Anda di halaman 1dari 7

BMKG

PERJANJIAN KERJA SAMA


ANTARA
BADAN METEOROLOGI, KLIMATOLOGI, DAN GEOFISIKA
DENGAN

BALAI PROTEKSI TANAMAN PANGAN DAN HORTIKULTURA


TENTANG

PEMANFAATAN LAHAN UNTUK LAYANAN INFORMASI IKLIM


DI KABUPATEN BANJAR, KABUPATEN HULU SUNGAI SELATAN, DAN

KABUPATEN HULU SUNGAI TENGAH

Nomor
Nomor
Pada hari ini Rabu

:
:

KS.302i103/KBJBilU2013
557.44.11.2013

tangga enam bulan Februari lahun Dua Ribu Dua Belas

bertempat di Banjarbaru yang beftanda tangan di bawah inl

I lr. PURWANTO :

Kepala Stasiun Klimatologi Banjarbaru dalam hal inl

bertindak untuk dan atas nama Stasiun Klimatologi Banjarbaru berkedudukan


di Jalan Trikora. Baniarbaru, Kalimantan Selatan selanjutnya disebut sebagai
PIHAK KESATU.

ll lr. AGUS SYAFRUDI :

Kepala Balai Proteksi Tanaman Pangan dan

Holtikultura Kalimantan Selatan dalam hal ini bertindak untuk dan atas nama
Balai Proteksi Tanaman Pangan dan Holtikultura, berkedudukan di Kompleks
Eks Mekatani Guntung Payung Banjarbaru, Kalimantan Selatan selanjutnya
.lic6r',,1 .6he^-i Dl!.lAK kFnl ll

di Laboratorium Proteksi Tanaman Pangan dan Hortikultura ( LPTPH ) Sungai Tabuk


Kabupaten Banjar, Sungai Raya Kabupaten Hulu Sungai Selatan, pantai
Hambawang Kabupaten Hulu Sungai Tengah dengan ketentuan sebagai berikut:

Pasal

DASAR HUKUM

Undang-Undang Nomor 31 Tahun 2009 tentang Meteorologi, Klimatologi, dan

Geofisika (Lembaran Negara Republik lndonesia Tahun 2009 Nomor

'139,

Tambahan Lembaran Negara Republik lndonesia Nomor 5058).

2.

Peraturan Presiden Nomor 61 Tahun 2008 tentang Meteorologi, Klimatologi,


dan Geofisika.

3.

Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor 22 Tahun


2008 teniang Pedoman Tata Naskah Dinas.

4.

Peraturan Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi, dan ceofisika Nomor


KEP. 03 Tahun 2009 tentang Organisasi dan Tata Kerja Badan Meteorologi,
Klimatologi, dan Geofisika.

5.

Keputusan Kepala Badan Meteorologi dan Geofisika Nomor KEP.005 tahun


2004 tentang Organisasi dan Tata Kerja Balai Besar Meteorologi dan Geofisika,

Stasiun Meteorologi, Stasiun Klimatologi, dan Stasiun Geofisika sebagaimana

diubah dengan peraturan Kepala Badan Meteorologi dan Geofsika Nomor


007lPKBMG.01/2006

6.

Surat Keputusan Kepala Balai Proteksi Tanaman Pangan dan Hortikultura


Kalimantan Selaian tentang Penunjukkan Petugas Pelaksana No.o1

SK /

BPTPH I I I 2012 lanssal 2 Janua 2012.

Peraturan Gubernur Kalimantan Selatan Nomor 06 Tahun 2012 tentang Uraian

Tugas Unsur-Unsur Organisasi Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan


Hortikultura Provinsi Kalimantan Selatan.

Pasal 2
MAKSUD DAN TUJUAN

(1)

Maksud Perjanjian Kerja Sama ini adalah untuk memenuhi kebutuhan data dan
informasi iklim.

(2)

Tujuan Perjanjian Kerja Sama ini adaiah uniuk penyediaan dan pelayanan
informasi iklim secara terencana, terpadu, dan terkoordinasi sesuai lugas,
pokok, dan fungsi PARA PIHAK.

