Anda di halaman 1dari 87

,,_.._--_.

_-

..:",::~I
BUKU AJAR

RANGI(AIAN LISTRI]( I

Olch:
AJlJB AJULIAN ZAlHRA M, S.T., M.T.
DARJAT,

s:r., M.T.

JURUSAN TEKNIK ELEKTRO

FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS DIPONEGORO


SElVlARANG

..

KATA PENGANTAR

--_._--_ .

__

_._---

...

Deugau memanjatkan puji syukur kc hadirat Tuhan Yang Mahakuasa,


Diktat Kuliah Rangkaian Listrik I telah dapat diluncurkan, Diktat ini
untuk memenuhi
kebutuhan
mahasiswa
Tcknik Elektro, sebagai
pengetahuan yang mendasar tentang rangkaian hstrik dan analisanya,
Struktur penyajian diktat ini terbangun atas dclapan pokok bahasan.Iyaitu:
.. 'endahuluan,
Konsep
Rangkaian,
Hukum Eksperimental
dan Rangkaian
Sedcrhana, Pcmbagian Tegangau dan Arus, Metode Analisis Rangkaian, lnduktor
dan Kapasitor, Pcucrapan Fungsi Pcmaksa Tangga Satuan Dalarn Rangkaian RL
dan RC, Analisis Rangkaian Sinusoida.Bahasa.
Pada setiap pokok bahasau,
Penults telah menyertakan banyak contoh seal dan latihan-Iatihan yang sebagian
disertai penyelesaiannya.
Penyusunan
laporau ini iuendapatkan
dukungan
serta bantuan dari
berbagai pihak. Maka pada kesempatan ini Penulis mengucapkan terima kasih
al.himya
disusun

kcpada

rckan-rckan

doscn

Universitas

Diponcgoro

alas

saran-saran

konstruktifnya, kepada para mahasiswa Tcknik Elektro yang telah memberi


tambahan wawasan dan pemahaman kepada Penulis, dan pada keluarga yang telah
memberi dukungan moral. .
Kritik dan saran pembaca demi perbaikan dan kclengkapan diktat ini
sungguh Penulis harapkan. Akhirnya, Penulis berharap scrnoga diktat ini
memberikan manfaat bagi para pembaca, sekaligus memberikan sumbangan pada
pengcmbangan khazanah ilmu.

Semarang, Desember

Penulis

11

DAFTAR lSI

KATA PENGANTAR

ii

DAFTAR lSI

iii

BAB I

.PENDAHULUAN
1.1 SATUAN 1
1.2 GAYA,KERJA,DAYA

BAB II

2
4

KONSEP RANGKAIAN
2.1 ELEMEN-ELEMEN RANGKAlAN "
2.2 KESEPAKATAN TANDA 5
2.3 HUBUNGAN TEGANGAN-ARL'S 6

BAB III HUKUM EKSPERIMENTAL


3.1
3.2
3.3
3.4
3.5

& RANGKAIAN SEDERHANA

HUKUM OHM 8
l-!UKUM ARUS KHIRRCHOFF 10
HUKUM TEGANGAN KHIRRCHOFF 11
ANALISARANGKAIAN LOOP TUNGGAL 14
RANGKAIAj< PASANGAN SIMPUL TUNG GAL 16

BAB IV PEMBAGIAN TEGANGAN DAN ARUS

22

BAB V METODE ANALISIS RANG KAlAN

29

5.1 METODE TEGANGAN SIMPUL 29


5.2 PENGGUNAAN MATRIKS PADA ARUS MATA JALA
5.3 METODE MESH CURRENT 34
BAB VI INDUKTOR DAN KAPASITOR
6.1 INDUKTOR 55
6.2 KAPASITOR 58
6.3 RANGKAIANRLDANRCTANPASUMBER

iii

32

55

61

.....................

_ . __ .. ~_._._

_._

,W>....,., __

.~,_.""_

..~, __

,_, ._._~~_

,._

__

"

,._

__

~_

~. _._.,

.. " ,-,.--,-

BAB VII PENERAPAN PEMAKSA TANGGA SATUAN PADARL&

,__~

~._.,-

RC
66

7.1 rUNGS] PEMAKSA TANGGA SATUAN 66

7.2 PENERAPAN PAD A RANGKAIAN RL


7.3 PENERAPAN PADA RANGKAIAN RC

69
72

BAB VIII ANALISIS RANG KAlAN SINUSOIOA


75
8.1 TEGANGAN DAN ARUS SINUSOIDA 75
8.2 RESPON ELEMEN R, L, C
77
8.3 RESPON ELEMEN RL DAN RC 81
OAFTAR PUST AKA

84

iv

..-~...-

""~".,.~-.__,

.. '

"

-.~

BAB I

PENDAHULUAN
Mata kuliah Rangkaian l.istrik bertujuan agar mahasiswa mernpunyai
kcmampuan mcngamati fenomena Iistrik, menerangkanuya secara matematis dan
mcngaplikasikannya

dalam kehidupan praktis

1.1 SATUAN
Sistem Satuan Intemasional (S I) didasarkan pada sembilan satuan dasar yang
didaftar pada tabel Ll , dan mana semua saruan Jainnya diturunkan.
Tabel Ll Sistern Satuan lnternasional. satuan dasar

Besaran

Satuan

.Ealljang _________
..._...
Massa
--------Waktu
Ants
Temperatur
jumlah bahan
. inten~nera~J~~!!___~~
sudut datar
sudut ruang
M,"'

___

Meter . -Kilogram
---~--.
Sekon
Ampere
Kelvin
Mole
Kandela
____
. ._-------_
Radian
Steradian

Simbol
_ .111

..
-~.~.

.. -

_,_"

kg_._.______
s

I
I

A
K
mol
cd
rad
sr

--------1.

Satuan-satuan turunan yang biasanya digunakan dalam teori rangkaian listrik


terlihat pada tabel 1.2.
Tabel1.2 Satuan Turunan dari Satuan Dasar

Besaran

Satuan

Simbol

muatan listrik

coloumb
potensial listrik
Volt
Tahanan
Ohm
Konduktansi
siemens
Induktansi
henry----_.- -...-~_._---_._-------_._-_ .. -Frekuensi
hertz
Gaya
newton
I
joule
energi, keria
Oaya
watt
fluksi magnet
weber
_.~e@l2at~_ !}~~~i_~~f$E~L____
. tesla
.\

w.__

_____

____._

__ ~

C
V

n
S
H

---j

Hz-------l
N
J
W
wb
T
~-

-~~

--

. --~_j

1.2 GAY A, KER.JA, DAY A


Gaya adalah perkalian antara massa dan percepatan.
Definisi
: gaya setimbang yang mernberikan percepaian
meter setiap sekon kuadrad pada massa 1 kilogram.
I N

sebesar saw

1 kg.m/s'

Kerja (usaha) dihasilkan bila sebuah gaya bekerja melalui suatu jarak .. Satu
joule kerja ekuivalen dengan satu newton meter (1 J = 1 N m).
Kerja dan energi memiliki satuan yang sama yaitu new/on meter

atauj()u/e.
Daya adalal: laju pada mana kcrja dilakukau, alau laju di mana cucrgi hcruhuh
dari satu bcntuk ke bentuk lain. Satuan turunan untuk daya
adalah watt (W) yaitu satujoule tiap satu sekon (J/s).
1 W = 1 lis
ARUS DAN MUATAN LISTRIK
Muatan

listrik,

satuan
muatan
listrik
adalah
coloumh(C).
1 coloumb identik dengan 2 partikel yang mempunyai muatan
sama, berjarak 1 meter dalam vakum dan tolak menolak dengan
gaya scbesar 10-7c2 newton.

Arus adalah muatan yang bergerak, satuan dari arus adalah amper (A).
1 ampere adalah satu coloumb muatan yang bergerak melewati
sebuah lokasi yang tetap dalam satu sekon.
1 A = 1 Cis

~e6gambar.a

e-D

99- a-

a- a-

gambar. b

- Gambar 1.1 Muatan yang bergerak dalam suatu penghantar

Ants dihasilkan

oleh muatan yang bergerak; dan satu amper adalah satu

coulomb muatan yang bergerak melewati sebuah 'okasi yang tetap dalam satu
sekon. Muatan yang bergerak bisa positif atau negative. Suatu cairan bisa
mengandung

ion ion positif seperti gambar a, atau ion ion negative seperti

gambarb.
Untuk penghantar
struktur

Iogam, atom atom penghantarnya

kristal, Proton-proton

yang bermuatan

adalah tetap didalam

positif dalam

inti atom

dikelilingi oleh electron-elektron yang bennuatan negative. Semua penghantar


yang baik akan memiliki satu atau dua electron dalam kulit terluar dengan
semua electron-elektron Jain terkunci didalam kulit-kulit bagian dalam yang
lebih dekat ke inti. Electron electron terluar ini bebas bergerak dan satu atom
ke atom lainnya. Namun gaya-gaya coulomb mcnccgah mereka bcrtumpuk
dalam suatu tempat,
POTENSIAL LlSTRIK

Potensial listrik adalah selisih pot antara 2 titik sebuah penghantar yang
mcmpunyai arus konstan I A dan daya yang tcrdisipasi antar kcdua titik
tersebut adalah I W_
IV==lW/A

(1.1 )

I V = lW = l.J Is = ~
lA
1C I s 1(.'

(.1.2)

Daya p adalah hasil kali arus dengan beda tegangan, p=vi atau v=p/i.

BAB II
KONSEP
2.1 ELEMEN-ELEMEN

A. 1'11.1'11/ A. .. A.
1'1-1>1"IU1'to..rtJ..rL1

RANGKAIAN

Scbuah diagram rangkaian icircuit diagram) atau jariugan (network) terbentuk


dari gabungan seri dan paralel dati elemen-elemen
menyatakan

dua terminal untuk

sebuah alat listrik. Analisis diagram rangkaian meramalkan

hasil

alai yang sebenarnya ..


Sebuah rangkaian listrik terdiri atas elemcn-elemen
Elemen aktifyaitu

sumber tegangan dan sumber arus yang mampu

menyalurkan
Elemen-elemen aktifyang

energi ke jaringan.
bebas (tegaugan at au arus) tidak berubah nilanya

oleh perubahan dalam jaringan tersambung.

(i )

Gambar 2.1 Simbol Sumber Tegangan Bebas dan Sumber Arus Bebas

Elemen-elemen

aktif tak bebas, merupakan sumber tegangan atau sumber arus

yang nilainya berubah menurut variable-variabel

dalam jaringan tersebut.

Cambar 2.2 Simbol Sumber Tegangan Bebas dan Sumber Arus Bebas

Elemen-elemen pasif yaitu elemen-elernen yang sifatnya menyerap.atau


menyimpan energi dari sumber. Contoh : resistor, inductor,
kapasitor.

t I

l_

L -<

<:.......

']

Gambar 2.2 Simbol Elemen-elemenpasif

2.2 KESEPAKATAN TANDA


Bila

suatu ants memasuki sebuah elemen rangkaian pada terminal

bertanda + untuk tegangan V pada elemen tersebut, daya YaJ 19 diserap adalah

p=vi. Oalam gam bar a, va=20V, vb=-15V. pada elemen A


p=

\'" i == -(20)(3)

=-=

-60 W

Penyerapan negative adalah emisi positif, akibatnya elemem A pastilah sebuah

sumbcr. Elcmen-elemen B dan C berturut-turut mempunyai 45W dan 15W


daya terserap. Rangkaian garnbar b bersarna dua baterai dan satu resistor sen
berhubungan secara tepat sekali dengan rangkaian. Baterai 5V dimuati pada
laju sebesar 15 joule setiap sekon.
vb

-----=-~---)+<-,;-+~)
<.
~,,+
I
.~--' ~
-v.,~--)

-A

(,

____
C

-I

I = 3A)

,(
-,

'.

._
....
-__.__
._._._J
gambar. a

\
,

<; .__ ../.1

-15V
'\v1\\};' ",

_j

-'r,

I
i

_j

1=3A

'1 ,
i,

5V

...

gambar. b
Gambar 2. 3 Gambar (a) dan (b) Kesepakatan tanda pada suatu Rangkaian Listrik

2.3 I-IUBUNGAN TEGANGAN-ARliS

Elemen-elemen rangkaian pasif yakni tahanan, induktansi, dan kapasitansi


baik sekali didefinisikan dengan cam dalam mana tegangan dan arus dikaitkan
pada masing-masing elemen. Pada tabel 2, I , arus dianggap memasuki elemen
pada terminal tegangan bertanda positif
Tabell.t Simbol Elemen dan satuannya

I Elemen
i .!a~lgka!~.I1_

Satuan

..

.-

.-

HH'

__

'

Tegangan
- -.. .. -_.- _- --- -

Daya

Arus
--

..

..

--

_ .._- - --. _._-_ .. -..

.- --- . -- -.--_ ..

