PENDAHULUAN
1. LATAR BELAKANG
Kamar bersalin adalah kamar untuk ibu yang sudah dalam kala 1 fase aktif atau kala
2 persalinan. Pada saat ini seorang ibu hamil berada dalam kondisi yang paling tidak
menyenangkan, karena berada dalam puncak rasa sakitnya. Tidak banyak yang dapat
dilakukan oleh petugas dalam hal konseling manajemen laktasi, karena sulit bagi ibu untuk
diajak berkomunikasi, kecuali tentang hal-hal yang menyangkut proses persalinan. Meskipun
demikian, gambar atau poster tentang cara menyusui yang baik dan benar, serta menyusui
segera sesudah lahir, dapat dipasang di ruangan ini. Dalam waktu 30 menit setelah lahir, bayi
harus segera disusukan. Beberapa pendapat mengatakan bahwa rangsangan putting susu akan
mempercepat lahirnya plasenta melalui pelepasan oksitosin, yang dapat mengurangi risiko
perdarahan postpartum. Rangsangan putting susu memacu refleks prolaktin dan oksitosin,
dua refleks penting yang dibutuhkan dalam proses menyusui. Meskipun ASI belum keluar,
kontak fisik bayi dengan ibu tetap harus dikerjakan karena memberikan rasa kepuasan
psikologis yang dibutuhkan ibu agar proses menyusui berjalan lancar. Penyusuan dini
dikerjakan pada bayi normal, yaitu bayi lahir dengan nilai Apgar 5 menit di atas 7 dan refleks
mengisap baik. Bayi lahir dengan asfiksia dan bayi dengan cacat bawaan sebaiknya tidak
segera disusukan kepada ibunya. Bila ibu mendapat pembiusan umum, misalnya untuk
persalinan dengan sectio cesarea, penyusuan dilakukan segera setelah ibu sadar penuh,
misalnya 4-6 jam setelah operasi. Pada keadaan ini efek pembiusan pada ibu dan bayi telah
berkurang, sehingga refleks mengisap bayi telah timbul kembali. Penyusuan pasca operasi
memerlukan pertolongan petugas untuk membantu ibu memegang bayi, membetulkan posisi
ibu, dan sebagainya. Bayi yang lahir dengan tindakan vakum atau forcep, sering disertai
dengan trauma kepala, sehingga tidak jarang juga mengalami asfiksia. Meskipun demikian
penyusuan dapat segera dimulai dengan bantuan petugas.
2. TUJUAN UMUM
Terselenggaranya dan tercapainya pelayanan kesehatan yang optimal pada pasien secara
cepat dan tepat serta terpadu di Rumah Sakit Umum Munyang Kute.
3. TUJUAN KHUSUS
Tujuan khusus dari penyususan pelayanan kerja di Kamar Bersalin adalah:
1. Tercapainya peningkatan mutu pelayanan di kamar bersalin
V.
Penapisan kehamilan resiko tinggi dengan menggunakan kartu score Puji Rochayati
Penyuluhan kehamilan meliputi : gizi ibu hamil, personal hygiene, P4K, tanda- tanda
kegawatan kehamilan, rawat gabung dan persiapan ibu melahirkan.
Pemeriksaan penunjang
Senam hamil
Pemberian imunisasi TT
Puerperium
Senam nifas
Perawatan payudara
Penyuluhan meliputi : Gizi buteki, KB, ASI, imunisasi, perawatan bayi sehari-hari.
Kunjungan Rumah
Pelayanan Penunjang
Pelayanan Rujukan
3. Meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan ibu dan bayi termasuk kepedulian terhadap
ibu dan bayi dengan pengobatan kehamilan dan bayi resiko tinggi
4. Meningkatkan kesiapan rumah sakit dalam melaksanakan fungsi pelayanan obstetri dan
neonatus termasuk pelayanan kegawat darurat (PONEK 24 jam)
5. Meningkatkan fungsi rumah sakit sebagai model dan pembina teknis dalam pelaksanaan
IMD dan pemberian ASI Eksklusif.
6. Meningkatkan fungsi rumah sakit sebagai pusat rujukan pelayanan kesehatan ibu dan
bayi bagi sarana pelayanan kesehatan lainnya.
7. Meningkatkan fungsi rumah sakit dalam perawatan metode kangguru (PMK) pada BBLR
Identifikasi perawat/ bidan yang akan mengikuti pelatihan (NLS, NICU, APN,
Managemen Lactasi, CTU)
JADWAL
NO
SUB
PROGRAM
Upaya
menurunkan
risiko infeksi
pada pasien
dan petugas
kesehatan
RENCANA
LANGKAH KEGIATAN
SASARAN
PENANGGUNG
JAWAB
Sasaran :
Bidan pelaksana
Pasien
Pengunjung
TRIWULAN
I
TRIWULAN
II
TRIW
Penanggung jawab :
Katim
Target : 100%
Sasaran :
CSSD
Bidan
Penanggung jawab :
katim
Target : 100%
Sasaran :
Pemilahan sampah
medis, non medis
dan rumah tangga.
Penanggung jawab :
Katim
Target : 100%
Meningkatkan
keselamatan
pasien
Sasaran :
Bidan]
Penanggung jawab :
Katim
Target : 100%
Melaksankan
dan
menerapkan
standar
pelayanan
perlindungan
ibu dan bayi
Mengembang
kan kebijakan
SPO sesuai
dengan standar
Meningkatkan
kesiapan ruang
bersalin
sebagai
pelayanan
kegawatdarurat
an ibu bersalin
dan ibu ham
Meningkatkan
funsi ruang
bersalin
sebagai model
pelaksanaan
pemberian
inisiasi
menyusui dini
(IMD)
Meningkatkan
kedisiplinan
petugas
diruang
bersalin
Meningkatkan
pemenuhan
kebutuhan
SDM di ruang
bersalin
Mengajukan
rencana
perbaikan
ruangan
Sasaran :
Bidan]
Penanggung jawab :
Katim
Target : 100%
Sasaran :
Bidan]
Penanggung jawab :
Katim
Target : 100%
Sasaran :
Bidan]
Penanggung jawab :
Katim
Target : 100%
Sasaran :
Bidan]
Penanggung jawab :
Katim
Target : 100%
Sasaran :
Bidan]
Penanggung jawab :
Katim
Target : 100%
Sasaran :
Bidan]
Penanggung jawab :
Katim
Target : 100%