Materi BimTek Akreditasi Internasional JCI - Kemenkes - Hari
Materi BimTek Akreditasi Internasional JCI - Kemenkes - Hari
Akreditasi Internasional
KeMenKes RI
Juni 2011
Patient-Centered Standards
International Patient Safety Goals
Access to Care and Continuity of Care
Care of Patients
Assessment of Patients
Anesthesia and Surgical Care
Patient and Family Rights
Patient and Family Education
Medication Management and Use
Bimbingan Teknis Akreditasi Internasional - KeMenKes RI Juni 2011
ACC
(Access to Care
and Continuity of Care)
Tujuan
Perawatan pasien harus berkesinambungan
Kebutuhan pasien harus sesuai dengan pelayanan
Fokus Area
Saat pasien masuk RS
Kelanjutan perawatan
Emergensi
Kriteria untuk prioritas pasien yang butuh penanganan segera
Berdasarkan urgensinya
10
Hambatan - hambatan
Pimpinan dan staf yang paling mengerti hambatan-hambatan
pasien berupa :
1. Fisik
2. Bahasa
3. Kultural
4. Dan lainnya
Harus ada proses untuk identifikasi dan pelaksanaan untuk
mengatasi hambatan pelayanan kesehatan
11
12
TRANSFER PASIEN
Pimpinan membuat dan mendukung kelanjutan perawatan
(koordinasi dan sumber daya)
Kriteria atau kebijakan menentukan transfer pasien
Proses yang mendukung transfer pasien antar :
1. UGD dan ruang RI
2. Ruang operasi dan ruang RI
3. Antar RS
4. Pelayanan unit RJ
Bimbingan Teknis Akreditasi Internasional - KeMenKes RI Juni 2011
13
PENANGGUNG JAWAB
14
15
16
Resume Medis
Disiapkan pada saat pasien pulang dan disimpan di dalam
rekam medis
Resume medis berisi :
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
Alasan masuk RS
Pemeriksaan fisik dan penunjang yang penting
Diagnosis dan penyakit penyerta
Prosedur diagnostik dan pengobatan pasien
Obat-obatan pasien
Kondisi saat pulang
Obat pulang
Petunjuk untuk kontrol berikutnya
17
Resume Medis
Pasien diberikan fotokopi resume medis pada saat pulang
kecuali bertentangan dengan hukum dan kebijakan yang
berlaku
Fotokopi resume medis juga dibuat untuk dokter yang akan
merawat pasien selanjutnya setelah pulang
18
19
20
21
22
23
24
Transport Medis
Kendaraan dimiliki dan dikelola oleh RS
Pelayanan harus memenuhi aturan hukum yang berlaku
25
Kompetensi staf
Adanya Pengawasan keamanan pasien
Staf yang berkualitas untuk triase pasien
Service ambulance teratur
Program I C
Hak-hak
pasien
dihormati
selama
perpindahan
26
COP
(Care of Patient)
27
Tujuan
Perawatan pasien adalah tujuan utama pelayanan kesehatan.
Untuk dapat melayani pasien dengan baik, maka harus :
o Merencanakan dan memberikan pelayanan
o Mengawasi pasien untuk melihat hasil perawatan
o Merubah pengobatan bila diperlukan
o Melengkapi perawatan
o Merencanakan tindak lanjut
28
Fokus Area
Perawatan untuk semua pasien
Perawatan pasien risiko tinggi
29
CARE OF PATIENT
Semua pasien mendapat pelayanan yg sama
Berdasarkan UU dan peraturan yg blaku
Perawatan oleh tim
RM yg terintegrasi
Pencatatan pada tempat yg sama
Penilaian awal, selesai 24 jam
Penilaian ulang setiap hari
Rencana perawatan
Bimbingan Teknis Akreditasi Internasional - KeMenKes RI Juni 2011
30
Perawatan Pasien
Penatalaksanaan
Pemberian makan
31
RM
Tulis tanggal, jam, profesi, nama jelas dan paraf
Tulisan dapat dibaca
SOAP:
o
o
o
o
S : keluhan
O: pemeriksaan fisik dan penunjang
A: diagnosa kerja dan diagnosa banding
P : terapi dan rencana tindakaN
32
33
OT
Setiap operasi didampingi oleh satu dokter anastesi.