I L

ohm (n)

v=Ri
(Hukum Ohm)

1=-

p = vi = j2R

1
tahanan

henry (H)

di
v=Ldt

. = L1 v d t+ .~

. = L'I-di
P = VI
dt

1 iduktatlsi 1

~l.- II .
TI

farad (F)

kanasitansi

.__-'---'--'-------'---

I - - 1

------- -- __- .l

I
v == lJidt + k2
C

i = C dv
dt

p= VI=

C vdv

dt

-.--~--'--------.- --'--------,

Contoh soal :

"5

-~:15Q

L.~
b

a) Tahanan pengganti ?
b) R yang menyerap daya terbesar?

-.---------...___-'-.~--~.---~..------....__.--"'''''....,. ...---~.-.-....

........

,---.-.. ....,.'''~~
..-~.---...- --......
-

...

BAB III
HUKlJM EKSPERIMENTAL
DAN R.\NGKAIAN SEDERHANA
3.1 HUKUM OHM

Tegangan melintasi berbagai jenis bahan penghantar adalah sebanding lurus


dengan arus yang mengalir melalui beban tersebut
V
~,

R. I

..

-:"-~V"\r-----R

P = V .1 =

.J

1-

R =-V2

Elemen pasif paling sederhana, yakni tahanan, dapat diperkenalkan dengan


meninjau hasil kerja seorang ahli fisika lerman yang tak terkenal , George Simon
-Ohm, yang menerbitkan sebuah selebaran pada tahun 1827. selebaran itu berisi
hasil salah satu usaha pertama untuk mengukur arus dan tegangan serta
menerangkannya dan menghubungkannya secara matematis. Salah satu hasil
adalah pemyataan mengenai hubungan fundamental yang sekarang kita namai
. Hukum Ohm, walaupun semenjak itu telah diperlihatkan bahwa hasil ini telah
ditemukan 46 tahun sebelumnya di lnggris oleh Henry Cavendish, seorang ahli
yang brilian. Akan tetapi, tidak seorangpun, termasuk Ohm yang mengetahui hasil
kerja Cavendish karena hasil itu tidak diungkapkan dan tidak diterbitkan sampai
keduanya sudah lama meninggal.
Hukum Ohm mengatakan bahwa tegangan melintasi berbagai jenis bahan
pengantar adalah berbanding lurus kepada arus yang mengalir melalui bahan
tersebut,
V= Ri

(3.1)

Dimana konstanta pembanding R dinamai resistansi (tahanan). Satuan tahanan


adalah ohm, yang sarna dengan I V/A dan biasanya disingkatkan dengan huruf
omega besar, Q.
Jika persamaan ini digambarkan pada sumbu-sumbu v terhadap I, maka
diperoleh sebuah garis lurus yang melalui titik pusat koordinat. Persamaan
tersebut adalah linear, dan kita akan mengambilnya sebagai definisi tahanan
linear. Jadi, jika perbandingan (ratio) di antara arus dan tegangan dari suatu

elemen rangkaian sederhana adalah sebuah konstanra, rnaka elemen tersebut


adalah sebuah tahanan linear yang rnempunyai tahanan yang sama dengan ratio
(perbandingan) tegangan terhadap arus.
Gambar diatas memperlihatkan simbol rangkaian yang paling umum yang
dipakai untuk sebuah tahanan. Sesuai dengan konvensi tegangan, arus, dan daya
yang dipakai dalarn bab yang lalu, hasil perkalian antara v dan i akan memberikan
daya yang diserap oleh tahanan tersebut. Yakni, v dan i dipilih sehingga
memenuhi konvensi tanda pasif Daya yang diserap timbul sebagai panas dan niJai
nya selalu positif; sebuah tahanan adalah elemen pasif, yang tidak bisa
menyerahkan daya atau menyirnpan energi. Cara lain untuk menyatakan daya
yang diserap adalah

V2

P = VI. = I.21)\ =R

(3.2)

perbandingan diantara arus dan tegangan adalah juga sebuah konstanta,

!_ =.!_ = c
F

(3.3)

I?

dimana G dinamai konduktansi. Satuan untuk konduktansi. Satuan untuk


konduktansi adalah mho, yakni, 1 A/V, dan disingkat dengan huruf omega yang
terbalik. Sirnbol rangkaian yang sama digunakan untuk rnenyatakan resistansi dan
konduktansi. Satuan Sl untuk konduktansi adalah Siemens.
Oaya yang diserap juga positif dan dapat dinyatakan dalarn konduktansi
p=

VI =V

2G

= 1G

(3.4)

Resistansi dapat digunakan sebagai dasar untuk rnendefinisikan dua istilah


yang umum digunakan, yakni, hubungan pendek (short circuit), dan rangkaian
terbuka (open circuit). Kita definisikan hubungan pendek sebagai sebuah tahanan
yang besamya nol ohm.maka, karena v = Ri, tegangan melintasi sebuah rangkaian
pendek harus sama dengan nol, walaupun besarnya arus boleh sembarang. Oengan
cara yang sama, kita definisikan rangkaian terbuka sebagai tahanan yang
mempunyai tahanan tak berhingga. Jelaslah bahwa arusnya sarna dengan nol, tak
peduli berapa tegangan melintasi rangkaian terbuka tersebut.

10

3.2 HUKUM ARUS KIRRCHOFF(KCL)


Jumlah aljabar semua arus yang memasuki sebuah simpul adalah nol.
Simpul

adalah

sebuah

titik dimana

dua atau lebih elemen

mempunyai

hubuugan bersama.

atau

Id

Gambar 3.1 Jumlah aljabar arus pada sebuah simpul

Hubungan

dua elemen

rangkaian

atau lebih menghasilkau

sebuah

titik

sambung yang disebut simpul ( node). Sebuah titik sambung dua elemen adalah
sebuah simpul sederhana (simple node); titik sambung empat elemen atau lebih
adalah simpul utama (principal node), Dalam metode tegangan simpul untuk
menganalisis

rangkaian,

persamaan-

simpul utama dengan menerapkan


Hukum ini menyatakan

persamaan

akan diperoleh

pada simpul-

hukum ants kirchoff] kirchoff's current /aw).

bahwa pad a setiap simpul( utama at au bukan ) jumlah

ants yang masuk sama dengan jumlah arus yang keluar. Konservasi muatan listrik
adalah dasar dan hukum ini, Pemyataan hukum arus Kirchoff dalam bentuk lain
adalah (i) arus total ke dalam sebuah simpul adalah nol;(ii)ams

total ke luar

. .cbuah simpul adalah nol.


Contoh,

pada gambar

3.2, lima cabang

berhubungan

pada sebuah

titik

sambung bersama membentuk sebuah simpul utama. Ants total ke dalam simpul
adalah

...

-=---_.

.....

I ....
--;.:
......
-

Gambar 3.2 Lima cabang arus terhubung pada sebuah sirnpul

11

Persamaan yang sarna diperoleh bila jumlah arus yang masuk dibuat sarna
denganjumlah ants yang keluar:
II + I 3 = h -I- I .rl 15

3.3 HUKUM TEG'ANGAN KIRRCHOFF (KVL)


lumlah aljabar seluruh tegangan mengelilingi sebuah jalan tertutup dalam
sebuah rangkaian adalah nol.
N

~V
.f...J

/I

::::0

(3.5)

11=1

R,
f-~-~-~~--I./v"(-------I

I
I,

v,

.L

oc('\

V2~:R2
I.

iI

_. _ .._

....
_ i

Gambar 3.3 Sebuah lintasan tertutup tunggai

Untuk setiap lintasan tertutup dalarn sebuah jaringan yang diikuti (dilintasi)
dalam satu arah tunggal, hukum tegangan Kirchof] ( Kirchoff's voltage law)
menyatakan bahwa jumlah aljabar dari tegangan -tegangan adalah nol. Sebagian
dari tegangan tersebut mungkin adalah sumber tegangan , sedang yang lainnya
diakibatkan oleh elemen-elemen

pasif. Pada rangkaian resistif arus searah

(dc),tegangan terakhir ini adalah dalam bentuk V=lR .Dalam mel.ntasi lup (loop),
jika sebuah elemen dimasuki pada ujung potensial yang negatif, maka dalam
penjumlahan tegangan diambil negatif
Contoh, dengan memulai dari pojok kiri bawah dan rangkaian satu lup
pada gambar 3.4 dan menerapkan hukum tegangan Kirchoffpada lintasan elemen
yang searah jarum jam, dihasilkan persamaan berikut :
- V(J + VI .]. V

b -~

+ V3= 0

..--- ...~.----..-.------- ....

_.
12

Sebuah persamaan dapat dituliskan untuk sebuah lintasan tertutup seperti


111170/11 pada

gambar 3.4 deng.m mengemukakan tegangan V

.dimana () dianggap

011\

positif'berkenaan dengan m. dengan memulai lagi dari pojok kiri bawah,

nj__

'3-'---';~"-'--(::~)----'-'1
,
V,

v,

R.,

(a)

(h)

Gamba r 3.4 Analisis Rangkaian istrik Loop tunggal

Persarnaan hukum tegangan kirchoff untuk rangkaian pada gambar 3.4(a)


adalah identik dengan rangkaian yang te1ah umum dipakai pada gam bar 3.4(b).
-V(I + VI + Vb

!-

V2 +

v.~=

atau -Va

I-

IR/+ Vb

+ fR.2 + fR3 =0

Lup dapat diikuti dalam arah yang berJawanan dengan jarum jam, yang
hanya mengubah tanda dan masing-masing mas tegangan. Biasanya yang paling
sederhana adalah pertama-tama menetapkan arah arus positif dan kemudian
mengikuti lup dalam arah tersebur.
Contoh soal:
Tentukan ix dan V x nya !
6 ohm
v

,./\.\/._

_--

"

R"

.. ~':,"
,

I
12V

...~:
"\

... J"

s onrn

{ : j 5 A-

I
.

;.

./,.\.

13

Penyelesain :

Lihat resistor 60 yang diparalel


12V IMlp= --::

60

.
2A

Itotal = I~ = 2 A + 5 A = 7 A
V total =- V"
V,!(~V6QS + V

6~lp =

t.6 + 12

7 .6+ 12

= 42 + 12
==54 volt

2)

Penyelesaian :

Cabang = 6
Simpul

Dari simpul A
2 A - i,- 10 A = 0

i~= -4 A
Dari simpul B
- iRS

-12 A + 10 A = 0

ht5 = -2 A

3)
SO ohm
! :\ .

[_
,,:: 250hm

Dati loop C
-Vx + 60 V + (-2 . 5) = 0
Vx1 =50V

14

Penyelcsaian

Lihat pacta resistor 50 ohm paling kanan, V=

r . R = 2 A son =

100 volt

Tegangan ini sarna besar pada resistor 100 ohm, maka besarnya 1 pada resistor
..

1111 a

d aIaI1, I = -;:-=
V -100 = 1 A
R 100

Seliingga arus pada resistor 50 ohm (tengah) adalah 2 A + I A"" 3 A


Maka Vx

= 3 50 =

L50 volt

Tegangan pacta resistor 15 ohm adalah sama dengan samabungan yang


diparalelnya yaitu sebesar: 100 V + 150V
Arus pada resistor 25 ohm

= 250/25

= 250

Volt

=10 A

Sehingga besamya Ix adalah 10 A + 3 A = 13 A


3.4 ANAL/SA RANGKA/AN LOOP TUNGGAL

30V

ailahrn

-120 + 30i + 30 + lSi = 0

I'

, I
120V

i -'-2 A

15ahm

I.
r

Gamba r 3.5 Contoh Rangkaian listrik Loop tunggal

Langkah - langkah analisa :


1. Memisalkan arah referensiuntuk arus i

a. PemiJihan referensi tegangan pada tahanan (arus masuk tahanan


referensi tegangan positif)
2. Gunakan KVL
Daya yang digunakan oleh setiap elemen
P120V

120(-2)

-240 (elemen menyuplai daya 240 W)

= 120

P 3UU

j2R""

P 30V

30(2)

22 . IS

== 60W

P1Srl

22.30

60W

(menyerap

120 W)

15

i,

oc(

~i

~'.

II

I'

i"-',
(~"
,:__)
-----"I
I
,! I

I
I,

!\

'L

)1

J I~A I__,_ t'-'"


li

--",

I
(-"_!"/-l

I,

"---',,.'~-',!

