POST PARTUM
OLEH
NUR RAHMI
NIM. 201520461011092
dan
kelahiran
normal
adalah
proses
normal
adalah
proses
pengeluaran
hasil
kesimpulan
yang
dapat
penuli
sambil,persalinan
B. Anatomi
dan
FisiologiSistem
Reproduksi
Wanita(Syaifuddin,1999)
Alat / organ reproduksi wanita terdiri atas alat / organ
eksternal dan internal, sebagian besar terletak dalam rongga
panggul. Organ eksternal (sampai vagina) berfungsi sebagai
kopulasi,
sedangkan
fertilisasi
Internal
ovum,
berfungsi
untuk
transportasi
ovulasi,
blastocyst,
Genetalia Ekasterna
Vulva tampak dari luar (mulai dari mons pubis sampai tepi
perineum), terdiri dari mons pubis, labia mayora, labia
minora,
clitoris,hymen,
vestibulum,
orificium
urethrae
banyak
mengandung
pleksus
dengan
batas
atas
clitoris,
batas
bawah
postpartum
disebut
parous.
Corrunculae
abnormal,
misalnya
primer
tidak
berlubang
haid,
untuk
jalan
lahir
dan
untuk
kopulasi
vagina.Perineum
meregang
pada
persalinan,
Genetalia Interna
Uterus adalah suatu organ muskular berbentuk seperti
buah pir, dilapisi peritoneum (serosa). Selama kehamilan
berfungsi sebagai tempat implatansi, retensi dan nutrisi
konseptus. Pada saat persalinan dengan adanya kontraksi
dinding uterus dan pembukaan serviks uterus, isi konsepsi
(luar,
arah
vagina)
dilapisi
epitel
mukosa
dan
viskositas
lendir
serviks
b. Corpus uteri
Terdiri dari : paling luar lapisan serosa/peritoneum yang
melekat pada ligamentum latum uteri di intra abdomen,
tengah lapisan muskular/myometrium berupa otot polos
tiga lapis (dari luar ke dalam arah serabut otot
longitudinal, anyaman dan sirkular), serta dalam lapisan
endometrium
yang
melapisi
dinding
cavum
uteri,
dan
serviks
uterus
bervariasi
selama
dari
arteri
uterina
cabang
arteri
(longitudinal
dan
sirkular)
serta
mukosa
terdapat
gamet;
sfingter
pars
uterotuba
ampularis
pengendali
(medial/ampula)
ujungnya,
melekat
dengan
permukaan
ovarium.
peritoneum,
sepasang
kiri-
kanan.
Dilapisi
berfungsi
dalam
pembentukan
dan
folikel,
progesteron
oleh
korpus
luteum
Falopii
melalui
perlekatan
fimbriae.
Fimbriae
infundibulopelvicum
Vaskularisasi
dan
dari
jaringan
cabang
ikat
aorta
air
susu.
Dari
lobus-lobus,
air
susu
berbagai
area
tertentu
tubuh,
kulit
memiliki
sebagai
parfum
daya
tarik
seksual
di
hipotalamus,
menstimulasi
memproduksi
dan
kemudian
hipofisis
melepaskan
dilepaskan,
anterior
untuk
hormon-hormon
folikel
(sel-
sel
teka
dan
sel-Sel
dan
pematangan
folikel
dan
sel-sel
granulosa
di
ovarium
wanita
(pada
pria:
memicu
sering
tidak
ditemukan
dalam
darah.
ovarium,
melaluI
mekanisme
feedback
negatif.
c. LH
(Luteinizing
Hormone)
/ICSH
(Interstitial
Cell
anterior.
Bersama
FSH,
LH
dan
juga
mempertahankan
pascaovulasi
dalam
fungsi
korpus
menghasilkan
luteum
progesterone
bervariasi
setiap
fase
siklus,
waktu
paruh
wanita.
Pada
uterus
menyebabkan
dan
pada
kehamilan
juga
diproduksi
di
yang
mempersiapkan
endometrium
uterus
berada
pada
keadaan
optimal
terjadi
yang
jika
implantasi.
f. HCG (Human Chorionic Gonadotrophin)
Mulai diproduksi sejak usia kehamilan 3 -4 minggu oleh
jaringan
trofoblas
(plasenta).
