Anda di halaman 1dari 10

LAPORAN RANCANGAN KEGIATAN KKN PPM UNUD

PROGRAM PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DALAM UPAYA


PENINGKATAN KUALITAS SANITASI DAN KESEHATAN
LINGKUNGAN DESA KATUNG, KECAMATAN KINTAMANI,
KABUPATEN BANGLI
DESA
KECAMATAN
KABUPATEN
PROVINSI

: KATUNG
: KINTAMANI
: BANGLI
: BALI

Diajukan kepada LPPM UNUD


Untuk dilaksanakan sebagai kegiatan KKN PPM UNUD

Diusulkan oleh:
Peserta KKN-PPM UNUD Desa Katung

Dosen Pembimbing Lapangan:


Prof. Dr. Ir. I Nyoman Wijaya, MS.

KULIAH KERJA NYATA


PEMBELAJARAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT
UNIVERSITAS UDAYANA
TAHUN 2015

DAFTAR NAMA PESERTA KKN UNUD DESA KATUNG


I Made Ady Widyanata
I Dewa Made Adhi Hutama
Fitri Handayani
Pande Putu Gede Krisna Bayu Pramana R.
Ni Kadek Nening Andiyani
Ni Made Tuban Ening Widiana
Putu Devi Oktapiani Putri
Anak Agung Fridami Dewi
I Gede Bayu Utama Putra
I Putu Satya Kreshnanda
Gede Wahyu Pratama
Ni Putu Ruspata Bhyantari
Ni Putu Tina Astiari
I Nyoman Kreshna Raditya
Nyoman Intan Permatahati Wiguna
I Wayan Duaja Jaya
Cokorda Istri Tirta Rusmala Dewi
I Gusti Ayu Karismayati
Ni Luh Gde Ria Widyastuti
I Putu Suarna Bumi
IGA. Monica Rizki Utami
I Gede Wirawan
Nurul Farahan Suah
Umairah Sahbudin

1221305012
1203005219
1201305108
1002005071
1220025024
1002005039
1002005072
1002005008
1002005016
1002005083
1002005035
1002005143
1220025058
1002005093
1002005070
1207105054
1208505081
1205105032
1211305026
1206305100
1209005110
1204205083
1002005215
1002005195

LEMBAR PENGESAHAN
1. Judul Tema

2. Lokasi

3. Penanggung Jawab
Nama
Jabatan/pangkat/gol.
Alamat
Telepon/Hp

:
:
:
:

Program Pemberdayaan Masyarakat dalam


Upaya Peningkatan Kualitas Sistem Sanitasi dan
Kesehatan Lingkungan Desa Katung, Kecamatan
Kintamani, Kabupaten Bangli.
Desa Katung, Kecamatan Kintamani, Kabupaten
Bangli.
I Gede Wirawan
Br. Pujung Kelod, Sebatu, Tegalalang, Gianyar
085739106605

Email
4. Lembaga Pengusul
5. Lembaga Mitra
Nama Lembaga
Penanggung Jawab
Jabatan
Alamat/ Tlp.
6. Dosen Pembimbing
Nama
Fakultas
Alamat/Tlp.
7. Jumlah Mahasiswa
8. Biaya yang Diusulkan
Jumlah Total Biaya
Sumber Dana

:
:

igdwirawan@yahoo.co.id
LPPM UNUD

:
:
:
:

Desa Katung, Kintamani, Bangli


I Wayan Warsana
Kepala Desa
Desa Katung/xxxxxx (tanya wira)

:
:
:
:
:
:
:

Prof. Dr. Ir. I Nyoman Wijaya, MS.


Fakultas Pertanian
Xxxxxxxxxxx (tanya nena) /081338567146
24 Orang

Xxxxxx (tanya intan)


Swadaya Mahasiswa
LPPM Udayana, Donatur, Sponsor (Kalau ada)
9. Periode Pelaksanaan
: Juli - Agustus 2015
Denpasar, 27 Juli 2015
Mengetahui,
Penanggung Jawab,
DPL KKN PPM Unud Desa Katung
Ketua KKN PPM Unud Desa Katung

(Prof. Dr. Ir. I Nyoman Wijaya, MS.)


