Anda di halaman 1dari 31

KATA PENGANTAR

Bahwa

dalam

rangka

pengembangan

Sumber

Daya

Manusia,

khususnya penanggulangan pengangguran dan peningkatan kesejahteraan


bagi tenaga kerja beserta keluarganya, diperlukan peran aktif seluruh lapisan
masyarakat dengan melibatkan para pemangku kepentingan ( stake holder)
dalam penanganan masalah dibidang ketenagakerjaan. Sebagai upaya
mengantisipasi hal tersebut, Direktorat Jendral Pembinaan Pelatihan dan
Produktivitas Kementrian Tenaga Kerja dan Transmigrasi, memandang perlu
memberikan

stimulus

bagi

masyarakat

melalui

kegiatan

subsidi

program/bantuan peralatan pelatihan Tahun Anggaran 2011. Bantuan tersebut


adalah pemberian peralatan pelatihan yang diperuntukkan bagi lembaga/
yayasan/organisasi kemasyarakatan yang bergerak di bidang pengembangan
Sumber Daya Manusia.
Program ini dimaksudkan untuk meningkatkan peran serta sekaligus
penguat kelembagaan bagi lembaga pelatihan, yayasan dan organisasi
kemasyarakatan dalam rangka peningkatan dan penguatan kompetensi tenaga
kerja yang berorientasi kepada penyerapan kerja baik dalam hubungan kerja
maupun usaha mandiri.
Kegiatan bantuan peralatan pelatihan diberikan memalui proses
pengajuan proposal, yang selanjutnya akan dilakukan penilaian terhadap
kelayakan proposal berupa evaluasi dan verifikasi sesuai dengan tujuan
disampaikannya pengajuan proposal.
Agar pelaksanaan Bantuan Peralatan Pelatihan dapat brjalan dengan
baik, tertib dan teratur, maka perlu disusun petunjuk pelaksanaan sebagai
acuan untuk melaksanakan kegiatan dari tahan perencanaan, pengajuan
proposal, pelaksanaan dampai dengan monitoring dan evaluasi pelaksanaan
penyelenggaraan kegiatan.

Direktorat Jenderal Pembinaan Pelatihan dan Produktivitas

Hal yang perlu diperhatikan oleh lembaga penerima Bantuan Peralatan


Pelatihan Tahun 2011 sebagai berikut :
1. Menyelenggarakan

persiapan/pelaksanaan

dan

prosedur

pertanggung jawaban kegiatan fisik dan keuangan sesuai petunjuk


pelaksanaan ini.
2. Menjamin penggunaan dana bantuan sosial ini sesuai dengan
peruntukkannya.
Petunjuk pelaksanaan ini dipergunakan sebagai acuan bagi lembaga
pemohon, petugas sosialisasi serta tim evaluasi dalam pelaksanaan dalam
melaksanakan kegiatan, sehingga pelaksanaan Bantuan Peralatan Pelatihan
dapat terlaksana sengan baik sesuai dengan tujuan dan sasaran yang
ditetapkan.

Jakarta, 7 Juni 2011

Plt.DIREKTUR JENDRAL
PEMBINAAN PELATIHAN DAN
PRODUKTIVITAS,

Ir. A WAHAB BANGKONA, M, Sc


NIP 19580717 198703 1 002

ii

Direktorat Jenderal Pembinaan Pelatihan dan Produktivitas

DAFTAR ISI
Halaman
KATA PENGANTAR ......................................................................................
DAFTAR ISI ...................................................................................................

i
iii

BAB I PENDAHULUAN ...............................................................................

A.
B.
C.
D.

Latar Belakang ..........................................................................


Tujuan dan Sasaran ...................................................................
Ruang Lingkup ...........................................................................
Pengertian .................................................................................

1
2
2
3

BAB II BANTUAN PERALATAN PELATIHAN KERJA


DAN PERSYARATAN ......................................................................

A.
B.
C.
D.

5
5
5
7

Bantuan Peralatan Pelatihan Kerja ............................................


Penerima Bantuan ......................................................................
Persyaratan ................................................................................
Sistimatika Penulisan Proposal ..................................................

BAB III TATA CARA PEMBERIAN BANTUAN PERALATAN


PELATIHAN KERJA .........................................................................
A.
B.
C.
D.
E.
F.

Pengajuan Proposal ...................................................................


Penilaian Kelayakan Proposal ...................................................
Penetapan Lembaga Penerima Bantuan ...................................
Pelaksana Bantuan Peralatan Pelatihan Kerja ..........................
Pelaporan ...................................................................................
Bantuan Peralatan Pelatihan Kerja ............................................

8
8
8
9
10
10

BAB IV SOSIALISASI, MONITORING, DAN EVALUASI ............................

12

A. Sosialisasi ..................................................................................
B. Monitoring ...................................................................................
C. Evaluasi ......................................................................................

12
12
12

BAB V PENUTUP .........................................................................................

13

LAMPIRAN

Direktorat Jenderal Pembinaan Pelatihan dan Produktivitas

iii

KEMENTRIAN TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI RI


DIREKTORAT JENDERAL PEMBINAAN PELATIHAN DAN PRODUKTIVITAS
Jalan Jenderal Gatot Subroto Kav. 51 Lt. VI Blok A Telepon (021)52900925
Jakarta Selatan, 12950, Indonesia

KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL


PEMBINAAN PELATIHAN DAN PRODUKTIVITAS
NOMOR KEP.74/LATTAS/VI/2011
TENTANG
PETUNJUK PELAKSANAAN
PEMBERIAN BANTUAN PERALATAN PELATIHAN
DIREKTUR JENDERAL PEMBINAAN PELATIHAN DAN PRODUKTIVITAS ,
Menimbang

: Bahwa untuk melaksanakan Keputusan Menteri Tenaga


Kerja dan
Transmigrasi Nomor KEP. 127/MEN/V/2011
tentang Pemberian Subsidi Program/Bantuan Sosial
Bidang ketenagakerjaan Tahun 2011, perlu menetapkan
Keputusan
Direktur
Jenderal
tentang
Petunjuk
Pelaksanaan Pemberian Bantuan Peralatan Pelatihan.

