RL1
RL1
_-
..:",::~I
BUKU AJAR
RANGI(AIAN LISTRI]( I
Olch:
AJlJB AJULIAN ZAlHRA M, S.T., M.T.
DARJAT,
s:r., M.T.
..
KATA PENGANTAR
--_._--_ .
__
_._---
...
kcpada
rckan-rckan
doscn
Universitas
Diponcgoro
alas
saran-saran
Semarang, Desember
Penulis
11
DAFTAR lSI
KATA PENGANTAR
ii
DAFTAR lSI
iii
BAB I
.PENDAHULUAN
1.1 SATUAN 1
1.2 GAYA,KERJA,DAYA
BAB II
2
4
KONSEP RANGKAIAN
2.1 ELEMEN-ELEMEN RANGKAlAN "
2.2 KESEPAKATAN TANDA 5
2.3 HUBUNGAN TEGANGAN-ARL'S 6
HUKUM OHM 8
l-!UKUM ARUS KHIRRCHOFF 10
HUKUM TEGANGAN KHIRRCHOFF 11
ANALISARANGKAIAN LOOP TUNGGAL 14
RANGKAIAj< PASANGAN SIMPUL TUNG GAL 16
22
29
iii
32
55
61
.....................
_ . __ .. ~_._._
_._
,W>....,., __
.~,_.""_
..~, __
,_, ._._~~_
,._
__
"
,._
__
~_
~. _._.,
.. " ,-,.--,-
,__~
~._.,-
RC
66
69
72
84
iv
..-~...-
""~".,.~-.__,
.. '
"
-.~
BAB I
PENDAHULUAN
Mata kuliah Rangkaian l.istrik bertujuan agar mahasiswa mernpunyai
kcmampuan mcngamati fenomena Iistrik, menerangkanuya secara matematis dan
mcngaplikasikannya
1.1 SATUAN
Sistem Satuan Intemasional (S I) didasarkan pada sembilan satuan dasar yang
didaftar pada tabel Ll , dan mana semua saruan Jainnya diturunkan.
Tabel Ll Sistern Satuan lnternasional. satuan dasar
Besaran
Satuan
.Ealljang _________
..._...
Massa
--------Waktu
Ants
Temperatur
jumlah bahan
. inten~nera~J~~!!___~~
sudut datar
sudut ruang
M,"'
___
Meter . -Kilogram
---~--.
Sekon
Ampere
Kelvin
Mole
Kandela
____
. ._-------_
Radian
Steradian
Simbol
_ .111
..
-~.~.
.. -
_,_"
kg_._.______
s
I
I
A
K
mol
cd
rad
sr
--------1.
Besaran
Satuan
Simbol
muatan listrik
coloumb
potensial listrik
Volt
Tahanan
Ohm
Konduktansi
siemens
Induktansi
henry----_.- -...-~_._---_._-------_._-_ .. -Frekuensi
hertz
Gaya
newton
I
joule
energi, keria
Oaya
watt
fluksi magnet
weber
_.~e@l2at~_ !}~~~i_~~f$E~L____
. tesla
.\
w.__
_____
____._
__ ~
C
V
n
S
H
---j
Hz-------l
N
J
W
wb
T
~-
-~~
--
. --~_j
sebesar saw
1 kg.m/s'
Kerja (usaha) dihasilkan bila sebuah gaya bekerja melalui suatu jarak .. Satu
joule kerja ekuivalen dengan satu newton meter (1 J = 1 N m).
Kerja dan energi memiliki satuan yang sama yaitu new/on meter
atauj()u/e.
Daya adalal: laju pada mana kcrja dilakukau, alau laju di mana cucrgi hcruhuh
dari satu bcntuk ke bentuk lain. Satuan turunan untuk daya
adalah watt (W) yaitu satujoule tiap satu sekon (J/s).
1 W = 1 lis
ARUS DAN MUATAN LISTRIK
Muatan
listrik,
satuan
muatan
listrik
adalah
coloumh(C).
1 coloumb identik dengan 2 partikel yang mempunyai muatan
sama, berjarak 1 meter dalam vakum dan tolak menolak dengan
gaya scbesar 10-7c2 newton.
Arus adalah muatan yang bergerak, satuan dari arus adalah amper (A).
1 ampere adalah satu coloumb muatan yang bergerak melewati
sebuah lokasi yang tetap dalam satu sekon.
1 A = 1 Cis
~e6gambar.a
e-D
99- a-
a- a-
gambar. b
Ants dihasilkan
coulomb muatan yang bergerak melewati sebuah 'okasi yang tetap dalam satu
sekon. Muatan yang bergerak bisa positif atau negative. Suatu cairan bisa
mengandung
ion ion positif seperti gambar a, atau ion ion negative seperti
gambarb.
Untuk penghantar
struktur
kristal, Proton-proton
yang bermuatan
positif dalam
inti atom
Potensial listrik adalah selisih pot antara 2 titik sebuah penghantar yang
mcmpunyai arus konstan I A dan daya yang tcrdisipasi antar kcdua titik
tersebut adalah I W_
IV==lW/A
(1.1 )
I V = lW = l.J Is = ~
lA
1C I s 1(.'
(.1.2)
Daya p adalah hasil kali arus dengan beda tegangan, p=vi atau v=p/i.
BAB II
KONSEP
2.1 ELEMEN-ELEMEN
A. 1'11.1'11/ A. .. A.
1'1-1>1"IU1'to..rtJ..rL1
RANGKAIAN
hasil
menyalurkan
Elemen-elemen aktifyang
energi ke jaringan.
bebas (tegaugan at au arus) tidak berubah nilanya
(i )
Gambar 2.1 Simbol Sumber Tegangan Bebas dan Sumber Arus Bebas
Elemen-elemen
Cambar 2.2 Simbol Sumber Tegangan Bebas dan Sumber Arus Bebas
t I
l_
L -<
<:.......
']
bertanda + untuk tegangan V pada elemen tersebut, daya YaJ 19 diserap adalah
\'" i == -(20)(3)
=-=
-60 W
-----=-~---)+<-,;-+~)
<.
~,,+
I
.~--' ~
-v.,~--)
-A
(,
____
C
-I
I = 3A)
,(
-,
'.
._
....
-__.__
._._._J
gambar. a
\
,
-15V
'\v1\\};' ",
_j
-'r,
I
i
_j
1=3A
'1 ,
i,
5V
...
gambar. b
Gambar 2. 3 Gambar (a) dan (b) Kesepakatan tanda pada suatu Rangkaian Listrik
I Elemen
i .!a~lgka!~.I1_
Satuan
..
.-
.-
HH'
__
'
Tegangan
- -.. .. -_.- _- --- -
Daya
Arus
--
..
..
--
.- --- . -- -.--_ ..
I L
ohm (n)
v=Ri
(Hukum Ohm)
1=-
p = vi = j2R
1
tahanan
henry (H)
di
v=Ldt
. = L1 v d t+ .~
. = L'I-di
P = VI
dt
1 iduktatlsi 1
~l.- II .
TI
farad (F)
kanasitansi
.__-'---'--'-------'---
I - - 1
------- -- __- .l
I
v == lJidt + k2
C
i = C dv
dt
p= VI=
C vdv
dt
-.--~--'--------.- --'--------,
Contoh soal :
"5
-~:15Q
L.~
b
a) Tahanan pengganti ?
b) R yang menyerap daya terbesar?
-.---------...___-'-.~--~.---~..------....__.--"'''''....,. ...---~.-.-....
........
,---.-.. ....,.'''~~
..-~.---...- --......
-
...
BAB III
HUKlJM EKSPERIMENTAL
DAN R.\NGKAIAN SEDERHANA
3.1 HUKUM OHM
R. I
..
-:"-~V"\r-----R
P = V .1 =
.J
1-
R =-V2
(3.1)
V2
P = VI. = I.21)\ =R
(3.2)
!_ =.!_ = c
F
(3.3)
I?
VI =V
2G
= 1G
(3.4)
10
adalah
sebuah
titik dimana
mempunyai
hubuugan bersama.
atau
Id
Hubungan
dua elemen
rangkaian
sebuah
titik
sambung yang disebut simpul ( node). Sebuah titik sambung dua elemen adalah
sebuah simpul sederhana (simple node); titik sambung empat elemen atau lebih
adalah simpul utama (principal node), Dalam metode tegangan simpul untuk
menganalisis
rangkaian,
persamaan-
persamaan
akan diperoleh
pada simpul-
ants yang masuk sama dengan jumlah arus yang keluar. Konservasi muatan listrik
adalah dasar dan hukum ini, Pemyataan hukum arus Kirchoff dalam bentuk lain
adalah (i) arus total ke dalam sebuah simpul adalah nol;(ii)ams
total ke luar
pada gambar
berhubungan
pada sebuah
titik
sambung bersama membentuk sebuah simpul utama. Ants total ke dalam simpul
adalah
...