Profilaksis
Pengisian log book di OT harus lengkap.
HIV screnning diputuskan oleh dokter operator
Dantroline untuk malignant hypertemia
Obat dalam syringe diberi label,konsentrasi, tgl dan
jam.
Inform consent
Time out : benar pasien, benar lokasi, benar prosedur.
Dilakukan oleh TIM bedah.
Marking
Bimbingan Teknis Akreditasi Internasional - KeMenKes RI Juni 2011
34
Rawat inap
Diagnosa setelah 24 jam pasien masuk
Penjelasan pasien maksimal 24 jam setelah
inpatient.
Discharge plan disampaikan saat masuk
Daftar abbreviation
Pain score
Penulisan resep dengan huruf jelas
Pre op di bangsal dengan surat konsul
Ruang isolasi
Bimbingan Teknis Akreditasi Internasional - KeMenKes RI Juni 2011
35
SOP
High risk : anak2,ortu,chemo,transfusi
darah,dialisis,restraint,hamil
Gawat darurat
Resusitasi
Life support dan koma
Penderita penyakit menular
Penurunan kekebalan tubuh
Kondisi terminal
36
Form seragam
Prosedur harus tercatat
Komunikasi pasien /
keluarga ( rencana hal
yg tak terduga)
Quality improvement
SOP, SPM,Clinical
Pathway
37
NYERI
38
FORM
Permeriksaan awal di ETC
Initial assesment
Informed consent : medik dan anastesi
Penolakan
Persetujuan dirawat di intensive care
39
MAKANAN
Pilihan makanan tersedia untuk pasien berdasarkan
- status gizi, jenis diet
- kebutuhannya
- umur, kultur/budaya, agama
- rencana perawatannya
- kebijakan yang ada
Pasien dilibatkan dalam pemilihan makanannya,
GIZI
ALUR
Penerimaan
Persiapan
Penanganan
Penyimpanan
Distribusi makanan
SOP
o makanan disiapkan & disimpan
prosedur :mengurangi terkontaminasi & rusak
o Produk-produk enteral
disimpan sesuai rekomendasi produsennya &
kebijakan RS
o Distribusi makanan
tepat waktu
Sesuai permintaan khusus (jika ada)
o Dilaksanakan sesuai hukum, kebijakan dan mudah
dilaksanakan
Bimbingan Teknis Akreditasi Internasional - KeMenKes RI Juni 2011
SOP
Skreening : identifikasi resiko kekurangan gizi
Resiko kekurangan gizi :rujuk
GIZI PASIEN
o
o
GIZI
o SOP
o Konsisten
AOP
(Assessment of Patient)
47
TUJUAN
Proses penilaian pasien yang efektif , bersifat terus
berjalan dan dinamis, baik di rawat inap maupun rawat
jalan yang akan menentukan penanganan pasien
sesegera mungkin dan berkesinambungan
Penilaian pasien proses dinamis
Meliputi :
Gawat Darurat
Elektif
Bimbingan Teknis Akreditasi Internasional - KeMenKes RI Juni 2011
48
Fokus Area
Mengumpulkan - menganalisa data - informasi pasien
Pelayanan laboratorium
Pelayanan radiologi dan penunjang diagnostik
49
PENILAIAN AWAL
Untuk mengetahui kebutuhan medis &
keperawatan agar perawatan dan Th/ dapat
dimulai. Diselesaikan max 24 jam.