--

\ "'/"''-"

,_~---,---------i

L__

-Gambar 3.6 Analisa Rangkaian listrik dengan rnemakai am; loop

Pada gambar 3.6, arus mata jala (mesh current) II dan 12 ditetapkan untuk
jaringan tiga cabang yang sama. Arus di dalam cabang tengah (panah putus-putus)
diberikan oleh selisih kedua arus mata jala I I - 12 yang tidak diketahui dapat
diperoleh dengan menerapkan hukum tegangan Kirchoff bagi kedua lup (loop)
dalam mana kedua arus matajala tersebut mengalir. Umumnya paling baik adalah
mengikuti lup-lup dalam arah yang sama seperti arus sehingga tanda-tanda suku
regangan mengikuti suatu pola yang sederhana. Untuk suatu jaringan planar
(bidang yang umum, suatu arus mata jala ditetapkan pada garis keliling masingmasing daerah terbatas ke dalam mana jaringan membagi bidang tersebut. Adalah
mungkin juga menggunakan pasangan Iup yang lain, dalam hal mana orang
biasanya membicarakan arus sebagai arus-arus lup (loop currents)
500m

200m

------lvV\r----l-- ..-'--- \;VV---'-l


1

1---1

OC!, -~'

I,

i-----..-,
'

L .----,
I

~100hm\

1,

I,

IDCC)

8V

._----_._,
I
I

Cambar 3.7 Analisa Rangkaian listrik dengan rnernakai arus loop

Dengan menggunakan hukum tegangan kirchhoff sepanjang lup kiri, mulai

dari titik a
-20 + SIt + 10 (II-I2)

=0

dan sekeliling lup kanan, mulai dari titik b


8+ 10(Irll)+2h

16

Susun kembali suku -

SUKU,

15II-IOh=20
. -1011 + 12h::::-8
penyelesaian persamaan - persamaan ini secara serentak menghasilkan II ::::2
A dan 12

1A. jika arus yang pada resistor 10 Q dengan arah ke bawah

diperlukan, ants ini diperoleh sebagai II :_ 12 =1 A


Contoh : Tentukan i !
300hm

'\II./\.

1 ( .. ,
12QV

.L .._ ._.

__ . _ ... _..

Penyelesain

V,

':

._

_1

150hm

LE+ LiR=O
-120+30i+2Vi\-15i=O

(1)

VA=iR=i(15)

(2)

Kedua persamaan dipadukan,


-120+15i+30i=0
45i = 120
i

2067 A

3.5lUNGKAIAN PASANGAN SIMPUL TUNGGAL

_...-

120 A

30 mho

::;::

__

+
- '~'--"'-.

I
30A

I)

1Srnho .,-'

______
1 ._r._ ._...__J
j

Gamba r 3.7 Analisa Rangkaian listrik dengan metode tegangan simpul

15 mho

17

-120 +30 V +30 + 15 V = 0

V = 2 volt
Langkah - langkah analisa
1. Menghubungkan elemen secara parallel dan menganggap adanya
tegangan V yang melintasi setiap elemen
2. Pilih satu titik referensi yang lebih negative dan V, tentukan arah ants
3. Gunakan KCL
Jaringan yang diperlihatkan pada gambar (b) berisi lima simpul dimana 4 dan
5 adalah simpul - simpul scderhana dan

J ,2,3

adalah simpul - simpul utama.

Dalam metode tegangan simpul, salah satu simpul utama dipilih sebagai acuan
dan persamaan - persamaan yang didasarkan pada hukum arus kirchhoff
dituliskan pada simpul - simpul utama lainnya. Pada masing - masing simpul
utama lainnya ini suatu tegangan ditetapkan , dimana dapat dimengeti bahwa ini
adalah tegangan berkenaan dengan simpul acuan. Tegangan - tegangan ini adalah
yang tidak diketahui dan bila ditentukan dengan metode yang sesuai, menghasilkn
penyelesaian jaringan.

(a)

(b)

Gambar J.8 Analisa Rangkaian listrik dengan met ode tegangan simpul

Jaringan digambarkan kembali pada gambar (b) dan simpul 3 dipilih sebagai
acuan untuk tegangan- tegangan VI dan V2. hokum ants kirchhoff memerlukan
bahwa ants total keluar dari simpul 1 adalah not :V1- Va VI
---+-+
RA

RB

VI- V2
-0
Rc

(3.6)

18

Dengan eara

sarna, arus total yang keluar dati simpu12 harus nol

V2-Vl
He

V2

V2-Vh
=0
j( I~'

---+-+
/?I)

(3.7)

menerapkan hukum arus kirchhoff dalam bentuk ini tida.; berarti bahwa arus ants cabang yang sebenamya semuanya diarahkan keluar dari salah satu simpul.
Sesungguhnya ants dalam cabang 12 perlu diarahkan keluar dari satu simpul dan
masuk ke yang lain.
Persamaan dalam bentuk matriks

_1 +_1 +_1
RA RB Rc
[ 1

__ 1

;:_1_+_1_

Rc

Rc

RD

Val

/RA

]lVl]

(3.8)

V2 =

VyRB

RE

perhatikan simetri matriks koefisien. Elemen 1,1 mengandung kebalikan dari


semua tahanan yang dihubungkan ke simpul 1 ; elemen 2,2 berisi kebalikan dan
semua tahanan yang dihubungkan ke simpul 2. elemen 1,2 dan 2,1 masing masing adalah sama dengan

negative dari penjumlahan kebalikan tahanan -

tahanan dari semua cabang yang menghubungkan simpul 1 dan 2 ( hanya satu
cabang seperti ini di dalam rangkaian yang ada)
pada sisi sebelah kanan, matriks arus berisi arus - arus penggerak Va/RA dan
Vb/REo kedua suku ini diambil positif sebab keduanya mengalirkan ants ke dalam
sebuah simpul.
Contoh soal

2 ohm

1<!

1
-

,.I

r-_,50hn{
I,

i
!

OC~)25

___.~

10 ohm

r;

1'---'

'

I,

v L~ ~_I
._,

20hm

.J\j\/\----l

l ,-----'\
1
>!I biT
~.. I

4 ohm "'"

,__ ~-----

Pada rangkaian diatas tentukan besar ll,12 dan 13

,. DC ( ~ )50 ohm

__ ..__..__
._i

19

Penyelesaian :
Menurut hokum ants Kirchhoff, ants netto yang keluar dad simpul I haws nol
.VI VI-25
VI-!v2
-+--1=0
V2
5
10

Dengan cara yang sama , pada simpul 2,

=0

V2 - vt + V2 + V2 + 50
104
4
2

buatiah kedua persamaan dalam bentuk mattiks

.!_ + .!_ + _1
2

10

- _.!__

~:_I_+_I_

10

10

[VI J
V2

Determinan koefisien-koefisien pembilang adalah

/),=

NI =

15

0,11
- 25 085
,

O,SO

I-0,10

- 0,1

0,85

:::;: I 75

01 =0670

N2:::;:

'

'

0,80
5 I = -19,5
.
1-0,10 -25

Dari sini,
V=~=261V
I
0,670

V = -19,5 =-291 V
2
0670
'
,

'

Dihubungkan dengan tegangan ini, arus ditentuksn sebagai berikut :


II

= ---VI2 ;::-1,3 I A

tT2

l- =, '-

VI
10

= 3 17 A
'

Contoh soal :
.:. Tentukan jumlah cabang dan simpul
l-larga i;.; dan V;.;

,,=. VI- 2+:>-0 = 10,45 A

"'A"~"'."'_'~'_'_"""""""_._~"""""'''''''''~''_.

''_'.'_.

~~'_'''

,..~.~

_,..."'.

..

._,__ .._",.,"'

~ _

""

__ __ _

_._

,._-..

"--_ ..

. ..

",,

--.~---

..

20

1.:l

I,

I,', 1

50hm

I , _ '. 60V
(.I ';

~--,-

"~}-.-

1? /I

DC

<:

!
<,

R,

Simpul

I_

,,'

Cabang = 6

.10 A

.~">

-z

2 A - i,- 10 A

5 ohm

12 A

iRS =

-2 A

-I-

=0

i, =-4 A

Dan simpul B
- iRS -

Dari simpul A

_j___. , ,_J

L-

:=

Dari loop C
-V x + 60 V + (-2 . 5) = 0

10 A=::O

V~I = 50 V

.:. Hitung daya total yang disalurkan pleh sumber 60 V dan daya yang
diserap oleh masing - masing resistor.

70hm

'V\I'v

Ii

DCL

60V

~tL

12ohm ~

<:':>

60hm;;'

L_j.

'1"

L.

'Jr

\
-[
_

Penyelesain :
Besar hambatan cd
Ref

= ~=4n

12+6

Besar hambatan ab
Rab = 7 + 5 = 12 (1
Besar hambatan parallel cd dan ab
R =~=3(1
P

4+12

7 ohm

"

5 ohm

_J

21

Besar hambatan total


Rt= 3 + 7 == IOn

Ants total pada rangkaian


V

60V

Rt

IOn

It= -=-=6A

lef= ---6A
12+4

= 4,5A

lab = 6A-45A == 1,5 A

I pada resistor (, ohm

.!3.4,5A = 3A
18

I pad a resistor 12 ohm == 4,SA - 3A == 1,5 A


Daya total(Pt)
Pt = V . It = 60 volt. 6 A == 360 Watt
P7n= 12'R=62 .7

= 252

Watt (pada g-e)

P6n= 12. R = 9.6 = 54 Watt


P12n = 12 . R = 2,25 . 12 = 27 Watt
P7n=

f .R = 2,25

.7 = 15,75 Watt (pada a-b)

Psn= f .R = 2,25 .5

= 11,25 watt

BABIV
PEMBAGIAN

TEGANGAN

DAN ARUS

Dengan mengkombinasikan tahanan-tahanan dan sumber maka kita telah


mendapatkan satu metode untuk memperpendek kerja untuk menganalisa sebuah
rangkaian. Jalan singkat lain yang berguna adalah pemakaian ide pembagian

tegangan dan arus.


+
+

'.,'

y"" \/-

'/-

+ "

1+

R1, "V I

>'y

PI

2, '> 2

= ,2 RI

Pz = 12 R2

~-------- ---_l-

p) "'-12

R.1

- I
j

(b)

(a)

Gambar 4.1 Pembagian tegangan

Kedua gambar di atas adalah contoh pembagian tegangan. Pembagian tegangan


digunakan untuk menyatakan tegangan melalui salah satu diantara kedua tahanan
seri tersebut di dalam tegangan melalui kombinasi itu. Di dalam garrbar

1.1(a)

tegangan melalui Rz dijelaskan,

V2=RzI=Rz

R, +R2

Atau,
'1

v 2 --

R2
Rl +1<2

Dengan tegangan melalui RJ adalah dengan cara yang serupa,


V1=

RI
RI +1<2

.V

Tegangan yang timbul melalui salah satu tahanan seri tersebut adalah tegangan
total dikali rasio (perbandingan) daripada tahanan total pembagian tegangan dan
kombinasi tahanan kedua-duanya dapat digunakan, seperti dalam rangkaian yang

22

23

diperlihatkan gambar 1.2. Diluar kepala maka kita kombinasikan tahanan 30 dan
60 untuk mendapatkan 20 sehingga kita dapatkan bahwa V/\ adalah 2/6 dari 12
Sill f

V atau 4 sin f V.

Ganda (Dual) daripada pembagiau tegangan adalah pembagian arus bila sekarang
diberi arus total yang masuk kepada dua konduktansi paralel, sebagai yang
digambarkan oleh rangkaian dari gambar 3(a)
.Arus yang mengalir pada 02 adalah,
12:=:G2V=G2

I
(/1 +(;2

'. '

...
\

'. 'oj '/

4.0

I.

12sin6V("",\

6.0

Jv;

3.0

-I

Gambar 1.2. Contoh numerik yang menggambarkan kombinasi tahanan dan


pembagian tegangan garis berombak. D, dalam simbol sumber menyatakan scbuah
variasi sumber dengan waktu .
~...

..

(a)

=
Dan dengan ~a yang serupa,

I
!

(b)
I= II + h

24

.,11

.,: I,.>R4

/R2

"

1...
Garnbar 1.3 Pembagian arus
I:; II + 12 -I- 13+ L~
1

II

=
1/,+1,
\,

I1-

?~

R,
+1

U1

RlUf(l'"mld)

+'

RI

Jadi arus yang mengalir melalui salah satu diantara konduktansi paralel pada
Gambar 1.3(a) adalah arus total dikali perbandingan daripada konduktansinya
dengan konduktansi total.
Karena kita diberikan

nilai tahanan

lebih sering daripada

konduktansi

maka

bcntuk yang lebih pcntiug daripada hasil tcrakhir didapatkan deugan mengganti
01 dengan l/RI dan.G, dengan IIR2,

h=

RI
R +R;

1 dan II =

R2

Rl+~

Alam tidak bergembira melihat kita disini karena kedua persamaan terakhir
mempunyai sebuah factor yang sangat berbeda. Dari factor yang digunakan

dengan pembagian tegangan dan sejumlah usaha diperlukan untuk menghindari


kesalahan. Banyak mahasiswa memandang pengertian pembagian tegangan
ebagai yang "jelas" dan pembagian arus sebagai sesuatu yang "berbeda" akan
menolong juga untuk menyadari bahwa tahanan yang lebih besar selalu
menyangkut ants yang lebih kecil,
Sebagai satu contoh penggumaan kedua pembagian arus dan kombinasi tahanan,
maka kita kembali ke contoh Gambar 1.2 dan menuliskan sebuah pemyataan
untuk arus yang melalui tahanan 30 ants total yang mengalir ke dalam kombinasi
30 dan 6.0 adolah:

25

12 sin I
4 + (6)(3 )/(6 + 3)

1=

Dan arus yang diinginkan adalah,


1=

12 sin t

.-=4/3 sin t
4 + (6)(3)/(6 + 3) 6 + 3

Contoh soal

r.

