PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang
Gagal jantung menjadi masalah kesehatan masyarakat yang utama
usia
lanjut
dunia
bertambah
dengan
cepat
dibanding
Page 1
jantung ?
8. Bagaimana Asuhan Keperawatan pasien dengan gagal jantung ?
1.3
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
Tujuan
Untuk mengetahui Definisi dari gagal jantung
Untuk mengetahui Etiologi dari gagal jantung
Untuk mengetahui Patofisiologi dar i gagal jantung
Untuk mengetahui Manifestasi Klinis dari gagal jantung
Pemeriksaan Penunjang pada gagal jantung
Komplikasi yang mengikuti gagal jantung
Penatalaksanaan dan Penanganan pasien dengan gagal jantung
Asuhan Keperawatan pasien dengan gagal jantung
Sistem Cardiovaskuler
Page 2
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Definisi
CHF adalah suatu kegagalan jantung dalam memompa darah untuk
memenuhi kebutuhan tubuh (Purnawan Junadi, 1982).
Kegagalan jantung kongestif adalah suatu kegagalan pemompaan
(di mana cardiac output tidak mencukupi kebutuhan metabolik tubuh),
hal ini mungkin terjadi sebagai akibat akhir dari gangguan jantung,
pembuluh darah atau kapasitas oksigen yang terbawa dalam darah
yang mengakibatkan jantung tidak dapat mencukupi kebutuhan
oksigen pada berbagai organ (Ni Luh Gede Yasmin, 1993).
Gagal jantung kongestif (CHF) adalah keadaan patofisiologis berupa
kelainan fungsi jantung, sehingga jantung tidak mampu memompa
darah
untuk
memenuhi
kebutuhan
metabolisme
jaringan
atau
darah
dalam
kebutuhan
jaringan
jumlah
terhadap
yang
oksigen
cukup
dan
untuk
nutrien.
kelainan
berakibat
darah
jantung
gagal
memompakan
memenuhi
(Diane
fungsi
untuk
C.
jantung
memenuhi
disertai
peninggian
tekanan
pengisian
ventrikel
kiri
(Braundwald).
Gagal jantung kongestif adalah ketidakmampuan jantung untuk
memompa darah yang adekuat untuk memenuhi kebutuhan jaringan
akan oksigen dan nutrisi (Smeltzer & Bare, 2001), Waren & Stead
dalam Sodeman,1991), Renardi, 1992).
2.2 Etiologi
1. Aterosklerosis koroner
Sistem Cardiovaskuler
Page 3
ke
otot
jantung.
Terjadi
hipoksia
dan
asidosis
(akibat
beban
kerja
jantung
dan
pada
gilirannya
yang
ssecara
langsung
mempengaruhi
jantung.
atau
metabolik
dan
abnormalita
elektronik
dapat
Sistem Cardiovaskuler
Page 4
2.3
Patofisiologi
Patofisiologi Gagal Jantung diuraikan berdasarkan tipe Gagal Jantung
yang dibedakan atas Gagal Jantung Akut dan Kronik, Gagal Jantung kiri
dan kanan, Gagal Jantung dengan output yang tinggi dan output yang
rendah, Gagal Jantung dengan kemunduran dan kemajuan, serta Gagal
Jantung sistolik dan diastolik (Crowford, 2009 didalam Yuliana 2012).
Gagal Jantung Akut adalah timbulnya gejala secara mendadak,
biasanya selama bebarapa hari atau beberapa jam. Gagal Jantung
kronik adalah perkembangan gejala selama beberapa bulan sampai
bebarapa tahun. Jika penyebab atau gejala gagal jantung akut tidak
reversibel, maka gagal jantung menjadi kronis (Hudak & Gallo, 2011).
Gagal Jantung kiri adalah kegagalan ventrikel kiri untuk mengisi
atau mengosongkan dengar benar. Hal ini menyebabkan peningkatan
tekanan di dalam ventrikel dan kongesti pada sistem vaskular paru.
Gagal Jantung kiri dapat lebih lanjut dklasifikasikan menjadi disfungsi
sistolik dan diatolik. Disfungsi sistolik didefinisikan sebagai fraksi ejeksi
kurang dari 40% dan disebabkan oleh penurunan kontraktilitas.
Ventrikel tidak dikosongkan secara adekuat karena pemompaan yang
buruk, dan hasil akhirnya adalah penurunan curah jantung. Sedangkan
disfungsi diastolik sering disebut dengan Gagal Jantung dengan fungsi
ventrikel kiri yang dipertahankan. Pemompaan normal atau bahkan
meningkat, dengan fraksi.
Sistem Cardiovaskuler
Page 5
dapat
terjadi
pada
kondisi
gagal
jantung
dengan
terjadi
vasodilatasi.
