TINJAUAN PUSTAKA
15
atau dari molekul menuju foton yang dibiaskan. Hal ini disebut sebagai
biasan inelastik. Energi biasan ini berbeda satu unit vibrasional dengan foton
yang ditembakkan dan dikenal dengan biasan Raman. Biasan ini lemah
karena hanya satu foton yang dibiaskan setiap 106-108 foton. Namun hal ini
dapat diatasi dengan peningkatan densitas energi yang diberikan (Smith and
Dent, 2005). Pada biasan Raman dapat terjadi pergeseran yang positif
(Stokes) dan negatif (Anti-stokes). Geseran stokes memiliki intensitas yang
lebih tinggi dan menimbulkan transisi dari energi yang rendah (ground state)
m menuju energi yang lebih tinggi n. Sedangkan, geseran anti-stokes terjadi
pada level energi vibrasional tereksitasi n bertransisi menuju energi
vibrasional yang lebih rendah m seperti terlihat pada gambar 2.1. Maka dari
itu biasan Raman disajikan dalam bentuk geseran energi dari radiasi yang
diberikan ( cm-1) namun disederhanakan menjadi cm-1 (Smith and Dent,
2005; Chalmers et al., 2012).
Gambar 2.1 Diagram Biasan Rayleigh dan Biasan Raman (Smith and Dent,
2005)
16
17
18
sinyal Raman akibat perubahan ukuran partikel. Selain itu polimorfisme juga
mempengaruhi dimana pembentukan sampel menjadi bentuk lempengan
dengan tekanan tertentu dapat menghilangkan perubahan polimorfisme pada
serbuk (Smith and Dent, 2005).
2.4 Parasetamol
Parasetamol memiliki rumus molekul C8H9NO2 dengan berat molekul
151,16 gram/mol. Pemerian Parasetamol berupa serbuk hablur putih, tidak
berbau, rasa sedikit pahit (Depkes RI, 1995). Titik lebur Parasetamol yaitu
pada suhu 169-170,5C (Moffat et al., 2005). Struktur Parasetamol terlihat
pada gambar 2.3. Sedangkan puncak spektrum Raman yang kemungkinan
muncul pada Parasetamol berdasarkan gugus fungsinya terlihat pada tabel
2.1.
19
Gugus Fungsi
Cincin Aromatik I
Cincin Aromatik II
Amida
Keton
C=C
C CH3
CH3, CH2
C C (Alifatik)
CN
20
Gugus Fungsi
Cincin Aromatik I
Cincin Aromatik II
Cincin Heterosiklik
C-Cl
C=C
C CH3
CH3, CH2
C C (Alifatik)
CN
COOH
2.4 Fenilpropanolamin
Fenilpropanolamin memiliki nama lain DL-Norephedrine atau (S)-rel-[(1R)-1-Aminoethyl] benzenemethanol. Fenilpropanolamin memiliki rumus
molekul C9H13NO, dengan bobot molekul 151,2 g/mol. Fenilpropanolamin
merupakan serbuk kristal, warna hampir putih sampai putih, bau sedikit
aromatik (Moffat et al., 2005). Struktur Fenilpropanolamin terlihat pada
gambar 2.5. Sedangkan puncak spektrum Raman yang kemungkinan muncul
pada Fenilpropanolamin berdasarkan gugus fungsinya terlihat pada tabel 2.3.
21
Gugus Fungsi
Cincin Aromatik I
Cincin Aromatik II
C-OH
C=C
C CH3
CH3, CH2
C C (Alifatik)
CN
......................................................................................... (1)