DEPARTEMEN AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS HASANUDDIN
MAKASSAR
2016
SKRIPSI
kepada
DEPARTEMEN AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS HASANUDDIN
MAKASSAR
2016
ii
SKRIPSI
Pembimbing I
Pembimbing II
iii
SKRIPSI
ANALISIS PENGARUH PELAYANAN FISKUS DAN
PEMERIKSAAN PAJAK TERHADAP PENERIMAAN PPN
PADA KPP MADYA MAKASSAR
disusun dan diajukan oleh
Menyetujui,
Panitia Penguji
No.
Nama Penguji
Jabatan
Tanda Tangan
1.
Ketua
2.
Sekretaris
3.
Anggota
4.
Anggota
iv
PERNYATAAN KEASLIAN
Saya yang bertanda tangan di bawah ini,
nama
NIM
departemen/program studi
PRAKATA
Puji syukur kehadirat Allah SWT, atas limpahan Rahmat dan HidayahNya sehingga peneliti dapat menyelesaikan penulisan skripsi yang berjudul
Analisis Pengaruh Pelayanan Fiskus dan Pemeriksaan Pajak terhadap
Penerimaan PPN pada KPP Madya Makassar ini. Tak lupa pula shalawat serta
salam selalu tercurahkan kepada Baginda Rasulullah Muhammad SAW, beserta
keluarga dan para sahabatnya. Sebagai sang Revolusioner sejati yang telah
membawa kita dari alam kebodohan menuju alam intelektual sejati yang mampu
merobohkan perisai ketidakadilan serta menunjukkan keteladanannya yang patut
untuk diteladani. skripsi ini merupakan tugas akhir untuk mencapai gelar Sarjana
Ekonomi (S.E.) pada Departemen Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Universitas Hasanuddin.
Pada penulisan skripsi ini, peneliti menyadari berbagai cobaan datang
silih berganti. Namun, berkat dukungan dari berbagai pihak, baik itu berupa
sokongan moril maupun materiil terutama kepada ayahanda Hamka Cinta, SE
dan ibunda Hj. Rahmawati Mansyur yang tidak hentinya mencurahkan kasih
sayangnya kepada peneliti dan akhirnya cobaan itu dapat berakhir dengan
rampungnya penulisan skripsi ini.
Peneliti menyadari sepenuhnya bahwa tanpa bimbingan dari berbagai
pihak, skripsi ini tidak akan diselesaikan dengan baik dan benar. Oleh karena itu,
tak lupa pula peneliti dengan kerendahan hati dan rasa hormat yang setinggitingginya hendak mengucapkan terima kasih yang sedalam dalamnya kepada :
1. Bapak Prof. Dr. H. Gagaring Pagalung, SE., MS., Ak., CA selaku dekan
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Hasanuddin.
vi
2. Ibu Dr. Hj. Mediaty, SE., M.Si., Ak., CA dan Bapak Dr. Yohanis Rura, SE.,
M.SA., Ak., CA selaku Ketua dan Sekretaris Departemen Akuntansi
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Hasanuddin.
3. Bapak Drs. Haerial, M.Si., Ak., CA dan Drs. Yulianus Sampe, M.Si., Ak.,
CA selaku dosen pembimbing yang telah meluangkan waktunya dalam
rangka membimbing dan mengarahkan peneliti hingga skripsi ini dapat
terselesaikan dengan baik.
4. Bapak dan Ibu dosen beserta staf pegawai akademik Fakultas Ekonomi
dan Bisnis Universitas Hasanuddin, khususnya Program Studi Akuntansi
yang telah banyak memberikan kontribusi dalam bidang akademik pada
penulisan skripsi ini.
5. Keluarga besar (alm.) H. La Tjinta maupun keluarga besar Hj. Kursiah
yang senantiasa memberikan dukungan dan doa kepada peneliti.
6. Kantor Wilayah DJP Sultanbatara dan Kantor Pelayanan Pajak Madya
Makassar, yang telah memberikan ijin penelitian serta membantu
memberikan data yang dibutuhkan dalam penelitian peneliti.
7. A. Amirullah A., SE, St. Annisa Soraya, SE, Restu Mutmainnah, SE., Ak,
Man Azwan, SE, A. Muklin, SE, A. Novita Paramitha, SH, dan Achbar
Ardiansyah yang sudah memberi saran, mendorong, dan banyak
membantu selama proses penyusunan skripsi ini hingga selesai.
8. Segenap keluarga besar KPA Kalpataru Smansa Makassar, KPA Handaki
Makassar, HmI Kom. Ekonomi, PIONEER 2010, Monochrome, Repzah,
dan KKN Sebatik 87 yang telah memberikan banyak pembelajaran bagi
peneliti selama ini.
9. Fahriansyah, Abit, Fitrah, Farid, Fajrin, Anisah, Rivki, dan Ulla yang
selama masa perkuliahan menjadi teman carutu peneliti di halte. Terima
vii
kasih juga peneliti ucapkan buat teman-teman Etc. 2010 yang selalu hadir
dengan canda tawanya.
10. Enggenk, Sasky, Dede, Alam, Frans, Gery, Satria, Yaya, Pai, Awal, Rian,
Didid, Wildan, Acil, Ammar, Chaezar, Aan, Naim, Kisman, Prawira, Iank,
Praja, Iccank, Chepy, Sri babon, Endang, (alm.) Andre, Uci, Sucidede,
serta Ical, Ari, Uga, dan Imran adalah sob-sobcu yang selalu hadir
dengan keceriaan mendukung peneliti untuk menyelesaikan penulisan
skripsi ini. Salute mi Familia!
11. Semua pihak yang telah membantu peneliti. Semoga segala bantuan
yang diberikan dapat memberikan manfaat di masa depan.
Peneliti
viii
ABSTRAK
Analisis Pengaruh Pelayanan Fiskus dan Pemeriksaan Pajak terhadap
Penerimaan PPN pada KPP Madya Makassar
Analyze Effect of Tax Authority Services and Tax Audits on Value Added
Tax Receipts in Tax Service Office of Makassar.
ix
DAFTAR ISI
HALAMAN SAMPUL .
HALAMAN JUDUL .
HALAMAN PERSETUJUAN ....
HALAMAN PENGESAHAN ....
HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN .....
PRAKATA ......
ABSTRAK ......
DAFTAR ISI ....
DAFTAR TABEL .
DAFTAR GAMBAR
DAFTAR LAMPIRAN
Halaman
i
ii
iii
iv
v
vi
ix
x
xiii
xiiii
xv
1
1
7
8
8
8
8
8
10
10
10
10
11
12
13
14
16
16
17
21
21
23
23
27
27
27
29
31
31
34
36
36
39
39
39
39
41
41
42
42
42
43
43
43
43
44
44
44
45
45
47
47
47
48
49
49
xi
50
50
51
52
52
54
55
55
57
58
58
60
61
62
62
65
67
67
69
69
70
71
71
72
BAB V PENUTUP........
5.1 Pembahasan ....
5.2 Saran .........
5.3 Keterbatasan Penelitian .....
73
73
73
74
75
LAMPIRAN ......
78
xii
DAFTAR TABEL
Tabel
Halaman
50
52
53
54
56
57
58
58
61
62
63
64
64
65
66
66
68
68
70
70
xiii
DAFTAR GAMBAR
Gambar
Halaman
36
59
59
60
xiv
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran
Halaman
1.
Biodata ...
78
2.
Kuesioner ...
79
3.
82
4.
86
5.
87
6.
88
7.
89
8.
90
9.
92
xv
BAB I
PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang
Kesejahteraan
rakyat
menjadi
fokus
pemerintah
dalam
Keuangan
Republik
Indonesia
dalam
websitenya
berjumlah 916,2 triliun namun tidak mengalami peningkatan pada persentasi dari
target penerimaan pajak dalam APBNP 2013 yaitu 92,0 persen. Tidak
tercapainya target penerimaan pajak pada tahun 2014, membuat fiskus perlu
mengambil kebijakan dalam upaya untuk meningkatkan penerimaan pajak pada
tahun-tahun berikutnya.
Tabel 1.1
Realisasi Penerimaan Pajak Periode 2010-2014
Tahun
Anggaran
PPh
PPN/PPnBM
PBB
Pajak Lainnya
2010
357,1
230,6
28,6
4,0
620,3
2011
432,0
277,7
29,9
4,2
743,8
2012
464,7
337,4
29,0
4,2
835,3
2013
502,6
383,4
25,3
4,9
916,2
2014
546,2
409,2
23,5
6,3
985,2
Berdasarkan tabel di atas salah satu jenis pajak yang merupakan sumber
penerimaan negara untuk mendanai pembangunan nasional adalah Pajak
Pertambahan Nilai (PPN) dan Pajak Penjualan atas Barang Mewah (PPnBM).
