Anda di halaman 1dari 12

BAB I

PENDAHULUAN

1.

LATAR BELAKANG
Pemeriksaan tanda vital merupakan suatu cara untuk mendeteksiadanya perubahan sistem tubuh. Tanda vital
meliputi suhu tubuh, denyutnadi, frekuensi pernapasan, dan tekanan darah. Tanda vital mempunyai nilaisangat
penting pada fungsi tubuh. Adanya perubahan tanda vital, misalnya suhu tubuh dapat menunjukkan keadaan
metabolisme dalam tubuh, denyutnadi dapat menunjukkan perubahan pada sistem kardiovaskular,
frekuensipernapasan dapat menunjukkan fungsi pernapasan, dan tekanan darahdapat menilai kemampuan sistem
kardiovaskuler, yang dapat dikaitkandengan denyut nadi. Semua tanda vital tersebut saling berhubungan dansaling
mempengaruhi. Perubahan tanda vital dapat terjadi bila tubuh dalamkondisi aktifitas berat atau dalam keadaan
sakit dan perubahan tersebutmerupakan indikator adanya gangguan sistem tubuh.
Pemeriksaan tanda vital yang dilaksanakan oleh perawat digunakanuntuk memantau perkembangan pasien.
Tindakan ini bukan hanya merupakan kegiatan rutin pada klien, tetapi merupakan tindakanpengawasan terhadap
perubahan atau gangguan sistem tubuh.
2.
-

TUJUAN
Tujuan dilakukan pemeriksaan tanda vital pada pasien dengan efusi pleura, yaitu:
untuk memantau adanya perubahan tanda vital pada pasien
untuk mendeteksi adanya perubahan system tubuh
untuk memantau perkembangan pasien

BAB II
TINJAUAN TEORI

1. Tinjauan Teori Prasat


a.
Definisi
Tanda-tanda vital digunakan sebagai indikator dari status kesehatan, ukuran-ukuran ini
menandakan keefektifan sirkulasi, respirasi, fungsi neural dan endokrin tubuh. Karena sangat
penting, maka disebut dengan tanda vital.Tanda vital merupakan cara yang cepat dan efisien
untuk memantau kondisi klien atau mengidentifikasi masalah dan mengevaluasi respon klien
terhadap intervensi.
b.
Landasn Teori

b.1. Suhu

1.
2.
3.
4.
5.
6.

Suhu yang dimaksud adalah panas atau dingin suatu substansi. Suhu tubuh adalah
perbedaan antara jumlah panas yang diproduksi oleh proses tubuh dan jumlah panas yang hilang
ke lingkungan luar.
Faktor yang mempengaruhi suhu tubuh:
Usia
Olah raga
Kadar hormone
Irama sirkadian
Stress
Lingkungan

b.2. Nadi

1.
2.
3.
4.

Nadi adalah aliran darah yang menonjol dan dapat di raba di berbagai tempat pada tubuh.
Nadi merupakan indicator status sirkulasi.
Karakter nadi :
frekuensi
irama
kekutan
kesamaan

b.3. Pernapasan/ Respirasi


Pernapasan adalah mekanisme tubuh menggunakan pertukaran udara antara atmosfer dengan
darah serta darah dengan sel.
b.4. Tekanan Darah
Tekanan darah merupakan kekuatan lateral pada dinding arteri oleh darah yang didorong
dengan tekanan dari jantung. Merupakan indicator kardiovaskuler. Kontraksi jantung mendorong
darah dengan tekanan tinggi ke aorta. Puncak dari tekanan maksimum saat terjadi ejeksi adalah
tekanan sistolik. Pada saat ventrikel relaks, darah yang tetap dalam arteri menimbulkan tekanan
diastolic atau minimum. Faktor yang mempengaruhi tekanan darah:
1. usia
2. stress
3. ras
4. medikasi
5. variasi durnal
6. jenis kelamin
2. Prosedur prasat sesuai Teori
2.1. Menghitung tekanan darah
a. Persiaapan alat