Perlu dipersiapkan:
o Minimum penilaian
o Kurun waktu
o Penilaian khusus
o Penilaian khas ( nyeri)
Bimbingan Teknis Akreditasi Internasional - KeMenKes RI Juni 2011
51
NYERI
Diukur intensitas dan kualitas:
Karakter
Frekuensi
Lokasi
Durasi
52
PERSIAPAN PULANG
Mengidentifikasi pasien yg perencanaan
pemulangannya penting ,spt :
o Usia
o Mobilitas kurang
o Memerlukan perawatan yg terus menerus
o Memerlukan bantuan
o Dimulai sesegra mungkin
Bimbingan Teknis Akreditasi Internasional - KeMenKes RI Juni 2011
53
54
POPULASI KHUSUS
Pengkajian Pasien dengan Populasi Khusus :
Anak
Orang tua
Ibu melahirkan
Psikiatri
Ketergantungan obat & alkohol
Kemoterapi & Radioterapi
AIDS
Penyakit Menular & Infeksius
Korban kekerasan
MENJELANG AJAL
Penilaian dan penilaian ulang :
1. Mual, penapasan
2. Meringankan/ memperburuk
3. Th/ dan respon
4. Pengarahan spiritual, pasien dan keluarga
5. Status psikososial, dll
56
PENILAIAN ULANG
57
LABORATORIUM
Memenuhi kebutuhan pasien
Memenuhi standar lokal & nasional
Termasuk patologis klinis
Keadaan emergency
Kerjasama dgn RS luar
Ada program lab. safety --- management
D/ dicantumkan
Bimbingan Teknis Akreditasi Internasional - KeMenKes RI Juni 2011
58
PROGRAM
Kebijakan dan prosedur
Penanganan dan pembuangan bahan inf &
bahaya
Alat pelindung
Orientasi staf
Training
Prosedur baru
Laporan
Bimbingan Teknis Akreditasi Internasional - KeMenKes RI Juni 2011
59
HASIL LAB
Hasil
Buku Pedoman Pemeriksaan Lab
(Jadwal, lama pemeriksaan dan time frame)
Critical value yang harus dilaporkan
Evaluasi
MOU dengan pihak ketiga
60
HASIL LAB
Abnormal :
o Menetapkan nilai kritis
o Proses pelaporan
o Kepada siapa
o Oleh siapa
o Dokumentasi
61
PERALATAN
Peralatan
Program pemilihan alat
Jadwal Maintenace, Kalibrasi
Daftar Inventaris
Kalibrasi pipet
Dokumentasi & Evaluasi
62
Laboratorium
Prosedur Permintaan Pemeriksaan Lab
Order
Collecting
Identifikasi
Pengawetan
Penyimpanan
Transportasi
Penerimaan
Logging In
Tracking
Spesimen
RADIOLOGI
Tersedia di RS
Sesuai standar
Sesuai kebutuhan
Saat emergensi,libur
Termasuk katerisasi
Diluar RS sesuai rekomendasi
Cantumkan D/
Program radiasi safety
Bimbingan Teknis Akreditasi Internasional - KeMenKes RI Juni 2011
64
PROGRAM
Kebijakan & prosedur
Penanganan & pbuangan bahan inf &bahaya
Perangkat pelindung (apron, badge)
Kualifikasi staf
Sosialisasi staf
Prosedur baru
Pelaporan
Bimbingan Teknis Akreditasi Internasional - KeMenKes RI Juni 2011
65
HASIL RADIOLOGI
Abnormal :
o Menetapkan nilai kritis
o Proses pelaporan
o Kepada siapa
o Oleh siapa
o Dokumentasi
66
PERALATAN
Pemilihan dan pembelian alat
Inventarisasi
Secara berkala:
Periksa
Pelihara
Kalibrasi
Bimbingan Teknis Akreditasi Internasional - KeMenKes RI Juni 2011
67
FILM
Tersedia
Pemesanan
Penyimpanan
Dievaluasi
Bila tidak tersedia
68
AKSES
Fisika radiasi
Onkologi radiasi
Kedokteran nuklir
69
SRCEENING
Tetapkan dalam SOP/Juklak
Time frame
Siapa yang melakukan : perawat? dietitian? dokter?
Metode yang digunakan
Laksanakan dengan konsisten
SDM
KOLABORASI
o Kolaborasi dengan tenaga profesi lainnya
Proses asesmen
Dokumentasi
Status nutrisi
Pain assessment
Pasien high risk
DPJP
Kompetensi staf
Indikator mutu
Program
Kalibrasi
Quality Control
73
ASC
(Anesthesia & Surgical Care)
74
Tujuan
Anastesia, sedasi dan bedah adalah hal yang umum dan
kompleks
75
DIBUTUHKAN
1.
2.
3.
4.