PPN dan PPnBM menempati urutan kedua sebagai jenis pajak terbesar dalam
penerimaan pajak di Indonesia, namun seringkali belum mencapai target dari
APBNP.
Poesoro (2014:10) memproyeksikan penerimaan pajak 2015-2019
berdasarkan APBNP 2002-2014. Dalam melakukan proyeksi penerimaan pajak,
digunakan dua asumsi yang tertera dalam APBNP 2014 dan juga realisasinya:
Gambar 1.1
Proyeksi Penerimaan Pajak Dalam Triliun Rupiah
Sebagaimana yang telah dibahas sebelumnya pada tabel 1.1, PPN dan
PPnBM menempati urutan kedua sebagai jenis pajak terbesar dalam penerimaan
pajak di Indonesia tetapi belum mampu mencapai target yang sesuai dengan
APBNP. Menurut Menteri Keuangan Republik Indonesia, Bambang P.S.
Brodjonegoro, penyumbang terbesar shortfall pajak di Indonesia adalah PPN
dengan hanya membukukan penerimaan sebesar 86 persen dari target APBNP
Rp 475,6 triliun. Hal tersebut utamanya disebabkan oleh melambatnya
pertumbuhan ekonomi (CNN Indonesia, 2014). Sedangkan menurut Direktorat
Jenderal Pajak rendahnya penerimaan PPN ini disebabkan rendahnya
kepatuhan penyetoran PPN di sektor retail dan masih banyaknya transaksi yang
tidak tercatat (underground economy) atau kasus faktur fiktif yang sering kali
menjadi celah timbulnya kebocoran penerimaan perpajakan.
Undang-undang Pajak Pertambahan Nilai menganut metode kredit pajak
(credit method) serta metode faktur pajak (invoice method). Dalam metode ini
PPN dikenakan atas penyerahan Barang Kena Pajak (BKP) atau Jasa Kena
Pajak (JKP) oleh Pengusaha Kena Pajak (PKP), apakah ia pabrikan, importer,
agen utama, atau distributor utama (Mardiasmo, 2011:287). Tarif PPN memakai
prinsip tarif tunggal, tidak ada tarif yang berbeda sehingga mudah dalam
pelaksanaannya.
Sejak
dilakukannya
reformasi
pajak
pada
tahun
1983,
sistem
memberikan
pelayanan dalam
membantu mengurus
atau
1.2
Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka dirumuskan
1.3
Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut.
1. Untuk menganalisis pengaruh pelayanan fiskus terhadap penerimaan
PPN di KPP Madya Makassar
2. Untuk menganalisis pengaruh pemeriksaan pajak terhadap penerimaan
PPN di KPP Madya Makassar
1.4
Kegunaan Penelitian
1.4.1
Kegunaan Teoretis
Bagi penulis, memperoleh dan memperluas wawasan pengetahuan yang
Kegunaan Praktis
Sebagai kontribusi dalam memberikan masukan dan dijadikan bahan
pertimbangan
terkait
dengan
penerimaan
PPN
terhadap
fiskus
untuk
1.5
Sistematika Penulisan
Untuk mengetahui lebih jauh
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1
Landasan Teori
2.1.1
Pajak
10
11
dipungut
berdasarkan
undang-undang
serta
aturan
sebagai
alat
untuk
mengatur
atau
melaksanakan
12
13
14
Hiburan.
2.1.1.5 Cara Pemungutan Pajak
Waluyo dan Ilyas (2003:17) mengatakan bahwa ada beberapa cara
pemungutan pajak, yaitu :
1. Stelsel Pajak
Cara pemungutan pajak dilakukan berdasarkan 3 (tiga) stelsel,
yaitu:
a. Stelsel Nyata (riel stelsel)
Pengenaan pajak didasarkan pada objek (penghasilan)
yang nyata, sehingga pemungutannya baru dapat dilakukan pada
akhir tahun pajak, yakni setelah penghasilan yang sesungguhnya
telah dapat diketahui. Kelebihan stelsel ini adalah pajak yang
dikenakan lebih realistis. Kelemahannya adalah pajak baru dapat
dikenakan pada akhir periode (setelah penghasilan riil diketahui).
b. Stelsel Anggapan (fictieve stelsel)
Pengenaan pajak didasarkan pada suatu anggapan yang
diatur oleh undang-undang. Sebagai contoh, penghasilan suatu
tahun dianggap sama dengan tahun sebelumnya sehingga pada
awal tahun pajak telah dapat ditetapkan besarnya pajak yang
terutang untuk tahun pajak berjalan. Kelebihan stelsel ini adalah
pajak yang dibayar selama tahun berjalan, tanpa harus menunggu
akhir tahun. Kelemahannya adalah pajak yang dibayar tidak
berdasarkan pada keadaan yang sesungguhnya.
c. Stelsel Campuran
Stelsel ini merupakan kombinasi antara stelsel nyata dan
stelsel anggapan. Pada awal tahun, besarnya pajak dihitung
15
wewenang
kepada
pemerintah
(fiskus)
untuk
16
17
Pajak maupun bagi pemotong atau pemungut pajak. Menurut Diana dan
Setiawati (2009:121), fungsi surat pemberitahuan bagi wajib pajak penghasilan
adalah sebagai sarana untuk melaporkan. Selain itu surat pemberitahuan juga
berfungsi untuk mempertanggungjawabkan penghitungan jumlah pajak yang
sebenarnya terutang dan untuk melaporkan tentang :
1. pembayaran atau pelunasan pajak yang telah dilaksanakan sendiri
dan/atau melalui pemotongan atau pemungutan pihak lain dalam satu
tahun pajak atau bagian Tahun Pajak,
2. penghasilan yang merupakan objek pajak dan/atau bukan objek pajak,
3. harta dan kewajiban, dan/atau,
4. pembayaran dari pemotongan pemungut tentang pemotongan atau
pemungutan pajak orang pribadi atau badan lain dalam satu Masa
Pajak
sesuai
dengan
ketentuan
peraturan
perundang-undangan
2.
2.1.2
Pelayanan Fiskus
Pelayanan adalah cara melayani (membantu mengurus atau menyiapkan
18
petugas pajak. Pelayanan fiskus dapat diartikan sebagai cara petugas pajak
dalam membantu mengurus atau menyiapkan segala keperluan yang dibutuhkan
Wajib Pajak (Fikriningrum, 2012:21). Kualitas pelayanan fiskus sangat
berpengaruh terhadap Wajib Pajak dalam membayar pajaknya. Oleh karena itu,
fiskus dituntut untuk memberikan pelayanan yang ramah, adil, dan tegas setiap
saat kepada Wajib Pajak serta dapat memupuk kesadaran masyarakat tentang
tanggung jawab membayar pajak. Pemberian jasa oleh aparat pajak kepada
Wajib Pajak besar manfaatnya sehingga dapat menimbulkan kesadaran Wajib
Pajak dalam memenuhi kewajiban perpajakannya.
Pandiangan (2008:10) mengemukakan pelayanan perpajakan dapat
dilakukan melalui 3 organisasi dalam pengawasan Direktorat Jenderal Pajak
(DJP), yaitu:
1. Kantor Pusat
DJP pada dasarnya adalah sama satu sama lain, yakni sebagai unit
koordinator pelaksanaan tugas perpajakan di lapangan, sekaligus
pengawasan atas pelaksanaan tugas KPP.
3. Kantor Pelayanan Pajak
Dalam implementasinya ada 3 (tiga) model atau jenis KPP, yaitu:
19
20
fiskus
sangat
menentukan
di
dalam
efektivitas
21
22
23
2.1.3
Pemeriksaan Pajak
Berdasarkan pasal 1 ayat 25 UU KUP 1984 bahwa:
pemeriksaan pajak adalah serangkaian kegiatan menghimpun dan mengolah
data, keterangan, dan/atau bukti yang dilaksanakan secara objektif dan
24
Wajib Pajak
dan/atau
2. Tujuan lain dalam rangka melaksanakan ketentuan peraturan perundangundangan perpajakan.
Menurut Gunadi, dkk. (1997:51), Pemeriksaan yang dimaksudkan untuk
menguji kepatuhan pemenuhan kewajiban perpajakan dilakukan dalam hal-hal
sebagai berikut.