-=---_.
.....
I ....
--;.:
......
-
11
Persamaan yang sarna diperoleh bila jumlah arus yang masuk dibuat sarna
denganjumlah ants yang keluar:
II + I 3 = h -I- I .rl 15
~V
.f...J
/I
::::0
(3.5)
11=1
R,
f-~-~-~~--I./v"(-------I
I
I,
v,
.L
oc('\
V2~:R2
I.
iI
_. _ .._
....
_ i
Untuk setiap lintasan tertutup dalarn sebuah jaringan yang diikuti (dilintasi)
dalam satu arah tunggal, hukum tegangan Kirchof] ( Kirchoff's voltage law)
menyatakan bahwa jumlah aljabar dari tegangan -tegangan adalah nol. Sebagian
dari tegangan tersebut mungkin adalah sumber tegangan , sedang yang lainnya
diakibatkan oleh elemen-elemen
(dc),tegangan terakhir ini adalah dalam bentuk V=lR .Dalam mel.ntasi lup (loop),
jika sebuah elemen dimasuki pada ujung potensial yang negatif, maka dalam
penjumlahan tegangan diambil negatif
Contoh, dengan memulai dari pojok kiri bawah dan rangkaian satu lup
pada gambar 3.4 dan menerapkan hukum tegangan Kirchoffpada lintasan elemen
yang searah jarum jam, dihasilkan persamaan berikut :
- V(J + VI .]. V
b -~
+ V3= 0
_.
12
.dimana () dianggap
011\
nj__
'3-'---';~"-'--(::~)----'-'1
,
V,
v,
R.,
(a)
(h)
!-
V2 +
v.~=
atau -Va
I-
IR/+ Vb
+ fR.2 + fR3 =0
Lup dapat diikuti dalam arah yang berJawanan dengan jarum jam, yang
hanya mengubah tanda dan masing-masing mas tegangan. Biasanya yang paling
sederhana adalah pertama-tama menetapkan arah arus positif dan kemudian
mengikuti lup dalam arah tersebur.
Contoh soal:
Tentukan ix dan V x nya !
6 ohm
v
,./\.\/._
_--
"
R"
.. ~':,"
,
I
12V
...~:
"\
... J"
s onrn
{ : j 5 A-
I
.
;.
./,.\.
13
Penyelesain :
60
.
2A
Itotal = I~ = 2 A + 5 A = 7 A
V total =- V"
V,!(~V6QS + V
6~lp =
t.6 + 12
7 .6+ 12
= 42 + 12
==54 volt
2)
Penyelesaian :
Cabang = 6
Simpul
Dari simpul A
2 A - i,- 10 A = 0
i~= -4 A
Dari simpul B
- iRS
-12 A + 10 A = 0
ht5 = -2 A
3)
SO ohm
! :\ .
[_
,,:: 250hm
Dati loop C
-Vx + 60 V + (-2 . 5) = 0
Vx1 =50V
14
Penyelcsaian
r . R = 2 A son =
100 volt
Tegangan ini sarna besar pada resistor 100 ohm, maka besarnya 1 pada resistor
..
1111 a
d aIaI1, I = -;:-=
V -100 = 1 A
R 100
= 3 50 =
L50 volt
= 250/25
= 250
Volt
=10 A
30V
ailahrn
I'
, I
120V
i -'-2 A
15ahm
I.
r
120(-2)
= 120
P 3UU
j2R""
P 30V
30(2)
22 . IS
== 60W
P1Srl
22.30
60W
(menyerap
120 W)
15
i,
oc(
~i
~'.
II
I'
i"-',
(~"
,:__)
-----"I
I
,! I
I
I,
!\
'L
)1
--",
I
(-"_!"/-l
I,
"---',,.'~-',!
--
\ "'/"''-"
,_~---,---------i
L__
Pada gambar 3.6, arus mata jala (mesh current) II dan 12 ditetapkan untuk
jaringan tiga cabang yang sama. Arus di dalam cabang tengah (panah putus-putus)
diberikan oleh selisih kedua arus mata jala I I - 12 yang tidak diketahui dapat
diperoleh dengan menerapkan hukum tegangan Kirchoff bagi kedua lup (loop)
dalam mana kedua arus matajala tersebut mengalir. Umumnya paling baik adalah
mengikuti lup-lup dalam arah yang sama seperti arus sehingga tanda-tanda suku
regangan mengikuti suatu pola yang sederhana. Untuk suatu jaringan planar
(bidang yang umum, suatu arus mata jala ditetapkan pada garis keliling masingmasing daerah terbatas ke dalam mana jaringan membagi bidang tersebut. Adalah
mungkin juga menggunakan pasangan Iup yang lain, dalam hal mana orang
biasanya membicarakan arus sebagai arus-arus lup (loop currents)
500m
200m
1---1
OC!, -~'
I,
i-----..-,
'
L .----,
I
~100hm\
1,
I,
IDCC)
8V
._----_._,
I
I
dari titik a
-20 + SIt + 10 (II-I2)
=0
16
SUKU,
15II-IOh=20
. -1011 + 12h::::-8
penyelesaian persamaan - persamaan ini secara serentak menghasilkan II ::::2
A dan 12
'\II./\.
1 ( .. ,
12QV
.L .._ ._.
__ . _ ... _..
Penyelesain
V,
':
._
_1
150hm
LE+ LiR=O
-120+30i+2Vi\-15i=O
(1)
VA=iR=i(15)
(2)
2067 A
_...-
120 A
30 mho
::;::
__
+
- '~'--"'-.
I
30A
I)
1Srnho .,-'
______
1 ._r._ ._...__J
j
15 mho
17
V = 2 volt
Langkah - langkah analisa
1. Menghubungkan elemen secara parallel dan menganggap adanya
tegangan V yang melintasi setiap elemen
2. Pilih satu titik referensi yang lebih negative dan V, tentukan arah ants
3. Gunakan KCL
Jaringan yang diperlihatkan pada gambar (b) berisi lima simpul dimana 4 dan
5 adalah simpul - simpul scderhana dan
J ,2,3
Dalam metode tegangan simpul, salah satu simpul utama dipilih sebagai acuan
dan persamaan - persamaan yang didasarkan pada hukum arus kirchhoff
dituliskan pada simpul - simpul utama lainnya. Pada masing - masing simpul
utama lainnya ini suatu tegangan ditetapkan , dimana dapat dimengeti bahwa ini
adalah tegangan berkenaan dengan simpul acuan. Tegangan - tegangan ini adalah
yang tidak diketahui dan bila ditentukan dengan metode yang sesuai, menghasilkn
penyelesaian jaringan.
(a)
(b)
Gambar J.8 Analisa Rangkaian listrik dengan met ode tegangan simpul
Jaringan digambarkan kembali pada gambar (b) dan simpul 3 dipilih sebagai
acuan untuk tegangan- tegangan VI dan V2. hokum ants kirchhoff memerlukan
bahwa ants total keluar dari simpul 1 adalah not :V1- Va VI
---+-+
RA
RB
VI- V2
-0
Rc
(3.6)
18
Dengan eara
V2-Vl
He
V2
V2-Vh
=0
j( I~'
---+-+
/?I)
(3.7)
menerapkan hukum arus kirchhoff dalam bentuk ini tida.; berarti bahwa arus ants cabang yang sebenamya semuanya diarahkan keluar dari salah satu simpul.
Sesungguhnya ants dalam cabang 12 perlu diarahkan keluar dari satu simpul dan
masuk ke yang lain.
Persamaan dalam bentuk matriks
_1 +_1 +_1
RA RB Rc
[ 1
__ 1
;:_1_+_1_
Rc
Rc
RD
Val
/RA
]lVl]
(3.8)
V2 =
VyRB
RE
tahanan dari semua cabang yang menghubungkan simpul 1 dan 2 ( hanya satu
cabang seperti ini di dalam rangkaian yang ada)
pada sisi sebelah kanan, matriks arus berisi arus - arus penggerak Va/RA dan
Vb/REo kedua suku ini diambil positif sebab keduanya mengalirkan ants ke dalam
sebuah simpul.