NIP.195612071984031001

(I Gede Wirawan)
NIM. 1204205083

Menyetujui,
Kepala Pusat KKN PPM
Universitas Udayana
DESKRIPSI KEGIATAN
(Ir. I Ketut Kartha Dinata, M.S)
NIP. 195112311980031008
A. JUDUL KEGIATAN
Kegiatan KKN-PPM XI Universitas Udayana tahun 2015 yang akan
dilaksanakan di Desa Katung, Kecamatan Kintamani, Kabupaten Bangli
memiliki program dengan judul Program Pemberdayaan Masyarakat Dalam
Upaya Peningkatan Kualitas Sanitasi Dan Kesehatan Lingkungan Desa
Katung, Kecamatan Kintamani, Kabupaten Bangli.
B. LATAR BELAKANG KEGIATAN
Desa Katung merupakan
Menyetujui,salah satu desa yang terletak di Kecamatan
Ketua Jurusan Farmasi FMIPA
Kintamani Kabupaten
Bangli Bali. Secara geografis Desa Katung berlokasi
Universitas Udayana

(Dr.rer.nat.I M.A.G.Wirasuta,M.Si., Apt.)


NIP. 196804201994021001

30 kilometer di utara Kota Bangli dan 10 kilometer dari kantor kecamatan.


Desa Katung terdiri dari 1 banjar yakni Banjar Katung yang berpenduduk
1543 jiwa (357 Kepala Keluarga) dengan mayoritas berada pada grafik usia
produktif dan tinggal tersebar dengan pola linear di antara jalan dan
pekebunan. Luas daerah Desa Katung adalah sekitar 280 hektar dan
berbatasan di sebelah utara dengan Desa Bayung Gede, di sebelah selatan
dengan Desa Banua, di sebelah barat dengan Desa Mangguh dan di sebelah
timur dengan Desa Abuan.
Secara topografi Desa Katung terletak di ketinggian 700-900 meter di atas
permukaan laut dimana rata-rata curah hujan 1324,24 mm/tahun. Hal ini
menyebabkan Desa Katung memiliki suhu yang dingin, yaitu 19-23C. Pada
umumnya lahan di Desa Katung berjenis tanah regosol vulkan yang
mempunyai struktur tanah lempung berpasir. Dengan suhu yang sejuk dan
keadaan yang sesuai, lahan di Desa Katung sangat cocok digunakan untuk
perkebunan, khususnya tanaman jeruk. Selain fokus pada perkebunan jeruk,
petani di Desa Katung juga membudidayakan tanaman pangan/palawija (padi
gogo, jagung, ubi jalar, ubi kayu, talas), tanaman hortikultura (kubis, sawi
putih, tomat, cabai, buncis, pisang), dan tanaman hutan (albesia, mahoni,
bambu). Selain bercocok tanam, mata pencaharian lain yang digeluti
penduduk Desa Katung adalah sebagai peternak (sapi, ayam, babi, ikan lele),
pedagang, pegawai negeri dan pegawai swasta. Meskipun demikian, sektor
pertanian tetap menjadi perhatian utama, dimana 90% penduduknya bermata
pencaharian sebagai petani sehingga terbentuk banyak Gabungan Kelompok
Tani (Gapoktan) di Desa Katung.
Seiring dengan peningkatan kebutuhan masyarakat baik dalam hal ketahanan
pangan, kesehatan, sarana fisik, peningkatan produksi, hingga masalah sosial
budaya diperlukan pembelajaran dan pemberdayaan secara tepat guna untuk
mengembangkan potensi-potensi yang ada di Desa Katung. Diadakannya
KKN-PPM XI (Kuliah Kerja Nyata Pembelajaran Pemberdayaan
Masyarakat) Universitas Udayana tahun 2015 di Desa Katung diharapkan
dapat menerapkan ilmu pengetahuan dan teknologi dalam menghadapi dan

