Anda di halaman 1dari 6

ANALISIS MASALAH

1. Bagaimana hubungan antara usia, jenis kelamin, dan perkerjaan dengan kasus?
Jawab :
Usia Pasien dengan 40 tahun atau lebih dengan limfadenopati yang tidak jelas
penyebabnya memiliki resiko kanker sebesar 4 persen dan pada orang yang lebih muda dari
40 tahun memilik resiko sebesar 0,4 persen

Jenis kelamin laki-laki > perempuan untuk Limfoma


Pekerjaan ?
2. Badan terasa demam tapi tidak terlalu tinggi?
Jawab :
Limfoma juga menimbulkan gejala sistemik seperti demam, malaise, keringat malam
dsb. Akan tetapi proses keganasan tidak menimbulkan reaksi inflamasi sebesar infeksi
virus atau bakteri sehingga demam yang didapat tidak terlalu tinggi melainkan demam
intermitten dengan suhu yang tidak terlalu tinggi
3. Bagaimana histopatologi yang terlibat pada kasus?
Jawab :
Hodgkin limfoma dalah neoplasma ganas dari jaringan limfoid dan kelenjar getah bening.
Penyakit ini secara morfologis ditandai dengan ditemukannya Reed-sternberg cell/RS cell
(neoplastic giant cell) yang dianggap sebagai elemen neoplastik sejati dari Hodgkin disease.
Identifikasi RS cell dan variantnya sangat penting dalam diagnosis. RS sel klasik adalah sel
besar dengan binukleasi atau lobulated, keduanya seperti mata burung hantu (inclusion-like,
owl-eyed) dikelilingi oleh sebuah halo yang jernih. Sitoplasmanya banyak dan amphophilic.
Klasifikasi utamanya :
- Nodular sclerosis
- Mixed cellularity
- Lymphocyte predominant
- Lymphocyte depleted.
Nodular sclerosis adalah jenis yang paling banyak. Ciri khasnya terdapat lacunar cell (variant RS
cell) dan adanya kolagen band yang membagi jaringan limfoid menjadi nodul-nodul yang
sircumscribed. Fibrosis bisa sedikit atau banyak, sel-sel neoplastik ditemukan pada latar belakang
yang polimorfik dari limfosit kecil, eosinofil, plasma dan makrofag.

A Reed-sternberg cell/RS cell :


sel besar dengan binukleasi atau lobulated, keduanya seperti mata burung hantu
(inclusion-like, owl-eyed)

B lacunar cell
C Sel popcorn
Perbedaan antara LH dengan LNH ditandai dengan adanya sel Reed-Sternberg yang bercampur
dengan infiltrat sel radang yang bervariasi. Sel Reed-Sternberg adalah suatu sel besar berdiameter 1545 mm, sering berinti ganda (binucleated), berlobus dua (bilobed), atau berinti banyak
(multinucleated) dengan sitoplasma amfofilik yang sangat banyak. Tampak jelas di dalam inti sel
adanya anak inti yang besar seperti inklusi dan seperti mata burung hantu (owl-eyes), yang biasanya
dikelilingi suatu halo yang bening.

Gambaran histopatologis (a) Limfoma Hodgkin dengan Sel Reed Sternberg dan (b) Limfoma
Non Hodgkin

4. Mengapa terjadi penurunan berat badan?


Jawab :
5. Nyeri sendi (-)?
Jawab :
Menyingkirkan diagnosis banding limfadenopathy yang disebabkan proses Autoimun
seperti limfadenopati yang disebabkan oleh RA, Juvenile RA, SLE, Dermatomyositis,
Sjorgens Syndrome, dsb
6. Apa makna klinis dari jarang minum obat/ jamu?
Jawab :
Menyingkirkan diagnosis banding limfadenopathy yang disebabkan oleh penggunaan
bahan obat-obata seperti Allopurinol, Atenolol, Captopril, Carbamazepine, Gold,
Hydralazine, Penicillins, Phenytoin, Primidone, Pyrimethamine, Quinidine,
Trimethorprim / Sulfamethoxazole, Sulindac
7. Bagaimana interpretasi dari pemeriksaan laboratorium pada kasus?
Jawab :
Darah rutin
Hb
:10,2 gr% (NN = 14-18 gr%) Anemia
WBC: 8000/mm3 (NN= 5000-10.000/mm3) Normal
hitung jenis: 0/5/6/70/18/1
(NN = Basofil 0-1% / Eosinofil 1-3% / Neutrofil Batang 2-6% / Neutrofil
segmen 50-70 % / Limfosit 20-40% / Monosit 2-8%) Eusinofilia,
Limfositopenia, Monositopenia
LED: 60 mm/jam (NN = 0-22 mm/hr) LED meningkat
Kimia darah
ureum 50 mg/dL (NN= 15-40 mg/dl) ureum meningkat

