Fakultas Kedokteran
Universitas Mulawarman
Oleh:
Kasma
NIM. 05.48824.00225.09
EKANMB K DG
komaua k s a
sdbnrk
r
t
t
i
perko m G
euioNl k ta
knatik
o p
sit t r
aO
okiKB b
( (
rloke
GM
ar t r
P
n i
dk i
a
l h
t n
D G
eu i
k r
a
)
u
k
a
s
s
b
i
a
F
u
a
l
an
gh
a
k
NCEDCSKA
Tofeell
Mnektde
dia
oSrrrt
neigi
dngzfi
aei
sn t
i
tfO
a
n
e s
o
el
tr
LBSAIFDO
B
KM
oahmpusdenour
brnmoiadet
rko
mgbrnteia
ton
outrsinvkt
tAfoleaik
ecipnsrtlko
ArtligXotd
oiudsansis
lnmetk
tklm
getr
eaa
ig
rtni
ok
ir
d
Nama
Generik &
Nama Paten
Gliseril
Guaiakolat/
GG (Glyceryl
guaiacolat
Probat)
Ammonium
Klorida/
NH4Cl
(Inadryl,
Adrylan,
Benacol DTM,
Dextrosin)
Mekanisme Kerja
Stimulasi mukosa
lambung dan
merangsang sekresi
kelenjar saluran
napas lewat nervus
Vagus, sehingga
menurunkan
viskositas dan
mempermudah
pengeluaran dahak
Berdaya diuretis
lemah yang
menyebabkan
asidosis, yakni
kelebihan asam
dalam darah.
Keasaman darah
merangsang pusat
pernafasan, shg
frekuensi nafas
dan gerakan bulugetar di saluran
nafas di
stimulasisekresi
dahak jg .
Indikasi
Batuk
berdahak
Batuk
berdahak
Interaksi Obat
Efek Samping
Obat (ESO)
Mengantuk,
mual, muntah,
Sakit
kepala,kemera
han,diarenyeri
perut
Asidosis
metabolic Dosis
besar bisa
menimbulkan
asidosis
metabolik,
Iritatif pada
lambung
Perhatian
penggunaan
Hipersensitif,
hamil, laktasi,
anak < 2 tahun
Insufisiensi
ginjal, hati, dan
paru-paru
ADME
A: Baik diabsorbsi
di GIT
D:
M:di hati
E: T 1 jam
Ipekak
Berdasarkan
stimulasi mukosa
lambung sehingga
bersifat iritatif buat
lambung, lalu secara
refleks merangsang
sekresi kelenjar
saluran nafas lewat
pernafasan N.Vagus,
shg menurunkan
viskositas dan
mempermudah
pengeluaran dahak
dengan batuk
batuk
berdahak atau
batuk karena
alergi
Sediaan : sirup 60 ml (
Per 5mL Promethazine
HCl 5 mg, ekstra
ipecac 3 mg, glyseril
guaiakolat 45
mg,alkohol 0,04 % )
Dosis :
Dws : 1-3 sdt 3x/hr
Anak 5-12 thn : 1-2
sdt 2-3 x/hr
Anak 2-5 thn : - 1
sdt 2-3 x/hr
Alkohol,
Analgesik
narkotik,
Hipnotik,
Antidepresan
trisiklik,
Transkulizer
menghasilkan
efek adiktif
Mengantuk,
Mulut kering,
Mual muntah,
Diare, Iritasi
saluran cerna,
Penglihatan
kabur,
Peningkatan
tekanan darah
Obat Batuk
Mukolitik
Bromheksin
(Bisolvon,
Bromhexin,
mucohexin,
mucosolvan)
Ambroxol
(Molapect,
Epexol,
Mucos,
Mucopect)
Batuk
produktif,
batuk dengan
flu, batuk pada
bronchitis akut
atau kronik,
dan asma
Tablet 8 mg
(Bisolvon), Sirup per 5
ml, 4 mg (Bisolvon),
Ampul per 2 ml, 4 mg
(Bisolvon), Solusio
per 4 ml, 8 mg
(Bisolvon)
Penyakit
saluran napas
akut dan
kronik dengan
gangguan
Meningkatkan
konsentrasi
Antibiotik di
jaringan paru
Mual,
peninggian
transaminase
serum, rash
alergi kulit
(jarang), sakit
kepala, vertigo
Bersama
Amoksisilin.