Pada
tipe
gagal
jantung
dengan
Sistem Cardiovaskuler
Page 6
Ateroskeloris
koroner &
peradangan dan
penyakit
Hipertensi
Stenosis
Katup
Faktor
Sistemik
Peningkata
n SVR
Peningkata
n
Kontraktilit
Peningkatan
beban kerja
jantung
Penurunan
kontraksi
ven.kiri
Penurunan
curah jantung
Penurunan kekuatan
kontraksi ventrikel
kanan
Peningkatan RA
preload
Belakang
Depan
Penurunan
perfusi organ
sistemik
Penurunan TD
sistemik
Peningkata
n ADH
Peningkata
n LVEDV
Intoleransi
Aktifitas
Peningkata
n preload
Penurunan
renal blood
Aktivasi reninangiotensialdosteron
Peningkata
n LA
preload
Peningkata
n tek
kapiler
pulmoner
Peningkata
nedema
pulmoner
Retensi Na
& air
Edema
Risiko tinggi
gangguan integritas
kulit
Edema
ekstremita
Kematian sel
hepar,
fibrosis,
sirosis
Risiko tinggi
gangguan
integritas kulit
Peningkata
n tekananv
vena porta
Akumulasi
cairan di
messenteri
ka
Asites
Edema
pulmoner
Gangguan
pertukaran gas
2.4
Manifestasi Klinis
Adapun manifestasi klinis yang ditemui pada pasien gagal jantung
berdasarkan tipe gagal jantung itu sendiri, terdiri dari: (Lilly, 2011;
Ignatavisius & Workman, 2010 dalam Yuliana 2012).
Gagal Jantung kiri, dengan tanda dan gejala berupa:
a. Penurunan cardiac output: kelelahan, oliguri, angina, konfusi
dan
gelisah,
takikardi
dan
Sistem Cardiovaskuler
Page 7
palpitasi,
pucat,
nadi
perifer
Dengan
meningkatnya
EDV
(volume
akhir
diastolic
Page 8
arteria
paru-paru
peningkatan
dapat
kronis
meningkat
tekanan
vena
sebagai
paru.
respon
Hipertensi
terhadap
pulmonary
pada
orientasi
otot
papilaris
dan
korda
Sistem Cardiovaskuler
Page 9
Kematian
Edema pulmoner akut
Cardiogenik syok
Gagal atau infrak paru (gagal nafas)
Page 10
tiroksikosis,
konsumsi
O2
melalui
istirahat
atau
pembatasan
aktivitas
2. Terapi Farmakologis :
a. Glikosida jantung.
b. Digitalis, meningkatkan kekuatan kontraksi otot jantung dan
memperlambat frekuensi jantung. Efek yang dihasilkan : peningkatan
curah jantung, penurunan tekanan vena dan volume darah dan
peningkatan diuresisidan mengurangi edema
c. Terapi diuretik.
d. Diberikan untuk memacu eksresi natrium dan air mlalui ginjal.
Penggunaan harus hati hati karena efek samping hiponatremia dan
hipokalemia
e. Terapi vasodilator.
f. Obat-obat fasoaktif digunakan untuk mengurangi impadansi
tekanan terhadap penyemburan darah oleh ventrikel. Obat ini
memperbaiki pengosongan ventrikel dan peningkatan kapasitas vena
sehingga tekanan engisian ventrikel kiri dapat dituruinkan.
g. Pemberian digitalis
Dosis dan cara pemberian digitalis bergantung pada beratnya
gagal jantung. Pada gagal jantung berat dengan sesak napas hebat
dan takikardi lebih dari 120/menit, biasanya diberikan digitalis cepat.
Pada gagal jantung ringan diberikan digitalis lambat. Pemberian
digitalis per oral paling sering dilakukan karena paling aman.
Pemberian dosis besar tidak selalu perlu, kecuali bila diperlukan efek
meksimal
secepatnya,
misalnya
pada
fibrilasi
atrium
rapi
Sistem Cardiovaskuler
Page 11
secara iv hanya dilakukan pada keadaan darurat, harus dengan hatihati, dan secara perlahan-lahan.
h.
bahwa
kelemahan
otot
rangka
dapat
meningkatkan
juga
Sistem Cardiovaskuler
dapat
menyebabkan
Page 12
flebotrombosis.
Pemberian
bekuan
darah
tersebut
lepas
dan
akhirnya
Page 13
Page 14
Sistem Cardiovaskuler
Page 15
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Decompensasi Cordis adalah sebuah sindrom , dimana jantung gagal
memompa darah sesuai kebutuhan metabolisme tubuh. Ada banyak
penyebab yang menyebabkan terjadinya gagal jantung. Manifestasi klinis
pada gagal jantung tergantung pada bagian mana gagal jantung
menyerang. Ada beberapa komplikasi yang mengikuti gagal jantung.
Pemeriksaan penunjang dapat membantu sejauh apa dan apa penyebab
dari gagal jantung tersebut.sehingga mempermudah pengobatan pada
pasien dengan gagal jantung.
3.2 Saran
Makalah kami masih jauh dari kesempurnaan. Diharapkan untuk
pembaca agar mencari lebih banyak sumber untuk lebih memperdalam
pengetahuan akan Decompensasi Cordis.
DAFTAR PUSTAKA
Sistem Cardiovaskuler
Page 16
Sistem Cardiovaskuler
Page 17