memberikan solusi dari permasalahan yang muncul. Berdasarkan hal ini,


diperlukan sinkronasi antara program KKN-PPM dengan kebutuhan dan
permasalahan yang ada di Desa Katung dengan melakukan survey dan
identifikasi awal serta penyusunan skala prioritas permasalahan melalui
pengumpulan data. Hal yang dilakukan agar program tersebut berjalan efektif
yaitu diperlukan adanya regulasi melalui pendampingan oleh perguruan tinggi
maupun dari masyarakat itu sendiri. Fungsi dari pendampingan ini adalah
sebagai inisiator, motivator, fasilitator, innovator, dan komunikator dalam
pembangunan Desa Katung secara luas dan terarah.
Hasil observasi dan studi awal di Desa Katung, didapatkan permasalahan
dalam hal sanitasi dan kesehatan lingkungan. Selain itu penanggulangan
hama merupakan problema yang masih belum dapat dipecahkan. Hal lain
yang menjadi sorotan yakni tidak optimalnya hasil produksi pangan dan
peternakan serta tidak tersedianya sarana maupun fasilitas yang menunjang
kebersihan dan keindahan desa. Pengelolaan dan pemilahan sampah yang
masih dipandang belum tepat serta minimnya fasilitas kebersihan, menjadikan
lahan di Desa Katung menjadi tempat yang strategis bagi perkembangbiakan
hama dan penyakit. Sampah organik yang berasal dari hewan ternak dan
pertanian dikondisikan sebagai pupuk oleh petani, yang sebagian besar
menggarap lahan perkebunan jeruk. Namun, sampah dalam bentuk kotoran
ternak dan sisa tanaman yang selama ini dibiarkan membusuk secara alami
menimbulkan permasalahan baru, yaitu meningkatnya populasi lalat.
Jangkauan lalat-lalat tersebut tidak hanya pada areal perkebunan, melainkan
menjangkau masuk sampai rumah warga. Terlebih lagi dengan tidak
tersedianya jamban keluarga yang sehat dan minimnya pengetahuan
(terutama pada anak-anak) mengenai Perilaku Hidup Bersih dan Sehat
(PHBS) meliputi cara mencuci tangan yang baik dan benar, menjadikan
kesehatan sebagai suatu hal yang rentan. Oleh karena itu diperlukan program
pemberdayaan masyarakat dalam upaya peningkatan kualitas sanitasi dan
kesehatan lingkungan Desa Katung. Strategi pemberdayaan masyarakat
sangat dibutuhkan dalam penanggulangan dan pencegahan penyakit. Hal
paling sederhana yang dapat dilakukan adalah melakukan edukasi dan

persuasi yang turut serta melibatkan masyarakat mulai dari anak-anak,


pemuda-pemudi, kepala keluarga dan ibu rumah tangga hingga pengurus desa
dalam pemanfaatan potensi desa secara arif, bijaksana dan berwawasan
kesehatan lingkungan.
Melihat kondisi satu-satunya sekolah yang ada di Desa Katung, yaitu SD
Negeri 1 Katung, nampaknya tingkat pengetahuan siswa-siswi maupun
penghuni sekolah lainnya terhadap Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS)
masih kurang. Hal ini dikarenakan langkanya ketersediaan air, sarana fisik
yang tidak memadai serta budaya yang diwariskan tidak berlandaskan
kesehatan. Oleh karena itu, dibutuhkan pengadaan sarana kebersihan dan
pembinaan lebih lanjut terkait PHBS di sekolah, sehingga siswa-siswi
tersebut nantinya diharapkan mampu menjadi leader di lingkungan sekolah
maupun di rumah dan menjadi agen perubahan dalam meningkatkan kualitas
hidup ke depannya, melalui penerapan ilmu pentingnya hidup bersih dan
sehat. Tidak hanya tentang sanitasi dan kesehatan lingkungan, kini peran
Posyandu serta Puskesmas sebagai ujung tombak kesehatan diri masyarakat
juga terabaikan. Polemik ini terlihat dari sedikitnya kunjungan masyarakat
untuk memeriksakan diri maupun melakukan general check up serta
membawa anaknya ke Posyandu yang diadakan sebulan sekali. Peningkatan
pemahaman masyarakat mengenai Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS)
serta pentingnya peran Posyandu menjadi suatu prioritas, mengingat
pembangunan desa tidak akan berjalan dengan baik tanpa jiwa dan
lingkungan yang sehat.
Dari segi pertanian dan peternakan, sebagian besar penduduk Desa Katung
mengeluhkan sulitnya mengatasi hama yang muncul di desa. Keterampilan
dan pengetahuan yang kurang dalam menghadapi jenis-jenis hama yang baru,
kembali menjadi persoalan. Meskipun telah terbentuk Gabungan Kelompok
Tani (Gapoktan), namun tidak semua anggotanya sempat mengikuti
penyuluhan dan pelatihan bercocok tanam. Kegiatan peternakan yang terdapat
di Desa Katung secara umum juga hanya sebatas perkembangbiakan dan
aktivitas jual beli ternak. Sementara dalam pemeliharaan ternak tersebut,
masyarakat desa mengalami kewalahan, khususnya dalam hal kesehatan