Eritromisin, dan
Doksisiklin
Gangguan GIT
ringan, reaksi
alergi (jarang)
Pasien yang
Hipersensitif
terhadap
prometazin
Dapat
mengganggu
kemampuan
mengemudi
atau
menjalankan
mesin
Glaukoma
sudut sempit
Tukak
lambung
Obs.piloroduo
denal
Obs.sal.kemih
Peny.KV
Anak < 2 th
Hamil &
laktasi.
Pasien dengan
tukak lambung,
kehamilan dan
laktasi, asma,
gangguan hepar
dan ginjal
A:onset:20-30
menit
E:sangat lambat
dalam urin
Disfungsi ginjal
dan hepar,
Kehamilan dan
laktasi
A:absorbsi baik
dari usus, mula
kerja per oral 5
jam, sedangkan
melalui inhalasi
A: diabsorbsi
dengan cepat,
melalui first pass
metabolism
M: di hati
D: didistribusi
dengan lengkap ke
jaringan tubuh
E: urine
sekresi
bronkus
abnormal,
terutama pada
bronchitis
kronis, asma
bronkial
Obat Batuk
Narkotika
Obat Batuk
Non Narkotik
Kodein
Dekstrometorf
an/ DMP
(Bisoltussin,
Benadryl
DMP, Actifed
DM)
Mensupresi refleks
batuk, merubah
persepsi respon
emosional terhadap
nyeri
Batuk tidak
produktif
Batuk tidak
produktif
(Ambroxol, Epexol,
Molapect), Drops per
ml, 15 mg (Broncozol,
Mucopect)
Dosis: Dewasa 30 mg
3 kali sehari, Anak 512 tahun 15 mg 3 kali
sehari, 2-5 tahun 7,5
mg 3 kali sehari, < 2
tahun 7,5 mg 2 kali
sehari
Tablet 30 mg
(Coditam), Kapsul 30
mg (Codipront), Sirup
per 5 ml 11,1 mg
(Codipront), Solusio
per ml, 60 mg, 30 mg,
15 mg
Dosis: Dewasa 10-20
mg tiap 4-6 jam, Anak
6-11 tahun 5-10 mg
tiap 4-6 jam, 2-5 tahun
2,5-5 mg tiap 4-6 jam.
Secara IM/ SC 0,5-1
mg/kgBB/ dosis tiap
4-6 jam (maks 60
mg/dosis), bila > 2
tahun 1-1,5
mg/kgBB/hari per oral
tiap 4-6 jam
Tablet 15 mg, Sirup
per 5 ml, 10 mg
(generik)
Dosis: Dewasa 10-20
mg tiap 4 jam, anak 612 tahun 5-10 mg tiap
4 jam, 2-5 tahun2,5-5
setelah 5 menit
Menambah
depresi SSP dan
respirasi dengan
barbiturat,
dengan
antihistamin,
cimetidin, dan
ethanol
meningkatkan
efek depresan,
kuinidin
menghambat
efek analgesik
kodein
Konstipasi,
Somnolen,
Nausea,
Vomitting,
mulut kering,
hipotensi,
kehilangan
nafsu makan
Hipotensi,
hipotiroidisme,
asma dan
depresi
pernafasan,
ibu hamil
ibu menyusui
Hindari
pemakaian
bersama MAOIs
meningkatkan
toksisitas,
kuinidin
mengurangi
metabolisme
Pusing,
gangguan GIT,
konstipasi,
depresi
pernapasan
(jarang)
Kehamilan dan
laktasi, penyakit
liver, asma, anak
< 2 tahun,
batuk
Obat Flu
Dekongestan
Obat anti
alergi sedatif
Obat Anti
Alergi Non
Sedatif
Efedrin
Chlorpheniram
in maleat
(CTM)
Cetrizin
mg tiap 4 jam
hepar
Antasd
meningkatkan
konsentrasi di
serum, sodium
bikarbonat
meningkatkan
konsentrasi
serum, MAOIs
meningkatkan
respon terhadap
efedrin, sehingga
dapat terjadi
hipertensil
Bersama
depresan SSP
dapat
menguatkan efek
sedasi
Hipertensi,
cemas, nausea,
vomiting,
palpitasi,
tremor,
penurunan
produksi urin,
nekrosis pada
injeksi yang
berulang
Pasien dengan
gejala
vasomotor
hyang tidak
stabil, diabetes,
hipertiroid,
hiperplasia
prostat, riwayat
kejang.
