Anda di halaman 1dari 246

SMA/SMK

Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

MATERI PELATIHAN GURU


IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013
TAHUN 2014
Mata Pelajaran Prakarya dan
Kewirausahaan
SMA/SMK
UNTUK GURU

PUSAT PENGEMBANGAN PROFESI PENDIDIK


BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA
PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAANDAN PENJAMINAN MUTU
PENDIDIKAN
KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN

Prakarya dan Kewirausahaan SMA | 1

SMA/SMK

Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

2014

Diterbitkan oleh:
Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pendidikan dan Kebudayaan
dan Penjaminan Mutu Pendidikan
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
2014

Copyright 2014, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan


Hak Cipta Dilindungi Undang-Undang
Dilarang mengcopy sebagian atau keseluruhan isi buku ini untuk kepentingan
komersial tanpa izintertulis dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.

Prakarya dan Kewirausahaan SMA | 2

SMA/SMK

Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

SAMBUTAN
KEPALA BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA PENDIDIKAN
DAN KEBUDAYAAN
DAN PENJAMINAN MUTU PENDIDIKAN
Dengan mengucapkan puji dan syukur kehadirat Allah SWT, Kurikulum 2013
pada tahun 2014 mulai dilaksanakan pada semua sekolah. Kurikulum 2013
merupakan pengembangan dari kurikulum sebelumnya untuk merespon
berbagai tantangan internal dan eksternal.
Titik tekan pengembangan Kurikulum 2013 adalah penyempurnaan pola pikir,
penguatan tata kelola kurikulum, pendalaman dan perluasan materi, penguatan
proses pembelajaran, dan penyesuaian beban belajar agar dapat menjamin
kesesuaian antara apa yang diinginkan dengan apa yang dihasilkan.
Pengembangan kurikulum menjadi amat penting sejalan dengan kontinuitas
kemajuan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni budaya serta perubahan
masyarakat pada tataran lokal, nasional, regional, dan global di masa depan.
Aneka kemajuan dan perubahan itu melahirkan tantangan internal dan eksternal
pada bidang pendidikan. Karena itu, implementasi Kurikulum 2013 merupakan
langkah strategis dalam menghadapi globalisasi dan tuntutan masyarakat
Indonesia masa depan.
Pengembangan Kurikulum 2013 dilaksanakan atas dasar beberapa prinsip
utama. Pertama, standar kompetensi lulusan diturunkan dari kebutuhan. Kedua,
standar isi diturunkan dari standar kompetensi lulusan melalui kompetensi inti
yang bebas mata pelajaran. Ketiga, semua mata pelajaran harus berkontribusi
terhadap pembentukan sikap, keterampilan, dan pengetahuan peserta didik.
Keempat, mata pelajaran diturunkan dari kompetensi yang ingin dicapai. Kelima,
semua mata pelajaran diikat oleh kompetensi inti. Keenam, keselarasan tuntutan
kompetensi lulusan, isi, proses pembelajaran, dan penilaian. Aplikasi yang taat
asas dari prinsip-prinsip ini menjadi sangat esensial dalam mewujudkan
keberhasilan implementasi Kurikulum 2013.
Untuk menjamin keterlaksanaan implementasi Kurikulum 2013, maka kepada
semua guru dan kepala sekolah di semua sekolah, serta pengawas diberikan
pelatihan implementasi Kurikulum 2013. Pelatihan sudah dimulai pada tahun
2013 dan berlanjut pada tahun 2014 dan 2015 untuk semua mata pelajaran.
Mengingat jumlah peserta pelatihan yang sangat besar, maka pelatihan ini
melibatkan semua stakeholder pendidikan baik di Pusat maupun Daerah.
Mudah-mudahan pelatihan implementasi Kurikulum 2013 ini bisa berjalan
dengan baik dan lancar. Akhirnya, kepada semua pihak yang telah
mendedikasikan dirinya dalam memberikan kontribusi dan mempersiapkan
pelatihan Kurikulum 2013, saya mengucapkan banyak terima kasih. Semoga
bermanfaat untuk mencerdaskan bangsa Indonesia.

Prakarya dan Kewirausahaan SMA | 3

SMA/SMK

Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

Jakarta, Maret 2014


Kepala

SYAWAL GULTOM
NIP 196202031987031002

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kami panjatkan ke hadirat Allah SWT atas selesainya Panduan
Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013. Panduan ini merupakan panduan wajib
dalam rangka pelatihan calon instruktur, dan guru untuk memahami Kurikulum
2013 dan kemudian mengiimplementasikannya dalam proses pembelajaran di
sekolah.
Kurikulum 2013 ini diberlakukan secara bertahap mulai tahun ajaran 2013-2014
melalui pelaksanaan terbatas, khususnya bagi sekolah-sekolah yang sudah siap
melaksanakannya. Pada Tahun Ajaran 2013/2014, Kurikulum 2013 dilaksanakan
secara terbatas untuk Kelas I, IV, VII, dan X. Pada Tahun ajaran 2014/2015 akan
dilaksanakan oleh semua sekolah untuk kelas I, II, IV, V, VII, IX, dan X. Ajaran
2015/2016 diharapkan Kurikulum 2013 telah dilaksanakan di seluruh kelas I
sampai dengan Kelas XII.
Menjelang implementasi Kurikulum 2013, penyiapan tenaga guru dan tenaga
kependidikan lainnya sebagai pelaksana kurikulum di lapangan perlu dilakukan.
Sehubungan dengan itu,
Badan Pengembangan Sumberdaya Manusia
Pendidikan dan Kebudayaan dan Penjaminan Mutu Pendidikan (BPSDMPK dan
PMP), telah menyiapkan strategi Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013 bagi
guru, kepala sekolah, dan pengawas.
Pada tahun 2014 pelatihan dilakukan bagi pengawas SD/SMP/SMA/SMK, kepala
sekolah SD/SMP/SMA/SMK, dan guru Kelas I, II, IV, V, VII, IX, dan X. Guna
menjamin kualitas pelatihan tersebut, maka Badan PSDMPK dan PMP telah
menyiapkan Buku 1 Panduan untuk Narasumber Nasional dan Instruktur
Nasional, dan Buku 2 Modul Materi Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013
sesuai dengan kelas, mata pelajaran, dan jenjang pendidikan. Modul ini
diharapkan dapat membantu semua pihak menjalankan tugas dalam Pelatihan
Implementasi Kurikulum 2013.
Saya mengucapkan terima kasih dan penghargaan atas partisipasi aktif kepada
pejabat dan staf di jajaran BPSDMPK dan PMP, dosen perguruan tinggi,
konsultan, widyaiswara, pengawas, kepala sekolah, dan guru yang terlibat di
dalam penyusunan modul-modul tersebut di atas.

Jakarta, Maret 2014


Kepala
Pusat
Profesi Pendidik

Pengembangan

Prakarya dan Kewirausahaan SMA | 4

SMA/SMK

Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

UNIFAH ROSYIDI
NIP. 19620405 198703 2 001

Prakarya dan Kewirausahaan SMA | 5

SMA/SMK

Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

DAFTAR ISI
SAMBUTAN
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
A.
Materi Pelatihan 1: Konsep Kurikulum 2013
1 Rasional dan Elemen Perubahan Kurikulum 201
2 SKL, KI, KD dan Strategi Implementasi Kurikulum 2013
3 Pendekatan Pembelajaran dan Penilaian pada Kurikulum
2013
B.
Materi Pelatihan 2: Analisis Buku
1 Analisis Buku Guru
2 Analisis Buku Siswa
C.
Materi Pelatihan 3: Perancangan Pelaksanaan dan Penilaian
Pembelajaran
1 Penerapan Pendekatan Saintifik dan Model Model
Pembelajaran Prakarya
2 Perancangan Penilaian Dalam Pembelajaran Prakarya
3 Pelaporan Hasil Penilaian Pembelajaran dalam Rapor
D.
Materi Pelatihan 4: Praktik Pembelajaran Terbimbing
1 Analisis Video Pembelajaran
2 Rambu-rambu Penyusunan RPP
3 Peer Teaching

iii
iv
v
1
5
14
50
72
73
76
84
85
114
141
164
167
172
205

Prakarya dan Kewirausahaan SMA | 6

MATERI PELATIHAN 1
KONSEP KURIKULUM 2013
1.1
RASIONAL DAN ELEMEN
PERUBAHAN KURIKULUM
1.2
SKL, KI, DAN KD DAN STRATEGI
IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013
1.3
PENDEKATAN PEMBELAJARAN
DAN PENILAIAN PADA KURIKULUM
2013

MATERI PELATIHAN :

1.KONSEPKURIKULUM 2013

Prakarya dan Kewirausahaan SMA | 1

Kurikulum merupakan salah satu unsur yang memberikan kontribusi untuk


mewujudkan proses berkembangnya kualitas potensi peserta didik tersebut.
Kurikulum 2013 dikembangkan berbasis pada kompetensi sangat diperlukan
sebagai instrumen untuk mengarahkan peserta didik menjadi: (1) manusia
berkualitas yang mampu dan proaktif menjawab tantangan zaman yang selalu
berubah; (2) manusia terdidik yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang
Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri; dan (3) warga
negara yang demokratis, bertanggung jawab.
Pada materi pelatihan ini Anda mempelajari konsep Kurikulum 2013 yang
meliputi rasional dan elemen perubahan kurikulum, SKL, KI, KD, strategi
implementasi Kurikulum 2013, serta pendekatan pembelajaran dan penilaian
pada Kurikulum 2013.
Kompetensi yang dicapai
1.
2.
3.
4.

Memahami secara utuh rasional dan elemen perubahan Kurikulum 2013.


Memahami SKL, KI, dan KD serta strategi implementasi Kurikulum 2013.
Mendeskripsikan konsep pendekatan saintifik dalam pembelajaran Prakarya
Mendeskripsikan konsep penilaian autentik pada proses dan hasil belajar.

Indikator
1. Menjelaskan rasional pengembangan Kurikulum 2013 dalam kaitannya dengan
perkembangan masa depan
2. Menjelaskan empat elemen perubahan Kurikulum 2013 yang mencakup: SKL,
SI, Standar Proses, dan Standar Penilaian.
3. Menjelaskan keterkaitan antara SKL, KI, dan KD.
4. Mengidentifikasi strategi implementasi Kurikulum 2013.
5. Menjelaskan konsep pendekatan saintifik
6. Menjelaskan konsep model-model pembelajaran(PBL, PJBL, DL)
7. Menjelaskan konsep penilaian autentik pada proses dan hasil belajar.
Langkah Kegiatan

Mengamati
tayangan
video
cuplikan
contoh
pembelajar
an
Kurikulum
2013

Diskusi
kelompok
(Peserta
dibagi
dalam 5
kelompok)

Presentasi
hasil diskusi
kelompok dan
komentar dari
kelompok lain
(20
menit/kelomp
ok)

Penyimpula
n hasil
diskusi
kelompok
dan
rangkuman
hasil

Bahan diskusi kelompok menggunakan Lembar Kerja 1.1 (LK - 1.1)

Prakarya dan Kewirausahaan SMA | 2

LK-1.1
LEMBAR KEGIATAN

ANALISIS

KURIKULUM 2013

Tujuan: Mendiskusikan rasional dan elemen perubahan kurikulum, SKL, KI dan


KD, strategi implementasi Kurikulum 2013 serta pendekatan, model
pembelajaran dan penilaian pada Kurikulum 2013
Langkah Kerja:
1

2
3
4
No

Cermati hand-outkonsep Kurikulum 2013 serta Permendikbud tahun 2013


yang terkait dengan Standar Kompetensi Lulusan, Standar Isi, Standar
Proses, dan Standar Penilaian
Diskusikan dalam kelompok dan jawablah pertanyaan-pertanyaan berikut,
tuliskan jawaban hasil diskusi pada kolom yang tersedia
Presentasikan hasil diskusi, setiap kelompok menyajikan salah satu
jawaban pertanyaan hasil diskusi
Berikan komentar terhadap hasil presentasi kelompok lain
Pertanyaan

Mengapa perlu adanya


pengembangan Kurikulum?

Apa saja elemen perubahan


dalam Kurikulum 2013

Bagaimana strategi implementasi


Kurikulum 2013 dalam proses
pembelajaran ?

Apa perbedaan kompetensi


peserta didik pada Kurkulum 2006
dan Kurikulum 2013

Bagaimana pendekatan dan


model-model pembelajaran dalam
Kurikulum 2013

Bagaimana penilaian
pembelajaran dalam Kurikulum
2013?

Jawaban

Rasional kurikulum, SKL, KI, KD, strategi


implementasi Kurikulum 2013, serta
pendekatan pembelajaran dan penilaian
pada Kurikulum 2013.

Prakarya dan Kewirausahaan SMA | 3

HO-1.1/1.2
KURIKULUM 2013: KONSEP KURIKULUM 2013
I.

RASIONAL DAN ELEMEN PERUBAHAN KURIKULUM 2013

A. Latar Belakang Perlunya Pengembangan Kurikulum 2013


Kurikulum merupakan salah satu unsur yang memberikan kontribusi untuk
mewujudkan proses berkembangnya kualitas potensi peserta didik tersebut.
Kurikulum 2013 dikembangkan berbasis pada kompetensi sangat diperlukan
sebagai instrumen untuk mengarahkan peserta didik menjadi: (1) manusia
berkualitas yang mampu dan proaktif menjawab tantangan zaman yang selalu
berubah; (2) manusia terdidik yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang
Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri; dan (3)
warga negara yang demokratis, bertanggung jawab.
Pengembangan Kurikulum 2013 merupakan langkah lanjutan Pengembangan
Kurikulum Berbasis Kompetensi yang telah dirintis pada tahun 2004 dan KTSP
2006 yang mencakup kompetensi sikap, pengetahuan, dan keterampilan
secara terpadu.
B. Rasional Pengembangan Kurikulum 2013
Pengembangan kurikulum perlu dilakukan karena adanya berbagai tantangan
yang dihadapi, baik tantangan internal maupun tantangan eksternal.
1. Tantangan Internal
a. Pemenuhan 8 (delapan)Standar Nasional Pendidikan yang meliputi
standar pengelolaan, standar biaya, standar sarana prasarana, standar
pendidik dan tenaga kependidikan, standar isi, standar proses, standar
penilaian, dan standar kompetensi lulusan.
b. Perkembangan penduduk Indonesia dilihat dari pertumbuhan penduduk
usia produktif. SDM usia produktif yang melimpah apabila memiliki
kompetensi dan keterampilan akan menjadi modal pembangunan yang
luar biasa besarnya. Namun, apabila tidak memiliki kompetensi dan
keterampilan tentunya akan menjadi beban pembangunan.
2. Tantangan Eksternal
Tantangan eksternal yang dihadapi dunia pendidikan antara lain berkaitan
dengan tantangan masa depan, kompetensi yang diperlukan di masa
depan, persepsi masyarakat, perkembangan pengetahuan dan pedagogi,
serta berbagai fenomena negatif yang mengemuka.
a. Tantangan masa depan antara lain globalisasi, kemajuan teknologi
informasi.
b. Kompetensi masa depan antara lain
kemampuan berkomunikasi,
kemampuan berpikir jernih dan kritis, kemampuan menjadi warga
negara yang bertanggungjawab, kemampuan mencoba untuk mengerti
dan toleran terhadap pandangan yang berbeda, dan memiliki kesiapan
untuk bekerja.
c. Persepsi masyarakat antara lain terlalu menitikberatkan pada aspek
kognitif, beban siswa terlalu berat, kurang bermuatan karakter.

Prakarya dan Kewirausahaan SMA | 4

d. Perkembangan pengetahuan dan pedagogi antara lain Neurologi,


Psikologi, Observation based [discovery] learning dan Collaborative
learning.
e. Fenomena negatif antara lain perkelahian pelajar, narkoba, korupsi,
plagiarisme, dan kecurangan dalam Ujian (Contek, Kerpek..)
3. Penyempurnaan Pola Pikir
Pendidikan yang sesuai dengan kebutuhan masa depan hanya akan dapat
terwujud apabila terjadi pergeseran atau perubahan pola pikir dalam proses
pembelajaran sebagai berikut ini.
a.
b.
c.
d.
e.
f.
g.
h.
i.
j.
k.
l.
m.
n.
o.

Dari
Dari
Dari
Dari
Dari
Dari
Dari
Dari
Dari
Dari
Dari
Dari
Dari
Dari
Dari

berpusat pada guru menuju berpusat pada siswa.


satu arah menuju interaktif.
isolasi menuju lingkungan jejaring.
pasif menuju aktif-menyelidiki.
maya/abstrak menuju konteks dunia nyata.
pembelajaran pribadi menuju pembelajaran berbasis tim.
luas menuju perilaku khas memberdayakan kaidah keterikatan.
stimulasi rasa tunggal menuju stimulasi ke segala penjuru.
alat tunggal menuju alat multimedia.
hubungan satu arah bergeser menuju kooperatif.
produksi massa menuju kebutuhan pelanggan.
usaha sadar tunggal menuju jamak.
satu ilmu pengetahuan bergeser menuju pengetahuan disiplin jamak.
kontrol terpusat menuju otonomi dan kepercayaan.
pemikiran faktual menuju kritis.

p. Dari penyampaian pengetahuan menuju pertukaran pengetahuan.


4. Penguatan Tata Kelola Kurikulum
Penyusunan kurikulum 2013 dimulai dengan menetapkan standar kompetensi
lulusan berdasarkan kesiapan peserta didik, tujuan pendidikan nasional, dan
kebutuhan. Setelah kompetensi ditetapkan kemudian ditentukan kurikulumnya
yang terdiri dari kerangka dasar kurikulum dan struktur kurikulum. Satuan
pendidikan dan guru tidak diberikan kewenangan menyusun silabus, tetapi
disusun pada tingkat nasional. Guru lebih diberikan kesempatan
mengembangkan proses pembelajaran tanpa harus dibebani dengan tugastugas penyusunan silabus yang memakan waktu yang banyak dan
memerlukan penguasaan teknis penyusunan yang sangat memberatkan guru.
5. Pendalaman dan Perluasan Materi
Berdasarkan analisis hasil PISA 2009, ditemukan bahwa dari 6 (enam) level
kemampuan yang dirumuskan di dalam studi PISA, hampir semua peserta
didik Indonesia hanya mampu menguasai pelajaran sampai level 3 (tiga) saja,
sementara negara lain yang terlibat di dalam studi ini banyak yang mencapai
level 4 (empat), 5 (lima), dan 6 (enam).
Analisis hasil TIMSS tahun 2007 dan 2011 di bidang matematika dan IPA untuk
peserta didik kelas 2 SMP juga menunjukkan hasil yang tidak jauh berbeda.
Untuk bidang matematika, lebih dari 95% peserta didik Indonesia hanya
mampu mencapai level menengah, sementara misalnya di Taiwan hampir 50%
peserta didiknya mampu mencapai level tinggi dan advance.

Prakarya dan Kewirausahaan SMA | 5

Untuk bidang IPA, pencapaian peserta didik kelas 2 SMP juga tidak jauh
berbeda dengan pencapaian yang mereka peroleh untuk bidang matematika.
Hasil studi pada tahun 2007 dan 2011 menunjukkan bahwa lebih dari 95%
peserta didik Indonesia hanya mampu mencapai level menengah, sementara
hampir 40% peserta didik Taiwan mampu mencapai level tinggi dan lanjut
(advanced).
Hasil studi internasional untuk reading dan literacy (PIRLS) yang ditujukan
untuk kelas IV SD juga menunjukkan hasil yang tidak jauh berbeda dengan
hasil studi untuk tingkat SMP seperti yang dipaparkan terdahulu. Dalam hal
membaca, lebih dari 95% peserta didik Indonesia di SD kelas IV juga hanya
mampu mencapai level menengah, sementara lebih dari 50% siswa Taiwan
mampu mencapai level tinggi dan advance.
Hasil analisis lebih jauh untuk studi TIMSS dan PIRLS menunjukkan bahwa
soal-soal yang digunakan untuk mengukur kemampuan peserta didik dibagi
menjadi empat kategori, yaitu:
-

low mengukur kemampuan sampai level knowing


intermediate mengukur kemampuan sampai level applying
high mengukur kemampuan sampai level reasoning
advance mengukur kemampuan sampai level reasoning with incomplete
information.
Dalam kaitan itu, perlu dilakukan langkah penguatan materi dengan
mengevaluasi ulang ruang lingkup materi yang terdapat di dalam kurikulum
dengan cara meniadakan materi yang tidak esensial atau tidak relevan bagi
peserta didik, mempertahankan materi yang sesuai dengan kebutuhan
peserta didik, dan menambahkan materi yang dianggap penting dalam
perbandingan internasional.

C. Karakteristik Kurikulum 2013


Kompetensi untuk Kurikulum 2013 dirancang berikut ini.
1. Isi atau konten kurikulum yaitu kompetensi dinyatakan dalam bentuk
Kompetensi Inti (KI) kelas dan dirinci lebih lanjut dalam Kompetensi Dasar (KD)
mata pelajaran.
2. Kompetensi Inti (KI) merupakan gambaran secara kategorial mengenai
kompetensi dalam aspek sikap, pengetahuan, dan keterampilan (kognitif dan
psikomotor) yang harus dipelajari peserta didik untuk suatu jenjang sekolah,
kelas dan mata pelajaran. Kompetensi Inti adalah kualitas yang harus dimiliki
seorang peserta didik untuk setiap kelas melalui pembelajaran KD yang
diorganisasikan dalam proses pembelajaran siswa aktif.
3. Kompetensi Dasar (KD) merupakan kompetensi yang dipelajari peserta didik
untuk suatu tema untuk SD/MI, dan untuk mata pelajaran di kelas tertentu
untuk SMP/MTS, SMA/MA, SMK/MAK.
4. Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar di jenjang pendidikan menengah
diutamakan pada ranah sikap sedangkan pada jenjang pendidikan menengah
pada kemampuan intelektual (kemampuan kognitif tinggi).
5. Kompetensi Inti
menjadi unsur organisatoris (organizing elements)
Kompetensi Dasar yaitu semua KD dan proses pembelajaran dikembangkan
untuk mencapai kompetensi dalam Kompetensi Inti.

Prakarya dan Kewirausahaan SMA | 6

6. Kompetensi Dasar yang dikembangkan didasarkan pada prinsip akumulatif,


saling memperkuat (reinforced) dan memperkaya (enriched) antarmata
pelajaran dan jenjang pendidikan (organisasi horizontal dan vertikal).
7. Silabus dikembangkan sebagai rancangan belajar untuk satu tema (SD/MI)
atau satu kelas dan satu mata pelajaran (SMP/MTS, SMA/MA, SMK/MAK).
Dalam silabus tercantum seluruh KD untuk tema atau mata pelajaran di kelas
tersebut.
8. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran dikembangkan dari setiap KD yang untuk
mata pelajaran dan kelas tersebut.

D. Proses Pembelajaran
Proses pembelajaran Kurikulum 2013 terdiri atas pembelajaran intrakurikuler dan
pembelajaran ekstrakurikuler.
1. Pembelajaran intrakurikuler didasarkan pada prinsip-prinsip berikut ini.
a. Proses pembelajaran intrakurikuler adalah proses pembelajaran yang
berkenaan dengan mata pelajaran dalam struktur kurikulum dan dilakukan
di kelas, sekolah, dan masyarakat.
b. Proses pembelajaran di SD/MI berdasarkan tema sedangkan di SMP/MTS,
SMA/MA, dan SMK/MAK berdasarkan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran
yang dikembangkan guru.
c. Proses pembelajaran didasarkan atas prinsip pembelajaran siswa aktif
untuk menguasai Kompetensi Dasar dan Kompetensi Inti pada tingkat yang
memuaskan (excepted).
d. Proses pembelajaran dikembangkan atas dasar karakteristik konten
kompetensi yaitu pengetahuan yang merupakan konten yang bersifat
mastery dan diajarkan secara langsung (direct teaching), keterampilan
kognitif dan psikomotorik adalah konten yang bersifat developmental yang
dapat dilatih (trainable) dan diajarkan secara langsung (direct teaching),
sedangkan sikap adalah konten developmental dan dikembangkan melalui
proses pendidikan yang tidak langsung (indirect teaching).
e. Pembelajaran
kompetensi
untuk
konten
yang
bersifat
developmentaldilaksanakan berkesinambungan antara satu pertemuan
dengan pertemuan lainnyadan saling memperkuat antara satu mata
pelajaran dengan mata pelajaran lainnya.
f.

Proses pembelajaran tidak langsung (indirect) terjadi pada setiap kegiatan


belajar yang terjadi di kelas, sekolah, rumah dan masyarakat. Proses
pembelajaran tidak langsung bukan kurikulum tersembunyi (hidden
curriculum) karena sikap yang dikembangkan dalam proses pembelajaran
tidak langsung harus tercantum dalam silabus, dan Rencana Pelaksanaan
Pembelajaran (RPP) yang dibuat guru.

g. Proses pembelajaran dikembangkan atas prinsip pembelajaran siswa aktif


melalui kegiatan mengamati (melihat, membaca, mendengar, menyimak),
menanya (lisan, tulis), menganalis (menghubungkan, menentukan
keterkaitan, membangun cerita/konsep), mengkomunikasi-kan (lisan, tulis,
gambar, grafik, tabel, chart, dan lain-lain).
h. Pembelajaran remedial dilaksanakan untuk membantu peserta didik
menguasai kompetensi yang masih kurang. Pembelajaran remedial

Prakarya dan Kewirausahaan SMA | 7

dirancang dan dilaksanakan berdasarkan kelemahan yang ditemukan


berdasarkan analisis hasil tes, ulangan, dan tugas setiap peserta didik.
Pembelajaran remedial dirancang untuk individu, kelompok atau kelas
sesuai dengan hasil analisis jawaban peserta didik.
i.

Penilaian hasil belajar mencakup seluruh aspek kompetensi, bersifat


formatif dan hasilnya segera diikuti dengan pembelajaran remedial untuk
memastikan penguasaan kompetensi pada tingkat memuaskan.

2. Pembelajaran ekstrakurikuler.
Pembelajaran ekstrakurikuler adalah kegiatan yang dilakukan untuk aktivitas
yang dirancang sebagai kegiatan di luar kegiatan pembelajaran terjadwal
secara rutin setiap minggu. Kegiatan ekstrakurikuler terdiri atas kegiatan wajib
dan pilihan. Pramuka adalah kegiatan ekstrakurikuler wajib.Kegiatan
ekstrakurikuler wajib dinilai yang hasilnya digunakan sebagai unsur
pendukung kegiatan intrakurikuler.
E. Prinsip Pengembangan Kurikulum 2013
Pengembangan kurikulum didasarkan pada prinsip-prinsip berikut ini.
1. Kurikulum bukan hanya merupakan sekumpulan daftar mata pelajaran karena
mata pelajaran hanya merupakan sumber materi pembelajaran untuk
mencapai kompetensi.
2. Kurikulum didasarkan pada standar kompetensi lulusan yang ditetapkan untuk
satu satuan pendidikan, jenjang pendidikan, dan program pendidikan. Sesuai
dengan kebijakan pemerintah mengenai Wajib Belajar 12 Tahun maka Standar
Kompetensi Lulusan yang menjadi dasar pengembangan kurikulum adalah
kemampuan yang harus dimiliki peserta didik setelah mengikuti proses
pendidikan selama 12 tahun.
3. Kurikulum didasarkan pada model kurikulum berbasis kompetensi. Model
kurikulum berbasis kompetensi ditandai oleh pengembangan kompetensi
berupa sikap, pengetahuan, keterampilan berpikir, dan keterampilan
psikomotorik yang dikemas dalam berbagai mata pelajaran.
4. Kurikulum didasarkan atas prinsip bahwa setiap sikap, keterampilan, dan
pengetahuan yang dirumuskan dalam kurikulum berbentuk Kompetensi Dasar
dapat dipelajari dan dikuasai setiap peserta didik (mastery learning) sesuai
dengan kaidah kurikulum berbasis kompetensi.
5. Kurikulum dikembangkan dengan memberikan kesempatan kepada peserta
didik untuk mengembangkan perbedaan dalam kemampuan dan minat.
6. Kurikulum berpusat pada potensi, perkembangan, kebutuhan, dan
kepentingan peserta didik dan lingkungannya. Kurikulum dikembangkan
berdasarkan prinsip bahwa peserta didik berada pada posisi sentral dan aktif
dalam belajar.
7. Kurikulum harus tanggap terhadap perkembangan ilmu pengetahuan,
budaya, teknologi, dan seni.
8. Kurikulum harus relevan dengan kebutuhan kehidupan.
9. Kurikulum harus diarahkan kepada proses pengembangan, pembudayaan dan
pemberdayaan peserta didik yang berlangsung sepanjang hayat.
10.Kurikulum didasarkan kepada kepentingan nasional dan kepentingan daerah.

Prakarya dan Kewirausahaan SMA | 8

11.Penilaian hasil belajar ditujukan untuk mengetahui dan memperbaiki


pencapaian kompetensi. Instrumen penilaian hasil belajar adalah alat untuk
mengetahui kekurangan yang dimiliki setiap peserta didik atau sekelompok
peserta didik. Kekurangan tersebut harus segera diikuti dengan proses
memperbaiki kekurangan dalam aspek hasil belajar yang dimiliki seorang atau
sekelompok peserta didik.
F. Struktur kurikulum SMP/MTS
Dalam struktur kurikulum SMP/MTs ada penambahan jam belajar per minggu dari
semula 32, 32, dan 32 menjadi 38, 38 dan 38 untuk masing-masing kelas VII,
VIII, dan IX. Sedangkan lama belajar untuk setiap jam belajar di SMP/MTs tetap
yaitu 40 menit. Struktur Kurikulum SMP/MTS adalah sebagai berikut.

Prakarya dan Kewirausahaan SMA | 9

ALOKASI WAKTU
BELAJAR PER MINGGU
VII
VIII
IX

MATA PELAJARAN
Kelompok A
1. Pendidikan Agama dan Budi Pekerti
2. Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan
3. Bahasa Indonesia
4. Matematika
5. Ilmu Pengetahuan Alam
6. Ilmu Pengetahuan Sosial
7. Bahasa Inggris
Kelompok B
1. Seni Budaya
2. Pendidikan Jasmani, Olah Raga, dan
Kesehatan
3. Prakarya
Jumlah Alokasi Waktu Per Minggu
Keterangan:

3
3
6
5
5
4
4

3
3
6
5
5
4
4

3
3
6
5
5
4
4

3
3

3
3

3
3

2
38

2
38

2
38

Mata pelajaran Seni Budaya dapat memuat Bahasa Daerah.


IPA dan IPS dikembangkan sebagai mata pelajaran integrative science dan
integrative social studies, bukan sebagai pendidikan disiplin ilmu. Keduanya
sebagai pendidikan berorientasi aplikatif, pengembangan kemampuan berpikir,
kemampuan belajar, rasa ingin tahu, dan pengembangan sikap peduli dan
bertanggung jawab terhadap lingkungan sosial dan alam. Disamping itu, tujuan
pendidikan IPS menekankan pada pengetahuan tentang bangsanya, semangat
kebangsaan, patriotisme, serta aktivitas masyarakat di bidang ekonomi dalam
ruang atau space wilayah NKRI. IPA juga ditujukan untuk pengenalan lingkungan
biologi dan alam sekitarnya, serta pengenalan berbagai keunggulan wilayah
nusantara.
Seni Budaya terdiri atas empat aspek, yakni seni rupa, seni musik, seni tari, dan
seni teater. Masing-masing aspek diajarkan secara terpisah dan setiap satuan
pendidikan dapat memilih aspek yang diajarkan sesuai dengan kemampuan
(guru dan fasilitas) pada satuan pendidikan itu.
Prakarya terdiri atas empat aspek, yakni kerajinan, rekayasa, budidaya, dan
pengolahan. Masing-masing aspek diajarkan secara terpisah dan setiap satuan
pendidikan menyelenggarakan pembelajaran prakarya paling sedikit dua aspek
prakarya sesuai dengan kemampuan dan potensi daerah pada satuan pendidikan
itu.
G. Elemen-Elemen Perubahan Kurikulum 2013
Perubahan kurikulum 2013 berwujud pada: a) kompetensi lulusan, b) materi, c)
proses, dan d) penilaian.
a. Perubahan pada Kompetensi Lulusan adalah: konstruksi holistik, didukung oleh
semua materi atau mapel, terintegrasi secara vertikal maupun horizontal.
b. Perubahan pada materi pembelajaran dikembangkan berbasis kompetensi
sehingga memenuhi aspek kesesuaian dan kecukupan, kemudian
Prakarya dan Kewirausahaan SMA | 10

mengakomodasi conten lokal, nasional, dan internasional antara lain TIMMS,


PISA, PIRLS.
c. Perubahan pada proses pembelajaran mencakup: a) berorientasi pada
karakteristik kompetensi yag mencakup: 1) sikap (Krathwohl): menerima,
menjalankan, menghargai, menghayati, dan mengamalkan, 2) keterampilan
(Dyers): mengamati, menanya, mencoba, menalar, menyajikan, dan mencipta,
dan 3) pengetahuan (Bloom & Anderson): mengetahui, memahami,
menerapkan, menganalisis, mengevaluasi, dan mencipta; b) menggunakan
pendekatan saintifik, karakteristik kompetensi sesuai jenjang. Untuk SD:
tematik terpadu; untuk SMP: tematik terpadu untuk IPA dan IPS, serta mapel;
untuk SMA: tematik dan Mapel; c) mengutamakan Discovery Learning dan
Project Based Learning.
d. Perubahan pada penilaian mencakup: a) berbasis tes dan nontes (portofolio),
menilai proses dan output dengan menggunakan authentic assesment, rapor
memuat penilaian kuantitatif tentang pengetahuan dan deskripsi kualitatif
tentang sikap dan keterampilan kecukupan.
Kurikulum 2013 dalam rekonstruksi kompetensi mencakup: sikap, pengetahuan,
dan keterampilan.
a. Kompetensi sikap mencakup sikap spiritual (KI-1) dan sikap sosial (KI-2).
Sikap spiritual (KI-1) untuk mencapai insan yang beriman dan bertaqwa
kepada Tuhan Yang Maha Esa.
Sikap sosial (KI-2) untuk mencapai insan yang berakhlak mulia, sehat,
mandiri, demokratis, bertanggung jawab.
b. Kompetensi pengetahuan (KI-3) untuk mencapai insan yang berilmu.
c. Kompetensi keterampilan (KI-4) untuk mencaai insan yang cakap dan kreatif.
Elemen utama perbaikan Kurikulum 2013 dalam kesesuaian dan kedalaman
materi mencakup: a) mempertahankan, mengurangi, dan/ atau menambah
materi, b) bahasa sebagai penghela, c) tematik terpadu, d) penguatan IPA dan
IPS di SMP, e) penyesuaian dengan PISA, TIMMS dan lembaga lainnya serta
dengan perkembangan di berbagai negara.
Elemen utama perbaikan Kurikulum 2013 dalam revolusi proses pembelajaran
mencakup: a) lintasan taksonomi Anderson untuk pengetahuan, Dyers untuk
keterampilan, dan Krathwohl untuk sikap, b) pendekatan saintific, c) inquiry dan
discovery, d) project based learning, dan e) cooperative learning.
Elemen utama perbaikan Kurikulum 2013 dalam reformasi penilaian mencakup:
tes, portofolio, pedoman observasi, dan tes performansi.
Selanjutnya Kurikulum 2013 mengusung adanya keseimbangan antara sikap,
keterampilan, dan pengetahuan untuk membangun soft skills dan hard skills
seperti terlihat pada gambar di bawah ini.

Prakarya dan Kewirausahaan SMA | 11

Gambar 1: Elemen Perubahan


Berdasarkan gambar di atas, elemen perubahan jenjang SD, SMP, SMA, SMK
dalam kompetensi lulusan adalah adanya peningkatan dan keseimbangan soft
skills dan hard skills yang meliputi aspek kompetensi sikap, pengetahuan, dan
keterampilan. Elemen perubahan kedudukan mata pelajaran (ISI), adalah
kompetensi yang semula diturunkan dari mata pelajaran berubah menjadi mata
pelajaran dikembangkan dari kompetensi. Elemen pendekatan (ISI) kompetensi
yang dikembangkan di SD adalah tematik terpadu dalam semua mata pelejaran
dengan pendekatan saintific, di SMP tematik terpadu pada IPA dan IPS, dan
mapel, di SMA mapel, di SMK vokasional. Selanjutnya elemen perubahan pada
proses pembelajaran dapat dilihat pada gambar di bawah ini. Adanya
keseimbangan soft skills dan hard skills tersebut dapat terlihat pada gambar di
bawah ini.

Gambar 2: Keseimbangan antara Sikap, Keterampilan, dan Pengetahuan untuk


Membangun Soft Skills dan Hard Skills

Berdasarkan gambar di atas dapat dijelaskan bahwa salah satu karakteristik


Kurikulum 2013 adanya keseimbangan antara sikap, keterampilan, dan
pengetahuan untuk membangun soft skills dan hard skills peserta didik dari
Prakarya dan Kewirausahaan SMA | 12

mulai jenjang SD, SMP, SMA/ SMK, dan PT seperti yang diungkapkan Marzano
(1985) dan Bruner (1960). Pada jenjang SD ranah attitude harus lebih banyak
atau lebih dominan dikenalkan, diajarkan dan atau dicontohkan pada anak,
kemudian diikuti ranah skill, dan ranah knowledge lebih sedikit diajarkan pada
anak. Hal ini berbanding terbalik dengan membangun soft skills dan hard skills
pada jenjang PT. Di PT ranah knowledge lebih dominan diajarkan dibandingkan
ranah skills dan attutude.

Gambar 3: Rumusan Proses dalam Kurikulum 2013


Berdasarkan gambar di atas, terdapat perluasan dan pendalaman taksonomi
dalam proses pencapaian kompetensi. Dalam kurikulum 2013 untuk jenjang SD,
SMP, SMA, dan PT memadukan lintasan taksonomi sikap (attitude) dari
Krathwohl, keterampilan (skill) dari Dyers, dan Pengetahuan (knowledge) dari
Bloom dengan revisi oleh Anderson. Taksonomi sikap (attitude) dari Krathwohl
meliputi: accepting, responding, valuing, organizing/internalizing,
dan
characterizing/actualizing. Taksonomi keterampilan (skill) dari Dyers meliputi:
observing, questioning, experimenting, associating, dan communicating.
Taksonomi pengetahuan (knowledge) dari Bloom degan revisi oleh Anderson
meliputi: knowing/ remembering, understanding, appllying, analyzing,
evaluating, dan creating.
Langkah penguatan terjadi pada proses pembelajaran dan proses penilaian.
Penguatan pada proses pembelajaran karakteristik penguatannya mencakup: a)
menggunakan pendekatan saintifik melalui mengamati, menanya, mencoba,
mengolah, menyajikan, menalar, mencipta, dan mengkomunikasikan dengan
tetap memperhatikan karakteristik siswa, b) menggunakan ilmu pengetahuan
sebagai penggerak pembelajaran untuk semua mata pelajaran, c) menuntun
siswa untuk mencari tahu, bukan diberitahu (discovery learning), dan d)
menekankan kemampuan berbahasa sebagai alat komunikasi, pembawa
pengetahuan dan berpikir logis, sistematis, dan kreatif. Penguatan pada
penilaian pembelajaran karakteristik penguatannya, mencakup: a) mengukur
tingkat berpikir mulai dari rendah sampai tinggi, b) menekankan pada
pertanyaan yang membutuhkan pemikiran mendalam (bukan sekedar hafalan),
c) mengukur proses kerja siswa, bukan hanya hasil kerja siswa, dan d)
menggunakan portofolio pembelajaran siswa.
Critical point implementasi Kurikulum 2013 dapat dilihat dari: a) perancangan
RPP, b) pelaksanaan pembelajaran sesuai RPP, c) supervisi pendampingan, dan
d) budaya mutu sekolah.

Prakarya dan Kewirausahaan SMA | 13

a. Perancangan RPP mencakup: Kompetensi Dasar, indikator, dan tujuan


pembelajaran, melanglir secara logis ke materi ajar, rancangan proses dan
aktivitas belajar, sumber dan media, output/produk siswa, dan penilaian.
b. Pelaksanaan pembelajaran sesuai RPP mencakup: instrumen pengendalian,
dan undeks kesesuaian RPP dengan pelaksanaan.
c. Supervisi pendampingan mencakup: pedoman pelaksanaan supervisi,
pelaksanaan, eksekusi rekomendasi supervisi, dan sistem pelaporan perbaikan
pasca supervisi.
d. Budaya mutu sekolah mencakup: standar mutu, kepemimpinan, atmosfir
sekolah, ketaatan terhadap standar, dan proses pembudayaan (penguatan
dan penghargaan).

HO- 1.2

MATERI 1.2
SKL, KI, DAN KD DAN STRATEGI IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013
Standar Kompetensi Lulusan merupakan salah satu dari 8 (delapan) standar
nasional pendidikan sebagaimana yang ditetapkan dalam Pasal 35 Ayat (1)
Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional.
Kompetensi lulusan merupakan kualifikasi kemampuan lulusan yang mencakup
sikap, pengetahuan, dan keterampilan, yang akan menjadi acuan bagi
pengembangan kurikulum dalam rangka mewujudkan tujuan pendidikan
nasional.

A. Cakupan Kompetensi Lulusan


Penetapan pendekatan kompetensi lulusan didahului dengan mengidentifikasi
apa yang hendak dibentuk, dibangun, dan diberdayakan dalam diri peserta didik
sebagai jaminan yang akan mereka capai setelah menyelesaikan pendidikannya
pada satuan pendidikan tertentu. Pendekatan kompetensi lulusan menekankan
pada kemampuan holistik yang harus dimiliki setiap peserta didik. Hal itu akan
membawa implikasi terhadap apa yang seharusnya dipelajari oleh setiap individu
Prakarya dan Kewirausahaan SMA | 14

peserta didik, bagaimana cara mengajarkan, dan kapan diajarkannya. Cakupan


kompetensi lulusan satuan pendidikan berdasarkan elemen-elemen yang harus
dicapai dapat dilihat dalam tabel berikut ini.
Tabel 1:
DOMAIN

SIKAP

KETERAMPIL
AN

PENGETAHU
AN

Kompetensi Lulusan Berdasarkan Elemen-Elemen yang Harus


Dicapai
Eleme
n

SD

SMP

SMA-SMK

Proses

Menerima + Menjalankan + Menghargai + Menghayati +


Mengamalkan

Individu

beriman, berakhlak mulia (jujur, disiplin, tanggung jawab,


peduli, santun), rasa ingin tahu, estetika, percaya diri,
motivasi internal

Sosial

toleransi, gotong royong, kerjasama, dan musyawarah

Alam

pola hidup sehat, ramah lingkungan, patriotik, dan cinta


perdamaian

Proses

Mengamati + Menanya + Mencoba + Mengolah +


Menyaji + Menalar + Mencipta

Abstrak

membaca, menulis, menghitung,


menggambar,mengarang

Konkret

menggunakan, mengurai, merangkai, memodifikasi,


membuat, mencipta

Proses

Mengetahui + Memahami + Menerapkan + Menganalisa


+ Mengevaluasi

Objek

ilmu pengetahuan, teknologi, seni, dan budaya

Subyek

manusia, bangsa, negara, tanah air, dan dunia

Cakupan kompetensi lulusan satuan pendidikan secara holistik dapat dilihat


dalam tabel di bawah ini.