Contoh soal
2 ohm
1<!
1
-
,.I
r-_,50hn{
I,
i
!
OC~)25
___.~
10 ohm
r;
1'---'
'
I,
v L~ ~_I
._,
20hm
.J\j\/\----l
l ,-----'\
1
>!I biT
~.. I
4 ohm "'"
,__ ~-----
,. DC ( ~ )50 ohm
__ ..__..__
._i
19
Penyelesaian :
Menurut hokum ants Kirchhoff, ants netto yang keluar dad simpul I haws nol
.VI VI-25
VI-!v2
-+--1=0
V2
5
10
=0
V2 - vt + V2 + V2 + 50
104
4
2
.!_ + .!_ + _1
2
10
- _.!__
~:_I_+_I_
10
10
[VI J
V2
/),=
NI =
15
0,11
- 25 085
,
O,SO
I-0,10
- 0,1
0,85
:::;: I 75
01 =0670
N2:::;:
'
'
0,80
5 I = -19,5
.
1-0,10 -25
Dari sini,
V=~=261V
I
0,670
V = -19,5 =-291 V
2
0670
'
,
'
= ---VI2 ;::-1,3 I A
tT2
l- =, '-
VI
10
= 3 17 A
'
Contoh soal :
.:. Tentukan jumlah cabang dan simpul
l-larga i;.; dan V;.;
"'A"~"'."'_'~'_'_"""""""_._~"""""'''''''''~''_.
''_'.'_.
~~'_'''
,..~.~
_,..."'.
..
._,__ .._",.,"'
~ _
""
__ __ _
_._
,._-..
"--_ ..
. ..
",,
--.~---
..
20
1.:l
I,
I,', 1
50hm
I , _ '. 60V
(.I ';
~--,-
"~}-.-
1? /I
DC
<:
!
<,
R,
Simpul
I_
,,'
Cabang = 6
.10 A
.~">
-z
2 A - i,- 10 A
5 ohm
12 A
iRS =
-2 A
-I-
=0
i, =-4 A
Dan simpul B
- iRS -
Dari simpul A
_j___. , ,_J
L-
:=
Dari loop C
-V x + 60 V + (-2 . 5) = 0
10 A=::O
V~I = 50 V
.:. Hitung daya total yang disalurkan pleh sumber 60 V dan daya yang
diserap oleh masing - masing resistor.
70hm
'V\I'v
Ii
DCL
60V
~tL
12ohm ~
<:':>
60hm;;'
L_j.
'1"
L.
'Jr
\
-[
_
Penyelesain :
Besar hambatan cd
Ref
= ~=4n
12+6
Besar hambatan ab
Rab = 7 + 5 = 12 (1
Besar hambatan parallel cd dan ab
R =~=3(1
P
4+12
7 ohm
"
5 ohm
_J
21
60V
Rt
IOn
It= -=-=6A
lef= ---6A
12+4
= 4,5A
.!3.4,5A = 3A
18
= 252
f .R = 2,25
Psn= f .R = 2,25 .5
= 11,25 watt
BABIV
PEMBAGIAN
TEGANGAN
DAN ARUS
'.,'
y"" \/-
'/-
+ "
1+
R1, "V I
>'y
PI
2, '> 2
= ,2 RI
Pz = 12 R2
~-------- ---_l-
p) "'-12
R.1
- I
j
(b)
(a)
1.1(a)
V2=RzI=Rz
R, +R2
Atau,
'1
v 2 --
R2
Rl +1<2
RI
RI +1<2
.V
Tegangan yang timbul melalui salah satu tahanan seri tersebut adalah tegangan
total dikali rasio (perbandingan) daripada tahanan total pembagian tegangan dan
kombinasi tahanan kedua-duanya dapat digunakan, seperti dalam rangkaian yang
22
23
diperlihatkan gambar 1.2. Diluar kepala maka kita kombinasikan tahanan 30 dan
60 untuk mendapatkan 20 sehingga kita dapatkan bahwa V/\ adalah 2/6 dari 12
Sill f
V atau 4 sin f V.
Ganda (Dual) daripada pembagiau tegangan adalah pembagian arus bila sekarang
diberi arus total yang masuk kepada dua konduktansi paralel, sebagai yang
digambarkan oleh rangkaian dari gambar 3(a)
.Arus yang mengalir pada 02 adalah,
12:=:G2V=G2
I
(/1 +(;2
'. '
...
\
4.0
I.
12sin6V("",\
6.0
Jv;
3.0
-I
..
(a)
=
Dan dengan ~a yang serupa,
I
!
(b)
I= II + h
24
.,11
.,: I,.>R4
/R2
"
1...
Garnbar 1.3 Pembagian arus
I:; II + 12 -I- 13+ L~
1
II
=
1/,+1,
\,
I1-
?~
R,
+1
U1
RlUf(l'"mld)
+'
RI
Jadi arus yang mengalir melalui salah satu diantara konduktansi paralel pada
Gambar 1.3(a) adalah arus total dikali perbandingan daripada konduktansinya
dengan konduktansi total.
Karena kita diberikan
nilai tahanan
konduktansi
maka
bcntuk yang lebih pcntiug daripada hasil tcrakhir didapatkan deugan mengganti
01 dengan l/RI dan.G, dengan IIR2,
h=
RI
R +R;
1 dan II =
R2
Rl+~
Alam tidak bergembira melihat kita disini karena kedua persamaan terakhir
mempunyai sebuah factor yang sangat berbeda. Dari factor yang digunakan
25
12 sin I
4 + (6)(3 )/(6 + 3)
1=
12 sin t
.-=4/3 sin t
4 + (6)(3)/(6 + 3) 6 + 3
Contoh soal
r.
Berapa I..?
II ".
. "40
Jawab:
h = R,o, I
R2
12R2
e;
4.2
4/3
=6A
2. Berapa Ix... ?
zsv",
'T
1
.. __
...
12 ! ~4A
t
...... -
~"'.-.-~--.-'-..-..
'
---....-.-.-----,--~ ~--,.--- -.
26
Jawab:
--
I?
-_252
=12,5 A
= Ix.!? ..
N1",
Ix
= J ....Rwl
1(,
12,5.3
6
12,5
2
= 6,25 A
HUBUNGAN DELTA
"~
'
'~_
~.,."...,.,.,w
.."...""'"
~..,.",.''''''_'''._.,
.,,,,,,,
"~
~,
~
27
(b)
Gambar 1.4
H U BUNGAN B1NTANG
1 1.1C
__
I..
..--~,
........J
N ...~~'"", r
.,., ........,..,.
I~
""'f~'
"
'..i....... ~~(---.-
...-.----
..
(bj
(a)
Gambar 1.5
28
U2.:1 gambar l.Sa dan 1.Sb diketahui bahwa untuk hubungan bintang berlaku
::::"j;"':':':"1gan:
~..
bintang :
BABV
METODE
laringan yang diperJihatkan pada gambar 5.1 terdiri dari 3 simpul. Dalam metode
tegangan simpul, salah satu simpul utama dipilih sebagai acuan dan persamaan-persarnaan
yang didasarkan pada hukum arus Kirchoff dituliskan pada simpul iainnya. Pada masingmasing simpul utama lainnya diretapkan
yang tidak diketahui dan bila ditentukan dengan rnetode yang sesuai, menghasilkan
pemecahan jaringan.
0,2.0
,II
!
1.0 ',::'
,/
( V~) -2A
.;s.~ r:
,/
)--r'
/
.~
..
"\
=<v>:
/~
Pada simpul 1
Pada sirnpul 2
=3
1 V2+0,2(V2-Vt)
=2
- 0,2 VI + 1,2 V2 = 2
0,2 V2 = 3
29
- ~"_"".'.""'."'"'M'~'_"~_.,_,._,",",,,,_,.,,,.,,,
__-,,,,,,,,,,,,,,
."
~,.....
'''''''''"'''''
'''_..,
''''"_._~'''~'''''"'
~'
" ..~..~.~~'_._.~
"'._._
.."_.~_,~._'_
"
,_
W"__
".'_,'..__'_~.'