Mengingat

: 1. Undang-undang Nomor 13 Tahun 2003 tentang


Ketenagakerjaan (Lembaga Negara Republik Indonesia
Tahun 2003 Nomor 39, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 4279);
2. Undang-undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang
Keuangan Negara (Lembar Negara Republik Indonesia
Tahun 2003 Nomor 47, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 4786);
3. Undang-undang
1
Tahun
2004
tentang
Perbendaharaan Negara (Lembar Negara Republik
Indonesia tahun 2004 Nomor. 5 Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 4355);
4. Undang-undang Nomor 15 Tahun 2004 tentang
Pemeriksaan Pengelolaan dan Tanggung Jawab
Keuangan Negara (lembar Negara Republik Indonesia
Tahun 2004 Nomor 66. Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 4400);
5. Undang-undang Nomor 10 Tahun 2010 tentang
Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Tahun
Anggaran 2011;

iv

Direktorat Jenderal Pembinaan Pelatihan dan Produktivitas

6. Peraturan Pemerintah Nomor 31 Tahun 2006 tentang


sistem Pelatihan Kerja Nasional (Lembar Negara
Republik Indonesia Tahun 2006 Nomor 67, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4637);
7. Peraturan Pemerintah Nomor 7 Tahun 2008 tentang
Dekonsentrasi dan Tugas Pembantuan (Lembaga
Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor.20,
Tambahan Lembaran Negara Republik Insonesia
Nomor 4816);
8. Peraturan Presiden Nomor 42 Tahun 2002 tentang
Pedoman Pelaksanaan Anggaran Pendapatan dan
Belanja Negara (Lembar Negara Republik Indonesia
Tahun 2002 Nomor 73, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 4212) sebagaimana telah
beberapa kali diubah terakhir dengan Peraturan
Presiden Nomor 53 Tahun 2011;
9. Keputusan Presiden Nomor 84/P Tahun 2009;
10. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 134/PMK. 06/2005
tentang Pedoman Pembayaran Dalam Pelaksanaan
Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara.
11. Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi
Nomor PER 12/MEN/VIII/2010 tentang Organisasi dan
Tata Kerja Kementrian Tenaga Kerja dan Transmigrasi.
12. Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi
Nomor PER 07/MEN/IV/2010 tentang Organisasi dan
Tata Kerja Unit Pelaksana Teknis di Lingkungan
Kementrian Tenaga Kerja dan Trasmigrasi (Berita
Negara Republik Indonesia Tahun 2011 Nomor 253);
13. Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi
Nomor PER 08/MEN/V/2011 tentang Program
Pengelolaan
Keuangan
Negara
Bidang
Ketenagakerjaan dan Transmigrasi ( Berita Negara
Republik Indonesia Tahun 2011 Nomor 286):
14. Keputusan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi
Nomor KEP. 127/MEN/V/2011 tentang Pemberian
Subsidi
Program/Bantuan
Sosial
Bidang
Ketenagakerjaan Tahun 2011;

Direktorat Jenderal Pembinaan Pelatihan dan Produktivitas

Memperhatikan

: Petunjuk Pelaksanaan Kegiatan Daftar Isian Pelaksanaan


Anggaran (DIPA)Direktorat Bina Lembaga dan Sarana
Pelatihan Kerja Tahun Anggaran 2011 Nomor: 0122/02613.1.01/00/2011 tanggal 20 Desember 2010:
MEMUTUSKAN

Menetapkan

KESATU

: Petunjuk Pelaksanaan Pemberian Bantuan Peralatan


Pelatihan sebagaimana tercantum dalam Lampiran yang
merupakan bagian tidak terpisah dari Keputusan Direktur
Jendral ini.

KEDUA

: Petunjuk Pelaksanaan sebagaimana dimaksud dalam


Diktum KESATU digunakan sebagai acuan dalam
pelaksanaan pemberian bantuan peralatan pelatihan.

KETIGA

: Dengan dikeluarkan Keputusan Direktur Jenderal ini, maka


Keputusan Direktur Jenderal Pembinaan dan Produktivitas
Nomor KEP. 30/LATTAS/IX/2010 tentang Petunjuk
Pelaksanaan
Pemberian
Bantuan
Sosial/Program
Pelatihan/Kegiatan Pelatihan Kerja dan Peralatan
Pelatihan Keterampilan/Peralatan Pelatihan Kerja, dicabut
dan dinyatakan tidak berlaku.

KEEMPAT

: Keputusan Direktur Jenderal ini mulai berlaku pada


tanggal ditetapkan.

Ditetapkan di Jakarta
pada tanggal 7 Juni 2011

PLT. DIREKTUR JENDERAL


PEMBINAAN PELATIHAN DAN PRODUKTIVITAS,

Ir. ABDUL WAHAB BANGKONA, M.Sc.


NIP. 195807 17 198703 1 002

vi

Direktorat Jenderal Pembinaan Pelatihan dan Produktivitas

LAMPIRAN
KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL
PEMBINAAN PELATIHAN DAN PRODUKTIVITAS
NOMOR KEP. 74 /LATTAS/ VI /2011
TENTANG
PETUNJUK PELAKSANAAN PEMBERIAN BANTUAN PERALATAN
PELATIHAN

BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Permasalahan ketenagakerjaan di Indonesia dewasa ini masih
didominasi oleh tingginya angka pengangguran. Hal ini disebabkan antara
lain terbatasnya lapangan kerja, rendahnya kualitas angkatan kerja baik sisi
pendidikan maupun keterampilannya serta belum dikuasai dan diakuinya
kompetensi kerja yang telah dimiliki oleh sebagian masyarakat terutama di
dunia industri, sehingga berakibat pada rendahnya daya saing tenaga kerja
dalam mengisi pangsa pasar kerja yang tersedia baik di dalam maupun di
luar negeri.
Kondisi ini menjadi tanggung jawab semua pihak, baik pemerintah,
lembaga/institusi pendidikan dan pelatihan, masyarakat industri, tenaga
kerja itu sendiri. Semua pihak yang berkepentingan harus bahu membahu,
bersama-sama berupaya dan bersepakat guna mendorong, memfasilitasi
dengan memberikan kesempatan sebesar-besarnya kepada berbagai pihak
untuk bekerja sama secara sinergi dalam meningkatkan kualitas tenaga
kerja hingga kompeten dalam bekerja. Upaya bersama ini tiada lain dengan
melaksanakan program pelatihan kerja yang melibatkan berbagai lembaga
pelatihan/yayasan/institusi/organisasi kemasyarakatan pengembangan
Sumber Daya Manusia.
Salah satu kebijakan Kementerian Tenaga Kerja dan Transmigrasi
adalah menerapkan pelatihan kerja untuk mempercepat penyediaan tenaga
kerja kompeten sesuai dengan kebutuhan pasar kerja dan/atau berusaha
secara mandiri untuk berwirausaha. Dengan melibatkan berbagai pihak
yang berkepentingan dalam melaksanakan program pelatihan kerja,
diharapkan pengangguran akan dapat dikurangi secara bertahap, sektor
ekonomi masyarakat bawah bergerak lebih dinamis dan akhirnya
kesejahteraan masyarakat meningkat lebih baik dari sebelumnya.
Direktorat Jenderal Pembinaan Pelatihan dan Produktivitas

Sebagai upaya mengatasi kondisi ketenagakerjaan tersebut, Direktorat


Jenderal Pembinaan Pelatihan dan Produktivitas, Kementerian Tenaga
Kerja dan Transmigrasi mengalokasikan anggaran kegiatan Bantuan
Peralatan Pelatihan Kerja Tahun Anggaran 2011. Sasaran kegiatan ini
adalah untuk peningkatan peran dan penguatan kelembagaan bagi
lembaga pelatihan kerja, yayasan, atau organisasi kemasyarakatan yang
bergerak di bidang pengembangan Sumber Daya Manusia dalam
menyiapkan calon tenaga kerja yang kompeten sesuai dengan kebutuhan
pasar kerja.
Agar pelaksanaan kegiatan bantuan peralatan pelatihan kerja dapat
berjalan sesuai dengan tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan,
diperlukan adanya Petunjuk Pelaksanaan Pemberian Bantuan Peralatan
Pelatihan, yang dapat digunakan sebagai acuan dan rujukan oleh berbagai
pihak dalam melaksanakan kegiatan.
B.

Tujuan dan Sasaran


1. Tujuan
Tujuan disusunnya Petunjuk Pelaksanaan ini adalah sebagai acuan
untuk:
a. Melakukan sosialisasi kegiatan bantuan peralatan pelatihan kerja
bagi petugas.
b. Memberikan petunjuk untuk mengajukan proposal permohonan
dan melaksanakan kegiatan bantuan peralatan pelatihan kerja
bagi lembaga/yayasan/organisasi kemasyarakatan.
c. Melakukan penilaian kelayakan dan verifikasi proposal bagi Tim
Evaluasi.
d. Menetapkan lembaga penerima bantuan peralatan pelatihan
kerja.
2. Sasaran
Sasaran yang ingin dicapai dengan adanya Petunjuk
Pelaksanaan ini adalah terselenggaranya pelaksanaan kegiatan
pemberian bantuan peralatan pelatihan kerja sesuai dengan peraturan
perundang-undangan.

C.

Ruang Lingkup
Ruang lingkup Petunjuk Pelaksanaan ini meliputi, persyaratan
administratif dan teknis, tata cara pengajuan, penilaian proposal,
pelaksanaan kegiatan dan pelaporan penyelenggaraan kegiatan bantuan

Direktorat Jenderal Pembinaan Pelatihan dan Produktivitas

peralatan pelatihan kerja di lingkungan Direktorat Lembaga dan Sarana


Pelatihan Kerja, Direktorat Jenderal Pembinaan Pelatihan dan
Produktivitas, Kementeriaan Tenaga Kerja dan Transmigrasi.
D.

Pengertian
Dalam Keputusan Direktur Jenderal ini, yang dimaksud dengan:
1. Bantuan Peralatan Pelatihan adalah bantuan peralatan pelatihan
kerja yang diberikan kepada lembaga penerima bantuan melalui
transfer dana dari Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran (DIPA)
Direktorat Bina Lembaga dan Sarana Pelatihan Kerja, Direktorat
Jenderal Pembinaan Pelatihan dan Produktivitas, Kementerian Tenaga
Kerja dan Transmigrasi Tahun Anggaran 2011.
2. Proposal adalah dokumen usulan yang berisikan rincian rencana
program pelatihan dan anggaran serta pelaksanaan kegiatan yang
disampaikan oleh Lembaga Pemohon kepada Direktur Jenderal
Pembinaan Pelatihan dan Produktivitas.
3. Program pelatihan adalah keseluruhan isi pelatihan yang tersusun
secara sistematis dan memuat tentang kompetensi kerja yang ingin
dicapai, kurikulum, silabus serta praktek, lama waktu pelatihan, metoda
dan sarana pelatihan, persyaratan peserta dan tenaga kepelatihan
dilengkapi monitoring dan evaluasi dan penetapan kelulusan peserta
pelatihan.
4. Pelatihan kerja adalah keseluruhan kegiatan untuk memberi,
memperoleh, meningkatkan, serta mengembangkan kompetensi kerja,
produktivitas, disiplin, sikap dan etos kerja pada tingkat keterampilan
dan keahlian tertentu sesuai dengan jenjang dan kualifikasi jabatan
atau pekerjaan.
5. Sarana dan prasarana pelatihan adalah sarana yang dimiliki untuk
mendukung penyelenggaraan pelatihan berupa gedung/kantor, ruang
teori, ruang praktek, peralatan dan kelengkapannya.
6. Tenaga kepelatihan adalah seseorang yang memiliki kualifikasi
keterampilan dan keahlian tertentu yang dimiliki untuk melakukan
suatu fungsi melatih yang berkaitan dengan kepentingan pelatihan
tenaga kerja.