Kadarnya
makin
10
di
hipofisis
anterior,
memiliki
aktifitas
kelenjar
payudara.
mempengaruhi
Diovarium,
pematangan
sel
prolaktin
ikut
telur
dan
tampak
terutama
pada
masa
laktasi
Faktor hormonal
Satu sampai dua minggu sebelum persalinan terjadi
penurunan hormone esterogen dan progresteron. Dimana
progresteron bekerja sebagai relaksasi otot polos. Sehingga
aliran darah berkurang dan hal ini menyebabkan atau
merangasang
pengeluaran
prostaglandin
merangsang
sirkulasi
otot
plasenta
yang
berakibat
degenerasi.
2.
Faktor syaraf
11
4.
Faktor nutrisi
Suplai nutrisi pada janin berkurang maka hasil konsepsi
akan dikeluarkan.
5.
Faktor partus
Partus
sengaja
ditimbulkan
oleh
penolong
dengan
timbulnya
belum
menimbulkan
relaksasi
otot-otot
rahim,
Teori oxytosin :
Pada akhir kehamilan kadar oxytocsin bertambah. Oleh
karena itu timbul kontraksi otot-otot rahim.
3.
Keregangan otot-otot :
Seperti halnya dengan kandung kencing dan lambung bila
dindingnya teregang oleh karena isinya bertambah maka
12
Pengaruh janin :
Hypofise dan kelenjar suprarenal janin rupa-rupanya juga
memegang
Peranan
oleh
karena
pada
anencephalus
Teori Prostaglandin :
Prostaglandin yang dihasilkan oleh decidua, disangka
menjadi salah satu sebab permulaan persalinan. Hasil dari
percobaan menunjukkan bahwa Prostaglandin F2 dan E2
yang diberikan secara intra vena, intra dan extraamnial
menimbulkan kontraksi myometrium pada setiap umur
kehamilan. Hal ini juga di sokong dengan adanya kadar
Prostaglandin yang tinggi baik dalam air ketuban maupun
darah perifer pada ibu-ibu hamil sebelum melahirkan atau
selamapersalinan.
2.
3.
4.
5.
Serviks
menjadi
lembek,
mendatar
dan
13
2.
3.
4.
Power
Kontraksi uterus, dinding perut dan daya meneran.Ibu
melakukan kontraksi involunter dan volunteer secara
bersamaan untuk mengeluarkan janin dan plasenta dari
uterus.
2.
Passageway
Jalan lahir terdiri panggul ibu, yakni bagian tulang yang
padat, dasar panggul, vagina, dan introitus ( lubang luar
vagina ) janin harus dapat menyesuaikan diri dengan jalan
lahir tersebut.
3.
Passanger
Cara penumpang ( passanger ) atau janin bergerak
disepanjang
jalan
lahir
merupakan
akibat
interaksi
Psikologikal respon
14
Posisi ibu
Posisi ibu mempengaruhi adaptasi anatomi dan fisiologi
persalinan. Posisi tegak memberikan sejumlah keuntungan.
Mengubah posisi membuat rasa letih hilang, memberi rasa
nyaman, dan memperbaiki sirkulasi ( melzack,dkk,1991).
Posisi tegak meliputi posisi berdiri, berjalan, duduk, dan
jongkok.
Kala I
Dimulai dari saat persalinan sampai pembukaan lengkap
(10 cm).Proses ini berlangsung antara 18-24 jam ,terbagi
dalam 2fase yaitu:
a. Fase laten: berlangsung selama 8 jam. Pembukaan
terjadi
sangat
lambat
sampai
mencapai
ukuran
diameter 3cm.
b. Fase aktif dibagi dalam 3fase yaitu
1) Fase akselerasi: dalam waktu3 jam pembukaan 3cm
tersebut menjadi 4cm
2) Fase
dilatasi
maksimal
dalam
waktu
jam
deselerasi
pembukaan
menjadi
lambat
15
uteri
eksternum
membuka.