30
Dengan metode subsitusi dan persamaan 1 dan 2 dihasilkan:
Vl=5 V
V2=2,5 V
-('-~)- - I
I
I
r'~----::-----o_-r--'-'Iv\'---r -----1
3D
20
J_
_1
---W\---------I----..-----~
I
-, -8 A
I:1 n
5V
:i .r:25 A
4Q
Pada simpul 1
3(V1- V2) + 4 (V1- V3)
(-8) - (-3) = 0
7Vl--3V2-4V~
=-11
Pad simpul 2
3(V2-V1)+1
V2+2(VrV3)-3
-3
VI
+6 V 2 -2 V 3
=0
=3
Pada simpul 3
4(V3-V1)+2(V3-V2)+5V3-25
4 V, - 2 V 2 - 11 V 3
=0
= 25
.:_'.'_'.'
.~_
~...
".~
31
-11 -3 -4
3
6 -2
25 -1 II
=IV
VI =
7
-3 -4
-3 (, -2
-4 -2 II
:_'nruk mencari nilai V 2 dan V 3 lakukan hal seperti di atas.
Acuan
Gambar 5.3 Analisa tegangan simpul dimana ada sumber tegangan dan sumber arus di dalarnnya
v2) + 4 (V 1- V3) -
(-8) - (-3) == 0
7VI-3V2-4V3
=-11
........
---
---~--_'
__
n'
'_"
, ,,"""'
__
"'.,.,~ ..~ .
32
Pada sirnpul super (kuning)
jumlan keenam arus yang meninggalkan simpul super = 0
3(V2-VI)-3+4(V3-VI)-25+5V3+1
V2 =0
= 28
selesikan den gan metode matriks
-II -3 -4
0
28 , 4
-1
22
7 -3 -4
-7 4 0
0
=-24
-i
11
rnarrik, seperti pada contoh penyelesaian di atas. Untuk lebih jelasnya lihat jaringan gambar 4
di bawah ini. Apabila hukum tegangan kirchoff diterapkan pada jaringan tiga mata jala maka
akan diperoleh persamaan seperti dibawah ini:
RA
RC
RE
1-'--'\/'V\I--'VV\V--~"'vVV----'
( +',
l _ iVa
..", l ,---'
\ .---,.)
l
\
11
i
i
___.
./
<,
RB
12
::;::
(' +
RD
13
Vb
L' ___J~_~:
.i
___I
II. l~, dan 13 adalah arus matajala KVL diterapkan pada tiap loop.
It.RJ\ + R13(II - h) = 0
Loop 1 =>
-Va
Loop 2 =>
Ru (h -It) + Iz.Re
-I-
-I-
Rn (h - h) = 0
(5.1)
(5.2)
33
Loop 3 =>
R (J:, - h)
+ Vh + h.RI~= 0
(5.3)
_RB1l+(Rn+Rc+RJ))I2-Rnh
~ RD. h
=0
+ (RD + RE) b
=-
Vb
-RII
(5.4)
RU+RC+RIl
- R~)
RI2
[R"
R21'
R22
R31
R32
R"
R2J
R33
r] [V']
12
13
,:
(5.5)
~2
\3
V2
RI3 RII
R:12 R23 : R21
V)
R.n
VI
II- -
RI2
R31
R33
RI2
Rl.l
R22
R23
R23
R33
RI3 Ril
R23 : R21
RI2
I2 - R22
VI
V2
R22
RI3
R23
Rn
V3
R)3
RJ'
Rl)
R))
RI2
RI2
Vd !RIl
RI2
RI)
R21
Rn
Rn
R22
R23
RZ3
Rli
V2 : R21
V) Rl'
RI2
I)
='/
=?
"''I
R)3
19
-6: -12
-6
18
-12
18
- 6
-6
18
34
h=
19
-12
-6 : -12
18
-6 = 12960 : 2880
18
-6
18
601
19
-12
18
-6 =4320: 2880:;:;;1.5 A
-6
18
19
60
-12
0
19 . -12
b=
-12
18
0 : -12
-6
0
= 4.SA
53 ~tTODE"MESHCURRENT
~.~~
adalah sifat rangkaian sebidang. Metode ini ridak dapat dipakai pada setiap
jari....,~- .Analisis mesh hanaya dapat dipakai padajarinagn yang terletetak dalam satu bidang.
Kita ':~"::-';;:ikan mesh sebagai sebuah loop yang tidak mengandung loop didalamnya. Untuk
meias;
1'Q::} penyelesaian
,.-----.,
H1 ~
'"
12)
r
.l,
7\) -1"
IT'
+')
r-.."
3f9
I
J
11
<,
! 13
6 V ( ..'
)"
:.::. 1
~,' I
212<
L__ .__,
.l
3il-iz-2iJ=7-6
looc :.
-il + 6h - 3h = 0
locc ::
Ki:2
l-:'::';" ~;;
3 -16 -21[
-3 I1= [7 -61
0
i12
-1
[- 2
-1
-3
-2113
i3
-1
-2
6 -3 :!-1 6 -3 = 117 : 39 = 3 A
6 -3 6 1-2 -3 6
II = 0
35
3
h=
-2
-1
-;-3 : -1
I~= -1
2
0:16 -- 2
-3. = 93 : 39 = 2.38 A
-3
-1 -2
13
;:::48 : 39 = 1.23 A
-3
-2 -3
-1
-1 -2
-3
Bila di dalam rangkaian terdapat sumber arus, maka akan mereduksi jumlah mesh
::-:..enjadi mesh super.
C.:mtoh:
: ._-\
12)}'
.
" .~
1 >< ".
..
2U
(~"J ~~~
.I .
1,
<,
r v( ~ )
7 A(
!.) /
,J
1_ .. _".
I.
)"
HI
I ..
...1
13 '" 0
il-4h+4h;::: 7
\~esh2:
:::-11 + 2h + 3(h-h)
=0
~ -i3 ;:::7
7 -4
11 ;:::
-4' 41
11
-3 : -1 6 -3 =9A
-1
0
-1
4
-4
41 \1
12 = -I 0 -3 : -1 6
7
-I
-3 =-2 A
-11
36
-4 7
1
13 =
-] 6
0
-4 4
0: -I
-3 =2A
_.II
Bila sumber arus terletak di keliling rangkaian, maka mesh dimana sumber arus ter
dapat diabaikan .
Contoh:
..
Pada mesh 1:
i = 15 A
Pada mesh 2:
Ii i:-i1)+2h+2(h-h);::: 0
-: 5 - 6i2 - 3 i3 ;:::0
(I)
Pada mesh 3:
1 '9 Y" = b-iJ ;:::1/9 (b-il)
(2)
15
il=156
l[ill f15l
oI
06
0
-3
Ii]
213 i,
010
-3:06
15 1/3 2/3
iz ;::: 15
l'l
-3=75:5=15A
0 1/3 2/3
.......
_""
.. ""'
....
"'."'~"''-
..........
V'O'>.
....
,_,,_
......
, .....
''_._.,','"-'"''''~_.._.,''I'''"""_"",,1-.,,.-.-_
37
12 =
I
0
15 0
I
15 . - 3 : 0
15 2/3
0
- 3
151
II
15 : 10
0
-3
10
1 13
213
15
55: 5 = 11 A
113 2/3
o
1/3
0
6
85 : 5 = 17
SIMPUL
38
Coutee
seal:
V2
V4
\_.=
[I~;{(A
VIl/
~RE
v. - ~~ ~-.-
- _. - - _ . = 4
O.=-
(1 )
r'J -
: ':
V4
V4 - VI
+ -1 + 2,5
=0
(2)
Vi)
(3)
----:
- - 0.>
z:
0':;"\:
= ,-,
.:;(\-.VI)
.. - ... ...
":",
= -10
39
10.5
zr
- VI
0,5
Jl2
=-
4 + 12
0,5
= 16A
Po,s
= V~-JI2
2
PH}
0+4
;:::--=2A
= (2/.1 = 4W
=
V4 -Ii;
2,5
=-
2 + 12 = 4A
2,5
12 - II =]4
h.
= 14 + 11.................................................................................
(I)
------~------------~----~40
-I-
12.1 2 h + 0,2 V y
-l:
I (I ~-
(4)
(2)
== 0
(3)
.. - h + 3,514=
(4 )
14
II =
I2
14
-40
-0,5 -40
]2
3,5 12
-0,75
0 -0,75
2,5
-J
;:::176 =: -16A
-It
-0,5 2,5
3,5
-]
b =14-16=-2A
h = 14 + 0,75II = 14 + 0,75(-16) = 2A
I4 = 12-13
3,5
10.5
= 12+2
=4A
3,5
= -)6A
=4-2 =2A
lz.s = 14= 4A
Dalam suatu rangkaian listrik yang mengandung lebih dan satu sumber, tanggapan
arus I tegangan dapat diperoleh dengan menjumlahkan semua tanggapan yang diperoleh dari
masing-masing sumber secara tersendiri.
