INAP KELAS 3
RSUD dr. SURATNO GEMOLONG KAB.
SRAGEN
PROGRAM
PENGADAAN/PENINGKATAN SARANA & PRASARANA APARATUR RUMAH SAKIT/ RS.JIWA
/ RS.PARU-PARU / RS.MATA
KEGIATAN
PEMBANGUNAN PENAMBAHAN RUANG RAWAT INAP KELAS III RUMAH SAKIT
( BANTUAN PROVINSI )
LOKASI
RSUD dr. SURATNO GEMOLONG KABUPATEN SRAGEN
SUMBER ANGGARAN
APBD I TAHUN 2016
SPESIFIKASI TEKNIS
Keterangan:
Spesifikasi teknis disusun oleh Perencana berdasar jenis pekerjaan yang akan di lelangkan,
dengan ketentuan :
1. Tidak mengarah kepada merk/produk tertentu, tidak menutup kemungkinan
digunakannya produksi dalam negeri;
2. Semaksimal mungkin diupayakan menggunakan standar nasional;
3. Metoda pelaksanaan logis, realistik dan dapat dilaksanakan;
4. Jadwal waktu pelaksanaan sesuai dengan metoda pelaksanaan;
5. Mencantumkan macam, jenis barang, kapasitas dan jumlah peralatan utama minimal yang
diperlukan dalam pelaksanaan pekerjaan;
6. Mencantumkan syarat-syarat bahan yang dipergunakan dalam pelaksanaan pekerjaan;
7. Mencantumkan syarat-syarat pengujian bahan dan hasil produk;
8. Mencantumkan tata cara pengukuran.
9. Mencantumkan kriteria kinerja produk (output performance) yang diinginkan;
BAB I
SYARAT-SYARAT UMUM
PASAL 1
URAIAN UMUM
1. Tata cara penyelenggaraan bangunan ini telah diatur dalam Dokumen Pengadaan, sedang
bentuk bangunan yang dimaksud harus sesuai dengan gambar yang telah ditetapkan dengan
Syarat - syarat Teknis sebagaimana tercantum dalam pasal - pasal di bawah ini.
2. Pekerjaan / kegiatan yang harus dilaksanakan oleh Penyedia Jasa adalah Perencanaan
DED Pembangunan Penambahan Ruang Rawat Inap Kelas III Rumah Sakit,
meliputi :
a.Mendatangkan, pengolahan, pengangkutan, pengerahan tenaga kerja, pengadaan semua
alat-alat bantu dsb. diserahkan sempurna dalam keadaan selesai termasuk
pembersihannya.
b. Pekerjaan termasuk perawatan, perbaikan-perbaikan selama berlangsungnya pekerjaan
sampai penyerahan ke II, termasuk penggunaan air / listrik kerja.
c.Pelaksanaan berdasarkan Gambar Kerja, Syarat-syarat dan uraian dalam RKS /
Spesifikasi Teknis, Berita Acara Penjelasan Pekerjaan ( Aanvoeling ), petunjuk serta
Spesifikasi Teknis - 1
N-1.4.
N-1.6.
N-1.8.
N-1.10.
N-1.143-53.
Untuk bahan bahan yang tidak dan belum ada peraturannya di Indonesia dipakai syaratsyarat yang ditentukan oleh pabrik bahan bahan tersebut.
2. Untuk melaksanakan pekerjaan pada pasal ini berlaku dan mengikat pada :
a. Gambar bestek yang dibuat oleh Perencana yang sudah disyahkan oleh pemberi tugas
dan unsur teknis termasuk juga gambar - gambar detail yang dibuat oleh Penyedia
Barang / Jasa Pemborongan dan sudah disyahkan / disetujui Pengawas lapangan,
Manajer dengan rekomondasi Perencana.
b. Rencana Kerja dan Syarat - syarat ( RKS ) / Spesifikasi Teknis.
c. Berita Acara Penjelasan Pekerjaan.
Spesifikasi Teknis - 2
PASAL 3
LINGKUP PEKERJAAN
1.Lingkup Pekerjaan meliputi :
Perencanaan DED Pembangunan Penambahan Ruang Rawat Inap Kelas III Rumah Sakit
2.
PEKERJAAN PERSIAPAN
Administrasi dan dokumentasi
Membersihkan lapangan dan perataan
Membuat Papan Nama Proyek 80x120 cm
Pengukuran dan pemasangan bouwplank
Air dan listrik kerja
Peralatan dan andang kerja
B
1
2
3
4
5
PEKERJAAN TANAH
Galian tanah biasa sedalam 3 meter
Urug pasir
Urug tanah mendatangkan
Pengurugan kembali galian tanah
Memadatkan tanah ( tiap 20 cm ) dengan stamper
C
1
2
3
4
5
PEKERJAAN PASANGAN
Pasangan pondasi batu belah 1 Pc : 6 Ps
Pasangan bata merah tebal 1/2 bata, 1 Pc : 8 Ps
Plesteran 1 Pc : 8 Ps, tebal 15 mm
Plesteran skoneng 1 Pc : 3 Ps lebar 10 mm
Acian
D PEKERJAAN BETON
1 Membuat beton dengan mutu K 100 untuk lantai kerja
Lantai kerja
2 Membuat beton dengan mutu K 175
Rabat beton lantai tebal 7 cm
Spesifikasi Teknis - 3
Plat Tangga
Footplat
Sloof 20/30 cm
Plat Tangga
6
7
8
9
Sloof 20/30 cm
Spesifikasi Teknis - 4
4 Pasang pintu multiplek rangkap lapis HPL 1 mm, rangka kayu jati lokal
5 Pasang Daun Jendela Almunium Jungkit Powder Coating White, kaca 5 mm
6
7
8
9
1
0
11
1
2
1
3
1
4
1
5
1
6
1
7
1
8
1
9
2
0
2
1
F
1
2
3
4
5
6
7
8
9
1
0
11
1
2
Pasang espanyolet
Pasang kaca ryben, tebal 5 mm
Pasang kaca es, tebal 5 mm
Pasang ACP pengisi pintu, tebal 4 mm
Pasang kaca akrilik, tebal 4 mm
Pasang kaca, tebal 12 mm
Pasang louvre almunium pouwder coating white
Pasang Pintu Besi Holo 40x40x2 mm, variasi woodplang 20 cm
Pasang pintu shaft besi uk. 50x50 cm
Pasang Handrail Stainless Steel 2" utk. Ramp
Pasang Handrail Stainless Steel 2" utk. Tangga
Pasang Handrail Stainless Steel 1" utk. KM/WC
Spesifikasi Teknis - 5
1 Pasang rangka hollo galvanis 40x40, 20x40, modul 60x120 cm, plafon
2 Langit-langit gypsum board tebal 9 mm
3 Pasang list profil cornees gypsum lebar 12 cm
H
1
2
3
I
PEKERJAAN PENGECATAN
1 Pengecatan tembok baru ( 1 lps plamur, 1 lps cat dasar, 2 lps cat penutup )
2 Pengecatan tembok eksterior weathershield
3 Pengecatan permukaan batu alam
4 Pengecatan plafon dan ekspose dak ( 1 lps plamur, 1 lps cat dasar, 2 lps cat penutup )
J
1
2
3
4
5
6
7
8
9
1
0
11
1
2
1
3
1
4
1
5
1
6
1
7
1
7
1
8
1
9
K
PEKERJAAN SANITASI
Memasang kloset monoblock porselen kelas I
Memasang servise sink porselen kelas I
Memasang kloset jongkok porselen kelas I
Memasang tandon air fiber 1000 L
Memasang wastafel tanam kelas I
Memasang kitchen sink panjang
Memasang floor drain 3" stainless steel
Memasang roof drain 4" stainless steel
Memasang kran diameter 3/4" atau 1/2"
Memasang kran air leher angsa diameter 1/2"
Pasang shower & kran air 2 jalur diameter 1/2"
Memasang gate valve kuningan diameter 1"
Memasang bak kontrol pas.bata (30 x 30) cm, tinggi 35 cm
Memasang Septictank (500 x 150) cm, tinggi 250 cm
Memasang pipa PVC tipe AW diameter 3/4"
Memasang pipa PVC tipe AW diameter 1"
Memasang pipa PVC tipe AW diameter 1 1/4"
Memasang pipa PVC tipe D diameter 2 "
Memasang pipa PVC tipe D diameter 3"
Memasang pipa PVC tipe D diameter 4"
PEKERJAAN LISTRIK
Spesifikasi Teknis - 6
1
2
3
4
5
6
7
8
9
1
0
11
1
2
1
3
1
4
1
5
1
6
1
7
1
8
1
9
- Analog Master
- Bead Head Consule
- Bed Side Call Button
- Emergency toilet
- Corridor Light 2 Warna
6 Pasang AC Standart 1 pk
Spesifikasi Teknis - 7
7 Pasang AC Standart 2 pk
PASAL 4
KETENTUAN UKURAN
1.
