1. Latar Belakang
Seiring dengan berkembangnya ilmu pengetahuan teknologi
saat in menyebabkan besarnya kebutuhan energi terutama energi
listrik yang paling banyak digunakan hingga saat ini. Energi listrik
mempunyai banyak keunggulan dibanding energi yang lain. Hal ini
lah yang menyebabkan energi listrik menjadi salah satu pilihan
utama dalam pemanakaian energi saat ini.
Karena tingginya kebutuhan tenaga listrik tersebut, maka
dibutuhkan suatu sistem untuk mengelola energi listrik yang baik
agar energi listrik ini dapat tersalurkan dengan baik dan digunakan
oleh masyarakat secara maksimal guna memenuhi kebutuhan energi
listrik saat ini maupun di masa yang akan datang.
Salah satu bagian sistem tenaga listrik mempunyai peranan
penting dalam pendistribusian energi listrik dari pusat pembangkit
listrik sampai ke konsumen adalah sistem distribusi. Dalam sistem
distribusi mempunyai satu komponen yang memiliki peranan penting
yaitu transfirmator dan jaringan distribusinya.
Sistem distribusi mempunyai peranan penting sebagai
komponen dari sistem listrik khususnya dalam penyaluran tenaga
listrik ke konsumen, maka perlu dilakukan suatu studi dan
pengembangan yang bertujuan untuk memaksimalkan pemenuhan
kebutuhan energi listrik terhadap konsumen.
2. Rumusan Masalah
1) Apa pengertian dan tujuan dari sistem distribusi tenaga listrik?
2) Bagian bagian dalam sistem distribusi tenaga listrik?
3) Apa saja perbedaan gardu distribusi luar dengan gardu
distribusi dalam?
4) Apa saja komponen yang ada di gardu distribusi luar dan
dalam?
Bab 2
Pendahuluan
1. Sistem Distribusi
Sistem Distribusi merupakan bagian dari sistem tenaga listrik
yang terdiri atas 3 komponen utama yaitu bagian pembangkit,
bagian transmisi, dan yang terakhir bagian distribusi. Sistem
distribusi berguna untuk menyalurkan tenaga listrik dari sumber
daya listrik besar sampai ke konsumen.
Fungsi dari sistem distribusi ini adalah:
1) Pembagian atau penyaluran tenaga listrik ke beberapa tempat
(pelanggan
2) Merupakan sub sistem tenaga listrik yang langsung
berhubungan dengan pelanggan, karena catu daya pada
pusat-pusat beban (pelanggan) dilayani langsung melalui
jaringan distribusi.
Tenaga listrik yang dihasilkan oleh pembangkit listrik besar
dengan tegangan dari 11 kV sampai 24 kV dinaikan tegangannya
oleh gardu induk dengan transformator penaik tegangan menjadi
70 kV ,154 kV, 220 kV atau 500 kV kemudian disalurkan melalui
saluran transmisi. Tujuan menaikkan tegangan ialah untuk
memperkecilkerugian daya listrik pada saluran transmisi, dimana
dalam hal ini kerugian dayaadalah sebanding dengan kuadrat arus
yang mengalir (I kwadrat R). Dengan dayayang sama bila nilai
tegangannya diperbesar, maka arus yang mengalir semakin kecil
sehingga kerugian daya juga akan kecil pula.
Dari saluran transmisi, tegangan diturunkan lagi menjadi 20
kV dengan transformator penurun tegangan pada gardu induk
distribusi, kemudian dengan sistem tegangan tersebut penyaluran
tenaga listrik dilakukan oleh saluran distribusi primer. Dari saluran
distribusi primer inilah gardu-gardu distribusi mengambil tegangan
untuk diturunkan tegangannya dengan trafo distribusi menjadi
sistem tegangan rendah, yaitu 220/380 Volt. Selanjutnya
disalurkan oleh saluran distribusi sekunder ke konsumenkonsumen.
2. Pengelompokan Jaringan Distribusi Tenaga Listrik
Untuk kemudahan dan penyederhanaan, lalu diadakan
pembagian serta pembatasan-pembatasan seperti pada Gambar
dibawah:
Daerah I : Bagian pembangkitan (Generation)
Daerah II : Bagian penyaluran (Transmission) , bertegangan tinggi
(HV,UHV,EHV)