Pasal 3
RUANG LINGKUP

Ruang lingkup Perjanjian Kerja Sama ini meliputi:

a.
b.

penyediaan sarana dan prasarana pengamatan unsur-unsur iklim;

c.

pemanfaatan kemampuan, pengalaman dan sumber daya PARA PIHAK;

d.

penyediaan dan diseminasi informasi iklim.

pengoperasian sarana dan prasarana pengamatan unsur-unsur iklim;

Pasal 4
HAK DAN KEWAJIBAN

(1)

PIHAK KESATU mempunyai hak:

a.

memanfaatkan lahan untuk taman alat seluas 10 m

10 m di LPTPH

Sungai Tabuk Kabupaten Banjar, Sungai Raya Kabupaten Hulu Sungai


Selatan, Pantai Hambawang Kabupaten Hulu Sungai Tengah

b.

memperoleh

data hasil

pengamatan secara teratur

dan

berkesinambungan, sesuai peraturan yang berlaku;

c.
(2)

memanfaatkan data hasil pengamatan.

PIHAK KESATU mempunyai kewajiban:

a.
b.
c.
d.

menyediakan sarana serta perlengkapan pengamatan unsur-unsur iklim;


memberikan petunjuk pengamaian iklim;
mengganti peralatan pengamaian iklim yang rusak dengan yang baru;
memelihara peralatan pengamatan iklim;

e.
f.
g.

memberikan pelatihan pengamatan iklim bagi petugas pengamaian;


menyediakan hasil analisis dan informasi iklim;

memberikan honor perbulan bagi petugas pengamatan sesuai dengan


peraturan yang berlaku.

(3)

PIHAK KEDUA mempunyai hak;

a.

memperoleh data dan informasi iklim untuk kepentingan PIHAK KEDUA


sendiri;

b.

memanfaatkan data dan informasi iklim untuk kepentingan PIHAK KEDUA


sendiri.

(4)

PIHAK KEDUA mempunyai kewajiban sebagai berikut:

a.
b.
c.
d.
e.

menyediakan lahan untuk taman alat seluas 10 m x 10 m;


menyiapkan petugas pengamatan iklim;
melaksanakan pengamatan iklim;
memelihara lingkungan, keamanan alat, dan taman alat;

mengirim data hasil pengamatan secara teratur dan berkesinambungan


sesuai dengan peraiuran yang berlaku;

f.

menyampaikan laporan kondisi dan fungsi operasional alat secara berkala


setiap bulannya kepada PIHAK KESATU.

Pasal 5
PELAKSANAAN

(1)

PARA PIHAK secara bersama-sama berkewajiban menjaga kesinambungan


penyediaan data dan informasi iklim;

(2) PARA PIHAK dilarang memberikan

dan memanfaatkan data dan informasi

yang diperoleh kepada PIHAK KETIGA tanpa persetujuan PARA PIHAK;

(3)

Pada setiap akhir tahun akan dilakukan evaluasi terhadap pelaksanaan


Perjanjian Kerja Sama ini oleh PARA PIHAK.

Pasal 6
PEMBIAYAAN

(1)

PIHAK KESATU menanggung biaya yang menjadi beban/tanggung jawab


PIHAK KESATU;

(2)

PIHAK KEDUA menanggung b;aya yang menjadi beban/tanggung jawab


PIHAK KEDUA;

(3)

PARA PIHAK tidak menerima biaya atas penyediaan data dan info.masi iklim.
Pasal 7
JANGKA WAKTU

Perjanjian Kerja Sama ini berlaku untuk jangka waktu 10 (sepuluh) tahun ierhitung

sejak ianggal ditandatangani dan dapat diperpanjang berdasarkan persetujuan


PARA PIHAK.