(sumber tegangan - dihubung singkat, sumber ants - rangkaian terbuka)
contoh:
._-----------------------41
1.
\/\(\.
=_3_+_6_.2
6+10 6+9
60
:: 0,2 + 0,8
lis=
=IA
2A
2.
In
2Q
i\
10 V ~ , 1
= 2A
_ 2 i;.;
I . '" _
'
._ _
_.._ .. __J
3 V" - 4 ix
0,50:
3A
/2 iX"
i
=6
//
~J.__ .'
=:
i''x
=:
-0,6A
atau
2Q
--'\I\!\
~
iX"G
l_
..
Sehingga didapatkan
ix
(1,
=0
=0
sehingga i'',
= - 0,6A
42
Sebuah jaringan Iinier yang mengandung dua atau lebih sumber independen dapat
dianalisis untuk memperoJeh berbagai tegangan dan arus cabang dengan membiarkan sumbersumbernya bekerja satu ,Persatu , kemudian mensuperposisikan
(menjumlahkan hasilnya.
Prinsip ini dapat diterapkan karena adanya hubungan linier antara ants dan tegangan. Dengan
sumber yang dependen, superposisi dapat digunakan hanya ketika fungsi kontrolnya bersifat
eksternal terhadap jaringan yanjg mengandung sumbernya, sehingga kontrolnya tidak berubah
ketika sumbernya bekerja satu persatu.
Catatan:
bckcrja . diganti
.\"1I1II/J(''' Illl1gga/
dengan hubung pendek ..sedangkan untuk sumhcr oms digantikan dengan l-ubung terbuka (
open circuit).
Superposisi tidak dapat secara langsung diterapkan pada perhitungan daya karena daya pada
sebuah elemen sebanding dengan kuadrat dari arus atau kuadrat dari tegangan , yang bersifat
nonlinier.
Contoh:
Hitunglah arus dalam resistor 230. pada gambar berikut:
r----l
I
-,
'
I
270 .....
",
<,
i
I
:t---r--------l
I
470>
<,
1
ell)
'r
_J _....._...... _'" _'.-_. .._'"
230 ':.>
>
20A
200V(
+ }
.._..
1
.. - .... - __j
lawaban:
Dengan sumber 200 V bekerja sendirian , sumber arus 20A digantikan dengan jalur terbuka
seperti ditunjukkan pada gambar di bawah.
R
cq
43
..--r----yk-----.-'.470
::c~
270
<\
L _
f
e.
---_.-.
l'
230,'
D.c
200V \ !-)
_-_--
___
[27]
1,65 A
Ketika sumber arus 20A bckerja sendirian , sumber 20DY digantikan dengan jalur tertutup
. -.-. r .-
... \11/\.
40
270.
-,
tl"
II
470>
230:
j")
' . 20A
,"
s.e
= 21,25.0
21,15 (20)
21,15+23
= 9,58 A
Iml =
1'23(2
+ 1"m} 11,23A
44
TEOI{EMA
TIIEVI':NIN
DAN NORIlION
Jaringan A
r--
--.---- .. T .-
).
.(
I ....
;' !.',
\
I
VTH('
i1._
I)
.. __
.
.._ _
IN
Vlll = VOC
= ]SC
Contoh:
a
600
260
200v\ ' ,
400
I __
_L_
. ._
R
TIl
= 26 + 40.60
40+60
= 50n
45
IN = lsc = lab
RT = 60 + _~~2_= 75760
26+40
'
1= 200 =264A
75,76 '
b
Ihs
40
X 2.64
40+ 26
= 1.6 A
.
It ! ... --J...v
J.
600
200v
-- 'Ii\;
260
..,
u
Y'I'II
= Voc
=Y,\B
= Y~()n
40
60+40
400:
Pengecekan :
1----.._"-'--.'--.-~
..
...
,...
I
80V('
500 .
/V,/\
r-
.. ----e
500
l. )
. ' 1,6A
b
Vlh
RnJ=-
In
Rn[==5 KO
4.
Isc = lsc
=
14 V + lsc 12 m A
4--+2.-2+3
2
=03+03=16mA
2+3
'
,
,
Y1=4V
Pada simpul 2 Li = 0
1
2k!l
~'v---+7
\
=8
)=0
46
5kfl
lA/,.A--l>
1kn",>
<.
(+\
8V \ _ J
-1'"
.....
II
I
I
,--T-l
..--
-,
5 so
--rL._.
.. ..
l>
<
,;~~
<
<-
,y,
"1'
I kn
_.... _1
61x (V)
">-,
I-'-:~ +~'~l"
bebas
mendapatkan RnI
6n:~.:i
Il
IL--.{<i> ,
.-
---'------0
20V
- 20 + 4 Isc- 6 Ix = 0
- 20 + 4 Ise"" 0
6i2
J ",
,
\." ..\
lsc = IN"" 5 A
, 'a
. + ..
30 V\ _ )
."'_.....
6 Ix- 20 + 4 lx - 6 Ix:::: 0
4 Ix= 0
L. __
.__-_.-_...._ II b
I)
SAl.
Ix"" 5 A
Vex:::::: V 6D = Vi'll::::: 6 . 5 = 30 V
"
Maka
6.0.
IL"
--~-,-->
-Ob
Rm =
VI/I
. IN
30
5
= 6 (2
Sebuah jaringan resistif , aktif, dan linier yang mengandung satu atau lebih sumber
tegangan atau ants, dapat diganti dengan satu sumber tegangan tunggal dan satu hambatan
seri (teorema theventn), atau dengan satu sumber ants tunggal dan satu hambatan parallel
(teorema Norton).
Catalan:
Tegangannya disebut tegangan ekuivalen Thevenin , V', dn arusnya disebut arus ekuivalen
.lonon, 1'.
47
Kedua hambatannya sama.R'. Ketika terminal ab pada gambar di bawah ini dibuka, sebuah
tegangan akan muncul di antara kedua titik tersebut.
I-------~
II
. a
Jaringan
ailtif iinier
I
!
-._ ..---
i_._.....
.-.
ekuivalen Thevenin. Bila sebuah hubung pendek diberlakukan rnaka sebuah ants akan
muncul.
. '&'.;\
R'
)_
V'( ..)
..
r
_ ....
._..
_.
..
Dari gambar di bawah ini jelas bahwa arus ini haruslah arus I' dan rangkaian ekuivalen
Norton.
.03
i
I'~
Sekarang, bila rangkaian di gambar rangkaian ekuivalen thevenin dan Norton adalah
ekuivalen dari jaringan aktif yang sarna maka keduanya ekuivalen satu sarna lain. Sehingga
akibatnya I'
Contoh
V' . Bila kedua V' dan I' telah ditentukan dari jaringn aktif, maka R' = V' .
R'
l'
48
Carilah
rangkaian
ekuivalen
thevenin
dan Northonnya
untuk jaringan
dibawah ..
Jawaban:
Dengan terminal ab terbuka , kedua sumber mengarahkan arm; searah jarum jam melalui
resistor 3.0 dan 6.0 (Iihat gambar dibawah).
1= 20+ 10 ::.::
30 A
3+6
9
JV\J'v.... ...... a
I....
i..
30'>
I
20V
30
+ t.
86Q_~i
I ~.)
"
(: ) 10V
T.L
.
b
Karena tidak ada ants yang mengalir melalui resistor 30 di bagian atas kanan, tegangan
thevenin dapat diambil dari cabang aktifmanapun :
Yab= Y'
= 20-
Vab= V'
30 (3) = lOY
9
Atau
Hambatan
30
9(6) - 10= lOV
R'diperoleh
dengan menghubungpendekkan
sumber tegangannya
(gambar
rangkaian hambatan ekuivalen) dan mencari hambatan ekuivalen jaringan ini pada terminal
sb:
49
R' = 3+ (3)(6) = 5Q
9
Ketika sebuah hubungan pendek diterapkan pada terminal, arus Is.c muncul dari kedua
sumber. Dengan mengasumsikan bahwa arus tersebut mengalir rnelalui hubungan pendek dari
Isc _
- I'._._
(6) .
(20)
--~.................--
(3)
~-.....-.-.... - -
10
-~--.
