I.
Tujuan Percobaan
Dasar Teori
Pengolahan reaksi campuran dengan metoda pemisahan termal merupakan
suatu teknologi produksi kimia yang krusial, karena energy yang dibutuhkan
sangat mahal dan tinggi. Hamper 80 % total kebutuhan energy dalam industry
kimia diperlukan pengolahan produk secara termal. Meskipun kebutuhan energy
tinggi, rektifikasi ( countercurrent distillation ) adalah salah satu metoda
pemisahan yang sering digunakan.
Pelat teoritis adalah suatu ukuran untuk konsentrasi maksimum yang
diharapkan pada pelat dari suatu kolom rektifikasi pada kondisi ideal. Pelat
teoritis harus memenuhi kondisi sebagai berikut :
1.
2.
3.
4.
5.
ditentukan, atau, dengan jumlah stage yang sama, akan menghasilkan product
quality yang lebih baik dengan menggandakan kontak kembali antara cairan dan
uap agar panas yang digunakan efisien. Refluks ini bisa dimasukkan dalam
macam-macam destilasi walau pada prinsipnya agak berkelainan. Refluks
dilakukan untuk mempercepat reaksi dengan jalan pemanasan tetapi tidak akan
mengurangi jumlah zat yang ada. Dimana pada umumnya reaksi- reaksi senyawa
organik adalah lambat maka campuran reaksi perlu dipanaskan tetapi biasanya
pemanasan akan menyebabkan penguapan baik pereaksi maupun hasil reaksi.
Karena itu agar campuran tersebut reaksinya dapat cepat, dengan jalan pemanasan
tetap jumlahnya tetap reaksinya dilakukan secara refluks.
IV.
Langkah Kerja
a. Minggu 1
1. Membuat campuran etanol-air seperti yang ditampilkan tabel data
pengamatan 1, kedalam tabung reaksi
2. Menghitung fraksi volume etanol
3. Mengukur indeks bias masing-masing
campuran
menggunakan
refraktometer.
b. Minggu ke-2
1. Memasukkan aquadest ke dalam gelas kimia sebanyak 41,6 mL
2. Menambahkan alkohol sebanyak 133,4 mL
3. Mengisi bejana dengan campuran air dan alkohol tersebut serta
menambahkan beberapa batu didih.
4. Menghidupkan cooler
5. Menyalakan komputer dan CASSY board
6. Memanggil program CASSY dengan double klik pada icon CASSY LAB
7. Membuka program RECTIFICATION, maka CASSY akan membaca
temperatur
8. Menyalakan pemanas pada bejana
9. Memulai percobaan dengan menekan icon CLOCK sekaligus mencatat
perubahan suhu selama proses
10. Mengambil fasa uap dan cair yang telah dihasilkan setelah suhu konstan
(sekitar 70oC ke atas)
11. Mengukur indeks bias kedua fasa tersebut.
V. DATA PENGAMATAN
a. Minggu ke-1
Volume Etanol (ml)
0,0
0,3
0,6
0,9
1,2
1,5
1,8
2,1
2,4
2,7
3,0
Indeks Bias
1,33
1,3320
1,3340
1,33517
1,33836
1,34019
1,3416
1,34052
1,3384
1,33622
1,3652
1.34
1.33
Indeks Bias
f(x) = 0.01x + 1.33
R = 0.22
1.32
1.31
0
1.2
Fraksi mol
b. Minggu ke-2
Tray
Tray 1
Tray 2
Tray 3
Tray 4
Tray 5
Tray 6
Tray 1
Tray 2
Tray 3
Tray 4
Tray 5
Tray 6
Suhu (oC)
97,6
96,7
96,9
45,5
62,3
85,1
100,1
99,2
95,9
84,4
86,6
86,7
Indeks Bias
1,33305
1,33517
1,33625
1,33413
1,330
1,32707
1,33602
1,33703
1,33602
1,335025
1,332407
1,327075
X1
0,41
0,55
0,63
0,48
0,21
0,018
0,61
0,68
0,06
0,54
0,37
0,018
Y1
0,50
0,63
0,71
0,69
0,2
0,027
0,69
0,75
0,70
0,717
0,47
0,02
VI.
ANALISA DATA
Pada Praktikum minggu pertama ini dilakukan pengukuran indeks bias dari
Pengukuran indeks bias terhadap etanol murni dan campuran etanolaquadest dengan menggunakan refraktometer berguna untuk membuat kurva
hubungan antara indeks bias terhadap komposisi atau fraksimol etanol. Dari kurva
menunjukkan bahwa fraksimol etanol berbanding lurus dengan indeks biasnya.
Praktikum minggu ke dua ini bertujuan untuk membuat kurva
kesetimbangan dan menentukan tray secara teoritis. Untuk menentukan tray ii
digunakan metode Mc. Cabe-Thiele (gafis) yang mana metode ini dalam
perhitungannya menggunakan neraca bahan pada bagian tertentu dari kolom dan
kurva kesetimbangan istem yang bersangkutan.
Pada rektifikasi terjadi dua proses atau fenmena pada kolom destilasi yaitu
stripping yang merupakan operasi pemisahan solute dari fase cair ke fase gas,
yaitu dengan mengontakkan cairan yang berisi solute dari fasa cair ke fasa gas,
yaitu dengan mengontakkan cairan yang berisi solute dengan pelarut gas yanng
tidak larut kedalam cairan. Dan yang kedua adalah rektifiying atau enriching
dimana terjadi pengayaan fraksi ringan distilat. Seksi ini berada diatas seksi
umpan.
Pada praktikum ini untuk membuat kurva kesetimbangan, tiap stage deambil
samplenya untuk dilakukan pengujian indeks bias. Pada pengujian indeks bias
terdapat beberapa data yang tidak dapat terbaca indeks biasnya. Hal ini dapat
dipengaruhi oleh sample yang terlalu sedikit dan sample yang mudah sekali
menguap. Dibutuhkan kecepatan praktikan saat pembacaan dan juga jumlah
sample yang lebih banyak saat melakukan percobaan.
Hasil dari indeks bias dimasukkan kedalam persamaan linear dari kurva
baku yang telah dibuat untuk mendapatkan nilai x, dan kemudian dimasukkan
kedalam persamaan dalton untuk memperoleh nilai y.
Dari persamaan-persamaan yang didapat, dapat digambarkan grafik kurva
kesetimbangan, dari grafik inilah akan didapat jumlah stage pada kolom destilasi.
Dari grafik didapat jumlah stage adalah .... dengan jarak antar stage ....
VII.
Kesimpulan
1. Persamaan linear yang diperoleh dari kurva baku adalah y = 0,015x +
1,326
2. Semakin besar volume air dalam campuran semakin kecil indeks biasnya
3. Dari kurva, inddeks bias dan fraksimol berbanding lurus, yaitu semakin
kecil indeks bias maka semakin kecil pula fraksimolnya. Begitu pula
sebaliknya.
4. Faktor yang mempengaruhi adalah suhu aat, komposisi, ketelitian saat
membaca hasil pengukuran
5. Jumlah stage yang didapat adalah ... stage dengan jarak antar stage ...