Direktorat Jenderal Pembinaan Pelatihan dan Produktivitas

7. Rencana Anggaran Biaya, yang selanjutnya disingkat RAB, adalah


rincian rencana keseluruhan pembiayaan yang diperlukan untuk
melaksanakan kegiatan.
8. Lembaga
pemohon
adalah
lembaga/yayasan/organisasi
kemasyarakatan yang bergerak di bidang pengembangan SDM sub
bidang pelatihan kerja atau pendidikan non-formal yang memenuhi
persyaratan.
9. Lembaga penerima bantuan adalah lembaga pemohon yang
dinyatakan lulus seleksi yang telah menandatangani dan menerima
Surat Perintah Mulai Kerja.
10. Peralatan pelatihan adalah mesin dan perlengkapannya, peralatan
tangan, peralatan potong, peralatan ukur, alat bantu pelatihan dan
peralatan keselamatan kerja yang digunakan selama pelatihan untuk
mencapai tujuan pelatihan.
11. Direktur adalah Direktur Bina Lembaga dan Sarana Pelatihan Kerja.
12. Direktur Jenderal adalah Direktur Jenderal Pembinaan Pelatihan dan
Produktivitas.
13. Menteri adalah Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi.

Direktorat Jenderal Pembinaan Pelatihan dan Produktivitas

BAB II
BANTUAN PERALATAN PELATIHAN KERJA DAN PERSYARATAN
Bantuan Peralatan Pelatihan Kerja pada lembaga pemohon merupakan
bantuan yang diberikan Pemerintah cq. Kementerian Tenaga Kerja dan
Transmigrasi dalam rangka meningkatkan peran serta dan fungsi, sekaligus
penguatan kelembagaan bagi lembaga pemohon, sebagai upaya bersama
dalam proses penyediaan tenaga kerja kompeten sesuai dengan kebutuhan
dunia industri.
A.

Bantuan Peralatan Pelatihan Kerja


Jenis bantuan berupa peralatan pelatihan kerja.

B.

Penerima Bantuan

Bantuan peralatan pelatihan kerja diberikan pada lembaga/yayasan/


organisasi kemasyarakatan yang bergerak di bidang pengembangan SDM.
C.

Persyaratan
Lembaga Pemohon yang akan mengajukan permohonan harus memenuhi
persyaratan administratif dan persyaratan teknis.
1. Persyaratan administrasi meliputi:
a. Surat permohonan bantuan peralatan pelatihan kerja dari Pemohon
ditujukan kepada Direktur Jenderal Pembinaan Pelatihan dan
Produktivitas Kemenakertrans R.I.
b. Copy akte pendirian/izin lembaga dari instansi yang berwenang dan
masih berlaku.
c. Copy Kartu Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP) atas nama lembaga
pemohon.
d. Copy buku rekening bank atas nama lembaga pemohon yang masih
berlaku (dilampiri surat keterangan dari bank).
e. Copy surat keterangan
kelurahan/desa setempat.

domisili

lembaga

Direktorat Jenderal Pembinaan Pelatihan dan Produktivitas

pemohon

dari

2. Persyaratan teknis meliputi:


a. Program pelatihan
Program pelatihan harus memuat kurikulum/silabus pelatihan, lama
pelatihan, jadwal pelatihan. Kurikulum berisi materi pelatihan yang
akan dilatihkan meliputi teori dan praktek sesuai dengan peralatan
yang akan diadakan.
b. Bagan struktur organisasi
Struktur organisasi disesuaikan dengan struktur yang ada pada
masing-masing lembaga pemohon.
c. Tenaga kepelatihan
Lembaga pemohon memiliki atau menyediakan tenaga kepelatihan
meliputi instruktur, pengadministrasi, pengelola lembaga pelatihan,
dan tenaga pendukung lainnya sebagaimana contoh pada Form 1.
d. Sarana dan prasarana
Dalam mengajukan proposal, lembaga pemohon wajib mempunyai
atau menyediakan sarana dan prasarana pelatihan, antara lain:
1) peralatan;
2) ruang kantor beserta perlengkapannya;
3) ruang kelas/teori;
4) tempat/ruang penempatan peralatan yang diajukan.
e. Rencana Penggunaan Peralatan
1) waktu penggunaan peralatan;
2) Target populasi pelatihan;
3) kesanggupan memelihara peralatan.
f. Jadwal pelaksanaan pengadaan peralatan
Pemohon wajib membuat jadwal pelaksanaan pengadaan peralatan
pelatihan sebagaimana contoh pada Form 4.
g. Rencana Anggaran Biaya (RAB) sebagaimana contoh pada Form 3
Rencana Anggaran Biaya (RAB) yang diusulkan untuk bantuan
pengadaan peralatan pelatihan kerja sudah termasuk kewajiban
pajak yang harus dibayar sesuai dengan ketentuan dan peraturan
perundangan-undangan. Perincian pengeluaran pembelian yang
dikenakan pajak.
h. Kesanggupan untuk membeli seluruh peralatan dalam kondisi
baru
(bukan
barang
bekas/rekondisi)
serta
tidak
mengalihfungsikan, selain untuk melaksanakan pelatihan kerja.
6

Direktorat Jenderal Pembinaan Pelatihan dan Produktivitas

D.

Sistimatika Penulisan Proposal


Untuk penulisan halaman muka proposal ditentukan sebagai berikut:
1. Logo pemohon sebagaimana contoh pada Form 6
2. Nama Kejuruan
Tuliskan kejuruan sesuai dengan peralatan yang diajukan
3. Nama dan Alamat lembaga
Tuliskan nama dan alamat lembaga sesuai dengan akte pendirian
4. Lokasi Penempatan Peralatan
Tuliskan tempat diselenggarakannya kegiatan pelatihan (alamat
lengkap)
5. Jumlah Biaya yang Diusulkan
Tuliskan jumlah biaya yang diusulkan sesuai RAB
6. Jangka Waktu Pelaksanaan
Tuliskan jumlah hari kalender yang dibutuhkan
Untuk keseragaman penulisan proposal, maka sistematika dibuat
sebagaimana contoh pada Form 7.