hewan. Potensi lain yang tidak kalah penting tekait dengan lingkungan desa
Katung adalah aspek tata ruang dan keindahan desa. Letak Desa Katung yang
menghubungkan jalur kota besar (Denpasar, Gianyar) ke objek wisata dan
tempat persembahyangan yang terletak di Kintamani, menjadikan Desa
Katung sering dilewati wisatawan. Penataan tanaman-tanaman hias di jalan
serta keberadaan taman desa menjadi suatu hal yang perlu mendapat
perhatian sebagai cikal-bakal untuk menarik wisatawan berekunjung ke Desa
Katung. Wilayah yang sejuk dan dikelilingi kebun jeruk akan menjadikan
pariwisata sebagai salah satu aset, jika tata ruang desa dikelola dengan baik
dan indah.
Pembelajaran dan pemberdayaan masyarakat sangat diperlukan baik dalam
peningkatan kesehatan khususnya sanitasi dan kesehatan lingkungan,
penguasaan teknologi, kemampuan manajemen, wawasan kewirausahaan dan
budidaya, maupun kemampuan dalam membangun jaringan kemitraan untuk
pemasaran potensi wilayah Desa Katung. Berdasarkan hal tersebut,
direncanakan beberapa program interdispliner dari mahasiswa KKN-PPM XI
Universitas Udayana tahun 2015 dengan tema Program Pemberdayaan
Masyarakat Dalam Upaya Peningkatan Kualitas Sanitasi Dan Kesehatan
Lingkungan Desa Katung, Kecamatan Kintamani, Kabupaten Bangli.
Melalui program ini diharapkan mahasiswa KKN-PPM dan dosen
pembimbing serta masyarakat dapat menggali dan menganalisis potensi
sumber daya alam serta mengintervensi sumber daya manusia dan instansi
terkait sehingga menjadikan Desa Katung yang produktif dengan berwawasan
kesehatan lingkungan.
C. RUMUSAN MASALAH
Rumusan masalah pada kegiatan KKN-PPM XI Universitas Udayana di Desa
Katung tahun 2015 adalah sebagai berikut:
1. Kurangnya pemahaman dan kesadaran masyarakat mengenai Perilaku Hidup
Bersih dan Sehat.
2. Kurangnya pemahaman dan kesadaran masyarakat dalam memilah serta
mengelola sampah secara ramah lingkungan.

3. Kurangnya pemahaman dan kesadaran masyarakat mengenai pentingnya


peran Posyandu di desa.
4. Kurangnya pemahaman masyarakat dalam mengatasi serangan hama dan
penyakit tanaman serta pengaplikasian pestisida yang tepat.
5..
6.
D. TUJUAN KEGIATAN
Berdasarkan identifikasi permasalahan, maka kegiatan KKN-PPM XI
Universitas Udayana di Desa Katung tahun 2015 ini ditujukan untuk
menanggulangi permasalahan yang diuraikan sebagai berikut:
1. Meningkatkan pemahaman dan kesadaran masyarakat mengenai Perilaku
Hidup Bersih dan Sehat.
2. Meningkatkan pemahaman dan kesadaran masyarakat dalam memilah serta
mengelola sampah secara ramah lingkungan.
3. Meningkatkan pemahaman dan kesadaran masyarakat mengenai pentingnya
peran Posyandu di desa
4. Meningkatkan pemahaman masyarakat dalam mengatasi serangan hama dan
penyakit tanaman serta pengaplikasian pestisida yang tepat.
5. ..
6. Mewujudkan lingkungan yang bersih, nyaman, indah, dan rindang, guna
menjaga kelestarian lingkungan.
7.

