MYOMA UTERI
OLEH
NUR RAHMI
NIM. 201520461011092
ASUHAN KEPERAWATAN
PASIEN DENGAN DIAGNOSA MYOMA UTERI
A. Pengertian
Mioma Uteri adalah suatu pertumbuhan jinak dari sel-sel otot polos,
sedangkan untuk otot-otot rahim disebut dengan mioma uteri. (Achadiat,
Chrisdiono M., 2004)
Mioma Uteri adalah tumor jinak otot rahim, disertaijaringan ikatnya.
(www. Infomedika. htm, 2004).
Mioma Uteri adalah neoplasma jinak yang berasal dari otot uterus dan
jaringan ikat sehingga dalam kepustakaan disebut juga leiomioma,
fibromioma, atau fibroid. (Mansjoer, Arif , 2001)
Dari berbagai pengertian dapat disimpulkan bahwa Mioma Uteri adalah
suatu pertumbuhan jinak dari otot-otot polos, tumor jinak otot rahim,
disertai jaringan ikat, neoplasma yang berasal dari otot uterus yang
merupakan jenis tumor uterus yang paling sering, dapat bersifat tunggal,
ganda, dapat mencapai ukuran besar, biasanya mioma uteri banyak
terdapat pada wanita usia reproduksi terutama pada usia 35 tahun Mioma
uteri adalah neoplasma jinak berasal dari otot uterus, yang dalam
kepustakaan ginekologi juga terkenal dengan istilah-istilah fibrimioma
uteri, leiomyoma uteri atau uterine fibroid. (Prawirohardjo,1996:281)
Mioma uteri adalah tumor jinak uterus yang berbatas tegas yang
terdiri dari otot polos dan jaringan fibrosa (Sylvia A.P, 1994:241)
B. Anatomi Fisiologi
1.
a. Organ Eksterna
1) Mons veneris / mons pubis
Adalah bantalan berisi lemak subkutan berbentuk bulat yang
lunak dan padat yang terletak di permukaan anterior simphisis
pubis.
Mons
pubis
mengandung
banyak
kelenjar
sebasea
5) Vulva
Berbentuk lonjong dengan ukuran panjang darimuka kebelakng
dan dibatasi di muka oleh klitoris, kanandan kiri oleh ke dua bibir
kecil, dan di belakang oleh perineum, embriologik sesuai dengan
sinus urogenitalis. Di vulva 1-1,5 cmdi bawah klitoris ditemukan
orifisium uretra eksternum (lubang kemih) berbentuk membujur
4-5 mm dan tidak jarang sukar ditemukan oleh karena tertutup
oleh lipatan-lipatan selaput vagina.
6) Vestibulum
Merupakan daerah yang berbentuk seperti perahu atau lonjong,
terletak
di
antara
labia
minora,
klitoris
dan
fourchette.
laktobasilus
vagina
dan
glikogen
mempertahankan
beberapa
faktor.
Misalnya,
uterus
lebih
banyak
adalah
endometrium,
esensial
siklus
menstruasi
kehamilan
untuk
dan
reproduksi,
dengan
persalinan.
tetapi
tidak
peremajaan
Fungsi-fungsi
diperlukan
ini
untuk
uterine
hingga
suatu
tempat
dekat
ovarium
dan
merupakan
organ
yang
berbentuk
seperti
buah
Mioma Submukosa
Tumbuhnya tepat di bawah endometrium. Paling sering menyebabkan
perdarahan yang banyak, sehingga memerlukan histerektomi, wlaupun
ukurannya kecil. Adanya mioma submukosa dapat dirasakan sebagai
suatu curet bump (benjolan waktu kuret). Kemungkinan terjadinya
degenerasi sarcoma juga lebih besar pada jenis ini. Sering mempunyai
tangkai yang panjang sehingga menonjol melalui cervix atau vagina,
disebut mioma submucosa bertangkai yang dapat menimbulkan
miomgeburt, sering mengalami nekrose atau ulcerasi.
2.
pada
miometrium.
Kalau
lebar
atau
multipel
dapat
D. Etiologi
Walaupun mioma uteri ditemukan terjadi tanpapenyebab yang pasti,
namun dari hasil penelitian Miller dan Lipschlutz dikatakan bahwa mioma
uteri terjadi tergantung pada sel-sel otot imatur yang terdapat pada Cell
Nest yang selanjutnya dapat dirangsang terus menerus oleh hormon
estrogen. Namun demikian, beberapa faktor yang dapat menjadi faktor
pendukung terjadinya mioma adalah: wanita usia 35-45 tahun, hamil
pada usia muda, genetik, zat-zat karsinogenik, sedangkan yang menjadi
faktor pencetus dari terjadinya mioma uteri adalah adanya sel yang
imatur.
Sampai saat ini belum diketahui penyebab pasti mioma uteri dan
diduga merupakan penyakit multifaktorial. Dipercayai bahwamioma
merupakan sebuah tumor monoklonal yang dihasilkan dari mutasisomatik
dari
sebuah
sel
neoplastik
tunggal.
Sel-sel
tumor
mempunyai
Uteri
dijumpai
setelah
menarke.
Seringkali
terdapat
anovulasi
ovarium
dan
wanita
dengan
sterilitas.