1. Surat
Pemberitahuan
menunjukkan
kelebihan
pembayaran
pajak
dan/atau rugi;
2. Surat Pemberitahuan tidak disampaikan atau disampaikan tidak pada
waktu yang telah ditetapkan.
3. Surat Pemberitahuan memenuhi kriteria yang ditentukan oleh Direktur
Jenderal Pajak; dan
4. Ada indikasi kewajiban perpajakan selain kewajiban tersebut pada point
ke 2 tidak dipenuhi.
25
26
yang disusun oleh Pemeriksa Pajak secara ringkas dan jelas serta sesuai
dengan ruang lingkup dan tujuan pemeriksaan. Laporan Pemeriksaan Pajak
digunakan sebagai dasar penerbitan Surat Ketetapan Pajak (SKP) dan Surat
Tagihan Pajak (STP) atau untuk tujuan lain dalam rangka pelaksanaan
ketentuan peraturan perundang- undangan perpajakan.
Dewi (2014:34) mengatakan ada beberapa jenis Surat Ketetapan Pajak,
antara lain:
1. Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar (SKPKB)
Adalah Surat Ketetapan Pajak yang menentukan besarnya jumlah
pokok pajak, jumlah kredit pajak, jumlah pembayaran pokok pajak,
besarnya sanksi administrasi, dan jumlah yang masih dibayar.
2. Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar Tambahan (SKPKBT)
Adalah Surat Ketetapan Pajak yang menentukan tambahan atas
jumlah yang ditetapkan (SKPKB, SKPN, SKPLB).
3. Surat Ketetapan Pajak Lebih Bayar (SKPLB)
Adalah Surat Ketetapan Pajak yang menunjukkan jumlah
kelebihan pembayaran pajak karena jumlah kredit pajak atau jumlah
pajak yang dibayar lebih besar dari jumlah yang diterbitkan sehubungan
dengan hasil pemeriksaan baik atas SPT LB yang diajukan restitusi, SPT
LB yang tidak diajukan restitusi, SPT Nihil, maupun SPT KB.
4. Surat Ketetapan Pajak Nihil (SKPN)
27
28
maka Pajak Pertambahan Nilai secara bebas dapat diartikan pajak yang
dikenakan atas pertambahan nilai suatu barang atau jasa. Secara sistematis,
pertambahan nilai atau nilai tambah suatu barang atau jasa dapat dihitung dari
nilai/harga penjualan dikurangi nilai/harga pembelian sehingga salah satu unsur
pertambahan nilai atau nilai tambah suatu barang atau jasa adalah laba yang
diharapkan. (Intan, 2009:21)
Menurut pasal 4, pasal 16C, dan pasal 16D Undang-undang Nomor 8
Tahun 1983 tentang Pajak Pertambahan Nilai dan atau Penjualan Atas Barang
Mewah sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir dengan Undangundang Nomor 42 Tahun 2009 (selanjutnya dalam tulisan ini disebut UU PPN
1984) bahwa Pajak Pertambahan Nilai dikenakan atas berikut.
1.
2.
3.
b.
c.
29
pekerjaanya.
4. Pemanfaatan Barang Kena Pajak Tidak Berwujud dari luar Daerah
Pabean di dalam Daerah Pabean;
5. Pemanfaatan Jasa Kena Pajak dari luar Daerah Pabean di dalam Daerah
Pabean;
6. Ekspor Barang Kena Pajak Berwujud oleh Pengusaha Kena Pajak;
7. Ekspor Barang Kena Pajak Tidak Berwujud oleh Pengusaha Kena Pajak;
8. Ekspor Jasa Kena Pajak oleh Pengusaha Kena Pajak.
Pajak Nilai Pertambahan dalam pasal 16C dikenakan atas:
9. Kegiatan membangun sendiri yang dilakukan tidak dalam kegiatan usaha
atau pekerjaan oleh orang pribadi atau badan yang hasilnya digunakan
sendiri atau digunakan pihak lain yang batasan dan tata caranya diatur
dengan Keputusan Menteri Keuangan.
Pajak Nilai Pertambahan dalam pasal 16D dikenakan atas:
10. Penyerahan Barang Kena Pajak berupa aktiva yang menurut tujuan
semula tidak untuk diperjualbelikan oleh Pengusaha Kena Pajak, kecuali
atas penyerahan aktiva yang Pajak Masukannya tidak dapat dikreditkan
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 9 ayat (8) huruf b dan huruf c yakni
perolehan dan pemeliharaan kendaraan bermotor berupa sedan dan
station wagon kecuali merupakan barang dagangan atau disewakan;
pemanfaatan Barang Kena Pajak Tidak Berwujud atau pemanfaatan Jasa
Kena Pajak dari luar Daerah Pabean sebelum pengusaha dikukuhkan
sebagai Pengusaha Kena Pajak.
30
Pajak adalah jumlah Harga Jual, Penggantian, Nilai Impor, Nilai Ekspor, atau
Nilai Lain yang dipakai sebagai dasar untuk menghitung pajak yang terutang.
Selanjutnya, beberapa pengertian dasar pengenaan pajak menurut Pasal 1 UU
PPN 1984 yaitu:
1. Harga Jual adalah nilai berupa uang, termasuk semua biaya yang diminta
atau seharusnya diminta oleh penjual karena penyerahan Barang Kena
Pajak, tidak termasuk Pajak Pertambahan Nilai yang dipungut menurut
Undang-Undang ini dan potongan harga yang dicantumkan dalam Faktur
Pajak.
2. Penggantian adalah nilai berupa uang, termasuk semua biaya yang
diminta atau seharusnya diminta oleh pengusaha karena penyerahan
Jasa Kena Pajak, ekspor Jasa Kena Pajak, atau ekspor Barang Kena
Pajak Tidak Berwujud, tetapi tidak termasuk Pajak Pertambahan Nilai
yang dipungut menurut Undang-Undang ini dan potongan harga yang
dicantumkan dalam Faktur Pajak atau nilai berupa uang yang dibayar
atau seharusnya dibayar oleh Penerima Jasa karena pemanfaatan Jasa
Kena Pajak dan/atau oleh penerima manfaat Barang Kena Pajak Tidak
Berwujud karena pemanfaatan Barang Kena Pajak Tidak Berwujud dari
luar Daerah Pabean di dalam Daerah Pabean.
3. Nilai Impor adalah nilai berupa uang yang menjadi dasar penghitungan
bea masuk ditambah pungutan berdasarkan ketentuan dalam peraturan
perundang-undangan yang mengatur mengenai kepabeanan dan cukai
untuk impor Barang Kena Pajak, tidak termasuk Pajak Pertambahan Nilai
dan Pajak Penjualan atas Barang Mewah yang dipungut menurut
Undang-Undang ini.
4. Nilai Ekspor adalah nilai berupa uang, termasuk semua biaya yang
31
32
daripada
jumlah
Pajak
Masukan,
selisihnya
harus
menggunakan
Surat
Pemberitahuan
Masa
Pajak
33
Perhitungan PPN :
Jumlah Pajak Keluaran
Rp. 20.000.000,-
Rp. 14.000.000,-
Rp. 6.000.000,-
Jumlah PPN kurang bayar sebesar Rp. 6000.000,- ini harus disetorkan ke
kas negara.
2. Mekanisme Perhitungan
Cara menghitung PPN menurut Mardiasmo (2011:288) adalah
sebagai berikut.
PPN = Dasar Pengenaan Pajak x Tarif Pajak
Contoh:
1. Pengusaha Kena Pajak A menjual tunai BKP kepada Pengusaha
Kena Pajak B dengan Harga Jual Rp. 25.000.000,-. PPN yang
terutang :
10% x Rp. 25.000.000,- = Rp. 2.500.000,PPN sebesar Rp. 2.500.000,- tersebut merupakan Pajak Keluaran,
yang dipungut oleh Pengusaha Kena Pajak A. Sedangkan bagi
Pengusaha Kena Pajak B, PPN tersebut merupakan Pajak
Masukan.
2. Seseorang mengimpor BKP dari luar Daerah Pabean dengan Nilai
Impor Rp. 15.000.000,-. PPN yang dipungut melalui Direktorat
34
2.2
Penelitian Terdahulu
Penelitian penelitian terdahulu berfungsi sebagai pendukung untuk
35
36
2.3
Kerangka Pemikiran
Kerangka pikir dalam penelitian ini dapat digambarkan dalam skema
berikut.
