Anmal Biba
Anmal Biba
1. Bagaimana hubungan antara usia, jenis kelamin, dan perkerjaan dengan kasus?
Jawab :
Usia Pasien dengan 40 tahun atau lebih dengan limfadenopati yang tidak jelas
penyebabnya memiliki resiko kanker sebesar 4 persen dan pada orang yang lebih muda dari
40 tahun memilik resiko sebesar 0,4 persen
B lacunar cell
C Sel popcorn
Perbedaan antara LH dengan LNH ditandai dengan adanya sel Reed-Sternberg yang bercampur
dengan infiltrat sel radang yang bervariasi. Sel Reed-Sternberg adalah suatu sel besar berdiameter 1545 mm, sering berinti ganda (binucleated), berlobus dua (bilobed), atau berinti banyak
(multinucleated) dengan sitoplasma amfofilik yang sangat banyak. Tampak jelas di dalam inti sel
adanya anak inti yang besar seperti inklusi dan seperti mata burung hantu (owl-eyes), yang biasanya
dikelilingi suatu halo yang bening.
Gambaran histopatologis (a) Limfoma Hodgkin dengan Sel Reed Sternberg dan (b) Limfoma
Non Hodgkin
Radioterapi
Radioterapi memiliki peranan yang sangat penting dalam pengobatan limfoma,
terutama limfoma hodgkin di mana penyebaran penyakit ini lebih sulit untuk
diprediksi. Beberapa jenis radioterapi yang tersedia telah banyak digunakan untuk
mengobati limfoma hodgkin seperti radioimunoterapi dan radioisotope.
Radioimunoterapi menggunakan antibodi monoclonal seperti CD20 dan CD22 untuk
melawan antigen spesifik dari limfoma secara langsung, sedangkan radioisotope
menggunakan Iodine atau Yttrium untuk irradiasi sel-sel tumor secara selektif. Teknik
radiasi yang digunakan didasarkan pada stadium limfoma itu sendiri, yaitu:
Untuk stadium I dan II secara mantel radikal
Untuk stadium III A/B secara total nodal radioterapi
Untuk stadium III B secara subtotal body irradiation
Untuk stadium IV secara total body irradiation
Kemoterapi
Merupakan teknik pengobatan keganasan yang telah lama digunakan dan banyak
obat-obatan kemoterapi telah menunjukkan efeknya terhadap limfoma.
Pengobatan Awal:
MOPP regimen: setiap 28 hari untuk 6 siklus atau lebih.
o Mechlorethamine: 6 mg/m2, hari ke 1 dan 8
o Vincristine (Oncovine): 1,4 mg/m2 hari ke 1 dan 8
o Procarbazine: 100 mg/m2, hari 1-14
o Prednisone: 40 mg/m2, hari 1-14, hanya pada siklus 1 dan 4
2. ABVD regimen: setiap 28 hari untuk 6 siklus
o Adriamycin: 25 mg/m2, hari ke 1 dan 15
o Bleomycin: 10 mg/m2, hari ke 1 dan 15
o Vinblastine: 6 mg/m2, hari ke 1 dan 15
o Dacarbazine: 375 mg/m2, hari ke 1 dan 15
3. Stanford V regimen: selama 2-4 minggu pada akhir siklus
o Vinblastine: 6 mg/m2, minggu ke 1, 3, 5, 7, 9, 11
o Doxorubicin: 25 mg/m2, minggu ke 1, 3, 5, 9, 11
Anamnesis
Limfoma Hodgkin
Asimtomatik
Limfoma Non-Hodgkin
Asimtomatik
limfadenopati
limfadenopati
intermitten, keringat
intermitten, keringat
malam, BB turun)
malam, BB turun)
Mudah lelah
pendek
Pruritus
punggung
Teraba pembesaran
kelenjar perifer
sering terkena
Hepatomegali &
Splenomegali
jarang terkena
Melibatkan banyak
kelenjar mesenterik
Pemeriksaan Fisik
Hepatomegali &
Splenomegali
11. Komplikasi
Jawab :
Ada dua jenis komplikasi yang dapat terjadi pada penderita limfoma maligna,
yaitu komplikasi karena pertumbuhan kanker itu sendiri dan komplikasi karena
penggunaan kemoterapi. Komplikasi karena pertumbuhan kanker itu sendiri dapat
berupa pansitopenia, perdarahan, infeksi, kelainan pada jantung, kelainan pada paruparu, sindrom vena cava superior, kompresi pada spinal cord, kelainan neurologis,
obstruksi hingga perdarahan pada traktus gastrointestinal, nyeri, dan leukositosis jika
penyakit sudah memasuki tahap leukemia. Sedangkan komplikasi akibat penggunaan
kemoterapi dapat berupa pansitopenia, mual dan muntah, infeksi, kelelahan,
neuropati, dehidrasi setelah diare atau muntah, toksisitas jantung akibat penggunaan
doksorubisin, kanker sekunder, dan sindrom lisis tumor.