Berapa I..?

II ".
. "40

Jawab:

h = R,o, I
R2

12R2

e;
4.2

4/3
=6A
2. Berapa Ix... ?

zsv",

'T
1

.. __

...

12 ! ~4A
t

...... -

~"'.-.-~--.-'-..-..

'

---....-.-.-----,--~ ~--,.--- -.
26

Jawab:

--

I?

-_252
=12,5 A

= Ix.!? ..
N1",

Ix

= J ....Rwl
1(,

12,5.3
6

12,5
2

= 6,25 A

HUBUNGAN DELTA

Tegangan transfonnator tiga fasa dengan kumparan yang dihubungkan secara


delta yaitu VAB, V Be dan VCA yang masing-masing berbeda fasa 120().

Untuk beban yang seimbang:

"~

'

'~_

~.,."...,.,.,w

.."...""'"

~..,.",.''''''_'''._.,

.,,,,,,,

"~

~,
~

27

(b)

Gambar 1.4

H U BUNGAN B1NTANG

Arus transfonnator tiga fasa dengan kumparan yang dihubungkan secara


bintang yaitu 1I\, lA, li\ yang masing-masing berbeda fasa 12011
Untuk beban yang seimbang :
I .1 M.l.~1. l'
-lV
- ....

1 1.1C

.>_._ i;--..--.-. ----------..---..


,::... --

__

I..

..--~,

........J

N ...~~'"", r

.,., ........,..,.
I~

""'f~'

"

'..i....... ~~(---.-

...-.----

..

(bj

(a)
Gambar 1.5

28

U2.:1 gambar l.Sa dan 1.Sb diketahui bahwa untuk hubungan bintang berlaku

::::"j;"':':':"1gan:

:.=.'::. \._.\ hubuugan

~..

bintang :

BABV
METODE

ANALISIS RANG KAlAN

5.1 METODE TEGANGAN SIMPUL

laringan yang diperJihatkan pada gambar 5.1 terdiri dari 3 simpul. Dalam metode
tegangan simpul, salah satu simpul utama dipilih sebagai acuan dan persamaan-persarnaan
yang didasarkan pada hukum arus Kirchoff dituliskan pada simpul iainnya. Pada masingmasing simpul utama lainnya diretapkan

suatu tegangan.. Tegangan-reganagan ini adalah

yang tidak diketahui dan bila ditentukan dengan rnetode yang sesuai, menghasilkan
pemecahan jaringan.

Contoh bentuk jaringan dengan 3 simpui acuan :

0,2.0

,II
!

1.0 ',::'

,/

( V~) -2A

.;s.~ r:

,/

)--r'

/
.~

..

"\

=<v>:

/~

Gamba .. 5.1 Analisa tegangan simpul untuk menganalisa rangkaian

Pada simpul 1

Pada sirnpul 2

O,5VI + 0,2 (VI- V2)


0,7V1-

=3

1 V2+0,2(V2-Vt)

=2

- 0,2 VI + 1,2 V2 = 2

0,2 V2 = 3

29

- ~"_"".'.""'."'"'M'~'_"~_.,_,._,",",,,,_,.,,,.,,,

__-,,,,,,,,,,,,,,
."

~,.....

." ' "_,,._ ..__._~''''''_~..,._._._,.-.''.'''''''''_

'''''''''"'''''

'''_..,

''''"_._~'''~'''''"'

~'

" ..~..~.~~'_._.~

"'._._

.."_.~_,~._'_

"

,_

W"__
".'_,'..__'_~.'

30
Dengan metode subsitusi dan persamaan 1 dan 2 dihasilkan:
Vl=5 V
V2=2,5 V

Bentuk jaringan dengan 4 simpul acuan:


-3 A

-('-~)- - I
I

I
r'~----::-----o_-r--'-'Iv\'---r -----1
3D

20

J_

_1

---W\---------I----..-----~

I
-, -8 A

I:1 n

5V

:i .r:25 A

4Q

Gambar 5.2 Analisa tegangan simpul dengan 4 simpul acuan

Pada simpul 1
3(V1- V2) + 4 (V1- V3)

(-8) - (-3) = 0

7Vl--3V2-4V~

=-11

Pad simpul 2
3(V2-V1)+1

V2+2(VrV3)-3
-3

VI

+6 V 2 -2 V 3

=0

=3

Pada simpul 3
4(V3-V1)+2(V3-V2)+5V3-25
4 V, - 2 V 2 - 11 V 3

=0

= 25

.:_'.'_'.'

.~_

~...
".~

31

Buat ketiga persama ..u dalam bentuk matriks:

-11 -3 -4

3
6 -2
25 -1 II
=IV
VI =
7
-3 -4
-3 (, -2
-4 -2 II
:_'nruk mencari nilai V 2 dan V 3 lakukan hal seperti di atas.

Bentuk jaringan dengan sumber tegangan:


4Q
Vv\'

Acuan
Gambar 5.3 Analisa tegangan simpul dimana ada sumber tegangan dan sumber arus di dalarnnya

Apabila terdapat sumber tegangan makajumlah


simpul super)
\', - V2 = 22
Pad simpul 1
3(V1-

v2) + 4 (V 1- V3) -

(-8) - (-3) == 0

7VI-3V2-4V3

=-11

sirnpul dicirikan (dari 2 menjadi I

........

---

---~--_'

__

n'

'_"

, ,,"""'

__

"'.,.,~ ..~ .

32
Pada sirnpul super (kuning)
jumlan keenam arus yang meninggalkan simpul super = 0
3(V2-VI)-3+4(V3-VI)-25+5V3+1

V2 =0

= 28
selesikan den gan metode matriks

-II -3 -4
0
28 , 4
-1

22

7 -3 -4
-7 4 0
0

=-24

-i

L ntuk mencari nilai V2 dan V J lakukan hal seperti dia atas

5.2 PENGGUNAAN MATRIKS PADA METODE ARUS MATA JALA


(.\lESH CURRENn

Persamaan simultan dari sebuah jaringan mata jala

11

dapat dituliskan dalam bentuk

rnarrik, seperti pada contoh penyelesaian di atas. Untuk lebih jelasnya lihat jaringan gambar 4
di bawah ini. Apabila hukum tegangan kirchoff diterapkan pada jaringan tiga mata jala maka
akan diperoleh persamaan seperti dibawah ini:

RA

RC

RE

1-'--'\/'V\I--'VV\V--~"'vVV----'

( +',

l _ iVa

..", l ,---'
\ .---,.)
l
\

11

i
i

___.

./

<,

RB

12

::;::

(' +

RD

13

Vb

L' ___J~_~:
.i

___I

Cambar 5.4 AnaJisa arus matajala untuk menganalisa rangkaian

II. l~, dan 13 adalah arus matajala KVL diterapkan pada tiap loop.

It.RJ\ + R13(II - h) = 0

Loop 1 =>

-Va

Loop 2 =>

Ru (h -It) + Iz.Re

-I-

-I-

Rn (h - h) = 0

(5.1)
(5.2)

33
Loop 3 =>

R (J:, - h)

+ Vh + h.RI~= 0

(RA + Rll) II - Rn.h

(5.3)

_RB1l+(Rn+Rc+RJ))I2-Rnh
~ RD. h

=0

+ (RD + RE) b

=-

Vb

-RII
(5.4)

RU+RC+RIl
- R~)

RI2

[R"

R21'

R22

R31

R32

R"
R2J
R33

r] [V']

12
13

,:

(5.5)

~2
\3

V2

RI3 RII
R:12 R23 : R21

V)

R.n

VI
II- -

RI2

R31

R33

RI2

Rl.l

R22

R23

R23

R33

RI3 Ril
R23 : R21

RI2

I2 - R22

VI
V2

R22

RI3
R23

Rn

V3

R)3

RJ'

Rl)

R))

RI2

RI2

Vd !RIl

RI2

RI)

R21

Rn
Rn

R22
R23

RZ3

Rli

V2 : R21
V) Rl'

RI2

I)

='/

=?

"''I

R)3

Untuk lebih jelasnya lihat contoh penyelesaian dibawah ini:

19

-6: -12

-6

18

-12

18

- 6

-6

18

17280 : 2880 '" 6A

34

h=

19

-12

-6 : -12

18

-6 = 12960 : 2880

18

-6

18

601

19

-12

18

-6 =4320: 2880:;:;;1.5 A

-6

18

19

60

-12
0

19 . -12

b=

-12

18

0 : -12

-6

0
= 4.SA

53 ~tTODE"MESHCURRENT

~.~~

adalah sifat rangkaian sebidang. Metode ini ridak dapat dipakai pada setiap

jari....,~- .Analisis mesh hanaya dapat dipakai padajarinagn yang terletetak dalam satu bidang.
Kita ':~"::-';;:ikan mesh sebagai sebuah loop yang tidak mengandung loop didalamnya. Untuk

meias;

1'Q::} penyelesaian

pada rangkain berloop tunggal . kita menggunakan hokum kirchofII.

Berx.z .:~::wh penyelesaiannya:

,.-----.,

H1 ~

'"

12)
r

.l,

7\) -1"

IT'

+')

r-.."

3f9

I
J

11

<,

! 13

6 V ( ..'

)"

:.::. 1

~,' I

212<

L__ .__,

.l

PCi5~O-;~ yang dapat di peroleh pada tiap-tiap loop:


looc -

3il-iz-2iJ=7-6

looc :.

-il + 6h - 3h = 0

locc ::

-2il -3h -6h = 6

Ki:2

dalam bentuk persamaan matriks :

l-:'::';" ~;;

3 -16 -21[
-3 I1= [7 -61
0
i12

-1

[- 2
-1

-3

-2113

i3
-1

-2

6 -3 :!-1 6 -3 = 117 : 39 = 3 A
6 -3 6 1-2 -3 6

II = 0

35
3

h=

-2

-1

-;-3 : -1

I~= -1
2

0:16 -- 2

-3. = 93 : 39 = 2.38 A

-3

-1 -2

13

;:::48 : 39 = 1.23 A

-3

-2 -3

-1

-1 -2

-3

Bila di dalam rangkaian terdapat sumber arus, maka akan mereduksi jumlah mesh
::-:..enjadi mesh super.

C.:mtoh:

_,.. i" ..i "..-

: ._-\

12)}'
.

" .~
1 >< ".

..

2U

(~"J ~~~
.I .

1,

<,

r v( ~ )

7 A(

!.) /

,J

1_ .. _".

I.

)"

HI

I ..

... 1 _ .... _. __ . __ .. .__

...1

\~t;sh super (gabungan mesh 1 dan 3) :


_- + J(il-h)+3(i3-h)+1

13 '" 0

il-4h+4h;::: 7

\~esh2:
:::-11 + 2h + 3(h-h)

=0

5; umber ants dihubungakan dengan arus mesh

~ -i3 ;:::7

7 -4
11 ;:::

-4' 41
11
-3 : -1 6 -3 =9A
-1
0
-1
4

-4
41 \1
12 = -I 0 -3 : -1 6
7

-I

-3 =-2 A

-11

36

-4 7

1
13 =

-] 6
0

-4 4

0: -I

-3 =2A

_.II

Bila sumber arus terletak di keliling rangkaian, maka mesh dimana sumber arus ter
dapat diabaikan .
Contoh:
..

Pada mesh 1:
i = 15 A
Pada mesh 2:
Ii i:-i1)+2h+2(h-h);::: 0
-: 5 - 6i2 - 3 i3 ;:::0

(I)

Pada mesh 3:
1 '9 Y" = b-iJ ;:::1/9 (b-il)

-::-1 3i2 + 2/3h;::: 0


-. 5-1 3i2+2/3h;::: 0

(2)

Dari persamaan diatas, kita ubah ke bentuk matriks :

15
il=156

l[ill f15l

oI

06

0
-3

Ii]

213 i,

010
-3:06

15 1/3 2/3

iz ;::: 15

l'l

-3=75:5=15A
0 1/3 2/3

.......

_""

.. ""'

....

"'."'~"''-

..........

V'O'>.

....

,_,,_

......

, .....