penyakit
jantung, dan
geriatrik
Mengantuk,
pusing, lemah,
hipotensi, mulut
kering, efek
sedasi pada
orang tua
Pengemudi
kendaraan,
pasien yang
menggunakan
depresan SSP
dan alkohol
A: diabsorbsi
dengan baik
melalui oral dan
parenteral
D: didistribusi
secara luas, ikatan
protein 69-72%
M: dalam hati
E: ekskresi melalui
urin, T 20 jam
Hindari
konsumsi
alkohol
berlebihan
Pusing, sakit
kepala, mulut
kering, retensio
urin, discomfort
GIT
Kehamilan dan
epilepsi
A: diabsorbsi cepat
dan hampir
seluruhnya di GIT
D: ikatan .protein
93%
M: tidak banyak
dimetabolisme di
hepar
E: 80% tidak
Menstimulasi alfa
adrenergik reseptor
yang menyebabkan
vasokonstriksi dan
efek pressor, beta
adrenergik reseptor
menghasilkan
stimulasi jantung,
dan beta adrenergik
reseptor
meenghasilkan
bronkodilatasi dan
vasodilatasi
Berkompetisi
dengan histamin
untuk menduduki
reseptor H1 pada sel
efektor di saluran
GIT, pembuluh
darah &traktus
respirasi
Pencegahan
asma bronkial,
serangan
asma,
bronchitis
kronis dengan
emfisema,
asma akibat
rhinitis alergi
Tablet 25 mg
(generik), 12,5 mg
(Asmasolon)
Rhinitis alergi,
common cold
Generasi kedua
piperazin yang
berkompetisi
dengan histamin
menempati reseptor
H1 pada sel efektor
GIT, pembuluh
darah, dan traktus
respirasi
Rhinitis alergi,
urtikaria
dextorphan
(metanolit aktif)
E:urin,T 1-5 jam
A: Absorbsi baik
melalui oral, masa
kerja jauh lebih
panjang
M: hati
E: urin, T = 3-6
jam
hemodialisis 5 mg/hr.
Obat
Bronkodilator
Derivat Xantin
Teofilin
Merelaksasikan otot
polos dan
mensupresi respon
saluran pernafasan
terhadap stimulus.
Meningkatkan
tekanan kontraksi
otot diafragma
dengan
meningkatkan
uptake kasium
melalui adenosinemediated channel
Asma kronis,
penyakit paruparu
Meningkatkan
kadar teofilin :
alkohol (0,9
gram/kg),
bloker, CCB,
cimetidin,
ranitidin,
corticosteroid,
disulfiram,
epedrin,
estrogen, vaksin
influenza,
interferon,
mexlitine,
makrolide,
quinolon,
kontrasepsi oral,
methotrexate,
pentoxyfillin,
tacrine,
ticlopidine,
troleandomycin,
zileuton.