SERAGAM
Tindakan anastesi sama disemua tempat
Prosedur
Form
Privilege
77
Fokus Area
Organisasi dan manajemen
Perawatan sedasi
Perawatan anastesia
Perawatan bedah
78
Pelayanan Anestesi
Kompetensi staf
Care plan
Pre op durante - post op
Dokumentasi
Informed Consent
Time out
AB profilaksis, guideline
79
4 fokus area
1.
2.
3.
4.
IC
Planning tindakan anestesi dan didokumentasi
Resiko, keuntungan dan alternatif dibicarakan
Tehnik anestesi
Nama dokter
Kualifikasi dokter
Koordinator
Job desc
Jadwal on call
SOP
Komunikasi
Lap. Anastesi/ op
85
PFR
(Patient and Family Rights)
86
Tujuan
Kewajiban rumah sakit untuk menghormati hak pasien
o Pasien itu unik dan dirawat sebagai individu
o UUPK No 29 Tahun 2004
o UU No 36 Tahun 2009 Tentang Kesehatan
o UU No 44 Tahun 2009 Tentang Rumah sakit
87
Fokus Area
88
Hak privacy
Hak menentukan diri sendiri
Hak mendapatkan perawatan yang optimal
Hak untuk dilibatkan dalam pengobatan
Hak pelayanan pastoral care
Hak keamanan barang milik pasien
Hak perlindungan dari kekerasan fisik
Hak bebas dari rasa sakit
89
90
91
92
93
94
PFE
(Patient and Family Education)
95
Tujuan
Edukasi pasien membantu pasien dan keluarga dalam
memutuskan perawatan
Proses yang terbaik:
o Menggunakan cara pendekatan yang
multidisiplin
o Sesuai dengan preferensi pembelajaran
individu, nilai-nilai (value), ketrampilan
bahasa
o Memberikan edukasi sesuai dengan waktu
96
Fokus Area
97
Ahli Gizi.
Pastoral care
Siapa
?
Fisiotherapist.
Psikolog
Nurse: Perawat /
Bidan, Pain nurse,
Wound, Case
Manager
Clinical
Pharmacist.
Demonstrasi.
Bimbingan Teknis Akreditasi Internasional - KeMenKes RI Juni 2011
Pendahuluan
Edukasi diberikan oleh multidisiplin ilmu.
* Dokter spesialis
* Dokter Bangsal
* Perawat
* Ahli Gizi
* Clinical Pharmacist
* Rehab Medik
* Lain-lain
Bimbingan Teknis Akreditasi Internasional - KeMenKes RI Juni 2011
F.Dhianna.S/SHLV/Juni
PFE
Terdiri dari 6 standar
28 elemen yang diukur.
Pertanyaan ?
Praktekkan cara memberikan Edukasi kepada pasien ?
103
MMU
(Medication Management
and Use)
104
105
Penyimpanan
Pemesanan &
Pencatatan
Pengawasan
Administrasi
Penyiapan &
Pengeluaran
106
Peninjauan
Persiapan
Pemeriksaan
Pencatatan
Pengeluaran
Pengawasan
Bimbingan Teknis Akreditasi Internasional - KeMenKes RI Juni 2011
107
108
109
SQE
(Staff Qualifications
and Education)
110
Tujuan
Pimpinan rumah sakit berkolaborasi untuk menentukan
jumlah dan jenis sumber daya manusia yang dibutuhkan
untuk memenuhi misi rumah sakit
Proses rekrutmen, evaluasi, dan penetapan staf harus
dilakukan secara seragam dan terkordinasi baik
111
Fokus Area
112
1. Perencanaan
Pertimbangan khusus :
o Penentuan
jumlah
staf
dan
tingkat
113
pekerjaannya
o Adanya
ketentuan
untuk
pendidikan
staf
yang
berkelanjutan
o Pengaturan pendidikan untuk mahasiswa dalam organisasi
o Pendidikan khusus seperti teknik resusitasi
Bimbingan Teknis Akreditasi Internasional - KeMenKes RI Juni 2011
114
3. Staf Medis
Pertimbangan khusus:
o Mengatur proses kredensial untuk
semua dokter (SIP, pendidikan, training,
kompetensi, pengalaman kerja, clinical
privilege)
o Mengatur proses penetapan staf medis
sesuai dengan jenis pelayanan yang
mampu mereka berikan
o Adanya proses yang memungkinkan
adanya
evaluasi
yang
berkesinambungan
Bimbingan Teknis Akreditasi Internasional - KeMenKes RI Juni 2011
115
4. Staf Perawat
Pertimbangan khusus:
o Mengatur proses kredensial untuk semua perawat.
