Anda di halaman 1dari 3

KOMPOS / PUPUK ORGANIK

LATAR BELAKANG
Sebagaimana umumnya, tumbuhan memerlukan media yang subur untuk
tempat tumbuhnya berupa tanah yang cukup mengandung bahan organik, udara,
air, unsur hara dan organisme tanah. Bila tanah tidak dijaga atau diolah dengan
baik maka kerusakan akan terjadi pada tanah tersebut.
Penggunaan pupuk anorganik (pabrik) dalam waktu lama dan terusmenerus, mengakibatkan: sifat fisik tanah memburuk, tanah menjadi padat,
terjadi penimbunan phosfat, keadaan mikro-biologi tanah kurang serasi sehingga
kegiatan jasad mikro tanah merosot.
Kompos sebagai salah satu bentuk bahan organik memiliki peran utama
sebagai pembenah struktur tanah sehingga menjadi gembur dan menjadi tempat
tumbuh yang baik.
PENGERTIAN
Kompos adalah Pupuk organik hasil dari proses penguraian / dekomposisi
bahan organik menjadi humus oleh mikroorganisme.
MANFAAT
-

Mengurangi Volume Sampah


Meningkatkan Kesuburan Tanah
Mengurangi Polusi Udara Karena Pembakaran Sampah
Memiliki Nilai Jual dalam Segi Ekonomi

BAHAN BAHAN YANG DAPAT DIKOMPOS


-

Daun-daunan
Sisa-sisa Sayuran Dapur
Ampas Teh / Kopi / Kelapa
Kotoran Hewan
Serbuk Gergaji

Jerami
Sekam Padi
Sisa-sisa Makanan (Tidak
berminyak dan berlemak)
dll

Terlindung matahari langsung.


Terlindung dari hujan.

PRINSIP
-

Lembab.
Mendapatkan cukup udara.

DESA TLOMPAKAN, TUNTANG, KAB. SEMARANG

KOMPOS DENGAN KOMPOSTER :


1.

2.

Persiapan Alat dan Bahan :


1.
2.
3.
4.

Komposter
Tempat Bumbu ( Karung / Baskom )
Pencacah ( Pisau / Lainnya )
Gayung / Gembor

1.
2.
3.
4.

Sekam Padi Bakar


Aktivator / Pupuk Kompos
Bumbu ( Gergaji Kayu / Pupuk Kompos
Sampah Organik (sisa sayuran, daun-daunan, Sisa Buah-buahan, Ampas
The, dll)
Operasional Komposter :

a. Siapkan Komposter diluar rumah pada tempat teduh dan terjangkau.


b. Siapkan dan letakkan Bumbu berdekatan dengan komposter.
c. Masukkan sekam sebagai alas dan tambahkan aktivator / pupuk kompos
setebal 5-10 cm sebagai media.
d. Cacah Sampah organik dengan ukuran 3 - 5 cm sebelum dimasukkan ke
dalam komposter.
e. Buka penutup komposter dan masukkan sampah organik yang telah
dicacah tersebut kedalam komposter secara merata.
f. Taburkan bumbu kompos secara merata di atas sampah organik yang
dimasukkan dan sirami dengan activator / air secukupnya.
g. Tutup kembali penutup komposter.
h. Lakukan Langkah 4-7 setiap menghasilkan sampah organik per hari.
i. Apabila keadaan terlalu kering, siramkan activator / air secukupnya agar
menjadi lembab, apabila terlalu lembab taburkan bumbu dan diaduk-aduk.
3.

Pemanenan Kompos :
a. Setelah Kurang Lebih 4 minggu, Lapisan Sekam akan hancur dan lapisan
bawah akan berubah menjadi kompos. (ciri kompos : warna coklat

DESA TLOMPAKAN, TUNTANG, KAB. SEMARANG

kehitaman, bau seperti tanah, tidak panas). Kompos yang matang dapat
dipanen secara berkala.
b. Ambil kompos melalui lubang pengambilan di bawah.
c. Kering-anginkan kompos yang baru saja diambil. Saring untuk mengambil
kompos yang halus.
d. Kembalikan kompos yang masih kasar ke dalam komposter kembali.
4.

Pemanfaatan Kompos :
a. Pupuk yang dihasilkan dapat berupa pupuk organik padat (Kompos) dan
pupuk organik cair (POC).
b. Kompos yang sudah matang dapat dimanfaatkan sebagai pupuk sayuran /
tanaman lainnya.
c. Pupuk organik cair dapat diguanakan dengan perbandingan dengan air 1
(pupuk cair) : 10 (air) / dengan takaran yang sesuai keinginan.

PEMBUATAN PUPUK ORGANIK CAIR (POC) KOTORAN HEWAN :


1. Persiapan Alat dan Bahan
1. Tong dan Penutupnya
2. Pengaduk
1. Ragi
2. Kotoran Kambing / Sapi
3. Starter / EM 4
2. Langkah Pembuatan :
1. Isi tong sekitar 2/3 bagian dengan kotoran kambing / sapi.
2. Taburkan 3 5 butir ragi yang telah dihaluskan. Kalau ada dapat
ditambahkan starter EM4 (mikroorganisme)
3. Isi air sampai dengan menutupi 1/3 bagian sisa / penuh. Lalu tutup tong
agar proses fermentasi berlangsung.
4. Setiap hari, BUka dan aduk-aduk selama 5 menit. Pupuk Organik CAir
(POC) siap digunakan setelah 7 hari.
3. Penggunaan :
1. Campurkan 15 cc POC dengan 1 liter air. Siramkan segelas per pohon /
secukupnya. ( Cocok untuk tanaman sayuran / budidaya / tanaman hias ).
2. Sisa padatan dapat digunakan menjadi kompos setelah di keringkan.

DESA TLOMPAKAN, TUNTANG, KAB. SEMARANG

Anda mungkin juga menyukai