=2 ;\
(6+3) 3 + (3)(6) (3 + 3) 6 + (3)(3)
9
6
Gambar dibawah (gambar ekuivalen thevenin dan ekuivalen Norton) menunjukkan kedua
-,._.
rangkaian ekuivalen. Dalam kasus sekarang ini, V' ,R' dan I' diperoleh secara independent.
Karena mereka terkait dengan hokum ohm, dua kuantitas yang manapun dapat digunakan
untuk mcndapatkan
yang kctiga.
a
------~/VV'v----
2A
10V
- _._ .._--_._--_
.._._,.----
....
-r---
50
cb
50:;1
(a)
.__ ....
(b)
Kegunaan rangkaian ekuivalen Thevenin dan Northon akan jelas ketika sebuah jaringan aktif
akan diteliri terhadap sejumlah kondisi beban, yang masing-masingnya diwakili oleh sebuah
resistor. Hal ini ditunjukkan pada gambar dibawah (garnbar rangkaian ekuivalen dengan
variai kondisi beban), dimana tampak bahwa resistor-resistornya dapat disambungkan satupersaatu . Arus dan daya yang muncul dapat ;langsung diperoleh. Bila hal ini dicobakan pada
50
rangkaian
tugasnya
akan
!
I
I
,I
iI
!
.J.
V'I'"\ I
'!
-- -. ---.----e b
Rn .
I,
R2 :-~
R1 :.~
f
i
iI
II
Contoh :
J
0,2 A (, I ')
- - '... ,,>
/
., .';..:-,.'
t /'
r, ~
-f\../\/\r
'\
<, 200 U
----0 a
.>5000
i /; .
200n
( rb
< ,.
----(.lb
Untuk sernbarang lintasan tertutup dalam sebuah jaringan, hokum Kirchoff untuk
tegangan (KVL) menyatakan bahwajumlah aljabar tegangan adalah nol,
KCL rnenyatakan bahwa jumlah aljabar arus yang memasuki sebuah simpul sarna
dengan jumlah arus yang keluar dari sirnpul tadi dan hal ini berdasarkan pada asas
kekekalan rnuatan.
adalah
jumlah dari resistansi - resistansi tunggalnya, demikian pula untuk induktansi dalam
keadaan seri dan kapasitansi dalam keadaan parallel.
Dalam menggunakan superposisi, sumber tegangan yang tidak aktif digantikan dengan
jalur sambungan pendek dan jalur terbuka digunakan untuk menggantikan sumber arus
yang tidak aktif.
51
.0. Untuk jaringan-jaringan linier, rangkaian-rangkaian ekuivalen Thevenin dan Norton
dapat digunkan untuk menyederhanakan
penyelidikan tcrhadap sejimlah
untuk
PI . = ,2 RL =
V 2 N.
s
1.
(1(...+ Hr)
f;ambar 5.15 ilustrasi rangkaian dengan satu sumber dan bebab seri untuk pengalihan daya maksimum
Untuk meneari RL yang menyerap daya maksimum, maka dieari turunan P terhadap RL =-= 0
(1(" + RI.)2 Vs 2
dP1.
Ij?';:
dPL
=0
=.
----+
Vs
,(2)(R,\. + RI.)
(j<.s + Rr,)4
dR"
PRINSJP SUPERPOSISI
Dalam suatu rangkaian listrik yang mengandung lebih dari satu sumber ( arus atau
tegangan ), tegangan arus atau tegangan dapat diperoleh dengan rnenjumlahkan semua
tanggapan yang diperoleh dari masing-masing sumber itu secara tersendiri, dengan semua
sumber lainnya dianggap sarna dengan nol.
( hubung singkat untuk sumber tegangan dan rangkaian terbuka untuk arus )
60
.
3
6
1=--+2.-x
6+9
6+9
= 0,2+0,8
=lA
... "'_
....
--""'--'~
__
~.
_"M".'~ .......
~,.,
.....
~,...".,~,~~._.~
.......
,...
"_~~
...
__
_."~.~.N"_ ........
_,~~,
,...
52
TEOREMA THEVENIN DAN NORTON
Sebuah jaringan aktif linier resistif yang mengandung satu atau lebih sumber tegangan
atau sumber arus dapat diganti dengan :
* satu sumber
* satu sumber
-.--.....
....
.
Jaringan
Aktif
linier
-i
_.,
., i
__
"'-'--~---"'{_.l
"\../'_'.,/'.\,-._~~
a
{
'R'
'-"i-i
"\_~ b
Rangkaian pengganti
Thevenin
Contoh:
60U
Tentukan :
60.!.!
\; a
4on ...
7.00V
............
_..__ . .1
....--{i b
Jawab:
Tegangan rangkaian terbuka V td3 adalah tegangan pada resistor 40
V
Al3 -
40
. 200 V = 80 V
60 +40
R' = 26 +
= 50 n
40.60
60+40
RTo,=b
-0
26.40
+ 26+40
hO' = 200 = 2 64 A
75,76
'
75 76 "
,
sumber tegangan
...._,.~,..
53
Ihs
==
40
40+26
. 2,64
1,6 A
:=
VAn
I'I>'
80
1,6
= 50 rv
lo.oI
menetapkan
pada
I -.-
.._---...
-..t,
-..
a
.
r---..-l-------
"\
dengan
~)
8
~
8
I. .
.
hukum
tegangan
,,_.J ~
menerapkan
It - h
13
Contoh soa) :
'.
54
11- h = h
( 1)
II-h-h=O
(l)'
20 - 5 11 = 10 h
(2 )
loop 1. - 20 V + 5 I I + 10 ( 11 - h )
(2 )
20 - 5 I I = 2 h.r 8
(3 )
loop 2.
(3)
{~J
8+10(h-I!)+2h
MATRIKS
[:
t
~
matriks A : 3 X 3
3 Xl
3XI
~an
~ A = a. e. i + b. f. g + C. d. h - c. e. g
- a. h. f - d. i. b
Kofaktor
~I-l
AI-I
=( -I)
= ~l-I
1+1
[e
h
= e. i-f. h
f]
I
BABVI
INDUKTOR
DAN KAPASITOR
6.1 INDUKTOR
1---7
~~
+ V -
Dalam suatu rangkaian tidak ada tegangan antara kedua terminal induktor
jika arus yang melalui induktor tersebut tidak berubah terhadap waktu. Karena itu
induktor adalah hubungan pendek bagi arus DC. Sebagaimana rumus berikut :
i(t)
::=
L. di
(6.1)
dt
1 I
L vdt+ k
(6.2)
-00
55
56
v.i
. di
L .1. dt
(6.3)
f pdt =
d'
;(1)
L fj_:dt
10
10
::: L
dt
WL(t) - WI-(to)
fidi
~L [{I(t)}2 - {I(to)}2]
(6.4)
- {J(tO)}2]
(6.5)
i(lo)
= Y:!L [{I(t)}2
(6.6)
Y2Li2
Contoh:
Bentuk gelombang arus di dalam sebuah induktor 3H. (a)
(a)
i(t) A
i(t) A
t(s)
2,1
-0,1
(b)
) t(s)
i(t) A
II'
30
3
2
1
21
3
t(s)
-0,1
_",
t(s)
57
III
-+-+
...+LL1 L)
_
11
(6.7)
L.1
i.'2
...,.
_~-~~-.r-"._(-I
Ln'-
(6.8)
L eq
;i
11
:1".
"
1
I.t
=:
L'l
+ L,oJ_. + ... + L. n
(6.9)
58
6.2
KAPASITOR
;;
~t
1
~.
..~ .... I
I
Kapasitor adalah alat komponen pasif pada suatu rangkaian listr'k yang
menyimpan energi pada medan listrik yang terjadi di antara sepasang keping
sejajar. Pada dasamya bentuk kapasitor adalah seperti gambar 6.6.
held
Ej----i~~
~---~~
_---
J:---+i"
..............
Plate. separation d
6.6 Susunan dasar kapasiior
Seperti gambar 6.6, bila kedua lempeng dihubungkan pada potensial yang
berbeda, akan timbul medan listrik diantara keduanya, dan akan seperti gambar
berikut.
59
Pada gambar 6.7 nampak bahwa medan listrik diantara kedua lempeng
tersebut akan membuat molekul-molekul didalamnya mengarah sesuai medannya.
Suatu kapasitor merniliki kapasitas tertentu. Besar dari kapasitas suatu
kapasitor adalah seperti rumus berikut.