- Tensi meter
- Stetoskop
b. Pelaksanaa
Menyambt klien dan keluarga dengan sopan dan ramah
Memperkenalkan diri kepada klien
Menjelaskan tujuan tindakan yang akan dilakukan
Menyiapkan alat dan bahan
Mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir, mengeringkan dengan handuk bersih
Mengatur posisi pasien senyaman mungkin(duduk/ tidur)
Membuka lengan baju atau menggulung ke atas
Meletakkan lenggan atas sejajar dengan jantung, dengan cara diganjal bantal atau buku. Telapak
tangan menghadap keatas. Pastikan lengan atas bebas dari pakaian, agar pengukuran lebih akurat
Melakukan palpasi arteri Brakhialis menggunakan dua ujung jari (telunjuk dan jari tenggah)
untuk merasakan denyut kuat dibagian depan siku
Memasang manset, meletakkan 2,5 cm diatas arteri tersebut dan bagian tengah bladed dipasang
arteri tersebut, pasang manset melingkari lengan atas tersebut dan kaitkan ujungnya
Meletakkan tensimeter sejajar dengan mata pemeriksa agar pemeriksaan lebih akurat
Menggunakan stetoskop
Memasang stetoskop dengan meletakka diafragma dari stetoskop diatas arteri Radialis, untuk
mendapatkan suara yang maksimal. Kemudian membuka tutup air raksa
Menutup katup dengan mengunci sampai rapat. Lalu pompa bola tensimeter sampai 30 mmHg
diatas tekanan systolic
Membuka manset dari lengan pasien, memberitahu pasien gasil pemeriksaan
Merapikan pasien
Membereskan alat
Mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir
Dokumentasi

2.2. Menghitung denyut nadi


a. Persiapan alat
Alat tulis
jam
b. pelaksanaan
Menyambt klien dan keluarga dengan sopan dan ramah
Memperkenalkan diri kepada klien
Menjelaskan tujuan tindakan yang akan dilakukan
Mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir, mengeringkan dengan handuk bersih
Mengatur posisi pasien senyaman mungkin (duduk/ tidur)
Meraba arteri Radialis dengan menggunakan jari telinjuk dan jari tengah
Menghitung denyut nadi selam 1 menit penuh

a.

b.

Mencatat hasil pemeriksaan


Menjelaskan hasil pemeriksaan
Merapikan pasien
Membereskan alat
Mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir, mengeringkan dengan handuk bersih
Dokumentasi

2.3. Menghitung pernapasan


Persiapan alat
Jam
Alat tulis
Pelakasanaan

Menyambt klien dan keluarga dengan sopan dan ramah

Memperkenalkan diri kepada klien

Menjelaskan tujuan tindakan yang akan dilakukan

Menghitung pernapasan bersamaan dengan menghitung denyut nadi

Mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir, mengeringkan dengan handuk bersih

Mengatur posisi pasien senyaman mungkin (duduk/ tidur)

Menghitung pernapasan dengan memperhatikan gerakan pernapasan pada dada pasien


(menghitung dalam waktu 1 menit penuh)

Menjelaskan pada pasien hasil pemeriksaan

Merapikan pasien

Membereskan alat

Mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir

Dokumentasi
2.4.
a.
b.

Mengukur suhu tubuh


Persiapan alat
Thermometer
Jam
Alat tulis
Larutan chlorin 0,5%
Larutan sabun
Air bersih
Pelaksanaan
Menyambt klien dan keluarga dengan sopan dan ramah
Memperkenalkan diri kepada klien
Menjelaskan tujuan tindakan yang akan dilakukan
Mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir, mengeringkan dengan handuk bersih
Menggunakan sarung tangan