Pelayanan
Fiskus
Penerimaan
PPN
Pemeriksaan
Pajak
Gambar 2.1 Kerangka Pemikiran
2.4
Hipotesis Penelitian
Adapun hipotesis dalam penelitian ini disusun sebagai berikut.
1. Pengaruh Pelayanan Fiskus terhadap Penerimaan PPN
Pelayanan fiskus dapat diartikan sebagai cara petugas pajak
dalam membantu mengurus atau menyiapkan segala keperluan yang
dibutuhkan Wajib Pajak (Fikriningrum, 2012:21). Kualitas pelayanan
fiskus sangat berpengaruh terhadap Wajib Pajak dalam membayar
pajaknya, Oleh karena itu, fiskus dituntut untuk memberikan pelayanan
yang ramah, adil, dan tegas setiap saat kepada Wajib Pajak serta dapat
37
melaksanakan
ketentuan
peraturan
perundang-undangan
38
Tahun Pajak, atau Tahun Pajak dalam tahun-tahun lalu maupun tahun
berjalan.
Pemeriksaan pajak dapat menimbulkan rasa diawasi dan efek jera
bagi WP yang melakukan penyimpangan karena akan dikenai sanksi
administratif atau sanksi pidana (Corry, 2010:7). Keadaan ini akan
meningkatkan
tax
compliance
WP
untuk
memenuhi
kewajiban
BAB III
METODE PENELITIAN
3.1
Rancangan Penelitian
Jenis penelitian ini yaitu penelitian korelasional, dimana ingin ditinjau
pengujian
yang
berbeda
terhadap
variabel
dependennya
3.2
3.3
39
40
Kurang Bayar (SKPKB) PPN yang diterbitkan oleh KPP Madya Makassar dari
tahun 2010 sampai tahun 2014, jumlah penerimaan PPN yang diterima oleh KPP
Madya Makassar dari tahun 2010 sampai tahun 2014, dan Pengusaha Kena
Pajak (PKP) yang tercatat di KPP Madya Makassar sebanyak 882 orang. Guna
efisiensi waktu dan biaya, maka tidak semua PKP tersebut menjadi objek dalam
penelitian ini. Oleh karena itu dilakukanlah pengambilan sampel. Pengambilan
sampel dalam penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode simple
random sampling. Sampelnya adalah orang-orang yang ditemui oleh peneliti
secara acak.
Penentuan sampel ditentukan dengan menggunakan Rumus Slovin:
= jumlah sampel
= populasi
tercatat sebanyak 882 pengusaha kena pajak. Oleh karena itu, jumlah sampel
untuk penelitian dengan margin of error sebesar 10% adalah :
41
3.4
data sekunder. Data primer diperlukan untuk melakukan pengujian pada variabel
pelayanan
fiskus
(X1),
sedangkan
variabel
pemeriksaan
pajak
(X2)
menggunakan data sekunder dalam pengujiannya. Data primer yaitu data yang
berasal langsung dari sumber data yang dikumpulkan secara khusus dan
berhubungan langsung dengan permasalahan yang diteliti. Sumber data primer
pada penelitian ini diperoleh langsung dari para PKP yang terdaftar di KPP
Madya Makassar. Data ini berupa kuesioner yang telah diisi oleh para PKP yang
menjadi responden terpilih dalam penelitian ini. Data sekunder yaitu data yang
diperoleh peneliti secara langsung pada tempat penelitian yaitu KPP Madya
Makassar. Data sekunder berupa seluruh Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar
(SKPKB) PPN dan jumlah penerimaan PPN yang diterbitkan oleh KPP Madya
Makassar dari tahun 2010 sampai tahun 2014.
3.5
42
pengamatan
langsung
ke
obyek
penelitian
untuk
melakukan
wawancara
dengan
pegawai-
3.6
3.6.1
Variabel Dependen
yang
dapat
diperoleh
secara
terus-menerus
dan
dapat
43
3.6.2
Variabel Independen
jawab membayar pajak. Pemberian jasa oleh aparat pajak kepada Wajib Pajak
besar manfaatnya sehingga dapat menimbulkan kesadaran Wajib Pajak dalam
memenuhi kewajiban perpajakannya.
3.6.2.2 Pemeriksaan Pajak
Pemeriksaan pajak adalah serangkaian kegiatan untuk mencari,
mengumpulkan, dan mengolah data dan/atau keterangan lainnya dalam rangka
pengawasan
kepatuhan
pemenuhan
kewajiban
perpajakan
berdasarkan
3.7
Instrumen Penelitian
Instrumen dalam
penelitian
menghimpun data. Data yang diharapkan dalam penelitian ini bersumber dari
data primer dan data sekunder. Data primer diperoleh melalui penelitian
lapangan yang berasal dari responden yang termasuk dalam sampel penelitian.
Kuesioner adalah pernyataan logis yang berhubungan dengan masalah
penelitian, dimana setiap pertanyaan mempunyai makna. Kuesioner diadopsi
44
dari penelitian yang dilakukan oleh Alfiah (2014) dan Tiara (2015). Data sekunder
diperoleh dengan melakukan pengamatan langsung ke obyek penelitian untuk
mendapatkan dan mencatat data yang diperlukan.
3.8
Analisis Data
Aplikasi perangkat lunak yang digunakan dalam menganalisis data pada
penelitian ini adalah Statistical Product and Service Solution (SPSS) 20,0.
Dikarenakan adanya perbedaan data yang diperoleh dari masing-masing
variabel independen, maka peneliti akan menggunakan metode analisis yang
berbeda pula. Uji kualitas data yang berupa uji validitas dan uji reliabilitas akan
digunakan pada data primer (X1), sedangkan uji asumsi klasik yang meliputi uji
normalitas, uji heteroskedastisitas, dan uji autokorelasi akan digunakan pada
data sekunder (X2).
3.8.1
sangat bergantung pada kualitas data yang dipakai dalam pengujian tersebut.
Data penelitian tidak akan berguna dengan baik jika instrumen yang digunakan
untuk mengumpulkan data tidak memiliki tingkat keandalan (Reliability) dan
tingkat keabsahan (Validity) yang tinggi. Oleh karena itu, terlebih dahulu
kuesioner harus diuji keandalan dan keabsahannya.
3.8.1.1 Uji Validitas
Uji validitas bertujuan mengetahui ketepatan dan kecermatan suatu alat
ukur dalam melakukan fungsi ukurnya. Suatu instrumen dianggap memiliki
validitas tinggi jika dapat memberikan hasil pengukuran yang sesuai dengan
tujuannya (Ibtida, 2010:35).
Pengujian dilakukan dengan menggunakan metode korelasi product
45
regresi,
variabel
dependen
dan
variabel
independennya
mempunyai distribusi normal atau tidak. Model regresi yang baik adalah
distribusi data normal atau mendekati normal (Corry, 2010:36).
Uji normalitas data pada penelitian ini dilakukan dengan
menggunakan analisis grafik. Pengambilan keputusan dengan analisis
grafik dapat dilakukan dengan dua cara yaitu melalui grafik histogram dan
normal probability plot. Untuk grafik histogram, jika data rill membentuk
46
garis kurva cenderung tidak simetri terhadap mean (U) maka dapat
dikatakan
data
berdistribusi
tidak
normal,
begitupun
sebaliknya.
47
linier
48
= Penerimaan PPN;
= Konstanta;
= Koefisien regresi
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1
Pajak.
KPP
Madya
Makassar
dibentuk
bersamaan
dengan
Sulawesi Selatan
Sulawesi Barat
Sulawesi Tenggara
Visi dan Misi Kantor Pelayanan Pajak (KPP) Madya Makassar adalah
sebagai berikut:
3. Visi: Menjadi Kantor Pelayanan Pajak yang senantiasa menjunjung tinggi
nilai-nilai
kementerian
keuangan,
49
terpercaya
dan
dapat
50
dibanggakan
4. Misi: Memberikan pelayanan terbaik guna meningkatkan kepatuhan wajib
pajak dalam rangka menghimpun penerimaan pajak negara secara
efektif dan efisien berdasarkan UU perpajakan
4.2
4.2.1
Tabel 4.1
Data Demografi Responden
No.