Direktorat Jenderal Pembinaan Pelatihan dan Produktivitas

BAB III
TATA CARA
PEMBERIAN BANTUAN PERALATAN PELATIHAN KERJA
A.

Pengajuan Proposal
Pemohon mengajukan surat permohonan Bantuan Peralatan
Pelatihan Kerja Bidang Ketenagakerjaan Tahun 2011 kepada Direktur
Jenderal, Kementerian Tenaga Kerja dan Transmigrasi dengan
melampirkan proposal yang telah mendapatkan rekomendasi dari Dinas
yang membidangi Ketenagakerjaan Propinsi/Kabupaten/Kota setempat.

B.

Penilaian Kelayakan Proposal


Tim Penilai yang dibentuk oleh Direktur Jenderal melakukan
evaluasi dan verifikasi proposal yang diajukan pemohon. Penilaian
dilakukan melalui tahapan sebagai berikut:
1. Evaluasi proposal
Evaluasi proposal mencakup penilaian persyaratan administrasi dan
teknis.
2. Verifikasi
Verifikasi dilakukan oleh Tim Penilai setelah hasil evaluasi
proposal dinyatakan memenuhi persyaratan administrasi. Verifikasi
dilakukan melalui pembuktian ke lokasi pemohon atau melalui
klarifikasi, meliputi validasi dan keabsahan seluruh data yang diajukan
pemohon. Hasil penilaian kelayakan proposal dilaporkan oleh Tim
Penilai kepada Direktur Jenderal.

C.

Penetapan Lembaga Penerima Bantuan

Penetapan lembaga penerima bantuan dilakukan melalui tahapan sebagai


berikut:
1. Tim Penilai melaporkan hasil penilaian kepada Direktur.
2. Berdasarkan laporan tim penilai, Direktur mengusulkan kepada Direktur
Jenderal untuk diterbitkan Surat Keputusan tentang penetapan
lembaga penerima peralatan pelatihan.

Direktorat Jenderal Pembinaan Pelatihan dan Produktivitas

3. Direktur Jenderal menerbitkan Surat Keputusan tentang penetapan


lembaga penerima peralatan pelatihan.
4. Surat keputusan sebagaimana sebagaimana dimaksud pada angka 3,
bersifat mutlak dan tidak dapat diganggu gugat.
5. Surat Keputusan sebagaimana dimaksud pada angka 3, diberikan
kepada Kuasa Pengguna Anggaran (KPA) untuk diterbitkan Surat
Perintah Mulai Kerja (SPMK) sebagaimana contoh pada Form 8.
6. Lembaga yang dinyatakan sebagai Lembaga penerima Bantuan
diwajibkan membuat surat pernyataan kesanggupan melaksanakan
pekerjaan sebagaimana contoh pada Form 9;
7. Bagi lembaga Pemohon yang tidak diterbitkan SPMK dinyatakan tidak
memenuhi persyaratan untuk mendapatkan bantuan.
D.

Pelaksanaan Bantuan Peralatan Pelatihan Kerja


Bantuan peralatan pelatihan kerja diberikan kepada lembaga
penerima bantuan berdasarkan pada permohonan paket bantuan
peralatan pelatihan kerja yang diajukan. Lembaga penerima bantuan
melaksanakan kegiatan sejak ditandatanganinya SPMK oleh KPA.
Selanjutnya penerima melaksanakan kegiatan sesuai dengan program
bantuan yang diterima, dengan tahapan sebagai berikut:
a. Persiapan pelaksanaan pengadaan peralatan pelatihan;
b. Proses pembelian peralatan pelatihan dilakukan dengan membuat 3
(tiga) alternatif toko/tempat penjualan barang sebagai pembanding
dalam menetapkan harga yang lebih murah dan menguntungkan;
c. Peralatan pelatihan yang dibeli tersebut merupakan barang baru,
tidak barang bekas atau rekondisi;
d. Penerimaan dan evaluasi yang meliputi instalasi dan uji coba
peralatan yang dibeli;
e. Penempatan peralatan Pelatihan, dan pemberian label pada setiap
peralatan yang dibeli;
contoh : No. ......./Bansos/Kemenakertrans/2011
f.
g.

Penyusunan dan penyampaian laporan;


Pengajuan Surat Perintah Membayar (SPM).

Direktorat Jenderal Pembinaan Pelatihan dan Produktivitas

E.

Pelaporan
Lembaga penerima bantuan peralatan pelatihan kerja diwajibkan
membuat dan menyampaikan laporan pelaksanaan kegiatan secara
tertulis kepada KPA, selambat-lambatnya 10 (sepuluh) hari kalender
setelah pelaksanaan kegiatan selesai.
Laporan kegiatan berisikan data/dokumen dan informasi yang
terkait dengan proses pelaksanaan program secara keseluruhan termasuk
laporan realisasi keuangan sesuai dengan RAB yang telah disetujui.
Bentuk laporan kegiatan disusun menjadi sebuah buku dengan
ukuran kertas Legal dengan sistematika pelaporan sebagaimana contoh
pada Form 10.
Sebagai dokumen pelaksanaan kegiatan, laporan keuangan agar
dicatat/dibukukan dengan baik serta didokumentasikan (dilengkapi dengan
foto-foto seluruh peralatan yang telah dibeli) dan disimpan oleh lembaga
penyelenggara untuk kepentingan pertanggungjawaban.

F.

Bantuan Peralatan Pelatihan Kerja


a. Berdasarkan laporan hasil penilaian kelayakan dan verifikasi yang
dilakukan oleh tim penilai, Direktur Jenderal memberikan persetujuan
dan/atau menerbitkan penetapan lembaga penerima bantuan
peralatan pelatihan kerja.
b. Direktur selaku Kuasa Pengguna Anggaran memberitahukan
penetapan Direktorat Jenderal tersebut kepada lembaga penerima
bantuan.
c.