17B
2. Progesteron
Progesteron merupakan antagonis natural dari estrogen. Progesteron
menghambat
pertumbuhan
tumor
dengan
dua
cara
dan
tanda
kasus
mioma
uteri
secara
kebetulan
pada
tergantung
dari
lokasi
mioma
uteri
(cervikal,
diketahui
benar,
akan
tetapi
faktor-faktor
yang
kiranya
dan
pada
pembuluh-pembuluh
darah.
Akibat
tekanan
terhadap
mioma
akan
mengalami
involusi
yang
nyata
setelah
bertambah
besar,
mungkin
karena
pengaruh
hormon
uteri
terutama
pasca
persalinan,
perdarahan
banyak,
itu
dengan
perdarahan
yang
banyak
bisa
mengakibatkan
12
G. Pemeriksaan Penunjang
1.
2.
3.
4.
H. Penatalaksanaan
1. Penanganan mioma menurut usia, paritas, lokasi dan ukuran
tumor
Penanganan mioma uteri tergantung pada usia, paritas, lokasi dan
ukuran tumor, dan terbagi atas :
a. Penanganan konservatif
Cara penanganan konservatif dapat dilakukan sebagai berikut :
1) Observasi dengan pemeriksaan pelvis secara periodik setiap 3-6
bulan.
2) Monitor keadaan Hb
3) Pemberian zat besi
4) Penggunaan agonis GnRH untuk mengurangi ukuran mioma
b. Penanganan operatif
Intervensi operasi atau pembedahan pada penderita mioma uteri
adalah :
1) Perdarahan uterus abnormal yang menyebabkan penderita
anemia
2) Nyeri pelvis yang hebat
3) Ketidakmampuan untuk mengevaluasi adneksa (biasanya karena
mioma berukuran kehamilan 12 minggu atau sebesar tinju
dewasa)
4) Gangguan buang air kecil (retensi urin)
5) Pertumbuhan mioma setelah menopause
6) Infertilitas
13
adalah
pengambilan
sarang
mioma
tanpa
keturunan
setelah
penyebab
lain
disingkirkan
(Chelmow, 2005).
b. Histerektomi
Histerektomi
adalah
tindakan
operatif
yang
dilakukan
untuk
lagi,
dan
pada
penderita
yang
memiliki
mioma
yang
14
upaya
yang
dilakukan
untuk
mengatasi,
dan
diagnosis medik.
b. Riwayat kesehatan masa lalu, meliputi : penyakit yang pernah
dialami, riwayat alergi, imunisasi, kebiasaan merokok,minum kopi,
obat-obatan dan alkohol
c. Riwayat kesehatan keluarga
d. Pemeriksaan fisik umum dan keluhan yang dialami. Untuk pasien
dengan kanker servik, pemeriksaan fisik dan pengkajian keluhan
lebih spesifik ke arah pengkajian obstretri dan ginekologi, meliputi :
1) Riwayat kehamilan, meliputi : gangguan kehamilan, proses
persalinan,
lama
persalinan,
tempat
persalinan,
masalah
kebiasaan
seksual,
pertahanan
koping,
pengetahuan
tentang
penyakit;
berhubungan
keterbatasan
dengan
kognitif
kurangnya
(dilihat
dari
informasi
tingkat
citra
tubuh
berhubungan
dengan
pembedahan
dan
17
DIANGOSA
KEPERAWATAN
Nyeri akut
berhubungan
dengan agen injuri
biologis (kanker
serviks) dan agen
injuri fisik (jika
dilakukan terapi
pembedahan)
PK : Anemia
TUJUAN (NOC)
INTERVENSI (NIC)
DAFTAR PUSTAKA
Achadiat CM. 2004. Prosedur tetap Obstetri dan ginekologi. Jakarta : EGC
Manuaba IBG. 2003. Penuntun Kepaniteraan Klinik Obstetric dan Ginekologi.
Edisi 2. Jakarta : EGC
Moore JG. 2001. Essensial obstetri dan ginekologi. Edisi 2. Jakarta :
Hipokrates
http://digilib.unimus.ac.id/files/disk1/103/jtptunimus-gdl-srirahayug-5147-2bab2.pdf
http://digilib.unimus.ac.id/files/disk1/105/jtptunimus-gdl-ariastuti0-5245-1babi.pdf
http://lpkeperawatan.blogspot.co.id/2013/11/laporan-pendahuluan-mioma
uteri.html#.VwIvgNh8shA
www. Infomedika. htm, 2004
Arif Mansjoer, 2001, Kapita selekta Kedokteran 1, Buku Kedokteran, EGC,
Jakarta 2001
Prawirohardjo, Sarwono, 1996, Pelayanan Kesehatan Maternal dan Neonatal,
Jakarta : YBP-SP
Price, Sylvia Anderson, (1996) Patofisiologi : Konsep Klinis Proses-Proses
Penyakit, Jakarta : EGC
Bobak, Lowdermik, Jensen, 2004, Buku Ajar Keperawatan Maternitas /
Maternity Nursing (Edisi 4), Alih Bahasa Maria A. Wijayati, Peter l.
Anugerah, Jakarta : EGC
Sastrawinata, S., 2004. Obsetri Patologi Ilmu Kesehatan Reproduksi, ed.2.
Jakarta: EGC
PATHWAY