2.
Perbedaan Ukuran
a. Bila terdapat perbedaan ukuran atau ketidaksesuaian antara gambar rencana dan detail,
maka yang mengikat adalah gambar yang skalanya lebih besar.
b. Bilamana terjadi perbedaan antara gambar dengan spesifikasi teknis harus dilaporkan
kepada Pengguna Anggaran / Pejabat Pembuat Komitmen untuk mendapatkan
persetujuan sebelum dilaksanakan.
c. Pengambilan dan pemakaian ukuran yang keliru sebelum / selama dan sesudah kegiatan
dilaksanakan menjadi tanggung jawab Penyedia Jasa sepenuhnya.
PASAL 5
PEKERJAAN PERSIAPAN
masuk kedalam lokasi dimana kekuatan struktur jalan tersebut mampu menerima beban
masuknya angkutan - angkutan material.
5. Dalam lokasi kegiatan, Penyedia Jasa harus menyiapkan sebuah kantor untuk Direksi
(direksi keet) dengan ukuran sesuai dengan kebutuhan dan peralatan yang cukup seperti
meja, kursi, white board, file direksi, untuk digunakan sebagai tempat kerja. Dalam
ruangan tersebut disediakan contoh - contoh material yang akan digunakan.
6. Penyedia Jasa harus menyediakan dan mendirikan semua bangunan sementara untuk
digunakan sebagai gudang penyimpan dan perlindungan bahan bangunan. Setelah
berakhirnya pekerjaan Penyedia Jasa wajib membongkar dan menyingkirkan bangunan
sementara tersebut dari lokasi.
7. Penyedia Jasa selama pelaksanaan harus menyediakan kotak obat-obatan untuk P.P.P.K.
8. Penyedia Jasa harus menempatkan petugas keamanan untuk menjaga keamanan kegiatan,
baik barang-barang milik perusahaan maupun direksi.
9. Penyedia Jasa harus menjaga agar jalan umum, dan hak memakai jalan, bersih dari alatalat, mesin, bahan bangunan dan sebagainya serta memelihara kelancaran lalu lintas, baik
bagi kendaraan umum maupun pejalan kaki, selama pekerjaan berlangsung.
10. Selama pelaksanaan pekerjaan, Penyedia Jasa bertanggung jawab terhadap segala
kerusakan, utilitas, jalan, saluran pembuangan dan sebagainya di tempat pekerjaan, dan
kerusakan-kerusakan sejenis yang disebabkan karena kegiatan Penyedia Jasa dalam arti
kata yang luas.
11. Sebelum di bouwplank terlebih dahulu tanah dibuat siap bangun, dibersihkan dari humus,
kotoran tanaman besarta akar akarnya dan diratakan.
12. Bouwplank dipasang keliling bangunan dan tidak boleh terputus putus (menyesuaikan
lapangan) dibuat dari papan kayu tahun yang kering dan tebal 3 cm lebar 15 cm yang
bagian atasnya diketam rata.
13. Profil profil dipasang sesuai dengan bentuk kontruksi bangunan (sesuai dengan gambar),
dibuat dari bambu tua dan kering, untuk pemasangan batu bata merah dengan kayu kering.
PASAL 6
RENCANA KERJA
1. Penyedia Jasa wajib meneliti semua Gambar dan Rencana Kerja dan Syarat-syarat (RKS) /
Spesifikasi Teknis, termasuk tambahan dan perubahannya yang dicantumkan dalam Berita
Acara Penjelasan Pekerjaan ( Aanwijzing ).
Spesifikasi Teknis - 9
2. Bila gambar tidak sesuai dengan Rencana Kerja dan Syarat - syarat ( RKS ), maka yang
rnengikat adalah RKS, bila suatu gambar tidak cocok dengan gambar yang lain, maka
gambar yang mempunyai skala yang lebih besar yang berlaku, begitupula apabila dalam
RKS tidak dicantumkan sedangkan gambar ada, maka gambarlah yang mengikat.
3. Apabila gambar dan RKS sama-sama tidak menyebutkan, sedangkan hal yang dimaksud
adalah vital / perlu, maka Penyedia Jasa wajib melaksanakan hal tersebut dan sebelumnya
dikonsultasikan dengan pihak - pihak yang berkompeten.
4. Bila perbedaanperbedaan ini menimbulkan keragu-raguan sehingga dalam pelaksanaan
menimbulkan kesalahan, Penyedia Jasa wajib berkonsultasi kepada Pengawas lapangan &
Perencana.
5. Penyedia Jasa wajib membuat/menyediakan gambar kerja (shop drawing) merujuk pada
gambar Tender dengan memperhatikan RKS / Spesifikasi Teknis, BQ/RAB dan disetujui
oleh PPK dan Konsultan yang terkait.
6. Paling lambat 1 (satu) minggu setelah menerima Surat Perintah Mulai Kerja (SPMK)
Penyedia Jasa harus membuat rencana kerja yang terdiri dari :
a.
b.
Time Schedule yang dilengkapi Curva S, Schedule bahan dan Schedule tenaga
dan peralatan.
2. Contoh bahan - bahan yang telah disetujui harus selalu ada di lapangan (brak kerja). Semua
bahan yang dikirim ke lapangan dan tidak sesuai dengan contoh bahan-bahan yang
disetujui, harus segera dikeluarkan dari lapangan atas biaya Penyedia Jasa dalam waktu
2x24 jam.
3. Apabila pengawas merasa perlu meneliti suatu bahan lebih lanjut, pengawas berhak
mengirimkan bahan tersebut ke Laboratorium Konstruksi/Bahan Bangunan dengan disesuaikan kebutuhan pekerjaan, biaya yang timbul menjadi tanggung jawab Penyedia Jasa.
4. Jika Penyedia Barang / Jasa tidak mentaati yang tersebut pada ayat 2 pasal ini, maka
bahanbahan yang ditolak akan diangkut keluar oleh Direksi atas biaya Penyedia Barang /
Jasa. Sedangkan jika bahan / barang tersebut ada yang rusak atau hilang, menjadi tanggung
jawab Penyedia Barang / Jasa sepenuhnya.
5. Pemeriksaan bahanbahan didasarkan atas pemeriksaan umum untuk pemeriksaan bahan
bahan bangunan pada penyelenggaraan lain dalam bestek.
6. Semua bahanbahan yang telah ada dalam pekerjaan dan telah diterima baik oleh Direksi,
tidak boleh dipindah, ditukar atau diangkut ke tempat lain tanpa ijin tertulis dari Direksi.
PASAL 8
PENENTUAN TINGGI PEIL (LEVEL) DAN UKURAN
1. Sebagai patokan tinggi peil (level) atau titik duga ( 0,00 ) permukaan lantai bangunan
adalah peil diambil rata-rata sesuai petunjuk sewaktu penjelasan pekerjaan/menyesuaikan
bangunan yang sudah ada.
2. Penyedia Jasa diharuskan menggunakan alat-alat yang teliti untuk mendapatkan ukuran,
sudut-sudut dan ukuran tegak secara tepat dan dapat dipertanggung jawabkan, untuk itu
dihindari cara-cara pengukuran dengan perasaan, penglihatan dan kira- kira.
3. Penentuan hasil uitzet di lapangan harus dituangkan dengan Berita Acara yang
ditandatangani oleh Penyedia Jasa, Pengawas Lapangan dan Perencana.
PASAL 9
PEKERJAAN TANAH GALIAN DAN URUGAN PONDASI
1. Syarat-syarat pelaksanaan
a. Galian tanah untuk pondasi harus sesuai gambar lereng galian harus dibuat sedemikian
rupa sehingga tidak mudah longsor.
Spesifikasi Teknis - 11
BAB II
PEKERJAAN STRUKTUR
PASAL 10
PEKERJAAN PASANGAN BATU KALI BELAH
1. Syarat-syarat bahan
a.
b.
Pasir pasang
Spesifikasi Teknis - 12
Pasir pasang yang digunakan untuk pekerjaan pasangan batu bata harus memenuhi
persyaratan;
-
Pasir yang digunakan harus berbutir tajam dan keras, bersih dari
campuran kotoran dengan kadar lumpur maksimum 5%.
c.
Batu belah yang dipergunakan berasal dari daerah setempat yang memenuhi
syarat kadar kekerasannya.
2. Syarat-syarat pelaksanaan
a. Sebelum pondasi dipasang jika parit parit tergenang air maka air tersebut harus
dikuras / dipompa keluar dahulu sehingga kering. Sebelum pekerjaan pondasi
dilaksanakan, terlebih dahulu dasar galian harus diberi pasir setebal 10 cm dan dibasahi
serta ditumbuk sampai padat , dan terlebih dahulu harus dibuat profil-profil dari kayu /
bambu setinggi patok galian yang bentuk dan ukurannya sesuai gambar.
b. Pondasi dibuat dari batu kali belah maksimum 20 cm dengan adukan speci 1 pc : 8 Ps
dan diberaben dengan adukan yang sama, adukan harus membungkus batu belah
sedemikian rupa sehingga tidak ada bagian yang keropos.
