: 14.25 WITA
IDENTITAS
Nama
: Ny. M
Umur
: 19 tahun
Umur
: 21 tahun
Alamat
Alamat
:Jl.Juanda No.30
Pekerjaan
: IRT
Pekerjaan
: Wiraswasta
Agama
: Islam
Agama
: Islam
Pendidikan
: SMA
Pendidikan
: SMA
ANAMNESIS
GIP0A0
HPHT : 05-02-2016
Menarche
: 12 tahun
TP
Perkawinan
: 1 tahun
: 12-06-2017
Keluhan Utama
belakang
Riwayat Penyakit Sekarang
Pasien masuk IGD Kebidanan dengan keluhan sesak nafas disertai dada
terasa berat dan nyeri perut tembus belakang, sejak 10 jam sebelum masuk rumah
sakit, pelepasan lendir (+), darah (-), air (-) sejak 1 hari yg lalu. Mual (-), muntah
(-), pusing (-), sakit kepala (-).batuk berlendir (+).
Sebelumnya, pasien memiliki riwayat asthma yang diderita sejak kecil.
Sesak nafas timbul pada saat pasien terkena udara dingin. Selama kehamilan ini
dalam sebulan biasanya pasien mengeluhkan mengalami sesak nafas sebanyak 2
kali dan kadang tidak menentu akan tetapi tidak dirasakan setiap hari.
A. PEMERIKSAAN FISIK
KU
: Sedang
Kesadaran
: Kompos mentis
BB
: 50 Kg
TB
: 155 cm
TTV :
Tek. Darah
: 110/70 mmHg
Nadi
: 100x/menit
Respirasi
: 30x/menit
Suhu
: 36,7C
Thorax
:
I : retraksi dinding dada (+), sikatriks (-)
P : Vocal fremitus simetris kiri dan kanan
P : Hipersonor +/+
A : Bunyi pernapasan vesikular +/+, rhonki -/-, wheezing +/+. Bunyi jantung
I/II murni reguler
PemeriksaanObstetri :
PemeriksaanLuar
-
Palpasi abdomen:
-
Leopold I
cm.
-
Leopold II
Leopold III
kepala.
-
Leopold IV
: konvergen
DJJ
HIS
Pergerakan Janin : +
2
Janin Tunggal
TBJ
: +
: 2635 gr
PemeriksaanDalam
Vulva/Vagina
: Lesi tidak ada
Porsio
: Lunak, Tipis
Pembukaan
: 2-3 cm
Pengeluaran
: Lendir (-), Darah (+), Air (-)
Penurunan Kepala : Hodge I
B. PEMERIKSAAN PENUNJANG
Darah rutin:
Parameter
Hasil
Satuan
Range Normal
WBC
RBC
HGB
HCT
MCV
MCH
MCHC
PLT
RDW-CV
RDW-SD
NEUT %
LYM %
12,3
3.87
8,6
27,6
71
22,3
31,3
425
66,6
25,5
103/uL
106/uL
g/dL
%
fL
pg
g/dL
103/uL
%
fL
%
%
4,8 10,8
4,7 6,1
14 18
42 52
80 99
27 31
33 37
150 450
11,5 14,5
37 54
40 74
19 48
C. PERMASALAHAN
Pada kasus ini, perempuan 19 tahun dengan GIP0A0 dengan usia
kehamilan 37-38 minggu datang dengan keluhan sesak nafas dan terasa
3
berat yang disertai sakit perut tembus belakang dan pengeluaran lendir dari
jalan lahir. Dari pemeriksaan fisik dan obstetri didapatkan suara
pernapasan Wheezing (+/+), serviks membuka 1 cm, portio tipis,
penurunan kepala Hodge 1, ketuban utuh. Pasien memiliki riwayat asthma
sebelumnya dan selama kehamilan mendapatkan serangan sebanyak 2x
setiap bulanya dan kadang tidak menentu. sebelumnya pasien sudah
menghirup obat yang biasa digunakan ketika serangan terjadi akan tetapi
tidak memberikan perubahan oleh karena itu pasien segera ke Rumah
sakit.
