Anda di halaman 1dari 2

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Amlodipine Besylate adalah obat antihipertensi, derivat dari Dihidropiridin
golongan antagonis kalsium. Secara umum obat ini dapat ditoleransi dengan baik.
Obat ini memiliki kecepatan absorbsi yang rendah sehingga menyebabkan tekanan
darah turun secara perlahan dan menghasilkan kadar plasma yang tinggi dan dapat
diperkirakan persentase kadamya dalam plasma setelah dikonsumsi. Metabolisme
obat Amlodipine Besylate hampir seluruhnya di hati dan obat ini dapat
diekskresikan secara utuh (Nelson, 2010).
Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh perusahaan Farmasi Canada
(2004), dilaporkan bahwa dari 805 penderita hipertensi yang mengkonsumsi
Amlodipine Besylate, 0,7% mengeluh adanya xerostomia, yaitu sindroma mulut
kering yang timbul bila sekresi saliva kurang dari normal. Hal ini akan diikuti
oleh penurunan fungsi saliva yaitu sebagai pengatur buffer, aksi self cleansing,
bakterisid dan bakteriostatik; pelindung elemen gigi, pelindung mukosa mulut,
aktivitas anti jamur, retensi dan stabilisasi gigi timan, pengecapan serta peluncur
dan pelumas makanan sehingga dapat menyebabkan terjadinya penyakit di rongga
mulut seperti kandidiasis,angular cheilitis, gingivitis, glossitis, ulser pada mukosa,
plak dan kalkulus pada gigi serta karies gigi. Penggunaan Amlodipine Besylate
berperan sebagai pemicu terjadinya penyakit di rongga mulut karena memiliki
efek samping yaitu penurunan sekresi saliva yang dapat menyebabkan
terganggunya kesehatan rongga mulut (Chen, 2007)

B. Rumusan Masalah
Apakah pemakaian obat Amlodipine Besylate dapat menyebabkan xerostomia
C. Tujuan Penulisan
1. Untuk mengetahui terjadinya xerostomia yang disebabkan oleh
pemakaian obat Amlodipine Besylate
2. Untuk mengetahui perjalanan obat Amlodipine Besylate dapat
menyebabkan xerostomia

Anda mungkin juga menyukai