Mengatur posisi pasien senyaman mungkin


Membuka lengan baju pasien
Mengeringkan ketiak pasien bila basah oleh keringat dengan menggunakan baju pasien atau
kassa
Mengecek kembali thermometer dalam posisi angka dibawah 350C
Memasang ujung thermometer ditengah- tengah ketiak dan menganjurkan pasien menjepit
dengan lengannya dengan melipatkan lengan pasien ke dada
Pemeriksaan thermometer dilakukan setelah kira- kira 10 15 menit
Membaca dengan teliti angka pada skala thermometer kemudian mencatatnya
Mendisinfersi thermometer dengan larutan chlorine 0,5 % selama 10 menit
Mencuci larutan chlorine dengan larutan sabun
Membilas ternoneter dengan air bersih
Mengeringkan thermometer dengan kassa
Menurunkan air raksa dan menempatkan thermometer ke tempat semula
Menjelaskan pada pasien hasil pemeriksaan
Merapikan pasien
Melepas sarung tangan, sebelumnya cuci tangan dalam larutan chlorine 0,5% selama 10 menit.
Mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir, mengeringkan dengan handuk bersih
dokumentas

BAB III
TINJAUAN KHUSUS
I. Pengkajian
Tanggal
: 21 Juli 2012
Jam
: 20.00 WIB
Ruang
: Dahlia
1. Data Subyektif
a. Identitas
Nama
: Tn.D
Umur
: 68 th
Agama
: Islam
Alamat
: Nagasari Rt.03 Rw.01 Pagentan
Tanggal masuk
: 29 Juli 2012
Jam
:01.10 WIB
No.RM
: 68-71-25
Diagnosa Medis
: Efusi Pleura
b. Keluhan utama

c.

d.

ma sakit

um sakit

Tn.D mengeluh kadang- kadang masih sesak napas namun sudah membaik
Riwayat kesehatan
Riwayat kesehatan sekarang
Tn,D merasa tidak nyaman karena napasnya sesak
Riwayat kesehatan dahulu
Tn.D mengatakan pernah sesak napas 2 hari ini dan memberat sejak 1 minggu yang lalu
Riwayat kesehatan keluarga
Didalam keluarga pasien tidak ada yang menderita Efusi Pleura
Pola kebutuhan sehari-hari
Pola nutrisi
Sebelum sakit
: makan 3x sehari, porsi sedang
: pasien tidak nafsu makan ( pasien hanya mau makan 2 sendok).
Pola Eliminasi
: BAB lunak, teratur 1x /hari. BAK sering, jernih warna urin.
Selama sakit
: BAB lunak, kadang.BAK sering, jernih warna
urin.
Pola Istirahat
Sebelum sakit
: tidur malam 7-8 jam, tidur siang 1-2 jam/hari.
Selama sakit
: tidur malam 7-8 jam (kadang susah tidur), tidur
siang jarang.
Psikososial Spiritual
Tn.D mengatakan pengambil keputusan dirundingkan bersama dengan istri
Tn.D mengatakan selalu sholat 5 waktu.

2. Data Obyektif
2.1. Pemeriksaan Umum
Keadaan Umum
Kesadaran
TTV

= Baik
= Composmentis
= TD : 110/80 mmHg , S : 36,90C,
N : 82x/menit, R : 24x/menit
BB
= 48 kg
TB
= 150 cm
2.2. Pemeriksaan Fisik
Kepala = metachepal
Mata
= anikteri, tidak ada gangguan dan perdarahan
Mulut = sianosis
thorax = C/S1>s2 reguler, P/SD resikuler
Ekstremitas= tidak ada oedema, dan tidak ada kelainan pada system
ekstremitas seperti kekakuan sendi
2.3. Pemeriksaan Penunjang