Tabel 2: Kompetensi Lulusan Secara Holistik


DOMAIN

SD

SMP

SMA-SMK

Menerima + Menjalankan + Menghargai + Menghayati +


Mengamalkan
SIKAP

KETERAMPIL
AN
PENGETAHU
AN

pribadi yang beriman, berakhlak mulia, percaya diri, dan


bertanggung jawab dalam berinteraksi secara efektif dengan
lingkungan sosial, alam sekitar, serta dunia dan peradabannya
Mengamati + Menanya + Mencoba + Mengolah + Menyaji +
Menalar + Mencipta
pribadi yang berkemampuan pikir dan tindak yang efektif dan
kreatif dalam ranah abstrak dan konkret
Mengetahui + Memahami + Menerapkan + Menganalisa +
Mengevaluasi

Prakarya dan Kewirausahaan SMA | 15

DOMAIN

SD

SMP

SMA-SMK

pribadi yang menguasai ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya


dan berwawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan
peradaban

Dari tabel di atas, cakupan kompetensi lulusan secara holistik dirumuskan


sebagai berikut:
1. Kemampuan Lulusan dalam Dimensi Sikap:
Manusia yang memiliki pribadi yang beriman, berakhlak mulia, percaya diri,
dan bertanggung jawab dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan
sosial, alam sekitar, serta dunia dan peradabannya. Pencapaian pribadi
tersebut dilakukan melalui proses: menerima, menjalankan, menghargai,
menghayati, dan mengamalkan.
2. Kemampuan Lulusan dalam Dimensi Keterampilan:
Manusia yang memiliki pribadi yang berkemampuan pikir dan tindak yang
efektif dan kreatif dalam ranah abstrak dan konkret.Pencapaian pribadi
tersebut dilakukan melalui proses: mengamati, menanya, mencoba,
mengolah, menyaji, menalar, dan mencipta.
3. Kemampuan Lulusan dalam Dimensi Pengetahuan:
Manusia yang memiliki pribadi yang menguasai ilmu pengetahuan, teknologi,
seni, budaya dan berwawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan
peradaban.Pencapaian
pribadi
tersebut
dilakukan
melalui
proses:
mengetahui,
memahami,
menerapkan,
menganalisa,
dan
mengevaluasi.
Perumusan kompetensi lulusan antarsatuan pendidikan mempertimbangkan
gradasi setiap tingkatan satuan pendidikan dan memperhatikan kriteria sebagai
berikut:
a.
perkembangan psikologis anak,
b.
lingkup dan kedalaman materi,
c.
kesinambungan, dan
d.
fungsi satuan pendidikan.
B. Kompetensi Lulusan Satuan Pendidikan
Standar Kompetensi Lulusan adalah kriteria mengenai kualifikasi kemampuan
lulusan yang mencakup sikap, pengetahuan, dan keterampilan.
Standar Kompetensi Lulusan digunakan sebagai acuan utama pengembangan
standar isi, standar proses, standar penilaian pendidikan, standar pendidik dan
tenaga kependidikan, standar sarana dan prasarana, standar pengelolaan, dan
standar pembiayaan.
Kompetensi lulusan satuan pendidikan SMA/MA/SMK/MAK/Paket C diuraikan
masing-masing berikut ini
DIMENSI
SIKAP

KOMPETENSI LULUSAN
Memiliki perilaku yang mencerminkan sikap orang beriman,

Prakarya dan Kewirausahaan SMA | 16

berakhlak mulia, percaya diri, dan bertanggung jawab dalam


berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam
serta dalam menempatkan dirinya sebagai cerminan
bangsa dalam pergaulan dunia.

KETERAMPILAN

Memiliki kemampuan pikir dan tindak yang efektif dan kreatif


dalam ranah abstrak dan konkret terkait dengan
pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara
mandiri.

PENGETAHUAN

Memiliki pengetahuan prosedural dan metakognitif dalam ilmu


pengetahuan, teknologi, seni, dan budaya dengan wawasan
kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait
penyebab fenomena dan kejadian.

C. Standar IsiMata Pelajaran Prakarya dan Kewirausahaan


Mata Pelajaran Prakarya dan Kewirausahaan dapat digolongkan ke dalam
pengetahuan transcience-knowledge, yaitu mengembangkan pengetahuan dan
melatih keterampilan kecakapan hidup berbasis seni, teknologi, dan ekonomi.
Pembelajaran ini berawal dengan melatih kemampuan ekspresikreatif untuk
menuangkan ide dan gagasan agar menyenangkan orang lain, dan
dirasionalisasikan secara teknologis sehingga keterampilan tersebut bermuara
apresiasi teknologi terbarukan, hasil ergonomis dan aplikatif dalam
memanfaatkan lingkungan sekitar dengan memperhatikan dampaknya terhadap
ekosistem, manajemen, dan ekonomis.
Berikut ini uraian tujuan, SKL, SI, KI dan KD
Kewirausahaan

Mata pelajaran Prakarya dan

1. Tujuan
Tujuan Prakarya dan Kewirausahaan dapat diuraikan sebagai berikut:
a) Memfasilitasi peserta didik berekspresi kreatif melalui keterampilan teknik
berkarya ergonomis, teknologi, dan ekonomis.
b) Melatih keterampilan mencipta karya berbasis estetika, artistik, ekosistem
dan teknologis
c) Melatih memanfaatkan media dan bahan berkarya seni dan teknologi
melalui prinsip kreatif, ergonomis, higienis, tepat-cekat-cepat, dan
berwawasan lingkungan
d) Menghasilkan karya yang siap dimanfaatkan dalam kehidupan, bersifat
pengetahuan maupun landasan pengembangan berdasarkan teknologi
kearifan lokal maupun teknologi terbarukan.
e) Menumbuhkembangkan jiwa wirausaha melalui melatih dan mengelola
penciptaan karya (produksi), mengemas, dan menjual berdasarkan prinsip
ekonomis, ergonomis, dan berwawasan lingkungan
2. Lingkup Materi Prakarya dan Kewirausahaan
Lingkup materi pelajaran Prakarya di SMA dan sederajat disesuaikan
dengan potensi sekolah dan daerah setempat karena sifat mata pelajaran
ini menyesuaikan dengan kondisi dan potensi yang ada di daerah

Prakarya dan Kewirausahaan SMA | 17

tersebut. Penyesuaian ini berangkat dari pemikiran ekonomis, budaya, dan


sosiologis. Ekonomis, karena pada tingkat usia remaja sudah harus
dibekali dengan prinsip kewirausahaan agar dapat tercapai kemandirian
paska sekolah. Budaya, karena pengembangan materi kearifan lokal
melalui prakarya. Sosiologis, karena
teknologi tradisi
Indonesia.

mempunyai

nilai-nilai

kecerdasan

kolektif

bangsa

Pada mata pelajaran Prakarya dan Kewirausahaan terdapat empat (4)


strand, yaitu Kerajinan, Rekayasa, Budidaya, dan Pengolahan. Penjelasan
ruang lingkup dari setiap strand tersebut adalah sebagai berikut,
a. Kerajinan
Kerajinan dikaitkan dengan nilai pendidikan diwujudkan dalam prosedur
pembuatan.
Prosedur memproduksi dilalui dengan berbagai tahapan dan beberapa
langkah yang dilakukan oleh beberapa orang. Kinerja ini menumbuhkan
wawasan, toleransi sosial serta social corporateness memulai pemahaman
karya orang lain. Pembuat pola menggambarkan berdasarkan desain yang
dikerjakan oleh perancang gambar dilanjutkan dengan pewarnaan sesuai
dengan warna lokal (kearifan lokal). Semua itu merupakan proses
berangkai dan membutuhkan kesabaran dan ketelitian serta penuh
toleransi. Jika salah seorang membuat
kesalahan, hasil akhir tidak akan seperti yang diharapkan oleh pembuat
pola dan motif hiasnya. Prosedur semacam ini memberikan nilai edukatif
jika dilaksanakan di sekolah. Kerajinan yang diproduksi maupun
direproduksi dikemas ulang dengan sistem teknologi dan ekosistem agar
efektif dan efisien berdasarkan potensi lingkungan yang ada.
b. Rekayasa
Rekayasa diartikan usaha memecahkan permasalahan kehidupan seharihari dengan berpikir rasional dan kritis sehingga menemukan kerangka
kerja yang efektif dan efisien. Pengertian teknologi erat sekali dengan
pembelajaran mandiri, seperti menggoreng daging dengan lemaknya
sendiri. Oleh karenanya, konsep teknologi untuk mengembangkan diri
dengan kemampuan diperoleh dari belajar tersebut. Kata rekayasa
merupakan terjemahan bebas dari kata engineering, yaitu perancangan
dan rekonstruksi benda ataupun produk untuk memungkinkan penemuan
produk baru yang lebih berperan dan berguna. Prinsip rekayasa adalah
mendaur ulang sistem, bahan, dan ide yang disesuaikan dengan
perkembangan zaman (teknologi) terbarukan. Oleh karenanya, rekayasa
harus seimbang dan selaras dengan kondisi dan potensi daerah setempat
menuju karya yang mempunyai nilai jual yang tinggi.
c. Budidaya
Budidaya berpangkal pada cultivation, yaitu suatu kerja yang berusaha
untuk menambah, menumbuhkan, dan mewujudkan benda ataupun
makhluk agar lebih besar (tumbuh), dan berkembang (banyak). Kinerja ini
membutuhkan perasaan seolah dirinya (pembudidaya) hidup, tumbuh dan

Prakarya dan Kewirausahaan SMA | 18

berkembang. Prinsip pembinaan rasa dalam kinerja budidaya ini akan


memberikan hidup pada tumbuhan atau hewan. Namun, dalam bekerja,
dibutuhkan sistem yang berjalan rutinitas, seperti kebiasaan hidup orang:
makan, minum, dan bergerak.
Maka, seorang pembudidaya harus memahami karakter tumbuhan atau
hewan. yang dibudidayakan. Konsep cultivation tampak pada penyatuan
diri dengan alam dan pemahaman tumbuhan atau binatang. Pemikiran
ekosistem menjadi langkah yang selalu dipikirkan keseimbangan
hidupnya. Manfaat edukatif budidaya adalah pembinaan perasaan,
pembinaan kemampuan memahami pertumbuhan, dan penyatuan dengan
alam (echosystem) menjadikan anak dan tenaga kerja yang berpikir
sistematis, namun manusiawi dan penuh kesabaran.
Hasil budidaya tidak akan dapat dipetik dalam waktu singkat melainkan
membutuhkan
waktu dan harus diawasi dengan penuh kesabaran. Bahan dan
perlengkapan teknologi budidaya sebenarnya dapat diangkat dari
kehidupan sehari-hari yang variatif karena setiap daerah mempunyai
potensi kearifan yang berbeda. Budidaya telah dilakukan oleh pendahulu
bangsa ini dengan teknologi tradisi, telah menunjukkan konsep budidaya
yang memperhitungkan musim, namun belum mempunyai standar
ketepatan dengan suasana/iklim cuaca maupun ekonomi yang sedang
berkembang. Maka, pembelajaran prakaryabudidaya diharapkan mampu
menemukan ide pengembangan berbasis bahan
tradisi dengan
tersebut.

memperhitungkan

kebelanjutan

materi

atau

bahan

d. Pengolahan
Pengolahan artinya membuat, menciptakan bahan dasar menjadi benda
produk jadi agar dapat dimanfaatkan secara maslahat. Pada prinsipnya,
kerja pengolahan adalah mengubah benda mentah menjadi produk
matang dengan mencampur, atau memodifikasi bahan tersebut. Oleh
karenanya, kerja pengolahan menggunakan desain sistem, yaitu
mengubah masukan menjadi keluaran sesuai dengan rancangan yang
dibuat. Sebagai contoh membuat makanan atau memasak makanan;
kinerja ini membutuhkan desain secara tepat dan perasaan terutama
indra perasa (lidah) dan indra pencium (bau-bauan) agar sedap. Kerja ini
akan melatih rasa dan kesabaran maupun berpikiran praktis serta tepat.
Kognisi untuk menghafalkan rasa bumbu, dan racikan yang akan
membutuhkan ketelitian dan kesabaran.
Manfaat
pendidikan
teknologi
pengolahan
bagi
pengembangan
kepribadian peserta didik adalah pelatihan rasa yang dapat dikorelasikan
dalam kehidupan sehari-hari. Pengolahan telah dilakukan oleh pendahulu
bangsa kita dengan teknologi tradisi yang sederhana, telah menunjukkan
konsep pengolahan yang aplikabel, namun belum mempunyai standar
ketepatan dengan suasana/iklim cuaca maupun ekonomi yang sedang
berkembang. Maka pembelajaran prakarya-budidaya diharapkan mampu
menemukan ide pengembangan

Prakarya dan Kewirausahaan SMA | 19

berbasis bahan tradisi dengan memperhitungkan kebelanjutan materi atau


bahan tersebut.
Lingkup Materi atau muatan Prakarya dan Kewirausahaan SMA/SMK
( Permendikbud nomor 64 tahun 2013 tentang Standar Isi) adalah sebagai
berikut.
Muatan Prakarya pada SMA/MA/SMALB/Paket C
Tingkat
Kompete
nsi
5

Tingkat
Kelas
X-XI

Kompetensi
- Menunjukkan rasa kagum
terhadap karya prakarya
dalam
konteks anugerah Tuhan
Yang
Maha Esa
- Menunjukkan perilaku rasa
ingin
tahu, peduli lingkungan,
kerjasama, jujur, percaya
diri,
dan mandiri dalam berkarya
prakarya
- Menganalisis desain
produk,
sumber daya, dan proses
pembuatan karya
- Mendesain produk dan
proses
pembuatan karya
- Membuat dan mengolah
karya
- Menyajikan pengalaman
wirausaha

Ruang Lingkup Materi


Apresiasi dan kreasi
prakarya
(Kerajinan)
- Kerajinan tekstil dan
limbah
tekstil
- Kerajinan dari bahan
lunak dan
bahan keras
Apresiasi dan kreasi
prakarya
(Rekayasa)
- Rekayasa alat
komunikasi
sederhana dan alat
pengatur
gerak sederhana
- rekayasa pembangkit
listrik
sederhana dan inovatif
menggunakan teknologi
tepat
guna
Apresiasi dan kreasi
prakarya
(Budidaya)
- Budidaya tanaman hias
dan
tanaman pangan
- Usaha budidaya
pembenihan
ikan konsumsi dan ikan
hias
Apresiasi dan kreasi
prakarya
(Pengolahan)

Prakarya dan Kewirausahaan SMA | 20

Tingkat
Kompete
nsi

Tingkat
Kelas

XII

Kompetensi

Ruang Lingkup Materi

- Menunjukkan rasa kagum


terhadap karya prakarya
dalam
konteks anugerah Tuhan
Yang
Maha Esa
- Menunjukkan perilaku rasa
ingin
tahu, peduli lingkungan,
kerjasama, jujur, percaya
diri,
dan mandiri dalam berkarya
prakarya
- Menganalisis dan
mengevaluasi
desain produk, sumber
daya, dan
proses pembuatan karya
- Mendesain produk dan
proses
pembuatan karya
- Mencipta, mengolah, dan
mempraktekkan karya
- Menyajikan dan

- Pengawetan bahan
pangan
nabati dan hewani menjadi
produk pangan khas
daerah dan
nusantara,
- Pengolahan bahan nabati
dan
hewani menjadi produk
non
pangan pembersih dan
kosmetik
Apresiasi dan kreasi
prakarya
(kewirausahaan)
- nilai dan peluang
wirausaha,
serta aspek-aspek
perencanaan
usaha.
Apresiasi dan kreasi
prakarya
(Kerajinan)
- Kerajinan fungsi hias dan
pakai
dari limbah
Apresiasi dan kreasi
prakarya
(Rekayasa)
- Rekayasa elektronika
praktis dan
dengan kendali elektronika
Apresiasi dan kreasi
prakarya
(Budidaya)
- Budidaya ternak unggas
petelur
dan pedaging
Apresiasi dan kreasi
prakarya
(Pengolahan)
- Pengolahan bahan nabati
dan
hewani menjadi makanan

Prakarya dan Kewirausahaan SMA | 21

Tingkat
Kompete
nsi

Tingkat
Kelas

Kompetensi
mengevaluasi
usaha

Ruang Lingkup Materi


khas
daerah dan produk non
pangan
kesehatan

C. Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar


Berikut ini adalah SKL, KI dan KD Prakarya dan Kewirausahaan yang terdapat
pada Permendikbud Tahun 2013
1. Standar Kompetensi Lulusan ( SKL)
Standar Kompetensi Lulusan adalah kriteria mengenai kualifikasi kemampuan
lulusan yang mencakup sikap, pengetahuan, dan keterampilan.
Standar Kompetensi Lulusan digunakan sebagai acuan utama pengembangan
standar isi, standar proses, standar penilaian pendidikan, standar pendidik dan
tenaga kependidikan, standar sarana dan prasarana, standar pengelolaan, dan
standar pembiayaan.
KOMPETENSI LULUSAN SMA/MA/SMK/MAK/SMALB/Paket C
Lulusan SMA/MA/SMK/MAK/SMALB/Paket C memiliki sikap, pengetahuan, dan
keterampilan sebagai berikut. SMA/MA/SMK/MAK/SMALB/Paket C
Dimensi
Kualifikasi Kemampuan
Sikap
Memiliki perilaku yang mencerminkan sikap orang beriman,
berakhlak mulia, berilmu, percaya diri, dan bertanggung jawab
dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan
alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa
dalam pergaulan dunia.
Pengetahua
n

Memiliki pengetahuan faktual, konseptual, prosedural, dan


metakognitif dalam ilmu pengetahuan, teknologi, seni, dan
budaya dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan,
kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab serta dampak
fenomena dan kejadian.

Keterampil
an

Memiliki kemampuan pikir dan tindak yang efektif dan kreatif


dalam ranah abstrak dan konkret sebagai pengembangan dari
yang dipelajari di sekolah secara

2. Kompetensi Inti ( KI )
Kompetensi inti dirancang seiring dengan meningkatnya usia peserta didik
pada kelas tertentu. Melalui kompetensi inti, integrasi vertikal berbagai
kompetensi dasar pada kelas yang berbeda dapat dijaga.
Rumusan kompetensi inti menggunakan notasi sebagai berikut:
Prakarya dan Kewirausahaan SMA | 22

1.
2.
3.
4.

Kompetensi
Kompetensi
Kompetensi
Kompetensi

Inti-1
Inti-2
Inti-3
Inti-4

(KI-1)
(KI-2)
(KI-3)
(KI-4)

untuk
untuk
untuk
untuk

kompetensi
kompetensi
kompetensi
kompetensi

inti
inti
inti
inti

sikap spiritual;
sikap sosial;
pengetahuan; dan
keterampilan.

Kompetensi Inti Sekolah Menengah Atas/Madrasah Aliyah


KOMPETENSI INTI KELAS
KOMPETENSI INTI KELAS
KOMPETENSI INTI KELAS
X
XI
XII
1. Menghayati dan
1. Menghayati dan
1. Menghayati dan
mengamalkan ajaran
mengamalkan ajaran
mengamalkan ajaran
agama yang
agama yang dianutnya
agama yang
dianutnya
dianutnya
2. Menghayati dan
2. Menghayati dan
2. Menghayati dan
mengamalkan perilaku
mengamalkanperilaku
mengamalkan perilaku
jujur, disiplin,
jujur, disiplin,
jujur, disiplin,
tanggungjawab, peduli
tanggungjawab, peduli
tanggungjawab, peduli
(gotong royong,
(gotong royong,
(gotong royong,
kerjasama, toleran,
kerjasama, toleran,
kerjasama, toleran,
damai), santun,
damai), santun,
damai), santun,
responsif dan pro-aktif
responsif dan pro-aktif
responsif dan pro-aktif
dan menunjukkan
dan menunjukkan
dan menunjukkan
sikap sebagai bagian
sikap sebagai bagian
sikap sebagai bagian
dari solusi atas
dari solusi atas
dari solusi atas
berbagai
berbagai permasalahan
berbagai
permasalahan dalam
dalam berinteraksi
permasalahan dalam
berinteraksi secara
secara efektif dengan
berinteraksi secara
efektif dengan
lingkungan sosial dan
efektif dengan
lingkungan sosial dan
alam serta dalam
lingkungan sosial dan
alam serta dalam
menempatkan diri
alam serta dalam
menempatkan diri
sebagai cerminan
menempatkan diri
sebagai cerminan
bangsa dalam
sebagai cerminan
bangsa dalam
pergaulan dunia
bangsa dalam
pergaulan dunia.
pergaulan dunia
3. Memahami,menerapka 3. Memahami,
3. Memahami,
n, menganalisis
menerapkan, dan
menerapkan,
pengetahuan faktual,
menganalisis
menganalisis dan
konseptual, prosedural
pengetahuan faktual,
mengevaluasi
berdasarkan rasa
konseptual, prosedural,
pengetahuan faktual,
ingintahunya tentang
dan metakognitif
konseptual,
ilmu pengetahuan,
berdasarkan rasa ingin
prosedural, dan
teknologi, seni,
tahunya tentang ilmu
metakognitif
budaya, dan
pengetahuan,
berdasarkan rasa ingin
humaniora dengan
teknologi, seni,
tahunya tentang ilmu
wawasan
budaya, dan
pengetahuan,
kemanusiaan,
humaniora dengan
teknologi, seni,
kebangsaan,
wawasan
budaya, dan
kenegaraan, dan
kemanusiaan,
humaniora dengan
peradaban terkait
kebangsaan,
wawasan
penyebab fenomena
kenegaraan, dan
kemanusiaan,
dan kejadian, serta
peradaban terkait
kebangsaan,
menerapkan
penyebab fenomena
kenegaraan, dan

Prakarya dan Kewirausahaan SMA | 23

KOMPETENSI INTI KELAS


X
pengetahuan
prosedural pada
bidang kajian yang
spesifik sesuai dengan
bakat dan minatnya
untuk memecahkan
masalah

KOMPETENSI INTI KELAS


XI
dan kejadian, serta
menerapkan
pengetahuan
prosedural pada
bidang kajian yang
spesifik sesuai dengan
bakat dan minatnya
untuk memecahkan
masalah

KOMPETENSI INTI KELAS


XII
peradaban terkait
penyebab fenomena
dan kejadian, serta
menerapkan
pengetahuan
prosedural pada
bidang kajian yang
spesifik sesuai dengan
bakat dan minatnya
untuk memecahkan
masalah

4. Mengolah, menalar,
4. Mengolah, menalar,
4. Mengolah, menalar,
dan menyaji dalam
dan menyaji dalam
menyaji, dan mencipta
ranah konkret dan
ranah konkret dan
dalam ranah konkret
ranah abstrak terkait
ranah abstrak terkait
dan ranah abstrak
dengan
dengan
terkait dengan
pengembangan dari
pengembangan dari
pengembangan dari
yang dipelajarinya di
yang dipelajarinya di
yang dipelajarinya di
sekolah secara
sekolah secara
sekolah secara
mandiri, dan mampu
mandiri, bertindak
mandiri serta
menggunakan metoda
secara efektif dan
bertindak secara
sesuai kaidah
kreatif, serta mampu
efektif dan kreatif, dan
keilmuan
menggunakan metoda
mampu menggunakan
sesuai kaidah keilmuan
metoda sesuai kaidah
keilmuan
3. Kompetensi Dasar ( KD)
Kompetensi dasar dirumuskan untuk mencapai kompetensi inti. Rumusan
kompetensi dasar dikembangkan dengan memperhatikan karakteristik peserta
didik, kemampuan awal, serta ciri dari suatu Matapelajaran. Kompetensi dasar
dibagi menjadi empat kelompok sesuai dengan pengelompokkan kompetensi
inti sebagai berikut:
1. kelompok 1: kelompok kompetensi dasar sikap spiritual
menjabarkan KI-1;
2. kelompok 2: kelompok kompetensi dasar sikap sosial
menjabarkan KI-2;
3. kelompok 3: kelompok kompetensi dasar pengetahuan
menjabarkan KI-3; dan
4. kelompok 4: kelompok kompetensi dasar keterampilan
menjabarkan KI-4.

dalam rangka
dalam rangka
dalam rangka
dalam rangka

KD Prakarya dan Kewirausahaan diorganisasikan ke dalam empat Kompetensi


Inti (KI). Kompetensi Inti (KI) 1 berkaitan dengan sikap diri terhadap Tuhan
Yang Maha Esa.Kompetensi Inti (KI) 2 berkaitan dengan karakter diri dan sikap
sosial.Kompetensi Inti (KI) 3 berisi KD tentang pengetahuan terhadap materi
ajar, sedangkan Kompetensi Inti (KI) 4 berisi KD tentang Ilmu Pengetahuan
Prakarya dan Kewirausahaan.
Kurikulum 2013 mengembangkan dua modus proses pembelajaran yaitu
proses pembelajaran langsung dan proses pembelajaran tidak langsung.
Pembelajaran dibagi menjadi pembelajaran langsung maupun pembelajaran
tidak langsung yang terjadi secara terintegrasi dan tidak terpisah.

Prakarya dan Kewirausahaan SMA | 24

Pembelajaran langsung berkenaan dengan pembelajaran yang menyangkut


KD yang dikembangkan dari KI-3 dan KI-4. Keduanya, dikembangkan secara
bersamaan dalam suatu proses pembelajaran dan menjadi wahana untuk
mengembangkan KD pada KI-1 dan KI-2. Pembelajaran tidak langsung
berkenaan dengan pembelajaran yang menyangkut KD yang dikembangkan
dari KI-1 dan KI-2. Proses pembelajaran langsung adalah proses pendidikan di
mana peserta didik mengembangkan pengetahuan, kemampuan berpikir dan
keterampilan psikomotorik melalui interaksi langsung dengan sumber belajar
yang dirancang dalam silabus dan RPP berupa kegiatan-kegiatan
pembelajaran. Dalam pembelajaran langsung tersebut peserta didik
melakukan kegiatan belajar mengamati, menanya, mengumpulkan informasi,
mengasosiasi atau menganalisis, dan mengkomunikasikan apa yang sudah
ditemukannya dalam kegiatan analisis. Proses pembelajaran langsung
menghasilkan pengetahuan dan keterampilan langsung atau yang disebut
dengan instructional effect.
Pembelajaran tidak langsung adalah proses pendidikan yang terjadi selama
proses pembelajaran langsung tetapi tidak dirancang dalam kegiatan khusus.
Pembelajaran tidak langsung berkenaan dengan pengembangan nilai dan
sikap. Berbeda dengan pengetahuan tentang nilai dan sikap yang dilakukan
dalam proses pembelajaran langsung oleh mata pelajaran tertentu,
pengembangan sikap sebagai proses pengembangan moral dan perilaku
dilakukan oleh seluruh mata pelajaran dan dalam setiap kegiatan yang terjadi
di kelas, sekolah, dan masyarakat.
KOMPETENSI INTI DAN KOMPETENSI DASARPRAKARYA dan
KEWIRAUSAHAAN
SEKOLAH MENENGAH ATAS (SMA)/ MADRASAH ALIYAH (MA)

Kompetensi Dasar Prakarya dan Kewirausahaan


KELAS: X
KERAJINAN
KOMPETENSI INTI
1. Menghayati dan mengamalkan ajaran
agama yang dianutnya

KOMPETENSI DASAR
1.1 Menghayati keberhasilan dan
kegagalan wirausahawan dan
keberagaman produk kerajinan di
wilayah setempat dan lainnya
sebagai anugerah Tuhan

Prakarya dan Kewirausahaan SMA | 25

KOMPETENSI INTI
2. Menghayati dan mengamalkan
perilaku jujur, disiplin,
tanggungjawab, peduli (gotong
royong, kerjasama, toleran, damai),
santun, responsif dan pro-aktif dan
menunjukkan sikap sebagai bagian
dari solusi atas berbagai
permasalahan dalam berinteraksi
secara efektif dengan lingkungan
sosial dan alam serta dalam
menempatkan diri sebagai cerminan
bangsa dalam pergaulan dunia.

3. Memahami ,menerapkan,
menganalisis pengetahuan faktual,
konseptual, prosedural berdasarkan
rasa ingintahunya tentang ilmu
pengetahuan, teknologi, seni,
budaya, dan humaniora dengan
wawasan kemanusiaan, kebangsaan,
kenegaraan, dan peradaban terkait
penyebab fenomena dan kejadian,
serta menerapkan pengetahuan
prosedural pada bidang kajian yang
spesifik sesuai dengan bakat dan
minatnya untuk memecahkan
masalah

KOMPETENSI DASAR
2.1 Menunjukkan motivasi internal dan
peduli lingkungan dalam menggali
informasi tentang keberagaman
produk kerajinan dan kewirausahaan
di wilayah setempat dan lainnya
2.2 Menghayati perilaku jujur, percaya
diri, dan mandiri dalam
memperkenalkan karya kerajinan di
wilayah setempat dan lainnya dan
menerapkan wirausaha
2.3 Menghayati sikap bekerjasama,
gotong royong, bertoleransi, disiplin,
bertanggung jawab, kreatif dan
inovatif dalam memahami
kewirausahaan dan membuat karya
kerajinan di wilayah setempat dan
lainnya dengan memperhatikan
estetika produk akhir untuk
membangun semangat usaha
3.1 Mengidentifikasi desain produk dan
pengemasan karya kerajinan tekstil
berdasarkan konsep berkarya
dengan pendekatan budaya
setempat dan lainnya
3.2 Mengidentifikasi sumber daya yang
dibutuhkan dalam mendukung
proses produksi kerajinan tekstil
3.3 Memahami proses produksi
kerajinan tekstil di wilayah setempat
melalui pengamatan dari berbagai
sumber
3.4 Memahami konsep kewirausahaan
dalam menjalankan sebuah
wirausaha kerajinan tekstil
3.5 Mengidentifikasi desain produk dan
pengemasan karya kerajinan limbah
tekstil berdasarkan konsep berkarya
dengan pendekatan budaya
setempat dan lainnya
3.6 Memahami sumber daya yang
dibutuhkan dalam mendukung
proses produksi kerajinan limbah
tekstil
3.7 Menganalisis proses produksi
kerajinan limbah tekstil di wilayah
setempat melalui pengamatan dari
berbagai sumber
3.8 Menganalisis sikap dan perilaku
wirausaha kerajinan limbah tekstil
yang dapat mendukung
keberhasilan dalam menjalankan
sebuah usaha

Prakarya dan Kewirausahaan SMA | 26

KOMPETENSI INTI
4. Mengolah, menalar, dan menyaji
dalam ranah konkret dan ranah
abstrak terkait dengan
pengembangan dari yang
dipelajarinya di sekolah secara
mandiri, dan mampu menggunakan
metoda sesuai kaidah keilmuan

KOMPETENSI DASAR
4.1 Mendesain produk dan pengemasan
karya kerajinan tekstil berdasarkan
konsep berkarya dengan
pendekatan budaya setempat dan
lainnya
4.2 Mendesain prosesproduksi karya
kerajinan tekstil berdasarkan
identifikasi kebutuhan sumberdaya
dan prosedurberkarya dengan
pendekatan budaya setempat dan
lainnya
4.3 Membuat karya kerajinan tekstil
yang berkembang di wilayah
setempat dan lainnya sesuai teknik
dan prosedur
4.4 Menyajikan konsep kewirausahaan
berdasarkan pengalaman
keberhasilan tokoh-tokoh wirausaha
kerajinan tekstil
4.5 Mendesain produk dan pengemasan
karya kerajinan limbah tekstil
berdasarkan konsep berkarya
dengan pendekatan budaya
setempat dan lainnya
4.6 Mendesain prosesproduksi karya
kerajinan limbah tekstil berdasarkan
identifikasi kebutuhan sumberdaya
dan prosedur berkarya dengan
pendekatan budaya setempat dan
lainnya
4.7 Membuat karya kerajinan limbah
tekstil yang berkembang di wilayah
setempat dan lainnya sesuai teknik
dan prosedur.
4.8 Menyajikan hasil analisa sikap dan
perilaku wirausaha kerajinan limbah
tekstil

REKAYASA
KOMPETENSI INTI

KOMPETENSI DASAR

1. Menghayati dan mengamalkan


ajaran agama yang dianutnya

1.1 Menghayati keberhasilan dan


kegagalan wirausahawan dan
keberagaman produk rekayasa di
wilayah setempat dan lainnya sebagai
anugerah Tuhan

2. Menghayati dan mengamalkan

2.1 Menunjukkan motivasi internal dan

Prakarya dan Kewirausahaan SMA | 27

KOMPETENSI INTI
perilaku jujur, disiplin,
tanggungjawab, peduli (gotong
royong, kerjasama, toleran, damai),
santun, responsif dan pro-aktif dan
menunjukkan sikap sebagai bagian
dari solusi atas berbagai
permasalahan dalam berinteraksi
secara efektif dengan lingkungan
sosial dan alam serta dalam
menempatkan diri sebagai cerminan
bangsa dalam pergaulan dunia.

3. Memahami ,menerapkan,
menganalisis pengetahuan faktual,
konseptual, prosedural berdasarkan
rasa ingintahunya tentang ilmu
pengetahuan, teknologi, seni,
budaya, dan humaniora dengan
wawasan kemanusiaan, kebangsaan,
kenegaraan, dan peradaban terkait
penyebab fenomena dan kejadian,
serta menerapkan pengetahuan
prosedural pada bidang kajian yang
spesifik sesuai dengan bakat dan
minatnya untuk memecahkan
masalah

KOMPETENSI DASAR
peduli lingkungan dalam menggali
informasi tentang keberagaman
produk rekayasa dan kewirausahaan
di wilayah setempat dan lainnya
2.2 Menghayati perilaku jujur, percaya
diri, dan mandiri dalam
memperkenalkan karya rekayasa di
wilayah setempat dan lainnya dan
menerapkan wirausaha
2.3 Menghayati sikap bekerjasama,
gotong royong, bertoleransi, disiplin,
bertanggung jawab, kreatif dan
inovatif dalam memahami
kewirausahaan dan membuat karya
rekayasa di wilayah setempat dan
lainnya dengan memperhatikan
estetika produk akhir untuk
membangun semangat usaha
3.1 Mengidentifikasi desain produk dan
pengemasan karya rekayasa sebagai
alat komunikasi sederhana dengan
sumber arus listrik DC berdasarkan
konsep berkarya dengan pendekatan
budaya setempat dan lainnya.
3.2 Mengidentifikasi sumber daya yang
dibutuhkan dalam mendukung proses
produksi karya rekayasa sebagai alat
komunikasi sederhana dengan
sumber arus listrik DC.
3.3 Memahami proses produksi rekayasa
sebagai alat komunikasi sederhana
dengan sumber arus listrik DC di
wilayah setempat melalui
pengamatan dari berbagai sumber.
3.4 Memahami konsep kewirausahaan
dalam menjalankan sebuah
wirausaha rekayasa sebagai alat
komunikasi sederhana dengan
sumber arus listrik DC.
3.5 Mengidentifikasi desain produk dan
pengemasan karya rekayasa sebagai
alat pengatur gerak sederhana
dengan sumber arus listrik
berdasarkan konsep berkarya dengan
pendekatan budaya setempat dan
lainnya.
3.6 Memahami sumber daya yang
dibutuhkan dalam mendukung proses
produksi rekayasa sebagai alat
pengatur gerak sederhana dengan
sumber arus listrik.

Prakarya dan Kewirausahaan SMA | 28

KOMPETENSI INTI

4. Mengolah, menalar, dan menyaji


dalam ranah konkret dan ranah
abstrak terkait dengan
pengembangan dari yang
dipelajarinya di sekolah secara
mandiri, dan mampu menggunakan
metoda sesuai kaidah keilmuan

KOMPETENSI DASAR
3.7 Memahami proses produksi karya
rekayasa sebagai alat pengatur gerak
sederhana dengan sumber arus listrik
di wilayah setempat melalui
pengamatan dari berbagai sumber.
3.8 Menganalisis sikap dan perilaku
wirausaha karya rekayasa sebagai
alat pengatur gerak sederhana
dengan sumber arus listrik yang
dapat mendukung keberhasilan
dalam menjalankan sebuah usaha
4.1 Mendesain produk dan pengemasan
karya rekayasa sebagai alat
komunikasi sederhana dengan
sumber arus listrik DC berdasarkan
konsep dengan pendekatan budaya
setempat dan lainnya
4.2 Mendesain prosesproduksi karya
rekayasa sebagai alat komunikasi
sederhana dengan sumber arus listrik
DCberdasarkan identifikasi
kebutuhan sumber daya, teknologi,
dan prosedur berkarya dengan
pendekatan budaya setempat dan
lainnya.
4.3 Membuat karya rekayasa sebagai
alat komunikasi sederhana dengan
sumber arus listrik DC yang
berkembang di wilayah setempat dan
lainnya sesuai teknik dan prosedur
4.4 Menyajikan konsep kewirausahaan
berdasarkan pengalaman
keberhasilan tokoh-tokoh wirausaha
produk rekayasa sebagai alat
komunikasi dengan sumber arus
listrik DC
4.5 Mendesain produk dan pengemasan
karya rekayasa sebagai alat pengatur
gerak sederhana dengan sumber
arus listrik berdasarkan konsep
berkarya dengan pendekatan budaya
setempat dan lainnya
4.6 Mendesain prosesproduksi karya
rekayasa sebagai alat pengatur gerak
sederhana dengan sumber arus listrik
berdasarkan identifikasi kebutuhan
sumber daya, teknologi, dan
prosedur berkaryadengan
pendekatan budaya setempat dan
lainnya
4.7 Membuat karya rekayasa sebagai
alat pengatur gerak sederhana

Prakarya dan Kewirausahaan SMA | 29

KOMPETENSI INTI

KOMPETENSI DASAR
dengan sumber arus listrik yang
berkembang di wilayah setempat dan
lainnya sesuai teknik dan prosedur
4.8 Menyajikan hasil analisa sikap dan
perilaku wirausaha produk rekayasa
alat pengatur gerak sederhana
dengan sumber arus listrik

BUDIDAYA
KOMPETENSI INTI

KOMPETENSI DASAR

1. Menghayati dan mengamalkan ajaran


agama yang dianutnya

1.1 Menghayati keberhasilan dan


kegagalan wirausahawan dan
keberagaman produk budidaya di
wilayah setempat dan lainnya
sebagai anugerah Tuhan

2. Menghayati dan mengamalkan


perilaku jujur, disiplin,
tanggungjawab, peduli (gotong
royong, kerjasama, toleran, damai),
santun, responsif dan pro-aktif dan
menunjukkan sikap sebagai bagian
dari solusi atas berbagai
permasalahan dalam berinteraksi
secara efektif dengan lingkungan
sosial dan alam serta dalam
menempatkan diri sebagai cerminan
bangsa dalam pergaulan dunia.

2.1 Menunjukkan motivasi internal dan


peduli lingkungan dalam menggali
informasi tentang keberagaman
produk budidaya dan kewirausahaan
di wilayah setempat dan lainnya
2.2 Menghayati perilaku jujur, percaya
diri, dan mandiri dalam
memperkenalkan produk budidaya
di wilayah setempat dan lainnya dan
menerapkan wirausaha
2.3 Menghayati sikap bekerjasama,
gotong royong, bertoleransi, disiplin,
bertanggung jawab, kreatif dan
inovatif dalam memahami
kewirausahaan dan melaksanakan
budidaya di wilayah setempat dan
lainnya dengan memperhatikan
estetika produk akhir untuk
membangun semangat usaha

3. Memahami ,menerapkan,
menganalisis pengetahuan faktual,
konseptual, prosedural berdasarkan
rasa ingintahunya tentang ilmu
pengetahuan, teknologi, seni,
budaya, dan humaniora dengan
wawasan kemanusiaan, kebangsaan,
kenegaraan,dan peradaban terkait
penyebab fenomena dan kejadian,
serta menerapkan pengetahuan
prosedural pada bidang kajian yang
spesifik sesuai dengan bakat dan

3.1 Mengidentifikasi desain produk dan


pengemasan hasil budidaya
tanaman hias berdasarkan konsep
berkarya dengan pendekatan
budaya setempat dan lainnya
3.2 Mengidentifikasi sumber daya yang
dibutuhkan dalam mendukung
proses produksi budidaya tanaman
hias
3.3 Memahami proses produksi
budidaya tanaman hias di wilayah

Prakarya dan Kewirausahaan SMA | 30

KOMPETENSI INTI
minatnya untuk memecahkan
masalah

KOMPETENSI DASAR
setempat melalui pengamatan dari
berbagai sumber
3.4 Memahami konsep kewirausahaan
dalam menjalankan sebuah
wirausaha budidaya tanaman hias
3.5 Mengidentifikasi desain produk dan
pengemasan hasil budidaya
tanaman pangan berdasarkan
konsep berkarya dengan
pendekatan budaya setempat dan
lainnya
3.6 Mengidentifikasi sumber daya yang
dibutuhkan dalam mendukung
proses produksi budidaya tanaman
pangan
3.7 Memahami proses produksi
budidaya tanaman pangan di
wilayah setempat melalui
pengamatan dari berbagai sumber
3.8 Menganalisis sikap dan perilaku
wirausaha budidaya tanaman
pangan yang dapat mendukung
keberhasilan dalam menjalankan
sebuah usaha

Prakarya dan Kewirausahaan SMA | 31

KOMPETENSI INTI
4. Mengolah, menalar, dan menyaji
dalam ranah konkret dan ranah
abstrak terkait dengan
pengembangan dari yang
dipelajarinya di sekolah secara
mandiri, dan mampu menggunakan
metoda sesuai kaidah keilmuan

KOMPETENSI DASAR
4.1 Mendesain produk dan pengemasan
hasil budidaya tanaman hias
berdasarkan konsep berkarya
dengan pendekatan budaya
setempat dan lainnya
4.2 Mendesain prosesproduksiusaha
budidaya tanaman hias berdasarkan
identifikasi kebutuhan sumberdaya
dan prosedurberkarya dengan
pendekatan budaya setempat dan
lainnya
4.3 Mempraktikan budidaya tanaman
hias yang berkembang di wilayah
setempat dan lainnya sesuai teknik
dan prosedur
4.4 Menyajikan konsep kewirausahaan
berdasarkan pengalaman
keberhasilan tokoh-tokoh wirausaha
budidaya tanaman hias
4.5 Mendesain produk dan pengemasan
hasil budidaya tanaman pangan
berdasarkan konsep berkarya
dengan pendekatan budaya
setempat dan lainnya
4.6 Mendesain prosesproduksibudidaya
tanaman pangan berdasarkan
identifikasi kebutuhan sumberdaya
dan prosedur berkarya dengan
pendekatan budaya setempat dan
lainnya
4.7 Mempraktikan budidaya tanaman
pangan sesuai teknik dan prosedur.
4.8 Menyajikan hasil analisa sikap dan
perilaku wirausaha budidaya
tanaman pangan

PENGOLAHAN
KOMPETENSI INTI
1. Menghayati dan mengamalkan
ajaran agama yang dianutnya

KOMPETENSI DASAR
1.1 Menghayati keberhasilan dan
kegagalan wirausahawan dan
keberagaman produk pengolahan
di wilayah setempat dan lainnya
sebagai anugerah Tuhan

Prakarya dan Kewirausahaan SMA | 32

KOMPETENSI INTI

KOMPETENSI DASAR

2. Menghayati dan mengamalkan


perilaku jujur, disiplin,
tanggungjawab, peduli (gotong
royong, kerjasama, toleran, damai),
santun, responsif dan pro-aktif dan
menunjukkan sikap sebagai bagian
dari solusi atas berbagai
permasalahan dalam berinteraksi
secara efektif dengan lingkungan
sosial dan alam serta dalam
menempatkan diri sebagai cerminan
bangsa dalam pergaulan dunia.