PASAL 11
PEKERJAAN BETON
1. Syarat-syarat bahan :
a.
Spesifikasi Teknis - 13
4. Penggantian merk dapat dilakukan atas ijin pengawas lapangan dalam situasi tidak
ada stok dipasaran merk tersebut dan penggantian dengan kualitas yang setara.
5. Semua semen disimpan didalam gudang yang tertutup dan terlindungi dari
kerusakan kerusakan.
6. Penyimpanan harus sedemikian rupa sehingga terhindar dari tempat yang lembab
agar semen tidak sempat mengeras. Tempat penyimpanan semen harus ditinggikan
30 cm dan tumpukan paling tinggi 2 m.
7. Setiap semen baru yang masuk harus dipisahkan dari semen yang telah ada agar
pemakaian semen dapat dilakukan menurut urutan pengiriman.
b.
Pasir beton
1. Berbutir mineral keras yang mempunyai bentuk mendekati bulat, tidak porous,
mempunyai sudut yang tajam dan ukuran butirnya sebagian besar terletak antara
0,075-5 mm dan kadar lumpur/bagiannya yang ukurannya lebih kecil dari 0,063
mm tidak boleh lebih dari 5%.
2. Pasir beton harus bersih, apabila diuji memakai larutan pencuci khusus, tinggi
endapan pasir yang kelihatan dibandingkan dengan tinggi seluruh endapan tidak
kurang dari 70%.
3. Pasir tidak boleh mengandung zat-zat organik yang dapat mengurangi mutu beton,
untuk itu bila direndam dalam larutan 3% NaOH, cairan diatas endapan tidak boleh
lebih gelap dari warna larutan pembanding.
4. Pasir laut tidak boleh digunakan.
5. Pasir beton yang digunakan ex pandansimping / Kaliworo/ Kaliprogo atau yang
memenuhi persyaratan tersebut di atas.
c.
Batu pecah beton adalah butiran mineral keras yang sebagian besar butirnya
berukuran 20-30 mm (2-3 cm) atau hasil dari mesin pecahan batu/stone cruser.
2.
Kerikil dan batu pecah harus keras, bersih serta sesuai besar butirannya dan
gradasinya bergantung pada penggunaannya.
d.
3.
4.
1. Air tawar, bersih, tidak berbau, tidak berasam, bebas dari bahan-bahan yang
termasuk atau campuran-campuran yang mempengaruhi daya lekat semen.
Spesifikasi Teknis - 14
2. Air untuk adukan beton harus bersih dan bebas dari minyak, asam alkali atau bahan
organik yang merusak beton dan baja tulangan.
e.
Besi tulangan
1. Bahan besi beton tulangan ini harus memenuhi Standart SNI.
2. Kualitas besi tulangan untuk polos (semua tulangan 12 mm kebawah)
menggunakan U24, sedang untuk ulir (semua tulangan diameter 13mm keatas)
menggunakan U32.
3. Semua baja tulangan deform yang didatangkan tidak boleh ditekuk.
4. Tulangan harus bebas dari kotoran, karat dan bahan lain yang mengurangi daya
lekat.
5. Bahan-bahan tersebut harus dalam keadaan baru tanpa cacat.
6. Pemakaian besi beton dari jenis yang berlainan dari ketentuan-ketentuan diatas,
harus mendapat persetujuan dari pengawas lapangan/konsultan perencana.
7. Besi beton harus disuplay dari satu sumber dan tidak dibenarkan untuk mencampur
adukan bermacam-macam sumber besi batangan besi, bila diperlukan harus diuji
coba kekuatannya dengan disaksikan pengawas lapangan.
8. Penyimpanan bahan sebelum terpasang harus ditempat yang terlindung dan
ditinggikan agar tidak langsung menempel tanah.
f.
Begesting
1. Begesting dibuat dari kayu balok dan papan kayu meranti/sengon.
2. Semua jenis kayu yang akan dipergunakan harus kering (kadar air maksimal 20%),
serta tidak mengandung cacat-cacat yang merugikan bila diterima.
3. Harus memenuhi syarat-syarat kekuatan, daya tahan dan mempunyai permukaan
yang baik untuk pekerjaan finishing.
4. Tahan terhadap perbedaan cuaca yang dapat mengakibatkan perubahan bentuk
(melengkung).
5. Harus kedap air, tidak meloloskan air campuran (air semen), yang dapat merusak
kualitas beton.
6. Papan-papan bekas cetakan hanya boleh dipergunakan jika masih dalam keadaan
baik dan harus disetujui oleh pengawas lapangan.
g.
Spesifikasi Teknis - 15
Kualitas beton
1. Penyedia Jasa harus memberi jaminan atas kemampuannya membuat kualitas beton
dengan menyajikan data trial-mixes (mix design) sebelum pelaksanaan pekerjaan
konstruksi beton.
2. Setiap jenis pekerjaan beton (pondasi, kolom, balok, dan plat) harus dibuat benda
uji yang dilakukan uji kuat tekan pada umur 7 dan 28 hari dan semua biaya
pengujian ditanggung oleh Penyedia Jasa.
3. Pada masa pembetonan harus dibuat minimum 2 benda uji per 5 m 3 beton.
Pengambilan benda-benda uji harus dengan periode antara yang disesuaikan
dengan kecepatan pembetonan.
4. Pengujian sample beton harus dilakukan di laboratorium yang disetujui oleh
pengawas lapangan.
2. Syarat-syarat pelaksanaan
a.
Lantai kerja tebal 5 cm menggunakan campuran mix design dengan mutu beton
K-100, dengan diratakan dan dirapikan pada bidang permukaanya.
b.
Adukan/campuran yang dipakai untuk beton bertulang rabat beton lantai 1 tebal
7 cm, kolom praktis, balok latai, meja beton dan plat kanopi, adalah mix design dengan
mutu beton K-175 dengan pembesian sesuai dengan ketentuan.
c.
d.
e.
Cetakan harus kuat sehingga bentuk dan kedudukannya selalu tetap pada waktu
dan setelah pengecoran dan mudah di bongkar.
f.
g.
h.
Spesifikasi Teknis - 16
i.
j.
k.
Adukan beton dibuat dengan menggunakan alat pengaduk mesin yang type dan
kapasitasnya harus mendapat persetujuan dari pengawas lapangan.
l.
Komposisi bahan harus sesuai dengan mix design yang telah disetujui.
m.
Lama pengadukan tidak kurang dari 2 menit sesudah semua bahan berada dalam
mesin pengaduk dengan kecepatan mengaduk sesuai dengan rekomendasi dari pembuat
mesin tersebut.
n.
o.
Warna adukan seragam/rata dan adukan harus sudah dituang dalam cetakan
sebelum waktu 10 menit.
p.
q.
r.
s.
Pada pengecoran baru (sambungan antara beton lama dan beton baru), maka
permukaan beton lama terlebih dahulu harus dibersihkan dan dikasarkan dengan
rnenyikat rnenggunakan sikat kawat baja sampai agregat kasar tampak, kemudian
disiram dengan bonding agent (perekat beton). Tempat dimana pengecoran akan
dihentikan harus mendapat persetujuan dari pengawas lapangan.
t.
Beton
dipadatkan
dengan
menggunakan
vibrator
selama
pelaksanaan
v.
Bekisting balok dan plat lantai tidak boleh dibongkar sebelum beton berumur 21
hari kecuali ada perubahan khusus dan mendapat ijin dari pengawas lapangan dan untuk
bekisting kolom dapat dibongkar 3 hari setelah pengecoran dan mendapat persetujuan
dari pengawas lapangan.
w.
Beton yang sudah dicor harus dijaga agar tidak terlalu cepat kehilangan
kelembaban minimum 14 hari dengan cara :
-
1. Syarat-syarat bahan
a. Rangka atap
sifat fisik material dan kemudahannya untuk dilas tidak mengurangi kekuatan dan kemampuan layan
strukturnya;ditest sesuai ketentuan yang berlaku.
f
Tegangan leleh ( y ) untuk perencanaan tidak boleh diambil lebih dari 170 MPa sedangkan
f
tegangan putusnya ( u ) tidak boleh diambil lebih dari 300 MPa.
b. Penutup atap
-
2. Syarat-syarat pelaksanaan
a. Struktur Rangka Besi
1.Pemotongan
-
Pemotongan dapat dilakukan dengan cara yang dipandang paling sesuai seperti
gergaji, menggunting, cropping, pemesinan, api las atau plasma, yang
dipandang paling sesuai.