Hasil Pemeriksaan
a. Hematologi
LED = 11

Normalnya: Lk = 0 15
Pr = 0 - 20

b. Kimia klinik
- SGOT = 24 U/L,t= 370C
Normalnya: Lk = 40
Pr = 30
- SGPT = 63 U/L,t= 370C
Normalnya: Lk = 24 190
Pr = 24 - 170
c. Pemeriksaan urine
- warna
: kuning
- kekeruhan : jernih
- reaksi/ PH : 6,0
- berat jenis : 1,015
SEDIMEN
leukosit
0 -1 /LPB
eritrosit
0 1/LPB
ephitel
1 2/LPK
d. Radiologi
Thorax PA:
Kesan : efusi pleura dektra dibanding foto sebelumnya
kurang
Besar dari dalam batas normal
e. Pengobatan
Injeksi Furosenide
3 x 2A
Captopril
3 x 25mg
Injeksi Ranitidine
1A / 12 jam
Injeksi Ceptriaxone
1gr/ 12jam
Ambroxol
3 x 1 tab
-

o
o
o
o

Curcuma
Infuse : RL 20 t/m

3 x 1 tab

II. Perencanaan
o Kaji KU dan TTV
Kaji riwayat alergi
Jelaskan prosedur yang akan dilaksanakan (TTV)
Lakukan TTV berupa pengukuran tekanan darah, denyut nadi, pernapasan, dan nadi pada Tn. D
Berikan obat sesuai programnya

III. Pelaksanaan
Dilakukannya pengukuran tanda tanda vital (TTV) pada Tn.D dengan efusi pleura.
IV. Evaluasi
Setelah Tn.D dilakukan pengukuran Tanda- Tanda Vital (TTV) didapatkan hasil , yaitu :
TD
= I30/70 mmHg
N = 82 x/menit
S = 360 C
R = 20 x/menit

BAB IV
PELAKSANAAN PERASAT
Pelaksanaan prasat pengukuran Tanda- Tanda Vital (tekanan darah, denyut nadi,
pernapasan, suhu tubuh pada pasien Tn.D dengan Efusi Pleura:
1. Mengukur tekanan darah
o Persiapan alat
Tensimeter
stetoskop
o Pelaksanaan
Menyambut klien dan keluarga pasien dengan ramah dan sopan
Memperkenalkan diri kepada klien
Menjelaskan tujuan tindakan yang akan dilakukan
Menyiapkan alat dan bahan
- Mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir, mengeringkan dengan handuk bersih
- Mengatur posisi pasien senyaman mungkin
- Menggulung/ membuka lengan baju klien keatas
- Pastikan lengan atas bebas dari pakaian
- Melakukan palpasi arteri Brakhialis menggunakan dua ujung jari (telunjuk dan jari tengah)
- Pasang manset melingkari lengan atas dan bagian tengah bladder dipasng arteri, kemudian
kaitkan ujdungnya

Meletakkan tensimeter sejajar dengan mata pemeriksa


Menggunakan stetoskop
Memasang stetoskop dengan meletakkan diafragma dari stetoskop diatas arteri Brakhialis atau
diantara bladder
Tutup katup dengan mengunci sampai rapat, lalu pompa tensimeter
Kemudian buka kunci perlahan- lahan, dengarkan dan perhatikan angka pada tensimeter. Saat
terdengar bunyi (dup) pertama (systolic) dan perhatikan suara keras yang terakhir (dyastolik)
Membuka manset dari lengan pasien, memberitahu hasil pemeriksaan kepada pasien
Merapikan paien
Membereskan alat
Mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir

2. Menghitung denyut nadi


o Persiapan alat
Alat tulis
jam
o pelaksanaan
Menyambut klien dan keluarga pasien dengan ramah dan sopan
Memperkenalkan diri kepada klien
Menjelaskan tujuan tindakan yang akan dilakukan
Mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir, mengeringkan
dengan handuk bersih
Mengatur posisi pasien senyaman mungkin(duduk atau tidur)
- Meraba arteri Radialis dengan menggunakan jari telunjuk dan jari tengah
- Menghitung denyut nadi selama 1 menit penuh
- Mencatat hasil pemeriksaan
- Merapikan pasien
- Membereskan alat
- Mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir, mengeringkan dengan handuk bersih

