10e00569 PDF
10e00569 PDF
OLEH
Dr. VITA CAMELLIA, SpKJ
SINDROMA PASCAMENOPAUSE
Dr Vita Camellia, SpKJ
Staff Pengajar Departemen Psikiatri FK USU
I.
PENDAHULUAN
Meskipun menopause menghasilkan perubahan hormon yang mirip
PROSES FISIOLOGIS
Klimakterium adalah masa yang bermula dari akhir tahap
reproduksi, berakhir pada awal senium (usia tua) dan terjadi pada wanita
berumur40-65 tahun. Masa ini ditandai dengan berbagai keluhan
endokrinologis dan vegetatif. Keluhan tersebut terutama disebabkan oleh
pascamenopause.
Masa
pramenopause,
menopause
dan
pascamenopause dikenal sebagai masa klimakterium sedangkan keluhankeluhan yang terjadi pada masa tersebut disebut sebagai sindroma
klimakterik.2
Menopause dapat terjadi juga segera setelah pembedahan
pembuangan ovarium.3,5
Perimenopause mengacu pada tahun-tahun sekitar menopause dimana
fungsi ovarium mulai berubah. Jumlah sel telur menurun dan ovarium
menjadi lebih resisten terhadap aksi Follicle Stimulating Hormon (FSH),
ovaroum mulai menghasilkan penurunan jumlah estrogen, progesteron
dan androgen. Hilangnya negative feedback dari estrogen ovarium
menyebabkan peningkatan sekresi FSH dan Luteinizing Hormon (LH).
Terdapat juga penurunan sekresi inhibin glikoprotein (secara selektif
menghambat FSH). Aksi peristiwa ini mengakibatkan peningkatan FSH
menjadi menetap, yang dapat menjadi tanda bahaw menopause sudah
dekat.1
Gejala vasomotor mulai terjadi pada masa ini. Penyebab pasti dari
gejala ini tidak diketahui.1,4-6 Mungkin terkait pada sekresi LH. Gejala ini
memperlihatkan terjadi secara bersamaan dengan jumlah LH yang naik
turun dan tidak FSH.5,6
Gejala didahului adanya tanda prodromal secara subjektif bahwa
flush sedang dimulai. Keadan ini dapat diukur, terjadi peningkatan panas
Flush
digambarkan
berupa
onset
yang
tiba-tiba
dari
dapat
mengalami
insomnia,
masalah
dengan
1,3
konsentrasi,
akhirnya produksi
30%
(ini
menerangkan
40%)
produksi
testosteron
kemampuannya
neurotransmiter
untuk
seperti
merubah
serotonin
konsentrasi
dan
dan
noradrenalin.
estrogen,
defisiensi
estrogen
menyebabkan
atropi
keduanya.1,2,8
Atropi dari sel-sel dinding vagina dapat terjadi, ini berarti bahwa
vagina menjadi kering, lapisan dinding sel menjadi lebih tipis dan jumlah
sekresi lubrikan selama sexual arousal menurun.1,2,4 Perubahan vagina
terkait usia yang tidak dipengaruhi estrogen juga terjadi.1 Melalui kedua
proses ini dapat menyebabkan dyspareunia (nyeri seggama).1,2,5
Menurut Butler dan Lewis pada tahun 1983 dan Simpson dan
McKinney pada tahun 1970, 60 % wanita tidak memiliki gejala seksual
karena defisiensi estrogen sampai
Osteoporosis
Osteoporosis yang terjadi pada
pascamenopause disebabkan
terapi
estrogen,
estrogen
akan
meningkatkan
kadar
estrogen
terhadap
kardiovaskular
pada
masa
Sindroma Menopausai
Sebagai catatan, gejala esragenital yang utama adalah hot flush
dan osteoporosis. Dijumpai masalah-masalah tambahan pada awal
pascamenopause yang terlihat sering tapi hubungan penyebab mereka
dengan estrogen belum tentu.6
Disebut sindroma monopausal: masalah-masalahnya termasuk
keletihan, kegelisahan, sakit kepala, insomnia, depresi, iritabel nyeri sendi
dan otot, pusing, alpitasi dan kebas. Usaha-usaha untuk meneliti
pengaruh estrogen pad amasalah-masalah ini telah terhambat oleh kelhan
yang subjektifitas (Reaksi plasebo yang tinggi) dan efek doino terhadap
apakah penurunan hot flesh akan terjadi juga frekusnsi insomnia atau
iritabilitas. Penggunaan format penelitian double-bind cross over
prospective,
campbell
dan
white
head
pada
tahun
1977
telah
emosional
selama
periode
perimenopause
dapat
Lain-lainnya
Beratnya gejala pada menopause terlihat terkait pada tingkat
hormon yang hlang, jumlah hormon yang berkurang, kemampuan
konstitusi wanita untuk menghadapi proses aging keseluruhan, termasuk
kesehatan dan tingkat aktifitas ereka dan makna psikologis aging pada
wanita.5
Secara klinis kesulitan psikiatrik yang bermakna dapat terjadi
selama fase involusi siklus hidup, seperti kepercayaan diri yang rendah
dan kepuasan hidup yang rendah cenderung untuk rentan terhadap
kesulitan selama menopause. Respon wanita terhadap menopause telah
dicatat sama respon mereka terhadap peristiwa perkembangan penting
lainnya seperti pubertas dan kehamilan.5
Wanita yang sangat berharap mampu mempunyai anak dan
aktifitas membesarkan anak adalah cenderung paling menderita distres
selama
tahun-tahun
pascamenopause.
Perhatian
terhadap
aging,
dapat menjadi perhatian pada makna sosial dan simbolis yang terlekat
pada perubahan fisik masa menopause.5
Meskipun pada masa lalu diduga bahwa insidensi dari gangguan
mental dan depresi meningkat selama menopause, bukti epidemiologis
telah
menyingkirkan
beberapa
keraguan
dari
anggapan
tersebut.
dan
penelitian-penelitian
terhadap
keluhan
psikologis
secara
primer
karena
penggunaan
estrogen
memberi
Tidak gemuk
KESIMPULAN
Menopause cara biologik didefenisikan sebagai berakhirnya
menstruasi, pertanda bahwa hilangnya kemampuan untuk memiliki anak.
Kurun waktu 3-5 tahun setelah menopause disebut sebagai masa
pascamenopause.
Diagnosis menopause ditegakkan saat amenorea terjadi atau saat
FSH (>30 mIU/mL). Hipoesterogen yang terjadi menimbulkan hot flush,
gangguan tidur, atropi vagina dan uretra, gangguan kognitif, sindroma
menopause dan predisposisi terjadinya oesteoporosis, demensia dan
penyakit kardiovaskular.
Terapi pengganti estrogen dapat melindungi jantung, menghambat
kehilangan tulang, menghambat atropi urogenital sebagai penstabil mood
dan
neuroprotektif.
Estrogen
dianjurkan
diberikan
sejak
awitan
premenopause. Estrogen dapat diberikan 8-10 tahun dan bila perlu 30-40
tahun.
DAFTAR PUSTAKA
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.