Spesifikasi Teknis - 18
Setiap potongan baik yang dilas maupun tidak dilas harus memiliki kekasaran
sesuai dengan ketentuan yang berlaku, sebagaimana pada Tabel 16.1
Takik dan dekok yang berjarak lebih dari 20t (dengan t adalah tebal elemen) dan
tidak melebihi 1% dari luas permukaan total pada suatu permukaan yang
memenuhi syarat, dapat diterima apabila cacat-cacat yang melebihi t/5 tapi yang
tidak lebih dalam dari 2 mm dihilangkan dengan menggunakan pemesinan atau
gerinda. Cacat melebihi batas-batas di atas harus diperbaiki dengan las sesuai
dengan ketentuan yang berlaku.
Sudut-sudut yang membuka ke dalam harus dibentuk bebas dari takik dengan
radius minimum 10 mm
Tabel 16.1 Kekasaran permukaan potongan maksimum
Penggunaan
Kekasaran Maksimum
12
Catatan:
1. Nilai kekasaran dapat diperkirakan dengan membandingkan dengan permukaan
replika.
2. Teknik pemotongan dengan api dilakukan dengan mengacu pada standar yang
berlaku.
3. CLA: Centre Line Average Method.
2. Pengelasan
Pengelasan untuk semua jenis elemen, termasuk penghubung geser jenis paku,
pengelasan harus memenuhi ketentuan yang berlaku.
3. Pemasangan kuda kuda
Spesifikasi Teknis - 19
Angkur dipasang pada saat pengecoran ringbalk. Kuda kuda dinaikkan setelah umur
beton kolom dan ringbalk mencukupi untuk menerima beban kuda kuda.
b. Persyaratan Pra-Konstruksi
1. Kontraktor wajib melaksanakan pemaparan produk (penjelasan teknis dan software
desain) sesuai dengan Rencana Kerja dan Syarat (RKS) seperti yang telah
dijelaskan pada pasal-pasal di atas. Produk yang dipaparkan sesuai dengan surat
dukungan dan brosur yang dilampirkan pada dokumen tender.
2. Pemaparan produk dilaksanakan dalam rapat koordinasi teknis lapangan sebelum
pelaksanaan pemasangan rangka atap baja ringan.
3. Kontraktor bersama pengawas lapangan harus mengadakan pengecekan balok ring
yang kemudian diajukan untuk mendapat persetujuan tertulis dari PPTK sebelum
pemasangan rangka atap baja ringan dilaksanakan.
4. Setiap bagian yang tidak memenuhi persyaratan yang tertulis disini yang
diakibatkan oleh kurang teliti dan kelalaian kontraktor akan ditolak dan harus
diganti kewajiban yang sama, juga berlaku untuk ketidakcocokan kesalahan
maupun kekurangan lain akibat Kontraktor tidak teliti dan cermat dalam koordinasi
dengan gambar pelengkap dari Arsitek, Struktur, Mekanikal, dan Elektrikal.
5. Perubahan bahan/detail karena alasan apapun harus diajukan ke Konsultan
Pengawas, Konsultan Perencana, dan Pejabat Pelaksana Teknis Kegiatan (PPTK)
untuk mendapatkan persetujuan secara tertulis.
c. Persyaratan Konstruksi
a. Perangkaian rangka batang dilakukan di lapangan sesuai dengan hasil pengukuran
terakhir dan sesuai dengan aktual dilapangan
b. Perangkaian harus memperhatikan bentuk, ukuran, dan gambar desain.
c. Permukaan ring balok beton sudah rata dan elevasi sesuai desain
d. Jika diperlukan pemotongan material maka harus diperhatikan hal-hal berikut:
Spesifikasi Teknis - 20
Komponen struktur konstruksi baja ringan harus di kerjakan oleh tenaga pemasang
yang terlatih dan bersertifikat serta mampu memahami gambar kerja dan dibuktikan
dengan surat ijin memasang dari pabrikan.
e. Pemasangan penutup atap
- Pemasangan penutup atap harus benar - benar lurus dan rapi, tidak bergelombang.
Pemasangan dimulai dari sudut tepi bawah; diselesaikan dahulu satu baris ke arah
atas, kemudian satu baris ke samping, selanjutnya ke arah atas dan seterusnya
-
BAB III
PEKERJAAN ARSITEKTUR
PASAL 13
PEKERJAAN PASANGAN TEMBOK
1. Syarat-syarat bahan
a. Semen portland
Semen yang digunakan untuk pekerjaan pasangan batu bata harus memenuhi
persyaratan yang sama digunakan untuk pembuatan pondasi dan beton.
b. Pasir pasang
Spesifikasi Teknis - 21
Pasir pasang yang digunakan untuk pekerjaan pasangan batu bata harus memenuhi
persyaratan;
-
Pasir yang digunakan harus berbutir tajam dan keras, bersih dari
campuran kotoran dengan kadar lumpur maksimum 5%.
c. Batu bata
1. Bermutu, matang, keras, ukuran-ukuran sama rata dan saling tegak lurus, tidak
retak-retak, tidak mengandung batu dan tidak berlubang- lubang.
2. Berwarna merah setelah dibakar.
3. Mempunyai kekuatan tekan 25 kg/cm2.
4. Ukuran :
Panjang
: 22 cm
Lebar
: 11 cm atau disesuaikan
Tebal
: 5 cm
5. Batu bata rnerah yang digunakan mempunyai toleransi ukuran maksimal 0.5 cm
sedang bagian yang pecah tidak boleh lebih dari 10%.
2. Syarat-syarat pelaksanaan
a.
Pasangan batu bata merah untuk dinding menggunakan pasangan 1/2 bata
dengan campuran 1 pc : 8 ps
b.
Batu bata yang akan dipasang harus direndam dalam air sehingga benar- benar
jenuh air dan sebelum dipasang harus dibersihkan dari kotoran yang melekat. Cara dan
perlengkapan untuk pengangkutan batu
bata
Setelah permukaan pondasi dan sloof disiapkan dengan baik, batu bata dipasang
diatas adukan setebal 1,5 - 2,5 cm.
d.
Bata harus dipasang dengan baik, rata, horisontal, dikerjakan dengan alat-alat
pengukur data ataupun tegak, sambungan sama rata, sudut persegi, naad tegak tidak
segaris permukaan baik dan rata, "bergigi" (tiap sambungan saling rnenutup).
e.
Pada hubungan-hubungan dengan tiang-tiang beton harus dipasang stek besi dan
pada ujung pasangan harus bergerigi.
Spesifikasi Teknis - 22
f.
Jika setelah pekerjaan pemasangan ternyata ada bata yang menonjol atau tidak
rata, maka bagian-bagian ini harus dibongkar dan diperbaiki kernbali atas biaya
Penyedia Jasa kecuali bila pengawas mengijinkan penambalan.
g.
h.
Bata yang pecah dengan ukuran kurang dari setengah tidak dibenarkan untuk
dipakai. Untuk yang patah dua tidak boleh melebibi dari 5%.
Sernua pasangan harus terikat kuat dengan kolom, dinding-dinding beton, balok atau plat beton
dan bagian-bagian struktur lainnya.
PASAL 14
PEKERJAAN PLESTERAN, ACIAN DAN SPONENGAN
1. Syarat-syarat bahan
a.
Semen portland
Semen yang digunakan untuk pekerjaan plesteran harus memenuhi persyaratan yang
sama digunakan untuk pembuatan beton.
b.
Pasir pasang
1. Berupa pasir alam sebagai hasil disintegrasi dari batu-batuan.
2. Pasir yang digunakan harus berbutir tajam dan keras, bersih dari campuran kotoran
dengan kadar lumpur maksimum 5%.
3. Pasir laut tidak boleh dipakai sebagai pasir pasang.
4. Pasir untuk pasangan dari Klaten ex Pandansimping/Kaliworo atau pasir lokal yang
memenuhi ketentuan sebagaimana tersebut diatas.
2. Syarat-syarat pelaksanaan
a.
b.
c.
Semua pasangan yang akan dimulai diplester harus disiram air sampai basah
dan bersih dari kotoran kotoran.
d.
Tebal plesteran tidak boleh kurang dari 1 cm dan tidak lebih 2 cm (rata-rata 1,5
cm).
Spesifikasi Teknis - 23
e.
Pekerjaan plesteran akhir harus betul - betul lurus, rata, dan tegak lurus pada
bagian sudut.
f.
g.
h.
Sponengan tidak boleh bersudut, baik luar maupun dalam dibuat melengkung
atau seperempat lingkaran dengan jari-jari 3 cm
PASAL 15
PEKERJAAN PINTU JENDELA ALMUNIUM
1. Syarat-syarat bahan
a.
b.
Pintu
1.