Menurunkan
kadar teofilin :
Barbiturat,
agonis,
aminoglutetimid
e,
carbamazepine,
INH (+/-),
isoproterenol
(IV),
ketoconazole,
loop diuretik
(+/-), moricizine,
fenitoin,
CNS : sakit
kepala, cemas,
restlessness,
insomnia,
tremor, kejang
GIT : mual,
muntah,
anorexia, nyeri
perut, diare,
hematemesis,
GER
Respirasi :
takipnea
CV : palpitasi,
supraventrikular
takikardi,
ventrikular
aritmia,
hipotensi
Ginjal : diuresis
Hamil (kategori
C)
Laktasi
Penyakit hepar
seperti sirosis,
hepatitis
Left ventrikel
failure
Congestif heart
failure
Pneumonia
Gagal ginjal
Peptic ulcer
aktif/akut
gastritis
Minum kopi/teh
(mengandung
kafein)
Riwayat pernah
kejang
Hipersensitif
diubah dieksresi
mll urin
T 6,5-10 jam
A : baik, lengkap,
cepat di GIT kadar
puncak dicapai 12 jam (pemberian
cepat), 5-9 jam
(sustain release)
D : ke seluruh
jaringan tubuh,
tidak ke jaringan
lemak, bisa
melewati plasenta
dan masuk ASI
M : di hepar
E : di ginjal
T 4-8 jam
Rentang terapi :
10-20 g/ml
< 5 g/ml : tidak
ada efek
> 20 g/ml : mual
> 30 g/ml
aritmia
40-45 g/ml
kejang
Rentang terapi
untuk
meminimalkan
toksisitas dan efek
samping :
asma : 5-15 g/ml
COPD : 10-12
g/ml
Aminofilin
Derivate xanthine
yang berperan
sebagai
bronkodilator
dengan secara
langsung
menyebabkan
relaksasi otot polos
saluran nafas
bronkus dan
pembuluh darah
pulmonal
Asma, COPD
rifampisin,
sulfynpirazone,
rokok.
Imipenem :
meningkatkan
resiko kejang
Menurunkan
konsentrasi
Lithium
Meningkatkan
kadar
aminofilin :
alkohol (0,9
gram/kg),
bloker, CCB,
cimetidin,
ranitidin,
corticosteroid,
disulfiram,
epedrin,
estrogen, vaksin
influenza,
interferon,
mexlitine,
makrolide,
quinolon,
kontrasepsi oral,
methotrexate,
pentoxyfillin,
tacrine,
ticlopidine,
troleandomycin,
zileuton.
Menurunkan
kadar aminofilin:
Barbiturat,
agonis,
aminoglutetimid
e,
carbamazepine,
Gangguan
penciuman
(selama
pemberian IV),
restlessness,
tachycardia,
tremor
Kehamilan dan
laktasi, Penyakit
hepar seperti
sirosis, hepatitis,
Left ventrikel
failure,
Congestif heart
failure,
Pneumonia,
Gagal ginjal,
Peptic ulcer
aktif/akut,
gastritis, minum
kopi/teh
(mengandung
kafein), Riwayat
pernah kejang,
Hipersensitif
aminofilin dan
ethylenediamine
A : baik, lengkap,
cepat di GIT kadar
puncak dicapai 12 jam (pemberian
cepat), 5-9 jam
( sustain release)
D : ke seluruh
jaringan tubuh,
tidak ke jaringan
lemak, bisa
melewati plasenta
dan masuk ASI
M : di hepar
E : di ginjal
T 4-8 jam
2x/hari
Obat
Adrenergik
Short Acting
Salbutamol
(Ventolin,
Lasal,
Salbuven)
Menstimulasi 2
adrenergic reseptor
sehingga relaksasi
otot polos bronkus
dan meredakan
bronkospasme dan
penurunan tahanan
saluran nafas
Asma, COPD,
arrest
premature
labour,
menurunkan
kontraksi
uterus
Tab 2 mg, 4 mg
Terbutalin
(Bricasma,
Terasma, Brasmatic)
Menstimulasi 2
adrenergic reseptor
sehingga terjadi
relaksasi otot polos
bronkus dan uterine,
meredakan
bronkospasme dan
menurunkan
tahanan saluran
nafas serta
menghambat
kontraksi uterus
Asma, COPD,
arrest
premature
labour,
menurunkan
kontraksi
uterus
INH (+/-),
isoproterenol
(IV),
ketoconazole,
loop diuretik
(+/-), moricizine,
fenitoin,
rifampisin,
sulfynpirazone,
rokok.