1
Keterangan
Usia
a. 20 - 35
b. 36 - 46
c. > 46
Total
Jenis Kelamin
a. Laki laki
b. Perempuan
Total
Pendidikan Terakhir
a. S3
b. S2
Jumlah
Presentase (%)
60
17
13
90
67%
19%
14%
100%
54
36
90
60%
40%
100%
1
7
1%
8%
51
c. S1
d. D3
e. Lainnya
Total
Bidang Usaha
a. Perdagangan
b. Industri
c. Jasa
d. Lainnya
Total
61
9
12
90
68%
10%
13%
100%
33
9
36
12
90
37%
10%
40%
13%
100%
Statistik Deskriptif
Statistik deskriptif memberikan gambaran atau deskripsi suatu data yang
dilihat dari nilai rata-rata, standar deviasi, nilai maksimum dan minimum.Berikut
ini ditampilkan hasil statistik deskriptif dari masing-masing variabel,yaitu
Pelayanan Fiskus dan Penerimaan PPN.
52
Tabel 4.2
Statistik Deskriptif
N
Minimum
Maximum
Mean
Std. Deviation
PELAYANAN FISKUS
90
17
30
25.03
3.018
PENERIMAAN PPN
90
15
25
21.10
2.375
Valid N (listwise)
90
Tabel 4,2 menunjukkan hasil pengukuran deskripsi statistik masingmasing variabel dari 90 data pengamatan. Pada tabel tersebut terlihat bahwa
variabel pelayanan fiskus memiliki kisaran empiris antara 17 sampai dengan 30
dengan nilai rata-rata (mean) sebesar 25,03 dan standar deviasi sebesar 3,018.
Sedangkan dari variabel penerimaan PPN dari tabel 4.2 menunjukkan kisaran
empiris antara 15 sampai dengan 25 dengan nilai rata-rata (mean) sebesar 21,10
dan standar deviasi sebesar 2,375.
Berdasarkan hasil analisis statistik deskriptif yang ditampilkan pada tabel
4.2 di atas, nilai standar deviasi dari variabel X dan Y adalah 3,018 dan 2,375
menunjukkan angka yang lebih kecil bila dibandingkan dengan nilai rata-rata
(mean) pada variabel-variabel tersebut sebesar 25,03 dan 21,10. Hal ini
menunjukkan hasil yang baik karena standar deviasi yang merupakan
penyimpangan dari data tersebut lebih kecil dari nilai rata-ratanya.
4.3
4.3.1
pajak yang dilihat dari jumlah SKPKB (Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar)
yang diterbitkan oleh fiskus dan jumlah penerimaan PPN di Kantor Pelayanan
Pajak (KPP) Madya Makassar.
53
Tabel 4.3
Jumlah Pemeriksaan dan Penerimaan PPN di KPP Madya Makassar
(Januari 2010 Desember 2014)
Bulan
Januari 2010
Februari
Maret
April
Mei
Juni
Juli
Agustus
September
Oktober
November
Desember
Januari 2011
Februari
Maret
April
Mei
Juni
Juli
Agustus
September
Oktober
November
Desember
Januari 2012
Februari
Maret
April
Mei
Juni
Juli
Agustus
September
Oktober
November
Desember
Januari 2013
Februari
Maret
April
Mei
Juni
Juli
Jumlah Pemeriksaan /
Jumlah SKPKB
(X)
32
70
33
132
105
42
175
200
288
140
330
492
65
74
15
216
95
78
308
144
432
640
343
1164
46
152
183
336
325
420
294
448
279
390
649
1020
27
52
36
240
265
216
126
Penerimaan PPN
(Y)
39.879.878.274
22.423.543.832
19.825.538.216
31.927.323.475
31.907.197.648
43.726.720.315
43.349.333.435
43.759.966.097
40.632.195.961
57.461.289.383
58.034.273.023
164.567.066.326
46.958.056.286
34.301.311.671
50.080.291.598
40.515.394.082
42.804.323.850
53.604.572.051
59.709.109.488
59.191.577.729
53.976.126.836
54.694.152.536
77.285.455.937
174.252.021.381
73.661.790.795
55.648.974.670
64.106.205.287
47.261.098.423
45.769.738.522
55.987.063.379
85.607.494.330
84.483.711.765
107.965.811.767
100.840.324.349
127.260.261.290
194.046.433.841
85.378.047.357
67.881.429.300
84.416.056.200
66.281.311.602
114.076.947.533
89.727.451.734
167.239.259.645
54
Agustus
176
September
234
Oktober
320
November
440
Desember
1200
Januari 2014
80
Februari
56
Maret
198
April
468
Mei
325
Juni
480
Juli
259
Agustus
408
September
666
Oktober
860
November
814
Desember
1656
Sumber: KPP Madya Makassar, diolah kembali (2016)
82.747.903.397
88.439.964.127
129.671.170.783
139.958.709.095
246.639.086.632
86.590.019.229
70.720.205.202
92.175.843.831
65.571.682.270
75.236.096.203
112.604.237.148
87.070.396.192
85.103.065.598
133.829.947.684
124.520.543.793
120.234.018.654
187.398.536.613
1656, sedangkan
jumlah
pemeriksaan
terendah
dilakukan pada bulan Maret 2011 sebanyak 15. Jumlah penerimaan PPN
terbesar di KPP Madya Makassar diperoleh pada bulan Desember 2013 sebesar
Rp 246.639.086.632 dan penerimaan PPN terendah diperoleh pada bulan Maret
2010 sebesar Rp19.825.538.216.
4.3.2
Statistik Deskriptif
Hasil statistik deskriptif dari masing-masing variabel disajikan dalam tabel
Tabel 4.4
Statistik Deskriptif
N
Minimum
Maximum
Mean
Std. Deviation
PEMERIKSAAN
60
15
1656
329.28
323.810
PENERIMAAN PPN
Valid N (listwise)
60 19825538216
60
246639086632
83183625961.17
46586496630.598
55
4.4
4.4.1
Uji Validitas
Pengujian validitas digunakan untuk menguji apakah pernyataan-
56
Tabel 4.5
Uji Validitas Variabel Pelayanan Fiskus (X1)
Item-Total Statistics
Scale Mean if Scale Variance
Item Deleted if Item Deleted
Squared Multiple
Correlation
Cronbach's
Alpha if Item
Deleted
PEL1
20.6778
6.356
.558
.492
.738
PEL2
20.9889
5.629
.741
.644
.685
PEL3
20.8889
6.302
.605
.411
.726
PEL4
20.9778
6.853
.528
.305
.747
PEL5
21.0333
7.179
.354
.152
.788
PEL6
20.6000
7.321
.385
.190
.778
Dari tabel di atas, dapat dilihat hasil pengujian validitas yang dilakukan
terhadap 6 penyataan yang digunakan dalam variabel Pelayanan Fiskus (X1).
Nilai r hitung untuk 6 pernyataan instrumen secara masing-masing dapat dilihat
dari kolom Corrected Item-Total Correlation yaitu 0,558; 0,741; 0,605; 0,528;
0,354; dan 0,385. Secara keseluruhan nilai r hitung >dari nilai r tabel (0,30),
sehingga keseluruhan enam pernyataan di atas dapat dikatakan valid. Hal
tersebut mengindikasikan bahwa pernyataan yang digunakan untuk mengukur
variabel pelayanan fiskus bersifat signifikan, sehingga dapat digunakan untuk
mengukur variabel tersebut.
57
Tabel 4.6
Uji Validitas Variabel Penerimaan PPN (Y)
Item-Total Statistics
Scale Mean if
Item Deleted
Scale Variance
if Item Deleted
Squared Multiple
Correlation
Cronbach's
Alpha if Item
Deleted
PEN1
16.8222
4.215
.411
.194
.755
PEN2
16.8667
3.712
.621
.563
.685
PEN3
16.9000
3.484
.652
.581
.670
PEN4
16.8889
3.718
.517
.333
.722
PEN5
16.9222
4.005
.451
.270
.744
Dari tabel tersebut dapat dilihat hasil pengujian validitas yang dilakukan
terhadap 5 penyataan yang digunakan dalam variabel Penerimaan PPN (Y). Nilai
r hitung untuk 5 pernyataan instrumen secara masing-masing dapat dilihat dari
kolom Corrected Item-Total Correlation yaitu 0,411; 0,621; 0,652; 0,517; dan
0,451. Secara keseluruhan nilai r hitung > dari nilai r tabel (0,30), sehingga
keseluruhan 5 pernyataan di atas dapat dikatakan valid. Hal tersebut
mengindikasikan bahwa pernyataan yang digunakan untuk mengukur variabel
penerimaan PPN bersifat signifikan, sehingga dapat digunakan untuk mengukur
variabel tersebut.