''_._.,','"-'"''''~_.._.,''I'''"""_"",,1-.,,.-.-_

37

12 =

I
0

15 0
I
15 . - 3 : 0

15 2/3

0
- 3

151

II

15 : 10

0
-3

10

1 13

213

15

55: 5 = 11 A

113 2/3

o
1/3

5.4 M ETODE TEGANGAN

0
6

85 : 5 = 17

SIMPUL

Dipilih salah satu simpul sebagi acuan

Arus total yang masuk dan keluar dari simpul 1


VI - Va VI V; - V2 -- 0
.....:.......--=-+-+
RA
RII
n;
V2 - VI + -V2 + V2 - Vb ;:;;:0
__._____,_
Rc
RD
RE

38

Coutee

seal:
V2

V4

\_.=

[I~;{(A
VIl/

~RE

v. - ~~ ~-.-

- _. - - _ . = 4
O.=-

(1 )

Simpui super 3:4

r'J -

: ':

V4

V4 - VI

+ -1 + 2,5

=0

(2)

V! \-: - \ ..!= O.1Vy-O.2(V-l-

Vi)

(3)

----:

- - 0.>

z:

0':;"\:
= ,-,
.:;(\-.VI)
.. - ... ...
":",

= -10

39

10.5

zr

- VI
0,5

Jl2

=-

4 + 12
0,5

= 16A

Po,s

= V~-JI2
2

PH}

0+4

;:::--=2A

= (2/.1 = 4W
=

V4 -Ii;
2,5

=-

2 + 12 = 4A
2,5

12 - II =]4

h.

= 14 + 11.................................................................................

(I)

------~------------~----~40

-0,7511 -I- 13== 14


0,51,

-I-

12.1 2 h + 0,2 V y

-l:

I (I ~-

(4)

(2)
== 0

05II:-: 2h + 13-0,5I4 = -12


2,511+ h- 0,514;::: -40

(3)

.. - h + 3,514=

(4 )

14

II =

I2

14

-40

-0,5 -40

]2

3,5 12

-0,75

0 -0,75

2,5

-J

;:::176 =: -16A
-It

-0,5 2,5

3,5

-]

b =14-16=-2A
h = 14 + 0,75II = 14 + 0,75(-16) = 2A
I4 = 12-13

3,5
10.5

= 12+2

=4A

3,5

= -)6A

=4-2 =2A

lz.s = 14= 4A

5.5 METODE SUPERPOSISI

Dalam suatu rangkaian listrik yang mengandung lebih dan satu sumber, tanggapan
arus I tegangan dapat diperoleh dengan menjumlahkan semua tanggapan yang diperoleh dari
masing-masing sumber secara tersendiri.
(sumber tegangan - dihubung singkat, sumber ants - rangkaian terbuka)
contoh:

._-----------------------41
1.
\/\(\.

=_3_+_6_.2
6+10 6+9

60

:: 0,2 + 0,8

lis=

=IA

2A

2.

In

2Q

Bila sumber 3A menjadi rangkaian terbuka

-1 + 2 i\ + 1 i', + 1i\ == ('


IX

i\

10 V ~ , 1

= 2A

_ 2 i;.;

I . '" _

'

._ _

_.._ .. __J

Bila sumber 10V dihubungpendekkan


/I" /I"-2i"
-+
.\=3

3 V" - 4 ix

0,50:

sedangkan V";= -2 i'':.,

3A

/2 iX"
i

=6

//

~J.__ .'

=:

i''x

=:

-0,6A

i', + i," = 2 - 0,6= 1,4 A

atau

2Q

--'\I\!\
~

iX"G

l_

..

maka lewat persamaan (1) dan (2)

Sehingga didapatkan
ix

(1,

Pada mesh super :


Zi," + i,,\ + Zi,"
Six" -+ iA

=0

=0

sehingga i'',

= - 0,6A

42
Sebuah jaringan Iinier yang mengandung dua atau lebih sumber independen dapat
dianalisis untuk memperoJeh berbagai tegangan dan arus cabang dengan membiarkan sumbersumbernya bekerja satu ,Persatu , kemudian mensuperposisikan

(menjumlahkan hasilnya.

Prinsip ini dapat diterapkan karena adanya hubungan linier antara ants dan tegangan. Dengan

sumber yang dependen, superposisi dapat digunakan hanya ketika fungsi kontrolnya bersifat
eksternal terhadap jaringan yanjg mengandung sumbernya, sehingga kontrolnya tidak berubah
ketika sumbernya bekerja satu persatu.
Catatan:

Snmber-sutnber legal/gan yal/g dihilangkan kctika scbuah

bckcrja . diganti

.\"1I1II/J(''' Illl1gga/

dengan hubung pendek ..sedangkan untuk sumhcr oms digantikan dengan l-ubung terbuka (
open circuit).

Superposisi tidak dapat secara langsung diterapkan pada perhitungan daya karena daya pada
sebuah elemen sebanding dengan kuadrat dari arus atau kuadrat dari tegangan , yang bersifat
nonlinier.
Contoh:
Hitunglah arus dalam resistor 230. pada gambar berikut:

r----l
I
-,
'
I

270 .....
",

<,
i
I

:t---r--------l
I

470>

<,

1
ell)
'r
_J _....._...... _'" _'.-_. .._'"

230 ':.>

>

20A

200V(

+ }

.._..

1
.. - .... - __j

Gamba.' 5.5 contoh rangkaian superposisi

lawaban:
Dengan sumber 200 V bekerja sendirian , sumber arus 20A digantikan dengan jalur terbuka
seperti ditunjukkan pada gambar di bawah.
R
cq

= 47 + (27)(4+ 23) =6050.


27+(4+23)'

I'r = 200 =331A


605,
'

43

..--r----yk-----.-'.470

::c~

270

<\

L _

f
e.

---_.-.

l'

230,'

D.c

200V \ !-)

_-_--

___

Gambar 5.6 Sumber arus sekarang terbuka

Sumbangan sumber 200Y terhadap ants pada resistor 230. adalah


I

[27]

I 2312 - [54] x 3,31 -

1,65 A

Ketika sumber arus 20A bckerja sendirian , sumber 20DY digantikan dengan jalur tertutup

seperti yang ditunjukkan pada gambar dibawah

. -.-. r .-

... \11/\.

40

270.

-,

tl"

II

470>

230:

j")
' . 20A

,"

s.e

Gambar 5.7 Sumber tegangan dihubungpendekkan

Hambatan ekuivalen di sebelah kiri sumber adalah


R<!((
:::;4 + (27)(27)
27+47

= 21,25.0

Kontribusi surnber 20 A terhadap arus pada resistor 230 a~alah


1"23Q

21,15 (20)
21,15+23

= 9,58 A

Total arus pada resistor 230 diberikan oleh

Iml =

1'23(2

+ 1"m} 11,23A

44
TEOI{EMA

TIIEVI':NIN

DAN NORIlION

Jaringan A

r--

--.---- .. T .-

).

.(

I ....

;' !.',
\

I
VTH('

i1._

I)

.. __
.

.._ _

Rangkaian pengganti Thevenin

R~ngkaian pengganti Northon

IN

Vlll = VOC

= ]SC

Contoh:
a

600

260

200v\ ' ,

400

I __
_L_

. ._

Rangkaian pengganti Thevenin dan Northon pada terminal ab


I. Cad RrI!
Sumber arus dihubung buka
Sumber tegangan dihubung singkat

2. Can IN dengan menghubungsingkatkan ab

R
TIl

= 26 + 40.60
40+60

= 50n

45
IN = lsc = lab

RT = 60 + _~~2_= 75760
26+40

'

1= 200 =264A
75,76 '

b
Ihs

40
X 2.64
40+ 26

= 1.6 A
.

3. Cari Y111 dengan ab terbuka

It ! ... --J...v
J.
600
200v

-- 'Ii\;
260

..,
u

Y'I'II

= Voc

=Y,\B

= Y~()n

40
60+40

---x 200 ==gO A

400:

Pengecekan :
1----.._"-'--.'--.-~
..

...
,...

I
80V('

500 .

/V,/\

r-

.. ----e

500

l. )

. ' 1,6A
b

Vlh
RnJ=-

In

Rn[==5 KO

4.

Isc = lsc
=

14 V + lsc 12 m A

4--+2.-2+3

2
=03+03=16mA
2+3
'
,
,

Y1=4V

Pada simpul 2 Li = 0
1

2k!l

~'v---+7
\

2.10'3- _1_ (Y2-4


2.103
V2=8Y
V2 = Vrn

Cari rangkaian ekivalen Thevenin dan


Norton pada jaringan di sebelah kiri
] KQ

=8

)=0

46
5kfl

lA/,.A--l>
1kn",>
<.

(+\

8V \ _ J

-1'"

.....

II

I
I

Rangkaian pengganti Thevenin

,--T-l

..--

-,

. 1,6 mA\,( I')'


I

5 so

--rL._.

.. ..

l>

<

,;~~

<

<-

,y,

"1'

I kn

_.... _1

Rangkaian pengganti Norton


3.

Karena rangkaian mengandung sumber tak

61x (V)
">-,

I-'-:~ +~'~l"

bebas

mendapatkan RnI

6n:~.:i

Il

IL--.{<i> ,
.-

maka Yo{: dan Isc dicari untuk

---'------0

Bila ab dihubung singkat maka lx =0


b

20V

- 20 + 4 Isc- 6 Ix = 0
- 20 + 4 Ise"" 0

6i2

J ",
,

\." ..\

lsc = IN"" 5 A

, 'a

Bila ab dihubung buka

. + ..
30 V\ _ )
."'_.....

6 Ix- 20 + 4 lx - 6 Ix:::: 0

4 Ix= 0

L. __
.__-_.-_...._ II b

,.-.-- .._--.-.--r -,---~') a


L

I)

SAl.

Ix"" 5 A
Vex:::::: V 6D = Vi'll::::: 6 . 5 = 30 V

"

Maka

6.0.

IL"
--~-,-->
-Ob

Rm =

VI/I

. IN

30
5

= 6 (2

Sebuah jaringan resistif , aktif, dan linier yang mengandung satu atau lebih sumber
tegangan atau ants, dapat diganti dengan satu sumber tegangan tunggal dan satu hambatan
seri (teorema theventn), atau dengan satu sumber ants tunggal dan satu hambatan parallel
(teorema Norton).
Catalan:
Tegangannya disebut tegangan ekuivalen Thevenin , V', dn arusnya disebut arus ekuivalen

.lonon, 1'.

47
Kedua hambatannya sama.R'. Ketika terminal ab pada gambar di bawah ini dibuka, sebuah
tegangan akan muncul di antara kedua titik tersebut.

I-------~
II

. a

Jaringan
ailtif iinier

I
!

-._ ..---

i_._.....

.-.

Gambar 5.8 Jaringan finier represntatif


Dari gamhar dibawah ini, jeJas bahwa tegangan ini haruslah

lcgangan V' dari rangkaian

ekuivalen Thevenin. Bila sebuah hubung pendek diberlakukan rnaka sebuah ants akan
muncul.
. '&'.;\

R'

)_

V'( ..)

..
r

_ ....

._..

_.

..

Gambar 5.5 Rangkaian Ekuivalen Thevenin

Dari gambar di bawah ini jelas bahwa arus ini haruslah arus I' dan rangkaian ekuivalen
Norton.

.03

i
I'~

Gambar 5.9 rangkaian ekuivafen Norton

Sekarang, bila rangkaian di gambar rangkaian ekuivalen thevenin dan Norton adalah
ekuivalen dari jaringan aktif yang sarna maka keduanya ekuivalen satu sarna lain. Sehingga
akibatnya I'
Contoh

V' . Bila kedua V' dan I' telah ditentukan dari jaringn aktif, maka R' = V' .

R'

l'

48
Carilah

rangkaian

ekuivalen

thevenin

dan Northonnya

untuk jaringan

aktif pada gambar

dibawah ..

Gambar 5.10 contoh jaringan aktif linier

Jawaban:
Dengan terminal ab terbuka , kedua sumber mengarahkan arm; searah jarum jam melalui
resistor 3.0 dan 6.0 (Iihat gambar dibawah).
1= 20+ 10 ::.::
30 A
3+6
9
JV\J'v.... ...... a

I....

i..

30'>
I

20V

30

+ t.

86Q_~i

I ~.)

"

(: ) 10V

T.L

.
b

Gambar 5.11 Aliran arus searah jarum jam dengan ab terbuka

Karena tidak ada ants yang mengalir melalui resistor 30 di bagian atas kanan, tegangan
thevenin dapat diambil dari cabang aktifmanapun :
Yab= Y'

= 20-

Vab= V'

30 (3) = lOY
9

Atau

Hambatan

30
9(6) - 10= lOV

R'diperoleh

dengan menghubungpendekkan

sumber tegangannya

(gambar

rangkaian hambatan ekuivalen) dan mencari hambatan ekuivalen jaringan ini pada terminal

sb:

49

R' = 3+ (3)(6) = 5Q

9
Ketika sebuah hubungan pendek diterapkan pada terminal, arus Is.c muncul dari kedua
sumber. Dengan mengasumsikan bahwa arus tersebut mengalir rnelalui hubungan pendek dari

a ke D. kita dapatkan, dad superposisi,

Gambar 5,12 rangkaian hambalan ekuivalen

Isc _
- I'._._

(6) .