Cardiac
glycosida :
hipokalemi,
menurunkan
kadar digoksin
Furosemide :
aditif hipokalemi
Neuromuscular
blocker : kerja
pancuronium &
vecuronium
Xantine :
hipokalemi
bloker :
menurunkan
kerja terbutalin,
metoprolol
menghambat
metabolisme
terbutalin
Furosemide :
aditif hipokalemi
Neuromuscular
blocker : kerja
pancuronium &
vecuronium
Xantine :
hipokalemi
Tremor, cemas,
somnolen, sakit
kepala, mual,
heart burn,
pusing, flushing,
asthenia, kering
dan iritasi mulut
dan tenggorokan
(inhalasi),
Kejang otot
Tirotoksikosis,
hamil, laktasi,
DM, hipertensi,
penyakit
jantung,
glaukoma sudut
sempit
tremor, cemas,
somnolen, sakit
kepala, mual,
heart burn,
pusing,
flushing,
asthenia, kering
dan iritasi mulut
dan tenggorokan
(inhalasi),Kejan
g otot
Hipertiroidisme,
DM, hipertensi,
penyakit jantung
terutama yang
berhubungan
dengan aritmia,
Hamil, laktasi
A : bervariasi,
Onset oral 30
menit durasi 6 jam
efek maksimum
setelah 2-3 jam,
onset inhalasi 5-15
menit durasi 3-6
jam
D:
M : di hepar dan
dinding usus
E : di urin,
sebagian sebagai
konjugat inaktif
dan sebagian utuh.
A : bervariasi di
GIT, 60%
mengalami first
pass metabolisme.
Onset oral 30
menit durasi 8 jam
efek maksimum
setelah 2-3 jam,
onset inhalasi 5
menit durasi 3-4
jam
D:
M : di hepar dan
dinding usus
E : di urin,
Obat
Adrenergik
Long Acting
Kortikosteroid
Fenoterol
(Berotec)
Deksametason
(Cortidex,
Danasone,
Nufadex)
Menstimulasi 2
adrenergic reseptor
sehingga
merelaksasi otot
polos bronkus dan
meredakan
bronkospasme dan
menurunkan
tahanan saluran
nafas
Asma, COPD,
arrest
premature
labour,
menurunkan
kontraksi
uterus
Menurunkan
inflamasi dengan
menekan migrasi
PMN leukosit &
akitivitas mediator
inflamasi
Asthma
bronkhiale,
Rhinitis alergi,
Dermatosis,
Urtikaria,
Reaksi radang
berlebihan spt
pd AR &
Edema otak,
Insufisiensi
sebagian sebagai
konjugat inaktif
dan sebagian utuh.