3. Menghitung pernapasan
o Persiapan alat
Jam
Alat tulis

o Pelaksanaan
Menyambut klien dan keluarga dengan sopan dan ramah
Memperkenalkan diri kepada klien

Menjelaskan tujuan tindakan yang akan dilakukab


Menghitung pernapasan bersamaan dengan menghitung denyut nadi
Mencuci tangan dngan sabun dan air mengalir, mengeringkan dengan handuk bersih
Mengatur posisi pasien senyaman mungkin (duduk atau tidur)
Menghitung pernapasan dengan memperhatikan gerakan pernapasan pada dada pasien
(menghitung dalam waktu 1 menit penuh)
Menjelaskan pada pasien hasil pemeriksaan
Merapikan pasien
Membereskan alat
Mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir, mengeringkan dengan handuk bersih

4. Mengukur suhu tubuh


o Persiapan alat
- Thermometer
- Jam
- Alat tulis
- Larutan saflon
- Larutan sabun
- Air bersih
o Pelaksanaan
- Menyambut klien dan keluarga dengan sopan dan ramah
- Memperkenalkan diri kepada klien
- Menjelaskan tujuan tindakan yang akan dilakukan
- Mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir,mengeringkan dengan handuk bersih
- Ka Menggunakan sarung tangan
- Mengatur posisi pasien senyaman mungkin
- Membuka lengan baju pasien
- Mengeringkan ketiak pasien bila basah oleh keringat dengan menggunakan kassa
- Mengecek kembali thermometer dalam posisi angka dibawah 350C
- Memasang ujung tetmometer ditengah-tangah ketiak dan menganjurkan pasien menjepit dengan
lengannya dengan melipatkan lengan pasien ke dada
- Pemeriksaan thermometer dilakukan kira- kira 10 -15 menit
- Membaca dengan teliti angka pada skala thermometer kemudian mencatatnya
- Mendisinfeksi thermometer dengan larutan saflon selama 10 menit
- Mencuci thermometer dengan larutan sabun
- Membilas dengan air bersih
- Mengeringkan dengan kassa
- Menurunkan air raksa dan menempatkannya ke tempat semula

Menjelaskan pada pasien hasil pemeriksaan


Merapikan pasien
Melepas sarung tangan
Mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir, mengeringkan dengn hnduk bersih
-

BAB V
PEMBAHASAN

Dalam pelaksanaan prasat mengukur tanda- tanda vital (TTV) yang dilakukan dilahan
praktik (RSUD Banjarnegara) dengan teori sudah sesuai. Misalnya saja pada pengukuran tekanan
darah, tidak terjadi kesenjangan antara teori dengan pelaksanaan yang dilakukan dilahan praktik.
Begitu juga dengan pengukuran suhu tubuh, penghitungan denyut nadi dan pernapasan,
dilakukan sesuai dan sama dengan teori atau dengan kata lain dilakukan sesuai dengan prosedur.

BAB VI
PENUTUP
A.

Kesimpulan
Dalam pelaksanaan prasta antara teori dengan pelaksanaan dilahan praktik untuk
pemeriksaan tanda- tanda vital (TTV) yang berupa pengukuran tekanan darah, pengukuran suhu
tubuh, menghitung denyut nadi serta menghitung pernapasan (Respirasi) dilakukan sesuai
dengan teori atau dengan kata lain tidak terjadi adanya kesenjangan antara teori dan lahan
praktik. Dan TTV dilakukan sesuai dengan prosedur.
B.

Saran
- Bagi mahasiswa praktik
Bagi mahasiswa hendaknya selalu melakukan suatu tindakan sesuai dengan prosedur dan
lebih mempersiapkan materi- materi juga teori tentangprasat sebelum praktik dilahan.
- Bagi petugas kesehatan
Bagi petugas kesehatan hendaknya lebih memperhatikan kenyamanan dari pasien, dan dapat
lebih meningkatkan pelayanan kepada masyarakat.

Anda mungkin juga menyukai