A.
Asumsi bahwa seluruh tingkah laku berjalan menurut hukum jelas mengandung
implikasi tentang kemungkinan mengontrol tingkah laku. Skinner tidak banyak
tertarik pada aspek-aspek tingkah laku yang sangat sukar berubah, misalnya aspekaspek tingkah laku yang terutama dikuasai oleh warisan hereditas.
1.
2.
Skinner melihat persamaan antara dasar hereditas atau bawaan dan dasar
lingkungan dari tingkah laku, Skinner mengemukakan bahwa proses evolusi
membentuk tingkah laku spesies yang bersifat bawaan sama seperti tingkah lakutingkah laku individu yang dipelajari dibentuk oleh lingkungan.
Unsur kepribadian yang dipandang Skinner relative tetap adalah tingkah laku itu
sendiri. Ada dua klasifikasi tipe tingkah laku:
1. Tingkah laku responden (respondent behavior); respon yang dihasilkan
organisme untuk menjawab stimulus yang secara spesifik berhubungan dengan
respon itu. Respon reflex termasuk dalam komponen ini, seperti mengeluarkan
air liur ketika melihat makanan, mengelak dari pukulan dengan menundukkan
kepala, merasa takut waktu ditanya guru, atau merasa malu waktu dipuji.
2.Tingkah laku operan (operant behavior); respon yang dimunculkan organisme
tanpa adanya stimulus spesifik yang langsung memaksa terjadinya respon itu.
Terjadi proses pengikatan stimulus baru dengan respon baru.
Dalam memformulasi sistem tingakah laku, Skinner membedakan dua tipe respons
tingkah laku, yakni responden dan operan. Dalam arti singkatnya, tingkah laku
responden adalah suatu respons yang spesifik yang ditimbulkan oleh stimulus yang
dikenal, dan stimulus itu selalu mendahui respon. Contoh tingkah laku respoden itu
anatara lain menggigil karena kedinginan, stimulus udara dingin, sedangkan
responnya adalah menggigil. Pada tingakah laku responden juga bisa dilihat bahwa
stimulus yang sama akan menimbulkan respons yang sama pada semua organisme
dari species yang sama, serta tingkah laku responden itu biasanya menyertakan
refles-refleks yang melibatkan sistem otonom.
Skinner tidak yakin bahwa porsi utama dari tingkah laku manusia terdiri dari reflesrefleks sederhana ataupun respons-respons yang diperoleh melalui pengkondisian
klasik. Sebaliknya Skinner yakin bahwa tingkah laku manusia itu sebagian besar
terdiri dari respon-respon kategori kedua, yakni tingkah laku operan. Tingkah laku
operan menurut Skinner diperoleh melalui pengkondisian operan atau instrumental,
ditentukan oleh kejadian yang mengikiti respons. Artinya dalam tingkah laku operan
konsekuensi atau hasil dari tingkah laku akan menentukan kecenderungan
organisme untuk mengulang ataupun menghentikan tingkah lakunya itu dimasa
yang akan datang. Jika hasil yang diperoleh oraganisme melalui tingkah lakunya itu
positif, maka organisme akan mengulang ataupun mempertahankan tingkah lakunya
itu. Sebaliknya jika hasil dari tingkah laku itu negative, maka tingkah laku tersebut
oleh oraganisme akan dihentikan atau tidak diulang. .
Dinamika Kepribadian Behavioristik
1.
Kepedulian utama dari Skinner adalah mengenai perubahan tingkah laku. Jadi
hakikat teori Skinner adalah teori belajar, bagaimana individu menjadi memiliki
tingkah laku baru, menjadi lebih terampil, menjadi lebih tahu. Kehidupan terusmenerus dihadapkan dengan situasi eksternal yang baru, dan organisme harus
belajar merespon situasi baru itu memakai respon lama atau memakai respon yang
baru dipelajari. Dia yakin bahwa kepribadian dapat difahami dengan
Generalisasi stimulus adalah proses timbulnya respon dari stimulus yang mirip
dengan stimulus yang mestinya menimbulkan respon itu. Sedangkan diskriminasi
stimulus adalah kemampuan untuk membedakan stimulus, sehingga stimulus itu
tidak diberi respon, walaupun mirip dengan stimulus yang diberi penguat.
Generalalisasi dan diskriminasi sangat penting sebagai sarana belajar, karena kalau
keduanya tidak ada, orang tidak belajar sama sekali. Kita selalu belajar dari
permulaan, dan kita terus menerus akan belajar tingkah laku baru kalau tidak ada
generalisasi, karena tidak ada orang yang dapat berada dalam situasi yang sama
persis dan melakukan respon yang sama persis pula.
Menurut Skinner, generalisasi stimulus itu memiliki arti penting bagi integritas
tingkah laku individu. Tanpa adanya generalisasi stimulus, tingkah laku individu
akan terbatas dan tidak terintegritas, yang menyebabkan individu tersebut harus
selalu mengulang-ulang pembelajarannya, bagaiman bertingkah laku secar layak.
Disamping generalisasi stimulus, menurut Skinner individu mengembangkan
tingkah laku adaptif atau penyesuaian diri melalui kemampuan membedakan atau
diskriminasi stimulus. Deskriminasi stimulus merupakan kebalikan dari generalisasi
stimulus, yakni suatu proses belajar bagaimana merespons secara tepat terhadap
berbagai stimulus yang berbeda. Menurut Skinner, kemampuan mendiskriminasikan
stimulus itu pada setiap orang tidaklah sama.
3.
Prinsip dasar pendekatan Skinner adalah: Tingkah laku disebabkan dan dipengaruhi
oleh variable eksternal. Tidak ada sesuatu dalam diri manusia, tidak ada bentuk
kegiatan internal, yang mempengaruhi tingkah laku. Namun betapapun kuatnya
stimulus dan penguat eksternal, manusia masih dapat mengubahnya memakai
proses kontrol diri. Pengertian kontrol diri ini bukan mengontrol kekuatan dalam
diri, tetapi bagaimana diri mengontrol variable-variabel luar yang menentukan
tingkah laku. Tingkah laku tetap ditentukan oleh variable luar, namun dengan cara
kontrol diri berikut, pengaruh variable itu dapat diperbaiki-diatur atau dikontrol.
Pendekatan Psikologi Skinner dalam Teori Kepribadian Behavioristik
Skinner menegaskan bahwa teori-teori tentang tingkah laku manusia sering
memberikan ketentraman yang keliru kepada para ahli psikologi mengenai
pengetahuan mereka bilamana dalam kenyataannya mereka tidak memahami kaitan
antara tingkah laku yang muncul dengan peristiwa yang terjadi dilingkungannya.
Dalam pembahasan ini, Skinner akan dihadirkan sebagai seorang tokoh psikologi
pengembang teori, dengan pendekatan pembelajaran behavioristik sebagai ciri yang
utama:
1.
Skinner amat menentang anggapan mengenai adanya agen internal dalam diri
manusia yang menjadikan manusia menjadi otonom atau kemandirian dalam
bertingkah laku. Keberadaan manusia otonom itu tergantung pada pengetahuan
kita, dan dengan sendirinya akan kehilangan status dan tidak diperlukan lagi apabila
kita telah mengetahui banyak tentang tingkah laku. Menurut Skinner kita tidak perlu
mencoba untuk menemukan apa itu kepribadian, keadaan jiwa, perasaan, sifat-sifat,
rencana, tujuan, sasaran, atau prasyarat-prasyarat lain dari manusia otonom dalam
rangka memperoleh pemahaman mengenai tingkah laku manusia.
2.
Mahasiswa