o Mengatur proses penetapan perawat sesuai dengan
kompetensi yang bersangkutan.
o Adanya proses yang mengevaluasi keikutsertaan para
perawat dalam program peningkatan kualitas.
o Organisasi mempunyai standar untuk melakukan
performance appraisal yang juga menilai keikutsertaan
staf dalam quality improvement program
116
117
GLD
(Governance,
Leadership and Direction)
118
GLD
(Governance, Leadership and Direction)
Pelayanan yang baik membutuhkan kepemimpinan efektif dan
mempunyai komitmen yang kuat.
Kepemimpinan yang baik harus mampu :
o Mengidentifikasi misi organisasi dan memastikan sumber daya
yang diperlukan untuk mencapai misi tersebut.
o Mengkordinasikan dan mengintegrasikan kegiatan-kegiatan.
119
Fokus Area
Governance organisasi
Leadership organisasi
120
121
1. Governance Organisasi
Terminologi :
o Governance organisasi penanggung jawab tertinggi
o Leadership - manajer senior
122
2. Leadership Organisasi
Manajer senior atau direktur bertanggung jawab atas
berjalannya organisasi yang sesuai dengan hukum dan
regulasi yang berlaku
Pimpinan organisasi menetapkan visi dan misi, dan membuat
rencana dan policy untuk mencapai visi dan misi tersebut
Pimpinan medis, keperawatan dan penunjang medis yang lain
merencanakan dan mengimplementasikan struktur organisasi
yang efektif untuk mendukung tugas dan tanggung jawab
mereka
Bimbingan Teknis Akreditasi Internasional - KeMenKes RI Juni 2011
123
2. Leadership Organisasi
Kunci leadership:
o Mengidentifikasi struktur kepemimpinan
o Pembagian tugas / tanggung jawab
o Perencanaan dengan melibatkan komunitas lokal
o Menentukan jenis pelayanan, persediaan, dan perlengkapan
untuk memberikan pelayanan yang optimal pada pasien
o Pengelolaan kontrak kontrak kerja sama
o Merancang program sumber daya manusia yang seragam
Bimbingan Teknis Akreditasi Internasional - KeMenKes RI Juni 2011
124
125
4. Etika Organisasi
Organisasi membuat sebuah kerangka kerja manajemen etika
untuk meyakinkan bahwa perawatan pasien diberikan sesuai
dengan norma-norma bisnis, keuangan, etika dan legal dan
melindungi hak-hak pasien
Kunci mengenai etika organisasi :
o
FMS
(Facility Management
and Safety)
127
Tujuan
Menyediakan fasilitas yang aman dan berfungsi baik, bagi
fasilitas fisik, peralatan medis maupun sumber daya manusia.
Pengelolaan fasilitas dan sumber daya manusia secara efektif.
Pihak manajemen harus berusaha untuk :
o Mengurangi dan mengendalikan resiko yang dapat mengancam
keselamatan pasien.
o Mencegah kecelakaan dan cedera kerja.
o Mempertahankan kondisi yang mendukung keselamatan pasien.
128
Fokus Area
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
129
130
131
132
4. Pengelolaan kegawatdaruratan
Organisasi mengembangkan dan memelihara sebuah rencana
penanganan kegawatdaruratan dan program penanganan
emergency, penyakit epidemik, dan bencana alam / lain
o Organisasi menguji respon terhadap emergency, penyakit
epidemik dan bencana
133
5. Penanggulangan kebakaran
Organisasi merencanakan dan mengimplementasikan sebuah
program untuk meyakinkan bahwa seluruh pasien,
pengunjung dan staf aman dari bahaya kebakaran, asap dan
kegawatdaruratan lain di rumah sakit
134
6. Peralatan Medis
Organisasi merencanakan dan mengimplementasikan sebuah
program untuk menginspeksi, uji coba dan pemeliharaan
peralatan medis dan hasilnya didokumentasikan
135
136
8. Pendidikan Staf
Organisasi melakukan edukasi dan training terhadap seluruh
staf mengenai peran dalam memberikan pelayanan yang
aman dan efektif
137
MCI
(Management of Communication
and Information)
138
Tujuan
Kegagalan atau gangguan dalam komunikasi merupakan
salah satu faktor yang paling sering menyebabkan insiden
pada patient safety.