(20)
--~.................--

(3)

~-.....-.-.... - -

10
-~--.

=2 ;\
(6+3) 3 + (3)(6) (3 + 3) 6 + (3)(3)
9
6
Gambar dibawah (gambar ekuivalen thevenin dan ekuivalen Norton) menunjukkan kedua
-,._.

rangkaian ekuivalen. Dalam kasus sekarang ini, V' ,R' dan I' diperoleh secara independent.
Karena mereka terkait dengan hokum ohm, dua kuantitas yang manapun dapat digunakan
untuk mcndapatkan

yang kctiga.
a

------~/VV'v----

2A

10V

- _._ .._--_._--_

.._._,.----

....

-r---

50

cb

50:;1

(a)

.__ ....

(b)

Gambar 5,13 (a)Ekuivalen Thevenin; (b) Ekuivalen Norton

Kegunaan rangkaian ekuivalen Thevenin dan Northon akan jelas ketika sebuah jaringan aktif
akan diteliri terhadap sejumlah kondisi beban, yang masing-masingnya diwakili oleh sebuah
resistor. Hal ini ditunjukkan pada gambar dibawah (garnbar rangkaian ekuivalen dengan
variai kondisi beban), dimana tampak bahwa resistor-resistornya dapat disambungkan satupersaatu . Arus dan daya yang muncul dapat ;langsung diperoleh. Bila hal ini dicobakan pada

50
rangkaian

aslinya dengan menggunakan

, sebagai contoh, reduksi jaringan,

tugasnya

akan

lebih sulit dan memakan banyak waktu.


-V\/\~---e
R'

!
I

I
,I

iI
!

.J.
V'I'"\ I

'!

-- -. ---.----e b

Rn .

I,

R2 :-~

R1 :.~

f
i

iI

II

Gambar 5.14 rangkaian ekuivalen dengan variasi kondisi beban

Contoh :

Carilah rangkaian pengganti Thevenin dan Nortonnya !


25u

J
0,2 A (, I ')

- - '... ,,>
/

., .';..:-,.'

t /'

r, ~

-f\../\/\r
'\

<, 200 U

----0 a

.>5000

i /; .

200n

( rb

< ,.

----(.lb

PEN'l'ING UNTUK DIINGAT :

Untuk sernbarang lintasan tertutup dalam sebuah jaringan, hokum Kirchoff untuk
tegangan (KVL) menyatakan bahwajumlah aljabar tegangan adalah nol,

KCL rnenyatakan bahwa jumlah aljabar arus yang memasuki sebuah simpul sarna
dengan jumlah arus yang keluar dari sirnpul tadi dan hal ini berdasarkan pada asas
kekekalan rnuatan.

Untuk resistor yang tersambungkan secara seri, resistansi sen ekuivalennya

adalah

jumlah dari resistansi - resistansi tunggalnya, demikian pula untuk induktansi dalam
keadaan seri dan kapasitansi dalam keadaan parallel.

Dalam menggunakan superposisi, sumber tegangan yang tidak aktif digantikan dengan
jalur sambungan pendek dan jalur terbuka digunakan untuk menggantikan sumber arus
yang tidak aktif.

51
.0. Untuk jaringan-jaringan linier, rangkaian-rangkaian ekuivalen Thevenin dan Norton
dapat digunkan untuk menyederhanakan
penyelidikan tcrhadap sejimlah

penghitungan ketika akan dilakukan

beban. Mereka juga dapat digunakan

untuk

mengevaluasi transfer daya rnaksimum.

PENGALIHAN DAYA MAKSIMUM

PI . = ,2 RL =

V 2 N.
s

1.

(1(...+ Hr)

f;ambar 5.15 ilustrasi rangkaian dengan satu sumber dan bebab seri untuk pengalihan daya maksimum

Untuk meneari RL yang menyerap daya maksimum, maka dieari turunan P terhadap RL =-= 0
(1(" + RI.)2 Vs 2

dP1.

Ij?';:
dPL

=0

=.

----+

Vs

,(2)(R,\. + RI.)

(j<.s + Rr,)4

2 Rio( R<; + RL ) = ( Rs + RJ. i

dR"

PRINSJP SUPERPOSISI

Dalam suatu rangkaian listrik yang mengandung lebih dari satu sumber ( arus atau
tegangan ), tegangan arus atau tegangan dapat diperoleh dengan rnenjumlahkan semua
tanggapan yang diperoleh dari masing-masing sumber itu secara tersendiri, dengan semua
sumber lainnya dianggap sarna dengan nol.
( hubung singkat untuk sumber tegangan dan rangkaian terbuka untuk arus )
60

.
3
6
1=--+2.-x
6+9
6+9

= 0,2+0,8
=lA

... "'_
....
--""'--'~

__

~.
_"M".'~ .......
~,.,

.....
~,...".,~,~~._.~
.......

,...
"_~~

...
__

_."~.~.N"_ ........
_,~~,

,...

52
TEOREMA THEVENIN DAN NORTON

Sebuah jaringan aktif linier resistif yang mengandung satu atau lebih sumber tegangan
atau sumber arus dapat diganti dengan :

* satu sumber
* satu sumber

tegangan dan satu tahanan seri


arus dan satu tahanan paralel
R'

-.--.....

....
.

Jaringan
Aktif
linier

-i

_.,

..__ .._ ... - _.- ...\

., i

__

"'-'--~---"'{_.l

"\../'_'.,/'.\,-._~~

a
{

'R'

'-"i-i

"\_~ b

Rangkaian pengganti
Thevenin

rangkaian pengganti Norton

Contoh:
60U

Tentukan :

60.!.!

\; a

a) rangkaian peugganti Thevenin

b) rangkaian pengganti Norton

4on ...

7.00V
............

_..__ . .1

....--{i b

Jawab:
Tegangan rangkaian terbuka V td3 adalah tegangan pada resistor 40
V

Al3 -

40
. 200 V = 80 V
60 +40

R' diperoleh dengan menghubungsingkatkan

R' = 26 +

= 50 n

40.60

60+40
RTo,=b

-0

26.40

+ 26+40

hO' = 200 = 2 64 A
75,76

'

75 76 "
,

sumber tegangan

...._,.~,..

53
Ihs

==

40

40+26

. 2,64

1,6 A

Untuk pengecekan ~ R'

:=

VAn

I'I>'

80
1,6

= 50 rv
lo.oI

METODE ARUS CABANG ( BRANCH CURRENTS)


II, h dan

b dapat diperoleh dengan

menetapkan

hukum arus Kirchhoff

pada

simpul - simpuI utama, dan menyamakan


tegangan pada cabang - cabang paralel

METODE ARUS MATA (MESH CllRRENT)

I -.-

.._---...

-..t,

-..

a
.
r---..-l-------

II. b adalah arus mata jala, dapat diperoleh

"\

dengan

~)
8
~
8
I. .
.

hukum

tegangan

Kirchhoff pad a loop - loopnya, disini h =

,,_.J ~

menerapkan

It - h

13

Contoh soa) :

'.

54

11- h = h

( 1)

II-h-h=O

(l)'

20 - 5 11 = 10 h

(2 )

loop 1. - 20 V + 5 I I + 10 ( 11 - h )

(2 )

20 - 5 I I = 2 h.r 8

(3 )

loop 2.

(3)

{~J

8+10(h-I!)+2h

MATRIKS

[:

t
~

matriks A : 3 X 3

3 Xl

3XI

~an
~ A = a. e. i + b. f. g + C. d. h - c. e. g

- a. h. f - d. i. b
Kofaktor
~I-l

AI-I

=( -I)

= ~l-I
1+1

[e
h

= e. i-f. h

f]
I

BABVI
INDUKTOR

DAN KAPASITOR

6.1 INDUKTOR

Induktor adalah komponen elektronik pasif yang menyimpan energi


dalam bentuk medan magnet Yaitu dengan kumparan yang terdiri dan beberapa
lilitan, sehingga bila dialiri ants kumparan ini akan mengubahnya menjadi medan
magnet. Bentuk dari induktor seperti gambar 6.1.

6.1 Bentuk Induktor

Sedangkan pada aplikasinya, induktor dilambangkan sebagai berikut

1---7

~~

+ V -

6.2 Larnbang lnduktor

Dalam suatu rangkaian tidak ada tegangan antara kedua terminal induktor
jika arus yang melalui induktor tersebut tidak berubah terhadap waktu. Karena itu
induktor adalah hubungan pendek bagi arus DC. Sebagaimana rumus berikut :

i(t)

::=

L. di

(6.1)

dt
1 I
L vdt+ k

(6.2)

-00

55

56

v.i

. di
L .1. dt

(6.3)

sebagaimana fungsi sebenarnya, induktor menyimpan energi sementara berupa


medan magnet yang besarnya seperti rumus berikut.
1

f pdt =

d'

;(1)

L fj_:dt

10

10

::: L

dt

WL(t) - WI-(to)

fidi

~L [{I(t)}2 - {I(to)}2]

(6.4)

- {J(tO)}2]

(6.5)

i(lo)

= Y:!L [{I(t)}2

Bila to adalah waktu saat i = 0, maka :


WL

(6.6)

Y2Li2

Contoh:
Bentuk gelombang arus di dalam sebuah induktor 3H. (a)
(a)
i(t) A

i(t) A

t(s)

2,1

-0,1

(b)

) t(s)

i(t) A
II'

30

3
2
1

21

3
t(s)

-0,1

_",

t(s)

6.3 Bentuk gelornbang MUS dalam lnduktor

Bentuk gelombang tegangan v == 3 di/dt (b)


Rangkaian beberapa induktor akan menghasilkan induktansi yang beragam
sesuai susunannya.

57

Bila susunannya paralel seperti gambar dibawah ini

6.4 Induktor yang diparalelkan

maka, induktansinya akan semakin keeil seperti dirumuskan pada persamaan


berikut.

III

-+-+
...+LL1 L)
_

11

(6.7)

Sedangkan susunan induktor seri seperti gambar berikut


r-.-.-;......
,-.-.I-~~-I--

L.1

i.'2

...,.

_~-~~-.r-"._(-I

Ln'-

(6.8)

akan memperbesar induktansi. Induktansi totalnya merupakan jumlah


masing-masing induktor seperti rumus berikut.

L eq
;i
11

:1".

"

1
I.t

=:

L'l

+ L,oJ_. + ... + L. n

(6.9)

58

6.2

KAPASITOR

;;

~t

1
~.

..~ .... I
I

6.5 Bentuk-bentuk Kapasitor

Kapasitor adalah alat komponen pasif pada suatu rangkaian listr'k yang
menyimpan energi pada medan listrik yang terjadi di antara sepasang keping
sejajar. Pada dasamya bentuk kapasitor adalah seperti gambar 6.6.

held

Ej----i~~

~---~~

_---

J:---+i"
..............

Plate. separation d
6.6 Susunan dasar kapasiior

Seperti gambar 6.6, bila kedua lempeng dihubungkan pada potensial yang
berbeda, akan timbul medan listrik diantara keduanya, dan akan seperti gambar
berikut.

59

6.7 Medan listrik pada Kapasitor

Pada gambar 6.7 nampak bahwa medan listrik diantara kedua lempeng
tersebut akan membuat molekul-molekul didalamnya mengarah sesuai medannya.
Suatu kapasitor merniliki kapasitas tertentu. Besar dari kapasitas suatu
kapasitor adalah seperti rumus berikut.

-, q

(.=V

(6.10)

yaitu jumlah muatan ( Q ) yang disimpan setiap beda potensial ( V ).


Sedangkan satuan kapasitas suatu kapasitor rnenurut SI adalah farad.
Pada aplikasinya, kapasitor dilambangkan seperti garnbar 6.7.

>

c
+ V
6.7 Lambang Kapasitor

Bila beberapa kapasitor disusun, akan menghasilkan kapasitas yang


beragam sesuai susunannya. Misalnya susunan seri seperti gambar 6.8.

C1

C2
6.8 Kapasitor yang diserikan

Cn

-'~'-'---""--"-"-"~--'-'-"""'-~'-""-------'--'-"---'-''''"'~""'~""'-'"'--''-''---'''''''

60

maka kapasitas total atau ekivalennya akan mengecil seperti rumus berikut.
Ceq

1
1
-+-+.

C1

+-1
... Cn

(~2

(6.11 )

sedangkan pada penyusunan kapasitor secara paralel, seperti gambar 6.9.

O----'-I---r,u

~1

--

--

~~

--1
~

6.9 Kapasitor yang disusun paralel

kapasitas totalnya adalah jumlah masing-masing kapasitor seperti rumus


berikut.

Ceq = C 1 + C 2 + ...

