Anda di halaman 1dari 3

No

Hole
Problem

Pengertian

1.

Swelling

2.

Lost
Hilangnya
Circulation sebagian atau
seluruh lumpur
pemboran
kedalam formasi.

Mengecilnya
ukuran diameter
lubang
diakibatkan oleh
clay yang
mengembang,

Penyebab

Tanda-Tanda

Pencegahan

Hidrasi filtrate
lumpur yang
berupa air (Water
Base Mud)
kedalam formasi
clay yang mudah
mengembang.

Terjepitnya
drillstring
sehingga
mengakibatkan
drillstring sulit
untuk digerakan,
kadar padatan
pada lumpur
meningkat yang
berakibat naiknya
viskositas lumpur.
Berkurangnya
volume lumpur
pada mud tank.

Menggunakan
lumpur dengan bahan
dasar minyak
pelumas (Oil Base
Mud) sehingga
mengurangi
terjadinya invasi clay
oleh air.

Pembesaran lubang
menggunakan reamer
agar ukuran diameter
lubang kembali susuai
yang dikehendaki.

Menjaga berat
lumpur agar tidak
melebihi batas
gradient rekah
formasi yang
dijinkan sehingga
tekanan hidrostatis
yang dihasilkan tidak
terlalu besar dari
tekanan formasinya,
hindari pressure
surge pada saat pahat
berada di bottom.

Melakukan Squeeze
cementing pada zona
yang dianggap rekah,
mengurangi tekanan
pompa, mengurangi berat
lumpur, dan mengurangi
tekanan surge pada
lubang bor, Injeksi
lumpur yang telah
ditambahkan dengan
LCM (lost circulation
material), Blind Drilling.

Adanya celah
terbuka yang
cukup besar
didalam lubang
bor, yang
memungkinkan
lumpur untuk
mengalir kedalam
formasi, dan
tekanan lubang
bor lebih besar
dari tekanan
formasi,
memasang
intermediate
casing pada
tempat yang salah,
pelanggaran
downhole

Penanggulangan

Keterangan

pressure, surge
effect.

3.

Kick

Masuknya fluida
formasi kedalam
lubang sumur
diakibatkan
tekanan
hidrostatis kolom
sumur lebih kecil
dari tekanan
formasinya.

4.

Pipe
Sticking

Tejepitnya pipa
didalam lubang
sumur.

5.

Key
Seating

Pipa terjepit
karena key seat
terjadi pada saat
mencabut

Tekanan
hidrostatis lumpur
lebih kecil dari
tekanan
formasinya
(overbalance),
zona overpressure,
menembus lapisan
garam (salt dome),
swab effect,
Swelling,
slounghing,
caving, mud cake
yang terlalu tebal,
diameter DC yang
dipakai terlalu
besar (clearance
mengecil),
terdapatnya junk
(bagian kecil/
equipment yang
jatuh masuk
kedalam lubang
bor) .
Dog leg yang
begitu tajam
(perubahan sudut
kemiringan lubang

Bertambahnya
level volume
lumpur pada mud
tank, rate of
penetration naik,
densitas lumpur
berkurang,

Menjaga agar
densitas lumpur tidak
terlalu kecil dari
tekanan formasinya.

Menambahkan weighting
material (barite,
galena,ilmenite dll) agar
densitasnya seimbang.

Beban drillstring
bertambah,
drillstring sulit
digerakkan,
diangkat dan
diturunkan.

Mencegah terjadinya
swelling dengan
menggunakan
lumpur berbahan
dasar minyak (oil
base mud),
mengontrol kadar
padatan dalam
lumpur agar tidak
terlalu tinggi,
menjaga aliran tetap
laminar pada lubang
open hole ketika
sirkulasi.
Menghindari
terjadinya dog leg,
meminimalkan rotasi
pipa, berhati-hati

Menggunakan jars
sebagai alat pemberi gaya
sentakan keatas yang
dipasang pada drillstring.

Rangkaian tidak
bisa diangkat,
tekanan pompa
normal, rangkaian

Metode tarikan (stretch


method), metode surging
(pipa U), back off dan
string shot.

6.

Blow out

rangkaian/
terjepitnya pipa
disebabkan dog
leg (perubahan
sudut kemiringan
lubang dan sudut
arah lubang yang
mendadak).
Semburan gas,
minyak, atau
fluida lain secara
acak tak
terkendali dari
dalam sumur ke
udara yang
merupakan
kelanjutan dari
Kick.

dan sudut arah


lubang secara
mendadak)

masih bisa
diputar, kenaikan
torsi

dalam mendesign
BHA, memasang
jars pada lokasi.

Bop tidak bekerja


dengan baik pada
saat dioperasilkan
menutupan sumur,
rig crew tidak
melakukan operasi
mematikan sumur
secara benar, kick
yang dibiarkan
terlalu lama.

Drilling break,
perubahan
parameter bor
seperti SPM
pompa, tekanan
pompa dan lainlain, terjadi
kenaikan torque,
perubahan ukuran
cutting menjadi
besar, kenaikan
temperature fluida
secara mencolok
pada flowline, gas
cutting.

Melakukan prosedur
mematikan sumur
dengan benar,

Reference:
Baker Hudges INTEQ Drilling Engineering Workbook

Adams, Neal, How to Control Differential Pipe Sticking - 5 Part Series,


Petroleum Engineer, Sept 77 - Feb 78
Rubiandini,Rudi.2002.Teknik Operasi Pemboran. ITB : Bandung

Driller methods, Wait and


weight methods,
Concurent methods

Anda mungkin juga menyukai