2.1 Menunjukkan motivasi internal dan


peduli lingkungan dalam menggali
informasi tentang keberagaman
produk pengolahan dan
kewirausahaan di wilayah
setempat dan lainnya
2.2 Menghayati perilaku jujur, percaya
diri, dan mandiri dalam
memperkenalkan produk
pengolahan di wilayah setempat
dan lainnya dan menerapkan
wirausaha
2.3 Menghayati sikap bekerjasama,
gotong royong, bertoleransi,
disiplin, bertanggung jawab, kreatif
dan inovatif dalam memahami
kewirausahaan dan membuat
produk pengolahan di wilayah
setempat dan lainnya dengan
memperhatikan estetika produk
akhir untuk membangun semangat
usaha

3. Memahami ,menerapkan,
menganalisis pengetahuan faktual,
konseptual, prosedural berdasarkan
rasa ingintahunya tentang ilmu
pengetahuan, teknologi, seni,
budaya, dan humaniora dengan
wawasan kemanusiaan, kebangsaan,
kenegaraan, dan peradaban terkait
penyebab fenomena dan kejadian,
serta menerapkan pengetahuan
prosedural pada bidang kajian yang
spesifik sesuai dengan bakat dan
minatnya untuk memecahkan
masalah

3.1 Mengidentifikasi desain produk


dan pengemasan karya
pengawetan bahan nabati dan
hewani berdasarkan konsep
berkarya dengan pendekatan
budaya setempat dan lainnya
3.2 Mengidentifikasi sumber daya
yang dibutuhkan dalam
mendukung proses produksi
pengawetan bahan nabati dan
hewani
3.3 Memahami proses produksi
pengawetan bahan nabati dan
hewani di wilayah setempat
melalui pengamatan dari berbagai
sumber
3.4 Memahami konsep kewirausahaan
dalam menjalankan sebuah
wirausaha pengawetan bahan
nabati dan hewani
3.5 Mengidentifikasi desain produk
dan pengemasan karya
pengolahan bahan pangan nabati
dan hewani menjadi produk
pembersih berdasarkan konsep
berkarya dengan pendekatan
budaya setempat dan lainnya
3.6 Mengidentifikasi sumber daya

Prakarya dan Kewirausahaan SMA | 33

KOMPETENSI INTI

4. Mengolah, menalar, dan menyaji


dalam ranah konkret dan ranah
abstrak terkait dengan
pengembangan dari yang
dipelajarinya di sekolah secara
mandiri, dan mampu menggunakan
metoda sesuai kaidah keilmuan

KOMPETENSI DASAR
yang dibutuhkan dalam
mendukung proses produksi
pengolahan bahan pangan nabati
dan hewani menjadi produk
pembersih
3.7 Memahami proses produksi
pengolahan bahan pangan nabati
dan hewani menjadi produk
pembersih di wilayah setempat
melalui pengamatan dari berbagai
sumber
3.8 Menganalisis sikap dan perilaku
wirausaha pengolahan bahan
pangan nabati dan hewani menjadi
produk pembersih yang dapat
mendukung keberhasilan dalam
menjalankan sebuah usaha
4.1 Mendesain produk dan
pengemasan pengawetan bahan
nabati dan hewani yang diawetkan
berdasarkan konsep berkarya
dengan pendekatan budaya
setempat dan lainnya
4.2 Mendesain prosesproduksi
pengawetan bahan nabati dan
hewani berdasarkan identifikasi
kebutuhan sumberdaya dan
prosedurberkarya dengan
pendekatan budaya setempat dan
lainnya
4.3 Membuat karya pengolahan
pengawetan bahan nabati dan
hewani yang berkembang di
wilayah setempat dan lainnya
sesuai teknik dan prosedur
4.4 Menyajikan konsep kewirausahaan
berdasarkan pengalaman
keberhasilan tokoh-tokoh
wirausaha pengawetan bahan
nabati dan hewani.
4.5 Mendesain produk dan
pengemasan karya pengolahan
bahan pangan nabati dan hewani
menjadi produk pembersih
berdasarkan konsep berkarya
dengan pendekatan budaya
setempat dan lainnya
4.6 Mendesain prosesproduksi karya
pengolahan bahan pangan nabati
dan hewani menjadi produk
pembersih berdasarkan identifikasi

Prakarya dan Kewirausahaan SMA | 34

KOMPETENSI INTI

KOMPETENSI DASAR
kebutuhan sumberdaya dan
prosedur berkarya dengan
pendekatan budaya setempat dan
lainnya
4.7 Membuat karya pengolahan bahan
pangan nabati dan hewani menjadi
produk pembersih yang
berkembang di wilayah setempat
dan lainnya sesuai teknik dan
prosedur.
4.8 Menyajikan hasil analisa sikap dan
perilaku wirausaha karya
pengolahan bahan pangan nabati
dan hewani menjadi produk
pembersih

KELAS: XI
KERAJINAN
KOMPETENSI INTI
1. Menghayati dan mengamalkan
ajaran agama yang dianutnya

KOMPETENSI DASAR
1.1 Menghayati keberhasilan dan
kegagalan wirausahawan dan
keberagaman produk kerajinan di
wilayah setempat dan lainnya
sebagai anugerah Tuhan

2. Menghayati dan mengamalkan


perilaku jujur, disiplin,
tanggungjawab, peduli (gotong
royong, kerjasama, toleran, damai),
santun, responsif dan pro-aktif dan
menunjukkan sikap sebagai bagian
dari solusi atas berbagai
permasalahan dalam berinteraksi
secara efektif dengan lingkungan
sosial dan alam serta dalam
menempatkan diri sebagai cerminan
bangsa dalam pergaulan dunia

2.1 Menunjukkan motivasi internal dan


peduli lingkungan dalam menggali
informasi tentang keberagaman
produk kerajinan dan
kewirausahaan di wilayah setempat
dan lainnya
2.2 Menghayati perilaku jujur, percaya
diri, dan mandiri dalam
memperkenalkan karya kerajinan di
wilayah setempat dan lainnya dan
menerapkan wirausaha
2.3 Menghayati sikap bekerjasama,
gotong royong, bertoleransi,
disiplin, bertanggung jawab, kreatif
dan inovatif dalam memahami
kewirausahaan dan membuat karya
kerajinan di wilayah setempat dan
lainnya dengan memperhatikan
estetika produk akhir untuk
membangun semangat usaha

3. Memahami, menerapkan, dan


menganalisis pengetahuan faktual,
konseptual, prosedural, dan
metakognitif berdasarkan rasa ingin
tahunya tentang ilmu pengetahuan,
teknologi, seni, budaya, dan

3.1 Memahami desain produk dan


pengemasan karya kerajinan dari
bahan lunak berdasarkan konsep
berkarya dengan pendekatan
budaya setempat dan lainnya
3.2 Memahami sumber daya yang
Prakarya dan Kewirausahaan SMA | 35

KOMPETENSI INTI
humaniora dengan wawasan
kemanusiaan, kebangsaan,
kenegaraan, dan peradaban terkait
penyebab fenomena dan kejadian,
serta menerapkan pengetahuan
prosedural pada bidang kajian yang
spesifik sesuai dengan bakat dan
minatnya untuk memecahkan
masalah

4. Mengolah, menalar, dan menyaji


dalam ranah konkret dan ranah
abstrak terkait dengan
pengembangan dari yang
dipelajarinya di sekolah secara
mandiri, bertindak secara efektif dan
kreatif, serta mampu menggunakan
metoda sesuai kaidah keilmuan

KOMPETENSI DASAR
dibutuhkan dalam mendukung
proses produksi kerajinan dari
bahan lunak
3.3 Memahami proses produksi
kerajinan dari bahan lunak di
wilayah setempat melalui
pengamatan dari berbagai sumber
3.4 Menganalisis peluang usaha
kerajinan dari bahan lunak
berdasarkan pengamatan pasar di
lingkungan wilayah setempat
3.5 Memahami desain produk dan
pengemasan karya kerajinan dari
bahan keras berdasarkan konsep
berkarya dan peluang usaha
dengan pendekatan budaya
setempat dan lainnya
3.6 Memahami sumber daya yang
dibutuhkan dalam mendukung
proses produksi usaha kerajinan
dari bahan keras
3.7 Menganalisis proses produksi usaha
kerajinan dari bahan keras di
wilayah setempat melalui
pengamatan dari berbagai sumber
3.8 Menganalisis aspek-aspek
perencanaan usaha kerajinan dari
bahan kerasberdasarkan
pengamatan peluang usaha
4.1 Mendesain produk dan
pengemasan karya kerajinan dari
bahan lunak berdasarkan konsep
berkarya dengan pendekatan
budaya setempat dan lainnya
4.2 Mendesain prosesproduksi karya
kerajinan dari bahan lunak
berdasarkan identifikasi kebutuhan
sumberdaya dan prosedurberkarya
dengan pendekatan budaya
setempat dan lainnya
4.3 Membuat karya kerajinan dari
bahan lunak yang berkembang di
wilayah setempat dan lainnya
sesuai teknik dan prosedur
4.4 Menciptakan peluang usaha sesuai
dengan produk kerajinan dari bahan
lunak yang dihasilkan berdasarkan
pengamatan pasar
4.5 Mendesain produk dan
pengemasan karya dari bahan keras
berdasarkan konsep berkarya dan
peluang usaha dengan pendekatan

Prakarya dan Kewirausahaan SMA | 36

KOMPETENSI INTI

KOMPETENSI DASAR
budaya setempat dan lainnya
4.6 Mendesain proses produksi usaha
kerajinan dari bahan keras
berdasarkan identifikasi kebutuhan
sumberdaya dan prosedur berkarya
dengan pendekatan budaya
setempat dan lainnya
4.7 Menciptakan usaha karya kerajinan
dari bahan keras yang berkembang
di wilayah setempat dan lainnya
sesuai teknik dan prosedur
4.8 Menyusun aspek perencanaan
usaha kerajinan dari bahan keras

REKAYASA
KOMPETENSI INTI

KOMPETENSI DASAR

1. Menghayati dan mengamalkan


ajaran agama yang dianutnya

1.1 Menghayati keberhasilan dan


kegagalan wirausahawan dan
keberagaman produk rekayasa di
wilayah setempat dan lainnya
sebagai anugerah Tuhan

2. Menghayati dan mengamalkan


perilaku jujur, disiplin,
tanggungjawab, peduli (gotong
royong, kerjasama, toleran, damai),
santun, responsif dan pro-aktif dan
menunjukkan sikap sebagai bagian
dari solusi atas berbagai
permasalahan dalam berinteraksi
secara efektif dengan lingkungan
sosial dan alam serta dalam
menempatkan diri sebagai cerminan
bangsa dalam pergaulan dunia

2.1 Menunjukkan motivasi internal dan


peduli lingkungan dalam menggali
informasi tentang keberagaman
produk rekayasa dan kewirausahaan
di wilayah setempat dan lainnya
2.2 Menghayati perilaku jujur, percaya
diri, dan mandiri dalam
memperkenalkan produk rekayasa
di wilayah setempat dan lainnya dan
menerapkan wirausaha
2.3 Menghayati sikap bekerjasama,
gotong royong, bertoleransi, disiplin,
bertanggung jawab, kreatif dan
inovatif dalam memahami
kewirausahaan dan membuat
produk rekayasa di wilayah
setempat dan lainnya dengan
memperhatikan estetika produk
akhir untuk membangun semangat
usaha

Prakarya dan Kewirausahaan SMA | 37

KOMPETENSI INTI

KOMPETENSI DASAR

3. Memahami, menerapkan, dan


menganalisis pengetahuan faktual,
konseptual, prosedural, dan
metakognitif berdasarkan rasa ingin
tahunya tentang ilmu pengetahuan,
teknologi, seni, budaya, dan
humaniora dengan wawasan
kemanusiaan, kebangsaan,
kenegaraan, dan peradaban terkait
penyebab fenomena dan kejadian,
serta menerapkan pengetahuan
prosedural pada bidang kajian yang
spesifik sesuai dengan bakat dan
minatnya untuk memecahkan
masalah

3.1 Memahami desain produk dan


pengemasan karya rekayasa
sebagai pembangkit listrik
sederhana berdasarkan konsep
berkarya dengan pendekatan
budaya setempat dan lainnya
3.2 Memahami sumber daya yang
dibutuhkan dalam mendukung
proses produksi rekayasa sebagai
pembangkit listrik sederhana
3.3 Memahami proses produksi
rekayasa sebagai pembangkit listrik
sederhana di wilayah setempat
melalui pengamatan dari berbagai
sumber
3.4 Menganalisis peluang usaha
rekayasa sebagai pembangkit listrik
sederhana berdasarkan pengamatan
pasar di lingkungan wilayah
setempat
3.5 Memahami desain produk dan
pengemasan karya rekayasa inovatif
yang menggunakan teknologi tepat
guna dan produk sekitar
berdasarkan konsep berkarya dan
peluang usaha dengan pendekatan
budaya setempat dan lainnya
3.6 Memahami sumber daya yang
dibutuhkan dalam mendukung
proses produksi usaha rekayasa
inovatif yang menggunakan
teknologi tepat guna dan produk
sekitar
3.7 Menganalisis proses produksi usaha
rekayasa inovatif yang
menggunakan teknologi tepat guna
dan produk sekitar di wilayah
setempat melalui pengamatan dari
berbagai sumber
3.8 Menganalisis aspek-aspek
perencanaan usaha rekayasa
inovatif yang menggunakan
teknologi tepat guna dan produk
sekitar berdasarkan pengamatan
peluang usaha

4. Mengolah, menalar, dan menyaji


dalam ranah konkret dan ranah abstrak
terkait dengan pengembangan dari
yang dipelajarinya di sekolah secara
mandiri, bertindak

4.1 Mendesain produk dan pengemasan


karya rekayasa sebagai pembangkit
listrik sederhana berdasarkan
konsep berkarya dengan
pendekatan budaya setempat dan

Prakarya dan Kewirausahaan SMA | 38

KOMPETENSI INTI
secara efektif dan kreatif, serta mampu
menggunakan metoda sesuai kaidah
keilmuan

KOMPETENSI DASAR
lainnya
4.2 Mendesain prosesproduksi karya
rekayasa sebagai pembangkit listrik
sederhanaberdasarkan identifikasi
kebutuhan sumber daya, teknologi,
dan prosedur berkarya dengan
pendekatan budaya setempat dan
lainnya.
4.3 Membuat karya rekayasa sebagai
pembangkit listrik sederhana yang
berkembang di wilayah setempat
dan lainnya sesuai dengan teknik
dan prosedur
4.4 Menciptakan peluang usaha sesuai
dengan produk rekayasa sebagai
pembangkit listrik sederhana yang
dihasilkan berdasarkan pengamatan
pasar
4.5 Mendesain produk dan pengemasan
karya rekayasa inovatif yang
menggunakan teknologi tepat guna
dan produk sekitar berdasarkan
konsep berkarya dan peluang
usahadengan pendekatan budaya
setempat dan lainnya
4.6 Mendesain prosesproduksi usaha
rekayasa inovatif yang
menggunakan teknologi tepat guna
dan produk sekitar berdasarkan
identifikasi kebutuhan sumber daya,
teknologi, dan prosedur berkarya
dengan pendekatan budaya
setempat dan lainnya.
4.7 Membuat karya rekayasa inovatif
yang menggunakan teknologi tepat
guna dan produk sekitar yang
berkembang di wilayah setempat
dan lainnya sesuai dengan teknik
dan prosedur.
4.8 Menyusun aspek perencanaan
usaha rekayasa inovatif yang
menggunakan teknologi tepat guna
dan produk sekitar

BUDIDAYA
KOMPETENSI INTI
1. Menghayati dan mengamalkan ajaran

KOMPETENSI DASAR
1.1 Menghayati keberhasilan dan

Prakarya dan Kewirausahaan SMA | 39

KOMPETENSI INTI
agama yang dianutnya

KOMPETENSI DASAR
kegagalan wirausahawan dan
keberagaman produk budidaya di
wilayah setempat dan lainnya
sebagai anugerah Tuhan

2. Menghayati dan mengamalkan


perilaku jujur, disiplin,
tanggungjawab, peduli (gotong
royong, kerjasama, toleran, damai),
santun, responsif dan pro-aktif dan
menunjukkan sikap sebagai bagian
dari solusi atas berbagai
permasalahan dalam berinteraksi
secara efektif dengan lingkungan
sosial dan alam serta dalam
menempatkan diri sebagai cerminan
bangsa dalam pergaulan dunia

2.1 Menunjukkan motivasi internal dan


peduli lingkungan dalam menggali
informasi tentang keberagaman
produk budidaya dan kewirausahaan
di wilayah setempat dan lainnya
2.2 Menghayati perilaku jujur, percaya
diri, dan mandiri dalam
memperkenalkan produk budidaya
di wilayah setempat dan lainnya dan
menerapkan wirausaha
2.3 Menghayati sikap bekerjasama,
gotong royong, bertoleransi, disiplin,
bertanggung jawab, kreatif dan
inovatif dalam memahami
kewirausahaan dan melaksanakan
kegiatan budidaya di wilayah
setempat dan lainnya dengan
memperhatikan estetika produk
akhir untuk membangun semangat
usaha

3. Memahami, menerapkan, dan


menganalisis pengetahuan faktual,
konseptual, prosedural, dan
metakognitif berdasarkan rasa ingin
tahunya tentang ilmu pengetahuan,
teknologi, seni, budaya, dan
humaniora dengan wawasan
kemanusiaan, kebangsaan,
kenegaraan, dan peradaban terkait
penyebab fenomena dan kejadian,
serta menerapkan pengetahuan
prosedural pada bidang kajian yang
spesifik sesuai dengan bakat dan
minatnya untuk memecahkan
masalah

3.1 Memahami desain produk dan


pengemasan hasil budidaya
pembenihan ikan konsumsi
berdasarkan konsep berkarya
dengan pendekatan budaya
setempat dan lainnya
3.2 Memahami sumber daya yang
dibutuhkan dalam mendukung
proses produksi budidaya
pembenihan ikan konsumsi
3.3 Menganalisis proses produksi
budidaya pembenihan ikan
konsumsi di wilayah setempat
melalui pengamatan dari berbagai
sumber
3.4 Menganalisis peluang
usahabudidaya pembenihan ikan
konsumsi berdasarkan pengamatan
pasar di lingkungan wilayah
setempat
3.5 Memahami desain produk dan
pengemasan hasil budidaya
pembenihan ikan hias berdasarkan
konsep berkarya dan peluang usaha
dengan pendekatan budaya

Prakarya dan Kewirausahaan SMA | 40

KOMPETENSI INTI

KOMPETENSI DASAR
setempat dan lainnya
3.6 Memahami sumber daya yang
dibutuhkan dalam mendukung
proses produksi usaha budidaya
pembenihan ikan hias 3.7
Menganalisis proses produksi usaha
budidaya pembenihan ikan hias di
wilayah setempat melalui
pengamatan dari berbagai sumber
3.8 Menganalisis aspek-aspek
perencanaan usaha budidaya
pembenihan ikan hias berdasarkan
pengamatan peluang usaha

4. Mengolah, menalar, dan menyaji


dalam ranah konkret dan ranah
abstrak terkait dengan
pengembangan dari yang
dipelajarinya di sekolah secara
mandiri, bertindak secara efektif dan
kreatif, serta mampu menggunakan
metoda sesuai kaidah keilmuan

4.1 Mendesain produk dan pengemasan


hasil budidaya pembenihan ikan
konsumsi berdasarkan konsep
berkarya dengan pendekatan
budaya setempat dan lainnya
4.2 Mendesain prosesproduksibudidaya
pembenihan ikan
konsumsiberdasarkan identifikasi
kebutuhan sumberdaya dan
prosedurberkarya dengan
pendekatan budaya setempat dan
lainnya
4.3 Mempraktikkan budidaya
pembenihan ikan konsumsi yang
berkembang di wilayah setempat
dan lainnya sesuai teknik dan
prosedur
4.4 Menciptakan peluang usaha sesuai
dengan produkbudidaya
pembenihan ikan konsumsi yang
dihasilkan berdasarkan pengamatan
pasar
4.5 Mendesain produk dan pengemasan
hasil budidaya pembenihan ikan
hias berdasarkan konsep berkarya
dan peluang usaha dengan
pendekatan budaya setempat dan
lainnya
4.6 Mendesain proses produksiusaha
budidaya pembenihan ikan hias
berdasarkan identifikasi kebutuhan
sumberdaya dan prosedur berkarya
dengan pendekatan budaya
setempat dan lainnya
4.7 Mempraktikanbudidaya pembenihan
ikan hias yang berkembang di
wilayah setempat dan lainnya sesuai
teknik dan prosedur
4.8 Menyusun aspek perencanaan

Prakarya dan Kewirausahaan SMA | 41

KOMPETENSI INTI

KOMPETENSI DASAR
usaha budidaya pembenihan ikan
hias

PENGOLAHAN
KOMPETENSI INTI

KOMPETENSI DASAR

1. Menghayati dan mengamalkan ajaran


agama yang dianutnya

1.1 Menghayati keberhasilan dan


kegagalan wirausahawan dan
keberagaman produk pengolahan di
wilayah setempat dan lainnya
sebagai anugerah Tuhan

2. Menghayati dan mengamalkan


perilaku jujur, disiplin,
tanggungjawab, peduli (gotong
royong, kerjasama, toleran, damai),
santun, responsif dan pro-aktif dan
menunjukkan sikap sebagai bagian
dari solusi atas berbagai
permasalahan dalam berinteraksi
secara efektif dengan lingkungan
sosial dan alam serta dalam
menempatkan diri sebagai cerminan
bangsa dalam pergaulan dunia

2.1 Menunjukkan motivasi internal dan


peduli lingkungan dalam menggali
informasi tentang keberagaman
produk pengolahan dan
kewirausahaan di wilayah setempat
dan lainnya
2.2 Menghayati perilaku jujur, percaya
diri, dan mandiri dalam
memperkenalkan produk
pengolahan di wilayah setempat dan
lainnya dan menerapkan wirausaha
2.3 Menghayati sikap bekerjasama,
gotong royong, bertoleransi, disiplin,
bertanggung jawab, kreatif dan
inovatif dalam memahami
kewirausahaan dan membuat
produk pengolahan di wilayah
setempat dan lainnya dengan
memperhatikan estetika produk
akhir untuk membangun semangat
usaha

3. Memahami, menerapkan, dan


menganalisis pengetahuan faktual,
konseptual, prosedural, dan
metakognitif berdasarkan rasa ingin
tahunya tentang ilmu pengetahuan,
teknologi, seni, budaya, dan
humaniora dengan wawasan

3.1 Memahami desain produk dan


pengemasan pengolahan dari bahan
nabati dan hewani menjadi makanan
khas daerah berdasarkan konsep
berkarya dengan pendekatan
budaya setempat dan lainnya
3.2 Memahami sumber daya yang

Prakarya dan Kewirausahaan SMA | 42

KOMPETENSI INTI
kemanusiaan, kebangsaan,
kenegaraan, dan peradaban terkait
penyebab fenomena dan kejadian,
serta menerapkan pengetahuan
prosedural pada bidang kajian yang
spesifik sesuai dengan bakat dan
minatnya untuk memecahkan
masalah

KOMPETENSI DASAR
dibutuhkan dalam mendukung
proses produksi usaha pengolahan
dari bahan nabati dan hewani
menjadi makanan khas daerah
3.3 Menganalisis proses produksi
pengolahan dari bahan nabati dan
hewani menjadi makanan khas
daerah di wilayah setempat melalui
pengamatan dari berbagai sumber
3.4 Menganalisis peluang
usahapengolahan dari bahan nabati
dan hewani menjadi makanan khas
daerah berdasarkan pengamatan
pasar di lingkungan wilayah
setempat
3.5 Memahami desain produk dan
pengemasan pengolahan dari bahan
nabati dan hewani menjadi produk
kosmetik berdasarkan konsep
berkarya dan peluang usaha dengan
pendekatan budaya setempat dan
lainnya
3.6 Memahami sumber daya yang
dibutuhkan dalam mendukung
proses produksi usaha pengolahan
dari bahan nabati dan hewani
menjadi produk kosmetik
3.7 Memahami proses produksi usaha
pengolahan dari bahan nabati dan
hewani menjadi produk kosmetik di
wilayah setempat melalui
pengamatan dari berbagai sumber
3.8 Menganalisis aspek-aspek
perencanaan usaha pengolahan dari
bahan nabati dan hewani menjadi
produk kosmetik berdasarkan
pengamatan peluang usaha

Prakarya dan Kewirausahaan SMA | 43

KOMPETENSI INTI
4. Mengolah, menalar, dan menyaji
dalam ranah konkret dan ranah
abstrak terkait dengan
pengembangan dari yang
dipelajarinya di sekolah secara
mandiri, bertindak secara efektif
dankreatif, serta mampu
menggunakan metoda sesuai kaidah
keilmuan

KOMPETENSI DASAR
4.1 Mendesain produk dan pengemasan
pengolahan dari bahan nabati dan
hewani menjadi produk kosmetik
berdasarkan konsep berkarya
dengan pendekatan budaya
setempat dan lainnya
4.2 Mendesain
prosesproduksipengolahan dari
bahan nabati dan hewani menjadi
produk kosmetikberdasarkan
identifikasi kebutuhan sumberdaya
dan prosedurberkarya dengan
pendekatan budaya setempat dan
lainnya
4.3 Membuat karya pengolahan dari
bahan nabati dan hewani menjadi
produk kosmetik yang berkembang
di wilayah setempat dan lainnya
sesuai teknik dan prosedur
4.4 Menciptakan peluang usaha sesuai
dengan produkpengolahan dari
bahan nabati dan hewani menjadi
produk kosmetikyang dihasilkan
berdasarkan pengamatan pasar
4.5 Mendesain produk dan pengemasan
pengolahan dari bahan nabati dan
hewani menjadi produk kosmetik
berdasarkan konsep berkarya dan
peluang usaha dengan pendekatan
budaya setempat dan lainnya
4.6 Mendesain proses produksi usaha
pengolahan dari bahan nabati dan
hewani menjadi produk kosmetik
berdasarkan identifikasi kebutuhan
sumberdaya dan prosedur berkarya
dengan pendekatan budaya
setempat dan lainnya
4.7 Membuat pengolahan dari bahan
nabati dan hewani menjadi produk
kosmetik yang berkembang di
wilayah setempat dan lainnya sesuai
teknik dan prosedur
4.8 Menyusun aspek perencanaan
usaha pengolahan dari bahan nabati
dan hewani menjadi produk
kosmetik

KELAS: XII
KERAJINAN

Prakarya dan Kewirausahaan SMA | 44

KOMPETENSI INTI
1. Menghayati dan mengamalkan
ajaran agama yang dianutnya

KOMPETENSI DASAR
1.1 Menghayati keberhasilan dan
kegagalan wirausahawan dan
keberagaman produk kerajinan di
wilayah setempat dan lainnya
sebagai anugerah Tuhan

2. Menghayati dan mengamalkan


perilaku jujur, disiplin,
tanggungjawab, peduli (gotong
royong, kerjasama, toleran, damai),
santun, responsif dan pro-aktif dan
menunjukkan sikap sebagai bagian
dari solusi atas berbagai
permasalahan dalam berinteraksi
secara efektif dengan lingkungan
sosial dan alam serta dalam
menempatkan diri sebagai cerminan
bangsa dalam pergaulan dunia

2.1 Menunjukkan motivasi internal dan


peduli lingkungan dalam menggali
informasi tentang keberagaman
produk kerajinan dan kewirausahaan
di wilayah setempat dan lainnya
2.2 Menghayati perilaku jujur, percaya
diri, dan mandiri dalam
memperkenalkan karya kerajinan di
wilayah setempat dan lainnya dan
menerapkan wirausaha
2.3 Menghayati sikap bekerjasama,
gotong royong, bertoleransi, disiplin,
bertanggung jawab, kreatif dan
inovatif dalam memahami
kewirausahaan dan membuat karya
kerajinan di wilayah setempat dan
lainnya dengan memperhatikan
estetika produk akhir untuk
membangun semangat usaha

3. Memahami, menerapkan,
menganalisis dan mengevaluasi
pengetahuan faktual, konseptual,
prosedural, dan metakognitif
berdasarkan rasa ingin tahunya
tentang ilmu pengetahuan, teknologi,
seni, budaya, dan humaniora dengan
wawasan kemanusiaan, kebangsaan,
kenegaraan, dan peradaban terkait
penyebab fenomena dan kejadian,
serta menerapkan pengetahuan
prosedural pada bidang kajian yang
spesifik sesuai dengan bakat dan
minatnya untuk memecahkan
masalah

3.1 Memahami desain produk dan


pengemasan karya kerajinan fungsi
hias dari berbagai bahan limbah
berdasarkan konsep berkarya dan
peluang usaha dengan pendekatan
budaya setempat dan lainnya
3.2 Memahami sumber daya yang
dibutuhkan dalam mendukung
proses produksi usaha kerajinan
fungsi hias dari berbagai bahan
limbah
3.3 Menganalisis proses produksi usaha
kerajinan fungsi hias dari berbagai
bahan limbah di wilayah setempat
melalui pengamatan dari berbagai
sumber
3.4 Memahami pembuatan proposal
usahakerajinan fungsi hias dari
berbagai bahan limbah
3.5 Memahami desain produk dan
pengemasan karya kerajinan fungsi
pakai dari berbagai bahan limbah
berdasarkan konsep berkarya dan
peluang usaha dengan pendekatan
budaya setempat dan lainnya
3.6 Memahami sumber daya yang
dibutuhkan dalam mendukung

Prakarya dan Kewirausahaan SMA | 45

KOMPETENSI INTI

KOMPETENSI DASAR
proses produksi usaha kerajinan
fungsi pakai dari berbagai bahan
limbah
3.7 Menganalisis proses produksi usaha
kerajinan fungsi pakai dari berbagai
bahan limbah di wilayah setempat
melalui pengamatan dari berbagai
sumber
3.8 Menganalisis hasil usaha kerajinan
fungsi pakai dari berbagai bahan
limbah berdasarkan kriteria
keberhasilan usaha

4. Mengolah, menalar, menyaji, dan


mencipta dalam ranah konkret dan
ranah abstrak terkait dengan
pengembangan dari yang
dipelajarinya di sekolah secara
mandiri serta bertindak secara efektif
dan kreatif, dan mampu
menggunakan metoda sesuai kaidah
keilmuan

4.1 Mendesain produk dan pengemasan


karya kerajinan fungsi hias dari
berbagai bahan limbah berdasarkan
konsep berkarya dan peluang usaha
dengan pendekatan budaya
setempat dan lainnya
4.2 Mendesain prosesproduksi usaha
kerajinan fungsi hias dari berbagai
bahan limbah berdasarkan
identifikasi kebutuhan sumberdaya
dan prosedur berkarya dengan
pendekatan budaya setempat dan
lainnya
4.3 Mencipta karya kerajinan fungsi
hias dari berbagai bahan limbah
yang berkembang di wilayah
setempat dan lainnya sesuai teknik
dan prosedur
4.4 Membuat proposal dan
mempraktekkan usaha kerajinan
fungsi hias dari berbagai bahan
limbah
4.5 Mendesain produk dan pengemasan
karya kerajinan fungsi pakai dari
berbagai bahan limbah berdasarkan
konsep berkarya dan peluang usaha
dengan pendekatan budaya
setempat dan lainnya
4.6 Mendesain prosesproduksi usaha
kerajinan fungsi pakai dari berbagai
bahan limbah berdasarkan
identifikasi kebutuhan sumberdaya
dan prosedur berkarya dengan
pendekatan budaya setempat dan
lainnya
4.7 Mencipta karya kerajinan fungsi
pakai dari berbagai bahan limbah
yang berkembang di wilayah
setempat dan lainnya sesuai teknik
dan prosedur

Prakarya dan Kewirausahaan SMA | 46

KOMPETENSI INTI

KOMPETENSI DASAR
4.8 menyajikan hasil evaluasi usaha
kerajinan fungsi pakai dari berbagai
bahan limbah berdasarkan kriteria
keberhasilan usaha

REKAYASA
KOMPETENSI INTI

KOMPETENSI DASAR

1. Menghayati dan mengamalkan


ajaran agama yang dianutnya

1.1 Menghayati keberhasilan dan


kegagalan wirausahawan dan
keberagaman produk rekayasa di
wilayah setempat dan lainnya
sebagai anugerah Tuhan

2. Menghayati dan mengamalkan


perilaku jujur, disiplin,
tanggungjawab, peduli (gotong
royong, kerjasama, toleran, damai),
santun, responsif dan pro-aktif dan
menunjukkan sikap sebagai bagian
dari solusi atas berbagai
permasalahan dalam berinteraksi
secara efektif dengan lingkungan
sosial dan alam serta dalam
menempatkan diri sebagai
cerminan bangsa dalam pergaulan
dunia

2.1 Menunjukkan motivasi internal dan


peduli lingkungan dalam menggali
informasi tentang keberagaman
produk rekayasa dan kewirausahaan
di wilayah setempat dan lainnya
2.2 Menghayati perilaku jujur, percaya
diri, dan mandiri dalam
memperkenalkan karya rekayasa di
wilayah setempat dan lainnya dan
menerapkan wirausaha
2.3 Menghayati sikap bekerjasama,
gotong royong, bertoleransi, disiplin,
bertanggung jawab, kreatif dan
inovatif dalam memahami
kewirausahaan dan membuat karya
rekayasa di wilayah
setempat dan lainnya dengan
memperhatikan estetika produk
akhir untuk membangun semangat
usaha

3. Memahami, menerapkan,
menganalisis dan mengevaluasi
pengetahuan faktual, konseptual,
prosedural, dan metakognitif
berdasarkan rasa ingin tahunya
tentang ilmu pengetahuan, teknologi,
seni, budaya, dan humaniora dengan
wawasan kemanusiaan, kebangsaan,
kenegaraan, dan peradaban terkait
penyebab fenomena dan kejadian,
serta menerapkan pengetahuan
prosedural pada bidang kajian yang
spesifik sesuai dengan bakat dan
minatnya untuk memecahkan

3.1 Memahami desain produk dan


pengemasan karya rekayasa
elektronika praktis berdasarkan
konsep berkarya dan peluang usaha
dengan pendekatan budaya
setempat dan lainnya
3.2 Memahami sumber daya yang
dibutuhkan dalam mendukung
proses produksi usaha rekayasa
elektronika praktis
3.3 Menganalisis proses produksi usaha
rekayasa elektronika praktis di
wilayah setempat melalui
pengamatan dari berbagai sumber

Prakarya dan Kewirausahaan SMA | 47

KOMPETENSI INTI
masalah

KOMPETENSI DASAR
3.4 Memahami pembuatan proposal
usaha rekayasa elektronika praktis
3.5 Memahami desain produk dan
pengemasan karya rekayasa
elektronika dengan kendali otomatis
berdasarkan konsep berkarya dan
peluang usaha dengan pendekatan
budaya setempat dan lainnya
3.6 Memahami sumber daya yang
dibutuhkan dalam mendukung
proses produksi usaha rekayasa
elektronika dengan kendali otomatis
3.7 Menganalisis proses produksi usaha
rekayasa elektronika dengan kendali
otomatis di wilayah setempat
melalui pengamatan dari berbagai
sumber
3.8 Menganalisis hasil usaha rekayasa
elektronika dengan kendali otomatis
berdasarkan kriteria keberhasilan
usaha

Prakarya dan Kewirausahaan SMA | 48

KOMPETENSI INTI

KOMPETENSI DASAR

4. Mengolah, menalar, menyaji, dan


mencipta dalam ranah konkret dan
ranah abstrak terkait dengan
pengembangan dari yang
dipelajarinya di sekolah secara
mandiri serta bertindak secara efektif
dan kreatif, dan mampu
menggunakan
metoda sesuai kaidah keilmuan

4.1 Mendesain produk dan pengemasan


karya rekayasa elektronika praktis
berdasarkan konsep berkarya dan
peluang usaha dengan pendekatan
budaya setempat dan lainnya
4.2 Mendesain prosesproduksi karya
rekayasa elektronika praktis
berdasarkan identifikasi kebutuhan
sumber daya, teknologi, dan
prosedur berkarya dengan
pendekatan budaya setempat dan
lainnya.
4.3 Membuat karya rekayasa
elektronika praktis yang
berkembang di wilayah setempat
dan lainnya sesuai dengan teknik
dan prosedur
4.4 Membuat proposal dan
mempraktikkan usaha rekayasa
elektronika praktis
4.5 Mendesain produk dan pengemasan
karya rekayasa elektronika dengan
kendali otomatis berdasarkan
konsep berkarya dan peluang usaha
dengan pendekatan budaya
setempat dan lainnya
4.6 Mendesain prosesproduksi karya
rekayasa elektronika dengan kendali
otomatis berdasarkan identifikasi
kebutuhan sumber daya, teknologi,
dan prosedur berkaryadengan
pendekatan budaya setempat dan
lainnya
4.7 Membuat karya rekayasa
elektronika dengan kendali otomatis
yang berkembang di wilayah
setempat dan lainnya sesuai teknik
dan prosedur
4.8 Menyajikan hasil evaluasi usaha
rekayasa elektronika dengan kendali
otomatis berdasarkan kriteria
keberhasilan usaha

BUDIDAYA
KOMPETENSI INTI
1. Menghayati dan mengamalkan ajaran
agama yang dianutnya

KOMPETENSI DASAR
1.1 Menghayati keberhasilan dan
kegagalan wirausahawan dan
keberagaman produk budidaya di
wilayah setempat dan lainnya

Prakarya dan Kewirausahaan SMA | 49

KOMPETENSI INTI

KOMPETENSI DASAR
sebagai anugerah Tuhan

2. Menghayati dan mengamalkan


perilaku jujur, disiplin,
tanggungjawab, peduli (gotong
royong, kerjasama, toleran, damai),
santun, responsif dan pro-aktif dan
menunjukkan sikap sebagai bagian
dari solusi atas berbagai
permasalahan dalam
berinteraksisecara efektif dengan
lingkungan sosial dan alam serta
dalam menempatkan diri sebagai
cerminan bangsa dalam pergaulan
dunia

2.1 Menunjukkan motivasi internal dan


peduli lingkungan dalam menggali
informasi tentang keberagaman
produk budidaya dan kewirausahaan
di wilayah setempat dan lainnya
2.2 Menghayati perilaku jujur, percaya
diri, dan mandiri dalam
memperkenalkan produk budidaya
di wilayah setempat dan lainnya dan
menerapkan wirausaha
2.3 Menghayati sikap bekerjasama,
gotong royong, bertoleransi, disiplin,
bertanggung jawab, kreatif dan
inovatif dalam memahami
kewirausahaan dan melaksanakan
kegiatan budidaya di wilayah
setempat dan lainnya dengan
memperhatikan estetika produk
akhir untuk membangun semangat
usaha
3.1 Memahami desain produk dan
pengemasan hasilbudidaya ternak
unggas petelur berdasarkan konsep
berkarya dan peluang usaha dengan
pendekatan budaya setempat dan
lainnya
3.2 Memahami sumber daya yang
dibutuhkan dalam mendukung
proses produksi usaha budidaya
ternak unggas petelur
3.3 Menganalisis proses produksi usaha
budidaya ternak unggas petelur di
wilayah setempat melalui
pengamatan dari berbagai sumber
3.4 Memahami pembuatan proposal
usaha budidaya ternak unggas
petelur
3.5 Memahami desain produk dan
pengemasan budidaya ternak
unggas pedaging berdasarkan
konsep berkarya dan peluang usaha
dengan pendekatan budaya
setempat dan lainnya
3.6 Memahami sumber daya yang
dibutuhkan dalam mendukung
proses produksi usaha budidaya
ternak unggas pedaging
3.7 Menganalisis proses produksi usaha
budidaya ternak unggas pedaging di
wilayah setempat melalui
pengamatan dari berbagai sumber

3. Memahami, menerapkan,
menganalisis dan mengevaluasi
pengetahuan faktual, konseptual,
prosedural, dan metakognitif
berdasarkan rasa ingin tahunya
tentang ilmu pengetahuan, teknologi,
seni, budaya, dan humaniora dengan
wawasan kemanusiaan, kebangsaan,
kenegaraan, dan peradaban terkait
penyebab fenomena dan kejadian,
serta menerapkan pengetahuan
prosedural pada bidang kajian yang
spesifik sesuai dengan bakat dan
minatnya untuk memecahkan
masalah

Prakarya dan Kewirausahaan SMA | 50

KOMPETENSI INTI

KOMPETENSI DASAR
3.8 Menganalisis hasil usaha budidaya
ternak unggas pedaging
berdasarkan kriteria keberhasilan
usaha

4. Mengolah, menalar, menyaji, dan


mencipta dalam ranah konkret dan
ranah abstrak terkait dengan
pengembangan dari yang
dipelajarinya di sekolah secara
mandiri serta bertindak secara efektif
dan kreatif, dan mampu
menggunakan metoda sesuai kaidah
keilmuan

4.1 Mendesain produk dan pengemasan


hasil budidaya ternak unggas
petelur berdasarkan konsep
berkarya dan peluang usaha dengan
pendekatan budaya setempat dan
lainnya
4.2 Mendesain
prosesproduksiusahabudidaya
ternak unggas petelur berdasarkan
identifikasi kebutuhan sumberdaya
dan prosedur berkarya dengan
pendekatan budaya setempat dan
lainnya
4.3 Mempraktikkan usahabudidaya
ternak unggas petelur yang
berkembang di wilayah setempat
dan lainnya sesuai teknik dan
prosedur
4.4 Mengevaluasi proposal dan
mempraktikkan usaha budidaya
ternak unggas petelur
4.5 Mendesain produk dan pengemasan
hasil budidaya ternak unggas
pedaging berdasarkan konsep
berkarya dan peluang usaha dengan
pendekatan budaya setempat dan
lainnya
4.6 Mendesain prosesproduksiusaha
budidaya ternak unggas pedaging
berdasarkan identifikasi kebutuhan
sumberdaya dan prosedur berkarya
dengan pendekatan budaya
setempat dan lainnya
4.7 Mempraktikan usaha budidaya
ternak unggas pedaging yang
berkembang di wilayah setempat
dan lainnya sesuai teknik dan
prosedur
4.8 Menyajikan hasil evaluasi usaha
budidaya ternak unggas pedaging
berdasarkan kriteria keberhasilan
usaha

PENGOLAHAN

Prakarya dan Kewirausahaan SMA | 51

KOMPETENSI INTI

KOMPETENSI DASAR

1. Menghayati dan mengamalkan


ajaran agama yang dianutnya

1.1 Menghayati keberhasilan dan


kegagalan wirausahawan dan
keberagaman produk pengolahan di
wilayah setempat dan lainnya
sebagai anugerah Tuhan

2. Menghayati dan mengamalkan


perilaku jujur, disiplin,
tanggungjawab, peduli (gotong
royong, kerjasama, toleran,
damai), santun, responsif dan proaktif dan menunjukkan sikap
sebagai bagian dari solusi atas
berbagai permasalahan dalam
berinteraksi secara efektif dengan
lingkungan sosial dan alam serta
dalam menempatkan diri sebagai
cerminan bangsa dalam pergaulan
dunia

2.1 Menunjukkan motivasi internal dan


peduli lingkungan dalam menggali
informasi tentang keberagaman
produk pengolahan dan
kewirausahaan di wilayah setempat
dan lainnya
2.2 Menghayati perilaku jujur, percaya
diri, dan mandiri dalam
memperkenalkan karya produk
pengolahn di wilayah setempat dan
lainnya dan menerapkan wirausaha
2.3 Menghayati sikap bekerjasama,
gotong royong, bertoleransi, disiplin,
bertanggung jawab, kreatif dan
inovatif dalam memahami
kewirausahaan dan membuat produk
pengolahan di wilayah setempat dan
lainnya dengan memperhatikan
estetika produk akhir untuk
membangun semangat usaha

3. Memahami, menerapkan,
menganalisis dan mengevaluasi
pengetahuan faktual, konseptual,
prosedural, dan metakognitif
berdasarkan rasa ingin tahunya
tentang ilmu pengetahuan,
teknologi, seni, budaya, dan
humaniora dengan wawasan
kemanusiaan, kebangsaan,
kenegaraan, dan peradaban
terkait penyebab fenomena dan
kejadian, serta menerapkan
pengetahuan prosedural pada
bidang kajian yang spesifik sesuai
dengan bakat dan minatnya untuk
memecahkan masalah

3.1 Memahami desain produk dan


pengemasan pengolahan dari bahan
nabati dan hewani menjadi makanan
khas daerah yang dimodifikasi
berdasarkan konsep berkarya dan
peluang usaha dengan pendekatan
budaya setempat dan lainnya
3.2 Memahami sumber daya yang
dibutuhkan dalam mendukung proses
produksi usaha pengolahan dari
bahan nabati dan hewani menjadi
makanan khas daerah yang
dimodifikasi
3.3 Menganalisis proses produksi usaha
pengolahan dari bahan nabati dan
hewani menjadi makanan khas
daerah yang dimodifikasi di wilayah
setempat melalui pengamatan dari
berbagai sumber
3.4 Memahami pembuatan proposal
usaha pengolahan dari bahan nabati
dan hewani menjadi makanan khas
daerah yang dimodifikasi
3.5 Memahami desain produk dan
pengemasan pengolahan dari bahan

Prakarya dan Kewirausahaan SMA | 52

KOMPETENSI INTI

KOMPETENSI DASAR
nabati dan hewani menjadi produk
kesehatan berdasarkan konsep
berkarya dan peluang usaha dengan
pendekatan budaya setempat dan
lainnya
3.6 Memahami sumber daya yang
dibutuhkan dalam mendukung proses
produksi usaha pengolahan dari
bahan nabati dan hewani menjadi
produk kesehatan
3.7 Memahami proses produksi usaha
pengolahan dari bahan nabati dan
hewani menjadi produk kesehatan di
wilayah setempat melalui
pengamatan dari berbagai sumber
3.8 Menganalisis hasil usaha pengolahan
dari bahan nabati dan hewani
menjadi produk kesehatan
berdasarkan kriteria keberhasilan
usaha

4. Mengolah, menalar, menyaji, dan


mencipta dalam ranah konkret
dan ranah abstrak terkait dengan
pengembangan dari yang
dipelajarinya di sekolah secara
mandiri serta bertindak secara
efektif dan kreatif, dan mampu
menggunakan metoda sesuai
kaidah keilmuan

4.1 Mendesain produk dan pengemasan


pengolahan dari bahan nabati dan
hewani menjadi makanan khas
daerah yang dimodifikasi
berdasarkan konsep berkarya dan
peluang usaha dengan pendekatan
budaya setempat dan lainnya
4.2 Mendesain prosesproduksi usaha
pengolahan dari bahan nabati dan
hewani menjadi makanan khas
daerah yang dimodifikasi
berdasarkan identifikasi kebutuhan
sumberdaya dan prosedur berkarya
dengan pendekatan budaya
setempat dan lainnya
4.3 Mencipta pengolahan dari bahan
nabati dan hewani menjadi makanan
khas daerah yang dimodifikasi yang
berkembang di wilayah setempat dan
lainnya sesuai teknik dan prosedur
4.4 Mengevaluasi proposal dan
mempraktikkan usaha pengolahan
dari bahan nabati dan hewani
menjadi makanan khas daerah yang
dimodifikasi
4.5 Mendesain produk dan pengemasan
pengolahan dari bahan nabati dan
hewani menjadi produk kesehatan
berdasarkan konsep berkarya dan
peluang usahadengan pendekatan
budaya setempat dan lainnya
4.6 Mendesain prosesproduksi usaha

Prakarya dan Kewirausahaan SMA | 53

KOMPETENSI INTI

KOMPETENSI DASAR
pengolahan dari bahan nabati dan
hewani menjadi produk kesehatan
berdasarkan identifikasi kebutuhan
sumberdaya dan prosedur berkarya
dengan pendekatan budaya
setempat dan lainnya
4.7 Mencipta karya pengolahan dari
bahan nabati dan hewani menjadi
produk kesehatan yang berkembang
di wilayah setempat dan lainnya
sesuai teknik dan prosedur
4.8 Menyajikan hasil evaluasi usaha
pengolahan dari bahan nabati dan
hewani menjadi produk kesehatan
berdasarkan kriteria keberhasilan
usaha

Prakarya dan Kewirausahaan SMA | 54

Contoh Keterkaitan KD dari KI 3, KI 4 dengan KD dari KI 2 dan KI 1


Mata Pelajaran : Prakarya dan Kewirausahaan
Topik :Hakikat dan Peran Ilmu Prakarya dan Kewirausahaan dalam kehidupan
KOMPETENSI INTI
1. Menghayati dan
mengamalkan ajaran
agama yang dianutnya

2. Menghayati dan
mengamalkan perilaku
jujur, disiplin, tanggung
jawab, peduli (gotong
royong, kerja sama,
toleran, damai), santun,
responsif dan pro aktifdan
menunjukkan sikap
sebagai bagian dari solusi
atas permasalahan dalam
berinteraksi secara efektif
dengan lingkungan sosial
danalam serta dalam
menempatkan diri sebagai
cerminan bangsa dalam
pergaulan dunia.