+ Cn

(6.12)

Dalam suatu rangkaian, arus yang melalui kapasitor adalah nol jika
tegangan yang melintasinya tak berubah terhadap waktu Karena itu maka
kapasitor adalah rangkaian terbuka bagi arus DC. Sebagaimana rumus berikut.

= Cdv

(6.13)

dt

(6.14)

Vet) = ~Iidt+k

Seperti pada pengertiannya, kapasitor dapat menyimpan energi. Besamya energi


yang disimpan elidalam medan listriknya dirumuskan sebagai berikut

J pdt = C IV 2dt
lId

10

10

dt

V(I)

I Vdi

~tjC[{VCt)}2 - {VCtO)}2]

(6.15)

\'(10)

We (t) - We (to) = ~C [{V(t)}2 - {V(tO)}2]

(6.16)

Jika energi nol pada saar to adalah


We (t) = V2 Cy2

(6.17)

--.--------.-"'.---~-~.
~.

"_.

-_ ..._-_.

---~----~-----._-----_._
61

Sedangkan besarnya daya yang dihabiskan suatu kapasitor adalah sebagai berikut.

= vi

= CV

i~

(6.18)

dt

Bentuk gelombang arus yang diberikan kepada kapasitor 5!-lF


i(t) mA
/ ,

Vet)

-I

... tems)

-1

t(ms)

Bentuk gelombang tegangan yang dihasilkan

6.3 RANGKAIAN-RANGKAIAN

RL DAN RC TANPA SUMBER

rangkaian yang mengandung hanya R dan L atau hanya R

Pembatasan ~

dan C tanpa sumber-sumber

namun

ada energi yang

tersimpan di dalam induktor atau kapasitomya.


Respon yang ditimbulkannya dinamai respon alami.
Rangkaian tidak menyimpan energi selamanya, tahanan yang irangkaikan dengan

L atau C akan mengubah energi menjadi panas, karena respon akan lenyap maka
dinamai respon transien (sementara).

RANGKAIAN RL SEDERHANA
i(t)

arus yang berubah-ubah terhadap waktu.

10

i saat t = 0, maka

VR+VL
R'.J""!"". L -di
dt
di
R.
-+-1
dt
L

6
= 0

di

R
--dt
L

6.10 Rangkaian RL tanpa sumber

62

i(1)

..

I"

- R IIII

sehingga Ln il t

~I

10

R
(I -0)
L'
.

Ini-In 10

--

i (t)

10 e-2RtlL

Daya yang hilang di dalam rangkaian adalah :


PI(

i2 R

102 Re-21WL

vtaka cnergi total yang diubah menjadi panas di dalam tahanan :


'"

WR

00

:::: 102 R S e-2HIiL dt

JPRdt
o

102

R [- 2~J

~-2IWL

I:

= lf2

L 10

(6.19)

SIFAT RESPON DALAM RANGKAIAN RL SERf

10

0,368
0,135
0,050

------------~------------------------,-~-----------t------------I
I

I
I

21'
6.11 Respon rangkaian RL seri

i(t)

10 e-RtlL

Pada saat t = 0 ~
Grafik ~
Bila r

i(t)

[0

_ bentuk exponensial menurun

= L'R = Konstanta waktu, saat

t=t

63

Maka harga i('t)

= e-I

0368

10'

'

Atau dalarn satu koustanta waktu maka respou telah turun 36,8% dari harga
semula.
Contoh seal

1. Untuk rangkaian di bawah ini carilah ii, i2, i~.


O.2H
--Joaff'-

20n

(I.-III

r----,.---.-----i_J---l------'l/vWl/--JQOW------1
110

-.

:s:~5n

1~
.I

i,

i.

L_
)111:C::

..._____--'.___
2. l lntuk grafik bcrikul,

-?

5
-1- >
I

ii.
Ii
jl

O.JII

--=- 2()V

_j_
I
I

_.,..-_

~ lfIn

carilah VI.(t) pada saat :

~~
I

=3
=5
bila L

40mB
il.(mA)

-2

t(ms)

64

RANGKAIAN RC SEDERHANA
Kita anggap ada energi awal yang tersimpan
dalam kapasitor
Vto)

= Yo

Arus total yang meninggalkan simpul


C dv + V

dt

6.12 Rangkaian RC tanpa sumber

Pembagian dengan C mendapatkan


dv

dt

RC

-+-

= 0
:=

RC

I ..~cdt

' TdV
Vo

--dt
1

dv

--

(t-O)

RC'

_.R t

It
0

Y oc -LIRe

V(O
1:

It

Yo

Inv-lnVo

Bila

sehingga Ln v

(6.20)

RC
RC

YCt)
Vo
1

,,

,
I

,
I

,
I

0,368

... -10- I

,
,,
\

I
\

,
I I
'I

r
6.13 Respon RC seri

............
~~.-

~.-

'.-

.........,._

.....__...---""-.-

--

,-"'"-->-~

65

Harga-harga yang lebih besar dari R dan C memberi konstanta waktu yang lebih
besar dan energi yang tersimpan akan hilang lebih Iambat. Jadi perlu waktu yang
lebih panjang untuk mcngubah encrgi yang tcrsimpan menjadi panas.

~~

............

~ -.-"-

".-"'-,.-"~.-~-.-~.~.-"'"'-- "",._".-,_."-

BAB VII
PENERAPAN FUNGSI PEMAKSA
TANGG~ SATUAN DALAM RANGKAIAN RL & RC

Kita telah memecahkan soal-soal dimana sumber energi tiba-tiba dipindahkan


dari rangkaian. Saat ini kita mencari respon bila sumber energi tiba-tiba diterapkan
pada suatu rangkaian ( sumber yang dipakai adalah sumber DC )
7.1 Fungsi Pemaksa Tangga Satuan ( UNIT-STEP FORCING FORCION)
Setelah dilakukan pembahasan mengenai tanggapan rangkaian tanpa sumber
bebas, maka dalam bagian ini akan dibahas tanggapan rangkaian yang mempunyai
surnber bebas dan luar. Sumber bebas yang diterapkan pada rangkaian ini untuk
sementara dibatasi hanya berupa sumber DC, Dalarn rangkaian tanpa sumber bebas,
Sebenamya juga diterapkan sumber bebas dan luar, tetapi pada saat t ::::;;
a diputus
secara tiba-tiba, hal ini dimaksudkan untuk membuat kondisi awal pada rangkaian.
Kebalikan dan hal tersebut, pada rangkaian yang akan dibahas pada bagian ini,
sumber bebas justru diterapkan secara tiba-tiba, meskipun begitu, tidak berarti bahwa
anggapan sebelumnya rnengenai kondisi awal dalam rangkaian ditiadakan, karena
penerapan sumber hebas tidak hams dilakukan pada saat t

0, sumber bebas bisa

. .iterapkan dalam rangkaian yang sedang mengalami masa transien. Oleh karen a itu
saat dimulainya penerapan sumber bebas ini dinamakan fungsi pemaksa (forcing
functions adalah karena sumber bebas ini akan mempengaruhi tanggapan rangkaian

yang sebelumnya hanya tergantung pada komponen-komponen di dalamnya. Oapat


dikatakan bahwa, seolah-olah sumber bebas dan luar ini akan memaksa rangkaian
untuk tidak hanya bergantung pada karakteristik alaminya.
Jadi, Fungsi Pernaksa Tangga Satuan adalah sebuah fungsi yang sama dengan nol bila
sernua harga argumennya < 0 dan sarna degan satu bila semua harga argumennya
positif.

..

.1....

rj'

66

,..

__

.,,

..

'

--"--"~"""~

"

"...--.-- --..-.-..

-,_,_.-.-

..

--,,~,

--.'''''''

-.__--.~.---~.-

'""

--.-, -"'-

.,._

-,~"' -".-

~,,--.~.~-.~~.,.,.,.~
-.-- .

67
~t-to)

t,)

10
Ltt)

0 , t <0
V(t)= {

1 ,. t >0

o
Gambar 7.1 Fungsi tangga satuan

V (t-ltJ
()jika I,

ljika I

to
-, 10

({-(o) -7 argumen
Nilai di t

(7.1)

to tidak terdefinisi karena terjadi diskontinuitas saat pemindahan

kedudukan kontak.
Ekivalen sebuah fungsi pemaksa tangga satuan adalah sebuah kontak (sakelar) yang
~i~ridengan sebuah baterai.

t=to

Jaringan
~
Umum Vu (t-to)

i
V (Ho) => tidak berdimensi, maka periu dikalikan dengan suatu tegangan konstan V
O' to <

Vu (1-10) =

(I -: to)

(7.2)

V, to > 0

(I > to)

68
7.2 PENERAPAN

FUN.GSI PADA RANGKAIAN


j(t) ,.

DC

jet)

....,

T=O

DC

RL
r.

u(t}

(b)

(a)

Gambar 7.2 Rangkaian RL dengan sumber Iungsi tangga satuan

Gambar (b) menurut Hukumtegangan Kirchoff:


Hi + L di
dt

=<

VU (I), ditinjau penyelesaian untuk t < 0 dan t> 0

Pemakaian tegangan nol sejak t := -

I(t)=O,

tidak mengha.silkan suatu respons, maka


t <0

Untuk t> 0 maka u (t) adalah satu satuan, dengan demikian


di

Ri+ L - = V
dl
Ldi
V -df

dihasilkan - !:_ In (V . RJI -: I


R'

dengan mengambil i

Ldi

. dt

= () saat I =

V -II

df

0 didapatkan => dihasilkan -

i (0") = 0 ~
i (0+) = 0

V -Ri

V
V

;----e

Rt I L

RIlL

I " ()

Jadi ungkapan untuk respons yang berlaku untuk seluruh waktu t

LI? In V "'"k

69
I;,!-._ "

;:""

"-j-

:fri," ~~:_:::':~:"
.

1<1//,
) U

(I)

(7.3)

.:i~imsi luin imtuk rangkaian pada gambar (b) di atas, jika tanggapan yang
.: ~;.-:-.,-.m
adalah arus jet), maka arus ini merupakan penjumlahan arus alami In dan
. ~ :..:.,~aIf. yaitu :

i(t) = In + If
:'..:".-..' zmggapan alaminya adalah :
RI

In
,__';.:~.:sumber

= Ae

t.

(7.4 )

bebas yang ditetapkan adalah konstan untuk semua harga waktu

-:'-;: :~.naka tanggapan paksanya juga konstan. Setelah tanggapan alami lulang, rnaka
-,,::,",:,'~berlaku

sebagai penghubung pendek. Hali itu berarti tidak ada tanggapan

c; :::dintasi induktor, dan tegangan hanya melintasi resistor saja sehingga :

II

::..:-.l::.:u:nya. In dan If disubsitusikan :


RI

J
.. - :~t;'"

menghitung

.);:--:'..i$I1y3.

= Ae

t.

+R

A, harus diperhatikan

(7.5)

kondisi awa! rangkaian dengan sumber

Pada saat t=O, ujung resistor yang tidak terhubung ke induktor masih

~"':-:~ut-ung
pendek ke titik simpul rangkaian (i=O), arus ini tidak akan berubah dengan
,,::'~'f,,!dan

masih tetap sampai t = 0, jadi :


O=A+-

l'
H

Atau
r"

..4=--

J?

<'illl1t!-~atanggapan lcugkap raugkaian adalah :

!=--e
R

NI
I.

V
+_

(7.6)

70

Hasilnya sarna dengan perhitungan

sebelurnnya,

jadi :

Respon merupakanjurnlah dua suku


V

R '"-

Rt / L

respon alami, mendekati nol sewakru energi lambat laun

menghilang
V

-7 respons paksaan, respon yang bersumber pada fungsi pemaksa

(periode tunak I steady state). Ini adalah respons yang akun ada

untuk waktu yang lama setelah kontak ditutup.


in

if

(7.7)

Respons merupakan jumlah dua suku , dimana satu suu mempunyai bentuk fungsi
yang identik dengan suku yang diberikan oleh respons tanpa sumber, tapi mempunyai

amplitudo yang tergantung pada fungsi pemaksa.


Contoh soal:
1)

Saklar telah berada pada posisi I

untuk wakru yaT~g lama, kernudian


dipindahkan ke posisi 2 saat t
tentukan :

.1awab:
i

in

U
-f / r

il7
r .

Ae
I.
i?

20.IO-J

40

II

/2000 detik

untuk t>

0,

71

-1/ r
in

,1 c

,I

0 ()

Saar saklar dipindah ke posisi 2

{r

10

0,2511

40

II

Maka in

, 0,25

<!