4.4.2
Uji Reliabilitas
Pengujian ini dilakukan terhadap pernyataan-pernyataan yang sudah
58
Tabel 4.7
Uji Reliabilitas Variabel Pelayanan Fiskus (X1)
Reliability Statistics
Cronbach's
Cronbach's Alpha
Alpha
Based on
N of Items
Standardized
Items
.779
.775
Tabel 4.8
Uji Reliabilitas Variabel Penerimaan PPN (Y)
Reliability Statistics
Cronbach's
Cronbach's Alpha
Alpha
Based on
N of Items
Standardized
Items
.760
.760
4.5
4.5.1
Uji Normalitas
Hasil uji normalitas pada penelitian ini dapat dilihat pada gambar 4.1 dan
59
Gambar 4.1
Histogram
Gambar 4.2
Grafik Normal Probability Plot
60
Uji Heteroskedastisitas
Gambar 4.3
Scatterplot
61
pola yang jelas dimana titik-titik menyebar di atas dan di bawah angka 0 pada
sumbu Y maka tidak terjadi gejala heteroskedastisitas. Dari grafik scatterplot
pada penelitian ini terlihat bahwa titik- titik menyebar secara acak serta tersebar
baik di atas maupun di bawah angka 0 pada sumbu Y. Hal ini menunjukkan
bahwa tidak terjadi heteroskedastisitas pada model regresi, sehingga model
regresi layak dipakai untuk menjelaskan pengaruh Pemeriksaan Pajak sebagai
variabel independen terhadap Penerimaan PPN sebagai variabel dependen.
4.5.3
Uji Autokorelasi
Untuk mendeteksi ada tidaknya autokorelasi dalam penelitian ini
digunakan uji Durbin Watson (D-W test) dengan membuat hipotesis pengujian
sebagai berikut:
Tabel 4.9
Uji Autokorelasi
Model Summaryb
Model
1
R
.746a
R Square
Adjusted R
Square
.557
.549
DurbinWatson
1.073
Tabel 4.9 memperlihatkan nilai statistik D-W sebesar 1,073. Angka ini
terletak di antara -2 dan +2. Dari pengamatan ini dapat disimpulkan bahwa tidak
terjadi autokorelasi positif maupun negatif.
62
4.6
4.6.1
enter. Data diolah dengan menggunakan metode enter pada input alat bantu
program statistik dan dihasilkan output seperti yang diperlihatkan tabel 4.10
berikut ini.
Tabel 4.10
Metode Enter X1
Variables Entered/Removeda
Model
1
Variables
Removed
Variables Entered
PELAYANANb
Method
Enter
63
Tabel 4.11
Analisis Korelasi X1
Correlations
PEN.
PENERIMAAN
PEL.
1.000
.441
PEL.
.441
1.000
PEN.
.000
PEL.
.000
PEN.
90
90
PEL.
90
90
Pearson Correlation
Sig. (1-tailed)
64
Tabel 4.12
Interpretasi Koefisien Menurut Sugiyono
Interval Koefisien
Tingkat Hubungan
0,00 0,199
Sangat Rendah
0,20 0,399
Rendah
0,40 0,599
Sedang
0,60 0,799
Kuat
0,80 1,000
Sangat Kuat
Tabel 4.13
Hasil Uji Regresi Linier Sederhana
Coefficientsa
Model
Unstandardized Coefficients
B
(Constant)
Standardized
Coefficients
Std. Error
12.404
1.898
.347
.075
Sig.
Beta
6.536
.000
4.616
.000
1
PEL.
.441
65
enter. Data diolah dengan menggunakan metode enter pada input alat bantu
program statistik dan dihasilkan output seperti yang diperlihatkan tabel 4.14
berikut ini.
Tabel 4.14
Metode Enter X2
Variables Entered/Removeda
Model
1
Variables
Removed
Variables Entered
PEMERIKSAANb
Method
Enter
66
Tabel 4.15
Analisis Korelasi X2
Correlations
PEN.
PENERIMAAN
PEM.
1.000
.746
PEM.
.746
1.000
PEN.
.000
PEM.
.000
PEN.
60
60
PEM.
60
60
Pearson Correlation
Sig. (1-tailed)
Tabel 4.16
Hasil Uji Regresi Linier Sederhana
Coefficientsa
Model
Unstandardized Coefficients
B
(Constant)
Std. Error
47830658843.808
5783604717.044
107363366.252
12575049.200
Standardized
Coefficients
Sig.
Beta
8.270
.000
8.538
.000
1
PEM.
.746
67
4.7
Pengujian Hipotesis
4.7.1
Berikut ini adalah hasil uji determinasi yang akan ditunjukkan pada dua
tabel di bawah ini.
68
Tabel 4.17
Output Pengujian Koefesien Determinasi (1)
Model Summaryb
Model
R Square
.441a
Adjusted R Square
.195
.186
DurbinWatson
1.659
Tabel 4.18
Output Pengujian Koefesien Determinasi (2)
Model Summaryb
Model
1
R
.746a
R Square
Adjusted R Square
.557
.549
DurbinWatson
1.073
69
dimana Adjusted R Square yang diperoleh adalah sebesar 0,549 atau 54,9%.
4.7.2
Dimana :
Y = a+bX
Keterangan:
Y
= Penerimaan PPN;
= Konstanta;
= Koefisien regresi
Tabel 4.19
70
Standardized
Coefficients
Unstandardized Coefficients
B
(Constant)
Std. Error
12.404
1.898
.347
.075
Sig.
Beta
6.536
.000
4.616
.000
1
PEL.
.441
Parsial
Pengaruh
Pemeriksaan
Pajak
Terhadap
Penerimaan PPN
Merujuk pada tingkat signifikansi menggunakan = 5% dan derajat
kebebasan (df) = n - 2 = 60 - 2 = 58. Dengan merujuk pada tabel T, maka
diperoleh hasil dari t tabel yaitu sebesar 2,002.
Tabel 4.20
Hasil Uji t (2)
Coefficientsa
Model
Unstandardized Coefficients
B
(Constant)
Std. Error
47830658843.808
5783604717.044
107363366.252
12575049.200
Standardized
Coefficients
Sig.
Beta
8.270
.000
8.538
.000
1
PEM.
.746
71
pajak memiliki nilai t hitung sebesar 8,538 yang lebih besar dari t tabel yaitu
2,002 dan taraf signikansi 0,000 yang lebih kecil dari 0,05. Hal ini menunjukkan
bahwa terdapat pengaruh yang positif dan signifikan antara pemeriksaan pajak
terhadap penerimaan PPN.
4.8
Pembahasan
4.8.1
4.2,
nilai standar deviasi dari variabel X dan Y adalah 3,018 dan 2,375
menunjukkan angka yang lebih kecil bila dibandingkan dengan nilai rata-rata
(mean) pada variabel-variabel tersebut sebesar 25,03 dan 21,10. Hal ini
menunjukkan hasil yang baik karena standar deviasi yang merupakan
penyimpangan dari data tersebut lebih kecil dari nilai rata-ratanya. Adapun hasil
analisis regresi pada tabel 4.13 menunjukkan taraf signifikansi yaitu 0,000, yang
lebih kecil dari 0,05. Sementara, hasil uji t pada tabel 4.19 menunjukkan t hitung
> t tabel dengan nilai t hitung sebesar 4,616 dan t tabel sebesar 1,987 yang
berarti bahwa pelayanan fiskus berpengaruh positif dan signifikan terhadap
penerimaan PPN.
Dengan demikian hipotesis pertama (H 1) Pelayanan fiskus berpengaruh
secara parsial terhadap Penerimaan PPN dapat diterima. Hal ini menunjukkan
bahwa semakin tinggi tingkat pelayanan yang dilakukan oleh fiskus, maka akan
semakin baik tingkat penerimaan PPN pada KPP Madya Makassar. Ini sesuai
dengan hasil penelitian yang dilakukan Ibtida (2010) yang juga melihat pengaruh
pelayanan fiskus terhadap penerimaan pajak. Hasil penelitian ini menunjukkan
bahwa semakin efektif pelayanan fiskus maka semakin meningkatnya potensi
penerimaan pajak.