Pasal 8

KEADAAN MEMAKSA/FORCE MAJEURE

(1)

Yang dimaksud dengan Force Majeure adalah keadaan-keadaan

di

luar

kekuasaan salah satu atau PARA PIHAK yang mengakibatkan PIHAK


dimaksud tidak dapat melaksanakan Perjanjian ini, yaitu:

a.

gempa bumi besar, angin ribut (topan), kebakaran besar, banjir besar,
tanah longsor, dan wabah penyakt;

b.

pemogokan umum, huru-hara, pembelontakan, perang, dan keadaankeadaan lain yang oleh pejabat yang berwenang dinyatakan sebagai
Force Majeure.

(2)

Dalam hal terjadi Force Majeure dimaksud ayat (1), maka PIHAK yang
mengalami Force Majeure berkewa.jiban memberitahukan secara tertulis
kepada PIHAK lainnya dalam waktu 14 (empat belas) hari kalender sejak saat

mulainya, begitu juga saat berakhirnya dan diterangkan secara resmi oleh
pejabat pemerintah yang beMenang;

(3)

Kelalaian atau keterlambatan dalam memenuhi kewajiban pemberitahuan


dimaksud ayat (2), mengakibatkan iidak diakuinya peistiwa dimaksud ayat (1)
sebagai Force Maieure:

(4)

Semua kerugian yang timbul atau diderita salah satu PIHAK karena terjadinya
Force Majeure bukan merupakan tanggung jawab PIHAK lain
Pasal

PENYELESAIAN PERSELISIHAN

(1)

Apabila terjadi perbedaan pendapat atau perselisihan dalam pelaksanaan dan


atau penafsiran Perjanjian Kerja Sama ini sejauh mungkin PARA PIHAK akan

menyelesaikan melalui musyawarah


(2t

untuk mufakat dengan

tetap

memperhatikan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku;


Apabila musyawarah sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) tidak mencapai

kesepahaman, maka PARA PIHAK sepakat untuk menyerahkan kepada


mediator yang disepakati.

Pasal 10
PENGAKHIRAN KERJA SAMA

(1)

Apabila dalam hal Pemerintah Pusat menetapkan kebijakan yang berakibat


perjanjian ini tidak dapai dilaksanakan oleh PARA PIHAK, maka Perjanjian
Kerja Sama ini dinyatakan berakhir terhitung sejak kebiiakan Pemerintah Pusat
itu diietapkan tanpa adanya tuntutan dari masing-masing PIHAK;

(2\

Apabila pada saat Perjanjian Kerja Sama ini berakhir atau dipuiuskan
yang belum dapat
sebagaimana dimaksud pada ayat ('1) terdapat kewajiban
diselesaikan cleh PARA PIHAK, maka ketentuan-keientuan dalam Perjanjian
PARA
Kerja Sama ini teiap berlaku sampai diselesaikannya hak dan kewajiban
PIHAK;

(3)

PARA PIHAK sepakai untuk mengesampingkan berlakunya ketentuan pasal


1266 dan 1267 KUH-Perdata terhadap PerjanJian Kerja Sarna lnl.
sehingga
pengakhjran Perjanlian Kerja Sama ini dapat dilakukan
tanpa keputltsan darl
Hakim

Pasal

11

ADDENDUM/AMANDEMEN
(1)

Hal-hal yang belum diat!r dan/atau belurn tercakup dalam perlanjian


Kerla
Sama lni. akan ditetapkan atas dasar persetuluan PARA PIHAK
dalam
bentuk

Addendum/Ama ndemen.
12)

Addendum/Arnandemen sebagaimana tersebut pada ayat


bagran yang tidak terpisahkan darr perjanjian Kefla Sama ini

(1)

merupakan

Pasal 12
PENUTUP
Pet)ae,llan Kerja Sama ini dibuat dalanl nngkap 2 asli
dengan materat cukup dan
mas ng
mast|g rnempu|yat kekuatan hu(Jrl1 yarg sara sele,ah

ortardatarga-,

oleh PARA PIHAK.

KEPALA BALAI PROIEKSI TANAMAN


PANGAN DAN HORTIKULTURA
PROVINSI KALIMANTAN SELATAN,

0814,198903.t009

WAN
808198

31001

Anda mungkin juga menyukai