-, q
(.=V
(6.10)
>
c
+ V
6.7 Lambang Kapasitor
C1
C2
6.8 Kapasitor yang diserikan
Cn
-'~'-'---""--"-"-"~--'-'-"""'-~'-""-------'--'-"---'-''''"'~""'~""'-'"'--''-''---'''''''
60
maka kapasitas total atau ekivalennya akan mengecil seperti rumus berikut.
Ceq
1
1
-+-+.
C1
+-1
... Cn
(~2
(6.11 )
O----'-I---r,u
~1
--
--
~~
--1
~
Ceq = C 1 + C 2 + ...
+ Cn
(6.12)
Dalam suatu rangkaian, arus yang melalui kapasitor adalah nol jika
tegangan yang melintasinya tak berubah terhadap waktu Karena itu maka
kapasitor adalah rangkaian terbuka bagi arus DC. Sebagaimana rumus berikut.
= Cdv
(6.13)
dt
(6.14)
Vet) = ~Iidt+k
J pdt = C IV 2dt
lId
10
10
dt
V(I)
I Vdi
~tjC[{VCt)}2 - {VCtO)}2]
(6.15)
\'(10)
(6.16)
(6.17)
--.--------.-"'.---~-~.
~.
"_.
-_ ..._-_.
---~----~-----._-----_._
61
Sedangkan besarnya daya yang dihabiskan suatu kapasitor adalah sebagai berikut.
= vi
= CV
i~
(6.18)
dt
Vet)
-I
... tems)
-1
t(ms)
6.3 RANGKAIAN-RANGKAIAN
Pembatasan ~
namun
L atau C akan mengubah energi menjadi panas, karena respon akan lenyap maka
dinamai respon transien (sementara).
RANGKAIAN RL SEDERHANA
i(t)
10
i saat t = 0, maka
VR+VL
R'.J""!"". L -di
dt
di
R.
-+-1
dt
L
6
= 0
di
R
--dt
L
62
i(1)
..
I"
- R IIII
sehingga Ln il t
~I
10
R
(I -0)
L'
.
Ini-In 10
--
i (t)
10 e-2RtlL
i2 R
102 Re-21WL
WR
00
JPRdt
o
102
R [- 2~J
~-2IWL
I:
= lf2
L 10
(6.19)
10
0,368
0,135
0,050
------------~------------------------,-~-----------t------------I
I
I
I
21'
6.11 Respon rangkaian RL seri
i(t)
10 e-RtlL
Pada saat t = 0 ~
Grafik ~
Bila r
i(t)
[0
t=t
63
= e-I
0368
10'
'
Atau dalarn satu koustanta waktu maka respou telah turun 36,8% dari harga
semula.
Contoh seal
20n
(I.-III
r----,.---.-----i_J---l------'l/vWl/--JQOW------1
110
-.
:s:~5n
1~
.I
i,
i.
L_
)111:C::
..._____--'.___
2. l lntuk grafik bcrikul,
-?
5
-1- >
I
ii.
Ii
jl
O.JII
--=- 2()V
_j_
I
I
_.,..-_
~ lfIn
~~
I
=3
=5
bila L
40mB
il.(mA)
-2
t(ms)
64
RANGKAIAN RC SEDERHANA
Kita anggap ada energi awal yang tersimpan
dalam kapasitor
Vto)
= Yo
dt
dt
RC
-+-
= 0
:=
RC
I ..~cdt
' TdV
Vo
--dt
1
dv
--
(t-O)
RC'
_.R t
It
0
Y oc -LIRe
V(O
1:
It
Yo
Inv-lnVo
Bila
sehingga Ln v
(6.20)
RC
RC
YCt)
Vo
1
,,
,
I
,
I
,
I
0,368
... -10- I
,
,,
\
I
\
,
I I
'I
r
6.13 Respon RC seri
............
~~.-
~.-
'.-
.........,._
.....__...---""-.-
--
,-"'"-->-~
65
Harga-harga yang lebih besar dari R dan C memberi konstanta waktu yang lebih
besar dan energi yang tersimpan akan hilang lebih Iambat. Jadi perlu waktu yang
lebih panjang untuk mcngubah encrgi yang tcrsimpan menjadi panas.
~~
............
~ -.-"-
".-"'-,.-"~.-~-.-~.~.-"'"'-- "",._".-,_."-
BAB VII
PENERAPAN FUNGSI PEMAKSA
TANGG~ SATUAN DALAM RANGKAIAN RL & RC
. .iterapkan dalam rangkaian yang sedang mengalami masa transien. Oleh karen a itu
saat dimulainya penerapan sumber bebas ini dinamakan fungsi pemaksa (forcing
functions adalah karena sumber bebas ini akan mempengaruhi tanggapan rangkaian
..
.1....
rj'
66
,..
__
.,,
..
'
--"--"~"""~
"
"...--.-- --..-.-..
-,_,_.-.-
..
--,,~,
--.'''''''
-.__--.~.---~.-
'""
--.-, -"'-
.,._
-,~"' -".-
~,,--.~.~-.~~.,.,.,.~
-.-- .
67
~t-to)
t,)
10
Ltt)
0 , t <0
V(t)= {
1 ,. t >0
o
Gambar 7.1 Fungsi tangga satuan
V (t-ltJ
()jika I,
ljika I
to
-, 10
({-(o) -7 argumen
Nilai di t
(7.1)
kedudukan kontak.
Ekivalen sebuah fungsi pemaksa tangga satuan adalah sebuah kontak (sakelar) yang
~i~ridengan sebuah baterai.
t=to
Jaringan
~
Umum Vu (t-to)
i
V (Ho) => tidak berdimensi, maka periu dikalikan dengan suatu tegangan konstan V
O' to <
Vu (1-10) =
(I -: to)
(7.2)
V, to > 0
(I > to)
68
7.2 PENERAPAN
DC
jet)
....,
T=O
DC
RL
r.
u(t}
(b)
(a)
=<
I(t)=O,
Ri+ L - = V
dl
Ldi
V -df
dengan mengambil i
Ldi
. dt
= () saat I =
V -II
df
i (0") = 0 ~
i (0+) = 0
V -Ri
V
V
;----e
Rt I L
RIlL
I " ()
LI? In V "'"k
69
I;,!-._ "
;:""
"-j-
:fri," ~~:_:::':~:"
.
1<1//,
) U
(I)
(7.3)
.:i~imsi luin imtuk rangkaian pada gambar (b) di atas, jika tanggapan yang
.: ~;.-:-.,-.m
adalah arus jet), maka arus ini merupakan penjumlahan arus alami In dan
. ~ :..:.,~aIf. yaitu :
i(t) = In + If
:'..:".-..' zmggapan alaminya adalah :
RI
In
,__';.:~.:sumber
= Ae
t.
(7.4 )
-:'-;: :~.naka tanggapan paksanya juga konstan. Setelah tanggapan alami lulang, rnaka
-,,::,",:,'~berlaku
II
J
.. - :~t;'"
menghitung
.);:--:'..i$I1y3.
= Ae
t.
+R
A, harus diperhatikan
(7.5)
Pada saat t=O, ujung resistor yang tidak terhubung ke induktor masih
~"':-:~ut-ung
pendek ke titik simpul rangkaian (i=O), arus ini tidak akan berubah dengan
,,::'~'f,,!dan
l'
H
Atau
r"
..4=--
J?
!=--e
R
NI
I.
V
+_
(7.6)
70
sebelurnnya,
jadi :
R '"-
Rt / L
menghilang
V
(periode tunak I steady state). Ini adalah respons yang akun ada
if
(7.7)
Respons merupakan jumlah dua suku , dimana satu suu mempunyai bentuk fungsi
yang identik dengan suku yang diberikan oleh respons tanpa sumber, tapi mempunyai
.1awab:
i
in
U
-f / r
il7
r .
Ae
I.
i?
20.IO-J
40
II
/2000 detik
untuk t>
0,
71
-1/ r
in
,1 c
,I
0 ()
{r
10
0,2511
40
II
Maka in
, 0,25
<!
,-c
50'-10.", 1,25 A
() :
1,25
A
1Ampere
2)
11 I (},25
1 e
0",
-2Q(l()I
+ 0,25
~f 1
L__LJ'F
I
400~~
_Lsov
....L1QOV
Jawab :
Vc
II( ox
'Vel'
5.10.3
k(_Oj<
- 50 V
V.c= A e 20001
maka:
Vc
Untuk V ((F)
A e JOIiOr
50 V
"'-0
J 50 e -211001 -50 ( V) ,
( ._.0
(0)
72
100
120V
Gambar 7.3 Gambar se'auah rangkaian RC dimana respon lengkap Vc dan I di dapat
dengan menambahkan respon paksaan dan' respon alami.