72
4.8.2
4.4,
BAB V
PENUTUP
5.1
Kesimpulan
Berdasarkan hasil temuan penelitian dan pengujian hipotesis yang telah
pajak
berpengaruh
positif
dan
signifikan
terhadap
penerimaan PPN. Hasil temuan ini sesuai dengan hasil penelitianpenelitian sebelumnya yang dilakukan Dewi (2014) dan Wulandari (2014),
sehingga penelitian ini didukung. Hal ini membuktikan bahwa semakin
tinggi tingkat pemeriksaan pajak yang dilakukan, maka akan semakin
baik tingkat penerimaan PPN
5.2
Saran
Sesuai dengan penelitian yang telah dilakukan, maka saran yang dapat
hal-hal
yang
penerimaan PPN.
73
dapat
mempengaruhi
peningkatan
74
75
DAFTAR PUSTAKA
Alfiah, Irma. 2014. Kesadaran Wajib Pajak, Sanksi Pajak, Sikap Fiskus,
Lingkungan Pajak, Pengetahuan Akan Peraturan Perpajakan, Persepsi
Atas Efektifitas Sistem Perpajakan, Kemauan Membayar Pajak Terhadap
Kepatuhan Wajib Pajak Orang Pribadi Di DPPKAD Grobogan-Purwodadi.
Skripsi. Kudus: Universitas Muria Kudus.
Antarasulsel.com. 2015. Penerimaan Pajak Kanwil DJP Sultanbatara 2014 Rp8,9
Triliun. (Online), (http://www.antarasulsel.com/berita/62501/penerimaanpajak-kanwil-djp-sultanbatara-2014-rp89-triliun, diakses 15 Maret 2015).
CNN Indonesia. 2014. Penerimaan Pajak 2014 Meleset Rp 90 Triliun. (Online),
(http://www.cnnindonesia.com/ekonomi/20150105184140-7822529/penerimaan-pajak-2014-meleset-rp-90-triliun/, diakses 14 Maret
2015).
Corry,
76
77
78
LAMPIRAN
Lampiran 1: Biodata
BIODATA
IDENTITAS DIRI
Nama
Jenis Kelamin
: Laki Laki
Alamat Rumah
Nomor Handphone
Alamat e-mail
: Azwni88@gmail.com
RIWAYAT PENDIDIKAN
Pendidikan Formal
1998 2002
2002 2003
2003 2004
2004 2005
2005 2007
2007 2010
2010 2016
Pengalaman Organisasi
a. Ketua Divisi Bahari Periode 2009 2010 KPA Kalpataru Smansa
b. Anggota Bidang PTKP Periode 2012 2013 Himpunan Mahasiswa Islam
(HmI) Komisariat Ekonomi Unhas
c. Dewan Pendiri KPA Handaki Makassar
Demikian biodata ini dibuat dengan sebenarnya.
Makassar, Maret 2016
Hormat saya,
_________________
____
79
Lampiran 2: Kuesioner
: Kuesioner Penelitian
Perihal
Kepada Yth
Bapak/Ibu Pengusaha Kena Pajak
Di
Makassar
Dengan Hormat,
Sehubungan dengan maksud untuk menyusun skripsi yang berjudul
Analisis Pengaruh Pelayanan Fiskus dan Pemeriksaan Pajak Terhadap
Penerimaan PPN Pada KPP Madya Makassar, maka diperlukan data
penelitian sesuai dengan judul tersebut.
Identitas peneliti:
Nama/NIM
Program Studi/Fakultas
: Akuntansi/Ekonomi
80
KUESIONER
KUESIONER INI BERSIFAT RAHASIA.
SEMUA DATA SEMATA-MATA UNTUK KEPENTINGAN PENELITIAN
A. Identitas Responden
Nama Pengusaha Kena Pajak :.....................................................(boleh diisi/tidak)
Umur
: .....................................................
Jenis Kelamin
: a. Laki-laki
b. Perempuan
Pendidikan Terakhir
: a. S3
b. S2
c. S1
d. D3
e. Lainnya
Bidang Usaha
: a. Perdagangan
b. industri
c. Jasa
d. Lainnya
*silahkan beri tanda silang (X) jika perlu untuk pilihan jawaban Bapak/Ibu.
Indikator Pertanyaan
STS
TS
SS
81
Indikator Pertanyaan
3
4
Bapak/Ibu selalu
memperhitungkan pajak dengan
jumlah yang benar.
Bapak/Ibu selalu membayar pajak
terutang tepat pada waktunya.
Bapak/Ibu selalu melaporkan SPT
masa PPN ke kantor pajak tiap
bulan selambat- lambatnya pada
hari terakhir (tanggal 30 atau 31)
bulan berikutnya.
STS
TS
SS
82
No
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
1
1
4
4
5
4
4
5
4
5
4
5
4
4
5
4
4
5
4
5
5
5
5
X1 (Pelayanan Fiskus)
2
3
4
5
2
4
4
4
3
4
4
5
3
3
5
3
5
5
5
3
4
5
4
3
3
4
4
4
5
5
4
3
4
3
5
4
5
4
4
4
4
4
5
4
5
5
4
4
4
4
4
4
3
5
4
3
5
5
4
5
4
3
3
4
4
4
4
5
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
3
2
5
5
4
5
5
4
5
5
6
4
5
3
5
5
5
5
5
5
5
5
4
5
5
4
5
5
4
4
4
4
5
Total
19
25
21
28
25
24
27
25
27
26
28
24
24
29
22
26
26
24
25
22
28
29
1
5
3
5
5
5
4
4
4
3
4
5
4
4
4
4
4
4
4
4
3
5
5
Y (Penerimaan PPN)
2
3
4
5
3
3
5
5
4
5
5
5
5
5
3
5
5
3
4
4
4
4
4
5
4
4
4
5
4
3
4
3
5
4
5
4
5
5
5
4
3
3
5
5
4
4
4
5
4
4
4
4
4
3
4
4
4
4
4
4
4
4
5
4
4
4
5
5
5
5
3
4
3
3
4
3
3
4
3
5
5
5
4
4
4
4
4
4
4
4
5
5
Total
19
21
23
21
22
19
20
20
18
21
23
24
18
22
21
20
19
20
20
20
22
25
83
23
24
25
26
27
28
29
30
31
32
33
34
35
36
37
38
39
40
41
42
43
44
45
46
47
48
49
4
5
4
4
5
3
4
5
4
4
5
5
4
5
4
4
4
4
5
5
4
3
2
5
4
4
2
4
4
4
4
5
3
4
5
4
3
5
5
4
4
5
4
3
3
4
5
4
4
3
4
5
4
2
5
4
4
5
5
4
4
5
4
3
5
5
4
4
4
4
4
4
4
5
4
3
4
4
5
4
3
4
4
4
5
5
3
4
4
4
4
5
5
4
4
5
4
3
3
4
5
4
3
3
3
5
4
3
4
5
4
5
5
4
4
5
4
3
4
5
4
4
4
4
3
4
4
5
4
5
4
3
5
2
3
5
4
5
5
5
4
4
3
5
3
5
5
5
4
5
4
5
5
4
5
4
4
3
3
4
5
4
26
26
25
28
30
21
24
27
25
20
29
30
25
25
27
24
22
23
25
30
24
22
19
22
28
23
17
4
4
5
5
5
3
4
3
4
5
5
5
4
5
4
4
3
4
4
5
4
5
4
4
4
3
5
4
4
5
5
5
3
4
4
4
5
5
5
4
4
4
4
4
3
4
5
4
5
5
3
4
4
5
4
5
5
4
5
3
4
4
4
5
5
5
4
4
4
4
4
3
4
5
4
4
5
3
4
3
5
4
5
5
5
5
3
4
5
5
5
5
5
4
5
5
4
4
4
4
5
5
5
4
3
5
3
4
4
5
5
5
5
3
4
5
4
5
5
5
4
4
5
4
4
4
5
5
4
4
4
4
5
4
4
20
23
25
24
25
15
20
21
21
25
25
25
20
22
22
20
19
18
21
25
21
23
22
17
22
17
23
84
50
51
52
53
54
55
56
57
58
59
60
61
62
63
64
65
66
67
68
69
70
71
72
73
74
75
76
4
4
5
5
4
4
5
5
5
5
4
4
4
4
5
5
5
5
5
5
5
5
4
5
5
5
4
4
4
5
4
4
4
4
5
4
4
4
4
4
4
5
5
5
5
5
5
5
5
3
4
4
4
3
4
5
5
4
4
3
5
5
3
4
5
4
4
5
4
5
4
5
4
4
4
5
4
5
5
4
3
5
4
5
4
4
3
4
5
3
4
4
3
4
4
4
4
4
4
4
5
4
5
4
4
4
4
3
4
4
5
4
3
3
4
4
5
4
4
4
4
4
5
5
4
5
5
4
3
4
3
4
5
3
4
4
5
5
4
5
4
4
5
4
5
4
4
4
4
5
5
4
5
4
4
5
5
4
5
4
5
5
25
26
30
25
24
21
26
29
24
26
25
23
24
25
28
29
26