D. DIAGNOSA
GIP0A0 + Gravid 37-38 minggu + Inpartu kala I fase laten + Asthma
Bronchial Persisten Ringan
E. PENATALAKSANAAN
Intervensi perawatan :
Rencana rawat inap
Rencana Melakukan persalinan normal
Istrahat yang cukup
Observasi BJF, HIS, dan kemajuan persalinan
Melakukan pemeriksaan Fungsi Paru melalui Spirometri
Konsul Interna
Intervensi pengobatan
O2 2-4 Lpm
IVFD RL 28 Tpm
Nebulizer Beta-agonis inhalasi (Salbutamol 1 flc), Jika tidak
membaik pemberian salbutamol inhalasi dapat diulangi sebanyak
PEMBAHASAN
Pada kasus ini, pasien GIP0A0 dengan usia kehamilan 37-38 minggu
datang dengan keluhan sesak nafas dan dada terasa berat, disertai batuk berlendir.
Sebelum kehamilan, pasien memiliki riwayat asthma dan selama kehamilan
mendapatkan serangan sebanyak 2x setiap bulanya akibat cuaca dingin dan
kadang tidak menentu. Dari pemeriksaan fisik didapatkan Suara pernapasan
tambahan berupa Wheezing (+/+), Dari hasil pemeriksaan terhadap pasien, hal
tersebut sesuei dengan teori untuk Asthma bronchial Persisten Ringan, yaitu
Bersifat episodik, seringkali reversibel dengan atau tanpa pengobatan, Gejala
berupa batuk, sesak napas, rasa berat di dada dan diawali oleh faktor pencetus
yang bersifat individu, serta bunyi pernapasan tambahan berupa Wheezing (+/+)
yang dirasakan >1x/ mgg, tetapi < 1x/hari, Gejala malam >2x/bln tetapi <1x/
minggu, Pasien juga datang dengan keluhan sakit perut tembus belakang dan
pengeluaran lendir dari jalan lahir. Dari pemeriksaan obstetri didapatkan serviks
membuka 1 cm, portio tipis, penurunan kepala H1, ketuban utuh, yang
menandakan pasien masuk dalam fase inpartu kala I fase laten. [1,2,3]
Intervensi Perawatan yang diberikan terhadap pasien berupa rencana rawat
inap, mengobservasi BJF, HIS, dan kemajuan persalinan, dan melakukan
persalinan normal dikarenakan pada saat pemeriksaan obstetri dilakukan pasien
memasuki masa persalinan fase I kala fase laten. Pemeriksaan Selama kehamilan
berat penyakit asma dapat berubah sehingga penderita memerlukan pengaturan
jenis dan dosis obat asma yang dipakai. Penelitian retrospektif memperlihatkan
bahwa selama kehamilan 1/3 penderita mengalami perburukan penyakit, 1/3 lagi
menunjukkan perbaikan dan 1/3 sisanya tidak mengalami perubahan. Meskipun
selama kehamilan pemberian obat-obat harus hati-hati, tetapi asma yang tidak
terkontrol bisa menimbulkan masalah pada bayi berupa peningkatan kematian
perinatal, pertumbuhan janin terhambat dan lahir prematur, peningkatan insidensi
operasi caesar, berat badan lahir rendah dan perdarahan postpartum. Prognosis
bayi yang lahir dari ibu menderita asma tapi terkontrol sebanding dengan
prognosis bayi yang lahir dari ibu yang tidak menderita asma. Oleh sebab itu
mengontrol asma selama kehamilan sangat penting untuk mencegah keadaan yang
tidak diinginkan baik pada ibu maupun janinnya. Melakukan pemeriksaan fungsi
paru melalui spirometry bertujuan untuk menilai PEFR (peak expiratory flow
rate) atau FEV1( Forced expiratory volume in 1 second),secara kontinu
merupakan ukuran terbaik untuk menilai keparahan [1,2,3]
DAFTAR PUSTAKA
1. Sarwono,P, dkk, 2010. Ilmu Kebidanan. PT Bina Pustaka Sarwono
Prawirohardjo, Jakarta
2. Cunningham.F.G, et all. 2013. Obstetri Wiiliams. Edisi 23. Volume 2. Badan
Penerbit EGC : Jakarta