Spesifikasi Teknis - 24
Rangka pintu dari bahan kayu kamper ukuran 3/10 cm dan 3/12 cm, dengan
pengaturan seperti dalam gambar disain
Multipleks bahan kayu lapis tebal 6 mm, dipasangkan pada rangka pintu dengan
cara dipaku
2. Syarat-syarat pelaksanaan
a.
dalam site maupun yang berada diluar, yang memiliki perangkat peralatan pemrosesan
kayu maksimal yang lengkap. Bilamana Kontraktor tidak memiliki perangkat peralatan
tersebut, maka pekerjaan tersebut harus di borongkan kepada bengkel kayu yang
terkenal baik dan memiliki mesin-mesin yang lengkap. Dalam keadaan seperti ini, maka
sebelum pekerjaan kosen dapat dimulai, Sub-Kontraktor wajib untuk disetujui secara
tertulis.
PASAL 16
PEKERJAAN KACA DAN ALMUNIUM COMPOSIT PANEL (ACP)
1. Syarat-syarat bahan
a.
Kaca yang dikirim dan dipasang oleh Kontraktor harus merupakan kaca bening
dan kaca es dari jenis sheet glass yang memenuhi syarat dalam SII.0189-73, dengan
ketebalan 5 mm yang mempunyai permukaan rata dan tidak bergelombang, dengan
ketentuan posisi sebagai berikut :
-
Kaca ryben 5 mm
Kaca ryben 5 mm
Kaca ryben 5 mm
Kaca mati
b.
Kaca es 5 mm
Kaca clear 12 mm
ACP (Almunium Composit Panel) yang dikirim dan dipasang oleh Kontraktor
harus merupakan plat panel karbon diantara 2 lembar plat almunium 0,5 mm yang
difinishing cat PVDF ex. Alubond, Aluontop, Seven, dengan ketebalan 4 mm yang
mempunyai permukaan rata dan tidak bergelombang, dengan ketentuan posisi sebagai
berikut :
-
c.
ACP 4 mm
Semua kaca dan ACP harus disimpan di tempat yang bersih dan tidak lembab,
dengan temperatur di atas titik embun.
d.
2. Syarat-syarat pelaksanaan
Spesifikasi Teknis - 26
a. Contoh kaca dan ACP yang akan dipakai harus diajukan kepada Konsultan Pengawas
untuk disetujui, dan harus dilengkapi dengan semua keterangan yang perlu, untuk
meyakinkan bahwa bahan yang diajukannya memenuhi persyaratan yang tercantum
dalam RKS ini.
b. Sebelum memulai pekerjaan memasang kaca dan ACP, Kontraktor harus memeriksa
semua sponingan dimana kaca dan ACP akan dipasang, untuk meyakinkan
kelurusannya, kesikuannya dan kerataannya.
c. Semua ukuran kaca dan ACP harus diambil dari ukuran yang terdapat dilapangan,
dimana kaca dan ACP akan dipasang. Kontraktor bertanggung jawab atas ketepatan
waktu yang dipasang.
d. Ukuran kaca dan ACP harus sedemikian rupa sehingga terdapat celah yang cukup untuk
memungkinkan kaca bergerak tanpa restriksi dari sponingan yang ada.
e. Kaca mati yang dipasang langsung pada dinding harus menggunakan chanel U sebagai
pelindung dan disealant baik di luar maupun di dalam.
f. Semua kaca yang pecah yang diakibatkan oleh pemasangan atau pekerjaan, harus
diganti oleh Kontraktor tanpa ada biaya tambahan dari Pemberi tugas.
g. Kaca yang dipasang tidak benar atau kaca yang tidak memenuhi persyaratan ini tidak
akan diterima. Kaca tersebut harus diganti sampai diterima oleh Konsultan Pengawas,
tanpa ada biaya tambahan dari Pemberi Tugas.
PASAL 17
PEKERJAAN AKSES0RIS PINTU JENDELA
1. Syarat-syarat bahan
Untuk pekerjaan penggantung / pengunci meliputi pemasangan handle pintu swing, engsel
pintu swing, casement jendela jungkit, rambuncis, espanyolet, dan grendel.
a. Handle Pintu
-
Semua handle pintu swing 1 (satu) daun menggunakan tipe lever handle stainless
steel ex. Solid, Dekson, SES selain sesuai dengan daun pintu kayu juga harus sesuai
dengan pintu almunium
Handle pintu swing 2 (dua) daun menggunakan tipe pull handle stainless steel 30
cm ex. Solid, Dekson, SES
Handle pintu kaca swing 2 (dua) daun menggunakan tipe pull handle stainless steel
100 cm ex. Solid, Dekson, SES
Spesifikasi Teknis - 27
b. Pengunci ( Lockage )
-
Pengunci (lockage) pada daun pintu kayu menggunakan tipe mortise lock 2 (dua)
slag stainless steel ex. Solid, Dekson, SES
Pengunci (lockage) pada daun pintu almunium menggunakan tipe mortise lock 1
(satu) slag stainless steel ex. Solid, Dekson, SES
Pengunci (lockage) pada daun pintu almunium 2 (dua) daun menggunakan tipe
mortise lock roller 1 (satu) slag stainless steel ex. Solid, Dekson, SES
Spesifikasi Teknis - 28
c. Penyedia Barang/Jasa harus menyerahkan contoh lebih dahulu kepada Direksi, dan baru
dipasang setelah mendapatkan ijin dari Direksi.
PASAL 18
PEKERJAAN PENUTUP LANTAI DAN DINDING
Pasal ini menguraikan pekerjaan penyediaan, pengiriman dan pemasangan semua ubin lantai
dan dinding kamar mandi dan ruangan yang harus dilaksanakan oleh Kontraktor sebagaimana
dalam gambar, anatara lain :
Granittile dilaksanakan untuk lantai ruang pada umumnya
Keramik dilaksanakan untuk lantai km/wc dan ramp, dinding, dinding km/wc, dan
koridor.
Batu candi digunakan untuk dinding luar.
1.
Persyaratan Bahan
a. Ubin lantai yang dipakai harus merupakan ubin granittile kelas 2 yang terbaik seperti
yang diproduksi oleh Decogress, Sandimas, Indogress. dengan ukuran :
-
Ruang umum
ukuran 60 x 60 cm.
b. Ubin keramik lantai yang dipakai harus merupakan ubin keramik lokal yang terbaik
seperti yang diproduksi oleh Platinum, KIA, Roman. dengan ukuran :
-
ukuran 30 x 30 cm
c. Keramik dinding yang dipakai harus merupakan ubin keramik lokal yang terbaik seperti
yang diproduksi oleh Platinum, KIA, Roman. dengan ukuran :
-
Ruang umum
ukuran 30 x 60 cm.
d. Sambungan dinding pada bagian dalam bangunan dengan lantai harus dipasang
keramik plint tipe hospital plint ukuran 10 x 30 cm
e. Sambungan dinding pada bagian dalam bangunan dengan lantai pada area tangga, ramp
dan teras harus dipasang plint kaca ryben 5 mm ukuran plint 10 cm
f. Batu candi dipasang pada dinding luar bangunan ukuran 15 x 30 cm warna hitam
kualitas tidak keropos.
g. Sebelum ubin keramik dan granit dapat dikirim ke tempat pekerjaan, Kontraktor harus
mempersiapkan dan mengajukan contoh material yang akan dipakai, secara tertulis
kepada Konsultan Pengawas untuk disetujui, yang harus dilengkapi dengan keterangan
Spesifikasi Teknis - 29
tentang nama pabrik asalnya, serta keterangan lainnya yang mungkin dibutuhkan oleh
Konsultan Pengawas.
h. Semua keramik harus didatangkan ke tempat pekerjaan dikemas dalam doos-doos
aslinya, yang masih dilengkapi dengan keterangan tentang nama pabriknya, type/nomor
produksi, dan keterangan lainnya. Ubin yang dipakai harus bebas dari cacat dan harus
merupakan ubin keramik kwalitas I.
2.
Syarat-syarat pelaksanaan
a. Pasangan ubin keramik harus dilaksanakan oleh tukang keramik yang berpengalaman.