Lembaga penerima bantuan bersama Direktur membuat dan


menandatangani Surat Perintah Mulai Kerja (SPMK) dan Berita Acara
Penerimaan Barang, diatas meterai Rp. 6000,- (enam ribu rupiah) dan
masing-masing distempel.

d. Direktur selaku Kuasa Pengguna Anggaran memproses pencairan


dana Bantuan peralatan pelatihan kerja melalui Kantor Pelayanan
Perbendaharaan Negara (KPPN) dengan dilampiri Surat Perintah
Mulai Kerja (SPMK) dan Berita Acara Penerimaan Barang yang telah
ditandatangani.

10

Direktorat Jenderal Pembinaan Pelatihan dan Produktivitas

Alur Bantuan Peralatan Pelatihan

Sosialisasi

Permohonan

Penilaian
-

Evaluasi
proposal
Verifikasi
lembaga

Ditolak

Diterima

SK Penetapan

Monitoring

Penerbitan dan
penandatanganan
SPMK

Pelaporan

Direktorat Jenderal Pembinaan Pelatihan dan Produktivitas

11

BAB IV
SOSIALISASI, MONITORING, DAN EVALUASI
Dalam rangka mendukung keberhasilan pelaksanaan bantuan
peralatan pelatihan kerja perlu dibentuk tim oleh Direktur untuk melaksanakan
kegiatan sosialisasi, monitoring dan evaluasi yang bertujuan untuk memberikan
informasi serta mengetahui efektivitas pelaksanaan program, sejak tahap
persiapan sampai dengan selesainya pelaksanaan kegiatan dengan tahapan
sebagai berikut :
A. Sosialisasi
Sosialisasi bantuan peralatan pelatihan kerja bertujuan untuk
memberikan dan menyampaikan informasi kepada pihak-pihak yang
berkepentingan tentang maksud, tujuan, dan sasaran dari kegiatan
pemberian bantuan peralatan pelatihan kerja. Sosialisasi dilakukan
sebelum penilaian dan verifikasi proposal oleh Tim.
B. Monitoring
Monitoring merupakan kegiatan yang dilakukan oleh penanggung
jawab maupun pemberi anggaran
terhadap pelaksanaan bantuan
peralatan latihan kerja sejak tahap persiapan, penyelenggaraan sampai
dengan berakhirnya pelaksanaan kegiatan. Hal penting yang dilakukan
pada tahap monitoring adalah melakukan pengecekan dan pencocokan
antara perencanaan dan realisasi pelaksanaan kegiatan. Tim monitoring
dibentuk dan ditetapkan oleh KPA.

C. Evaluasi
Evaluasi merupakan penilaian kegiatan bantuan peralatan
pelatihan kerja agar pelaksanaan kegiatan dapat berjalan dan berhasil
dengan baik sesuai dengan tujuan dan sasaran yang ditetapkan. Hal
penting yang dilakukan saat evaluasi adalah menilai
efektivitas
pelaksanaan kegiatan, efisiensi/ketepatan penggunaan anggaran dan
pemanfaatan peralatan pelatihan.

12

Direktorat Jenderal Pembinaan Pelatihan dan Produktivitas

BAB V
KETENTUAN PENUTUP
Petunjuk pelaksanaan ini dipergunakan sebagai acuan bagi lembaga
pemohon, petugas sosialisasi serta tim evaluasi sehingga pelaksanaan
Bantuan Peralatan Pelatihan dapat terlaksana dengan baik sesuai dengan
tujuan dan sasaran yang ditetapkan.

Ditetapkan di Jakarta
pada tanggal 7 Juni 2011

PLT. DIREKTUR JENDERAL


PEMBINAAN PELATIHAN DAN PRODUKTIVITAS,

Ir. ABDUL WAHAB BANGKONA, M.Sc.


NIP. 195807 17 198703 1 002

Direktorat Jenderal Pembinaan Pelatihan dan Produktivitas

13

Form: 1
DAFTAR TENAGA KEPELATIHAN
NAMA LEMBAGA :
ALAMAT
NO.
1.
2.
3.
4.
5.

NAMA
Ir. Teguh
Yati, S.Sos
Amir Sarifuddin, SE
Asnawi, ST
Dst.

:
PENDIDIKAN
S1
S1
S1
S1

JABATAN
PIMPINAN LEMBAGA
Sekretaris
Ka. Personalia
Instruktur Komputer

........................, . 2011
Pimpinan Lembaga
Ttd/stempel
.

14

Direktorat Jenderal Pembinaan Pelatihan dan Produktivitas

Form: 2
DAFTAR SARANA DAN PRASARANA
NAMA LEMBAGA
ALAMAT
NO.

KEJURUAN

Menjahit

Komputer

Dst.

:
:

JENIS SARANA &


PRASARANA
1. Mesin Jahit manual
2. Mesin Obras
3. dst
1. Personal Computer
2. Printer
3. dst

JUMLAH

KET.

16 bh
1 bh
6 unit
2 unit

........................, . 2011
Pimpinan Lembaga
Ttd/stempel
.

Direktorat Jenderal Pembinaan Pelatihan dan Produktivitas

15

Form: 3
RENCANA ANGGARAN BIAYA PERALATAN KEJURUAN

No

Nama
Barang
Komputer

Spesifikasi

Wireless 802.11
network connection,
intel GL40+ICH9-M
express chipset, 12.1
wide XGA (1280x800)
TFT, DDR2 RAM 1
GB, HDD 160 GB
SATA, intel graphic
media accelerator
X4500HD (up to 256
MB), DVD RW (Double
layer) office 2007
basic, windows vista
ultimate
Jumlah

Jum
lah

Harga
Satua
n (Rp.)

Total
Harga
(Rp.)

10

xxx

xxx

xxx
...................., . .2011
Pemohon
Pimpinan Lembaga
Ttd/stempel
.

16

Direktorat Jenderal Pembinaan Pelatihan dan Produktivitas

Form: 4
Daftar Rencana Penempatan Pasca Pelatihan
Bulan :
No.

Lampiran

Persiapan

Pelaksanaan

Minggu
1 2 3 4 5 6

Ket

...................., . 2011

Pemohon
Pimpinan Lembaga
Ttd/stempel
.