Pada
multigrvida
Kala II
Pada kala II his menjadi lebih kuat dan lebih cepat, kira-kira
2 sampai 3 menit sekali. Karena biasanya dalam hal ini
janin
sudah
masuk
ruang
panggul,
maka
pada
his
16
Kala III
Setelah bayi lahir, uterus teraba keras dengan fundus uteri
agak diatas pusat. Beberapa menit kemudian uterus
kontraksi lagi untuk melepas plasenta dari dindingnya.
Biasanya plasenta lepas dalam 6 sampai 15 menit setelah
bayi lahir dan keluar spontan atau dengan tekanan pada
fundus
uteri.
Pengeluaran
plasenta
disertai
dengan
pengeluaran darah.
4.
Kala IV
Dimulai saat plasenta lahir sampai 2 jam pertama post
partum. Keduanya baru saja mengalami perubahan fisik
yang luar biasa. Rata-rata perdarahan normal adalah 250
cc. Perdarahan persalinan yang lebih dari 500cc adalah
perdarahan abnormal.( Prawirohardjo,2007)
Engagement
Bila
diameter
biparietal
kepala
melewati
pintu
atas
Penurunan
Penurunan adalah gerakan bagian presentasi melewati
panggul. Penurunan terjadi akibat tiga kekuatan yaitu
17
Fleksi
Segera setelah kepala yang turun tertahan oleh serviks,
dinding
panggul,atau
dasar
panggul,
dalam
keadaan
Setiap
kali
terjadi
kontraksi
kepala
janin
Ekstensi
Saat kepala janin mancapai perineum, kepala akan defleksi
ke
arah
anterior
oleh
perineum.
Mula-mula
oksiput
7.
Ekspulsi
Setelah bahu keluar, kepala dan bahu diangkat ke atas
tulang pubis ibu Dan badan bayi di keluarkan dengan
gerakan fleksi lateral kearah simfisis pubis.
18
Adaptasi janin
a. Denyut jantung janin ( DJJ )
Untuk memprediksikan keadaan janin yang berkaitan
dengan oksigenasi DJJ rata-rata pada aterm adalah 140
denyut/ menit sedangkan DJJ normal ialah 110 sampai
160 denyut/ menit
b. Sirkulasi janin
Sirkulasi janin dipengaruhi oleh posisi ibu, kontraksi
uterus,
tekanan
pusat.kontraksi
cenderung
darah,
uterus
mengurangi
dan
aliran
selama
sirkulasi
darah
masa
tali
persalinan
melalui
anterior
tertentu
menstimulasi
janin
untuk
memulai
pernafasan
Adaptasi ibu
a. Perubahan kardiovaskuler
Pada setiap kontraksi, 2100 ml darah dikeluarkan dari
uterus dan masuk kedalam system vaskuler ibu. Hal ini
meningkatkan curah jantung sekitar 10-15% pada tahap
19
muara
vagina).
Pada
setiap
individu
tingkat
mengalami
stress
selama
masa
persalinan.
20
merasa
senang
atau
merasa
letih
saat
melahirkan.
g. Perubahan pencernaan
Bibir dan mulut dapat menjadi kering akibat wanita
bernafas melalui mulut, dehidrasi, dan sebagai respon
emosi terhadap persalinan.Selama persalinan, mortilitas
dan
absorbsI
saluran
cerna
menurun
dan
waktu
sendawa
juga
terjadi
sebagai
respon
refleks
persalinan.
Awitan
endokrin
aktif
selama
21
regular,
terjadi
peningkatan
frekuensi
3) Seksualitas
Servik dilatasi 0-4 cm mungkin ada lender merah
muda kecoklatan atau terdiri dari flek lendir.
b. Diagnosa Keperawatan
1) Ansietas b/d krisis situasi kebutuhan tidak terpenuhi.
2) Kurang pengetahuan tentang kemajuan persalinan
b/d kurang mengingat informasi yang diberikan,
kesalahan interpretasi informasi.
3) Risiko
tinggi
terhadap
infeksi
maternal
b/d
tinggi
terhadap
kekurangan
cairan
b/d
DIAGNOSA
KEPERAWATAN
Ansietas b/d krisis situasi
kebutuhan
tidak
terpenuhi.