kreatinin:1,4 mg/dL (NN = 0,5-1,5 mg/dl) Normal


asam urat: 8,5 mg/dL (NN= 3,4 7.0 mg/dl ) As urat meningkat
LDH: 565 U/L (NN = 10-280 U/L) LDH meningkat

8. Bagaimana penatalaksanaan (farmako dan nonfarmako) pada kasus?


Jawab :
Penatalaksanaan limfoma maligna dapat dilakukan melalui berbagai cara, yaitu:
a Pembedahan
Tata laksana dengan pembedahan atau operasi memiliki peranan yang terbatas dalam
pengobatan limfoma. Untuk beberapa jenis limfoma, seperti limfoma gaster yang
terbatas pada bagian perut saja atau jika ada resiko perforasi, obstruksi, dan
perdarahan masif, pembedahan masih menjadi pilihan utama. Namun, sejauh ini
pembedahan hanya dilakukan untuk mendukung proses penegakan diagnosis melalui
surgical biopsy.
b

Radioterapi
Radioterapi memiliki peranan yang sangat penting dalam pengobatan limfoma,
terutama limfoma hodgkin di mana penyebaran penyakit ini lebih sulit untuk
diprediksi. Beberapa jenis radioterapi yang tersedia telah banyak digunakan untuk
mengobati limfoma hodgkin seperti radioimunoterapi dan radioisotope.
Radioimunoterapi menggunakan antibodi monoclonal seperti CD20 dan CD22 untuk
melawan antigen spesifik dari limfoma secara langsung, sedangkan radioisotope
menggunakan Iodine atau Yttrium untuk irradiasi sel-sel tumor secara selektif. Teknik
radiasi yang digunakan didasarkan pada stadium limfoma itu sendiri, yaitu:
Untuk stadium I dan II secara mantel radikal
Untuk stadium III A/B secara total nodal radioterapi
Untuk stadium III B secara subtotal body irradiation
Untuk stadium IV secara total body irradiation
Kemoterapi
Merupakan teknik pengobatan keganasan yang telah lama digunakan dan banyak
obat-obatan kemoterapi telah menunjukkan efeknya terhadap limfoma.
Pengobatan Awal:
MOPP regimen: setiap 28 hari untuk 6 siklus atau lebih.
o Mechlorethamine: 6 mg/m2, hari ke 1 dan 8
o Vincristine (Oncovine): 1,4 mg/m2 hari ke 1 dan 8
o Procarbazine: 100 mg/m2, hari 1-14
o Prednisone: 40 mg/m2, hari 1-14, hanya pada siklus 1 dan 4
2. ABVD regimen: setiap 28 hari untuk 6 siklus
o Adriamycin: 25 mg/m2, hari ke 1 dan 15
o Bleomycin: 10 mg/m2, hari ke 1 dan 15
o Vinblastine: 6 mg/m2, hari ke 1 dan 15
o Dacarbazine: 375 mg/m2, hari ke 1 dan 15
3. Stanford V regimen: selama 2-4 minggu pada akhir siklus
o Vinblastine: 6 mg/m2, minggu ke 1, 3, 5, 7, 9, 11
o Doxorubicin: 25 mg/m2, minggu ke 1, 3, 5, 9, 11