Direktorat Jenderal Pembinaan Pelatihan dan Produktivitas

17

Form: 5
Surat Pengantar (Cover Letter) Proposal Bantuan
Peralatan Pelatihan Kerja
KOP SURAT
(Pemohon)

Nomor
Lampiran
Perihal

..2011
:
: 1 (satu) berkas
: Proposal Bantuan Peralatan Pelatihan Kerja

Kepada Yth :
Direktur Jenderal Pembinaan Pelatihan dan Produktivitas
diJAKARTA
Dengan hormat,
Dalam rangka meningkatkan kualitas Sumber Daya Manusia/Tenaga Kerja,
bersama ini kami menyampaikan usulan (proposal) bantuan peralatan pelatihan
kerja untuk bidang/kejuruan yang bertujuan untuk
meningkatkan kapasitas Sumber Daya Manusia yang dikaitkan dengan
penempatan pasca latihan/usaha mandiri/peningkatan produktivitas*).
Peralatan Pelatihan tersebut akan digunakan untuk ..
untuk jangka waktu selama... hari.
Untuk melaksanakan kegiatan tersebut kami ajukan kebutuhan dana sebesar
Rp (terbilang...).
Sebagai bahan pertimbangan, dalam proposal ini kami lengkapi berkas-berkas
sebagaimana terlampir.
Demikian proposal ini kami sampaikan untuk dapat dipertimbangkan, dan atas
perhatiannya diucapkan terima kasih.
Pemohon
Materai Rp. 6.000,dan Stempel
Pimpinan Lembaga
1. .
2. Kadisnaker Kab/ Kota ....
Catatan :
*) = pilih sesuai kebutuhan

18

Direktorat Jenderal Pembinaan Pelatihan dan Produktivitas

Form: 6
Halaman Muka/Cover Depan Proposal Bantuan Peralatan
Pelatihan Kerja

LOGO
LEMBAGA
PEMOHON

a. Nama Kejuruan

: Diklat Teknis Kejuruan ...........


Kerja sama antara Direktur
Jenderal Pembinaan Pelatihan
dan
Produktivitas
dengan
Lembaga Pelatihan .........

b. Nama dan alamat Lembaga

Lembaga Pelatihan ..................

a. Lokasi Penempatan Peralatan

: ...........................................

- Kabupaten/ Kota

............................................

- Provinsi

............................................

d. Jumlah Biaya yang diusulkan

: Rp. ...........................

e. Waktu Pelaksanaan Pengadaan : ................................ (hari)

Direktorat Jenderal Pembinaan Pelatihan dan Produktivitas

19

Form: 7
Sistematika Penulisan Proposal Bantuan Peralatan Pelatihan Kerja
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I

PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Maksud dan Tujuan
C. Sasaran

BAB II

PERALATAN PELATIHAN
A. Kurikulum/Silabus
B. Program Pelatihan yang dikembangkan
C. Rencana Penggunaan Peralatan
D. Jadwal Pelaksanaan Pengadaan

BAB III PROFIL LEMBAGA PEMOHON


A. Nama Lembaga
B. Struktur Organisasi
C. Sarana dan Prasarana
D. Tenaga Kepelatihan
E. Jaringan
Kerjasama
penempatan

dengan

Industri/lembaga

BAB IV RENCANA ANGGARAN BIAYA


BAB V

PENUTUP

LAMPIRAN
1. Copy Akte Pendirian/Izin Lembaga dari Instansi yang berwenang
yang masih berlaku;
2. Copy Kartu Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP) atas nama
Lembaga Pemohon;
3. Copy Buku Rekening Bank atas nama Lembaga Pemohon
yang masih berlaku (dilampiri Surat Keterangan dari Bank);
4. Copy surat keterangan domisili Lembaga Pemohon dari
kelurahan/desa setempat;

20

Direktorat Jenderal Pembinaan Pelatihan dan Produktivitas

Form: 8
Surat Perintah Mulai Kerja (SPMK)
KEMENTERIAN TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI RI
DIREKTORAT JENDERAL PEMBINAAN PELATIHAN DAN
PRODUKTIVITAS
JL. Jend. Gatot Subroto Kav. 51, Lt. VI Blok A, Telp (021) 52901142, Fax (021) 52900925

Jakarta Selatan
SURAT PERINTAH MULAI KERJA
KUASA PENGGUNA ANGGARAN
DIREKTORAT BINA LEMBAGA DAN SARANA PELATIHAN KERJA
DIREKTORAT JENDERAL PEMBINAAN PELATIHAN DAN
PRODUKTIVITAS
DENGAN
................................................
Nomor : SPMK.

/LATTAS-LS/

/2011

Pada hari ini ............. tanggal ............. bulan ............. tahun dua ribu sebelas
yang bertanda tangan dibawah ini :
1.

Nama
NIP
Jabatan
Alamat

: .........................................................................
: .........................................................................
:
Kuasa Pengguna Anggaran .............................
: Jl. Jenderal Gatot Subroto Kav 51,Lantai VI Blok A,
Jakarta Selatan
Selanjutnya dalam hal ini disebut PIHAK PERTAMA

2.

Nama
:
(Pimpinan Lembaga)
Jabatan
:
........................................................................
Alamat
:
........................................................................
Selanjutnya dalam hal ini disebut PIHAK KEDUA
PIHAK PERTAMA memerintahkan kepada PIHAK KEDUA berdasarkan Surat
Keputusan Direktur Jenderal Pembinaan Pelatihan dan Produktivitas Nomor
............................ tanggal ............... tentang Penetapan .................... sebagai
Pelaksana kegiatan pelatihan melalui Bantuan Peralatan Pelatihan Kerja
dengan ketentuan-ketentuan dan syarat-syarat sebagaimana tercantum dalam
pasal-pasal di bawah ini :