NOC
Setelah
dilakukan
asuhan
keperawatan
selama
..diharapkan
ansietas
pasien
berkurang
dengan
criteria hasil:
o TTV dbn
o Pasien
dapat
mengungkapkan
perasaan cemasnya
NIC
Orientasikan
klien
pada lingkungan, staf dan
prosedur
Berikan
informasi
tentang
perubahan
psikologis dan fisiologis
pada persalinan
Kaji
tingkat
dan
penyebab ansietas
Pantau tekanan darah
dan nadi sesuai indikasi
22
2.
3.
4.
5.
o Lingkungan
sekitar
Anjurkan
klien
pasien
tenang
dan mengungkapkan
kondusif
perasaannya
Berikan
lingkungan
yang tenang dan nyaman
untuk pasien
Kurang
pengetahuan Setelah
dilakukan
Kaji persiapan,tingkat
tentang
kemajuan asuhan
keperawatan pengetahuan dan harapan
persalinan b/d kurang selama.,pengetahuan klien
mengingat
informasi pasien
tentang
Beri
informasi
dan
yang
diberikan, persalinan
meningkat kemajuan
persalinan
kesalahan
interpretasi dengan criteria hasil:
normal
informasi.
o Pasien
dapat
Demonstrasikan teknik
mendemonstrasikan
pernapasan atau relaksasi
teknik pernafasan dan dengan tepat untuk setiap
posisi yang tepat untuk fase persalinan
fase persalinan
Risiko tinggi terhadap Setelah
dilakukan
Kaji
latar
belakang
infeksi
maternal
b/d asuhan
keperawatan budaya klien.
pemeriksaan
vagina selama.diharapkan
Kaji sekresi vagina,
berulang
dan infeksi maternal dapat pantau
tanda-tanda
kontaminasi fekal.
terkontrol
dengan vital.
criteria hasil:
Tekankan pentingnya
o TTV dbn
mencuci
tangan
yang
o Tidak terdapat tanda- baik.
tanda infeksi
Gunakan
teknik
aseptic saat pemeriksaan
vagina.
Lakukan
perawatan
perineal setelah eliminasi.
Risiko tinggi terhadap Setelah
dilakukan
Kolaborasi pemberian
cairan parenteral.
Pantau
kadar
hematokrit.
Risiko tinggi terhadap
koping
individu
tidak
efektif
b/d
ketidakadekuatan system
pendukung.
Setelah
dilakukan
Tentukan pemahaman
asuhan
keperawatan dan harapan terhadap
selama..,diharapkan
proses persalinan
koping pasien efektif
Anjurkan
dengan criteria hasil:
mengungkapkan
23
o Pasien
dapat perasaan
mengungkapkan
Bantu relaksasi
2.
ketakutan
tentang
kemampuan
mengendalikan pernafasan.
3) Nyeri atau ketidaknyamanan
Kontraksi sedang, terjadi 2, 5-5 menit dan berakhir
30-40 detik.
4) Keamanan
Irama jantung janin terdeteksi agak di bawah pusat,
pada posisi vertexs.
5) Seksualitas
24
c. Intervensi
N
O
1.
DIAGNOSA
KEPERAWATAN
Nyeri akut berhubungan
dengan tekanan mekanik
dari bagian presentasi.
NOC
NIC
Setelah
dilakukan
asuhan
keperawatan
selama..,diharapkan
nyeri terkontrol dengan
criteria hasil:
o TTV dbn
o Pasien
dapat
mendemonstrasikan
kontrol nyeri
Kaji
derajat
ketidaknyamanan
secara
verbal
dan
nonverbal
Pantau
dilatasi
servik
Pantau tanda vital
dan DJJ
Bantu
penggunaan
teknik pernapasan dan
relaksasi
Bantu
tindakan
kenyamanan spt.
Gosok
punggung,
kaki
Anjurkan
pasien
25
2.