Pada rangkaian tersebut, respon paksaan disebabkan oleh sumber 120 V. Kita
ditanyakan Ve(t), sehingga kita mulai meneari respon paksaan ini sebelum t = 0 ketika
kontak penghubung ada pada posisi (a). tegangan daJam seluruh rangkaian semua
konstan, sehingga tidak ada arus melalui kapasitor. Pembagian tegangan sederhana
memberikan tegangan awal :
V.(O)=
<
50
50+ 10
120=100
Karena tegangan kapasitor tidak dapat berubah segera, maka tegangan illi berlaku
juga pada t=O"dan t=O+
Kontak penghubung sekarang dilempar ke (b) dan respon lengkap adalah :
(7.8)
Bentuk respon alami didapat dengan mengganti sumber 50 V dengan sebuah hubung
pendek dan dengan menghitung tahanan ekivalen.
VCN = Ae
R
--RClfC
(7.9)
73
REQ
I
J
SO
200
60
Ae
1.2
v:eN --
+ . _..+ ...-
= 24
(7.10)
Untuk menghitung respon paksaan bila kontak penghubung berada di (b), kita tunggu
sampai emua tegangan dan arus telah berhenti berubah, jadi n.emperlakukan kapasitor
sebagai rangkaian terbuka, dan menggunakan pembagi tegangan sekali :agi,
(50)(200)
_ (50+200)
_?
Vel' (50)(200) 50 -_0
60+--(50+200)
._---
Jadi,
Vc = 20 + Ae
1.2
Vc :::20+80e
1.2
Bila saklar penghubung ada pada posisi (b), respons paksaan arus ini sekarang
menjadi,
!
F
SO
SO
Bentuk respon alarni ini sarna seperti yang telah kita tentukan untuk rangkaian
kapasitor,
IA.
= Ae
(7.II)
1.2
I::: 01
, + Ae
Karena Vc(O+)
= 100
1.2
(7.12)
74
let) = 0,192
t<O'
1(t)=O,I+O,4e
1.2
1>0
1.2)
u(t) A
Maka respons lengkap untuk semua t dapat dituliskan dengan singkat menggunakan
Ut-t), yang sama dengan satu satuan untuk t < 0 dan 0 untuk t> O.Jadi,
-
......- ....-.-.~.-
...~~-"
..,-
.....-~.---.-.~~ .-.<~.-.-.~..........
,-.-~-.....--.-.
BAB VIII
ANALISIS
RANCKA!AN
SINUSOIDA
Pada bab ini akan dibahas rnengenai respons keadaan tunak dan rangkaianrangkaian yang digerakkan oleh sumber yang berbentuk sinus. Dalam hal tersebut
respons juga akan berbentuk sinus. Pada sebuah rangkaian linear, anggapan
sebuah sumber berbentuk sinus tidak menunjukkan pembatasan yang nyata,
seebab setiap sumber periodic dapat digantikan oleh sebuah kombinasi pengganti
(\
r-~'
(\
! 20
'lr
wt,rad
\.
-v ---------:0-/
Gambar 8.1 GeJombang tegangan sinus
atau
(8.1 )
kita biasanya akan menganggap wt dinyatakan dalam radian dan q> dalam derajat.
Frekuensi gelombang f dalarn Hz dan periode T dalam s, diberikan oleh;
t= liT
= w/2rr
75
(8.2)
76
i'
I'
I
!
.'
-21ft.. --
...
Tflw
:'l'/w
.~.
~-'------
t.s
;'
atau
I J sin(WI.. cp + 9(;0)
Analisis rangkaian-rangkaian
yang digerakkan
(8.3)
oleh sumber-sumber
Vm sin
(8.4)
(1)/
Dibandingkan dengan:
V(/)
Vm sin
((1)/
(8.5)
I ())
Vm sin rJ)1
EI~-
(j)
Dimana:
= amplitudo
Vm
rot
rot + e
(l)
argumen
= frekuensi
77
B) mendahului Vm sin
(01 tertinggal
(01 dengan
e radian
0) sebesar 0 radian.
sarna
Contoh:
str)
-I
71')
f(fl
I <)()
0)
!' . -.--.......!
I
I Sin wI (
! ";
" R
>
.>
\ I/
<1
!,
I
I \J;
I.
+ '
VR
<:'
l!
Apabila
I -= J sin
ox
VR== R J sin
WI
(8.6)
(8.7)
78
A.
V,i
I
L'
\\ IT
\I
,,
;.
cot
Leading
mcudahului
Laggi ng
= mcnyusul/susulan
-l_
i.)
I Sin wt I '1''\
\ I;
T'---_.
Apabila
= 1 sin
L di
dt
(J)/
L i.,sin rot
dt
+ 9(/)
Dari persamaan arus dan tegangan dapat diketahui arus tertinggal 90 dari
tegangan. Sehingga grafiknya dapat dilukiskan sebagai berikut :
(8.8)
79
.I
v(; , C
I Sin wt (
\!.
I
- I
Apabila
= 1 sin
0)1
Tegangan tertinggal 90
dari arus
.- - -lcosrot
roc
Vc
"'" +-'-SiJ7(!)!-90")
(8.<)
(Oe
Dari persamaan arus dan tegangan di atas dapat diketahui bahwa tegangan
\i
1-----\-1>-
.I
'" Yvc
\",.-,/
(Ot
80
II
-~-l
J cos an
VR= R J co.~-CV-T----j
.=.
+ I 'l'
II
VR -:
iI I
! ..
li'nl
+ -
+1
V'-f
VI.-cvLIsil1((I){i9(f)
II
1J
I
Vc ;: ~)in (ux-9(r)
iR =
I ,J;L r--
r-
-(
I I
+
V
~I
U)
(IX
V = Vcos OYf
O)"{
ic
-
V S. wt
-'m
iL :::~
iR=-COS
Sin(m t -900)
(O
iL = ~Cos(wt-90o)
wL
mL
~ L
r-
-1
I
Vc
(1);'
:?
R
.
I
I
Jill
l\l~R
(CVI+ 9(f)
V = V Sill
.--
.-
vc}
~r-
II
- "1
1
iC
= evCVsin(evl
+ 9(/;
I iC ~ mCVCOS(OJI
I
+9if)
J,= c
- I
I
Gambar 8.10 Respon arus dan tegangan sinusoida
..w._._ ..... __
......... _,
__
._".
81
j:
; .+
'-__
.
:.: VL
J-'-
=VR
VR
""
R i = R I sin
(t)L1sin (tot
VI.
+ VI.
R I sin
(1)/
I)()''J
+ tol. i sin
W(
Dianggap bahwa V
(WI
V sin
+ 90)
((1){
(8.10)
e + v cos (/)(sin e
(8.11 )
Dari (8.10) didapat V = R I sin WI + (t)L 1 sin WI cos 90 o + W L 1 cos WI sin 90"
Dengan menyamakan koefisien (I) dan (2) didapat:
V sin
c-.
RI
(8.12)
Sehingga,
(V sin
= R2
J2 + co2 U F
e=arClancoL
(8.13)
~~_
.. , .... ''''' __
... .-- _
82
VI ~
j
..
'V
~/i!
;
l,
'/
, ,i
'
-\--~\--------------.-i--~~,--\--~~,-~,~---~
\ 1[\
,.2rc
'.
rot
\
-/.,
\.
\
Gambar X.12 Gralik i dan v
i=
V sin
(J){
maka,
sin(rot-8)
(8.1-t)
~R2 +(WL)2
,"j
. tertmgga
.
1d an. V seJaUl
. 1
arctan ~wL
R
Garnbar X.13Sumber
DIUS
dan RC
(8.l5)
ox maka
"~"-""~"~"'-'-'--~'''''''--''''~-'''~-''''''''~''_''-''''''.~,.".",__.
--....-
.....-~._,,,-,,,,,,,
..-,"..-,,,,,,,,,,-,_~............
83
V
Sin (rot + 0)
~R2 + (1/roc)2
i mendahului v sejauh 8
(8.161
berikut:
...
ViI
r r:--=~'-'
I,
.....
.. --_
,..
(0
.....