Vincristine: 1,4 mg/m2, minggu ke 2, 4, 6, 8, 10, 12


Bleomycin: 5 units/m2, minggu ke 2, 4, 8, 10, 12
Mechlorethamine: 6 mg/m2, minggu ke 1, 5, 9
Etoposide: 60 mg/m2 dua kali sehari, minggu ke 3, 7, 11
Prednisone: 40 mg/m2, setiap hari, pada minggu ke 1-10, tapering of pada
minggu ke 11,12
4. BEACOPP regimen: setiap 3 minggu untuk 8 siklus
o Bleomycin: 10 mg/m2, hari ke- 8
o Etoposide: 200 mg/m2, hari ke 1-3
o Doxorubicin (Adriamycine): 35 mg/m2, hari ke-1
o Cyclophosphamide: 1250 mg/m2, hari ke-1
o Vincristine (Oncovine): 1,4 mg/m2, hari ke-8
o Procarbazine: 100 mg/m2, hari ke 1-7
o Prednisone: 40 mg/m2, hari ke 1-14
Imunoterapi
Bahan yang digunakan dalam terapi ini adalah Interferon-, di mana interferon-
berperan untuk menstimulasi sistem imun yang menurun akibat pemberian
kemoterapi.
o
o
o
o
o

9. Penegakan Diagnosis dan Diagnosis Kerja


Jawab :
1 Anamnesis lengkap yang mencakup pajanan, infeksi, demam, keringat malam, berat
badan turun lebih dari 10 % dalam waktu kurang dari 6 bulan.
2 Pemeriksaan fisik dengan perhatian khusus pada sistem limfatik (kelenjar getah
bening, hati, dan lien dengan dokumentasi ukuran), infiltrasi kulit atau infeksi.
3 Hitung sel darah rutin, pemeriksaan differensiasi sel darah putih, dan hitung
trombosit.
4 Pemeriksaan kimia darah, mencakup tes faal hati dan ginjal, asam urat, laktat
dehidrogenase (LDH), serta alkali fosfatase.
5 Pembuatan radiogram dada untuk melihat adanya adenopati di hilus (pembesaran
kelenjar getah bening bronkus, efusi pleura, dan penebalan dinding dada.
6 CT scan atau MRI dada, abdomen, dan pelvis.
Scan tulang jika ada nyeri tekan pada tulang.
10. Manfestasi Klinis
Jawab :

Anamnesis

Limfoma Hodgkin
Asimtomatik

Limfoma Non-Hodgkin
Asimtomatik

limfadenopati

Gejala sistemik (demam

limfadenopati

Gejala sistemik (demam

intermitten, keringat

intermitten, keringat

malam, BB turun)

malam, BB turun)

Nyeri dada, batuk, napas

Mudah lelah

pendek

Pruritus

Nyeri tulang atau nyeri

punggung
Teraba pembesaran

dan Urinary tract.

limonodi pada satu


kelompok kelenjar

kelenjar perifer

Cincin Waldeyer &

sering terkena

Hepatomegali &
Splenomegali

Cincin Waldeyer dan


kelenjar mesenterik

jarang terkena

Melibatkan banyak

(cervix, axilla, inguinal)

kelenjar mesenterik
Pemeriksaan Fisik

Gejala obstruksi GI tract

Hepatomegali &
Splenomegali

Massa di abdomen dan


testis

Sindrom Vena Cava


Superior

Gejala susunan saraf


pusat (degenerasi
serebral dan neuropati)

11. Komplikasi
Jawab :
Ada dua jenis komplikasi yang dapat terjadi pada penderita limfoma maligna,
yaitu komplikasi karena pertumbuhan kanker itu sendiri dan komplikasi karena
penggunaan kemoterapi. Komplikasi karena pertumbuhan kanker itu sendiri dapat
berupa pansitopenia, perdarahan, infeksi, kelainan pada jantung, kelainan pada paruparu, sindrom vena cava superior, kompresi pada spinal cord, kelainan neurologis,
obstruksi hingga perdarahan pada traktus gastrointestinal, nyeri, dan leukositosis jika
penyakit sudah memasuki tahap leukemia. Sedangkan komplikasi akibat penggunaan
kemoterapi dapat berupa pansitopenia, mual dan muntah, infeksi, kelelahan,
neuropati, dehidrasi setelah diare atau muntah, toksisitas jantung akibat penggunaan
doksorubisin, kanker sekunder, dan sindrom lisis tumor.

Anda mungkin juga menyukai