Setelah
dilakukan
asuhan
keperawatan
selama.,diharapkan
eliminasi urine pasien
normal dengan criteria
hasil:
o Cairan seimbang
o Berkemih teratur
3.
koping
individu
tidak asuhan
keperawatan
efektif b/d krisis situasi.
selama.,diharapkan
koping pasien efektif
dengan criteria hasil:
o Pasien
dapat
mengungkapkan
peraannya
4.
Setelah
dilakukan
asuhan
keperawatan
selama.,diharapkan
cidera terkontrol dengan
criteria hasil:
TTV dbn
Pantau
aktivitas
uterus secara manual
Lakukan tirah baring
saat persalinan menjadi
intensif
Hindari meninggikan
klien tanpa perhatian
Tempatkan
klien
pada
posisi
tegak,
miring ke kiri
Berikan
perawatan
perineal selama 4 jam
26
5.
Kolaborasi pemberian
antibiotik (IV)
Setelah
asuhan
keperawatan
selama.,diharapkan
janin dalam kondisi baik
3.
Pantau
turunnya
janin pada jalan lahir
KALA II
a. Pengkajian
1) Aktivitas/ istirahat
a) Melaporkan kelelahan
b) Melaporkan
ketidakmampuan
melakukan
untuk
defekasi,
kemungkinan
terjadi
27
b) Melaporkan
rasa
terbakar
meregang
pada
perineum
c) Kaki dapat gemetar selama upaya mendorong
d) Kontraksi uterus kuat terjadi 1,5 2 menit
6) Pernafasan
Peningkatan frekwensi pernafasan
7) Seksualitas
a) Servik dilatasi penuh (10 cm)
b) Peningkatan perdarahan pervagina
c) Membrane mungkin rupture, bila masih utuh
d) Peningkatan pengeluaran cairan amnion selama
kontraksi
b. Diagnosa Keperawatan
1) Nyeri
akut
b/d
tekanan
mekanis
pada
bagian
presentasi
2) Perubahan curah jantung b/d fluktasi aliran balik
vena
3) Risiko tinggi terhadap kerusakan integritas kulit b/d
pada interaksi hipertonik
c. Intervensi
N
O
1.
DIAGNOSA
NOC
KEPERAWATAN
Nyeri akut b/d tekanan Setelah
dilakukan
mekanis pada bagian asuhan
keperawatan
presentasi
selama.,diharapkan
nyeri terkontrol dengan
criteria hasil:
o TTV dbn
o Pasien
dapat
mendemostrasikan
NIC
Identifikasi
derajat
ketidaknyamanan
Berikan
tanda/
tindakan
kenyamanan
seperti perawatan kulit,
mulut, perineal dan alatalat tahun yang kering
Bantu pasien memilih
posisi
yang
nyaman
untuk mengedan
Pantau tanda vital
ibu dan DJJ
Kolaborasi
pemasangan
kateter
dan anastesi
28
2.
3.
Setelah
asuhan
keperawatan
selama.,diharapkan
integritas kulit terkontrol
dengan criteria hasil:
o Luka perineum tertutup
(epiostomi)
4.
Bantu
klien
dan
pasangan pada posisi
tepat
Bantu klien sesuai
kebutuhan
Kolaborasi epiostomi
garis tengah atau medic
lateral
Kolaborasi
terhadap
pemantauan
kandung
kemih dan kateterisasi
KALA III
a. Pengkajian
1) Aktivitas / istirahat
Klien tampak senang dan keletihan
2) Sirkulasi
a) Tekanan darah meningkat saat curah jantung
meningkat dan kembali normal
dengan cepat
29
5) Seksualitas
a) Darah berwarna hitam dari vagina terjadi saat
plasenta lepas
b) Tali pusat memanjang pada muara vagina
b. Diagnosa Keperawatan
1) Risiko tinggi terhadap kekurangan volume cairan b/d
kurang masukan oral, muntah.
2) Nyeri akut b/d trauma jaringan setelah melahirkan
3) Risiko tinggi terhadap cedera maternal b/d posisi
selama persalinan
c. Intervensi
N
O
1.
DIAGNOSA
KEPERAWATAN
Risiko tinggi terhadap
kekurangan
volume
cairan
b/d
kurang
masukan oral, muntah.
2.
3.