Direktorat Jenderal Pembinaan Pelatihan dan Produktivitas

21

Pasal 1
Jenis Bantuan
PIHAK KEDUA memahami, menerima dan bersedia melaksanakan kegiatan
Bantuan Peralatan Pelatihan Kerja untuk kejuruan ...................
Pasal 2
Jangka Waktu Pelaksanaan
Jangka waktu Pengadaan Peralatan Pelatihan Kerja yang harus dilaksanakan
oleh PIHAK KEDUA adalah selama ................... (.........) hari terhitung mulai
tanggal ........................ s/d ..................................... yang diselenggarakan di
................
Pasal 3
Cara Pembayaran
Pembayaran untuk Bantuan Sosial Peralatan Pelatihan Kerja kejuruan
.................................... sebesar Rp. ..................; (........................ rupiah) sudah
termasuk pajak-pajak yang berlaku, dengan ketentuan sebagai berikut :
a. Pembayaran dari PIHAK PERTAMA kepada PIHAK KEDUA dilakukan
dengan sistem LS melalui KPPN kepada rekening bank no............... atas
nama lembaga.............................;
b. Pembayaran dilakukan setelah pengadaan peralatan pelatihan selesai
dilaksanakan dan dilampiri dengan laporan akhir penyelenggaraan dan
laporan keuangan.
Pasal 4
Pelaporan
(1) PIHAK KEDUA bersedia dan wajib menyampaikan laporan pelaksanaan
kegiatan secara tertulis baik yang menyangkut pelaksanaan kegiatan
maupun penggunaan anggaran kepada PIHAK PERTAMA paling lambat 10
(sepuluh) hari kalender sesudah pelaksanaan kegiatan selesai.
(2) PIHAK KEDUA bersedia dan wajib untuk menatausahakan seluruh bukti
pengeluaran keuangan dengan RAB yang telah disepakati dan dokumen
lain terkait dengan pelaksanaan kegiatan serta menyimpan dokumen
administrasi keuangan yang sewaktu-waktu digunakan apabila diadakan
pemeriksaan keuangan oleh petugas berwenang.

22

Direktorat Jenderal Pembinaan Pelatihan dan Produktivitas

Pasal 5
Sanksi
Apabila PIHAK KEDUA tidak melaksanakan kegiatan sesuai dengan program
yang disepakati, maka PIHAK KEDUA akan di kenakan sanksi dengan tidak
diberikan pembayaran atau pembatalan sepihak.
Demikian SPMK ini dibuat rangkap 4 (empat) untuk dapat digunakan
seperlunya.
PIHAK KEDUA

PIHAK PERTAMA
KUASA PENGGUNA ANGGARAN

Ttd/stempel

KEPALA

Ttd/stempel
.............................................
NIP.......................................

*) Catatan: coret yang tidak perlu

Direktorat Jenderal Pembinaan Pelatihan dan Produktivitas

23

Form: 9
Surat Pernyataan Kesanggupan Melaksanakan Pekerjaan
------------------------------------------KopLembaga----------------------------------------SURAT PERNYATAAN KESANGGUPAN MELAKSANAKAN PEKERJAAN
No.
Tgl

:...........................
:...........................

Yang bertanda tangan di bawah ini :


Nama
Jabatan
Bertindak untuk
Dan atas nama
Alamat Lembaga
Telp/Fax/e-mail

: ..................................................................
: ..................................................................
: (nama lembaga)
: ..................................................................
: ..................................................................

Menyatakan dengan sebenarnya bahwa setelah dinyatakan sebagai Lembaga


Penerima Bantuan Peralatan Pelatihan Kerja, Direktorat Bina Lembaga dan
Sarana Pelatihan Kerja, Direktorat Jenderal Pembinaan Pelatihan dan
Produktivitas, Kementerian Tenaga Kerja dan Transmigrasi, Tahun Anggaran
2011, maka dengan ini kami sanggup melaksanakan dan menyelesaikan
pekerjaan sesuai dengan acuan/pedoman bantuan peralatan pelatihan kerja
dan tidak mensubkan pekerjaan kepada pihak ketiga.
Demikian surat pernyataan ini kami buat dengan penuh kesadaran dan
tanggung jawab.
Pimpinan Lembaga

--tanda tangan

(Nama Lengkap dan Jelas)

24

Direktorat Jenderal Pembinaan Pelatihan dan Produktivitas

Form: 10
Laporan Kegiatan Bantuan Peralatan Pelatihan Kerja
LAPORAN KEGIATAN BANTUAN PERALATAN PELATIHAN KERJA
(LEMBAGA) TAHUN 2011
Kata Pengantar
Daftar Isi
Ringkasan
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Maksud dan Tujuan
C. Sasaran
BAB II PELAKSANAAN KEGIATAN DAN PENYERAPAN ANGGARAN
A. Pelaksanaan Kegiatan
B. Penyerapan Anggaran
BAB III PERMASALAHAN DAN UPAYA TINDAK LANJUT
BAB IV HAL-HAL KHUSUS
BAB V PENUTUP
LAMPIRAN-LAMPIRAN
(Keterangan)
a. Kata Pengantar, daftar isi, ringkasan (cukup jelas)
b. Bab I Pendahuluan (cukup jelas)
c. Bab II Pelaksanaan Kegiatan dan Penyerapan Anggaran. Diisi dengan
Pelaksanaan kegiatan diuraikan hasil pelaksanaan kegiatan pokok, baik
kualitatif maupun kuantitatif/dapat diukur yang sifatnya dinamis dan
penting. Sebagai contoh target (kuantitatif) dibidang pelatihan dan
produktivitas (BLK/LLK/ BPPD). Penyerapan anggaran dari dana yang
tersedia/yang dialokasikan.
d. Bab III Permasalahan dan tindak lanjut. Diisi hal-hal yang dianggap
menghambat dan tindak lanjut yang telah diambil.
e. Bab IV Diisi dengan hal-hal khusus yang diuraikan hal-hal aktual, penting
dan mendesak yang perlu dilaporkan kepada Dirjen Binalattas.
f.
Bab V Penutup (cukup jelas).
g. Lampiran. Agar dilampirkan dokumen seperti: jadwal, daftar hadir peserta,
daftar hadir instruktur, daftar nilai, dokumentasi, dll.

Direktorat Jenderal Pembinaan Pelatihan dan Produktivitas

25

Anda mungkin juga menyukai