3. Memahami ,menerapkan,
menganalisis pengetahuan
faktual, konseptual, prosedural
berdasarkan rasa ingintahunya
tentang ilmu pengetahuan,
teknologi, seni, budaya, dan
humaniora dengan wawasan
kemanusiaan, kebangsaan,
kenegaraan, dan peradaban
terkait penyebab fenomena dan
kejadian, serta menerapkan
pengetahuan prosedural pada
bidang kajian yang spesifik sesuai
dengan bakat dan minatnya untuk
memecahkan masalah

KOMPTENSI DASAR
1.1.
Menghayati
keberhasilan dan
kegagalan wirausahawan
dan keberagaman produk
kerajinan di wilayah
setempat dan lainnya
sebagai anugerah Tuhan
2.1 Menunjukkan motivasi internal dan
peduli lingkungan dalam menggali
informasi tentang keberagaman
produk kerajinan dan kewirausahaan di
wilayah setempat dan lainnya
2.2 Menghayati perilaku jujur, percaya diri,
dan mandiri dalam memperkenalkan
karya kerajinan di wilayah setempat
dan lainnya dan menerapkan
wirausaha
2.3 Menghayati sikap bekerjasama, gotong
royong, bertoleransi, disiplin,
bertanggung jawab, kreatif dan
inovatif dalam memahami
kewirausahaan dan membuat karya
kerajinan di wilayah setempat dan
lainnya dengan memperhatikan
estetika produk akhir untuk
membangun semangat usaha
3.1 Mengidentifikasi desain produk dan
pengemasan karya kerajinan tekstil
berdasarkan konsep berkarya
dengan pendekatan budaya
setempat dan lainnya

Prakarya dan Kewirausahaan SMA | 55

3. Mengolah, menalar, dan menyaji


dalam ranah konkret dan ranah
abstrak terkait dengan
pengembangan dari yang
dipelajarinya di sekolah secara
mandiri, dan mampu
menggunakan metoda sesuai
kaidah keilmuan

4.1 Mendesain produk dan pengemasan


karya kerajinan tekstil berdasarkan
konsep berkarya dengan pendekatan
budaya setempat dan lainnya

Implementasi
1

Pelaksanaan kurikulum di seluruh sekolah dan jenjang pendidikan sebagai


berikut.
-

Juli 2013: Kelas I, IV, VII, dan X: terbatas pada sejumlah SD/MI, SMP/MTs,
dan SMA/MA/ SMK/MAK. Ini adalah tahun pertama implementasi dan
dilakukan di seluruh wilayah NKRI.
Juli 2014: Kelas I, II, IV, V, VII, VIII, X, dan XI tahun 2014: adalah tahun kedua
implementasi. Pada tahun kedua ini, hanya kelas terakhir SMP/MTs, SMA/MA,
SMK/MAK yang belum melaksanakan kurikulum.
Juli 2015: seluruh kelas dan seluruh sekolah SD/MI, SMP/MTs, SMA/MA,
SMK/MAK telah melaksanakan sepenuhnya Kurikulum 2013.

Pelatihan Guru, Kepala Sekolah dan Pengawas, dimulai dari tahun 2013-2015.
Seluruh guru, kepala sekolah dan pengawas di seluruh Indonesia sudah
mendapatkan pelatihan untuk melaksanakan kurikulum.

Pengembangan buku, dari tahun 2013-2015. Pada prinsipnya ketika


implementasi Kurikulum 2013 memasuki tahun 2015-2016 seluruh buku sudah
teredia di setiap sekolah.Buku terdiri atas buku untuk peserta didik dan buku
untuk guru. Isi buku guru adalah sama dengan buku peserta didik dengan
tambahan strategi pembelajaran dan penilaian hasil belajar.

Implementasi Kurikulum 2013 mensyaratkan penataan administrasi,


manajemen, kepemimpinan dan budaya kerja guru yang baru. Oleh karena itu
dalam persiapan implementasi Kurikulum 2013, pelatihan juga berkenaan
dengan tata kerja baru para guru dan kepemimpinan kepala sekolah.

Pendampingan dalam bentuk Monitoring dan Evaluasi untuk menemukan


kesulitan dan masalah implementasi dan upaya penanggulangan dimulai Juli
2013-2016. Pada akhir tahun ketiga implementasi diharapkan permasalahan
yang dihadapi para pelaksana sudah tidak lagi merupakan masalah mendasar
dan kurikulum sudah dapat dilaksanakan sebagaimana seharusnya.

Prakarya dan Kewirausahaan SMA | 56

HO-1.3

PENDEKATAN SAINTIFIK PADA KURIKULUM 2013


A. Esensi Pendekatan Saintifik/ Pendekatan Ilmiah
Proses pembelajaran dapat dipadankan dengan suatu proses ilmiah, karena itu
Kurikulum 2013 mengamanatkan esensi pendekatan saintifik dalam
pembelajaran. Pendekatan saintifik diyakini sebagai titian emas perkembangan
dan pengembangan sikap, keterampilan, dan pengetahuan peserta didik. Dalam
pendekatan atau proses kerja yang memenuhi kriteria ilmiah, para ilmuan lebih
mengedepankan pelararan induktif (inductive reasoning) dibandingkan dengan
penalaran deduktif (deductivereasoning).
Penalaran deduktif melihat fenomena umum untuk kemudian menarik simpulan
yang spesifik.Sebaliknya, penalaran induktif memandang fenomena atau situasi
spesifik untuk kemudian menarik simpulan secara keseluruhan.Sejatinya,
penalaran induktif menempatkan bukti-bukti spesifik ke dalam relasi idea yang
lebih luas. Metode ilmiah umumnya menempatkan fenomena unik dengan kajian
spesifik dan detail untuk kemudian merumuskan simpulan umum. Metode ilmiah
merujuk pada teknik-teknik investigasi atas suatu atau beberapa fenomena atau
gejala, memperoleh pengetahuan baru, atau mengoreksi dan memadukan
pengetahuan sebelumnya. Untuk dapat disebut ilmiah, metode pencarian
(method of inquiry) harus berbasis pada bukti-bukti dari objek yang dapat
diobservasi, empiris, dan terukur dengan prinsip-prinsip penalaran yang
spesifik.Karena itu, metode ilmiah umumnya memuat serangkaian aktivitas
pengumpulan data melalui observasi atau ekperimen, mengolah informasi atau
data, menganalisis, kemudian memformulasi, dan menguji hipotesis.
B. Langkah-langkah Pembelajaran dengan Pendekatan Ilmiah
Menurut Permendikbud no. 81 A tahun 2013 lampiran IV, Proses pembelajaran
terdiri atas lima pengalaman belajar pokok yaitu:
a.
b.
c.
d.
e.

mengamati;
menanya;
mengumpulkan informasi;
mengasosiasi; dan
mengkomunikasikan.

Kelima pembelajaran pokok tersebut dapat dirinci dalam berbagai kegiatan


belajar sebagaimana tercantum dalam tabel berikut:
Tabel 1: Keterkaitan antara Langkah Pembelajaran dengan Kegiatan Belajar dan
Maknanya
Langkah
Pembelajaran
Mengamati
Menanya

Kegiatan Belajar
Membaca, mendengar, menyimak,
melihat (tanpa atau dengan alat)
Mengajukan pertanyaan tentang
informasi yang tidak dipahami dari
apa yang diamati atau pertanyaan

Kompetensi Yang
Dikembangkan
Melatih kesungguhan,
ketelitian, mencari
informasi
Mengembangkan
kreativitas, rasa ingin
tahu, kemampuan

Prakarya dan Kewirausahaan SMA | 57

Langkah
Pembelajaran

Kegiatan Belajar
untuk mendapatkan informasi
tambahan tentang apa yang diamati
(dimulai dari pertanyaan faktual
sampai ke pertanyaan yang bersifat
hipotetik)

Mengumpulkan
informasi/
eksperimen

Mengasosiasika
n/
mengolah
informasi

- melakukan eksperimen
- membaca sumber lain selain buku
teks
- mengamati objek/ kejadian/
- aktivitas
- wawancara dengan narasumber

- mengolah informasi yang sudah


dikumpulkan baik terbatas dari
hasil kegiatan
mengumpulkan/eksperimen mau
pun hasil dari kegiatan mengamati
dan kegiatan mengumpulkan
informasi.
- Pengolahan informasi yang
dikumpulkan dari yang bersifat
menambah keluasan dan
kedalaman sampai kepada
pengolahan informasi yang
bersifat mencari solusi dari
berbagai sumber yang memiliki
pendapat yang berbeda sampai
kepada yang bertentangan.
Mengkomunikasi Menyampaikan hasil pengamatan,
kan
kesimpulan berdasarkan hasil
analisis secara lisan, tertulis, atau
media lainnya

Kompetensi Yang
Dikembangkan
merumuskan
pertanyaan untuk
membentuk pikiran
kritis yang perlu
untuk hidup cerdas dan
belajar sepanjang
hayat
Mengembangkan sikap
teliti, jujur,sopan,
menghargai pendapat
orang lain, kemampuan
berkomunikasi,
menerapkan
kemampuan
mengumpulkan
informasi melalui
berbagai cara yang
dipelajari,
mengembangkan
kebiasaan belajar dan
belajar sepanjang
hayat.
Mengembangkan sikap
jujur, teliti, disiplin, taat
aturan, kerja keras,
kemampuan
menerapkan prosedur
dan kemampuan
berpikir induktif serta
deduktif dalam
menyimpulkan .

Mengembangkan sikap
jujur, teliti, toleransi,
kemampuan berpikir
sistematis,
mengungkapkan
pendapat dengan
singkat dan jelas, dan
mengembangkan
kemampuan berbahasa
yang baik dan benar.

Prakarya dan Kewirausahaan SMA | 58

1. Mengamati
Kegiatan belajar yang dilakukan dalam proses mengamati adalah: membaca,
mendengar, menyimak, melihat (tanpa atau dengan alat). Kompetensi yang
dikembangkan adalah: melatih kesungguhan, ketelitian, mencari informasi.
Metode mengamati mengutamakan kebermaknaan proses pembelajaran
(meaningfull learning). Metode ini memiliki keunggulan tertentu, seperti
menyajikan media objek secara nyata, peserta didik senang dan tertantang,
dan mudah pelaksanaannya. Tentu saja kegiatan mengamati dalam rangka
pembelajaran ini biasanya memerlukan waktu persiapan yang lama dan
matang, biaya dan tenaga relatif banyak, dan jika tidak terkendali akan
mengaburkan makna serta tujuan pembelajaran.
Metode mengamati sangat bermanfaat bagi pemenuhan rasa ingin tahu
peserta didik, sehingga proses pembelajaran memiliki kebermaknaan yang
tinggi. Dengan metode observasi peserta didik menemukan fakta bahwa ada
hubungan antara objek yang dianalisis dengan materi pembelajaran yang
digunakan oleh guru.
Kegiatan mengamati dalam pembelajaran dilakukan dengan menempuh
langkah-langkah seperti berikut ini.
a. Menentukan objek apa yang akan diobservasi
b. Membuat pedoman observasi sesuai dengan lingkup objek yang akan
diobservasi
c. Menentukan secara jelas data-data apa yang perlu diobservasi, baik
primer maupun sekunder
d. Menentukan di mana tempat objek yang akan diobservasi
e. Menentukan secara jelas bagaimana observasi akan dilakukan untuk
mengumpulkan data agar berjalan mudah dan lancar
f. Menentukan cara dan melakukan pencatatan atas hasil observasi , seperti
menggunakan buku catatan, kamera, tape recorder, video perekam, dan
alat-alat tulis lainnya.
Praktik observasi dalam pembelajaran hanya akan efektif jika peserta didik
dan guru melengkapi diri dengan dengan alat-alat pencatatan dan alat-alat
lain, seperti (1) tape recorder, untuk merekam pembicaraan; (1) kamera,
untuk merekam objek atau kegiatan secara visual; (2) film atau video, untuk
merekam kegiatan objek atau secara audio-visual; dan (3) alat-alat lain sesuai
dengan keperluan.
Secara lebih luas, alat atau instrumen yang digunakan dalam melakukan
observasi, dapat berupa daftar cek (checklist), skala rentang (rating scale),
catatan anekdotal (anecdotal record), catatan berkala, dan alat mekanikal
(mechanical device). Daftar cek dapat berupa suatu daftar yang berisikan
nama-nama subjek, objek, atau faktor- faktor yang akan diobservasi. Skala
rentang , berupa alat untuk mencatat gejala atau fenomena menurut
tingkatannya. Catatan anekdotalberupa catatan yang dibuat oleh peserta
didik dan guru mengenai kelakuan-kelakuan luar biasa yang ditampilkan oleh
subjek atau objek yang diobservasi.
2. Menanya
Kegiatan belajar menanya dilakukan dengan cara: mengajukan pertanyaan
tentang informasi yang tidak dipahami dari apa yang diamati atau pertanyaan
untuk mendapatkan informasi tambahan tentang apa yang diamati (dimulai
dari pertanyaan faktual sampai ke pertanyaan yang bersifat hipotetik).
Kompetensi yang dikembangkan adalah mengembangkan kreativitas, rasa
Prakarya dan Kewirausahaan SMA | 59

ingin tahu, kemampuan merumuskan pertanyaan untuk membentuk pikiran


kritis yang perlu untuk hidup cerdas dan belajar sepanjang hayat
Istilah pertanyaan tidak selalu dalam bentuk kalimat tanya, melainkan
juga dapat dalam bentuk pernyataan, asalkan keduanya menginginkan
tanggapan verbal. Bentuk pertanyaan, misalnya: Apakah ciri-ciri kalimat yang
efektif? Bentuk pernyataan, misalnya: Sebutkan ciri-ciri kalimay efektif!
a. Fungsi bertanya
1) Membangkitkan rasa ingin tahu, minat, dan perhatian peserta didik
tentang suatu tema atau topik pembelajaran.
2) Mendorong dan menginspirasi peserta didik untuk aktif belajar, serta
mengembangkan pertanyaan dari dan untuk dirinya sendiri.
3) Mendiagnosis kesulitan belajar peserta didik sekaligus menyampaikan
ancangan untuk mencari solusinya.
4) Menstrukturkan tugas-tugas dan memberikan kesempatan kepada
peserta
didik
untuk
menunjukkan
sikap,
keterampilan,
dan
pemahamannya atas substansi pembelajaran yang diberikan.
5) Membangkitkan keterampilan peserta didik dalam berbicara, mengajukan
pertanyaan, dan memberi jawaban secara logis, sistematis, dan
menggunakan bahasa yang baik dan benar.
6) Mendorong partisipasi peserta didik dalam berdiskusi, berargumen,
mengembangkan kemampuan berpikir, dan menarik simpulan.
7) Membangun sikap keterbukaan untuk saling memberi dan menerima
pendapat atau gagasan, memperkaya kosa kata, serta mengembangkan
toleransi sosial dalam hidup berkelompok.
8) Membiasakan peserta didik berpikir spontan dan cepat, serta sigap
dalam merespon persoalan yang tiba-tiba muncul.
9) Melatih kesantunan dalam berbicara dan membangkitkan kemampuan
berempati satu sama lain.
b. Kriteria pertanyaan yang baik
1)
2)
3)
4)
5)
6)
7)
8)

Singkat dan Jelas


Menginspirasi Jawaban
Memiliki Fokus
Bersifat Probing atau Divergen
Bersifat Validatif atau Penguatan
Memberi Kesempatan Peserta Didik untuk Berpikir Ulang
Merangsang Peningkatan Tuntutan Kemampuan Kognitif
Merangsang Proses Interaksi

c. Tingkatan Pertanyaan
Pertanyaan guru yang baik dan benar menginspirasi peserta didik untuk
memberikan jawaban yang baik dan benar pula. Guru harus memahami
kualitas pertanyaan, sehingga menggambarkan tingkatan kognitif seperti
apa yang akan disentuh, mulai dari yang lebih rendah hingga yang lebih
tinggi. Bobot pertanyaan yang menggambarkan tingkatan kognitif yang
lebih rendah hingga yang lebih tinggi disajikan berikut ini.

Prakarya dan Kewirausahaan SMA | 60

Tingkata
n
Kognitif
yang
lebih
rendah

Subtingkatan
Pengetahuan
(knowledge)

Pemahaman
(comprehensio
n)

Penerapan
(application

Kognitif
yang
lebih
tinggi

Analisis
(analysis)

Sintesis
(synthesis)

Evaluasi
(evaluation)

Kata-kata kunci pertanyaan

Apa...
Siapa...
Kapan...
Di mana...
Sebutkan...
Jodohkan atau pasangkan...
Persamaan kata...
Golongkan...
Berilah nama...
Dll.
Terangkahlah...
Bedakanlah...
Terjemahkanlah...
Simpulkan...
Bandingkan...
Ubahlah...
Berikanlah interpretasi...
Gunakanlah...
Tunjukkanlah...
Buatlah...
Demonstrasikanlah...
Carilah hubungan...
Tulislah contoh...
Siapkanlah...
Klasifikasikanlah...
Analisislah...
Kemukakan bukti-bukti
Mengapa
Identifikasikan
Tunjukkanlah sebabnya
Berilah alasan-alasan
Ramalkanlah
Bentuk
Ciptakanlah
Susunlah
Rancanglah...
Tulislah
Bagaimana kita dapat memecahkan
Apa yang terjadi seaindainya
Bagaimana kita dapat memperbaiki
Kembangkan
Berilah pendapat
Alternatif mana yang lebih baik
Setujukah anda
Kritiklah
Berilah alasan
Nilailah
Bandingkan

Prakarya dan Kewirausahaan SMA | 61

Tingkata
n

Subtingkatan

Kata-kata kunci pertanyaan

Bedakanlah

3. Mengumpulkan informasi/ Eksperimen (Mencoba)


Mengumpulkan informasi/ eksperimen kegiatan pembelajarannya antara lain:
a. melakukan eksperimen;
b. membaca sumber lain selain buku teks;
c. mengamati objek/ kejadian/aktivitas; dan
d. wawancara dengan narasumber.
Kompetensi yang dikembangkan dalam proses mengumpulkan informasi/
eksperimen adalah Mengembangkan sikap teliti, jujur,sopan, menghargai
pendapat orang lain, kemampuan berkomunikasi, menerapkan kemampuan
mengumpulkan
informasi
melalui
berbagai
cara
yang
dipelajari,
mengembangkan kebiasaan belajar dan belajar sepanjang hayat.
Untuk memperoleh hasil belajar yang nyata atau autentik, peserta didik harus
mencoba atau melakukan percobaan, terutama untuk materi atau substansi
yang sesuai. Peserta didik pun harus memiliki keterampilan proses untuk
mengembangkan pengetahuan tentang alam sekitar, serta mampu
menggunakan metode ilmiah dan bersikap ilmiah untuk memecahkan
masalah-masalah yang dihadapinya sehari-hari.
Agar pelaksanaan percobaan dapat berjalan lancar (1) Guru hendaknya
merumuskan tujuan eksperimen yanga akan dilaksanakan murid, (2) Guru
bersama murid mempersiapkan perlengkapan yang dipergunakan, (3) Perlu
memperhitungkan tempat dan waktu, (4) Guru menyediakan kertas kerja
untuk pengarahan kegiatan murid, (5) Guru membicarakan masalah yanga
akan yang akan dijadikan eksperimen, (6) Membagi kertas kerja kepada murid,
(7) Murid melaksanakan eksperimen dengan bimbingan guru, dan (8) Guru
mengumpulkan hasil kerja murid dan mengevaluasinya, bila dianggap perlu
didiskusikan secara klasikal.
4. Mengasosiasi/ Mengolah informasi
Kegiatan belajar yang dilakukan dalam proses mengasosiasi / mengolah
informasi adalah sebagai berikut.
a. mengolah informasi yang sudah dikumpulkan baik terbatas dari hasil
kegiatan mengumpulkan/eksperimen mau pun hasil dari kegiatan
mengamati dan kegiatan mengumpulkan informasi.
b. Pengolahan informasi yang dikumpulkan dari yang bersifat menambah
keluasan dan kedalaman sampai kepada pengolahan informasi yang
bersifat mencari solusi dari berbagai sumber yang memiliki pendapat yang
berbeda sampai kepada yang bertentangan.
Kompetensi yang dikembangkan dalam proses mengasosiasi/ mengolah
inofrmasi adalah Mengembangkan sikap jujur, teliti, disiplin, taat aturan, kerja
keras, kemampuan menerapkan prosedur dan kemampuan berpikir induktif
serta deduktif dalam menyimpulkan.
Dalam kegiatan mengasosiasi/ mengolah informasi terdapat kegiatan menalar.
Istilah menalar dalam kerangka proses pembelajaran dengan pendekatan
ilmiah yang dianut dalam Kurikulum 2013 untuk menggambarkan bahwa guru
dan peserta didik merupakan pelaku aktif. Titik tekannya tentu dalam banyak

Prakarya dan Kewirausahaan SMA | 62

hal dan situasi peserta didik harus lebih aktif daripada guru.Penalaran adalah
proses berfikir yang logis dan sistematis atas fakta-kata empiris yang dapat
diobservasi untuk memperoleh simpulan berupa pengetahuan.
Penalaran dimaksud merupakan penalaran ilmiah, meski penakaran nonilmiah
tidak selalu tidak bermanfaat.Istilah menalar di sini merupakan padanan dari
associating; bukan merupakan terjemanan dari reasonsing, meski istilah ini
juga bermakna menalar atau penalaran.Karena itu, istilah aktivitas menalar
dalam konteks pembelajaran pada Kurikulum 2013 dengan pendekatan ilmiah
banyak merujuk pada teori belajar asosiasi atau pembelajaran asosiatif.Istilah
asosiasi dalam pembelajaran merujuk pada kemamuan mengelompokkan
beragam ide dan mengasosiasikan beragam peristiwa untuk kemudian
memasukannya menjadi penggalan memori.
Bagaimana aplikasinya dalam proses pembelajaran? Aplikasi pengembangan
aktivitas pembelajaran untuk meningkatkan daya menalar peserta didik dapat
dilakukan dengan cara berikut ini.
1) Guru menyusun bahan pembelajaran dalam bentuk yang sudah siap sesuai
dengan tuntutan kurikulum.
2) Guru tidak banyak menerapkan metode ceramah atau metode kuliah. Tugas
utama guru adalah memberi instruksi singkat tapi jelas dengan disertai
contoh-contoh, baik dilakukan sendiri maupun dengan cara simulasi.
3) Bahan pembelajaran disusun secara berjenjang atau hierarkis, dimulai dari
yang sederhana (persyaratan rendah) sampai pada yang kompleks
(persyaratan tinggi).
4) Kegiatan pembelajaran berorientasi pada hasil yang dapat diukur dan
diamati
5) Seriap kesalahan harus segera dikoreksi atau diperbaiki
6) Perlu dilakukan pengulangan dan latihan agar perilaku yang diinginkan
dapat menjadi kebiasaan atau pelaziman.
7) Evaluasi atau penilaian didasari atas perilaku yang nyata atau otentik.
8) Guru mencatat semua kemajuan peserta didik untuk kemungkinan
memberikan tindakan pembelajaran perbaikan.
5. Mengomunikasikan
Kegiatan
belajar
mengkomunikasikan
adalah
menyampaikan
hasil
pengamatan, kesimpulan berdasarkan hasil analisis secara lisan, tertulis, atau
media lainnya.
Kompetesi yang dikembangkan dalam tahapan
mengkomunikasikan adalah Mengembangkan sikap jujur, teliti, toleransi,
kemampuan berpikir sistematis, mengungkapkan pendapat dengan singkat
dan jelas, dan mengembangkan kemampuan berbahasa yang baik dan benar.
Dalam kegiatan mengkomunikasikan dapat dilakukan pembelajaran
kolaboratif.Pembelajaran kolaboratif merupakan suatu filsafat personal, lebih
dari sekadar teknik pembelajaran di kelas-kelas sekolah. Kolaborasi esensinya
merupakan filsafat interaksi dan gaya hidup manusia yang menempatkan dan
memaknai kerja sama sebagai struktur interaksi yang dirancang secara baik
dan disengaja rupa untuk memudahkan usaha kolektif untuk mencapai tujuan
bersama.
Contoh Pembelajaran Kolaboratif
Guru ingin mengajarkan tentang konsep, penggolongan sifat, fakta, atau
mengulangi informasi tentang objek. Untuk keperluan pembelajaran ini dia

Prakarya dan Kewirausahaan SMA | 63

menggunakan media sortir kartu (card sort). Prosedurnya dapat dilakukan


seperti berikut ini.

Kepada peserta didik diberikan kartu indeks yang memuat informasi atau
contoh yang cocok dengan satu atau lebih katagori.
Peserta didik diminta untuk mencari temannya dan menemukan orang
yang memiliki kartu dengan katagori yang sama.
Berikan kepada peserta didik yang kartu katagorinya sama menyajikan
sendiri kepada rekanhya.
Selama masing-masing katagori dipresentasikan oleh peserta didik,
buatlah catatan dengan kata kunci (point) dari pembelajaran tersebut yang
dirasakan penting.

Pemanfaatan Internet
Pemanfaatan internet sangat dianjurkan dalam pembelajaran atau
kelas kolaboratif.Karena memang, internet merupakan salah satu jejaring
pembelajaran dengan akses dan ketersediaan informasi yang luas dan
mudah.Saat ini internet telah menyediakan diri sebagai referensi yang murah
dan mudah bagi peserta didik atau siapa saja yang hendak mengubah wajah
dunia.
Penggunaan
internet
disarakan
makin
mendesak
sejalan
denan
perkembangan pengetahuan terjadi secara eksponensial. Masa depan adalah
milik peserta didik yang memiliki akses hampir ke seluruh informasi tanpa
batas dan mereka yang mampu memanfaatkan informasi diterima secepat
mungkin.

Prakarya dan Kewirausahaan SMA | 64

Daftar Pustaka
Allen, L. (1973). An Examination of the Ability of Third Grade Children from the
Science Curriculum Improvement Study to Identify Experimental Variables
and to Recognize Change.Science Education, 57, 123-151.
Depdikbud. 2013. Permendikbud 81A. Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan.
Padilla, M., Cronin, L., & Twiest, M. (1985).The Development and Validation of the
Test of Basic Process Skills. Paper Presented at the Annual meeting of the
National Association for Research in Science Teaching, French Lick, IN.
Quinn, M., & George, K. D. (1975).Teaching Hypothesis Formation.Science
Education,
59,
289-296.
Science Education, 62, 215-221.
Thiel, R., & George, D. K. (1976).Some Factors Affecting the use of the Science
Process Skill of Prediction by Elementary School Children. Journal of
Research in Science Teaching, 13, 155-166.
Tomera, A. (1974). Transfer and Retention of Transfer of the Science Processes of
Observation and Comparison in Junior High School Students.Science
Education, 58, 195-203.

Prakarya dan Kewirausahaan SMA | 65

PENILAIAN AUTENTIK PADA PROSES DAN HASIL BELAJAR


A. Definisi dan Makna Asesmen Autentik
Penilaian autentik merupakan penilaian yang dilakukan secara komprehensif
untuk menilai mulai dari masukan (input), proses,dan keluaran (output)
pembelajaran.
Asesmen autentik adalah pengukuran yang bermakna secara signifikan atas
hasil belajar peserta didik untuk ranah sikap, keterampilan, dan
pengetahuan.Istilah asesmen merupakan sinonim dari penilaian, pengukuran,
pengujian, atau evaluasi.Istilah autentik merupakan sinonim dari asli, nyata,
valid, atau reliabel. Dalam kehidupan akademik keseharian, frasa asesmen
autentik dan penilaian autentik sering dipertukarkan.Akan tetapi, frasa
pengukuran atau pengujian autentik, tidak lazim digunakan.
B. Asesmen Autentik dan Tuntutan Kurikulum 2013
Asesmen autentik memiliki relevansi kuat terhadap pendekatan ilmiah dalam
pembelajaran sesuai dengan tuntutan Kurikulum 2013, karena, asesmen
semacam ini mampu menggambarkan peningkatan hasil belajar peserta didik,
baik dalam rangka mengobservasi, menalar, mencoba, membangun jejaring, dan
lain-lain.Asesmen autentik cenderung fokus pada tugas-tugas kompleks atau
kontekstual, memungkinkan peserta didik untuk menunjukkan kompetensi
mereka dalam pengaturan yang lebih autentik. Karenanya, asesmen autentik
sangat relevan dengan pendekatan tematik terpadu dalam pembejajaran,
khususnya jenjang sekolah dasar atau untuk mata pelajaran yang sesuai.
Kata lain dari asesmen autentik adalah penilaian kinerja, portofolio, dan
penilaian proyek. Asesmen autentik adakalanya disebut penilaian responsif,
suatu metode yang sangat populer untuk menilai proses dan hasil belajar
peserta didik yang miliki ciri-ciri khusus, mulai dari mereka yang mengalami
kelainan tertentu, memiliki bakat dan minat khusus, hingga yang jenius.
Asesmen autentik dapat juga diterapkan dalam bidang ilmu tertentu seperti seni
atau ilmu pengetahuan pada umumnya, dengan orientasi utamanya pada proses
atau hasil pembelajaran.
Asesmen autentik mencoba menggabungkan kegiatan guru mengajar, kegiatan
siswa belajar, motivasi dan keterlibatan peserta didik, serta keterampilan belajar.
Karena penilaian itu merupakan bagian dari proses pembelajaran, guru dan
peserta didik berbagi pemahaman tentang kriteria kinerja. Dalam beberapa
kasus, peserta didik bahkan berkontribusi untuk mendefinisikan harapan atas
tugas-tugas yang harus mereka lakukan.
Asesmen autentik sering digambarkan sebagai penilaian atas perkembangan
peserta didik, karena berfokus pada kemampuan mereka berkembang untuk
belajar bagaimana belajar tentang subjek. Asesmen autentik harus mampu
menggambarkan sikap, keterampilan, dan pengetahuan apa yang sudah atau
belum dimiliki oleh peserta didik, bagaimana mereka menerapkan
pengetahuannya, dalam hal apa mereka sudah atau belum mampu menerapkan
perolehan belajar, dan sebagainya. Atas dasar itu, guru dapat mengidentifikasi
materi apa yang sudah layak dilanjutkan dan untuk materi apa pula kegiatan
remidial harus dilakukan.
C. Asesmen Autentik dan Belajar Autentik
Asesmen Autentik meniscayakan proses belajar yang Autentik pula. Menurut
Ormiston belajar autentik mencerminkan tugas dan pemecahan masalah yang

Prakarya dan Kewirausahaan SMA | 66

dilakukan oleh peserta didik dikaitkan dengan realitas di luar sekolah atau
kehidupan pada umumnya.Asesmen semacam ini cenderung berfokus pada
tugas-tugas kompleks atau kontekstual bagi peserta didik, yang memungkinkan
mereka secara nyata menunjukkan kompetensi atau keterampilan yang
dimilikinya. Contoh asesmen autentik antara lain keterampilan kerja,
kemampuan mengaplikasikan atau menunjukkan perolehan pengetahuan
tertentu, simulasi dan bermain peran, portofolio, memilih kegiatan yang
strategis, serta memamerkan dan menampilkan sesuatu.
Dalam pembelajaran autentik, peserta didik diminta mengumpulkan informasi
dengan pendekatan saintifik, memahahi aneka fenomena atau gejala dan
hubungannya satu sama lain secara mendalam, serta mengaitkan apa yang
dipelajari dengan dunia nyata yang luar sekolah. Di sini, guru dan peserta didik
memiliki tanggung jawab atas apa yang terjadi. Peserta didik pun tahu apa yang
mereka ingin pelajari, memiliki parameter waktu yang fleksibel, dan
bertanggungjawab untuk tetap pada tugas. Asesmen autentik pun mendorong
peserta didik mengkonstruksi, mengorganisasikan, menganalisis, mensintesis,
menafsirkan, menjelaskan, dan mengevaluasi informasi untuk kemudian
mengubahnya menjadi pengetahuan baru.
Sejalan dengan deskripsi di atas, pada pembelajaran autentik, guru harus
menjadi guru autentik. Peran guru bukan hanya pada proses pembelajaran,
melainkan juga pada penilaian. Untuk bisa melaksanakan pembelajaran autentik,
guru harus memenuhi kriteria tertentu seperti disajikan berikut ini.
1. Mengetahui bagaimana menilai kekuatan dan kelemahan peserta didik serta
desain pembelajaran.
2. Mengetahui
bagaimana
cara
membimbing
peserta
didik
untuk
mengembangkan pengetahuan mereka sebelumnya dengan cara mengajukan
pertanyaan dan menyediakan sumberdaya memadai bagi peserta didik untuk
melakukan akuisisi pengetahuan.
3. Menjadi pengasuh proses pembelajaran, melihat
mengasimilasikan pemahaman peserta didik.

informasi

baru,

dan

4. Menjadi kreatif tentang bagaimana proses belajar peserta didik dapat


diperluas dengan menimba pengalaman dari dunia di luar tembok sekolah.
D. Prinsip dan Pendekatan Penilaian
Penilaian hasil belajar peserta didik pada jenjang pendidikan
danmenengah didasarkan pada prinsip-prinsip sebagai berikut.

dasar

1. Objektif, berarti penilaian berbasis pada standar dan tidak dipengaruhi faktor
subjektivitas penilai.
2. Terpadu, berarti penilaian oleh pendidik dilakukan secara terencana,menyatu
dengan kegiatan pembelajaran, dan berkesinambungan.
3. Ekonomis, berarti penilaian yang efisien dan efektif dalam perencanaan,
pelaksanaan, dan pelaporannya.
4. Transparan, berarti prosedur penilaian, kriteria penilaian,
pengambilan keputusan dapat diakses oleh semua pihak.

dan

dasar

5. Akuntabel, berarti penilaian dapat dipertanggungjawabkan kepada pihak


internal sekolah maupun eksternal untuk aspek teknik, prosedur, dan hasilnya.
6. Edukatif, berarti mendidik dan memotivasi peserta didik dan guru.

Prakarya dan Kewirausahaan SMA | 67

Pendekatan penilaian yang digunakan adalah penilaian acuan kriteria (PAK).PAK


merupakan penilaian pencapaian kompetensi yang didasarkan pada kriteria
ketuntasan minimal (KKM). KKM merupakan kriteria ketuntasan belajar minimal
yang ditentukan oleh satuan pendidikan dengan mempertimbangkan
karakteristik Kompetensi Dasar yang akan dicapai, daya dukung, dan
karakteristik peserta didik.

E. Ruang Lingkup, Teknik, dan Instrumen Penilaian


1. Ruang Lingkup Penilaian
Penilaian hasil belajar peserta didik mencakup kompetensi sikap,
pengetahuan, dan keterampilan yang dilakukan secara berimbang sehingga
dapat digunakan untuk menentukan posisi relatif setiap peserta didik
terhadap standar yang telah ditetapkan.Cakupan penilaian merujuk pada
ruang
lingkup
materi,
kompetensi
mata
pelajaran/kompetensi
muatan/kompetensi program, dan proses.
2. Teknik dan Instrumen Penilaian
Teknik dan instrumen yang digunakan untuk penilaian kompetensi sikap,
pengetahuan, dan keterampilan sebagai berikut.
a. Penilaian kompetensi sikap
Pendidik melakukan penilaian kompetensi sikap melalui observasi,
penilaian diri, penilaian teman sejawat(peer evaluation) oleh peserta
didik dan jurnal. Instrumen yang digunakan untuk observasi, penilaian
diri, dan penilaian antarpeserta didik adalah daftar cek atau skala
penilaian (rating scale) yang disertai rubrik, sedangkan pada jurnal
berupa catatan pendidik.
1) Observasi merupakan teknik penilaian yang dilakukan secara
berkesinambungan dengan menggunakan indera, baik secara
langsung maupun tidak langsung dengan menggunakan pedoman
observasi yang berisi sejumlah indikator perilaku yang diamati.
2) Penilaian diri merupakan teknik penilaian dengan cara meminta
peserta didik untuk mengemukakan kelebihan dan kekurangan dirinya
dalam konteks pencapaian kompetensi. Instrumen yang digunakan
berupa lembar penilaian diri.
3) Penilaian antarpeserta didik merupakan teknik penilaian dengan cara
meminta peserta didik untuk saling menilai terkait dengan pencapaian
kompetensi. Instrumen yang digunakan berupa lembar penilaian
antarpeserta didik.
4) Jurnal merupakan catatan pendidik di dalam dan di luar kelas yang
berisi informasi hasil pengamatan tentang kekuatan dan kelemahan
peserta didik yang berkaitan dengan sikap dan perilaku.
b. Penilaian Kompetensi Pengetahuan
Pendidik menilai kompetensi pengetahuan melalui tes tulis, tes lisan, dan
penugasan.
1) Instrumen tes tulis berupa soal pilihan ganda, isian, jawaban singkat,
benar-salah, menjodohkan, dan uraian. Instrumen uraian dilengkapi
pedoman penskoran.

Prakarya dan Kewirausahaan SMA | 68

2) Instrumen tes lisan berupa daftar pertanyaan.


3) Instrumen penugasan berupa pekerjaan rumah dan/atau projek yang
dikerjakan secara individu atau kelompok sesuai dengan karakteristik
tugas.
c. Penilaian Kompetensi Keterampilan
Pendidik menilai kompetensi keterampilan melalui penilaian kinerja, yaitu
penilaian yang menuntut peserta didik mendemonstrasikan suatu
kompetensi tertentu dengan menggunakan tes praktik, projek, dan
penilaian portofolio.Instrumen yang digunakan berupa daftar cek atau
skala penilaian (rating scale) yang dilengkapi rubrik.
1) Tes praktik adalah penilaian yang menuntut respon berupa
keterampilan melakukan suatu aktivitas atau perilaku sesuai dengan
tuntutan kompetensi.
2) Projek adalah tugas-tugas belajar (learning tasks) yang meliputi
kegiatan perancangan, pelaksanaan, dan pelaporan secara tertulis
maupun lisan dalam waktu tertentu.
3) Penilaian portofolio adalah penilaian yang dilakukan dengan cara
menilai kumpulan seluruh karya peserta didik dalam bidang tertentu
yang
bersifat
reflektif-integratif
untuk
mengetahui
minat,
perkembangan, prestasi, dan/atau kreativitas peserta didik dalam
kurun waktu tertentu. Karya tersebut dapat berbentuk tindakan nyata
yang mencerminkan kepedulian peserta didik terhadap lingkungannya.
Instrumen penilaian harus memenuhi persyaratan:
1) substansi yang merepresentasikan kompetensi yang dinilai;
2) konstruksi yang memenuhi persyaratan teknis sesuai dengan bentuk
instrumen yang digunakan; dan
3) penggunaan bahasa yang baik dan benar serta komunikatif sesuai
dengan tingkat perkembangan peserta didik.
F. Mekanisme dan Prosedur Penilaian
1. Penilaian hasil belajar pada jenjang pendidikan dasar dan menengah
dilaksanakan oleh pendidik, satuan pendidikan, Pemerintah dan/atau
lembaga mandiri.
2. Penilaian hasil belajar dilakukan dalam bentuk penilaian otentik, penilaian
diri, penilaian projek, ulangan harian, ulangan tengah semester, ulangan
akhir semester, ujian tingkat kompetensi, ujian mutu tingkat kompetensi,
ujian sekolah, dan ujian nasional.
a. Penilaian otentik dilakukan oleh guru secara berkelanjutan.
b. Penilaian diri dilakukan oleh peserta didik untuk tiap kali sebelum
ulangan harian.
c. Penilaian projek dilakukan oleh pendidik untuk tiap akhir bab atau tema
pelajaran.
d. Ulangan harian dilakukan oleh pendidik terintegrasi dengan proses
pembelajaran dalam bentuk ulangan atau penugasan.
e. Ulangan tengah semester dan ulangan akhir semester, dilakukan oleh
pendidik di bawah koordinasi satuan pendidikan.
f. Ujian tingkat kompetensi dilakukan oleh satuan pendidikan pada akhir
kelas II (tingkat 1), kelas IV (tingkat 2), kelas VIII (tingkat 4), dan kelas XI
(tingkat 5), dengan menggunakan kisi-kisi yang disusun oleh Pemerintah.