NOC
NIC
Setelah
dilakukan
asuhan
keperawatan
selama.,diharapkan
cairan
seimbang
denngan criteria hasil:
o TTV dbn
Instruksikan
klien
untuk mendorong pada
kontraksi
Kaji tanda vital setelah
pemberian oksitosin
Palpasi uterus
Kaji tanda dan gejala
shock
Massase
uterus
dengan
perlahan
setelah
pengeluaran
plasenta
Kolaborasi pemberian
cairan parentral
Bantu
penggunaan
teknik pernapasan
Berikan kompres es
pada perineum setelah
melahirkan
Ganti
pakaian
dan
liner basah
Berikan
selimut
penghangat
Kolaborasi perbaikan
episiotomy
dilakukan Palpasi fundus uteri
keperawatan dan massase dengan
30
5.
selama.,diharapkan
perlahan
cidera terkontrol dengan Kaji irama pernafasan
criteria hasil:
Bersihkan vulva dan
o Plasenta keluar utuh
perineum dengan air
o TTV dbn
dan larutan antiseptic
Kaji perilaku klien dan
perubahan system saraf
pusat
Dapatkan
sampel
darah tali pusat, kirim
ke laboratorium untuk
menentukan
golongan
darah bayi
Kolaborasi pemberian
cairan parenteral
KALA IV
a. Pengkajian
1) Aktivitas
Dapat tampak berenergi atau kelelahan
2) Sirkulasi
Nadi biasanya lambat sampai (50-70x/menit) TD
bervariasi,
mungkin
lebih
rendah
pada
respon
pemberian
oksitisin
atau
HKK,edema,
kelahiran
pervagina
600-800
ml
untuk
kelahiran saesaria
3) Integritas Ego
Kecewa, rasa takut mengenai kondisi bayi, bahagia
4) Eliminasi
31
nyeri,
missal
oleh
karena
trauma
b. Diagnosa Keperawatan
1) Nyeri
akut
b/d
efek
hormone,
trauma,edema
tinggi
kekurangan
volume
cairan
b/d
kelelahan/ketegangan miometri
3) Perubahan
ikatan
proses
keluarga
b/d
Intervensi
DIAGNOSA
NOC
KEPERAWATAN
Nyeri akut b/d efek Setelah
hormone, trauma,edema asuhan
NIC
dilakukan
keperawatan
32
selama.,diharapkan
nyeri terkontrol dengan
criteria hasil:
o Pasien
dapat control
nyeri
ketidaknyamanan
2. Beri informasi yang
tepat tentang
perawatan selama
periode pascapartum
3. Lakukan tindakan
kenyamanan
4. Anjurkan
penggunaan teknik
relaksasi
5. Beri analgesic sesuai
kemampuan
2.
1. Tempatkan klien
pada posisi
rekumben
2. Kaji hal yang
memperberat
kejadian intrapartal
3. Kaji masukan dan
haluaran
4. Perhatikan jenis
persalinan dan
anastesi, kehilangan
daripada persalinan
5. Kaji tekanan darah
dan nadi setiap 15
menit
6. Dengan perlahan
massase fundus bila
lunak
7. Kaji jumlah, warna
dan sifat aliran
lokhea
8. Kolaborasi
pemberian cairan
parentral
3.
Setelah
dilakukan
asuhan
keperawatan
selama.,diharapkan
cairan simbang dengan
criteria hasil:
o TD dbn
o Jumlah
dan
warna
lokhea dbn
Setelah
dilakukan
asuhan
keperawatan
selama..,diharapkan
proses keluarga baik
dengan criteria hasil:
o Ada
kedekatan
ibu
dengan bayi
33
pilihan klien
DAFTAR PUSTAKA
Depkes.(2008). Pelatihan
Klinik
Asuhan
Persalinan
Normal.
Jakarta: USAID
34
Normal. Dimuat
dalam http:///D:/MATERNITY
S.,
kandungan.
Wiknjosastro,
Edisi
2.
H.,
Jakarta:
Sumapraja,
Yayasan
Bina
s.
Ilmu
Pustaka
Sarwono; 2007
Varney, Hellen. 2003. Buku Saku Bidan. Jakarta: EGC
35
36