Anda di halaman 1dari 1

ABSTRAK

Minyak goreng merupakan kebutuhan pokok manusia dan tidak


lepas dari kehidupan masyarakat. Dalam pengolahan bahan pangan,
semakin
banyaknya
pengulangan
penggorengan
cenderung
meningkatknya angka peroksida. Bahaya tingginya angka peroksida akan
mengakibatkan keracunan dalam tubuh dan berbagai macam penyakit
seperti diare, pengendapan lemak dalam pembuluh darah, kanker dan
menurunkan nilai cerna lemak serta destruksi pada vitamin terutama
vitamin E.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui angka peroksida yang
terbentuk oleh pemanasan pada pemakaian yang berulang-ulang dalam
sampel minyak goreng penjual gorengan di sekitar Jalan Yos Sudarso Kota
Palangka Raya. Penelitian ini merupakan jenis penelitian deskriptif
kuantitatif dengan populasi dalam penelitian ini adalah penjual gorengan
yang ada di sekitar Jalan Yosudarso Kota Palangka Raya. Dalam penelitian
ini teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah random sampling.
Pengumpulan data dari hasil penentuan angka peroksida dengan metode
iodometri.
Berdasarkan penentuan angka peroksida pada 10 minyak goreng
terdapat 3 sampel yang memenuhi syarat dengan angka peroksida
(sampel A = 8,29, sampel C = 8,28, dan sampel H = 9,22) dengan
prosentase 30 % dan 7 sampel tidak memenuhi syarat dengan angka
peroksida ( sampel B = 17,49, sampel D = 12,97, sampel E = 13,83,
sampel F = 14,71, sampel G = 10,41, sampel I = 10,22, dan sampel J =
12,07) dengan prosentase 70% menurut syarat mutu SNI no. 01 37412013.

Kata kunci : Angka Peroksida, Minyak Goreng, Iodometri.

Anda mungkin juga menyukai