul, umumnya
merusak permukaan kulit atau organ; menimbulkan perdarahan
atau ekimosis pada jaringan yang terkena.
c. Abrasi: disebabkan oleh gesekan atau kerokan pada lapis-lapis
epidermis kulit atau membran mukosa.
d. Laserasi: disebabkan oleh robekan pada jaringan akibat benda
tumpul; robekan jaringan tidak teratur.
e. Pungsi: disebabkan oleh tertusuknya jaringan atau organ oleh
benda runcing, seperti paku atau jarum.
2. Fisik
a. Agens mikroba: organisme hidup dapat mempengaruhi kulit,
membran mukosa, organ, dan aliran darah; menghasilkan
eksotoksin; atau melepaskan endotoksin atau mempengaruhi
sel-sel lain.
b. Agens kimia: agens yang toksik untuk sel-sel tertentu;
termasuk agens farmasi, agens yang dibebaskan nekrosis sel,
asam, alkohol, logam, dan lain-lain.
c. Agens termal: suhu tinggi atau rendah dapat menimbulkan
luka; ini pada gilirannya berakibat nekrosis sel.
d. Radiasi: sinar ultraviolet atau sinar-x mempengaruhi epitel dan
atau membran mukosa; dosis yang tinggi dapat menimbulkan
perubahan pada sistem saraf, sistem hemopoietik, dan sistem
gastrointestinal.2,3
Penyembuhan secara ideal berusaha memulihkan jaringan asalnya,
namun bila tidak mungkin, akan terbentuk jaringan parut. Radang yang akut
dan yang menahun. Penyebab paling umum dari peradangan adalah;
2 | Page
PEMBAHASAN
Radang akut merupakan reaksi segera jaringan terhadap berbagai macam agen
penyebab yang merugikan, dan dapat berakhir dalam beberapa jam sampai beberapa
hari (patologi). Peradangan akut adalah respon langsung dari tubuh terhadap cedera
3 | Page
yaitu suhu dalam tubuh. Daerah peradangan pada kulit menjadi lebih
panas dari sekelilingnya, sebab darah (pada suhu 37oC) yang disalurkan
tubuh ke permukaan daerah yang terkena lebih banyak dari pada yang
disalurkan ke daerah normal. Fenomena panas lokal ini tidak terlihat pada
daerah-daerah yang terkena radang jauh di dalam tubuh karena jaringanjaringan tersebut sudah mempunyai suhu inti 37 oCdan hyperemia tidak
menimbulkan perubahan.2,3
3. Dolor (nyeri)
Dolor dari reaksi peradangan dapat disebabkan oleh beberapa hal
misalnya bahan pH lokal atau kongesti lokal ion-ion tertentu dapat
merangsang ujung-ujung saraf. Pengeluaran zat kimia tertentu seperti
histamine atau zat kimia bioaktif lainnya juga dapat merangsang sel-sel
4 | Page
dari
perangan
akut
mungkin
adalah
5 | Page
6 | Page
Bila banyak fagosit yang mati, terjadi akumulasi nanah, dan bersama materi
atau benda asing dikeluarkan dari tubuh.2
F. Eksudat
Dalam proses peradangan terbentukk jenis eksudat berbeda, yang dapat
menjadi petunjuk sifat proses peradangan itu. Suatu eksudat adalah cairan atau
bahan yang terkumpul dalam suatu rongga atau ruang jaringan. Eksudat yang
paling sederhana, eksudat serosa, adalah cairan kaya protein yang keluar
masuk ke dalam jaringan pada tahap awal inflamasi. Karena kandungan
proteinnya tinggi, serosa menarik air dan menyebabkan edema pada sisi reaksi
inflamasi. Eksudat purulent adalah eksudat yang mengandung pus, yang
adalah neutrophil fagositik dan organisme penghasil pus yang terletak di
area pertahanan untuk mencegah infeksi karena penyebaran system.
Bergantung pada sumber peradangan, maka jenis eksudat itu macam-macam;
1.
2.
3.
4.
5.
7 | Page
A. KESIMPULAN
Radang bukanlah suatu penyakit, melainkan manifestasi dari suatu
penyakit. Dimana radang merupakan respon fisiologis lokal terhadap cedera
jaringan. Radang dapat pula mempunyai pengaruh yang menguntungkan
selain berfungsi sebagai penghancuran mikroorganisme yang masuk dan
pembuatan dinding pada rongga akses, radang juga dapat mencegah
penyebaran infeksi. Tetapi, ada juga pengaruh yang merugikan dari radang,
karena secara seimbang,radang juga memproduksi penyakit, misalnya abses
otak dan mengakibatkan terjadinya distorsi jaringan yang pernah permanen
dan menyebabkan gangguan fungsi.
8 | Page
DAFTAR PUSTAKA
1. Akihisa Harada, dkk. Jurnal Essential Involvement of Interleukin-8 (IL-8)
in Acute Inflammation. 1994
2. Ary Radjab. Makalah Radang Akut. 2014
3. Farah Azis Khan, dkk. Jurnal Inflammation and Acute Phase Response.
2010
4. Namas R, dkk. Jurnal The Acute Inflammatory Response in Trauma/
Hemorrhage and Traumatic Brain Injury: Current State and Emerging
Prospect.
5. Robbins basic Pathology (9 Edition). Inflammation and Repair (Chapter
2).
6. Rukmini Kumar, dkk. The Dynamics of Acute Inflammation. 2004
9 | Page