Prakarya dan Kewirausahaan SMA | 69

Ujian tingkat kompetensi pada akhir kelas VI (tingkat 3), kelas IX (tingkat
4A), dan kelas XII (tingkat 6) dilakukan melalui UN.
g. Ujian Mutu Tingkat Kompetensi dilakukan dengan metode survei oleh
Pemerintah pada akhir kelas II (tingkat 1), kelas IV (tingkat 2), kelas VIII
(tingkat 4), dan kelas XI (tingkat 5).
h. Ujian sekolah dilakukan oleh satuan pendidikan sesuai dengan peraturan
perundang-undangan
i.

Ujian Nasional dilakukan oleh Pemerintah sesuai dengan peraturan


perundang-undangan.

3. Perencanaan ulangan harian dan pemberian projek oleh pendidik sesuai


dengan silabus dan dijabarkan dalam rencana pelaksanaan pembelajaran
(RPP).
4. Kegiatan ujian sekolah/madrasah dilakukan dengan langkah-langkah:
a. menyusun kisi-kisi ujian;
b. mengembangkan (menulis, menelaah, dan merevisi) instrumen;
c. melaksanakan ujian;
d. mengolah (menyekor dan menilai) dan menentukan kelulusan peserta
didik; dan
e. melaporkan dan memanfaatkan hasil penilaian.
5. Ujian nasional dilaksanakan sesuai langkah-langkah yang diatur dalam
Prosedur Operasi Standar (POS).
6. Hasil ulangan harian diinformasikan kepada peserta didik sebelum diadakan
ulangan harian berikutnya. Peserta didik yang belum mencapai KKM harus
mengikuti pembelajaran remedial.
Hasil penilaian oleh pendidik dan satuan pendidikan dilaporkan dalam bentuk
nilai dan deskripsi pencapaian kompetensi kepada orangtua dan pemerintah.
Daftar Pustaka
Ibrahim, Muslimin. 2005. Asesmen Berkelanjutan: Konsep Dasar, Tahapan
Pengembangan dan Contoh. Surabaya: UNESA University Press Anggota
IKAPI
Coutinho, M., &Malouf, D. (1993).Performance Assessment and Children with
Disabilities: Issues and Possibilities. Teaching Exceptional Children, 25(4),
6367.
Cumming, J. J., & Maxwell, G. S. (1999).Contextualizing Authentic Assessment.
Assessment in Education, 6(2), 177194.
Dantes, Nyoman. 2008. Hakikat Asesmen Otentik Sebagai Penilaian Proses dan
Produk Dalam Pembelajaran yang Berbasis Kompetensi (Makalah
Disampaikan pada In House Training (IHT) SMA N 1 Kuta Utara).Singaraja:
Universitas Pendidikan Ganesha
Gatlin, L.,& Jacob, S. (2002). Standards-Based Digital Portfolios: A Component of
Authentic Assessment for Preservice Teachers. Action in Teacher Education,
23(4), 2834.
Grisham-Brown, J., Hallam, R., & Brookshire, R. (2006).Using Authentic
Assessment to Evidence Children's Progress Toward Early Learning
Standards. Early Childhood Education Journal, 34(1), 4551.
Prakarya dan Kewirausahaan SMA | 70

Salvia, J., & Ysseldyke, J. E. (2004).Assessment in Special and Inclusive Education


(9th ed.). New York: Houghton Mifflin.
Wiggins, G. (1993). Assessment: Authenticity, Context and Validity. Phi Delta
Kappan, 75(3), 200214.

HO3.2c

1.

MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH (PROBLEM


BASED LEARNING)

Problem Based Learning (PBL) adalah model


pembelajaran yang dirancang agar peserta didik
mendapat pengetahuan penting, yang membuat
mereka mahir dalam memecahkan masalah, dan
memiliki model belajar sendiri serta memiliki
kecakapan
berpartisipasi
dalam
tim.
Proses
pembelajarannya menggunakan pendekatan yang
sistemik
untuk
memecahkan
masalah
atau
menghadapi tantangan yang nanti diperlukan dalam
kehidupan sehari-hari.
a. Konsep

Prakarya dan Kewirausahaan SMA | 71

Pembelajaran berbasis masalah merupakan sebuah modelpembelajaran yang


menyajikan masalah kontekstual sehingga merangsang peserta didik untuk
belajar. Dalam kelas yang menerapkan pembelajaran berbasis masalah, peserta
didik bekerja dalam tim untuk memecahkan masalah dunia nyata (real world).
Pembelajaran berbasis masalah merupakan suatu modelpembelajaran yang
menantang peserta didik untuk belajar bagaimana belajar, bekerja secara
berkelompok untuk mencari solusi dari permasalahan dunia nyata. Masalah yang
diberikan ini digunakan untuk mengikat peserta didik pada rasa ingin tahu pada
pembelajaran yang dimaksud. Masalah diberikan kepada peserta didik, sebelum
peserta didik mempelajari konsep atau materi yang berkenaan dengan masalah
yang harus dipecahkan.
Adalima strategi dalam menggunakan model pembelajaran berbasis masalah
(PBL) yaitu:
1)
2)
3)
4)
5)

Permasalahan
Permasalahan
Permasalahan
Permasalahan
Permasalahan

sebagai
sebagai
sebagai
sebagai
sebagai

kajian.
penjajakan pemahaman
contoh
bagian yang tak terpisahkan dari proses
stimulus aktivitas autentik

Peran guru, peserta didik dan masalah dalam pembelajaran berbasis masalah
dapat digambarkan sebagai berikut.
Peserta didik
sebagaiproblem
solver

Guru sebagai pelatih

- Asking about thinking


-

(bertanya tentang pemikiran)


memonitor pembelajaran
probbing ( menantang peserta
didik untuk berfikir )
menjaga agar peserta didik
terlibat
mengatur dinamika kelompok
menjaga berlangsungnya
proses

peserta yang aktif


terlibat langsung
dalam pembelajaran
membangun
pembelajaran

Masalah sebagai
awal tantangan
dan motivasi

menarik untuk
dipecahkan
menyediakan
kebutuhan yang
ada
hubungannya
dengan
pelajaran yang
dipelajari

b. Tujuan dan hasil dari model pembelajaran berbasis masalah ini


adalah:
1) Keterampilan berpikir dan keterampilan memecahkan masalah
Pembelajaran berbasis masalah ini ditujukan untuk mengembangkan
keterampilan berpikir tingkat tinggi.
2) Pemodelan peranan orang dewasa.
Bentuk pembelajaran berbasis masalah penting menjembatani gap antara
pembelajaran sekolah formal dengan aktivitas mental yang lebih praktis
yang dijumpai di luar sekolah. Aktivitas-aktivitas mental di luar sekolah
yang dapat dikembangkan adalah :
-

PBL mendorong kerjasama dalam menyelesaikan tugas.


Prakarya dan Kewirausahaan SMA | 72

PBL memiliki elemen-elemen magang. Hal ini mendorong pengamatan


dan dialog dengan yang lain sehingga peserta didik secara bertahap
dapat memi peran yang diamati tersebut.
- PBL melibatkan peserta didik dalam penyelidikan pilihan sendiri, yang
memungkinkan
mereka
menginterpretasikan
dan
menjelaskan
fenomena dunia nyata dan membangun femannya tentang fenomena
itu.
3) Belajar Pengarahan Sendiri (self directed learning)
-

Pembelajaran berbasis masalah berpusat pada peserta didik. Peserta didik


harus dapat menentukan sendiri apa yang harus dipelajari, dan dari mana
informasi harus diperoleh, di bawah bimbingan guru.
c. Model PBL mengacu pada hal-hal sebagai berikut :
1) Kurikulum : PBL tidak seperti pada kurikulum tradisional, karena
memerlukan suatu strategi sasaran di mana proyek sebagai pusat.
2) Responsibility : PBL menekankan responsibility dan answerability para
peserta didik ke diri dan panutannya.
3) Realisme : kegiatan peserta didik difokuskan pada pekerjaan yang serupa
dengan situasi yang sebenarnya. Aktifitas ini mengintegrasikan tugas
autentik dan menghasilkan sikap profesional.
4) Active-learning : menumbuhkan isu yang berujung pada pertanyaan dan
keinginan peserta didik untuk menemukan jawaban yang relevan,
sehingga dengan demikian telah terjadi proses pembelajaran yang
mandiri.
5) Umpan Balik : diskusi, presentasi, dan evaluasi terhadap para peserta
didik menghasilkan umpan balik yang berharga. Ini mendorong kearah
pembelajaran berdasarkan pengalaman.
6) Keterampilan Umum : PBL dikembangkan tidak hanya pada ketrampilan
pokok dan pengetahuan saja, tetapi juga mempunyai pengaruh besar
pada keterampilan yang mendasar seperti pemecahan masalah, kerja
kelompok, dan self-management.
7) Driving Questions :PBL difokuskan pada permasalahan yang memicu
peserta didik berbuat menyelesaikan permasalahan dengan konsep,
prinsip dan ilmu pengetahuan yang sesuai.
8) Constructive Investigations :sebagai titik pusat, proyek harus disesuaikan
dengan pengetahuan para peserta didik.
9) Autonomy :proyek menjadikan aktifitas peserta didik sangat penting.
d. Prinsip Proses Pembelajaran PBL
Prinsip-prinsip
PBL
yang harus diperhatikan meliputi
konsep dasar,
pendefinisian masalah, pembelajaran mandiri, pertukaran pengetahuan dan
penialainnya
Konsep Dasar (Basic Concept)

Prakarya dan Kewirausahaan SMA | 73

Pada pembelajaran ini fasilitator dapat memberikan konsep dasar, petunjuk,


referensi, atau link dan skill yang diperlukan dalam pembelajaran tersebut. Hal
ini dimaksudkan agar peserta didik lebih cepat mendapatkan peta yang akurat
tentang arah dan tujuan pembelajaran. Konsep yang diberikan tidak perlu detail,
diutamakan dalam bentuk garis besar saja, sehingga peserta didik dapat
mengembangkannya secara mandiri secara mendalam.
Pendefinisian Masalah (Defining the Problem)
Dalam langkah ini fasilitator menyampaikan skenario atau permasalahan dan
dalam kelompoknya peserta didik melakukan berbagai kegiatan. Pertama,
brainstormingdengan cara semua anggota kelompok mengungkapkan pendapat,
ide, dan tanggapan terhadap skenario secara bebas, sehingga dimungkinkan
muncul berbagai macam alternatif pendapat. Kedua, melakukan seleksi untuk
memilih pendapat yang lebih fokus. ketiga, menentukan permasalahan dan
melakukan pembagian tugas dalam kelompok untuk mencari referensi
penyelesaian dari isu permasalahan yang didapat. Fasilitator memvalidasi
pilihan-pilihan yang diambil peserta didik yang akhirnya diharapkan memiliki
gambaran yang jelas tentang apa saja yang mereka ketahui, apa saja yang
mereka tidak ketahui, dan pengetahuan apa saja yang diperlukan untuk
menjembataninya.
Pembelajaran Mandiri (Self Learning)
Setelah mengetahui tugasnya, masing-masing peserta didik mencari berbagai
sumber yang dapat memperjelas isu yang sedang diinvestigasi misalnyadari
artikel tertulis di perpustakaan, halaman web, atau bahkan pakar dalam bidang
yang relevan. Tujuan utama tahap investigasi, yaitu: (1) agar peserta didik
mencari informasi dan mengembangkan pemahaman yang relevan dengan
permasalahan yang telah didiskusikan di kelas, dan (2) informasi dikumpulkan
untuk dipresentasikan di kelas relevan dan dapat dipahami.
Pertukaran Pengetahuan (Exchange knowledge)
Setelah mendapatkan sumber untuk keperluan pendalaman materi secara
mandiri, pada pertemuan berikutnya peserta didik berdiskusi dalam
kelompoknya dapat dibantu guru untuk mengklarifikasi capaiannya dan
merumuskan solusi dari permasalahan kelompok. Langkah selanjutnya
presentasi hasil dalam kelas dengan mengakomodasi masukan dari pleno,
menentukan kesimpulan akhir, dan dokumentasi akhir. Untuk memastikan setiap
peserta didik mengikuti langkah ini maka dilakukan dengan mengikuti petunjuk.
Penilaian (Assessment)
Penilaian dilakukan dengan memadukan tiga aspek pengetahuan (knowledge),
kecakapan (skill), dan sikap (attitude). Penilaian terhadap penguasaan
pengetahuan yang mencakup seluruh Penilaian terhadap kecakapan dapat
diukur dari penguasaan alat bantu pembelajaran, baik software, hardware,
maupun kemampuan perancangan dan pengujian. Sedangkan penilaian terhadap
sikap dititikberatkan pada penguasaan soft skill, yaitu keaktifan dan partisipasi
dalam diskusi, kemampuan bekerjasama dalam tim, dan kehadiran dalam
pembelajaran. Bobot penilaian untuk ketiga aspek tersebut ditentukan oleh guru
mata pelajaran yang bersangkutan.

Prakarya dan Kewirausahaan SMA | 74

2.

Penilaian Pembelajaran

Penilaian (assesment) adalah proses pengumpulan dan pengolahan informasi untuk


mengukur pencapaian hasil belajar peserta didik. Pada Standar Nasional Pendidikan,

penilaian pendidikan merupakan salah satu standar yang yang bertujuan untuk
menjamin:perencanaan penilaian peserta didik sesuai dengan kompetensi yang
akandicapai dan berdasarkan prinsip-prinsip penilaian;pelaksanaan penilaian
peserta didik secara profesional, terbuka, edukatif,efektif, efisien, dan sesuai
dengan konteks sosial budaya; danpelaporan hasil penilaian peserta didik secara
objektif, akuntabel, dan informatif.
a. Jenis-jenis Penilaian pada Kurikulum 2013
Standar Penilaian Pendidikan adalah kriteria mengenai mekanisme, prosedur,
dan instrumen penilaian hasil belajar peserta didik. Penilaian peserta didik yang
dilakukan pada kurikulum 2013 mencakup: penilaian otentik, penilaian diri,
penilaian berbasis portofolio, ulangan, ulangan harian, ulangan tengah semester,
ulangan akhir semester, ujian tingkat kompetensi, ujian mutu tingkat
kompetensi, ujian nasional, dan ujian sekolah/madrasah, yang diuraikan sebagai
berikut.
1) Penilaian otentik merupakan penilaian yang dilakukan secara komprehensif
untuk menilai mulai dari masukan (input), proses,dan keluaran (output)
pembelajaran.
2) Penilaian diri merupakan penilaian yang dilakukan sendiri oleh peserta didik
secara reflektif untuk membandingkan posisi relatifnya dengan kriteria yang
telah ditetapkan.
3) Penilaian berbasis portofolio merupakan penilaian yang dilaksanakan untuk
menilai keseluruhan entitas proses belajar peserta didik termasuk
penugasan perseorangan dan/atau kelompok di dalam dan/atau di luar kelas
khususnya pada sikap/perilaku dan keterampilan.
4) Ulangan merupakan proses yang dilakukan untuk mengukur pencapaian
kompetensi peserta didik secara berkelanjutan dalam proses pembelajaran,
untuk memantau kemajuan dan perbaikan hasil belajar peserta didik.
5) Ulangan harian merupakan kegiatan yang dilakukan secara periodic untuk
menilai kompetensi peserta didik setelah menyelesaikan satu Kompetensi
Dasar (KD) atau lebih.
6) Ulangan tengah semester merupakan kegiatan yang dilakukan oleh pendidik
untuk mengukur pencapaian kompetensi peserta didik setelah melaksanakan
8 9 minggu kegiatan pembelajaran. Cakupan ulangan tengah semester
meliputi seluruh indikator yang merepresentasikan seluruh KD pada periode
tersebut.
7) Ulangan akhir semester merupakan kegiatan yang dilakukan oleh pendidik
untuk mengukur pencapaian kompetensi peserta didik di akhir semester.
Cakupan ulangan meliputi seluruh indikator yang merepresentasikan semua
KD pada semester tersebut.
8) Ujian Tingkat Kompetensi yang selanjutnya disebut UTK merupakan kegiatan
pengukuran yang dilakukan oleh satuan pendidikan untuk mengetahui

Prakarya dan Kewirausahaan SMA | 75

pencapaian tingkat kompetensi. Cakupan UTK meliputi sejumlah Kompetensi


Dasar yang merepresentasikan Kompetensi Inti pada tingkat kompetensi
tersebut.
9) Ujian Mutu Tingkat Kompetensi yang selanjutnya disebut UMTK merupakan
kegiatan pengukuran yang dilakukan oleh pemerintah untuk mengetahui
pencapaian tingkat kompetensi. Cakupan UMTK meliputi sejumlah
Kompetensi Dasar yang merepresentasikan Kompetensi Inti pada tingkat
kompetensi tersebut.
10) Ujian Nasional yang selanjutnya disebut UN merupakan kegiatan
pengukuran kompetensi tertentu yang dicapai peserta didik dalam rangka
menilai pencapaian Standar Nasional Pendidikan, yang dilaksanakan secara
nasional.
11) Ujian Sekolah/Madrasah merupakan kegiatan pengukuran pencapaian
kompetensi di luar kompetensi yang diujikan pada UN, dilakukan oleh
satuan pendidikan.
b. Pengertian Penilaian dan Penilaian Autentik
Penilaian (assesment) adalah proses pengumpulan dan pengolahan informasi
untuk mengukur pencapaian hasil belajar peserta didik. Penilaian autentik
merupakan penilaian yang dilakukan secara komprehensif untuk menilai mulai
dari masukan (input), proses, dan keluaran (output) pembelajaran, yang meliputi
ranah sikap, pengetahuan, dan keterampilan. Penilaian autentik menilai kesiapan
peserta didik, serta proses dan hasil belajar secara utuh. Keterpaduan penilaian
ketiga komponen (input proses output) tersebut akan menggambarkan
kapasitas, gaya, dan hasil belajar peserta didik, bahkan mampu menghasilkan
dampak instruksional (instructional effect) dan dampak pengiring (nurturant
effect) dari pembelajaran.
Penilaian autentik memiliki relevansi kuat terhadap pendekatan ilmiah (scientific
approach) dalam pembelajaran sesuai dengan tuntutan Kurikulum 2013. Karena
penilaian semacam ini mampu menggambarkan peningkatan hasil belajar
peserta didik, baik dalam rangka mengobservasi, menanya, menalar, mencoba,
dan membangun jejaring. Penilaian autentik cenderung fokus pada tugas-tugas
kompleks atau kontekstual, memungkinkan peserta didik untuk menunjukkan
kompetensi mereka yang meliputi sikap, pengetahuan, dan keterampilan.
Karenanya, penilaian autentik sangat relevan dengan pendekatan saintifik dalam
pembelajaran di SMA.
Penilaian autentik merupakan pendekatan dan instrumen penilaian yang
memberikan kesempatan luas kepada peserta didik untuk menerapkan
pengetahuan, keterampilan, dan sikap yang sudah dimilikinya dalam bentuk
tugas-tugas: membaca dan meringkasnya, eksperimen, mengamati, survei,
projek, makalah, membuat multi media, membuat karangan, dan diskusi kelas.
Kata lain dari penilaian autentik adalah penilaian kinerja, termasuk di dalamnya
penilaian portofolio dan penilaian projek.
Hasil penilaian autentik dapat digunakan oleh pendidik untuk merencanakan
program perbaikan (remedial), pengayaan (enrichment), atau pelayanan
konseling. Selain itu, hasil penilaian autentik dapat digunakan sebagai bahan
Prakarya dan Kewirausahaan SMA | 76

untuk memperbaiki proses pembelajaran yang memenuhi Standar Penilaian


Pendidikan.
c. Prinsip dan Pendekatan Penilaian
Penilaian hasil belajar peserta didik pada jenjang pendidikan dasar dan
menengah didasarkan pada prinsip-prinsip sebagai berikut.
1) Objektif, berarti penilaian berbasis pada standar dan tidak dipengaruhi
faktor subjektivitas penilai.
2) Terpadu, berarti penilaian oleh pendidik dilakukan secara terencana,
3) menyatu dengan kegiatan pembelajaran, dan berkesinambungan.
4) Ekonomis, berarti penilaian yang efisien dan efektif dalam perencanaan,
pelaksanaan, dan pelaporannya.
5) Transparan, berarti prosedur penilaian, kriteria penilaian, dan dasar
pengambilan keputusan dapat diakses oleh semua pihak.
6) Akuntabel, berarti penilaian dapat dipertanggungjawabkan kepada pihak
internal sekolah maupun eksternal untuk aspek teknik, prosedur, dan
hasilnya.
7) Edukatif, berarti mendidik dan memotivasi peserta didik dan guru.
Pendekatan penilaian yang digunakan adalah penilaian acuan kriteria (PAK).PAK
merupakan penilaian pencapaian kompetensi yang didasarkan pada kriteria
ketuntasan minimal (KKM). KKM merupakan kriteria ketuntasan belajar minimal
yang ditentukan oleh satuan pendidikan dengan mempertimbangkan
karakteristik Kompetensi Dasar yang akan dicapai, daya dukung, dan
karakteristik peserta didik.
d. Karakteristik Penilaian Pada Kurikulum 2013
1. Belajar Tuntas
Untuk kompetensi pada kategori pengetahuan dan keterampilan (KI-3 dan KI4), peserta didik tidak diperkenankan mengerjakan pekerjaan berikutnya,
sebelum mampu menyelesaikan pekerjaan dengan prosedur yang benar dan
hasil yang baik.Asumsi yang digunakan dalam belajar tuntas adalah peserta
didik dapat belajar apapun, hanya waktu yang dibutuhkan yang berbeda.
Peserta didik yang belajar lambat perlu waktu lebih lama untuk materi yang
sama, dibandingkan peserta didik pada umumnya.
2. Otentik
Memandang penilaian dan pembelajaran secara terpadu. Penilaian otentik
harus mencerminkan masalah dunia nyata, bukan dunia sekolah.
Menggunakan berbagai cara dan kriteria holistik (kompetensi utuh
merefleksikan pengetahuan, keterampilan, dan sikap). Penilaian otentik tidak
hanya mengukur apa yang diketahui oleh peserta didik, tetapi lebih
menekankan mengukur apa yang dapat dilakukan oleh peserta didik.
3. Berkesinambungan
Tujuannya adalah untuk mendapatkan gambaran yang utuh mengenai
perkembangan hasil belajar peserta didik, memantau proses, kemajuan, dan
perbaikan hasil terus menerus dalam bentuk penilaian proses, dan berbagai

Prakarya dan Kewirausahaan SMA | 77

jenis ulangan secara berkelanjutan (ulangan harian, ulangan tengah


semester, ulangan akhir semester, atau ulangan kenaikan kelas).
4. Berdasarkan acuan kriteria
Kemampuan peserta didik tidak dibandingkan terhadap kelompoknya, tetapi
dibandingkan terhadap kriteria yang ditetapkan, misalnya ketuntasan
minimal, yang ditetapkan oleh satuan pendidikan masing-masing.
5. Menggunakan teknik penilaian yang bervariasi
Teknik penilaian yang dipilih dapat berupa tertulis, lisan, produk, portofolio,
unjuk kerja, projek, pengamatan, dan penilaian diri.
e. Ruang Lingkup, Teknik, dan Instrumen Penilaian
3. Ruang Lingkup Penilaian
Penilaian hasil belajar peserta didik mencakup kompetensi sikap,
pengetahuan, dan keterampilan yang dilakukan secara berimbang sehingga
dapat digunakan untuk menentukan posisi relatif setiap peserta didik terhadap
standar yang telah ditetapkan.Cakupan penilaian merujuk pada ruang lingkup
materi, kompetensi mata pelajaran/kompetensi muatan/kompetensi program,
dan proses.
4. Teknik dan Instrumen Penilaian
Teknik dan instrumen yang digunakan untuk penilaian kompetensi sikap,
pengetahuan, dan keterampilan sebagai berikut.
Penilaian Kompetensi Sikap
Pendidik melakukan penilaian kompetensi sikap melalui observasi, penilaian
diri, penilaian teman sejawat(peer evaluation) oleh peserta didik dan jurnal.
Instrumen yang digunakan untuk observasi, penilaian diri, dan penilaian
antarpeserta didik adalah daftar cek atau skala penilaian (rating scale) yang
disertai rubrik, sedangkan pada jurnal berupa catatan pendidik.
a. Observasi
merupakan
teknik
penilaian
yang
dilakukan
secara
berkesinambungan dengan menggunakan indera, baik secara langsung
maupun tidak langsung dengan menggunakan pedoman observasi yang
berisi sejumlah indikator perilaku yang diamati.
b. Penilaian diri merupakan teknik penilaian dengan cara meminta peserta
didik untuk mengemukakan kelebihan dan kekurangan dirinya dalam
konteks pencapaian kompetensi. Instrumen yang digunakan berupa lembar
penilaian diri.
c. Penilaian antarpeserta didik merupakan teknik penilaian dengan cara
meminta peserta didik untuk saling menilai terkait dengan pencapaian
kompetensi. Instrumen yang digunakan berupa lembar penilaian
antarpeserta didik.
d. Jurnal merupakan catatan pendidik di dalam dan di luar kelas yang berisi
informasi hasil pengamatan tentang kekuatan dan kelemahan peserta didik
yang berkaitan dengan sikap dan perilaku.
Penilaian Kompetensi Pengetahuan
Pendidik menilai kompetensi pengetahuan melalui tes tulis, tes lisan, dan
penugasan.

Prakarya dan Kewirausahaan SMA | 78

1) Instrumen tes tulis berupa soal pilihan ganda, isian, jawaban singkat,
benar-salah, menjodohkan, dan uraian. Instrumen uraian dilengkapi
pedoman penskoran.
2) Instrumen tes lisan berupa daftar pertanyaan.
3) Instrumen penugasan berupa pekerjaan rumah dan/atau projek yang
dikerjakan secara individu atau kelompok sesuai dengan karakteristik
tugas.
Penilaian Kompetensi Keterampilan
Pendidik menilai kompetensi keterampilan melalui penilaian kinerja, yaitu
penilaian yang menuntut peserta didik mendemonstrasikan suatu kompetensi
tertentu dengan menggunakan tes praktik, projek, dan penilaian
portofolio.Instrumen yang digunakan berupa daftar cek atau skala penilaian
(rating scale) yang dilengkapi rubrik.
1) Tes praktik adalah penilaian yang menuntut respon berupa keterampilan
melakukan suatu aktivitas atau perilaku sesuai dengan tuntutan
kompetensi.
2) Projek adalah tugas-tugas belajar (learning tasks) yang meliputi kegiatan
perancangan, pelaksanaan, dan pelaporan secara tertulis maupun lisan
dalam waktu tertentu.
3) Penilaian portofolio adalah penilaian yang dilakukan dengan cara menilai
kumpulan seluruh karya peserta didik dalam bidang tertentu yang bersifat
reflektif-integratif untuk mengetahui minat, perkembangan, prestasi,
dan/atau kreativitas peserta didik dalam kurun waktu tertentu. Karya
tersebut dapat berbentuk tindakan nyata yang mencerminkan kepedulian
peserta didik terhadap lingkungannya.
Instrumen penilaian harus memenuhi persyaratan:
4) substansi yang merepresentasikan kompetensi yang dinilai;
5) konstruksi yang memenuhi persyaratan teknis sesuai dengan bentuk
instrumen yang digunakan; dan
6) penggunaan bahasa yang baik dan benar serta komunikatif sesuai dengan
tingkat perkembangan peserta didik.
f. Mekanisme dan Prosedur Penilaian
1) Penilaian hasil belajar pada jenjang pendidikan dasar dan menengah
dilaksanakan oleh pendidik, satuan pendidikan, Pemerintah dan/atau
lembaga mandiri.
2) Penilaian hasil belajar dilakukan dalam bentuk penilaian otentik, penilaian
diri, penilaian projek, ulangan harian, ulangan tengah semester, ulangan
akhir semester, ujian tingkat kompetensi, ujian mutu tingkat kompetensi,
ujian sekolah, dan ujian nasional.
- Penilaian otentik dilakukan oleh guru secara berkelanjutan.
- Penilaian diri dilakukan oleh peserta didik untuk tiap kali sebelum
ulangan harian.
- Penilaian projek dilakukan oleh pendidik untuk tiap akhir bab atau
tema pelajaran.

Prakarya dan Kewirausahaan SMA | 79

Ulangan harian dilakukan oleh pendidik terintegrasi dengan proses


pembelajaran dalam bentuk ulangan atau penugasan.
- Ulangan tengah semester dan ulangan akhir semester, dilakukan oleh
pendidik di bawah koordinasi satuan pendidikan.
- Ujian tingkat kompetensi dilakukan oleh satuan pendidikan pada akhir
kelas II (tingkat 1), kelas IV (tingkat 2), kelas VIII (tingkat 4), dan kelas
XI (tingkat 5), dengan menggunakan kisi-kisi yang disusun oleh
Pemerintah. Ujian tingkat kompetensi pada akhir kelas VI (tingkat 3),
kelas IX (tingkat 4A), dan kelas XII (tingkat 6) dilakukan melalui UN.
- Ujian Mutu Tingkat Kompetensi dilakukan dengan metode survei oleh
Pemerintah pada akhir kelas II (tingkat 1), kelas IV (tingkat 2), kelas
VIII (tingkat 4), dan kelas XI (tingkat 5).
- Ujian sekolah dilakukan oleh satuan pendidikan sesuai dengan
peraturan perundang-undangan
- Ujian Nasional dilakukan oleh Pemerintah sesuai dengan peraturan
perundang-undangan.
3) Perencanaan ulangan harian dan pemberian projek oleh pendidik sesuai
dengan silabus dan dijabarkan dalam rencana pelaksanaan pembelajaran
(RPP).
4) Kegiatan ujian sekolah/madrasah dilakukan dengan langkah-langkah:
- menyusun kisi-kisi ujian;
- mengembangkan (menulis, menelaah, dan merevisi) instrumen;
- melaksanakan ujian;
- mengolah (menyekor dan menilai) dan menentukan kelulusan peserta
didik; dan
- melaporkan dan memanfaatkan hasil penilaian.
5) Ujian nasional dilaksanakan sesuai langkah-langkah yang diatur dalam
Prosedur Operasi Standar
6) Hasil ulangan harian diinformasikan kepada peserta didik sebelum
diadakan ulangan harian berikutnya. Peserta didik yang belum mencapai
KKM harus mengikuti pembelajaran remedial.
7) Hasil penilaian oleh pendidik dan satuan pendidikan dilaporkan dalam
bentuk nilai dan deskripsi pencapaian kompetensi kepada orangtua dan
pemerintah.
Penjelasan penerapan konsep penilaian proses dan hasil belajar dapat Anda
pelajari selengkapnya pada lampiran IV Permendikbud nomor 81 A tahun 2013
tentang Implementasi Kurikulum, Pedoman Umum Pembelajaran.
-

Daftar Pustaka
Permendikbud Nomor 66 Tahun 2013. Tentang Standar Penilaian pendidikan
Permendikbud Nomor 81A Tahun 2013. Tentang tentang Implementasi Kurikulum

Prakarya dan Kewirausahaan SMA | 80

Prakarya dan Kewirausahaan SMA | 81

MATERI PELATIHAN 2

ANALISIS BUKU
ANALISIS BUKU GURU Dan
BUKU SISWA

Prakarya dan Kewirausahaan SMA | 82

MATERI PELATIHAN :

2. ANALISIS BUKU

Buku guru dan buku siswa merupakan salah satu sarana iImplementasiKurikulum
Tahun 2013 dalam pembelajaran. Buku guru dan buku siswa telah disiapkan
Pemerintah sesuai dengan Permendikbud no 71 Tahun 2013 tentang Buku Teks
Pelajaran (Buku Siswa) dan Buku Panduan Guru (Buku Guru).
Buku Guru merupakan pedoman bagi guru dalam melaksanakan pembelajaran
yang meliputi persiapan, pelaksanaan dan penilaian serta
pedoman
penggunaan buku siswa. Buku guru terdiri dari dua bagian, yaitu petunjuk
umum pembelajaran dan petunjuk khusus pelaksanaan pembelajaran pada
setiap bab sesuai dengan buku siswa.
Buku siswa merupakan buku sumber belajar bagi siswa/peserta didik yang
memuat: Judul bab, informasi kompetensi dasar yang sesuai dengan topik pada
setiap bab. Pada setiap bab dilengkapi dengan peta konsep, pengantar, bagian
kegiatan siswa baik ekperimen maupun non eksperimen atau diskusi, latihan
soal, rangkuman, evaluasi, dan tugas bagi peserta didik.
Pada materi pelatihan ini Anda melakukan telaah dan analisis buku guru dan
buku siswa terhadap kesesuaian dengan KI, dan KD, kecukupan dan kedalaman
materi, serta kesesuaian pendekatan pembelajaran dan penilaian.
Kompetensi yang dicapai
1 Memahami isi materi, struktur, dan sistematika keilmuan materi pelajaran ,
strategi pembelajaran dan penilaian pada buku siswa dan buku guru
2 Menganalisis kesesuaian isi buku siswa dan buku guru dengan tuntutan SKL,
KI, dan KD.
3 Mendeskripsikan kesesuaian isi buku siswa dan buku guru dengan
pendekatan saintifik, standar proses dan standar penilaian
4 Mendeskripsikan buku guru dan buku siswa dari aspek kecukupan dan
kedalaman materi.
5 Memahami strategi penggunaan buku guru dan buku siswa pada perencanaan
dan pelaksanaan pembelajaran
Indikator
1Menjelaskan isi materi, struktur, dan sistematika keilmuan materi pelajaran dan
penilaian yang terdapat dalam buku siswa
2Menjelaskan isi materi, struktur, strategi pelajaran dan penilaiannya yang
terdapat dalam buku guru
3Mengidentifikasi kesesuaian isi buku siswa dan buku guru dengan tuntutan SKL,
KI, dan KD.
4Menjelaskan alas an hasil identifikasi kesesuaian buku siswa dan buku guru
dengan tuntutan SKL, KI, dan KD
5Menganalisis kesesuaian isi
buku siswa dengan pendekatan saintifik, standar
proses dan standar penilaian
6Menganalisis kesesuaian isi buku guru dengan pendekatan saintifik, standar
proses dan standar penilaian
7 Menjelaskan kecukupan dan kedalaman materi pada buku guru dan buku siswa
8Menjelaskan kesesuaian isi buku guru dengan buku siswa

Prakarya dan Kewirausahaan SMA | 83

9 Memberikan rekomendasi penggunaan buku guru atau buku siswa


berdasarkan hasil analisis.

Prakarya dan Kewirausahaan SMA | 84

Langkah Kegiatan

Dalam kelompok
mengkaji isi
materi struktur,
dan pola pikir
keilmuan dalam
buku guru dan
buku siswa

Presentasi hasil
analisis buku
gurudan buku
siswa

Menganalisis
isi buku guru
(LK-2.1) dan
buku siswa (LK2.2)

Mendiskusikan
hasil analisis
untuk membuat
rekomendasi
tentang
penggunaan
buku guru dan
buku siswa

Mendiskusikan
hasil analisis
buku guru dan
buku siswa
dalam
kesesuaiannya
dengan
pendekatan
saintifik dan
standar proses

Mendiskusikan
hasil analisis
buku guru dan
buku siswa
dalam
kesesuaiannya
dengan standar
penilaian

Analisisbuku siswa menggunakan LK - 2.1 Analisisbuku guru dan


menggunakan LK - 2.2 Analisisbuku guru

Prakarya dan Kewirausahaan SMA | 85

LEMBAR KEGIATAN
Bacalah informasi berikut, selanjutnya silakah melakukan analisis buku
sesuai dengan petunjuk pada lembar kegiatan Analisis Buku Guru dan
Buku Siswa
BUKU GURU dan BUKU SISWA
Buku guru dan buku siswa merupakan salah satu sarana iImplementasiKurikulum
Tahun 2013 dalam pembelajaran. Buku guru dan buku siswa telah disiapkan
Pemerintah sesuai dengan Permendikbud nomor 71 Tahun 2013 tentang Buku
Teks Pelajaran dan Buku Panduan Guru.
A Buku Guru
Buku Guru merupakan pedoman bagi guru dalam melaksanakan pembelajaran
yang meliputi persiapan, pelaksanaan dan penilaian serta
pedoman
penggunaan buku siswa. Buku guru terdiri dari dua bagian, yaitu petunjuk
umum pembelajaran dan petunjuk khusus pelaksanaan pembelajaran pada
setiap bab sesuai dengan buku siswa.
Petunjuk umum pembelajaran berisi informasi tentang cakupan dan lingkup
materi pembelajaran, tujuan pembelajaran, strategi pembelajaran yang meliputi
pendekatan, model dan metode, penjelasan tentang media dan sumber belajar
serta prinsip-prinsip penilaian pada pembelajaran.
Petunjuk khusus pembelajaran terdiri dari beberapa bab sesuai dengan materi
pada buku siswa. Umumnya berisi informasi bagi guru untuk persiapan
pelaksanaan pembelajaran dan penilaian pembelajaran pada bab tersebut. Pada
umumnya bagian ini berisi : peta konsep untuk materi pada bab ini, cakupan
materi untuk tatap muka, KI dan KD yang sesuai dengan materi, alokasi waktu
dan rincian materi setiap tatap muka. Selanjutnya pada bagian ini terdapat
uraian pembelajaran untuk setiap tatap muka, mulai dari tujuan pembelajaran,
alternatif kegiatan pembelajaran, sumber belajar dan media pembelajaran.
Bagian penilaian berisi informasi tentang teknik dan bentuk penilaian oleh guru,
penilaian diri, penilaian antar peserta didik dan informasi pembahasan soal pada
buku siswa. Pada buku guru juga ada informasi bagaimana cara informasi
komunikasi dengan Orangtua/Wali.
B Buku Siswa
Buku siswa merupakan buku sumber belajar bagi siswa/peserta didik yang
memuat hal-hal berikut, yaitu: Judul bab, infomasi kompetensi dasar yang sesuai
dengan topik pada setiap bab. Pada setiap bab dilengkapi dengan peta konsep,
pengantar, bagian kegiatan siswa baik ekperimen maupun non eksperimen atau
diskusi, latihan soal, rangkuman, evaluasi, dan tugas bagi peserta didik.
Penggunaan buku siswa oleh peserta didik disarankan dimulai dengan membaca
dan mengkaji bagian pengantar bab atau subbab, melakukan kegiatan-kegiatan
yang tersedia, mendiskusikan hasil kegiatan dan memverifikasi hasil diskusi
dengan informasi konsep yang ada di buku. Uraian materi lainnya merupakan
bagian untuk memperdalam pemahaman konsep dan diakhiri dengan soal-soal
untuk menguji pemahaman konsep secara individual.
Buku guru dan buku siswa
merupakan standar minimal yang dapat
dikembangkan jika guru merasa perlu mengembangkannya sesuai dengan

Prakarya dan Kewirausahaan SMA | 86

kondisi sekolah, terutama yang berkaitan dengan kegiatan pembelajaran, guru


dapat menyesuaikan sesuai dengan alat dan bahan praktikum atau media
belajar yang tersedia di sekolah atau model-model pembelajaran yang dipilih
guru.

Prakarya dan Kewirausahaan SMA | 87

LK 2.1
ANALISIS BUKU SISWA

PETUNJUK PENGISIAN FORMAT ANALISIS BUKU SISWA


Kompetensi:
1 Memahami isi buku siswa sebagai panduan pelaksanaan pembelajaran
2 Memahami strategi menggunakan buku siswa dalam kegiatan pembelajaran.
3 Merencanakan tindak lanjutberasarkan hasil analisis buku untuk persiapan
pembelajaran.

Tujuan: Melalui kegiatan analisis buku siswa peserta dapat


- Mendeskripsikan isi buku siswa yang sesuai dengan kegiatan perencanaan
pembelajaran
- Mendeskripsikan isi buku siswa yang sesuai dengan penilaian proses dan
hasil belajar
- Menganalisis kesesuaian isi buku siswa dan menentukan tindak lanjut
berdasarkan hasil analisis
Panduan kegiatan:
1 Kerjakanlah secara berkelompok!
2 Pelajari format Analisis Buku Siswa
3 Siapkan SKL, KI dan KD sesuai jenjang pendidikan dan mata pelajaran!
4 Cermatilah buku siswa yang berisi teks materi pembelajaran dan informasi
lainnya seperti kegiatan siswa dan evaluasi
5 Lakukanlah analisis terhadap buku siswa dan tuliskan hasil analisis pada
kolom yang tersedia pada format dengan cara:
- mendeskripsikan secara singkat isi buku sesuai dengan aspek-aspek yang
dianalisis
- memberikan tanda cek ( ) pada kolom kualifikasi kurang, cukup atau
baik
- menuliskan alasan Anda memilih kualifikasi tersebut
- Berdasarkan hasil analisis, tuliskan alasan dan tindak lanjut hasil analisis ,
- Jika kurang/tidak sesuai, Anda disarankan untuk memberikan
rekomendasi tindak lanjut yang harus dikerjakan guru sebagai pengguna
buku siswa untuk proses pembelajaran.
- Jika sesuai dengan kebutuhan, buku bisa digunakan sebagai sumber
belajar dalam pembelajaran.

Prakarya dan Kewirausahaan SMA | 88

FORMAT ANALISIS BUKU SISWA


Judul Buku
: .................................................................................................
....
Kelas
: ................................................................................................
....
Jenjang
: .................................................................................................
....
Topik
: .....................................................................................................
Komponen
Buku
A.

Deskripsi
pada buku

Kura
ng

Kualifikasi
Cuku
Baik
p

Alasan

Tindak
lanjut

Sistematika

Judul sesuai
dengan KD yang
harus dicapai
Urutan sub
topik /materi
sesuai dengan
KD dan
sistematika
keilmuan
Komponen
penilaian sesuai
tuntutan
penilaian
autentik

B. Uraian Materi
Pendahuluan bab
memotivasi
siswa untuk
belajar
Cakupan materi
setiap sub
topik/sub bab
memenuhi
kebutuhan
Prakarya dan Kewirausahaan SMA | 89

Komponen
pencapaian
Buku KD
Kegiatan pada
buku
memfasilitasi
pembelajaran
dengan
Pendekatan
Saintifik

Deskripsi
pada buku

Kualifikasi

Alasan

Tindak
lanjut

C. Penilaian Proses dan Hasil Belajar


Penilaian
Pengetahuan

Penilaian Sikap

Penilaian
Keterampilan

Tugas

Deskripsi rekomendasi hasil analisis buku siswa


......................................................................................................................
. ....................................................................................................................
...
......................................................................................................................
.
......................................................................................................................
.

R- 2.1

RUBRIK PENILAIAN ANALISIS BUKU SISWA

Prakarya dan Kewirausahaan SMA | 90

Rubrik penilaian analisis buku siswadigunakan fasilitator untuk menilai hasil


analisis peserta pelatihan terhadap buku siswa sesuai dengan mata pelajaran
yang diampu
Langkah-langkah penilaian hasil analisis
1
2

Cermati format penilaian analisis buku siswa serta hasil analisis peserta
yang akan dinilai
Berikan nilai pada setiap komponen sesuai dengan penilaian Anda
terhadap hasil analisis menggunakan rentang nilai sebagai berikut
PERINGKAT
Amat Baik
( AB)
Baik (B)

90 < AB
100
80 < B 90

Cukup (C)

70 < C
80
70

Kurang (K)

NILAI

KRITERIA
Hasil analisis tepat, tindak lanjut logis
dan bisa dilaksanakan
Hasil analisis tepat, tindak lanjut kurang
logis
Hasil analisis kurang tepat, tindak lanjut
logis
Hasil analisis kurang tepat, tindak lanjut
tidak logis

Setelah selesai penilaian masing-masing komponen, jumlahkan nilai


seluruh komponen sehingga menghasilkan nilai hasil analisis buku siswa

ANALISIS BUKU GURU

LK2.2

PETUNJUK PENGISIAN FORMAT ANALISIS BUKU GURU


Kompetensi:
1 Memahami isi buku guru sebagai panduan bagi guru dalam pelaksanaan
pembelajaran
2 Merencanakan tindak lanjut berdasarkan hasil analisis buku untuk persiapan
pembelajaran.