139
Tujuan
Setiap organisasi harus meningkatkan kemampuan untuk :
o Mengidentifikasi informasi yang dibutuhkan
o Membentuk sistem manajemen informasi yang baik
o Merumuskan dan mengumpulkan data dan informasi
o Menganalisa data dan mengubahnya menjadi informasi yang
dapat digunakan
o Menyatukan dan menggunakan informasi yang ada
140
Fokus Area
141
142
Speak Up
143
QPS
(Quality Improvement
and Patient Safety)
144
Tujuan
Meningkatkan kualitas secara
keseluruhan yang berkesinambungan
dan mengurangi kemungkinan risiko
bagi pasien dan staf
Risiko dapat ditemukan dalam
proses klinikal dan lingkungan fisik
145
Tujuan
Pendekatan tersebut termasuk:
o Memimpin dan merencanakan
peningkatan kualitas dan proses
patient safety
o Merancang klinikal yang efektif
dan proses managerial
o Memonitor proses
o Menganalisa data
o Melaksanakan dan mempertahankan peningkatan
146
Fokus Area
147
148
149
3. Pengumpulan Data
untuk Monitor Kualitas
Pimpinan menetapkan prioritas dan memilih langkahlangkah
Service kontrak dimonitor dengan baik.
150
151
152
Pengawasan Manajerial
Langkah-langkah Managerial yang Diperlukan
Pengawasan managerial :
o Pembelian supplies (persediaan) yang diperlukan secara
rutin dan obat-obatan penting untuk memenuhi
kebutuhan pasien
o Melaporkan aktivitas-aktivitas yang diperlukan oleh hukum
dan regulasi
o Risk Management
153
Pengawasan Manajerial
Manajemen utilisasi
Harapan dan kepuasan pasien dan keluarga
Harapan dan kepuasan staff
Demografik pasien dan diagnosa klinikal
Managemen finansial
Pencegahan dan kontrol events yang membahayakan
keselamatan pasein, keluarga dan staff termasuk IPSGs
154
4. Analisa Data
Anda akan memerlukan orang-orang dengan pengalaman
dalam data display dan analisis
Perbandingan dengan diri sendiri, orang lain dan practices
terbaik sangatlah penting
Analisa root cause pada sentinel events
Pengawasan near misses
155
5. Peningkatan Proses
Mempertimbangkan area-area prioritas
Memastikan peningkatan benar-benar terjadi dan dijaga
Menggunakan strategi pengurangan resiko yang proaktif
untuk mengidentifikasi peningkatan yang diperlukan
156
PCI
(Prevention and
Control of Infections)
157
PENDAHULUAN
Pencegahan dan pengawasan Infeksi
bertujuan menurunkan setiap resiko infeksi
yang dapat ditransmisikan antara pasien,staff,
profesi kesehatan lainnya.
158
Tujuan
Pencegahan infeksi dan program control untuk mengurangi
resiko memperoleh dan menularkan infeksi
Menyusun Program-program yang efektif memiliki:
o Pimpinan yang teridentifikasi
o Staff yang terlatih dengan baik
o Metode-metode untuk identifikasi dan proactive menunjukan
resiko infeksi
o Kebijakan dan prosedur yang sesuai
o Edukasi staf
o Koordinasi keseluruh organisasi
159
Fokus Area
160
Standar PCI
Program leadership dan koordinasi
Fokus pada Program
Prosedur Isolasi
Tehnik pencegahan dan cuci tangan
Quility improvement
Patient safety
161
162
163
3. Prosedur Isolasi
Pencegahan dan prosedur yang diperlukan untuk mengatur
pasien infectious
Penanganan pasien dengan penurunan daya tahan tubuh
Tindakan yang dilakukan bila banyak pasien dengan penyakit
menular
164
4. Tehnik pencegahan
dan Hand Hygiene
Penempatan peralatan dan supplies yang dibutuhkan
Stimulasi dan memonitoring penggunaannya
Pedoman apakah yang digunakan untuk hand hygiene
165
Monitoring
Kesesuaian dengan kualitas pelayanan lainnya
Memastikan program berjalan dengan baik
Menginformasi program infection control kepada seluruh
staf
166
167
Program Edukasi
Untuk staff, dokter,pasien dan petugas yang
terlibat dalam perawatan pasien.