Sebelum ubin keramik dapat dipasang, Kontraktor harus memeriksa kerataan dari beton
tumbuk yang diatasnya akan dipasang ubin keramik.
b. Pemasangan ubin keramik untuk lantai harus dilaksanakan dengan menggunakan
adukan 1 pc : 8 ps. Selama pemasangan, daerah yang sedang dipasang harus dibebaskan
dari lalu-lintas. Ubin harus dipasang sedemikian rupa sehingga diperoleh nat yang
seragam dan lurus, dengan besar nat tidak lebih dari 3 mm. Nat harus diisi dengan
menggunakan campuran semen putih dan zat warna dengan perbandingan 1 : 1.
c. Keramik dinding harus dipasang dengan menggunakan adukan 1 pc : 4 ps pasang, nat
antar keramik harus disesuaikan dengan ayat diatas.
d. Pemotongan keramik harus dilaksanakan denan menggunakan mesin potong keramik
yang disetujui oleh Konsultan Manajemen Konstruksi. Ubin yang cacat tidak boleh
dipasang dan akan ditolak oleh Konsultan Pengawas.
e. Semua ubin yang tidak memenuhi persyaratan yang tercantum dalam RKS ini, baik
kualitas bahannya maupun cara pelaksanaan-nya harus dibongkar dan diganti tanpa
tambahan biaya dari Pemberi tugas.
f. Beberapa jenis pelapis dinding dan lantai, seperti yang tertuang dalam daftar pekerjaan/
BQ, kontraktor diwajibkan untuk mencermati masing-masing bahan yang digunakan
dan lokasi penggunaannya
PASAL 19
PEKERJAAN PLAFON
1. Persyaratan Bahan
a. Bahan yang dipakai adalah papan tebal 9 mm yang bebas dari retak, pecah atau cacatcacat lainnya yang dapat merusak penampilannya.
b. Plapond yang digunakan merupakan plafon flat.
Spesifikasi Teknis - 30
c. Gypsum dengan gypsum board yang dipakai adalah ukuran 1200 x 2400 mm merk
Jayaboard, Elepant atau Knauf. Finishing panil dicat sesuai dengan Bab PEKERJAAN
CAT, juga harus memiliki daya tahan terhadap bahaya kebakaran minimal 60 menit
2. Syarat-syarat pelaksanaan
a. Pemasangan harus dilaksanakan oleh tukang yang berpengalaman dalam melaksanakan
pekerjaan ini.
b. Gypsum datar boleh dipasang setelah seluruh rangka untuk langit-langit tersebut sudah
terpasang sesuai yang tertera dalam gambar dan diterima oleh Konsultan Pengawas.
c. Rangka langit-langit gypsum dibuat dari rangka hollow dengan bentuk, ukuran dan pola
pemasangan sesuai dengan gambar. Rangka langit-langit gypsum dibuat dari rangka
holo galvanis kombinasi 40x40 untuk batang penggantung dan 40x20 mm untuk rangka
gybsum board
d. Batang-batang profil menggunakan asesoris lengkap sehingga ada keterjaminan
kekuatan, pemasangan dengan baik, lurus, rata, tidak ada bagian yang bengkok atau
melengkung, atau cacat-cacat lainnya, dan tidak disetujui oleh Tim Pengawas.
e. Seluruh rangka langit-langit digantungkan pada rangka atap atau plat beton, diatur
ketinggiannya dan dibuat sedemikian rupa sehingga seluruh rangka dapat melekat
dengan baik dan kuat tidak dapat berubah-ubah bentuk lagi.
f. Setelah seluruh rangka langit-langit terpasang seluruh permukaan rangka harus rata,
lurus dan waterpass, tidak ada bagian yang bergelombang, dan batang-batang rangka
harus saling tegak lurus.
PASAL 20
PEKERJAAN CAT
1. Syarat-syarat bahan
a.
Cat
Plamur Tembok
Plamur tembok harus merupakan plamur acrylis emulsion yan berkualitas baik.
Cat Tembok
Cat tembok yang dipakai untuk pengecatan tembok dan langit-langit harus meru-
Spesifikasi Teknis - 31
pakan cat emulsi yang baik, kelas II seperti merk Catylac Dulux, Vinilex,
Metrolite, Dana Paint. Untuk cat exterior harus menggunakan cat kelas I Weather
Shield / Weather Coad dari merk Dulux ICI, Jotun, Mowilex .
Cat yang akan digunakan harus masih dalam kaleng yang tersegel, tidak
cacat dan tidak bocor, serta telah mendapat persetujuan Konsultan Pengawas.
Kontraktor harus menyiapkan contoh pengecatan tiap warna dan jenis cat
b.
c.
Padatan tital
: 40% X berat
2. Syarat-syarat pelaksanaan
Spesifikasi Teknis - 32
a. Semua dinding dan plafond yang akan dicat dengan cat emulsi harus dibersihkan
terlebih dahulu, dan sebelum dicat permukaan dinding dan plafond harus diplamur
dengan plamur yang telah disebutkan diatas sampai permukaannya menjadi rata,
kemudian diamplas. Pengecatan dengan cat emulsi harus dilaksanakan sekurangkurangnya dalam 3 lapisan, sampai diperoleh warna cat yang merata.
b. Cat enamel harus dilaksanakan dengan cara penyemprotan atau pelaburan. Sebelum
pengecatan dilaksanakan, seluruh permukaan besi atau kayu harus dimeni terlebih
dahulu dengan meni besi (untuk bahan besi) atau meni kayu (untuk bahan kayu),
kemudian diamplas sampai rata.
c. Selama pengecatan semua bagian-bagian bangunan yang tidak dicat, seperti lantai, list,
allumunium, plafond, fan coil, kosen dan lain sebagainya, harus dilindungi dari
kemungkinan kena cat.
d. Bilamana dalam pengecatan, bagian-bagian tersebut terlebur atau tertetesi cairan cat,
maka ia harus segera dibersihkan dengan menggunakan kain lain yang bersih.
Pekerjaan cat ini harus dilaksanakan sampai diterima oleh Konsultan Pengawas.
e. Meskipun demikian, bilamana selama pekerjaan atau masa pemeliharaan bidang-bidang
yang sudah dicat dan diterima oleh Direksi / Konsultan Pengawas , ternyata terkotori
atau cacat akibat pekerjaan atau orang-orang yang berada dibawah tanggung jawab
Kontraktor, maka bidang tersebut harus dicat kembali sampai diterima oleh Konsultan
Pengawas.
Spesifikasi Teknis - 33
BAB IV
PEKERJAAN MEKANIKAL
PASAL 21
PERSYARATAN UMUM
1.
Kontraktor harus mengikuti/memenuhi persyaratan yang ditulis dalam buku ini, juga
mengikuti/memenuhi persyaratan umum yang dikeluarkan oleh Konsultan Pengawas
dan Pemberi Tugas.
2.
3.
4.
Kontraktor wajib menyertakan ahli yang ditunjuk oleh pabrik pembuat peralatan yang
dipasang untuk mengawasi, memeriksa dan menyetel peralatan-peralatan sehingga
sistem beroperasi dengan sempurna.
5.
6.
7.
8.
9.
Semua peralatan/bahan/instalasi harus baru dan dirancang khusus untuk daerah tropis
dan mendapat jaminan dari pabrik pembuatnya.
10.
11.
12.
13.
Kontraktor wajib menyediakan tenaga ahli yang di tempatkan dilokasi Full Time.
14.
Kontraktor harus melakukan koordinasi dengan Kontraktor lain (Sipil dsb), atas
petunjuk Konsultan Pengawas sehingga diperoleh hasil kerja yang baik dan
memuaskan.
15.
Jika karena kesalahan atau kelalaian Kontraktor, menyebabkan instalasi berbeda dengan
Shop Drawing yang sudah disetujui atau peralatan-peralatan yang dipasang tidak
memenuhi syarat, maka Kontraktor harus membongkar, memperbaiki, mengganti
peralatan/bahan dan mengem-balikan keadaan sekelilingnya. Biaya-biaya yang
ditimbulkan karena hal diatas, menjadi tanggung jawab Kontraktor.
16.
17.
Setelah
pemasangan
sistem
selesai,
Kontraktor
wajib
mengadakan
19.
Untuk mendapatkan hasil pekerjaan Plumbing yang baik dan memuaskan, maka
persyaratan peralatan dan instalasi harus sesuai dengan Pedoman Plumbing Indonesia
yang baru.
PASAL 22
PEKERJAAN PEMIPAAN
1. Syarat-syarat bahan
a. Pipa
Pipa Air Bersih
Jenis pipa yang digunakan untuk instalasi pipa air bersih adalah Pipa PVC Class
AW dengan kadar racun rendah
Pipa Air Kotor
Spesifikasi Teknis - 35
Jenis pipa yang digunakan untuk instalasi air kotor ini adalah pipa PVC kelas D,
dengan kemampuan tekanan kerja sebesar 8 kg/cm2.
b. Tee, Knee, Reducer, Elbow, Plug dan Socket
Semua sambungan-sambungan pipa seperti tee, knee, reducer, union, elbow, plug,
socket terbuat dari bahan yang sama dengan bahan pipanya.
c. Standar Kwalitas
Pipa-pipa, dan sambungan-sambungan untuk air bersih dan air kotor menggunakan ex
lokal (Wafin, Rucika, Maspion).
2. Syarat-syarat pelaksanaan
-
Pemasangan
alat-alat
sanitair
tersebut
diatas
dilakukan
dengan
Pipa tidak boleh menembus kolom, kaki kolom, kepala kolom, atau balok, tanpa
mendapatkan ijin dari Direksi/Konsultan Pengawas.