Tujuan: Melalui kegiatan analisis buku guru peserta dapat


- Mendeskripsikan isi buku guru yang sesuai dengan kegiatan perencanaan
pembelajaran
- Mendeskripsikan isi buku guru yang sesuai dengan penilaian proses dan
hasil belajar
- Menganalisis kesesuaian isi buku guru dan menentukan tindak lanjut
berdasarkan hasil analisis

Prakarya dan Kewirausahaan SMA | 91

Panduan kegiatan:
1 Kerjakanlah secara berkelompok!
2 Pelajari format Analisis Buku Guru
3 Siapkan SKL, KI dan KD sesuai jenjang pendidikan dan mata pelajaran!
4 Cermatilah buku guru yang berisi strategi penyajian pembelajaran dan
informasi lainnya
5 Lakukanlah analisis terhadap buku guru dan tuliskan hasil analisis pada
kolom yang tersedia pada format dengan cara:
- mendeskripsikan secara singkat isi buku sesuai dengan aspek kegiatan
guru
- memberikan tanda cek ( ) pada kolom kualifikasi kurang, cukup atau
baik
- menuliskan alas an Anda memilih kualifikasi tersebut
6 Berdasarkan hasil analisis, tuliskan tindak lanjut hasil analisis ,
Jika kurang/tidak sesuai, Anda disarankan untuk memberikan rekomendasi
tindak lanjut yang harus dikerjakan guru sebagai pengguna buku guru
tersebut. Jika sesuai dengan kebutuhan, buku dapat digunakan sebagai
pedoman dalam pembelajaran.
7 Setelah melakukan analisis buku guru dan buku siswa diskusikan bagaimana
keterkaitan antara buku guru dan buku siswa yang Anda analisis.

Prakarya dan Kewirausahaan SMA | 92

FORMAT ANALISIS BUKU GURU


Judul Buku
: .................................................................................................
....
Kelas
: ................................................................................................
....
Jenjang
: .................................................................................................
....
Topik
: .................................................................................................
....
Isi buku yang
Kualifikasi
Tindak
Baik
Kegiatan Guru relevan dengan Kuran Cukup
Alasan
lanjut
g
kegiatan guru
A. Perencanaan Pembelajaran
Menentukan KI
dan KD yang
berkaitan
Menentukan
alokasi waktu
Merumuskan
indikator
Merumuskan
tujuan
pembelajaran
Menentukan
cakupan materi
pembelajaran
Menentukan
pendekatan
Menentukan
model
Menentukan
strategi
Menentukan
metode
Menentukan
media, sumber

Prakarya dan Kewirausahaan SMA | 93

Kegiatan Guru
dan alat

Isi buku yang


relevan dengan
kegiatan guru

Kualifikasi
Kuran Cukup
Baik
g

Alasan

Tindak
lanjut

Mendeskripsikan
langkah
pembelajaran
sesuai dengan
pendekatan,
model, dan
metode
B. Penilaian Proses dan Hasil Belajar
Menilai
Pengetahuan
- Contoh
instrumen
- Pembahasan
Menilai Sikap
- Contoh
instrumen
- Rubrik
Menilai
Keterampilan
- Contoh
instrumen
- Rubrik
Portofolio
Penilaian Diri
Penilaian Antar
Teman
Informasi
Pengayaan
Belajar
Informasikan
hubungan guru
dan Orang tua

Deskripsi rekomendasi hasil analisis buku guru


.....................................................................................................................................
...........
.....................................................................................................................................
............
Prakarya dan Kewirausahaan SMA | 94

.....................................................................................................................................
............

Prakarya dan Kewirausahaan SMA | 95

R - 2.2

RUBRIK PENILAIAN ANALISIS BUKU GURU

Rubrik penilaian analisis buku guru digunakan fasilitator untuk menilai hasil
analisis peserta pelatihan terhadap buku guru sesuai dengan mata pelajaran
yang diampu
Langkah-langkah penilaian hasil analisis
1
2

Cermati format penilaian analisis buku guru serta hasil analisis peserta yang
akan dinilai
Berikan nilai pada setiap komponen sesuai dengan penilaian Anda terhadap
hasil analisis menggunakan rentang nilai sebagai berikut
PERINGKAT

NILAI

KRITERIA

Amat Baik
( AB)

90 < AB
100

Hasil analisis tepat, tindak lanjut logis


dan bisa dilaksanakan

Baik (B)

80 < B 90

Hasil analisis tepat, tindak lanjut kurang


logis

Cukup (C)

70 < C
80

Hasil analisis kurang tepat, tindak lanjut


logis

Kurang (K)

70

Hasil analisis kurang tepat, tindak lanjut


tidak logis

Setelah selesai penilaian masing-masing komponen, jumlahkan nilai


seluruh komponen sehingga menghasilkan nilai hasil analisis buku guru

Prakarya dan Kewirausahaan SMA | 96

MATERI PELATIHAN 3
PERANCANGAN PEMBELAJARAN
DAN PENILAIAN
3.1 PENERAPAN PENDEKATAN SAINTIFIK DAN
MODEL-MODEL PADA PEMBELAJARAN
PRAKARYA DAN KEWIRAUSAHAAN
3.2 PERANCANGAN PENILAIAN DALAM
PEMBELAJARAN PRAKARYA DAN
KEWIRAUSAHAAN
3.3 PELAPORAN HASIL PENILAIAN
PEMBELAJARAN DALAM RAPOR

Prakarya dan Kewirausahaan SMA | 97

MATERI PELATIHAN :

3. PERANCANGAN PEMBELAJARAN DAN PENILAIAN

Perubahan pada proses pembelajaran kurikulum 2013 mencakup: a) berorientasi


pada karakteristik kompetensi yang mencakup: 1) sikap (Krathwohl): menerima,
menjalankan, menghargai, menghayati, dan mengamalkan, 2) keterampilan
(Dyers): mengamati, menanya, mencoba, menalar, menyajikan, dan mencipta,
dan 3) pengetahuan (Bloom & Anderson): mengetahui, memahami, menerapkan,
menganalisis, mengevaluasi, dan mencipta; b) menggunakan pendekatan
saintifik, karakteristik kompetensi sesuai jenjang. c) mengutamakan Discovery
Learning dan Project Based Learning.
Penilaian hasil belajar mencakup seluruh aspek kompetensi, bersifat formatif dan
hasilnya segera diikuti dengan pembelajaran remedial untuk memastikan
penguasaan kompetensi pada tingkat memuaskan.Perubahan pada penilaian
mencakup: penilaian berbasis tes dan nontes (portofolio), cara menilai proses
dan output dengan menggunakan penilaian autentik, dan rapor memuat
penilaian kuantitatif tentang pengetahuan dan deskripsi kualitatif tentang sikap
dan keterampilan .
Pada materi pelatihan ini Anda mempelajari penerapan model-model
pembelajaran dan perancangan penilaian yang baik dengan cara berlatih
menyusun contoh proses pembelajaran, mengembangakan instrumen penilaian
menggunakan berbagai model pembelajaran sesuai Kurikulum 2013 dan
mengolah nilai untuk rapor
Kompetensi yang Dicapai
1 Memahami penerapan pendekatan saintifik dalam pembelajaran
2 Memahami model Pembelajaran (Project Based Learning, Problem Based
Learning, dan Discovery Learning) dan penilaiannya.
3 Merancang instrumen penilaian sikap, pengetahuan dan keterampilan
4 Melaporkan hasil penilaian proses dan hasil belajar ke dalam laporan hasil
belajar.
1
2
3
4
5

Indikator
Merancang contoh penerapan pendekatan scientific pada pembelajaran Prakarya
.
Membuat contoh penerapan model model pembelajaranpada pembelajaran
Prakarya
Mengidentifikasi kaidah-kaidah perancangan penilaian
Merancang instrumen penilaian sikap, pengetahuan dan keterampilan pada
pembelajaran Prakarya
Mengolah hasil penilaian proses dan hasil belajar ke dalam laporan hasil belajar.
Langkah Kegiatan
1

Perancangan Pembelajaran

Prakarya dan Kewirausahaan SMA | 98

Kerja
Kelompok
menelaah
HO contoh
penerapan
model
pembelajara
n

Presentasi
hasil kerja
kelompok
dan
dikomentari
oleh
kelompok
lain

Penyimpula
n hasil
diskusi
kelompok
dan
rangkuman
hasil

Perancangan Penilaian
Diskusi
kelompok
perancanga
n penilaian
sikap,
pengetahua
n,
keterampila
n

Kerja
kelompok
menyusun
contoh
model
pembelaja
ran

Kerja
Kelompokme
nyusun
contoh
instrumen
penilaian yg
baik

Presentasi
hasil kerja
kelompok dan
dikomentari
oleh kelompok
lain

Penyimpula
n hasil
diskusi
kelompok
dan
rangkuman
hasil

Pelaporan Hasil Penilaian

Diskusi
kelompok
pengolahan
hasil
penilaian

Kerja
Kelompok
menyusun
contoh
laporan hasil
penilaian

Presentasi
hasil kerja
kelompok dan
dikomentari
oleh kelompok
lain

Penyimpula
n hasil
diskusi
kelompok
dan
rangkuman
hasil

Prakarya dan Kewirausahaan SMA | 99

LK- 3.1a
LEMBAR KERJA

Kegiatan Pembelajaran dengan menerapkan Pendekatan Saintifik


Tujuan Kegiatan: Melalui diskusi kelompok peserta diharapkan mampu
merancang contoh
penerapan pendekatan scientific pada
pembelajaran Prakarya .
Langkah Kegiatan:
1
2
3
4

Pelajari hand outdan contoh penerapan pendekatan saintifik pada


pembelajaran prakarya
Isilah Lembar Kerja perancangan pembelajaran yang tersedia
Setelah selesai, presentasikan hasil diskusi kelompok Anda
Perbaiki hasil kerja kelompok Anda jika ada masukan dari kelompok lain

Kompetensi Dasar

Topik /Tema
Sub Topik/Tema
Tujuan
Pembelajaran
Alokasi Waktu

:
:
:
:

Tahapan Pembelajaran
Mengamati

Kegiatan

Menanya

Mengumpulkan informasi

Mengasosiasikan
Mengkomunikasikan

Prakarya dan Kewirausahaan SMA | 100

LK - 3.1b
LEMBAR KERJA

PERANCANGAN PENERAPAN MODEL-MODEL PADA PEMBELAJARAN


PRAKARYA DAN KEWIRAUSAHAAN

Tujuan Kegiatan :
Pada kegiatan ini diharapkan peserta mampu
merancang model Project Based Learning, Discovery Learning
dan Problem Based Learningpada pembelajaran Prakarya dan
Kewirausahaan

Langkah Kegiatan

1
2
3
4
5

Kerjakan secara berpasangan , cermati lembar kerja perancangan model


pembelajaran
Pilihlah satu subtopik/submateri/subtema untuk satu kali tatap muka yang
sesuai salah satu model
Isilah Lembar Kerja perancangan model pembelajaran sesuai dengan model
yang Anda pilih
Presentasikan hasil rancangan Anda
Perbaiki rancangan jika ada saran atau usulan perubahan

Catatan: Pada lembar kerja ini ada dua format model pembelajaran yaitu model
Problem Based Learning dan Discovery Learning jika Anda merancang model
Lainnya silahkan sesuai sintak model yang sesuai.

Prakarya dan Kewirausahaan SMA | 101

FORMAT
Model

PERANCANGAN MODEL PEMBELAJARAN

Discovery Learning

Kompetensi Dasar

3. ....
4 ..

Topik

..

Sub Topik
Tujuan
Alokasi Waktu

:
:
:

1x TM

TAHAPPEMBELAJARAN
1 Stimulation
(simullasi/Pemberian
rangsangan)
2 Problem statemen
(pertanyaan/identifikas
i masalah)
3 Data collection
(pengumpulandata)
4 Data processing
(pengolahan Data)
5 Verification
(pembuktian)
6 Generalization
(menarik
kesimpulan/generalisas
i)

KEGIATAN PEMBELAJARAN

Model Pembelajaran Problem Based Learning


Kompetensi Dasar
Topik
Sub Topik
Tujuan
Alokasi Waktu

: 3..
4..
:
:
:
: 1x TM

FASE-FASE
Fase 1
Orientasi peserta didik kepada
masalah
Fase 2
Mengorganisasikan peserta didik
Fase 3
Membimbing penyelidikan individu
dan kelompok
Fase 4
Mengembangkan dan menyajikan

KEGIATAN PEMBELAJARAN
.............................................

Prakarya dan Kewirausahaan SMA | 102

FASE-FASE

KEGIATAN PEMBELAJARAN

hasil karya
Fase 5
Menganalisa dan mengevaluasi
proses pemecahan masalah

R-3.1a-b

PERANCANGAN PENERAPAN PENDEKATAN SAINTIFIK DAN MODEL


PEMBELAJARAN
Rubrik
perancangan penerapan saintifik dan perancangan model
pembelajarandigunakan fasilitator untuk menilai hasil rancangan peserta
pelatihan dalam merancang contoh penerapan pendekatan saintifik dan contoh
rancangan model pembelajaran satu topik Prakarya dan Kewirausahaan.
Langkah-langkah penilaian hasil analisis
4
5

Cermati tugas yang diberikan kepada peserta pelatihan pada LK -3.1a dan LK3.1b
Berikan nilai pada rancangan sesuai dengan penilaian Anda terhadap hasil
rancangan

Penilaian LK- 3.1


PERINGK
AT
Amat
Baik
( AB)

NILAI
90 < AB
100

Baik (B)

80 < B 90

Cukup
(C)
Kurang
(K)

70 < C
80
70

KRITERIA
1

Identitas: topik, sub topik, KD dan tujuan


pembelajaran dan alokasi waktu lengkap dan
benar
2 Kegiatan mengamati,menanya, mengumpulkan
informasi, mengasosiasikan dan
mengkomunikasikansesuai dengan topik/sub
topik, KD, tujuan dan alokasi waktu
3 Kegiatan mengamati,menanya, mengumpulkan
informasi, mengasosiasikan dan
mengkomunikasikan lengkap, sistematis dan
logis atau benar
Ada 2 aspek sesuai dengan kriteria, 1 aspek kurang
sesuai
Ada 1 aspek sesuai dengan kriteria, 2 aspek kurang
sesuai
Ketiga aspek kurang sesuai

Penilaian LK- 3.2


PERINGK
AT
Amat
Baik
( AB)

NILAI
90 < AB
100

KRITERIA
1

Identitas: topik, sub topik, KD dan tujuan


pembelajaran dan alokasi waktu lengkap dan
benar
Prakarya dan Kewirausahaan SMA | 103

Baik (B)
Cukup
(C)
Kurang
(K)

Kegiatan pada tahapan model pembelajaran


sesuai dengan topik/sub topik, KD, tujuan dan
alokasi waktu
3 Kegiatan pada tahapan model pembelajaran
lengkap, sistematis dan logis ( sesuai dengan
sintak atau tahapan pembelajaran)
80 < B 90 Ada 2 aspek sesuai dengan kriteria, 1 aspek kurang
sesuai
70 < C
Ada 1 aspek sesuai dengan kriteria, 2 aspek kurang
80
sesuai
70
Ketiga aspek kurang sesuai

Contoh Kegiatan Pembelajaran dengan menerapkan pendekatan


Saintifik
Kegiatan Pendahuluan:
1 Mengucapkan salam
2 Guru mengingatkan kembali tentang konsep-konsep yang telah dipelajari oleh
peserta didik yang berhubungan dengan materi baru yang akan dibelajarkan.
Sebagai contoh dalam mapel Prakarya, guru menanyakan konsep tentang
kerajinan dari bahan alam dan buatan yang pernah dipelajari pada level
sebelumnya sebelum pembelajaran materi kerajinan dari bahan limbah
organik anorganik yang akan dilakukan pada kelas VIII. Hal ini dilakukan untuk
menjaring pemahaman peserta didik pada pengetahuan yang dikuasai
sebelumnya. Guru mengingatkan kembali pengetahuan yang sudah diketahui
peserta didik pada kelas VII, agar peserta didik dapat membedakan
pengetahuan sebelumnya dengan saat ini yang akan dipelajari.
3 Menyampaikan tujuan pembelajaran.
Kegiatan Inti
1. Mengamati:
Dalam mapel Prakarya, guru meminta peserta didik untuk mengamati satu
atau beberapa karya baik secara langsung atau dalam gambar. Sebagai contoh
dalam mapel Prakarya guru meminta peserta didik untuk mengamati bahan
alam, bahan buatan, bahan limbah organik dan bahan limbah anorganik. Guru
menghadirkan contoh benda atau dalam bentuk gambar ke dalam kelas.
Tampilan yang diberikan dapat juga dalam bentuk video. Peserta didik diminta
untuk mengamati, apa perbedaan limbah dengan bahan alam, limbah orgnaik
dan limbah anorganik yang dapat dijadikan bahan dasar kerajinan.
2. Menanya:
Peserta didik mengajukan pertanyaan tentang suatu fakta yang dapat diamati
dari bahan-bahan sebagai dasar pembuatan kerajinan tersebut. Sebagai
contoh peserta didik mempertanyakan Apa perbedaan bahan limbah organik
dengan bahan limbah anorganik?. Apa penyebab bahan limbah anorganik

Prakarya dan Kewirausahaan SMA | 104

sulit terurai dalam tanah sehingga perlu diolah secara khusus, salah satunya
sebagai karya kerajinan?.
3. Mengumpulkan informasi:
Dapat berupa kegiatan :Mengumpulkan data dan menganalisis data.
Peserta didik mengumpulkan data atau guru memberikan data tentang
komponen-komponen yang terdapat dalam bahan limbah organik dan
anorganik. Peserta didik memperoleh data klasifikasi bahan limbah organik dan
anorganik.
Peserta didik mengajukan pendapat bahwa bahan limbah organik berasal dari
hasil buangan dalam kehidupan makhluk hidup, sedangkan bahan limbah
anorganik berasal dari produksi manusia yang menggunakan bahan alam yang
dicampur dengan bahan kimia dan tidak dapat terurai dalam tanah. Dan
sebagainya.
Peserta didik menganalis data yang diberikan oleh guru. Peserta didik diajak
untuk membaca buku siswa pada bagian awal bab I. Peserta didik memperoleh
informasi seputar pengertian limbah organik dan anorganik, jenis bahan
limbah organik dan anorganik, bahan yang dapat didaur ulang menjadi bahan
dasar kerajinan, sifat-sifat bahan limbah organik dan anorgnaik, dan
sebagainya. Konsep-konsep ini dihubungkan dengan informasi atau data awal,
pertanyaan dan hipotesis, serta data yang terkumpul. Juga dapat dilengkapi
dengan kamus atau referensi lainnya sebagai penguat informasi.
Mengasosiasi:
Peserta didik menarik kesimpulan berdasar hasil analisis yang mereka lakukan.
Sebagai contoh peserta didik menyimpulkan bahwa limbah organik dan
anorganik dapat digunakan sebagai bahan dasar kerajinan karena memiliki
sifat yang unik, kuat, tahan lama, dan berdaya jual.
Berdasarkan hasil kesimpulan tersebut peserta didik mencoba berbagai bahan
limbah organik dan anorganik untuk dijadikan karya kerajinan. Peserta didik
melakukan usaha coba-coba bahan limbah yang cocok digunakan sesuai
ide/gagasan yang diinginkan. Peserta didik mengidentifikasi bahan limbah dan
kesesuaiannya dengan karya kerajinan.
5. Mengomunikasikan
Pada langkah ini, peserta didik dapat menyampaikan hasil kerjanya secara
lisan maupun tertulis, misalnya melalui presentasi kelompok, diskusi, dan
tanya jawab.
Kegiatan Penutup:
1. Guru meminta peserta didik untuk mengungkapkan konsep, prinsip atau teori
yang telah dikonstruk oleh peserta didik.
Peserta didik diminta untuk menjelaskan contoh keterkaitan antar limbah
organik dan anorganik dengan kehidupan kita, misal lingkungan hidup.
2. Guru dapat meminta peserta didik untuk meningkatkan pemahamannya
tentang konsep, prinsip atau teori yang telah dipelajari dari buku-buku
pelajaran yang relevan atau sumber informasi lainnya.
3. Guru dapat memberikan beberapa situs di internet yang berkaitan dengan
konsep, prinsip atau teori yang telah dipelajari oleh peserta didik, kemudian
guru meminta peserta didik untuk mengakses situs-situs tersebut. Guru dapat
menyebutkan beberapa akses situs-situs sebagai alamat dalam internet yang
Prakarya dan Kewirausahaan SMA | 105

dapat dicari oleh peserta didik, sebagai pemancing rasa ingin tahu peserta
didik.

Contoh Pendekatan Saintifik (Scientific)


Kompetensi
Dasar

Topik /Tema
Sub Topik/Tema
Tujuan
Pembelajaran
Alokasi Waktu

:
:
:
:

2 Mengidentifikasi sumber daya yang dibutuhkan


dalam mendukung proses produksi kerajinan
tekstil
4.2. Mendesain proses produksi karya kerajinan tekstil
berdasarkan identifikasi kebutuhan sumberdaya
dan prosedur berkarya dengan pendekatan
budaya setempat dan lainnya
Proses produksi kerajinan tekstil
Proses produksi batik tulis
Mampu mengidentifikasikan proses produksi batik (tulis)
dari industri batik setempat
2x TM

Tahapan Pembelajaran
Mengamati

Menanya

Mengumpulkan informasi

Mengasosiasikan
Mengkomunikasikan

Kegiatan
Mengamati gambar/foto/ tayangan video tentang
alur proses produksi batik tulis dari suatu industri
batik yang ada di sekitar, yang diamati: proses,
jenis alat dan bahan, fungsi, jumlah tenaga kerja
yang mengerjakan dalam setiap tahapan proses.
Menanya berbagai hal yang terkait dengan alur
proses produksi batik tulis: sumber daya, alat,
bahan, tahap proses
Mengumpulkan informasi tentang proses produksi
batik tulis dari berbagai sumber (alur proses
produksi batik tulis: sumber daya, alat, bahan,
tahap proses)
Mengelompokkan informasi, membuat sintesa,
menyimpulkan alur proses dan sumber daya yang
dibutuhkan dalam proses produksi batik tulis.
Mendiskusikan, memaparkan/mempresentasikan
hasil kesimpulan tentang alur proses dan sumber
daya yang dibutuhkan dalam proses produksi
batik tulis.
secara tertulis: laporan tertulis
secara lisan: diskusi, presentasi/ pemaparan

Prakarya dan Kewirausahaan SMA | 106

Prakarya dan Kewirausahaan SMA | 107

HO- 3.1b
I

MODEL-MODEL PEMBELAJARAN PRAKARYA DAN KEWIRAUSAHAAN


Pada materi pelatihan 1 telah disajikan konsep model Proyek Based Learning,
Discovery Learning dan Problem Based Learning. Berikut ini contoh penerapan
model-model pada pembelajaran Prakarya dan Kewirausahaan

1 Contoh Pembelajaran Prakarya dan Kewirausahaan dengan Model


Berbasis Proyek (Project Based Learning)
Satuan Pendidikan
: SMAN ..
Mata Pelajaran : Prakraya dan Kewirausahaan (Budidaya) Kelas XI
Kelas/Semester : XI / 1
Materi Pokok
: Budidaya Ikan Konsumsi
Jumlah Pertemuan
: 2 pertemuan (4 X 45)
A Kompetensi Dasar dan Indikator Pencapaian Kompetensi
KOMPETENSI INTI
1. Menghayati dan mengamalkan
ajaran agama yang dianutnya

2. Menghayati dan mengamalkan


perilaku jujur, disiplin,
tanggungjawab, peduli (gotong
royong, kerjasama, toleran,
damai), santun, responsif dan proaktif dan menunjukkan sikap
sebagai bagian dari solusi atas
berbagai permasalahan dalam
berinteraksi secara efektif dengan
lingkungan sosial dan alam serta
dalam menempatkan diri sebagai
cerminan bangsa dalam pergaulan
dunia.

KOMPETENSI DASAR
1.1 Menghayati keberhasilan dan
kegagalan wirausahawan dan
keberagaman produk budidaya di
wilayah setempat dan lainnya
sebagai anugerah Tuhan
2.1 Menunjukkan motivasi internal dan
peduli lingkungan dalam menggali
informasi tentang keberagaman
produk budidaya dan kewirausahaan
di wilayah setempat dan lainnya
2.2 Menghayati perilaku jujur, percaya
diri, dan mandiri dalam
memperkenalkan produk budidaya di
wilayah setempat dan lainnya dan
menerapkan wirausaha
2.3 Menghayati sikap bekerjasama,
gotong royong, bertoleransi, disiplin,
bertanggung jawab, kreatif dan
inovatif dalam memahami
kewirausahaan dan melaksanakan
budidaya di wilayah setempat dan
lainnya dengan memperhatikan
estetika produk akhir untuk
membangun semangat usaha

Prakarya dan Kewirausahaan SMA | 108

KOMPETENSI INTI
3. Memahami ,menerapkan,
menganalisis pengetahuan
faktual, konseptual, prosedural
berdasarkan rasa ingintahunya
tentang ilmu pengetahuan,
teknologi, seni, budaya, dan
humaniora dengan wawasan
kemanusiaan, kebangsaan,
kenegaraan,dan peradaban terkait
penyebab fenomena dan kejadian,
serta menerapkan pengetahuan
prosedural pada bidang kajian
yang spesifik sesuai dengan bakat
dan minatnya untuk memecahkan
masalah

KOMPETENSI DASAR
3.1 Mengidentifikasi desain produk dan
pengemasan hasil budidaya ikan
konsumsi berdasarkan konsep
berkarya dengan pendekatan budaya
setempat dan lainnya
3.2 Mengidentifikasi sumber daya yang
dibutuhkan dalam mendukung proses
produksi budidaya ikan konsumsi
3.3 Memahami proses produksi budidaya
ikan konsumsi di wilayah setempat
melalui pengamatan dari berbagai
sumber
3.4 Memahami konsep kewirausahaan
dalam menjalankan sebuah
wirausaha budidaya ikan konsumsi
3.5 Mengidentifikasi desain produk dan
pengemasan hasil budidaya ikan
konsumsi berdasarkan konsep
berkarya dengan pendekatan budaya
setempat dan lainnya
3.6 Mengidentifikasi sumber daya yang
dibutuhkan dalam mendukung proses
produksi budidaya ikan konsumsi
3.7 Memahami proses produksi budidaya
ikan konsumsi di wilayah setempat
melalui pengamatan dari berbagai
sumber
3.8 Menganalisis sikap dan perilaku
wirausaha budidaya ikan konsumsi
yang dapat mendukung keberhasilan
dalam menjalankan sebuah usaha

B Langkah-langkah Pembelajaran
Pertemuan Pertama
1 Pendahuluan (10 menit)
a Peserta didik merespons salam dan pertanyaan dari guru berhubungan
dengan kondisi dan pembelajaran sebelumnya
b Peserta didik menerima informasi tentang keterkaitan pembelajaran
sebelumnya dengan pembelajaran yang akan dilaksanakan.
c Peserta didik menerima informasi kompetensi, materi, tujuan, manfaat,
langkah pembelajaran, dan teknik serta bentuk penilaian yang akan
dilaksanakan.
2 Kegiatan Inti (70 menit)
Guru membentuk kelompok (5-6 siswa dalam satu kelompok)
a Mengamati fenomena- Tahap 1 Model Proyek
1) Peserta didik membaca pedoman penugasan. Ikan konsumsi
2) Peserta didik mengidentifikasi topik Ikan konsumsi
b Menentukan pertanyaan mendasar- Tahap 2 Model Proyek
1
Peserta didik merumuskanlah pertanyaan yang esensial berkaitan dengan
topik tersebut.
2
Peserta mendiskusikan jenis jenis ikan konsumsi
3
Peserta didik berdiskusi tentang pengemasan ikan konsumsi
c Menyusun jadwal perencanaan proyek- Tahap 3 Model Proyek

Prakarya dan Kewirausahaan SMA | 109

1 Peserta didik mencoba merumuskan pertanyaan tentang ikan


konsumsi dan pengemasannya
2 Peserta didik mencoba menentukan karakteristik wirausaha ikan
konsumsi.
3 Peserta didik menyusun rencana untuk membuat kliping tentang
usaha ikan konsumsi
d Mengumpulkan data/ mengeksplorasi (Membuat jadwal untuk
menyelesaikan proyek tahap
Model Proyek)
1 Peserta didik membuat jadwal untuk mengumpulkan kliping tentang
wirausaha ikan konsumsi
2 Peserta didik merencanakan kegiatan membuat kliping wirausaha
ikan konsumsi
3 Peserta didik menentukan jenis ikan konsumsi untuk ditempel di
madding kelas.
e Evaluasi pengalaman- Tahap 5 Model Proyek)
1 Peserta didik menceritakan inti sari wirausaha ikan konsumsi yang
dikumpulkannya
2 Peserta didik mengemukakan berbagai kendala yang dialami ketika
mencari dan menilai cerpen yang layak untuk dijadikan kliping.
f Menguji hasil- Tahap 6 Model Proyek dan Monitoring Tahap 7
Model Proyek
1 Peserta didik memamerkan kliping tersebut kelompok di kelas
2 Peserta didik saling berkunjung ke kelompok lain
3 Peserta didik menilai kliping karya kelompok lain
4 Peserta didik menceritakan proses membuat kliping dan tanggal
serta tempat merencanakan, menempel, serta membuat mading
dalam kelompok.
5 Peserta didik memberi tanggapan baik berupa pertanyaan,
sanggahan atau dukungan secara santun.
6 Penguatan dari pendidik
3 Kegiatan Penutup (10 menit)
1 Peserta didik membuat rangkuman.
2 Peserta didik dengan panduan pendidik melakukan refleksi, misalnya
mereviu bagian mana yang perlu dijelaskan lebih lanjut.
3 Peserta didik mencatat informasi tentang tugas untuk pertemuan
kedua, yaitu tiap kelompok
mencari kelemahan dan kelebihan
wiraus/aha ikan konsumsi
4 Salah seorang peserta didik memimpin berdoa untuk mengakhiri
pembelajaran.
1

Pertemuan kedua
Pendahuluan (10 menit)
a. Salah seorang peserta didik memimpin berdoa sesuai dengan agama
dan kepercayaan masing- masing.
b Peserta didik mendapatkan motivasi.
c Pendidik menyampaikan
apersepsi dan kerangka acuan tentang
rencana pembelajaran yang akn dilakukan.
d Peserta didik menyepakati kegiatan yang akan dilakukan.
2.Kegiatan Inti (70 menit)
Guru membentuk kelompok (5-6 siswa dalam satu kelompok)
a Mengamati fenomena- Tahap 1 Model Proyek
1 Peserta didik mengamati jenis jenis kemasan ikan konsumsi
2 Peserta didik mengidentifikasi jenis jenis kemasan ikan konsumsi
b. Menentukan pertanyaan mendasar- Tahap 2 Model Proyek

Prakarya dan Kewirausahaan SMA | 110

1 Peserta didik merumuskan


pertanyaan yang penting
untuk
mengkritisi jenis jenis kemasan yang ada di daerahnya
2 Peserta mendiskusikan unsur kelemahan dan kelebihan kemasan ikan
konsumsi didaerahnya
3 Peserta didik berdiskusi tentang kemasan ikan konsumsi.
c.Menyusun jadwal perencanaan proyek- Tahap 3 Model Proyek
1 Peserta didik mencari jenis jenis kemasan ikan konsumsi
2 Peserta didik menentukan jenis kemasan yang sesuai
3 Peserta didik menentukan jenis kemasan bersama kelompok
4 Peserta didik mencoba saling menukarkan hasil diskusi dengan
kelompok lain untuk dikomentari.
d Mengumpulkan data/ mengeksplorasi (Membuat jadwal untuk
menyelesaikan proyek Tahap 4 Model Proyek)
1 Peserta didik membuat jadwal untuk mengumpulkan referensi
2 Peserta didik merencanakan kegiatan membuat kemasan secara
kelompok
3 Peserta didik menentukan jadwal membuat kemasan ikan konsumsi
sederhana
4 Peserta didik menentukan jenis kemasan yang akan digunakan
5 Peserta didik membentuk tim kerja perkelompok
Evaluasi pengalaman- Tahap 5 Model Proyek
1) Peserta didik menentukan jenis kemasan yang akan dipraktekan
2 Peserta didik menentukan alat dan bahan yang digunakan
3 Peserta didik menentukan kelebihan dan kelemahan kemasan yang
digunakan
4 Peserta didik menganalisis seberapa banyak ika n yang mati dan ikan
yang hidup dalam kemasan tersebut
Menguji hasil- Tahap 6 Model Proyek dan Monitoring Tahap 7 Model
Proyek
1 Peserta didik memamerkan hasil proyeknya secara berkelompok
2 Peserta didik saling berkunjung ke kelompok lain.
3 Peserta didik menilai hasil karya kelompok lain.
4 Peserta didik memberi tanggapan baik berupa pertanyaan,
sanggahan atau dukungan secara santun.
5 Peserta didik diajak memberikan komentar terhadap cerpen lain
sebagai sebuah pembelajaran.
6 Pendidik mengulas kelebihan dan kekurangan cerpen yang ditulis
peserta didik.
7 Pendidik
menjelaskan proses mengemas yang tepat
dan
mengemukakan berbagai kendala.
4 Penutup (10 menit)
a Guru dan peserta didik menyimpulkan pembelajaran.
b Guru dan peserta didik melalukan refleksi terkait dengan pembelajaran
yang baru berlangsung.
c
Guru memberikan kuis sederhana untuk mengukur ketercapaian
pembelajaran hari ini.
d Guru memberikan tugas untuk pengayaan atau remidi kepada peserta
didik.
C Penilaian
Teknik
Pengamatan

Teknik dan Bentuk Instrumen


Bentuk
Lembar Pengamatan Sikap dan Rubrik

Prakarya dan Kewirausahaan SMA | 111

Sikap
Tes Tertulis
Tes Unjuk Kerja

Tes Uraian dan Pilihan


Tes Uji Petik Kerja dan Rubrik

1. Instrumen Penilaian Sikap


Religius
Nama
No.
Siswa
1 2 3 4
1.
2.
3.
4.
5.
6.
.

Jujur
1

Tanggung
jawab
1 2 3 4

Santun
1

Pedoman Penskoran
Rubrik penilaian sikap
Rubrik
sama sekali tidak menunjukkan usaha sungguh-sungguh dalam
melakukan kegiatan
menunjukkan sudah ada usaha sungguh-sungguh dalam
melakukan kegiatan tetapi masih sedikit dan belum ajeg/konsisten
menunjukkan ada usaha sungguh-sungguh dalam melakukan
kegiatan yang cukup sering dan mulai ajeg/konsisten
menunjukkan adanya usaha sungguh-sungguh dalam melakukan
kegiatan secara terus-menerus dan ajeg/konsisten

Skor
1
2
3
4

2. Intrumen Pengetahuan
a Tes Tertulis
Sebutkan dan jelaskan metode lain yang digunakan untuk proses
pengemasan dan pendistribusian benih ikan!
b Instrumen
1 Teknik
: Penilaian Proyek
2 Bentuk
: Skala penilaian
3 Instrumen
Mata Pelajaran :
Nama Proyek
:
Alokasi Waktu :
Guru Pembimbing
:
Nama
:
NIS
:
Kelas
:
No
ASPEK
.
1
Ketepatan
2
Sumber dan Referensi
3

SKOR (1 - 4)

Kreasi dan Inovasi


TOTAL SKOR

Prakarya dan Kewirausahaan SMA | 112

LEMBAR KERJA 1
1
2
3

Beli benih ikan, kemudian praktekkan cara pengemasan sesuai


dengan kreativitas anda!
Catatlah berapa lama ikan tersebut dapat bertahan hidup? Kemudian
jumlah ikan yang hidup dan mati!
Diskusikan bersama kelompok, kemudian presentasikan dan
simpulkan!

JADWAL PENGAMATAN
MATA PELAJARAN: PRAKARYA DAN KEWIRAUSAHAAN
Objek Pengamatan
: Pengemasan benih ikan konsumsi
Nama
:
Kelas
:
No.
Kegiatan
Waktu Pelaksanaan
Hari ke
Hari ke
Hari ke
Hari ke 4
1
2
3
1.
Persiapan
2.
Pelaksanaan
3.
Pelaporan

LEMBAR KERJA 2
HASIL PENGAMATAN
MATA PELAJARAN: PRAKARYA DAN KEWIRAUSAHAAN
Objek Pengamatan
: Pengamatan jumlah ikan konsumsi yang masih
hidup setelah pengemasan
Nama
:
Kelas
:
Jam
Jam
Jam
Jam

Waktu
ke 1
ke 2
ke 3
ke 4

Catatan Hasil Pengamatan

LEMBAR KERJA 3
LAPORAN PENGAMATAN
MATA PELAJARAN: PRAKARYA DAN KEWIRAUSAHAAN
Objek Pengamatan
: Pengamatan jumlah ikan konsumsi yang masih
hidup setelah pengemasan
Nama
:
Prakarya dan Kewirausahaan SMA | 113

Kelas

:
Judul (Pengemasan Ikan Konsumsi)

Hasil Pengamatan
Lama Penyimpanan (jam
ke-)

Jumlah Ikan (ekor)


Mati
Hidup

Pembahasan
(Latar belakang pengemasan ikan)

(Analisis Hasil Pengamatan)

(Kesimpulan dan saran)

2 Penerapan Problem Based Learning pada pembelajaran Prakarya


dan Kewirausahaan
Problem Based Learning (PBL) adalah model pembelajaran yang dirancang
agar peserta didik mendapat pengetahuan penting, yang membuat
mereka mahir dalam memecahkan masalah, dan memiliki model belajar
sendiri serta memiliki kecakapan berpartisipasi dalam tim. Proses
pembelajarannya menggunakan pendekatan yang sistemik untuk
memecahkan masalah atau menghadapi tantangan yang nanti diperlukan
dalam kehidupan sehari-hari
Tahap-tahap PBL meliputi tahap orientasi peserta didik kepada masalah,
mengorganisasikan peserta didik, membimbing penyelidikan individu dan
kelompok, mengembangkan dan menyajikan hasil karya dan menganalisa
dan mengevaluasi proses pemecahan masalah
Contoh Pembelajaran Prakarya dan Kewirausahaan dengan Model
Berbasis Masalah (Problem Based Learning)
Prakarya dan Kewirausahaan SMA | 114

Mata Pelajaran
: Prakarya dan Kewirausahaan Kelas XI (Pengolahan)
Kelas /Semester
: XI / 1
Materi Pokok
: pengolahan dari bahan nabati dan hewani menjadi
makanan khas
Jumlah Pertemuan : 2 pertemuan (4 X 45)
A. Kompetensi Dasar dan Indikator Pencapaian Kompetensi
KOMPETENSI INTI
1. Menghayati dan mengamalkan
ajaran agama yang dianutnya

2. Menghayati dan mengamalkan


perilaku jujur, disiplin,
tanggungjawab, peduli (gotong
royong, kerjasama, toleran,
damai), santun, responsif dan
pro-aktif dan menunjukkan sikap
sebagai bagian dari solusi atas
berbagai permasalahan dalam
berinteraksi secara efektif
dengan lingkungan sosial dan
alam serta dalam menempatkan
diri sebagai cerminan bangsa
dalam pergaulan dunia

3. Memahami, menerapkan, dan


menganalisis pengetahuan
faktual, konseptual, prosedural,
dan metakognitif berdasarkan
rasa ingin tahunya tentang ilmu
pengetahuan, teknologi, seni,
budaya, dan humaniora dengan
wawasan kemanusiaan,
kebangsaan, kenegaraan, dan
peradaban terkait penyebab
fenomena dan kejadian, serta
menerapkan pengetahuan
prosedural pada bidang kajian
yang spesifik sesuai dengan
bakat dan minatnya untuk
memecahkan masalah

KOMPETENSI DASAR
1.1 Menghayati keberhasilan dan
kegagalan wirausahawan dan
keberagaman produk pengolahan di
wilayah setempat dan lainnya sebagai
anugerah Tuhan
2.1 Menunjukkan motivasi internal dan
peduli lingkungan dalam menggali
informasi tentang keberagaman
produk pengolahan dan
kewirausahaan di wilayah setempat
dan lainnya
2.2 Menghayati perilaku jujur, percaya diri,
dan mandiri dalam memperkenalkan
produk pengolahan di wilayah
setempat dan lainnya dan menerapkan
wirausaha
2.3 Menghayati sikap bekerjasama,
gotong royong, bertoleransi, disiplin,
bertanggung jawab, kreatif dan
inovatif dalam memahami
kewirausahaan dan membuat produk
pengolahan di wilayah setempat dan
lainnya dengan memperhatikan
estetika produk akhir untuk
membangun semangat usaha
3.1 Memahami desain produk dan
pengemasan pengolahan dari bahan
nabati dan hewani menjadi makanan
khas daerah berdasarkan konsep
berkarya dengan pendekatan budaya
setempat dan lainnya
3.2 Memahami sumber daya yang
dibutuhkan dalam mendukung proses
produksi usaha pengolahan dari bahan
nabati dan hewani menjadi makanan
khas daerah
3.3 Menganalisis proses produksi
pengolahan dari bahan nabati dan
hewani menjadi makanan khas daerah
di wilayah setempat melalui
pengamatan dari berbagai sumber
3.4 Menganalisis peluang
usahapengolahan dari bahan nabati
dan hewani menjadi makanan khas

Prakarya dan Kewirausahaan SMA | 115

KOMPETENSI INTI

4. Mengolah, menalar, dan menyaji


dalam ranah konkret dan ranah
abstrak terkait dengan
pengembangan dari yang
dipelajarinya di sekolah secara
mandiri, bertindak secara efektif
dankreatif, serta mampu
menggunakan metoda sesuai
kaidah keilmuan

KOMPETENSI DASAR
daerah berdasarkan pengamatan
pasar di lingkungan wilayah setempat
3.5 Memahami desain produk dan
pengemasan pengolahan dari bahan
nabati dan hewani menjadi makanan
khas daerah berdasarkan konsep
berkarya dan peluang usaha dengan
pendekatan budaya setempat dan
lainnya
3.6 Memahami sumber daya yang
dibutuhkan dalam mendukung proses
produksi usaha pengolahan dari bahan
nabati dan hewani menjadi makanan
khas daerah
3.7 Memahami proses produksi usaha
pengolahan dari bahan nabati dan
hewani menjadi makanan khas daerah
di wilayah setempat melalui
pengamatan dari berbagai sumber
3.8 Menganalisis aspek-aspek
perencanaan usaha pengolahan dari
bahan nabati dan hewani menjadi
makanan khas daerah berdasarkan
pengamatan peluang usaha
4.1 Mendesain produk dan pengemasan
pengolahan dari bahan nabati dan
hewani menjadi makanan khas daerah
berdasarkan konsep berkarya dengan
pendekatan budaya setempat dan
lainnya
4.2 Mendesain prosesproduksipengolahan
dari bahan nabati dan hewani menjadi
makanan khas daerahberdasarkan
identifikasi kebutuhan sumberdaya
dan prosedurberkarya dengan
pendekatan budaya setempat dan
lainnya
4.3 Membuat karya pengolahan dari
bahan nabati dan hewani menjadi
makanan khas daerah yang
berkembang di wilayah setempat dan
lainnya sesuai teknik dan prosedur
4.4 Menciptakan peluang usaha sesuai
dengan produkpengolahan dari bahan
nabati dan hewani menjadi makanan
khas daerahyang dihasilkan
berdasarkan pengamatan pasar
4.5 Mendesain produk dan pengemasan
pengolahan dari bahan nabati dan
hewani menjadi makanan khas daerah
berdasarkan konsep berkarya dan
peluang usaha dengan pendekatan
budaya setempat dan lainnya

Prakarya dan Kewirausahaan SMA | 116

KOMPETENSI INTI

KOMPETENSI DASAR
4.6 Mendesain proses produksi usaha
pengolahan dari bahan nabati dan
hewani menjadi makanan khas daerah
berdasarkan identifikasi kebutuhan
sumberdaya dan prosedur berkarya
dengan pendekatan budaya setempat
dan lainnya
4.7 Membuat pengolahan dari bahan
nabati dan hewani menjadi makanan
khas daerah yang berkembang di
wilayah setempat dan lainnya sesuai
teknik dan prosedur
4.8 Menyusun aspek perencanaan usaha
pengolahan dari bahan nabati dan
hewani menjadi makanan khas daerah

A Langkah-langkah Pembelajaran
Tahapan Pokok
Orientasi siswa pada
masalah
(Pendahuluan )

Mengorganisasi siswa
dalam belajar
(Pendahuluan)

Membimbing
penyelidikan siswa
secara mandiri maupun
kelompok

(Kegiatan Inti)
Mengembangkan dan

menyajikan hasik karya


(Kegiatan Inti)

Menganalisi dan
mengevaluasi proses
pemecahan masalah
(Penutup)

Kegiatan Pembelajaran
Siswa menyimak masalah yang disampaikan
guru
tentang prosedur komplek tentang
pembuatan makanan khas daerah
Guru mengemukakan berbagai permasalahan
dalam pengolahan makanan khas daerah
Siswa diminta memberikan tanggapan dan
pendapat terhadap masalah tersebut
Guru menyampaikan tujuan pembelajaran dan
menjelaskan teknik pembelajaran yang akan
dilaksanakan
Siswa membentuk kelompok belajar setiap
kelompok 5 orang sesuai arahan guru untuk
membahas tentang LKS yang diberikan
Siswa menerima LKS tentang pembuatan
makanan khas daerah stempat
Siswa membaca dan mencermati LKS
Siswa melakukan identifikasi prosedur
pengolahan makanan khas daerah setempat
menggunaka LKS dalam kelompok
Guru memfasilitasi dan membimbing kelompok
dalam berdiskusi untuk memecahkan
masalah
siswa menjawab pertanyaan pada LKS dan
menyajikan dalam laporan tertulis
Siswa menyajikan laporan pembahasan hasil
temuan, penarikan kesimpulan dari
mengidentifikasi kelemahan dan kelebihan
pengolahan makanan khas daerah
Siswa dibimbing guru melakukan analisis
terhadap masalah yang ditemukan siswa
Kelompok siswa yang menghasilkan
pemecahan masalah yang lengkap diberi

Prakarya dan Kewirausahaan SMA | 117

Tahapan Pokok

Kegiatan Pembelajaran
penghargaan.
Guru melakukan evaluasi hasil belajar
mengenai materi yang telah dipelajari siswa

Lembar Kerja Siswa


1 Amati kegiatan pengolahan makanan khas didaerahmu
2 Catat macam-macam makanan khas daerah yang diolah dari bahan
nabati/hewani yang ada di daerahmu (minimal 2).
3 Bandingkan dengan studi pustaka mengenai bahan nabati/hewani serta
produk makanan khas daerah lain di Indonesia minimal 5 daerah.
4 Presentasikan di depan kelas
C. Penilaian
1. Penilaian proses
Penilaian Observasi

No.