T 3-4 jam
Furosemide :
aditif hipokalemi
Neuromuscular
blocker : kerja
pancuronium &
vecuronium
Xantine :
hipokalemi
tremor, cemas,
somnolen, sakit
kepala, mual,
heart burn,
pusing, flushing,
asthenia, kering
dan iritasi mulut
dan tenggorokan
(inhalasi),
Kejang otot
Hipertiroidisme,
DM, hipertensi,
penyakit jantung
terutama yang
berhubungan
dengan aritmia
Hamil, laktasi
A : inkomplit di
GIT, melalui first
pass metabolisme
Onset inhalasi 2-3
menit, durasi 6-8
jam
D:
M : di hepar oleh
konjugasi sulfat
E : urin & empedu
sebagai inaktif
sulfat conjugate
Ketokonazol &
itrakonazol:
menurunkan
clearence
dexametason
Fenitoin,
phenobarbital,
tetrasiklin,
rifampin:
menurunkan efek
Retensi garam
& cairan,
hipokalemia,
edema,
hipertensi,
amenorea,
hiperhidrosis,
gangguan
mental, sakit
kepala, mual,
Herpes simplek
pd mata, ulkus
peptikum,
Osteoporosis,
Psikosis/psikone
urosis berat, TB
aktif/tenang,
infeksi jamur
sistemik, vaksin
hidup, Laktasi
Budesonide
(Budenofalk,
Inflammide,
Pulmicort,
Rhinocort
Aqua)
Menurunkan
inflamasi dengan
menekan migrasi
PMN leukosit,
fibroblast,
pengembalian
peningkatan
permeabilitas
kapiler, & stabilisasi
lisosomal.
adrenal yg
disebabkan
hipopituitaris
me, Reumatik,
Leukimia &
limfoma,
Gangguan
hematologi,
Penyakit hati,
TB berat, syok
dexametason
Diuretik, OAD,
antikolinesterase,
salisilat:
menurunkan efek
obat2 tsb
Asma
bronkhiale
Mencegah
gejala asma
bronkhiale
Rhinitis
alergika dan
vasomotor
Pengurangan
induksi pd
peny Crohn
ringan-sedang
(3 x caps 3
mg)
Aerosol 100
mcg/semprot, 200
mcg/semprot x 300
semprot.
Turbuhaler 100
mcg/dosis x 200, 200
mcg/dosis x 100
Respules 0,25 mg/mL,
0,5 mg/mL x 2 mL
Semprot hidung 32
mcg/dosis x 10 mL
Kaps 3 mg
Kortikosteroid
oral &
parenteral: efek
samping sistemik
meningkat
Ketokonazol &
itrakonazol:
meningkatkan
efek budesonide
Dosis:
Asthma:
Dws utk MDI 4002400 mcg/hr/2-4 dosis
Maintenance 200-400
mcg/2x/hr
Ank 6-12 th: 200-400
mcg/hr/2x
Turbuhaler 200-1200
mcg/hr/2-4 dosis
maintenance 200-400
mcg/hr
Respules Dws 1-2 mg
2x/hr maintenance
muntah,
osteoporosis,
pankreatitis
akut, sindroma
cushing,
peningkatan
TIO, ggn
penglihatan,
atrofi lokal,
peningkatan
nafsu makan,
dan ggn
pertumbuhan
Kandidiasis
mulut &
tenggorokan,
iritasi ringan
pada
tenggorokoan,
batuk, suara
serak,
tenggorokan
kering, sakit
kepala,
sariawan, diare,
reaksi kulit,
gelisah, depresi,
infiltrat paru
dgn eosinofilia.
Penggunaan
dosis tinggi &
jangka panjang> supresi
adrenal,
hambatan
pertumbuhan,
penurunan
densitas tulang,
katarak, &
glaukoma
E: urine dan
empedu, t1/2 36-54
jam
Bronkiektasis
Hipersensitif
A: secara lengkap
di GIT tapi
bioavaibilitasnya
10%.peak 3-7 hr
D: banyak ikatan
dengan golbulin
daripada albumin,
cepat terdistribusi
ke seluruh tubuh.
Dpt melewati
plasenta dan
sedikit lewat air
susu.
M: di hepar dan
sedikit di jaringan
lain
Mengalami first
pass metabolism
oleh enzim
cytochrome P450
E: melalui urine
t1/2 2-4 jam
0,5-1 mg 2x/hr
Ank 3 bln-12 thn 0,5-1
mg 2x/hr maintenance
0,25-0,5 mg 2x/hr
Untuk nasal 2x
semprotan pagi dan
sore.