29
27
27
26
29
22
27
27
25
22
4
5
5
4
4
5
5
4
4
4
5
4
4
4
4
4
4
5
5
4
4
5
4
4
4
4
5
4
4
5
4
3
4
4
4
3
4
5
3
3
3
5
5
5
5
5
5
5
5
4
4
4
4
4
4
4
5
4
4
4
4
3
3
3
5
3
3
4
5
5
5
5
5
5
5
5
4
3
4
4
4
4
4
5
4
4
4
4
4
3
4
5
4
3
4
4
5
5
5
5
5
5
5
3
4
4
3
3
4
4
5
4
4
4
4
5
4
4
4
4
2
4
4
4
5
5
5
4
4
5
4
4
4
3
3
20
21
25
20
19
21
21
20
17
19
24
18
15
19
22
23
24
25
25
23
23
25
19
19
20
18
19
85
77
78
79
80
81
82
83
84
85
86
87
88
89
90
4
5
4
3
3
4
5
4
5
5
5
4
5
5
2
5
4
2
3
3
4
4
5
3
4
3
5
4
3
5
4
3
2
2
5
4
5
3
4
3
5
4
3
5
4
5
3
4
4
4
5
5
4
3
5
3
3
4
4
4
3
3
4
4
5
5
4
4
3
4
3
4
4
5
3
5
4
5
5
5
4
3
5
5
18
28
24
22
17
21
26
25
30
26
25
20
28
25
4
5
4
5
3
4
4
5
4
5
4
5
5
5
4
5
4
4
3
4
4
4
4
5
4
3
4
4
4
5
4
4
4
4
5
5
5
5
4
3
4
4
4
4
4
5
4
4
5
4
4
3
4
4
5
4
4
5
4
3
4
5
4
4
4
5
4
5
5
4
20
24
20
21
18
21
22
22
21
23
20
20
23
21
86
Bulan
Januari
Februari
Maret
April
Mei
Juni
Juli
Agustus
September
Oktober
November
Desember
Total
Bulan
Januari
Februari
Maret
April
Mei
Juni
Juli
Agustus
September
Oktober
November
Desember
Total
2010
Rencana
Realisasi
39,879,878,274
22,423,543,832
19,825,538,216
31,927,323,475
31,907,197,648
43,726,720,315
43,349,333,435
43,759,966,097
40,632,195,961
57,461,289,383
58,034,273,023
164,567,066,326
597,494,325,985
2013
Rencana
Realisasi
81,299,830,052
85,378,047,357
59,127,149,128
67,881,429,300
133,036,085,539
84,416,056,200
133,036,085,539
66,281,311,602
129,340,638,718
114,076,947,533
129,340,638,718
89,727,451,734
125,645,191,898
167,239,259,645
125,645,191,898
82,747,903,397
125,645,191,898
88,439,964,127
133,036,085,539
129,671,170,783
144,122,426,001
139,958,709,095
156,903,933,273
246,639,086,632
1,476,178,448,201 1,362,457,337,405
2011
Rencana
Realisasi
52,344,514,368
46,958,056,286
39,538,734,855
34,301,311,671
60,569,391,355
50,080,291,598
68,864,308,988
40,515,394,082
64,959,436,994
42,804,323,850
72,274,447,950
53,604,572,051
70,113,194,713
59,709,109,488
72,690,073,573
59,191,577,729
74,165,544,533
53,976,126,836
56,128,136,632
54,694,152,536
58,125,987,426
77,285,455,937
90,670,473,670
174,252,021,381
780,444,245,057
747,372,393,445
2014
Rencana
Realisasi
105,868,602,630
86,590,019,229
105,868,602,630
70,720,205,202
105,868,602,630
92,175,843,831
105,868,602,630
65,571,682,270
105,868,602,630
75,236,096,203
105,868,602,630
112,604,237,148
115,951,326,690
87,070,396,192
115,951,326,690
85,103,065,598
115,951,326,690
133,829,947,684
176,447,671,050
124,520,543,793
176,447,671,050
120,234,018,654
176,447,671,050
187,398,536,613
1,512,408,609,000 1,241,054,592,417
2012
Rencana
Realisasi
96,811,761,765
73,661,790,795
89,693,249,871
55,648,974,670
118,167,297,449
64,106,205,287
121,014,702,207
47,261,098,423
105,013,981,943
45,769,738,522
107,575,298,576
55,987,063,379
108,855,956,892
85,607,494,330
108,855,956,892
84,483,711,765
108,855,956,892
107,965,811,767
115,259,248,474
100,840,324,349
115,259,248,474
127,260,261,290
128,065,831,638
194,046,433,841
1,323,428,491,074
1,042,638,908,418
87
2011
2012
2013
2014
32
65
46
27
80
70
74
152
52
56
33
15
183
36
198
132
216
336
240
468
105
95
325
265
325
42
78
420
216
480
175
308
294
126
259
200
144
448
176
408
288
432
279
234
666
10
140
640
390
320
860
11
330
363
649
440
814
12
492
1164
1020
1200
1656
Jumlah
2039
3594
4542
3332
6270
88
Minimum
Maximum
Mean
Std. Deviation
VAR00001
90
17
30
25.03
3.018
VAR00002
90
15
25
21.10
2.375
Valid N (listwise)
90
Descriptive Statistics
N
Minimum
Maximum
Mean
Std. Deviation
PEMERIKSAAN
60
15
1656
329.28
323.810
PENERIMAAN PPN
60
19825538216
246639086632
83183625961.17
46586496630.598
Valid N (listwise)
60
89
Squared Multiple
Correlation
Cronbach's
Alpha if Item
Deleted
PEL1
20.6778
6.356
.558
.492
.738
PEL2
20.9889
5.629
.741
.644
.685
PEL3
20.8889
6.302
.605
.411
.726
PEL4
20.9778
6.853
.528
.305
.747
PEL5
21.0333
7.179
.354
.152
.788
PEL6
20.6000
7.321
.385
.190
.778
Reliability Statistics
Cronbach's
Cronbach's
N of Items
Alpha
Alpha Based on
Standardized
Items
.779
.775
Scale Mean if
Item Deleted
Scale Variance
if Item Deleted
Squared Multiple
Correlation
PEN1
16.8222
4.215
.411
.194
.755
PEN2
16.8667
3.712
.621
.563
.685
PEN3
16.9000
3.484
.652
.581
.670
PEN4
16.8889
3.718
.517
.333
.722
PEN5
16.9222
4.005
.451
.270
.744
Reliability Statistics
Cronbach's
Cronbach's
Alpha
Alpha Based on
N of Items
Standardized
Items
.760
.760
90
91
Uji Heteroskedastisitas
Uji Autokorelasi
Model Summaryb
Model
1
R
.746a
R Square
.557
Adjusted R
Square
.549
DurbinWatson
1.073
92
PELAYANANb
Variables
Removed
Variables Entered
Method
Enter
Correlations
PEN.
PENERIMAAN
PEL.
1.000
.441
PEL.
.441
1.000
PEN.
.000
PEL.
.000
PEN.
90
90
PEL.
90
90
Pearson Correlation
Sig. (1-tailed)
Variables
Removed
Variables Entered
PEMERIKSAANb
Method
Enter
Correlations
PEN.
PENERIMAAN
PEM.
1.000
.746
PEM.
.746
1.000
PEN.
.000
PEM.
.000
PEN.
60
60
PEM.
60
60
Pearson Correlation
Sig. (1-tailed)
93
R
.441a
R Square
Adjusted R Square
.195
.186
DurbinWatson
2.143
1.659
R
.746a
R Square
Adjusted R Square
.557
.549
DurbinWatson
31277057595.146
1.073
Unstandardized Coefficients
B
(Constant)
Standardized
Coefficients
Std. Error
12.404
1.898
.347
.075
Sig.
Beta
6.536
.000
4.616
.000
1
PEL.
.441
Unstandardized Coefficients
B
(Constant)
Std. Error
47830658843.808
5783604717.044
107363366.252
12575049.200
Standardized
Coefficients
Sig.
Beta
8.270
.000
8.538
.000
1
PEM.
.746