Nama
Siswa

Instrumen Penilaian Sikap


Religius
Tanggung
Jujur
jawab
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4

Santun
1

1.
2.
3.
.
Pedoman Penskoran Rubrik penilaian sikap
Rubrik
sama sekali tidak menunjukkan usaha sungguh-sungguh dalam
melakukan kegiatan
menunjukkan sudah ada usaha sungguh-sungguh dalam
melakukan kegiatan tetapi masih sedikit dan belum ajeg/konsisten
menunjukkan ada usaha sungguh-sungguh dalam melakukan
kegiatan yang cukup sering dan mulai ajeg/konsisten
menunjukkan adanya usaha sungguh-sungguh dalam melakukan
kegiatan secara terus-menerus dan ajeg/konsisten
2.Penilaian Hasil
a Penilaian Pengetahuan
No
Indikator
Teknik
Pencapaian
Penilaian
Kompetensi
1.
Menjelaskan
Tes
Macam-macam
tertulis
makanan khas
daerah yang
diolah dari
bahan
nabati/hewani di
daerah anda

Bentuk
Penilai
an
uraian

Skor
1
2
3
4

Instrumen
Jelaskan Macam-macam
makanan khas daerah yang
diolah dari bahan nabati/hewani
di daerah anda

b. Penilaian Keterampilan

Prakarya dan Kewirausahaan SMA | 118

2.

3.

Menjawab
pertanyaan
yang
berhubungan
dengan macam
macam
makanan khas
daerah yang
diolah dari
bahan nabati /
hewani
Presesntasi di
depan kelas

Tes
tertulis

uraian

Tes
tertulis

uraian

A
Pedoman Penskoran
No.
Petunjuk Penskoran
Soal
1.
Tepat
Kurang tepat
Tidak tepat
2.
Tepat
Kurang tepat
Tidak tepat
3.
Tepat
Kurang tepat
Tidak tepat
4
Tepat
Kurang tepat
Tidak tepat

Catat
macam-macam
makanan khas daerah yang
diolah
dari
bahan
nabati/hewani yang ada di
daerahmu (minimal 2).
Bandingkan
dengan
studi
pustaka
mengenai
bahan
nabati/hewani serta produk
makanan khas daerah lain di
Indonesia minimal 5 daerah.

Presentasi dan simpulkan

Skor
3
2
1
3
2
1
3
2
1
3
2
1

Keterangan
Nilai = Perolehan skor x 4 =
Skor maksimal
2. Intrumen Pengetahuan
Tes Tertulis
Tulislah macam-macam makanan khas daerah yang anda ketahui di
daerah anda!
3. Instrumen
a Teknik
: Penilaian Pengetahuan
b Bentuk
: Skala penilaian
c
Instrumen
Mata Pelajaran :
Nama Proyek
:
Alokasi Waktu :
Guru Pembimbing
betul

Prakarya dan Kewirausahaan SMA | 119

Nama
NIS
Kelas
No
.
1
2
3

:
:
:
ASPEK

SKOR (1 - 4)

Sebagian betul
Sebagian besar
Semua betul
TOTAL SKOR

Model Pembelajaran Problem Based Learning


Kompetensi Dasar

Topik
Sub Topik
Tujuan

:
:
:

Alokasi Waktu

Mengidentifikasi desain produk dan pengemasan


karya kerajinan limbah tekstil berdasarkan konsep
berkarya dengan pendekatan budaya setempat
dan lainnya

4.5.

Mendesain produk dan pengemasan karya


kerajinan limbah tekstil berdasarkan konsep
berkarya dengan pendekatan budaya setempat
dan lainnya

Membuat produk limbah tekstil dan kemasan


Membuat Taplak dari limbah tekstil dan kemasannya
Mampu mengidentifikasi desain kemasan dari limbah
tekstil untuk membuat taplak meja
Mampu membuat kemasan taplak meja
3x TM

FASE-FASE
Fase 1
Orientasi peserta didik kepada
masalah

Fase 2
Mengorganisasikan peserta didik

KEGIATAN PEMBELAJARAN
Menjelaskan tujuan pembelajaran,
menjelaskan logistik yg dibutuhkan:
Memecahkan masalah terhadap
melimpahnya limbah tekstil di lingkungan,
orientasi pada alat, bahan, dan teknik
yang dibutuhkan
Memotivasi peserta didik untuk terlibat
aktif dalam pemecahan masalah yang
dipilih
Pengenalan jenis limbah tekstil dan akibat
yang ditimbulkan jenis bahan tersebut:
alami/sintetis
Menggali pertanyaan-pertanyaan dan
menggali ide-ide dari peserta didik
Membantu peserta didik mendefinisikan
dan mengorganisasikan tugas belajar yang

Prakarya dan Kewirausahaan SMA | 120

FASE-FASE

Fase 3
Membimbing penyelidikan
individu dan kelompok

Fase 4
Mengembangkan dan menyajikan
hasil karya

Fase 5
Menganalisa dan mengevaluasi
proses pemecahan masalah

Penilaian Pembelajaran
1. Penilaian Pengetahuan
Indikator
Mampu
mengidentifikasi
desain produk limbah tekstil

KEGIATAN PEMBELAJARAN
berhubungan dengan masalah tersebut
Membagi tugas yang akan dikerjakan
secara individu/kelompok berdasar jenis
bahan, teknik, jenis produk yang akan
dibuat, dsb
Tigas secara kelompok memperhatikan
heterogenitas, partisipasi aktif setiap
anggota
Mendorong peserta didik untuk
mengumpulkan informasi yang sesuai,
melaksanakan eksperimen untuk
mendapatkan penjelasan dan pemecahan
masalah
Peserta didik didorong dalam
mengumpulkan berbagai informasi dari
berbagai sumber tentang pemanfaatan
limbah tekstil dan pembuatan kemasan
dengan berbagai teknik.
Melalukan eksperimen untuk membuat
kemasan melalui pembuatan desain dan
model/mock up ataupun produk kemasan
dari limbah tekstil
Membantu peserta didik dalam
merencanakan dan menyiapkan karya yang
sesuai seperti laporan, model dan berbagi
tugas dengan teman
Menyajikan hasil produk kemasan melalui
kegiatan presentasi/pameran/diskusi hasil
pemecahan masalah yang dilakukan
terhadap limbah tekstil tersebut dalam
bentuk model/mock up/produk kemasan
yang dibuat
Mengevaluasi hasil belajar tentang materi
yang telah dipelajari /meminta kelompok
presentasi hasil kerja
Mengevaluasi proses pemecahan masalah
yang telah dilakukan dalam membuat
model/mock up/produk yang telah
dilakukan

Instrumen
Tes uraian:
Identifikasikan 3 jenis produk yang dibuat dari

Prakarya dan Kewirausahaan SMA | 121

limbah tekstil

2. Penilaian Keterampilan
Indikator
Membuat desain produk dari
limbah tekstil
Membuat desain kemasan
produk limbah tekstil

3. Penilaian Sikap
Indikator
Menunjukkan sikap disiplin,
bertanggung jawab, dan
kreatif dalam berkarya.

Instrumen
Ters kinerja (praktik):
Buatlah desain produk taplak meja dari limbah
tekstil dengan ukuran 100x100 cm
Buatlah desain kemasan taplak meja dari bahan
karton/kertas malaga dengan teknik lipat dan
kait (tanpa lem). Berikan hiasan dan label yang
menarik pada kemasan tersebut.

Instrumen
Observasi dengan lembar pengamatan sikap
disiplin, tanggungjawab, dan kreatif.

3 Contoh Pembelajaran Prakarya dan Kewirausahaan dengan Model


Penemuan (Discovery Learning)
Nama Satuan Pendidikan : SMAN ....
Mata Pelajaran
: Prakarya dan Kewirausahaan Kelas XI (Kerajinan)
Kelas / Semester
: XI / 1
Materi
: Produk Kerajinan dari Bahan Lunak
Jumlah Pertemuan : 1 pertemuan (2 X 45)
A. Kompetensi Dasar dan Indikator Pencapaian Kompetensi
KOMPETENSI INTI
1. Menghayati dan mengamalkan
ajaran agama yang dianutnya

2. Menghayati dan mengamalkan


perilaku jujur, disiplin,
tanggungjawab, peduli (gotong
royong, kerjasama, toleran,
damai), santun, responsif dan proaktif dan menunjukkan sikap
sebagai bagian dari solusi atas
berbagai permasalahan dalam
berinteraksi secara efektif dengan
lingkungan sosial dan alam serta
dalam menempatkan diri sebagai
cerminan bangsa dalam pergaulan

KOMPETENSI DASAR
1.1 Menghayati keberhasilan dan
kegagalan wirausahawan dan
keberagaman produk kerajinan di
wilayah setempat dan lainnya sebagai
anugerah Tuhan
2.1 Menunjukkan motivasi internal dan
peduli lingkungan dalam menggali
informasi tentang keberagaman
produk kerajinan dan kewirausahaan
di wilayah setempat dan lainnya
2.2 Menghayati perilaku jujur, percaya diri,
dan mandiri dalam memperkenalkan
karya kerajinan di wilayah setempat
dan lainnya dan menerapkan
wirausaha
2.3 Menghayati sikap bekerjasama,
gotong royong, bertoleransi, disiplin,

Prakarya dan Kewirausahaan SMA | 122

KOMPETENSI INTI

KOMPETENSI DASAR
bertanggung jawab, kreatif dan
inovatif dalam memahami
kewirausahaan dan membuat karya
kerajinan di wilayah setempat dan
lainnya dengan memperhatikan
estetika produk akhir untuk
membangun semangat usaha

3. Memahami ,menerapkan,
menganalisis pengetahuan
faktual, konseptual, prosedural
berdasarkan rasa ingintahunya
tentang ilmu pengetahuan,
teknologi, seni, budaya, dan
humaniora dengan wawasan
kemanusiaan, kebangsaan,
kenegaraan, dan peradaban
terkait penyebab fenomena dan
kejadian, serta menerapkan
pengetahuan prosedural pada
bidang kajian yang spesifik sesuai
dengan bakat dan minatnya untuk
memecahkan masalah

3.1 Mengidentifikasi desain produk dan


pengemasan karya kerajinan tekstil
berdasarkan konsep berkarya dengan
pendekatan budaya setempat dan
lainnya
3.2 Mengidentifikasi sumber daya yang
dibutuhkan dalam mendukung proses
produksi kerajinan tekstil
3.3 Memahami proses produksi kerajinan
tekstil di wilayah setempat melalui
pengamatan dari berbagai sumber
3.4 Memahami konsep kewirausahaan
dalam menjalankan sebuah wirausaha
kerajinan tekstil
3.5 Mengidentifikasi desain produk dan
pengemasan karya keajinan dari
bahan lunak berdasarkan konsep
berkarya dengan pendekatan budaya
setempat dan lainnya
3.6 Memahami sumber daya yang
dibutuhkan dalam mendukung proses
produksi keajinan dari bahan lunak
3.7 Menganalisis proses produksi keajinan
dari bahan lunak di wilayah setempat
melalui pengamatan dari berbagai
sumber
3.8 Menganalisis sikap dan perilaku
wirausaha keajinan dari bahan lunak
yang dapat mendukung keberhasilan
dalam menjalankan sebuah usaha
4.1 Mendesain produk dan pengemasan
karya kerajinan tekstil berdasarkan
konsep berkarya dengan pendekatan
budaya setempat dan lainnya
4.2 Mendesain prosesproduksi karya
kerajinan tekstil berdasarkan
identifikasi kebutuhan sumberdaya
dan prosedurberkarya dengan
pendekatan budaya setempat dan
lainnya
4.3 Membuat karya kerajinan tekstil yang
berkembang di wilayah setempat dan

dunia.

4. Mengolah, menalar, dan menyaji


dalam ranah konkret dan ranah
abstrak terkait dengan
pengembangan dari yang
dipelajarinya di sekolah secara
mandiri, dan mampu
menggunakan metoda sesuai
kaidah keilmuan

Prakarya dan Kewirausahaan SMA | 123

KOMPETENSI INTI

KOMPETENSI DASAR
lainnya sesuai teknik dan prosedur
4.4 Menyajikan konsep kewirausahaan
berdasarkan pengalaman keberhasilan
tokoh-tokoh wirausaha kerajinan
tekstil
4.5 Mendesain produk dan pengemasan
karya keajinan dari bahan lunak
berdasarkan konsep berkarya dengan
pendekatan budaya setempat dan
lainnya
4.6 Mendesain proses produksi karya
keajinan dari bahan lunak berdasarkan
identifikasi kebutuhan sumberdaya
dan prosedur berkarya dengan
pendekatan budaya setempat dan
lainnya
4.7 Membuat karya keajinan dari bahan
lunak yang berkembang di wilayah
setempat dan lainnya sesuai teknik
dan prosedur.
4.8 Menyajikan hasil analisa sikap dan
perilaku wirausaha keajinan dari bahan
lunak

B. Langkah-Langkah Pembelajaran
PERTEMUAN PERTAMA
RINCIAN KEGIATAN
Pendahuluan
Apersepsi (Guru bertanya apakah siswa sudah pernah
mendengar istilah tekstil, apa saja yang bisa dibikin kerajinan
lewat tekstil)
Orientasi (Guru menampilkan gambar yang berhubungan
dengan materi kerajinan)
Motivasi (Memberi contoh tentang manfaat mempelajari
kerajinan)
Pemberian Acuan :
(Garis besar materi tentang kerajinan tekstil)
Pembentukan Kelompok diskusi
Menyampaikan tujuan pembelajaran
Kegiatan Inti
Mengamati
Siswa menyimak pendapat dari beberapa sumber tentang
pengertian tekstil
Siswa menyimak berbagai fungsi kerajinan tekstil
Guru menilai keterampilan siswa mengamati
Menanya

WAKTU

15 menit

60 menit

Prakarya dan Kewirausahaan SMA | 124

RINCIAN KEGIATAN

WAKTU

Siswa mendikusikan dengan teman sebangku mengenai


contoh gambar dengan menjelaskan alat yang diperlukan dan
teknik yang digunakan
Siswa mendiskusikan dengan teman sebangku mengenai
berbagai fungsi dari kerajinan tekstil tersebut
Guru bertanya tentang gambar yang ditampilkan
Guru bertanya tentang pendapat dari berbagai sumber
tentang pengertian tekstil
Guru bertanya tentang fungsi dari kerajinan teresbut
Mencoba
Siswa membaca buku teks yang berkaitan dengan tekstil
Siswa membaca buku teks tentang berbagai kerajinan tekstil
Siswa membaca buku teks tentang berbagai fungsi kerajian
tekstil
Mengasosiasi
Siswa dibagi dalam kelompok kecil, masing-masing terdiri
atas 5 orang
Siswa dalam kelompok diminta mendiskusikan pendapat para
ahli mengenai pengertian tekstil
Siswa dalam kelompok diminta mendiskusikan berbagai
kerajinan tekstil (setiap kelompok berbeda pembahasan)
Siswa dalam kelompok diminta mendiskusikan berbagai fungsi
kerajinan tekstil (setiap kelompok berbeda pembahasan)
Mengomunikasikan
Guru menilai sikap siswa dalam kerja kelompok dan
membimbing/menilai
keterampilan
menganalisis,
menggunakan teori
dan menyimpulkan data, serta menilai kemampuan siswa
memahami pengertian tekstil, kerajinan tekstil serta fungsi
dari kerajinan tekstil
Penutup
Bersama siswa menyimpulkan kerajinan tekstil dalam produk
dan pengemasan menggunakan perangkat lunak grafis
Memberikan tugas baca tentang kerajinan tekstil yang ada
dewasa ini
Melaksanakan postes

15 menit

H. PENILAIAN
1. Teknik dan Bentuk Instrumen
Teknik
Bentuk Instrumen
Observasi
Lembar pengamatan sikap dan rubrik
Tes Tulis
Tes uraian, menemukan persamaan dan
perbedaan teks ulasan film/drama dan resensi
kumpulan cerpen dan Rambu-rambu jawaban
Tes Praktik-Proyek
Menulis teks ulasan film/drama, rubrik penilaian

Prakarya dan Kewirausahaan SMA | 125

2. Contoh Instrumen
2.1 Istrumen Sikap
Untuk mengukur pencapaian kompetensi sikap
dilakukan melalui
pengamatan/ observasi baik pada saat pembelajaran maupun diskusi dan
presentasi.
Lembar observasi pembelajaran
Jml
Sko
r

Observasi
N
o

Nama
Siswa

responsif

proaktif

(1)

(2)

Peduli
lingkung
an
(3)

Peduli
sesama

Menghar
gai karya

(4)

(5)

NilaI

1
2
3
4
5
6

Dst.

Keterangan pengisian skor:


4. Sangat baik
3. Baik
2. Cukup
1. Kurang.

Prakarya dan Kewirausahaan SMA | 126

Lembar observasi diskusi


No

Nama
Siswa

Kerjasa
ma
(1)

Observasi
Tanggungjaw Tolera
ab
n
(2)
(3)

Disipli
n
(4)

Jml
Skor

Nila
i

1.
2.
3.
4.
5. Dst.
Keterangan pengisian skor:
4. Sangat baik
3. Baik
2. Cukup
1. Kurang.
Lembar observasi presentasi
Nama
: .
Kelas
: .
No
Aspek yang dinilai
1
1
2
3
4
5
6

Penilaian
2

Komunikasi
Sistematika penyampaian
Wawasan
Keberanian
Antusias
Penampilan

Rubrik lembar observasi penilaian presentasi


Aspek yang
Penilaian
1
2
dinilai
Komunikasi
Tidak ada
Komunikasi
komunikasi
sedang
Sistematika
Penyampain tidak
Sistematika
penyampaian
sistematis
penyampaian
sedang
Wawasan
Wawasan kurang
Wawasan sedang
Keberanian
Tidak ada
Keberanian
keberanian
sedang
Antusias
Tidak antusias
Antusias sedang
Penampilan

Penampilan
kurang

Penampilan
sedang

3
Komunikasi Lancar
dan baik
Sistematika
penyampaian baik
Wawasan luas
Keberanian baik
Antusias dalam
kegiatan
Penampilan baik

Pendekatan Discovery Learning


Kompetensi Dasar

3.1. Mengidentifikasi desain produk dan


pengemasan karya kerajinan tekstil
berdasarkan konsep berkarya dengan
pendekatan budaya setempat dan lainnya

Prakarya dan Kewirausahaan SMA | 127

Topik
Sub Topik
Tujuan

:
:
:

Alokasi Waktu

TAHAPPEMBELAJARAN
1 Stimulation
(simullasi/Pemberian
rangsangan)
2 Problem statemen
(pertanyaan/identifik
asi masalah)
3 Data collection
(pengumpulandata)

4
5

Data processing
(pengolahan Data)
Verification
(pembuktian)
Generalization
(menarik
kesimpulan/generali
sasi)

Penilaian Pembelajaran
1. Penilaian Pengetahuan
Indikator
Menjelaskan jenis
bahan kemasan
Menjelaskan teknik
pembuatan kemasan.

2. Penilaian Keterampilan
Indikator
Membuat
desain
kemasan
baju
batik
modern pria

4.1. Mendesain produk dan pengemasan karya


kerajinan tekstil berdasarkan konsep
berkarya dengan pendekatan budaya
setempat dan lainnya
Kemasan baju batik.
Kemasan baju batik modern pria
Mampu mengidentifikasi jenis bahan, dan teknik
pengemasan baju batik
2x TM

KEGIATAN PEMBELAJARAN
Mengamati gambar/video tentang jenis-jenis
kemasan baju batik
Identifikasikan jenis bahan dan teknik kemasan
baju batik, khususnya batik modern untuk baju
pria.
Mencari informasi tentang berbagai bahan dan
teknik dalam pembuatan kemasan baju batik
(penugasan mencari gambar, artikel, topik dalam
bahasan buku, dsb)
Memilah, Mengelompokkan data/informasi
menurut karakteristiknya
Membuktikan jenis dan teknik kemasan dalam
praksis yang nyata melalui contoh-contoh riil dari
berbagai jenis kemasan baju batik
Menyimpulkan jenis dan teknik kemasan baju
batik modern pria

Instrumen
Tes uraian
Jelaskan tiga jenis bahan yang dapat digunakan
untuk membuat kemasan.
Jelaskan salah satu teknik pembuatan kemasan.

Instrumen
Tes kinerja (praktik)

Prakarya dan Kewirausahaan SMA | 128

3. Penilaian Sikap
Indikator
Sikap
peduli
dalam
menggali informasi

Instrumen
Pengamatan

LEMBAR KERJA

LK3.2

PERANCANGAN PENILAIAN DALAM PEMBELAJARAN PRAKARYA DAN


KEWIRAUSAHAAN
Tujuan Kegiatan:
Pada kegiatan ini diharapkan peserta mampu
merancang instrumen penilaian sikap, pengetahuan dan
keterampilan dalam pembelajajaran Prakarya dan
Kewirausahaan
Langkah Kegiatan
1
2
3
4
5

Kerjakan dalam kelompok, cermati contoh-contoh pengembangan instrumen


penilaian sikap, pengetahuan dan keterampilan serta lembar kerja
perancangan instrumen penilaian
Pilihlah satu subtopik/submateri/subtema untuk dari satu KD, sebaiknya
topic/materi yang dipilih sesuai dengan model-model pembelajaran yang
telah dikembangkan oleh kelompok Anda
Isilah Lembar Kerja perancangan penilaian sikap, pengetahuan dan
keterampilan dengan contoh instrumen untuk masing-masing bentuk
penilaian
Presentasikan hasil kerja kelompok Anda
Perbaiki rancangan instrumen penilaian jika ada saran atau usulan perbaikan
Format:
Identitas Materi
Kompetensi Dasar

Topik/Materi

Sub Topik/Sub Materi

3. ..
.....................................................
............
4.
.........................................................
.......
2..............................................................................
...........
..........................................
.............
................................................................................
...........

1 Instrumen Penilaian Sikap


Indikator: ................................................................................................................
..........
Prakarya dan Kewirausahaan SMA | 129

.............................................................................................................
.............
a

Observasi

Penilaian Diri

Antar Peserta Didik

d Jurnal

2 Instrumen Penilaian Pengetahuan


Indikator : ..............................................................................................................
............
.................................................................................................................
.........

Tes Tertulis
-

Pilihan Ganda

Uraian

Tes Lisan

Tes Penugasan

3 Instrumen Penilaian Keterampilan


Indikator: ................................................................................................................
..........
............................................................................................................
..............

Tes Praktik

Prakarya dan Kewirausahaan SMA | 130

b
-

Tes Proyek
Proyek
Produk

Portofolio

R- 3.2

RUBRIK PENILAIAN PERANCANGAN PENILAIAN DALAM PEMBELAJARAN


PRAKARYA DAN KEWIRAUSAHAAN
Rubrik penilaian ini digunakan fasilitator untuk menilai hasil rancangan peserta
pelatihan yang meliputi rancangan instrumen penilaian sikap, pengetahuan dan
keterampilan. Pada penilaian sikap peserta ditugaskan dalam kelompoknya
membuat instrumen observasi, penilaian diri, penilaian antar teman dan jurnal.
Pada penilaian pengetahuan peserta ditugaskan membuat intrumen tes tertulis
(Pilihan Ganda dan Uraian), tes lisan, tugas, sedangkan pada penilaian
keterampilan peserta ditugaskan membuat instrumen tes praktik, tes proyek dan
tugas portofolio
Langkah-langkah penilaian
1
2

Cermati kriteria penilaian produk peserta


Berikan nilai pada setiap produk intrumen sesuai dengan penilaian Anda
terhadap produk tersebut menggunakan criteria penilaian nilai sebagai
berikut

Penilaian Sikap
PERINGK
AT
Amat
Baik
( AB)

Baik (B)

NILAI
90 < AB
100

80 < B

KRITERIA
1

Terdapat identitas instrumen : KD, topik, sub topik


dengan lengkap
2 Terdapat indikator yang dirumuskan dengan benar
3 Terdapat empat bentuk instrumen penilaian sikap
4 Seluruh instrumen penilaian dibuat sesuai kriteria
pengembangannya
Ada 3 aspek sesuai dengan kriteria, 1 aspek kurang

Prakarya dan Kewirausahaan SMA | 131

Cukup
(C)
Kurang
(K)

90
70 < C
80
70

sesuai
Ada 2 aspek sesuai dengan kriteria, 2 aspek kurang
sesuai
Ada 1 aspek sesuai dengan kriteria, 3 aspek kurang
sesuai

Penilaian Pengetahuan
PERINGK
AT
Amat
Baik
( AB)

Baik (B)
Cukup
(C)
Kurang
(K)

NILAI
90 < AB
100

80 < B
90
70 < C
80
70

KRITERIA
1

Terdapat identitas instrumen : KD, topik, sub topik


dengan lengkap
2 Terdapat indikator yang dirumuskan dengan benar
3 Terdapat empat bentuk instrumen penilaian sikap
4 Seluruh instrumen penilaian dibuat sesuai kriteria
pengembangannya
Ada 3 aspek sesuai dengan kriteria, 1 aspek kurang
sesuai
Ada 2 aspek sesuai dengan kriteria, 2 aspek kurang
sesuai
Ada 1 aspek sesuai dengan kriteria, 3 aspek kurang
sesuai

Prakarya dan Kewirausahaan SMA | 132

Penilaian Keterampilan
PERINGK
AT
Amat
Baik
( AB)

Baik (B)
Cukup
(C)
Kurang
(K)

NILAI
90 < AB
100

80 < B
90
70 < C
80
70

KRITERIA
1

Terdapat identitas instrumen : KD, topik, sub topik


dengan lengkap
2 Terdapat indikator yang dirumuskan dengan benar
3 Terdapat empat bentuk instrumen penilaian sikap
4 Seluruh instrumen penilaian dibuat sesuai kriteria
pengembangannya
Ada 3 aspek sesuai dengan kriteria, 1 aspek kurang
sesuai
Ada 2 aspek sesuai dengan kriteria, 2 aspek kurang
sesuai
Ada 1 aspek sesuai dengan kriteria, 3 aspek kurang
sesuai

Prakarya dan Kewirausahaan SMA | 133

R3.1/3.2
PERANCANGAN PENERAPAN PENDEKATAN SAINTIFIK DAN MODEL
PEMBELAJARAN
Rubrik
perancangan penerapan saintifik dan perancangan model
pembelajarandigunakan fasilitator untuk menilai hasil rancangan peserta
pelatihan dalam merancang contoh penerapan pendekatan saintifik dan contoh
rancangan model pembelajaran satu topik Prakarya dan Kewirausahaan.
Langkah-langkah penilaian hasil analisis
6
7

Cermati tugas yang diberikan kepada peserta pelatihan pada LK -3.1a dan LK3.1b
Berikan nilai pada rancangan sesuai dengan penilaian Anda terhadap hasil
rancangan
Penilaian LK- 3.1
PERINGK
AT
Amat
Baik
( AB)

NILAI
90 < AB
100

Baik (B)

80 < B 90

Cukup
(C)
Kurang
(K)

70 < C
80
70

KRITERIA
4

Identitas: topik, sub topik, KD dan tujuan


pembelajaran dan alokasi waktu lengkap dan
benar
5 Kegiatan mengamati,menanya, mengumpulkan
informasi, mengasosiasikan dan
mengkomunikasikansesuai dengan topik/sub
topik, KD, tujuan dan alokasi waktu
6 Kegiatan mengamati,menanya, mengumpulkan
informasi, mengasosiasikan dan
mengkomunikasikan lengkap, sistematis dan
logis atau benar
Ada 2 aspek sesuai dengan kriteria, 1 aspek kurang
sesuai
Ada 1 aspek sesuai dengan kriteria, 2 aspek kurang
sesuai
Ketiga aspek kurang sesuai

Penilaian LK- 3.2


PERINGK
AT
Amat
Baik
( AB)

NILAI
90 < AB
100

KRITERIA
4

Identitas: topik, sub topik, KD dan tujuan


pembelajaran dan alokasi waktu lengkap dan
benar
Kegiatan pada tahapan model pembelajaran
sesuai dengan topik/sub topik, KD, tujuan dan

Prakarya dan Kewirausahaan SMA | 134

alokasi waktu
Kegiatan pada tahapan model pembelajaran
lengkap, sistematis dan logis ( sesuai dengan
sintak atau tahapan pembelajaran)
Ada 2 aspek sesuai dengan kriteria, 1 aspek kurang
sesuai
Ada 1 aspek sesuai dengan kriteria, 2 aspek kurang
sesuai

Baik (B)

80 < B 90

Cukup
(C)
Kurang
(K)

70 < C
80
70

Ketiga aspek kurang sesuai

HO3.2d

a PENILAIAN AUTENTIK DALAM PEMBELAJARAN PRAKARYA


Penilaian pada pembelajaran dengan metode saintifik meliputi penilaian
proses, penilaian produk, dan penilaian sikap. Penilaian pada 3 aspek tersebut
dapat dijelaskan sebagai berikut.
a Penilaian sikap, melalui observasi saat peserta didik bekerja kelompok,
bekerja
individu,
berdiskusi,
maupun
saat
presentasi
dengan
menggunakan lembar observasi sikap.
b

Penilaian proses atau keterampilan, dilakukan melalui observasi


saat peserta didik bekerja kelompok, bekerja individu, berdiskusi,
maupun saat presentasi dengan menggunakan lembar observasi
kinerja.
Penilaian produk berupa pemahaman konsep, prinsip, dan hukum
dilakukan dengan tes tertulis.

Berikut contoh lembar penilaian sikap, pengetahuan dan ketrampilan yang


dapat digunakan sebagai acuan penilaian.

PENILAIAN SIKAP

Sikap spiritual
2 Teknik observasi
Pedoman Observasi Sikap Spiritual
Petunjuk :
Lembaran ini diisi oleh guru untuk menilai sikap spiritual peserta didik.
Berilah tanda cek (v) pada kolom skor sesuai sikap spiritual yang
ditampilkan oleh peserta didik, dengan kriteria sebagai berikut :

Prakarya dan Kewirausahaan SMA | 135

4 = selalu, apabila selalu melakukan sesuai pernyataan


3 = sering, apabila sering melakukan sesuai pernyataan dan
kadang-kadang tidak melakukan
2 = kadang-kadang, apabila kadang-kadang melakukan dan
sering tidak melakukan
1 = tidak pernah, apabila tidak pernah melakukan
Nama Peserta Didik
Kelas
Tanggal Pengamatan
Materi Pokok

: .
: .
: ..
: ..

No

Aspek Pengamatan

1
2
3

Berdoa sebelum dan sesudah melakukan sesuatu


Mengucapkan rasa syukur atas karunia Tuhan
Memberi salam sebelum dan sesudah menyampaikan
pendapat/ presentasi
Mengungkapakan kekaguman secara lisan maupun
tulisan terhadap Tuhan saat melihat kebesaran Tuhan
Merasakan keberadaan dan kebesaran Tuhan saat
mempelajari ilmu pengetahuan
Jumlah Skor

4
5

Skor
1

3
v
v
v

v
v
14

Petunjuk Penskoran :
Skor akhir menggunakan skala 1 sampai 4
Perhitungan skor akhir menggunakan rumus :

Skor diperoleh
x 4=skorakhir
SkorMaksimal
Contoh :
Skor diperoleh 14, skor maksimal 4 x 5 pernyataan = 20, maka skor
akhir :

14
x 4=2,8
20
Sesuai Permendikbud No 81A Tahun 2013 peserta didik memperoleh
nilai adalah :
Sangat Baik

: apabila memperoleh skor :3,33 < skor 4,00

Prakarya dan Kewirausahaan SMA | 136

Baik
Cukup
Kurang

: apabila memperoleh skor : 2,33 < skor 3,33


: apabila memperoleh skor :1,33 < skor 2,33
: apabila memperoleh skor:skor 1,33

Keterangan:
Implementasi cakupan sikap yang dirancang padap
proses
pembelajaran untuk mengukur pencapaian kompetensi dasar
disesuaikan relevansinya materi yang diajarkan.
3 Teknik Penilaian Diri
Penilaian diri merupakan teknik penilaian dengan cara meminta peserta
didik untuk mengemukakan kelebihan dan kekurangan dirinya dalam
konteks pencapaian kompetensi. Instrumen yang digunakan berupa
lembar penilaian diri menggunakan daftar cek atau skala penilaian
(rating scale) yang disertai rubrik.
Skala penilaian dapat disusun dalam bentuk skala Likert atau skala
semantic differential. Skala Likert adalah skala yang dapat
dipergunakan untuk mengukur sikap, pendapat, dan persepsi seseorang
atau sekelompok orang mengenai suatu gejala atau fenomena.
Sedangkan skala semantic differential yaitu skala untuk mengukur
sikap, tetapi bentuknya bukan pilihan ganda maupun checklist, tetapi
tersusun dalam satu garis kontinum di mana jawaban yang sangat
positif terletak dibagian kanan garis, dan jawaban yang sangat negatif
terletak dibagian kiri garis atau sebaliknya.
Data yang diperoleh melalui pengukuran dengan skala semantic
differential adalah data interval. Skala bentuk ini biasanya digunakan
untuk mengukur sikap atau karakteristik tertentu yang dimiliki
seseorang.
Kriteria penyusunan lembar penilaian diri:
1 Pertanyaan tentang pendapat, tanggapan dan sikap, misal : sikap
responden terhadap sesuatu hal.
2 Gunakan kata-kata yang sederhana dan mudah dimengerti oleh
responden.
3 Usahakan pertanyaan yang jelas dan khusus
4
Hindarkan pertanyaan yang mempunyai lebih dari satu pengertian
5
Hindarkan pertanyaan yang mengandung sugesti
6
Pertanyaan harus berlaku bagi semua responden

LlEMBAR PENILAIAN DIRI


SIKAP SPIRITUAL

PETUNJUK
1
2

Bacalah pernyataan yang ada di dalam kolom dengan teliti


berilah tanda cek () sesuai dengan sesuai dengan kondisi dan
keadaan kalian sehari-hari
Nama Peserta Didik:
Kelas
:

.
.

Prakarya dan Kewirausahaan SMA | 137

Materi Pokok
:
Tanggal
Pernyataan

No
1
2
3
4
5

.
: .
TP
(1)
Saya semakin yakin dengan keberadaan Tuhan
setelah mempelajari ilmu pengetahuan
Saya berdoa sebelum dan sesudah melakukan
sesuatu kegiatan
Saya mengucapkan rasa syukur atas segala
karunia Tuhan
Saya memberi salam sebelum dan sesudah
mengungkapkan pendapat di depan umum
Saya
mengungkapkan
keagungan
Tuhan
apabila melihat kebesaranNya
Jumlah

KD
(2)

SR
(3)
v

SL
(4)

v
v
v
v
14

Petunjuk Penskoran
Lihat petunjuk penskoran pada pedoman observasi sikap
spiritual
LEMBAR PENILAIAN DIRI
SIKAP TANGGUNGJAWAB

Nama Peserta Didik:


Kelas
:
Materi Pokok
:
Tanggal

.
.
.
:
.

Petunjuk :
Lembaran ini diisi oleh peserta didik sendiri untuk menilai sikap sosial
peserta didik dalam tanggung jawab. Berilah tanda cek (v) pada kolom
skor sesuai sikap tanggung jawab yang ditampilkan oleh peserta didik,
dengan kriteria sebagai berikut :
4 = selalu, apabila selalu melakukan sesuai pernyataan
3 = sering, apabila sering melakukan sesuai pernyataan dan
kadang-kadang tidak melakukan
2 = kadang-kadang, apabila kadang-kadang melakukan dan
sering tidak melakukan
1 = tidak pernah, apabila tidak pernah melakukan

LEMBAR PENILAIAN DIRI


SIKAP DISIPLIN
Nama Peserta Didik:
Kelas
:
Materi Pokok
:

.
.
.
Prakarya dan Kewirausahaan SMA | 138

Tanggal

Petunjuk :
Lembaran ini diisi oleh peserta didik untuk menilai sikap disiplin diri
peserta didik. Berilah tanda cek (v) pada kolom skor sesuai sikap disiplin
yang kamu miliki sebagai berikut :
Ya
= apabila kamu menunjukkan perbuatan sesuai pernyataan
Tidak = apabila kamu tidak menunjukkan perbuatan sesuai pernyataan.

Nama Peserta Didik: .


Kelas
: .
Tanggal Pengamatan
: ..
Materi Pokok
: ..

No
1
2
3
4
5
6
7
8

Sikap yang diamati


Saya masuk kelas tepat waktu
Saya mengumpulkan tugas tepat waktu
Saya memakai seragam sesuai tata tertib
Saya mengerjakan tugas yang diberikan
Saya tertib dalam mengikuti pembelajaran
Saya mengikuti praktikum sesuai dengan langkah yang
ditetapkan
Saya membawa buku tulis sesuai mata pelajaran
Saya membawa buku teks mata pelajaran
Jumlah

Melakukan
Ya
Tida
k
V
V
V
V
V
V

V
V
2

Petunjuk Penyekoran
Jawaban YA diberi skor 1, dan jawaban TIDAK diberi skor 0
Perhitungan skor akhir menggunakan rumus :

Skor diperoleh
x 4=skorakhir
Skoraksimal
Contoh :
Jawaban YA sebanyak 6, maka diperoleh nilai skor 6, dan skor maksimal 8
maka nilai akhir adalah :

6
x 4=3,00
8
Kriteria perolehan nilai sama dapat menggunakan seperti dalam pedoman
observasi.

Prakarya dan Kewirausahaan SMA | 139

Penilaian Antarpeserta Didik.


Lembar Penilaian Antarpeserta Didik
Sikap Disiplin

Daftar Cek

Petunjuk :
Lembaran ini diisi oleh peserta didik untuk menilai sikap sosial peserta
didik lain dalam kedisiplinan. Berilah tanda cek (v) pada kolom skor sesuai
sikap disiplin yang ditampilkan oleh peserta didik, dengan kriteria sebagai
berikut :
Ya
= apabila peserta didik menunjukkan perbuatan sesuai aspek
pengamatan
Tidak
= apabila peserta didik tidak menunjukkan perbuatan sesuai
aspek pengamatan.

Nama penilai
: Tidak diisi
Nama peserta didik yang dinilai : ...............
Kelas
: ...............
Mata pelajaran
: ...............

No

Sikap yang diamati

1
2
3
4
5
6

Masuk kelas tepat waktu


Mengumpulkan tugas tepat waktu
Memakai seragam sesuai tata tertib
Mengerjakan tugas yang diberikan
Tertib dalam mengikuti pembelajaran
Mengikuti praktikum sesuai dengan langkah yang
ditetapkan
Membawa buku tulis sesuai mata pelajaran
Membawa buku teks mata pelajaran
Jumlah

7
8

Melakukan
Ya
Tidak
V
V
V
V
V
V

V
V
2

Petunjuk Penskoran
Lihat petunjuk penskoran pada pedoman observasi sikap disiplin

Skala Penilaian (rating scale)

Skala penilaian akan digunakan dengan teknik sosiometri berbasis kelas.


Langkah penilaian antarpeserta didik diatur sebagai berikut:
Guru mata pelajaran menyiapkan instrumen penilaian skala penilaian
berupa skala penilaian (rating scale) sesuai dengan sikap yang akan
dinilai dari kompetensi inti spiritual dan sosial.

Prakarya dan Kewirausahaan SMA | 140

2
3

5
6

Guru mata pelajaran membagikan instrumen penilaian kepada setiap


peserta didik di setiap kelas.
Peserta didik menentukan nomor rangking kedudukan teman-temannya
dari urutan nomor 1 (satu) sampai nomor terakhir sesuai dengan jumlah
peserta didik di kelas bersangkutan, kecuali nama dirinya sendiri. Nomor
urut 1 (satu) adalah teman yang dianggap paling baik dalam bersikap
dan berperilaku tertentu dan nomor urut terakhir adalah yang dianggap
kurang baik.
Penyelenggaraan penilaian antarpeserta didik dilakukan oleh guru mata
pelajaran minimal satu kali dalam satu semester dengan jadwal yang
diatur oleh kepala sekolah sehingga tidak dilakukan serentak dalam satu
minggu.
Hasil penilaian sikap peserta didik diolah oleh guru dan dilaporkan
kepada wali kelas.
Wali kelas menggabungkan skor penilaian sikap dengan nilai yang
diperoleh dari penilaian observasi, penilaian diri, dan jurnal.

Prakarya dan Kewirausahaan SMA | 141

Contoh Instrumen:
DAFTAR CEK PENILAIAN ANTAR PESERTA DIDIK
Nama penilai
Nama peserta didik yang dinilai
Kelas
Mata pelajaran

: Tidak diisi
: ...............
: ...............
: ...............

Berilah tanda cek pada kolom pilihan berikut dengan


4 = selalu, apabila selalu melakukan sesuai pernyataan
3 = sering, apabila sering melakukan sesuai pernyataan dan
kadang-kadang tidak melakukan
2 = kadang-kadang, apabila kadang-kadang melakukan dan
sering tidak melakukan
1 = tidak pernah, apabila tidak pernah melakukan

No
1
2

3
4

Skor

Aspek Pengamatan
Tidak nyontek dalam mengerjakan
ujian/ulangan
Tidak melakukan plagiat
(mengambil/menyalin karya orang lain
tanpa menyebutkan sumber) dalam
mengerjakan setiap tugas
Mengemukakan perasaan terhadap
sesuatu apa adanya
Melaporkan data atau informasi apa
adanya
JUMLAH

v
v

v
v
14

Petunjuk penskoran :
Lihat petunjuk penskoran pedoman observasi sikap disiplin
d). Jurnal
1 Model Pertama
Petunjuk pengisian jurnal (diisi oleh guru):
a
b
c
d

e
f
g

Tulislah identitas peserta didik yang diamati


Tulislah tanggal pengamatan.
Tulislah aspek yang diamati oleh guru.
Ceritakan kejadian-kejadian yang dialami oleh Peserta didik baik
yang merupakan kekuatan Peserta didik maupun kelemahan Peserta
didik sesuai dengan pengamatan guru terkait dengan Kompetensi
Inti.
Tulislah dengan segera kejadian
Setiap kejadian per anak ditulis pada kartu yang berbeda.
Simpanlah kartu tersebut di dalam folder masing-masing Peserta
didik

Prakarya dan Kewirausahaan SMA | 142

Format:
Jurnal
Nama Peserta Didik

: .