Semua pipa harus diikat dengan kuat, dengan penggantung atau angker, untuk
menjaga agar tidak berubah tempat, agar inklinasinya tetap, untuk mencegah
timbulnya getaran dan harus sedemikian rupa sehingga masih memungkinkan
berekspansi oleh perubahan temperatur.
Pipa horizontal yang digantung dengan penggantung harus dapat diatur dengan
jarak antara penggantung maximal 3 (tiga) meter. Untuk pipa air kotor kemiringan
pipa minimum 1%.
Spesifikasi Teknis - 36
Penggantung atau penumpu pipa harus diikat pada konstruksi bangunan dengan
Angker yang dipasang pada waktu pengecoran beton, atau dengan cara
penembakan dengan baut tembok (ramset).
b.
Type vertikal harus ditumpu dengan klem, jarak maksimum antara 2 meter.
Pipa di Dalam Tanah
Galian pipa dalam tanah harus dibuat dengan kedalaman dan kemiringan yang tepat.
Kemiringan pipa minimum adalah 2%.
Dalam lubang galian harus cukup stabil dan rata, sehingga seluruh panjang pipa
terletak/tertumpu dengan baik.
Pipa air bersih dan pipa pembuangan air kotor, tidak boleh diletakkan pada lubang
yang sama.
Setelah pipa dipasang pada lubang galian, semua kotoran dibuang dari lubang
galian dan setelah diperiksa oleh Direksi/Konsultan Pengawas, maka lubang-lubang
galian tersebut dapat ditutup dengan tanah bekas galian tersebut, atau dengan bahan
lain yang disetujui.
Pipa air bersih sebelum diletakkan di dalam tanah harus dicat dengan cat anti karat
atau flinkote.
Penimbunan
lubang
galian
harus
sedemikian
rupa
sehingga
tidak
Sparing untuk pipa harus dipasang dengan baik setiap kali pipa tersebut menembus
konstruksi beton.
Sparing harus mempunyai ukuran yang cukup untuk memberikan kelonggaran kirakira 5 mm diluar pipa.
Sparing untuk dinding dibuat dari pipa baja yang dilas ke beberapa anker.
d.
Sambungan-sambungan Pipa
-
penggunakan yang tak mungkin dipasang dengan long radius, dan Kontraktor harus
memberitahukan kepada Konsultan Pengawas.
-
Untuk semua jenis sambungan yang menggunakan flens, harus dari jenis yang
berpermukaan timbul (Raised Face Flange). Sebelum diadakan pengikatan dengan
baut, antara kedua flens harus disisipkan packing dari jenis yang sesuai dengan
untuk pemakaian air bersih. Untuk memudahkan pembukaan kembali pada waktu
pemeliharaan, maka setiap baut yang akan dipasang harus dilumasi dengan suatu
kompound anti karat. Jenis kompound harus mendapat persetujuan dari Direksi
Konsultan Pengawas.
PASAL 23
PEKERJAAN PENGUJIAN
Seluruh sistem pembuangan air kotor harus mempunyai lubang-lubang yang dapat
ditutup (plugged) agar seluruh sistem tersebut dapat diisi dengan air sampai lubang vent
tertinggi untuk tiap lantai.
Sistem tersebut harus bisa menahan air yang diisikan seperti tersebut diatas minimal
selama 24 jam dan tanpa ada penurunan air.
Seluruh sistem distribusi air bersih diuji dengan tekanan hidrostatik sebesar 1 s/d 1,5 kali
tekanan kerjanya.
Apabila sesuatu bagian instalasi pipa akan tertutup oleh tembok atau konstruksi
bangunan lainnya maka bagian dari instalasi tersebut harus diuji dengan cara yang sama
seperti diatas sebelum ditutup dengan tembok atau bagian bangunan lainnya.
Setiap pompa air bersih, sebelum dinyatakan siap untuk operasi, harus diuji apakah
pompa memenuhi karakteristik yang ditentukan oleh Pabrik pembuat pompa. Pengujian
ini dilakukan bersama-sama dengan Direksi Konsultan Pengawas.
Spesifikasi Teknis - 38
3. Kegagalan Uji
-
Apabila pada waktu pemeriksaan atau pengujian ternyata ada kerusakan atau kegagalan
dari suatu bagian dari instalasi, maka Kontraktor harus mengganti bagian atau bahan
yang rusak/gagal tersebut dan pemeriksaan/pengujian dilakukan lagi sampai cukup
memuaskan.
Penggantian atas bagian pipa atau bahan yang rusak/gagal tersebut harus dengan pipa
atau bahan yang baru. Penambahan (caulking) dengan bahan apapun tidak
diperkenankan.
PASAL 24
MASA PEMELIHARAAN DAN JAMINAN
1.
Masa pemeliharaan untuk seluruh instalasi Plumbing yang di-supply dan dipasang
adalah selama 6 (enam) bulan, terhitung sejak penyerahan pekerjaan untuk yang
pertama kalinya. Dalam masa pemeliharaan ini, segala kerusakan peralatan yang
mungkin timbul menjadi tanggung jawab dari Kontraktor yang bersangkutan.
2.
Jaminan (garansi) untuk seluruh Instalasi Plumbing yang dipasang adalah selama 12
(dua belas) bulan, terhitung sejak penyerahan pekerjaan untuk yang kedua kalinya.
Segala kerusakan yang timbul Kontraktor wajib memperbaiki, dimana biaya tenaga
kerja dan transport menjadi tanggung jawab Kontraktor dan Spare Parts yang
diperlukan akan dibayar oleh Pemberi Tugas.
Spesifikasi Teknis - 39
BAB V
PEKERJAAN ELECTRICAL
PASAL 25
PERSYARATAN UMUM
1.
2.
3.
4.
5.
6.
1. Pekerjaan Listrik
a. Semua komponen harus memenuhi persyaratan dari AVE peraturan umum dari PLN
setempat dan peraturan keselamatan kerja serta lain lain peraturan umum AVE
yang berlaku.
Spesifikasi Teknis - 40
b. Penggunaan bahan jenis dan sebagainya sesuai dengan peraturan peraturan yang
tercantum dalam AVE, peraturan umu AVE dan persyaratan keselamatan kerja.
c. Pengurasan untuk memperoleh ijin yang memungkinkan diperlukan dan instalasi ini
dibebankan Kepada Penyedia Jasa.
d. Pekerjaan Instalasi listrik pelaksanaanya disahkan oleh Penyedia Jasa.
e. Dalam pekerjaan ini instalatur harus menempatkan seseorang pelaksana harian dan
pengawas yang berpengalaman dalam bidang keahliannya.
f. Gambar instalasi:
1). Gambar instalasi adalah petunjuk secara umum, Penyedia Jasa sebelumnya
harus membuat gambar kerja termasuk gambar detail dari pipa listrik yang
tersebut menembus bagian beton / tembok dan lain lainnya, gambar tersebut
harus disetujui terlebih dahulu oleh Pengelola Teknis Kegiatan / Pengawas
Lapangan.
Diagram dari instalasi listrik ditunjukkan dalam gambar kontrak. Diagram
diagram ini hanya menunjukkan pekerjaan instalasi yang akan dipasang untuk
tempat tempat material listrik. Instalasinya harap dilihat gambar gambar
dan disiplin lainnya.
Aliran, penyaluran saluran saluran kawat kaeat kedudukan switch, stop
kontak, panel panel dan sebagainnya dalam garis besarnya harus seperti yang
ditunjukkan, dapat dirubah jika dikehendaki untuk disesuaikan dengan keadaan
bangunan, tetapi tergantung pada persetujuan seorang ahli/Pengelola Teknis
Kegiatan / Pengawas Lapangan.
2). Penyedia jasa harus menyerahkan gambar kerja ( Shop Drawing ) tentang panel
board dan gambar gambar instalasi untuk bangunan sesuai dengan yang
terpasang ( As Instalated Drawing ).
g. Spesifikasi Komponen Pekerjaan.
1). Penyediaan dan pemasangan instalasi penerangan dan stop kontak.
2). Pemasangan dan penyediaan fixtures ( lampu ) semua lampu flouresent
( TL ) mempunyai power factor 0.8 dan dilengkapi dengan kapasitor.
3). Penyediaan dan pemasangan kabel kabel distribusi dari panel induk dan panel
panel setempat sesuai dengan pekerjaan ( tahap pengerjaan ).
4). Penyediaan dan pemasangan kabel kabel distribusi dari sub panel setempat
sesuai dengan pekerjaan ( tahap Pekerjaan ).
Spesifikasi Teknis - 41
Finishing / Pengecatan.
Semua Peralatan harus dilindungi dari karat dan peralatan peralatan yang
memerlukan pengecatan harus dicat sesuai dengan situasi setempat.
11).
Pengujian.