Untuk mendapatkan A, kita hams mendapatkan arus awal dari induktor


i (0)

,-c

50'-10.", 1,25 A

Dalam induktor arus tidak dapat berubal: segera, jadi i ((f)


schingga saat I

() :

1,25
A

1Ampere

Maka untuk ( > () -7 i

2)

11 I (},25

1 e

0",

-2Q(l()I

+ 0,25

~f 1
L__LJ'F
I

400~~

_Lsov

....L1QOV

Tentukan Vc untuk t > 0

Jawab :
Vc

II( ox

'Vel'

-7 posisi sakelar di nomor 2

5.10.3

k(_Oj<

- 50 V

V.c= A e 20001
maka:

Vc

Untuk V ((F)

A e JOIiOr

50 V

100 V, maka saat I

100 -A-50, A 150 V


Vc

"'-0

J 50 e -211001 -50 ( V) ,

( ._.0

(0)

72

7.3 PENERAPAN FUNGSI PADA RANGKAIAN RC


T=O

100

120V

Gambar 7.3 Gambar se'auah rangkaian RC dimana respon lengkap Vc dan I di dapat
dengan menambahkan respon paksaan dan' respon alami.

Pada rangkaian tersebut, respon paksaan disebabkan oleh sumber 120 V. Kita
ditanyakan Ve(t), sehingga kita mulai meneari respon paksaan ini sebelum t = 0 ketika
kontak penghubung ada pada posisi (a). tegangan daJam seluruh rangkaian semua
konstan, sehingga tidak ada arus melalui kapasitor. Pembagian tegangan sederhana
memberikan tegangan awal :
V.(O)=
<

50

50+ 10

120=100

Karena tegangan kapasitor tidak dapat berubah segera, maka tegangan illi berlaku
juga pada t=O"dan t=O+
Kontak penghubung sekarang dilempar ke (b) dan respon lengkap adalah :
(7.8)
Bentuk respon alami didapat dengan mengganti sumber 50 V dengan sebuah hubung
pendek dan dengan menghitung tahanan ekivalen.

VCN = Ae

R
--RClfC

(7.9)

73

REQ

I
J

SO

200

60

Ae

1.2

v:eN --

+ . _..+ ...-

= 24

(7.10)

Untuk menghitung respon paksaan bila kontak penghubung berada di (b), kita tunggu
sampai emua tegangan dan arus telah berhenti berubah, jadi n.emperlakukan kapasitor
sebagai rangkaian terbuka, dan menggunakan pembagi tegangan sekali :agi,

(50)(200)
_ (50+200)
_?
Vel' (50)(200) 50 -_0
60+--(50+200)
._---

Jadi,

Vc = 20 + Ae

1.2

Dan dari syarat awaJ yang sudah didapat,


100 = 20+A
Arau,

Vc :::20+80e

1.2

Bila saklar penghubung ada pada posisi (b), respons paksaan arus ini sekarang
menjadi,
!
F

SO

SO

60 + (50)(200) (50 + 200) = 0.1


50+200

Bentuk respon alarni ini sarna seperti yang telah kita tentukan untuk rangkaian
kapasitor,

IA.

= Ae

(7.II)

1.2

Dengan mengkombinasikan respon alami dan paksaan, kita dapatkan

I::: 01
, + Ae
Karena Vc(O+)

= 100

1.2

(7.12)

V, dan karena kapasitor adalah paralel dengan tahanan 200 Q,

maka kita dapatkan 1(0+) = O,SA

sedangkan A = 0,4 sehingga:

74
let) = 0,192

t<O'

1(t)=O,I+O,4e

1.2

1>0

!(t) = 0,192 + (-0.092 + O,4e

1.2)

u(t) A

Maka respons lengkap untuk semua t dapat dituliskan dengan singkat menggunakan
Ut-t), yang sama dengan satu satuan untuk t < 0 dan 0 untuk t> O.Jadi,
-

I(t) - 0,192 lI(-t)

+ (0,1 + 0,4 e 1.2) u(!) A

..... ... ......~..-..... _ -, ..-~,.,

......- ....-.-.~.-

...~~-"

..,-

.....-~.---.-.~~ .-.<~.-.-.~..........
,-.-~-.....--.-.

BAB VIII
ANALISIS

RANCKA!AN

SINUSOIDA

Pada bab ini akan dibahas rnengenai respons keadaan tunak dan rangkaianrangkaian yang digerakkan oleh sumber yang berbentuk sinus. Dalam hal tersebut
respons juga akan berbentuk sinus. Pada sebuah rangkaian linear, anggapan
sebuah sumber berbentuk sinus tidak menunjukkan pembatasan yang nyata,
seebab setiap sumber periodic dapat digantikan oleh sebuah kombinasi pengganti

( deret Fourier) dari bentuk-bentuk sinus.


8.1 Tegangan dan Arus Sinusoida
vi
v -,- -",

(\
r-~'

(\

-~--:-----------\--.----- ..-~....--i -- --_. .._-_-----1..,...~-.


0

! 20

'lr

wt,rad

\.

-v ---------:0-/
Gambar 8.1 GeJombang tegangan sinus

Tinjaulah sebuah gelombang tegangan sinus di samping, di mana nilai


maksimurnnya adalah V dan di mana q> yakni sudut fasa (phase angle) adalah fase
gelombang pada t = O. Fungsi tersebut dapat dituliskan:
v

V Sin (Wf + cp)

atau

V COS (WI + cP ~- 90)

(8.1 )

kita biasanya akan menganggap wt dinyatakan dalam radian dan q> dalam derajat.
Frekuensi gelombang f dalarn Hz dan periode T dalam s, diberikan oleh;

t= liT

= w/2rr

dimana w adalah dalam fad! S2.

75

(8.2)

76

i'

I'
I
!
.'

-21ft.. --

...
Tflw

:'l'/w

.~.

~-'------

t.s

;'

Garnbar X.2Gelombang arus

Sedangkan suatu arus gelombang diperlihatkan pada gambar di samping,


di mana variable bebasnya adalah waktu t.
I ''''1 cos (WI, cp)

atau

I J sin(WI.. cp + 9(;0)

Analisis rangkaian-rangkaian

yang digerakkan

(8.3)
oleh sumber-sumber

berbentuk sinus, rangkaian dalam keadaan steady state.


Contoh sebuah tegangan yang berubah secara sinusoida:
V(t)

Vm sin

(8.4)

(1)/

Dibandingkan dengan:
V(/)

Vm sin

((1)/

(8.5)

I ())

Vm sin rJ)1

EI~-

(j)

.>: ' t-vm


Gambar 8.3 Tegangan yang berubah secara sinusoida

Dimana:

= amplitudo

Vm
rot
rot + e
(l)

argumen

= frekuensi

radian /frekuensi sudut

77

Dikatakan bahwa Vm sin (tot


atau Vm sin

B) mendahului Vm sin

terhadap Vm SIl7 ((01

(01 tertinggal

(01 dengan

e radian

0) sebesar 0 radian.

Syarat membandingkan fase dua buah gelombang:


keduanya hams ditulis sebagai gelombang sinus atau keduanya merupakan
gelombang cosinus
kedua gelombang hams ditulis dengan amplitude positif atau negatif saja
frekuensinya

sarna

Contoh:

str)

VI:.:: Vn1l sin (5/


V2 == Vm2 cos (51

-I

71')

Vm2 sin (5f

f(fl

I <)()

0)

maka dikatakan bahwa V2 mendahului VI dengan 30

8.2 Respons Elemen R, L, C Tcrhadap Sumber Sinusida


8.2.1 Respons elemen R

!' . -.--.......!
I
I Sin wI (

! ";

" R
>
.>

\ I/

<1

!,
I

I \J;

I.

+ '

VR

<:'

l!

Gambar 8.4 Sumber arus dan R

Apabila

I -= J sin

ox

VR== R J sin

WI

karena R adalah waktu konstanta maka antara Idan V R adalah sefasa


Untuk grafiknya dapat dilihat pada kurva di bawah ini :

(8.6)
(8.7)

78

A.
V,i

I
L'

\\ IT

\I

,,

;.

cot
Leading

mcudahului

Laggi ng

= mcnyusul/susulan

Gambar 8.5 Grafik I dan VR

8.2.2 Respons elemen L

-l_

i.)

I Sin wt I '1''\

\ I;

T'---_.

Gambar 8.6 Sumber ants dan L

Apabila

= 1 sin
L di
dt

(J)/

L i.,sin rot
dt

= (J)Ll cos (J)( = (J)L/ sin ((J)/

+ 9(/)

Dari persamaan arus dan tegangan dapat diketahui arus tertinggal 90 dari
tegangan. Sehingga grafiknya dapat dilukiskan sebagai berikut :

Gambar 8.7 Grafik VL dan i

(8.8)

79

8.2.3 Respons elernen C

.I

v(; , C

I Sin wt (

\!.

I
- I

Gambar lU; Sumber arus dan C

Apabila

= 1 sin

0)1

Tegangan tertinggal 90
dari arus

.- - -lcosrot
roc
Vc

"'" +-'-SiJ7(!)!-90")

(8.<)

(Oe

Dari persamaan arus dan tegangan di atas dapat diketahui bahwa tegangan

tertinggal 90 dari arus. ( Vc tertinggal 90 terhadap I ). Dan kurvanya dapat


terlihat seperti :

\i

1-----\-1>-

.I

'" Yvc

\",.-,/

Gambar 8.9 Grafik i dan Vc

(Ot

80

Elemen yang dapat diperlihatkan respons-responsnya


tegangan sinusoida antara lain :

II~J sin (I),

II

pada arus dan

-~-l

J cos an
VR= R J co.~-CV-T----j
.=.

+ I 'l'

II

VR -:

iI I

! ..

li'nl

+ -

+1

V'-f

VI.-cvLIsil1((I){i9(f)

II

1J
I

Vc ;: ~)in (ux-9(r)

iR =

I ,J;L r--

r-

-(

I I
+
V

~I

_i_ cos (rul - 90

U)

(IX

V = Vcos OYf

O)"{

ic
-

V S. wt
-'m

iL :::~

iR=-COS

Sin(m t -900)

(O

iL = ~Cos(wt-90o)
wL

mL

~ L

r-

-1
I

Vc

(1);'

:?
R
.

I
I

Jill

l\l~R

(CVI+ 9(f)

V = V Sill
.--

VI. - ail.! cos

.-

vc}

~r-

II

- "1

1
iC

= evCVsin(evl

+ 9(/;

I iC ~ mCVCOS(OJI

I
+9if)

J,= c
- I

I
Gambar 8.10 Respon arus dan tegangan sinusoida

..w._._ ..... __

.., ","" .. "w ..... _,

......... _,

__

._".

" ..... _._

81

8.3 Respons Sinusoida RI Dan Rc Seri

8.3.1 Respons rangkaian RL

j:

; .+

'-__
.

:.: VL

J-'-

Gambar 8.11 Sumber arus dan RL

i = I sill aJt, maka V = ?

Jika ants terpasang


V

=VR

VR

""

R i = R I sin

(t)L1sin (tot

VI.

+ VI.

R I sin

(1)/

I)()''J

+ tol. i sin

W(

Dianggap bahwa V

(WI

V sin

+ 90)

((1){

(8.10)

+tJ) :::;V sin (/)(cos

e + v cos (/)(sin e

(8.11 )

Dari (8.10) didapat V = R I sin WI + (t)L 1 sin WI cos 90 o + W L 1 cos WI sin 90"
Dengan menyamakan koefisien (I) dan (2) didapat:
V sin

e --(t)L I dan V cos e

c-.

RI

(8.12)

Sehingga,
(V sin

ey+ (V cos 8)=R2 12+ co2 L2 F

f!2 (.\in2 8 + cos2 8)


V= I~R2 +(coL/.

= R2

J2 + co2 U F

e=arClancoL

(8.13)

~~_

.. , .... ''''' __

... .-- _

82

VI ~
j

..

'V

~/i!
;

l,
'/

, ,i

'

-\--~\--------------.-i--~~,--\--~~,-~,~---~
\ 1[\
,.2rc
'.
rot
\

-/.,

\.

\
Gambar X.12 Gralik i dan v

Jika tegangan yang terpasang adalah V

i=

V sin

(J){

maka,

sin(rot-8)

(8.1-t)

~R2 +(WL)2
,"j

. tertmgga
.
1d an. V seJaUl
. 1

arctan ~wL
R

8.3.1 Respons rangkaian RC

Garnbar X.13Sumber

DIUS

dan RC

Untuk rangkaian RC seri dengan arus terpasang i = 1sin aJt maka

(8.l5)

atau untuk sebuah tegangan terpasang v = v sin

ox maka

"~"-""~"~"'-'-'--~'''''''--''''~-'''~-''''''''~''_''-''''''.~,.".",__.

--....-

.....-~._,,,-,,,,,,,
..-,"..-,,,,,,,,,,-,_~............

83

V
Sin (rot + 0)
~R2 + (1/roc)2

i mendahului v sejauh 8

(8.161

arc/an (y~C!?). Hal ini dapat dilihat dalam grafik

berikut:

...

ViI

r r:--=~'-'

I,

.....

.. --_

,..
(0

Gambar 8.14 Grafik i dan v

.....

Anda mungkin juga menyukai