Jadwal
Materi orientasi dan edukasi berkala
Absensi
168
Pelaksanaan Survei
Interview : perkenalan semua anggota.
Dokumen: kebijakan, prosedur,program.
Presentasi hasil program yang telah dibuat
Tracer
Observasi kepatuhan.
169
Pelaksanaan Program
Program tahunan
Surveillance
Kebijakan dan prosedur
Evaluasi program
Analisa dan strategi perbaikan
Action Plan
170
Cakupan program
Programuntuk pasien
Program untuk staff
Program pengunjung
171
172
173
174
Implementasi IPSG
Strategi proaktif untuk mengurangi risiko kesalahan medis dan
mencerminkan praktik yang baik dan benar
Menggabungkan tools baru ke dalam persyaratan akreditasi
merupakan langkah yang signifikan
Rumah sakit bertanggung jawab akan penggunaan IPSG untuk
mengembangkan atmosfir peningkatan kualitas
yang
berkesinambungan
175
IPSG 1
IPSG 2
IPSG 3
IPSG 4
IPSG 5
IPSG 6
176
177
178
Read Back
179
180
181
182
183
125
94
85
72
66
67
51
763
perinatal death/injury
transfusion-related events
infection-related events
deaths following elopement
fires
anesthesia-related events
retained foreign objects
other
= 4064
184
Types of Errors
Wrong
procedure
Wrong
10%
person
12%
Other wrong
site
19%
Wrong side
59%
185
35
General surgery
17
Neurosurgery
13
Urology
Podiatric surgery
Oral/maxillofacial surgery
Obstetrics/gynecology
Cardiovascular-thoracic
Ophthalmology
Otolaryngology
186
19
Multiple surgeons
13
Multiple procedures
10
16
13
13
Room change
12
187
Universal Protocol
DOCUMENTS
SURGERY
SITE
EQUIPMENT
PATIENT
BODY PART
PROCEDURE
188
189
190
191
192
Patient Tracer
193
194
195
Patient Tracer
Untuk menurunkan resiko secara pro
aktif
Mengikuti perawatan, pengobatan
dan pelayanan pasien
Mengetahui
hubungan
departemen / unit
antara
196
Sistem Tracer
197
Peserta
Perawat
Dokter
Terapist
Case manager
Apoteker
Analis
198
Surveyor
Surveyor adalah Administrator rs dengan pengalaman lebih dari
20 puluh tahun, dengan background :
Perawat Senior
Dokter
Administrator
199
Dokumen
200
Pelaksanaan
Seleksi pasien (kompleks)
Mengikuti pelayanan yang telah diberikan
201
202
203
LOS
Kesamaan D/ atau test atau pemeriksaan
D/ sama beda dokter
Tes yang sama namun beda lokasi
Usia dan jenis kelamin yang sama
Resume pasien pulang
204
Kriteria
Pasien endoskopi
Pasien psikiatri
Pasien anak
Pasien dialisis
Pasien yang menggunakan fasilitas penunjang
Pasien dengan kemoterapi, pemakaian antibiotik
Pasien yang berhubungan dengan infeksi
manajemen pengobatan
ODC, Intensive Care
Home care
Pasien yang akan dipulangkan
Bimbingan Teknis Akreditasi Internasional - KeMenKes RI Juni 2011
kontrol
dan
205
Change is easy,
sustain is not easy
206
207
tentang
rumah
sakit
dan
jangkauan
pelayanannya
Orientasi tenang model dan proses peningkatan mutu
(quality improvement) yang dijalankan di rumah sakit
tersebut
208
Terimakasih
Bimbingan Teknis Akreditasi Internasional - KeMenKes RI Juni 2011