I. Tujuan Praktikum
1. Mengetahui metode pengukuran temperatur
2. Menjelaskan teori dasar termokopel dan prinsip kalibrasi termokopel
3. Mengkalibrasi termokopel
4. Mencari koefisien Seebeck pada termokopel.
5. Membuat dan menganalisis grafik data hasil pengukuran terkait kalibrasi
termokopel
II. Teori Dasar
Pada tahun 1822, Seebeck melakukan percobaan dengan menghubungkan plat
bismut diantara kawat-kawat tembaga. Hubungan tersebut diberi suhu yang
berbeda. Ternyata pada rangkaian tersebut akan mucul arus listrik. Munculnya
arus listrik mengindikasikan adanya beda potensial antara ujung-ujung kedua
sambungan.
Dari percobaan Seebeck tersebut dapat diambil kesimpulan bahwa adanya
perbedaan suhu antara kedua sambungan logam tersebut akan menyebabkan
munculnya gaya gerak listrik antara ujung-ujung sambungan. Gaya gerak listrik
yang muncul ini disebut dengan gaya listrik termo dan sumbernya disebut
termokopel.
Termokopel merupakan sambungan (junction) dua jenis logam atau campuran
yang salah satu sambungan logam tadi diberi perlakuan suhu yang berbeda
dengan sambungan lainnya. Sambungan logam pada termokopel terdiri dari dua
sambungan, yaitu :
Reference junction (cold junction), merupakan sambungan acuan yang
suhunya dijaga konstan dan biasanya diberi suhu yang dingin. Measuring junction
(hot junction), merupakan sambungan yang dipakai untuk mengukur suhu.
Thermocouple terdiri dari sambungan (junction) dari dua logam yang berbeda.
Pada sambungan ini terdapat tegangan listrik yang nilainya dipengaruhi oleh
temperature junction. Perubahan temperatur akan memberikan harga tegangan
yang berubah pula.
Gambar 1. Termokopel
Pada thermocouple terdapat 3 efek yang saling berkaitan yaitu :
1. Efek Seebeck
Bila dua logam yang berbeda dan dihubungkan maka akan timbul
tegangan listrik antara kedua terminal yang besarnya tergantung pada
temperatur pada junctionnya (temperatur pada titik hubung antara
kedua logam tersebut). Hubungan antara suhu dan tegangan listrik dari
kedua terminal dinyatakan :
eAB = (T2 T1)
2. Efek Peltier
Bila pada junction tersebut mengalir arus listrik maka tegangan listrik
yang terjadi tadi akan berubah naik atau turun tergantung dari arah
arus listrik yang mengalir pada junction tersebut. Perpindahan panas
tersebut dipengaruhi oleh arus yang mengalir, dengan hubungan
seperti persamaan:
q = I
Efek Peltier ini menjadi dasar utama sIstem pendinginan efek
termoelektrik sehingga dimanfaatkan untuk tujuan pendinginan dengan
memilih secara tepat dua konduktor berbeda yang akan digunakan.
Konduktor dipilih sedemikian hingga daya termoelektrik ap positip
dan an negatip. Jembatan dingin direkatkan dengan lempeng metal
atau jenis permukaan pindah panas lainnya, yang kemudian dipaparkan
pada ruang atau benda yang akan didinginkan. Sedangkan jembatan
panas direkatkan dengan permukaan pindah panas untuk dapat
melepaskan panas ke atmosfir atau media lain.
3. Efek Thomson
Bila sepanjang logam tersebut terdapat gradient temperatur, maka
besarnya tegangan juga akan berubah. Jika arus mengalir melalui
konduktor termokopel yang pada mulanya bersuhu seragam, maka
5. Mencatat nilai tegangan yang terbaca pada multi meter untuk setiap kenaikan
suhu setiap 5C sampai suhu air mencapai 95C.
6. Mencatat kembali nilai tegangan yang terbaca pada multi meter untuk setiap
penurunan suhu setiap 5C sampai air kembali ke suhu awal.
T awal =
No Temperatur
(C)
Tegangan
(V)