Saluran instalasi setelah selesai harus diuji, untuk menentukan apakah kerjanya
sempurna, dalam segala hal memenuhi syarat syarat dan peraturan
peraturan yang ditentukan. Pengujian dilakukan oleh PLN setempat atas biaya
Penyedia Jasa.
12).
Daftar Material.
Setara Prinsip semua komponen dalam keadaan baru dan tanpa cacat, serta
Koordinasi.
Spesifikasi Teknis - 43
BAB VI
PEKERJAAN LAIN-LAIN
PASAL 27
PEKERJAAN NURSECALL
1. U m u m
Sistem nurse call untuk rumah sakit berfungsi untuk pemanggilan perawat dengan
menekan tombol tekan baik di bangsal tempat tidur ataupun pada keadaan darurat dapat
ditekan pada ruang kamar mandi dan toilet.
Apabila panggilan telah ditanggapi oleh salah seorang perawat maka panggilan dari pasien
akan di-reset oleh perawat yang merespon panggilan tersebut.
2. Standard dan Peraturan / Referensi
a.
b.
c.
Peraturan W.H.O.
4. Gambar Kerja
Pemborong harus menyerahkan gambar-gambar kerja (shop drawings) untuk disetujui
MK. Gambar kerja (shop drawings) harus diserahkan kepada MK selambat-lambatnya 30
hari sebelum pelaksanaan pemasangan.
5. Pengolahan/Pekerjaan
Pemborong harus melaksanakan pekerjaan pemasangan/ instalasi nurse call sesuai dengan
cara-cara dan petunjuk pabrik pembuat dan atas petunjuk MK. Gambar-gambar dan
persyaratan teknis ini merupakan ketentuan yang harus diikuti oleh Pemborong didalam
melaksanakan pekerjaan ini.
6. Pekerjaan Instalasi/Pemasangan Kabel
a. Pemborong harus melaksanakan instalasi kabel dari terminal box keseluruh extension
dengan menggunakan bahan yang telah ditentukan seperti didalam gambar-gambar dan
persyaratan teknis ini.
b. Dari MDF diruang Nurse Call ditarik kabel kesetiap terminal Intermediate Distribution
Frame (IDF) yang jumlahnya sama dengan kapasitas terminal box tersebut.
7. Pekerjaan Sambungan Kabel
a.
Semua sambungan baik yang berada di MDF maupun diterminal box, harus
memakai terminal strips tanpa solder, dan harus dipathing antara kabel keluar dan kabel
masuk.
b.
8. Pelindung Kabel
a.
b.
Pada setiap jarak tarikan maksimum 12 meter atau pada setiap belokan atau
pada ujung dan pangkal suatu persimpangan/crossing dengan jalan harus disediakan
bak kontrol dari pasangan batu bata, penutup dari beton bertulang yang mudah dibuka
dengan bentuk serta ukuran yang sesuai seperti tercantum dalam gambar.
9. Persyaratan Kerja
a.
Spesifikasi Teknis - 45
letak, instalasi dan lain-lain. Pemborong harus melakukan penyesuaian dengan keadaan
dilapangan sehubungan dengan adanya beda tinggi dan keadaan sebenarnya dilapangan.
c.
d.
Tenaga pelaksana lainnya harus dipilih hanya yang sudah berpengalaman dan
mampu menangani pekerjaan ini secara aman, kuat dan rapi.
b.
c.
e.
f.
h.
1. Penyelesaian Pekerjaan
Pemborong harus melaksanakan perbaikan-perbaikan terhadap bidang-bidang dinding atau
bagian-bagian lain yang cacat/rusak akibat pelaksaan instalasi pekerjaan ini, dengan biaya
sepenuhnya menjadi tanggung jawab Pemborong.
2. Penyerahan Pekerjaan
a.
Dokumen Terlaksana
1.
Pemborong harus membuat catatan-catatan yang cermat dari penyesuaianpenyesuaian pelaksanaan pekerjaan dilapangan. Catatan tersebut harus dituangkan
Spesifikasi Teknis - 46
dalam 2 (dua) set lengkap gambar sephia dan 3 (tiga) set gambar cetak biru (blue
print) sebagai gambar-gambar sesuai pelaksaan (as built drawings).
2.
b.
Pedoman Penggunaan
Pemborong harus menyerahkan 3 (tiga) set lengkap buku-buku pedoman penggunaan
(operation manual) sistem Nurse Call yang telah terpasang, dari pabrik pembuat.
c.
Jaminan Pekerjaan
Pemborong harus memberikan jaminan (garansi) dan service secara cuma-cuma selama
tidak kurang dari 1 (satu) tahun terhitung sejak saat penyerahan pekerjaan. Dalam
jangka waktu tersebut Pemborong harus segera mengganti dengan peralatan yang baru
atau memperbaiki peralatan yang rusak/cacat akibat kesalahan Pabrik, Workmanship
atau Engineering.
d.
Persyaratan Bahan/Material
1.
2.
3.
4.
Daftar Material
Untuk semua material yang ditawarkan, maka Pemborong wajib mengisi daftar
material yang menyebutkan : merk, type, model, kelas, lengkap dengan
brosur/katalog yang dilampirkan pada waktu tender. Tabel daftar material ini
diutamakan untuk komponen-komponen yang berupa barang-barang seperti tertera
pada daftar merk/produk material.
5.
Apabila pada spesifikasi teknis ini atau pada gambar menyebutkan beberapa merk
tertentu atau kelas mutu (quality performance) dari material atau komponen
tertentu terutama untuk material peralatan yang utama, maka Pemborong wajib
melakukan didalam penawarannya material yang dalam taraf mutu dan pabrik yang
disebutkan itu. Apabila nanti selama proyek berjalan terjadi, bahwa material yang
disebutkan pada tabel material tidak dapat diadakan oleh Pemborong, yang
diakibatkan oleh sesuatu alasan yang sangat kuat dan dapat diterima Pemilik, MK
dan Perencana, maka dapat dipikirkan pengganti merk/type dengan suatu sanksi
tertentu kepada Pemborong.
3. Daftar Material/Bahan
a.
b.
Terminal Box Nurse Call Plat Baja dengan ketebalan 1,5 mm, cat powder
coating, warna abu-abu muda : Ex- local.
c.
d.
Spesifikasi Teknis - 48
BAB VII
PENUTUP
PASAL 28
PERATURAN PENUTUP
1. Penyedia barang / jasa pemborongan harus selalu menjaga ketertiban dalam lokasi
pekerjaan
2. Apabila ada perbedaan antara Spesifikasi teknis dan Gambar, antara skala kecil dengan
skala besar maka akan diselesaikan bersama dalam rapat.
3. Apabila ada kekurangan atau kelengkapan maka diselesaikan bersama dalam rapat berkala.
4. Penyedia Barang/Jasa harus menyerahkan kepada pemilik pekerjaan (suatu pernyataan
tertulis) bahwa pekerjaan telah selesai dan system akan berjalan dengan baik, jaminan
pekerjaan adalah selama 180 Hari kalender sejak tanggal penyerahan yang pertama.
5. Selama masa pemeliharaan, kerusakan yang terjadi harus diperbaiki dan menjadi beban
penyedia jasa konstruksi.
6. Penyedia Barang/Jasa harus menyerahkan 1 set As Built drawing dan Laporan data
pelaksanaan yang dibuat atas biaya penyedia jasa konstruksi
7. Penyedia barang / jasa pemborongan harus menjaga kerusakan kerusakan dari fasilitas
yang ada, apabila memperbaiki atas biaya dan tanggungan penyedia barang/jasa
pemborongan
8. Untuk air kerja, penyedia barang/jasa pemborongan mengusahakan sendiri pengadaan air
kerja tersebut
Spesifikasi Teknis - 49
9. Penyedia barang/jasa pemborongan harus membersihkan sisa-sisa bahan material dan sisa
bongkaran, sehingga lokasi kegiatan betul betul bersih dan tertib
10. Apabila rencana kerja dan syarat syarat ( RKS ) masih terdapat kekurangan akan dibuat
Berita Acara Penjelasan Pekerjaan ( aanwijzing )
11. Segala sesuatu yang belum tercantum dalam Rencana Kerja dan Syarat Syarat
(RKS) / Spesifikasi Teknis ini akan disusun kemudian dalam pemberian penjelasan
pekerjaan ( aanwijzing ).
12. Syarat Syarat (RKS) / Spesifikasi Teknis ini akan disusun kemudian dalam pemberian
penjelasan pekerjaan ( aanwijzing ).
Sragen,
2016
MENYETUJUI
KONSULTAN PERENCANA
CV. KHARISMA
Ir. TURMUDI
Direktur
MENGETAHUI,
DIREKTUR RSUD Dr. SOERATNO GEMOLONG KAB. SRAGEN
SELAKU PENGGUNA ANGGARAN
Spesifikasi Teknis - 50