Meningkatkan kepedulian dan empati mahasiswa kepada permasalahan


masyarakat ekonomi lemah, sehingga terjadi perubahan perilaku mahasiswa,
institusi, dan kelompok sasaran yang dituju untuk dikembangkan oleh
program KKN PPM

E. BIDANG KEGIATAN
Berdasarkan rancangan program-program kegiatan yang akan dilaksanakan,
maka kegiatan mahasiswa KKN-PPM XI Universitas Udayana tahun 2015 di
Desa Katung mencakup bidang di bawah ini:
1. Kesehatan Masyarakat
2. Peningkatan Produksi

3. Prasarana Fisik
4. Sosial Budaya

F. RENCANA DAN JADWAL KEGIATAN


Waktu yang diperlukan untuk melaksanakan kegiatan KKN-PPM XI
Universitas Udayana tahun 2015 ini adalah 1 bulan (1 Agustus 31 Agustus
2015) dengan tahapan sebagai berikut:
1. Tahap Persiapan
Tahap persiapan terdiri dari penjajagan lokasi, pertemuan tim KKN PPM
beserta dosen pembimbing dengan anggota masyarakat serta kepala desa
atau pengurus desa setempat, serta mengurus surat izin kegiatan kepada
masyarakat dan instansi terkait. Selain itu, dilakukan juga diskusi bersama
dosen pembimbing dan persiapan kebutuhan yang diperlukan selama
kegiatan di desa. Tahap persiapan dilakukan pada pra-KKN dan minggu
pertama pelaksanaan KKN-PPM pada Bulan Agustus 2015.
2. Tahap Pelaksanaan
Tahap pelaksanaan program dilakukan mulai minggu awal hingga minggu
ketiga KKN-PPM pada Bulan Agustus 2015. Tahap pelaksanaan meliputi
pelaksanaan kerja lapangan, penyuluhan, pelatihan dan simulasi serta
pemantauan. Pelaksanaan kegiatan pendukung (program bantuan) dan
evaluasi kegiatan dengan cara wawancara langsung kepada peserta dan
perangkat desa yang ikut serta dalam kegiatan.
3. Tahan Penyusunan Laporan dan Pelaporan
Tahapan ini dilakukan pada minggu keempat KKN-PPM. Dalam tahap ini
dilakukan pelaporan dan diskusi hasil kegiatan, penyusunan laporan,
pertanggungjawaban

anggaran,

penggandaan

laporan

kegiatan,

dan

penyerahan laporan kegiatan kepada pihak-pihak yang bertugas mengevaluasi


laporan kegiatan KKN-PPM XI Universitas Udayana tahun 2015.
G. RENCANA EVALUASI
Penilaian hasil yang dicapai dari pelaksanaan program pada setiap bidang,
dilakukan dengan melihat respon serta tanggapan dari masyarakat Desa
Katung baik selama kegiatan berlangsung maupun saat akhir kegiatan. Pada

beberapa program kegiatan seperti penyuluhan, evaluasi juga dilakukan


dengan melakukan tes maupun simulasi untuk mengetahui tingkat
pemahaman dan penyerapan materi oleh masyarakat. Wawancara langsung
kepada pengurus desa saat akhir kegiatan diperlukan untuk memperbaiki
kekurangan selama menjalankan program di lapangan sehingga dapat
dikoreksi ke depannya. Antusiasme dan tingkat kehadiran selama kegiatan
berlangsung juga menjadi salah satu bahan evaluasi untuk mengetahui sejauh
mana minat dan dukungan masyarakat Desa Katung terhadap programprogram yang dicanangkan oleh peserta KKN PPM.

Anda mungkin juga menyukai