Nomor peserta Didik

: .

Tanggal

: .

Aspek yang diamati


Kejadian

: .

: .

Petunjuk penskoran
Lihat petunjuk penskoran pedoman observasi sikap disiplin
2 Model Kedua
Petunjuk pengisian jurnal (diisi oleh guru):
a
b
c
d
e

f
g
h

Tulislah Aspek yang diamati


Tulislah identitas peserta didik yang diamati
Tulislah tanggal pengamatan.
Tulislah aspek yang diamati oleh guru.
Ceritakan kejadian-kejadian yang dialami oleh Peserta didik
baik yang merupakan kekuatan Peserta didik maupun
kelemahan Peserta didik sesuai dengan pengamatan guru
terkait dengan Kompetensi Inti.
Tulislah dengan segera kejadian yang diamati
Setiap kejadian per anak ditulis pada kartu yang berbeda.
Simpanlah kartu tersebut di dalam folder masing-masing Peserta didik

Contoh Format Jurnal


Jurnal
Nama Peserta Didik : ..
Aspek yang diamati: ..
No.

Hari/ Tanggal

Kejadian

Keterangan

Prakarya dan Kewirausahaan SMA | 143

PENILAIAN KETRAMPILAN

1 Pengertian Penilaian Pencapaian Kompetensi Keterampilan


Penilaian pencapaian kompetensi keterampilan merupakan penilaian yang
dilakukan terhadap peserta didik untuk menilaisejauh mana pencapaian
SKL, KI, dan KD khusus dalam dimensi keterampilan.
SKL
dimensi
keterampilan
untuk
satuan
pendidikan
tingkat
SMP/MTs/SMPLB/Paket B adalah lulusan memiliki kualifikasi kemampuan
pikir dan tindak yang efektif dan kreatif dalam ranah abstrak dan konkret
sesuai dengan yang dipelajari disekolah dan sumber lain sejenis
(Permendikbud 54 tahun 2013 tentang SKL).SKL ini merupakan tagihan
kompetensi minimal setelah peserta didik menempuh pendidikan selama
3 tahun atau lebih dan dinyatakan lulus.
2 Cakupan Penilaian Pencapaian Kompetensi Keterampilan
Cakupan penilaian dimensi keterampilan meliputi keterampilan peserta
didik yang dipelajari di sekolah dan sumber lain yang sama dalam sudut
pandang/teori. Keterampilan ini meliputi: keterampilan mencoba,
mengolah, menyaji, dan menalar. Dalam ranah konkret keterampilan ini
mencakup
aktivitas
menggunakan,
mengurai,
merangkai,
memodifikasi, dan membuat. Sedangkan dalam ranah abstrak,
keterampilan ini mencakup aktivitas menulis, membaca, menghitung,
menggambar, dan mengarang.
CONTOH PENILAIAN SEBAGAI BERIKUT:
1 Contoh Projek
Mata Pelajaran : Keterampilan Kerajinan
Nama Projek : Membuat laporan penanganan limbah tekstil yang
melimpah (Survey dan Browsing)
Alokasi Waktu : Satu Semester
Nama Siswa : ______________________
Kelas : XI/1
No
1.
2.

Aspek *
Perencanaan:
a. Persiapan
b. Rumusan Judul
Pelaksanaan
a. Sistematika Kegiatan
b. Keakuratan Informasi
c. Kuantitas Sumber Data
d. Analisis Data
e. Penarikan Kesimpulan

Skor (1 4)
3
3
3
4
3
4
4

Prakarya dan Kewirausahaan SMA | 144

No
3.

Aspek *
Laporan Proyek
a. Performans
b. Penguasaan
Total Skor

Skor (1 4)
4
4
32

Skor maksimum: 9x4=36

Penilaian
Nilai =

Jumlah Skor yang


Diperoleh
Skor Maksimum

X 100

Nilai: 32/36x100=88,9

PERINGKAT

NILAI

Amat Baik
( AB)

90 < AB
100

Baik (B)

80 < B 90

Cukup (C)

70 < C 80

Kurang (K)

70

Rubrik penilaian projek (Keterampilan)


Rubrik Penilaian Hasil Akhir Kemampuan Melaporkan Hasil Survey
dan browsing
No
1.

Aspek yang
diamati
Perencanaan
a Persiapan
b

2.

Rumusan Judul

Pelaksanaan
a Sistematika
Kegiatan
b Keakuratan
Informasi

Deskriptor

Ya

Tidak

Apakah Kegiatan sudah


direncanakan secara matang?
Apakah judul sudah
memunculkan ciri khas dari
sesuatu yang hendak
diinformasikan?
Apakah kegiatan sudah
direncanakan secara runtut?
Apakah sudah ada sasaran
sumber informasi, instrumen
mencari data

Prakarya dan Kewirausahaan SMA | 145

3.

Kualitas
Sumber Data
d Analisis Data
e Penarikan
kesimpulan
Laporan Proyek
a Performans
b

Penguasaan

Kelengkapan dan kedalaman


data
Penyajian dan intrerpretasi data
Kesimpulan berdasarkan
perolehan data
Kelengkapan laporan dan
penampilan
Penguasaan kegiatan

Prakarya dan Kewirausahaan SMA | 146

2 Contoh Portofolio
Teknik penilaian portofolio di dalam kelas memerlukan langkah-langkah
sebagai berikut:
a

Jelaskan kepada peserta didik bahwa penggunaan portofolio, tidak


hanya merupakan kumpulan hasil kerja peserta didik yang
digunakan oleh guru untuk penilaian, tetapi digunakan juga oleh
peserta didik sendiri. Dengan melihat portofolionya peserta didik
dapat mengetahui kemampuan, keterampilan, dan minatnya. Proses
ini tidak akan terjadi secara spontan, tetapi membutuhkan waktu
bagi peserta didik untuk belajar meyakini hasil penilaian mereka
sendiri.

Tentukan bersama peserta didik sampel-sampel portofolio apa saja


yang akan dibuat. Portofolio antara peserta didik yang satu dan yang
lain bisa sama bisa berbeda.

Kumpulkan dan simpanlah karya-karya tiap peserta didik dalam satu


map atau folder di rumah masing atau loker masing-masing di
sekolah.

Berilah tanggal pembuatan pada setiap bahan informasi


perkembangan peserta didik sehingga dapat terlihat perbedaan
kualitas dari waktu ke waktu.

Tentukan kriteria penilaian sampel portofolio dan bobotnya dengan


para peserta didik. Diskusikan cara penilaian kualitas karya para
peserta didik, sehingga disepakati estndar yang ditentkan. Dengan
demikian, peserta didik mengetahui harapan (standar) guru dan
berusaha mencapai standar tersebut.

Peserta didik diminta menilai karyanya secara berkesinambungan.


Guru dapat membimbing peserta didik, bagaimana cara menilai
dengan memberi keterangan tentang kelebihan dan kekurangan
karya tersebut, serta bagaimana cara memperbaikinya. Hal ini dapat
dilakukan pada saat membahas portofolio.

Setelah suatu karya dinilai dan nilainya belum memuaskan, maka


peserta didik diberi kesempatan untuk memperbaiki. Namun, antara
peserta didik dan guru perlu dibuat kontrak seperti perjanjian
mengenai jangka waktu penyelesaian.

Bila perlu, jadwalkan pertemuan untuk membahas portofolio. Jika


perlu, undang orang tua peserta didik dan diberi penjelasan tentang
maksud serta tujuan portofolio, sehingga orangtua dapat membantu
dan memotivasi anaknya.

Contoh Penilaian Portofolio


Kompetensi Dasar: Membuat olahan pangan dari bahan ikan dan
daging putih atau merah menjadi makanan siap saji.

Prakarya dan Kewirausahaan SMA | 147

Alokasi Waktu

: 1 Semester

Nama Siswa : _________________

Kelas : IX/1

Prakarya dan Kewirausahaan SMA | 148

Skor
(1 4)

No

Karya peserta didik

1.

Produk dan resep Membuat olahan pangan


dari bahan ikan
Produk dan resep Membuat olahan pangan
dari bahan daging putih atau merah
Produk dan resep makanan siap saji.
Dst
Total Skor

2.
3.
4.

Prestasi
T
BT

Ket.

T = tuntas
BT = Belum tuntas
1 Pelaksanaan penilaian kompetensi keterampilan
Penilaian kompetensi keterampilan dilakukan oleh pendidik dengan tehnik
penilaian praktik, penilaian projek, dan penilaian portofolio. Sedangkan
pelaksanaan penilaian keterampilan dapat dilakukan pada ujiansekolah.
Penilaian kompetensi
keterampilandilakukan oleh pendidik secara
berkelanjutan.
a Penilaian projek
Penilaianprojekdilakukanolehpendidikuntuktiapakhirbabatau
tema
pelajaran. Intensitas pelaksanaannya didasarkan pada tuntutan
KD.Berikut ini adalah beberapa langkah yang harus dilakukan dalam
melaksanakan penilaian proyek.
1 Menyampaikan rubrik penilaian
sebelum pelaksanaan penilaian
kepada peserta didik.
2 Memberikan pemahaman kepada peserta didik tentang kriteria
penilaian.
3 Menyampaikan tugas disampaikan kepada peserta didik.
4 Memberikan pemahaman yang sama kepada peserta didik tentang
tugas yang harus dikerjakan.
5 Melakukan penilaian selama perencanaan, pelaksanaan dan pelaporan
proyek.
6 Memonitor pengerjaan proyek peserta didik dan memberikan umpan
balik pada setiap tahapan pengerjaan proyek.
7 Membandingkan kinerja peserta didik dengan rubrik penilaian.
8 Memetakan kemampuan peserta didik terhadap pencapaian
kompetensi minimal.
9 Mencatat hasil penilaian.
10 Memberikan umpan balik terhadap laporan yang disusun peserta didik.
b Penilaian portofolio
Penilaian portofolio dilakukan minimal setiap akhir semester.Intensitas
pelaksanaan penilaian didasarkan pada tuntutan KD.Pelaksanaan
penilaian portofolio, harus memenuhi beberapa kriteria berikut.
1 Melaksanakan proses pembelajaran terkait tugas portofolio
dan
menilainya pada saatkegiatan tatap muka, tugas terstruktur atau tugas
mandiri tidak terstruktur, disesuaikandengan karakteristik mata
pelajaran dan tujuan kegiatan pembelajaran.

Prakarya dan Kewirausahaan SMA | 149

2
3
4
5

6
7
8
9
10
11

12
13

Melakukan penilaian portofolio berdasarkan kriteria penilaian yang


telah ditetapkan atau disepakati bersama dengan peserta didik.
Penilaian portofolio oleh peserta didikbersifat sebagai evaluasi diri.
Peserta didik mencatat hasil penilaian portofolionya untuk bahan
refleksi dirinya.
Mendokumentasikan hasil penilaian portofolio sesuai format yang telah
ditentukan
Memberi umpan balik terhadap karya peserta didik secara
berkesinambungan dengan cara memberi keterangan kelebihan dan
kekurangan karya tersebut, caramemperbaikinya dan diinformasikan
kepada peserta didik.
Memberi
identitas
(nama
dan
waktu
penyelesaian
tugas),
mengumpulkan danmenyimpan portofolio masing-masing dalam satu
map atau folder di rumah masing masing atau di loker sekolah.
Setelah suatu karya dinilai dan nilainya belum memuaskan, peserta
didik diberikesempatan untuk memperbaikinya.
Membuat kontrak atau perjanjian mengenai jangka waktu perbaikan
dan penyerahankarya hasil perbaikan kepada guru
Memamerkan dokumentasi kinerja dan atau hasil karya terbaik
portofolio dengan caramenempel di kelas
Mendokumentasikan dan menyimpan semua portofolio ke dalam map
yang telahdiberi identitas masing-masing peserta didik untuk bahan
laporan kepada sekolah danorang tua peserta didik
Mencantumkan tanggal pembuatan pada setiap bahan informasi
perkembangan pesertadidik sehingga dapat terlihat perbedaan kualitas
dari waktu ke waktu untuk bahanlaporan kepada sekolah dan atau
orang tua peserta didik .
Memberikan nilai akhir
masing-masing peserta didik disertai umpan balik

PENILAIAN PENGETAHUAN

1 Pengertian
Penilaian pencapaian kompetensi pengetahuan merupakan bagian dari
penilaian pendidikan. Dalam lampiran Peraturan Menteri Pendidikan dan
Kebudayaan (Permendikbud) Nomor 66 Tahun 2013 tentang Standar Penilaian
Pendidikan dijelaskan bahwa penilaian pendidikan merupakan proses
pengumpulan dan pengolahan informasi untuk mengukur pencapaian hasil
belajar peserta didik yang mencakup: penilaian otentik, penilaian diri,
penilaian berbasis portofolio, ulangan, ulangan harian, ulangan tengah
semester, ulangan akhir semester, ujian tingkat kompetensi, ujian mutu
tingkat kompetensi, ujian nasional, dan ujian sekolah/madrasah. Penilaian
hasil belajar peserta didik mencakup kompetensi sikap, pengetahuan, dan
keterampilan yang dilakukan secara berimbang sehingga dapat digunakan
untuk menentukan posisi relatif setiap peserta didik terhadap standar yang
telah ditetapkan.
Adapaun penilaian pengetahuan dapat diartikan sebagai penilain potensi
intelektual yang terdiri dari tahapan mengetahui, memahami, menerapkan,
Prakarya dan Kewirausahaan SMA | 150

menganalisis, mensintesis, dan mengevaluasi (Anderson & Krathwohl, 2001).


Seorang pendidik perlu melakukan penilaian untuk mengetahui pencapaian
kompetensi pengetahuan peserta didik. Penilaian terhadap pengetahuan
peserta didik dapat dilakukan melalui tes tulis, tes lisan, dan penugasan.
Kegiatan penilaian terhadap pengetahuan tersebut dapat juga digunakan
sebagai pemetaan kesulitan belajar peserta didik dan perbaikan proses
pembelajaran. Pedoman penilaian kompetensi pengetahuan ini dikembangkan
sebagai rujukan teknis bagi pendidik untuk melakukan penilaian sebagaimana
dikehendaki dalam Permendikbud Nomor 66 Tahun 2013.
2 Perumusan Indikator dan Contoh Indikator
Indikator pencapaian kompetensi pengetahuan dijabarkan dari Kompetensi
Dasar (KD) yang merupakan jabaran dari Kompetensi Inti (KI) di setiap mata
pelajaran. Penyusunan instrumen penilaian ditentukan oleh kata kerja
operasional yang ada di dalam KD dan indikator pencapaian kompetensi yang
dirumuskan. Kata kerja operasional pada indikator juga dapat digunakan untuk
penentuan item tes (pertanyaan/soal), seperti dicontohkan pada tabel berikut
(Morrison, et.al., 2011):
Tabel 1. Kata Kerja Operasional pada Indikator
Tujuan yang Diukur

Kemampuan memahami

Kata Kerja yang Biasa Digunakan


sebutkan
berilah label
cocokkanlah
berilah nama
buatlah urutan
apa
kapan
di manakah
berilah contoh
tirukanlah
pasangkanlah
buatlah penggolongan
gambarkan
buatlah ulasan
jelaskan
ekspresikan
kenalilah ciri
tunjukkan
temukan
buatlah laporan
kemukakan
buatlah tinjauan
pilihlah
ceritakan

Prakarya dan Kewirausahaan SMA | 151

Tujuan yang Diukur


Kemampuan menerapkan
pengetahuan (aplikasi)

Kata Kerja yang Biasa Digunakan


terapkan
pilihlah
demonstrasikan
peragakan
tuliskan penjelasan
buatlah penafsiran
tuliskan operasi
praktikkan
tulislah rancangan persiapan
buatlah jadwal
buatlah sketsa
buatlah pemecahan masalah
gunakanlah

Kemampuan menganalisis

Kemampuan mengevaluasi

Kemampuan merancang

tuliskan penilaianmu
buatlah suatu perhitungan
buatlah suatu pengelompokan
tentukan kategori yang dipakai
bandingkan
bedakan
buatlah suatu diagram
buatlah inventarisasi
periksalah
lakukan pengujian
buatlah suatu penilaian
tuliskan argumentasi atau alasan
jelaskan apa alasan memilih
buatlah suatu perbandingan
jelaskan alasan pembelaan
tuliskan prakiraan
ramalkan apa yang akan terjadi
bagaimanakah laju peristiwa
kumpulkan
susunlah
buatlah disain (rancangan)
rumuskan
buatlah usulan bagaimana
mengelola
aturlah
rencanakan
buatlah suatu persiapan
buatlah suatu usulan
tulislah ulasan

3 Pengembangan Indikator Pada Salah Satu KD Prakarya

Prakarya dan Kewirausahaan SMA | 152

1.

Prakarya

3.1 Memahami desain


pembuatan dan
pengemasan karya
bahan alam
berdasarkan konsep dan
prosedur berkarya
sesuai wilayah
setempat.

3.1.1 Menjelaskan konsep


desain kerajinan dari
bahan alam.
3.1.2 Mengidentifikasi
keragaman karya
kerajinan dari bahan
alam.

4 Contoh Instrumen Penilaian Tes Tertulis Prakarya

No.
1.

Mata
Pelajaran
Prakarya

Indikator
Pencapai
an
Kompeten
si
3.1.1
Menjelaska
n konsep
desain
kerajinan
dari bahan
alam.

3.1.1
Mengid
entifika
si
desain
produk
dan
penge
masan
karya
kerajin
an
tekstil

Teknik
Penilai
an

Bentuk
Instru
men

Tes tulis

Uraian

Contoh
Instrumen
Jelaskan desain
kerajinan dari
bahan alam!
Kunci:
Desain kerajinan
dari bahan alam
adalah desain
produk kerajinan
yang terbuat dari
bahan alam. Bahanbahan alam ini di
antaranya adalah
tanah liat, serat
alam, kayu, bambu,
kulit, logam, batu,
dan rotan.
Identifikasi desain
produk dan
pengemasan
kerajinan tekstil.
Kunci:
Jenis kerajinan
tekstil:
Tenunan, batik,
sulam (bordir), jahit
perca, jahit tindas
dan aplikasi, cetak
saring, makrame,
tapestri.
Pengemasan:
Bahan: kertas,
karton, daur ulang,
bahan alami,
plastik.

Prakarya dan Kewirausahaan SMA | 153

Teknik: lipat, kait,


lem.

Prakarya dan Kewirausahaan SMA | 154

CONTOH SOAL URAIAN


A Soal
1 Gambarkan rangkaian mainan dengan teknologi mekanik
2 Jelaskan cara kerja rangkaian mainan dengan teknologi mekanik
3 Berikan contoh 5 alat yang dipakai untuk membuat mainan dengan teknologi
mekanik
4 Berikan contoh 5 bahan yang dibutuhkan untuk membuat mainan dengan
teknologi mekanik
B Kunci Jawaban
1 Gambar rangkaian mainan dengan teknologi mekanik

M1

B
+
S1

S2

Keterangan: B : Baterai
M : dinamo DC
S1,S2, : Saklar micro (limit switch)
2

Cara kerja rangkaian:


Jika baterai terpasang
Posisi S1, S2 terhubung(on) dinamo DC berputar
Posisi S1 terhubung(on) dan S2 tidak terhubung(off) motor kiri berputar
dan motor kanan tidak berputar
Posisi S1 tidak terhubung(off) dan S2 terhubung(on) motor kanan
berputar dan motor kiri tidak berputar
S1, S2 menggunakan saklar jenis saklar micro(micro switch)
3 Alat yang dipergunakan untuk membuat mainan dengan teknologi
mekanik
Solder listrik
Tang kombinasi
Pemotong kuku
Timah(tenol)
Lem superglue/lakban
4 Bahan-bahan pembuatmainan dengan teknologi mekanik.
Motor DC
Saklar micro
Tempat baterai

Prakarya dan Kewirausahaan SMA | 155

Konektor
Kabel tunggal
Pedoman Penilaian:
A Kriteria Pensekoran:
1 Setiap butir soal memiliki rentang skor 1-5
2 Total skor apabila semua jawaban benar adalah 20
B Kriterian Penilaian:
a Perolehan Skor 1-5
b Perolehan Skor 6-10
c Perolehan Skor 11-15
d Perolehan Skor 16-20

;
;
;
;

nilai
nilai
nilai
nilai

=
=
=
=

1
2
3
4

Prakarya dan Kewirausahaan SMA | 156

LK 3.2
PERANCANGAN MODEL PEMBELAJARAN DAN CARA PENILAIANNYA
Kompetensi : Mampu merancang penerapan model pembelajaran dan cara
penilaiannya.
Tujuan Kegiatan :
Pada kegiatan ini diharapkan peserta mampu
merancang kegiatan pembelajaran dengan model Problem
Based Learning/ Discovery Learning/ Inquiry Learning Project
Based Learningdan cara penilaiannya.
Langkah Kegiatan

Untuk fasilitator
1
2
3

Mintalah peserta untuk mengkaji teks tentang model model pembelajaran


dan cara penilaiannnya
Mintalah peserta menentukan topik/ materi yang sesuai dengan masingmasing model
Mintalah peserta untuk mengisi LK perancangan kegiatan pembelajaran

Untuk Peserta
1. Kerjakan secara berpasangan , cermati lembar kerja perancangan model
pembelajaran dan cara penilaiannya
2. Pilihlah satu subtopik/submateri/subtema untuk satu kali tatap muka yang
sesuai salah satu model
3. Isilah Lembar Kerja perancangan model pembelajaran dan cara
penilaiannya sesuai dengan model yang Anda pilih
4. Presentasikan hasil rancangan Anda
5. Perbaiki rancangan jika ada saran atau usulan perubahan
Catatan: Pada lembar kerja ini ada dua format model pembelajaran yaitu model
Problem Based Learning dan Discovery Learning jika Anda merancang model
Lainnya silahkan sesuai sintak model yang sesuai.

Prakarya dan Kewirausahaan SMA | 157

FORMAT
Model

PERANCANGAN MODEL PEMBELAJARAN DAN CARA


PENILAINNYA

Discovery Learning

Kompetensi Dasar

Topik

Sub Topik
Tujuan
Alokasi Waktu

:
:
:

TAHAPPEMBELAJARAN
7 Stimulation
(simullasi/Pemberian
rangsangan)
8 Problem statemen
(pertanyaan/identifikas
i masalah)
9 Data collection
(pengumpulandata)
10 Data processing
(pengolahan Data)
11 Verification
(pembuktian)
12 Generalization
(menarik
kesimpulan/generalisas
i)

3. ....
4 ..
2.
..

1x TM
KEGIATAN PEMBELAJARAN

Penilaian Pembelajaran
1. Penilaian Pengetahuan
Indikator

Instrumen

2. Penilaian Keterampilan
Indikator

Instrumen

3. Penilaian Sikap
Indikator

Instrumen

Prakarya dan Kewirausahaan SMA | 158

Model Pembelajaran Problem Based Learning


Kompetensi Dasar
Topik
Sub Topik
Tujuan
Alokasi Waktu

: 3..
4..
2..
:
:
:
: 1x TM

FASE-FASE
Fase 1
Orientasi peserta didik kepada
masalah
Fase 2
Mengorganisasikan peserta didik
Fase 3
Membimbing penyelidikan individu
dan kelompok
Fase 4
Mengembangkan dan menyajikan
hasil karya
Fase 5
Menganalisa dan mengevaluasi
proses pemecahan masalah

KEGIATAN PEMBELAJARAN
.............................................

Penilaian Pembelajaran
1. Penilaian Pengetahuan
Indikator

Instrumen

2. Penilaian Keterampilan
Indikator

Instrumen

3. Penilaian Sikap
Indikator

Instrumen

Prakarya dan Kewirausahaan SMA | 159

RPERANCANGAN PENERAPAN PENDEKATAN SAINTIFIK DAN MODEL 3.1/3.2


PEMBELAJARAN

Rubrik
perancangan penerapan saintifik dan perancangan model
pembelajarandigunakan fasilitator untuk menilai hasil rancangan peserta
pelatihan dalam merancang contoh penerapan pendekatan saintifik dan contoh
rancangan model pembelajaran satu topik prakarya .
Langkah-langkah penilaian hasil analisis
1. Cermati tugas yang diberikan kepada peserta pelatihan pada LK -3.1 dan LK3.2
2. Berikan nilai pada rancangan sesuai dengan penilaian Anda terhadap hasil
rancangan
Penilaian LK- 3.1
PERINGK
AT
Amat
Baik
( AB)

NILAI
90 < AB
100

Baik (B)

80 < B 90

Cukup
(C)
Kurang
(K)

70 < C
80
70

KRITERIA
7

Identitas: topik, sub topik, KD dan tujuan


pembelajaran dan alokasi waktu lengkap dan
benar
8 Kegiatan mengamati,menanya, mengumpulkan
informasi, mengasosiasikan dan
mengkomunikasikansesuai dengan topik/sub
topik, KD, tujuan dan alokasi waktu
9 Kegiatan mengamati,menanya, mengumpulkan
informasi, mengasosiasikan dan
mengkomunikasikan lengkap, sistematis dan
logis atau benar
Ada 2 aspek sesuai dengan kriteria, 1 aspek kurang
sesuai
Ada 1 aspek sesuai dengan kriteria, 2 aspek kurang
sesuai
Ketiga aspek kurang sesuai

Penilaian LK- 3.2


PERINGK
AT
Amat
Baik

NILAI
90 < AB
100

KRITERIA
7

Identitas: topik, sub topik, KD dan tujuan


pembelajaran dan alokasi waktu lengkap dan
Prakarya dan Kewirausahaan SMA | 160

( AB)

benar
Kegiatan pada tahapan model pembelajaran
sesuai dengan topik/sub topik, KD, tujuan dan
alokasi waktu
9 Kegiatan pada tahapan model pembelajaran
lengkap, sistematis dan logis ( sesuai dengan
sintak atau tahapan pembelajaran)
80 < B 90 Ada 2 aspek sesuai dengan kriteria, 1 aspek kurang
sesuai
70 < C
Ada 1 aspek sesuai dengan kriteria, 2 aspek kurang
80
sesuai
70
Ketiga aspek kurang sesuai
8

Baik (B)
Cukup
(C)
Kurang
(K)

HO-3.3
PELAPORAN HASIL PENILAIAN PEMBELAJARAN DALAM RAPOR
Penilaian hasil belajar peserta didik mencakup kompetensi sikap, pengetahuan,
dan keterampilan yang dilakukan secara berimbang sehingga dapat digunakan
untuk menentukan posisi relatif setiap peserta didik terhadap standar yang
telah ditetapkan. Teknik dan instrumen yang digunakan untuk penilaian
kompetensi sikap, pengetahuan, dan keterampilan digambarkan sebagai
berikut.
Pendidik melakukan penilaian proses dan hasil belajar peserta didik pada setiap
topik seluruh KD. Hasil penilaian oleh pendidik setiap semester perlu diolah
untuk dimasukkan ke dalam buku laporan hasil belajar (rapor). Nilai rapor
merupakan gambaran pencapaian kemampuan peserta didik dalam satu
semester. Nilai sikap, pengetahuan dan keterampilan dalam rapor diperoleh dari
berbagai jenis penilaian dengan teknik dan perhitungan yang telah dirumuskan
seperti yang tertera pada dokumen Model Penilaian Hasil Belajar dan Laporan
Pencapaian Kompetensi Peserta Didik SMA yang diterbitkanPemerintah
Prosedur Penilaian meliputi kegiatan-kegiatan sebagai berikut.
Persiapan

Pelaksanaan

Pengolahan dan Tindak lanjut

Pelaporan

Kegiatan-kegiatan pada prosedur penilaian di atas, sama dengan yang biasa


dilakukan para guru. Semua kegiatan pada tahap ini dapat Anda baca pada
dokumen Penilaian Hasil Belajar SMA, 2013 dari Direktorat Pembinaan SMA,
Ditjen Pendidikan Menengah.
Ada beberapa perubahan yang mendasar pada penilaian yaitu pada Pelaporan.
Diantaranya adalah:
2

Penilaian rapor untuk pengetahuanmenggunakan penilaian kuantitatif dengan


skala 1 4 (kelipatan 0,33), dengan 2 (dua) desimal dan diberi predikat
sebagai berikut:

Prakarya dan Kewirausahaan SMA | 161

A : 3,67 4.00
C+ : 2,01 - 2,33
A- : 3,34 - 3,66
C
: 1,67 - 2,00
B+ : 3,01 - 3,33
C: 1,34 - 1,66
B
: 2,67 - 3,00
D+ : 1,01 - 1,33
B- : 2,34 - 2,66
D
: 1,00
Penghitungan Nilai Pengetahuan adalah dengan cara:
Menggunakan skala nilai 0 sd 100
Contoh: Perhitungan nilai rapor pengetahuan seorang peserta didikpada
mata pelajaran Prakarya
NH
= 80
UTS
= 75
UAS
= 85
Nilai Rapor
= 80+75+85 : 3 = 240: 3
Nilai Rapor
= 80
Nilai Konversi = (80 :100) x 4 = 3.20 = B+
Yang ditulis pada rapor adalah nilai koversi (3.20) dan predikatnya (B+).
3

Penilaian Keterampilan
Pengolahan Nilai Rapor untuk Keterampilanmenggunakan penilaian kuantitatif
dengan skala 1 - 4 (kelipatan 0,33), dengan 2 (dua) desimal dan diberi
predikat sebagai berikut:

A
AB+
B
B-

: 3,67 4.00
: 3,34 - 3,66
: 3,01 - 3,33
: 2,67 - 3,00
: 2,34 - 2,66

C+ : 2,01 - 2,33
C
: 1,67 - 2,00
C: 1,34 - 1,66
D+ : 1,01 - 1,33
: 1,00

Penghitungan Nilai Keterampilan adalah dengan cara:


Menggunakan skala nilai 0 sd 100.
Contoh : Perhitungan nilai rapor keterampilan seorang peserta didik pada mata
pelajaran Prakarya
Nilai
Nilai
Nilai
Nilai
Nilai

Praktik =
Projek =
Portofolio
Rapor =
Rapor =

Nilai Konversi
4

80
75
=
80
80+75+80 : 3 = 235 : 3
78.33
=

(78.33/100) x 4 = 3,13 = B+

Penilaian Sikap
Penilaian Sikap dalam mata pelajaran diperoleh dari hasil penilaian observasi
(Penilaian Proses), penilaian diri sendiri, penilaian antarteman, dan jurnal
catatan guru.
Untuk penilaian Sikap Spiritual dan Sosial (KI-1 dan KI-2) menggunakan nilai
Kualitatif sebagai berikut:

Prakarya dan Kewirausahaan SMA | 162

SB
B = Baik
C = Cukup

= Sangat Baik
= 70 - 79
= 60 - 69

K = Kurang

= < 60

80 - 100

Contoh: Perhitungan nilai rapor sikap seorang peserta didik pada mata
pelajaranPrakarya
Nilai
Nilai
Nilai
Nilai
Nilai
Nilai

Observasi =
diri sendiri =
antar teman
Jurnal
=
Rapor
=
Rapor
=

Predikat
5

85
75
=
80
75
85+75+80+75 : 4 = 315 : 4
79

= Baik

Pada rapor ada deskripsi dari setiap capaian kompetensi sikap, pengetahuan
dan keterampilan. Guru diharapkan membuat deskripsi dari capaian
kompetensi berdasarkan data capaian peserta didik sesuai dengan hasil
penilaian setiap KD pada semester tersebut.
Untuk memahami lebih lanjut silahkan Anda menyimak dokumen Penilaian
Hasil Belajar SMA, 2013 dari Direktorat Pembinaan SMA, Ditjen Pendidikan
Menengah.

Prakarya dan Kewirausahaan SMA | 163

LK- 3.3
PENGOLAHAN DAN PELAPORAN NILAI MATA PELAJARAN PRAKARYA
PETUNJUK KEGIATAN
Kompetensi :

Melaporkani hasil penilaian proses dan hasil belajar ke dalam


laporan hasil belajar.

Tujuan Kegiatan :
Melalui kegiatan ini, peserta mampu mengolah hasil
penilaian proses dan hasil belajar ke dalam laporan hasil belajar.
Langkah Kegiatan:
1
2
3
4
5

Pelajari prosedur pengolahan nilai rapor dan format rapor pada dokumen
Penilaian Hasil Belajar SMA
Rancanglah contoh nilai proses dan hasil belajar seorang peserta didik yang
meliputi penilaian sikap, pengetahuan dan keterampilan untuk mata
pelajaran prakarya selama satu semester
Olah masing-masing nilai menjadi nilai rapor dan predikatnya
Buatlah deskripsi untuk masing-masing capaian kompetensi
Masukkan kedalam format rapor

Prakarya dan Kewirausahaan SMA | 164

R-3.3
RUBRIK PENGOLAHAN NILAI PRAKARYA UNTUK RAPOR
Rubrik pengolahan nilai prakarya untuk rapor digunakan fasilitator untuk menilai
hasil rancangan peserta pelatihan dalam pengolahan nilai rapor.
Langkah-langkah penilaian hasil analisis
1
2

Cermati tugas yang diberikan kepada peserta pelatihan pada LK -3.3


Berikan nilai pada rancangan pengolahan penilaian sikap, pengetahuan dan
keterampilan sesuai dengan penilaian Anda terhadap hasil rancangan nilai
rapor yang dibuat peserta pelatihan
PERINGK
AT

NILAI

Amat
Baik
( AB)

90 < AB
100

Baik (B)

80 < B 90

Cukup
(C)

70 < C
80

Kurang
(K)

70

KRITERIA
Hasil rancangan pengolahan penilaian sikap,
pengetahuan dan keterampilan tepat, deskripsi
capaian kompetensi tiga macam penilaian sesuai
dengan data nilai
Hasil rancangan pengolahan penilaian sikap,
pengetahuan dan keterampilan tepat,dua deskripsi
capaian kompetensi sesuai dengan data nilai
Hasil rancangan pengolahan dua macam penilaian
tepat, dua deskripsi capaian kompetensi sesuai
dengan data nilai
Hasil rancangan pengolahan dua macam penilaian
tepat,satu deskripsi capaian kompetensi sesuai
dengan data nilai

Prakarya dan Kewirausahaan SMA | 165

PELAPORAN HASIL PENILAIAN PEMBELAJARAN


LampiranKeputusanDirjenDikmen
No: 717/D/Kep/2013

LAPORAN
CAPAIANKOMPETENSIPESERTADIDIK
SEKOLAHMENENGAHATAS
(SMA)

NamaPeserta Didik
..
NISN:..

Prakarya dan Kewirausahaan SMA | 166

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DANKEBUDAYAAN


REPUBLIKINDONESIA

Prakarya dan Kewirausahaan SMA | 167

LAPORAN
CAPAIANKOMPETENSIPESERTADIDIK
SEKOLAHMENENGAHATAS
(SMA)

NamaSekolah

_________________________________

NPSN/NSS

_________________________________

AlamatSekolah

_________________________________
_________________________________
KodePos_________Telp.________________

Kelurahan

___________________________________

Kecamatan

___________________________________

Kabupaten/Kota

___________________________________

Provinsi

___________________________________

Website

__________________________________

E-mail

____________________________________

Prakarya dan Kewirausahaan SMA | 168

CARAPENGISIANLAPORANCAPAIAN KOMPETENSI
PESERTADIDIKSMA
1. Nama
pesertadidikdihalamanjudul,datasekolahdilembar1,dandatapesertadidikdil
embar2 diisilengkap.
2. Lembar2 yangberisidata pesertadidik,
dilengkapipasfotopesertadidikterbaruberukuran3x4.
3. PengisianLembar CAPAIANKOMPETENSI
a.Identitassekolahdanidentitaspesertadidikdiisilengkap.
b.Pada kolom Pengetahuan dan Keterampilan diisi perolehan nilai dari
setiap
guru
mata
pelajaranyangberupaangka(berdasarkan
perhitunganskala1s.d4)danKodeHuruf (predikat).
PeniilaianA,B, C,danDsebagaiberikut:
Predik
Indikator
at
A
Menguasaiseluruhkompetensidengankualitasmelebihiyang
diharapkan
Menguasaiseluruhkompetensipadatingkatkriteriamin
B
imumyang dipersyaratkan
Menguasaisebagianbesarkompetensi,tetapiadasatuatau
C
duakompetensi pentingyangbelum dikuasai
D
Tidakkompeten
c. Kolom SikapSpiritualdanSosial(KI-1danKI2)dalamMapeldiisidengannilaikualitatif:Sangat
Baik(SB),Baik(B),Cukup(C),danKurang(K)menggunakanindikatorsebagaib
erikut.
Predika
Indikat
t
or
SB
Sudahkonsisten(selaluberperilaku)sesuai yang diharapkan
B
Mulaikonsisten(seringberperilaku)sesuai yang diharapkan
C
K

Belumkonsisten(kadangkadangberperilaku)sesuaiyangdiharapkan
Tidakkonsisten(tidakpernahberperilaku)sesuai yang
diharapkan

d.KolomSikap
SpiritualdanSosial(KI-1danKI-2)
antarmapeldiisiolehwalikelasdengan
deskripsikesimpulan
darisikappesertadidiksecarakeseluruhan.
Kesimpulantersebut
diperolehmelaluirapatwalikelasbersamadengansemuaguru
matapelajaran.
e.KelompokC(Peminatan)
Nomor14diisimatapelajaran
yangsesuai
dengankelompokpeminatanyangdipilihpeserta
didik.Nomor5
6diisimatapelajaranlintasminatdan/ataupendalamansesuaidenganpiliha
n pesertadidik.

f.Ekstra
kurikulerdiisidengan
kualifikasiSangatmemuaskan
atauMemuaskan disertai penjelasanmengenai prestasidankeikutsertaan
dalamberbagaikegiatanyangdilakukan pesertadidikpadaekstrakurikuler
wajibdanpilihan.Penjelasaninidiperolehdariguru
pembina/pelatihekstrakurikuler.

g.Kolomketidakhadiran
diisirekapitulasiketidakhadiranpesertadidik(sakit,izin,dantanpa
keterangan)dariwalikelas.
h. Diisikannamakota dantanggal,bulan, sertatahunditerbitkannyarapor.
i. Dilengkapidengantandatangandannamawalikelas,sertaNIP (jikaada).
j.
Namadantandatanganorangtua/waliharusdiisisetelahorangtua/walipeser
tadidikmenerima laporancapaiankompetensi(rapor)putera/puterinya.
4. LembarDESKRIPSIKOMPETENSI
a. Diisiidentitassekolahdanpesertadidik.
b.
Kolomcatatanuntukkompetensipengetahuan
diisidengancapaianKDdariKI-3(yang
menonjol)
danKDyang
perluditingkatkanpadasetiapmatapelajaran.
c. Kolom catatanuntuk kompetensi keterampilandiisi dengancapaianKD
dari KI-4 (yang
menonjol) danKD yang perluditingkatkanpadasetiapmatapelajaran.
d.
Kolomcatatanuntukkompetensisikapspiritualdansikapsosialdiisidengancapa
ianKDdari
KI-1danKI-2(yangmenonjol)danKDyangperlu
ditingkatkanpadasetiapmatapelajaran.
e. Diisikannamakota dantanggal,bulan,
sertatahunditerbitkannyarapor.
f. Dilengkapidengantandatangandannamawalikelas,sertaNIP (jikaada).
g. Nama dan tanda tangan orangtua/wali harus diisi setelah orangtua/wali
peserta didik menerimalaporancapaiankompetensi putera/puterinya.
h.
UntukkelasXsemester2(dua)padakotakKeputusan,
jikapesertadidiknaikkelas,setelah
katanaikkekelasdiisiXI(sebelas)dandicoretkatatinggaldikelas.Atausebali
knya,jika
pesertadidiktidaknaikkelas,
kata
naikkekelasdicoret,dansetelahkatatinggal
di
kelasdiisi
X(sepuluh).Selanjutnyadiisikannamakotadantanggal,bulan,sertatahund
iterbitkannya
rapor,dilengkapi
tandatangankepalasekolahdanNIP(jikaada),sertadibubuhistempel
sekolah.
i.
Kriteria kenaikan kelas ditentukan oleh pihak sekolah berdasarkan
karakteristik sekolah masing-masing.
Contoh:
Pesertadidikdinyatakannaikkelasapabilamemenuhipersyaratansebagaib
erikut:
1) Menyelesaikan seluruhprogrampembelajarandalam
duasemesterpadatahunpelajaran yangdiikuti.
2) Tidakterdapat3matapelajaranataulebih, pada
kompetensipengetahuan,keterampilan,
dan/atausikapyangbelumtuntas/belumbaikpadasemesterkedua.
3)
Ketidakhadiranpesertadidiktanpaketeranganmaksimal15%darijumlahha
riefektif.
5.
Keteranganpindahsekolah(Keluar)diisisebag
aiberikut. a. Namapesertadidikdiisilengkap.
b. Tanggalditetapkannyakeluardarisekolah.

c.
Kelasyangditinggalkanpadasaatkeluardaris
ekolah. d. Alasankeluardarisekolah.
e. Namakota,tanggal,bulan,
dantahunkeluarsekolah.Tandatangandannamakepalasekolah
yangditinggalkan,NIP(jikaada),dandibubuhistempelsekolah.
f.
Pengesahankepindahankeluarsekolahdikuatkandengantandatanga
ndannama orang tua/wali pesertadidik.
6.
Keteranganpindahsekolah(Masuk)diisiseba
gaiberikut.
a. Namapesertadidikdiisilengkap.
b.
Nomor1,2,dan3diisiidentitaspesertadidik(nama,nomorinduk,dannamasekola
hasal)
denganlengkap.
c.
Nomor4Masuk
disekolahinidiisisekolahyangbaru.Tanggaldiisimulai(pertamakali)peserta
didikditerimadisekolahyangbaru.Dikelasdiisikelaspesertadidikditerimadis
ekolahyang
baru.Tahunpelajarandiisitahunpelajaranyangsedangberjalanpadawaktup
esertadidikdi terimadi sekolahyang baru.
d.
Namakotatempatsekolahyangbaru,tanggal,bulan,dantahunditerimadisekola
hyangbaru.
Tandatangandannamakepalasekolah,NIP(jikaada)dandibubuhistempelsek
olah.
7. Catatanprestasiyang pernahdicapai
diisisebagaiberikut.
a.Identitaspesertadidik(Nama,namasekolah,
NISN).
b.Catatanprestasiyangmenonjolbaikpadabidangakademikmaupunnonakademikyangbelum pernahdilaporkan.

CONTOHPENGISIAN
NamaSekolah
Alamat
1(Satu)

:SMACipete
Kelas
:KebayoranBaru
JakartaSelatan
TahunPelajaran

Nama
PesertaDidik

:X
Semester :
:2013-2014

:GilangPermata

NomorInduk/NISN :9970465357
CAPAIANKOMPETENSI
Pe

MATAPELAJARAN

KelompokA(Wajib)
1

PendidikanAgamadanBudiPekerti
Namaguru:AchmadSyukur,S,Ag

4.00

PendidikanPancasiladan
Kewarganegaraan
Namaguru: Drs.Widodo

3.67

BahasaIndonesia
Namaguru:Indrawati,S.Pd,

4.00

Matematika
Namaguru:Irawan,MPd

3.67

SejarahIndonesia
Namaguru:Ana Rosida,S.Pd,MM

3.00

BahasaInggris

3.67

KelompokB(Wajib)
1

SeniBudaya
Namaguru:Alia,S.Pd

3.33

PendidikanJasmani,OlahRaga,dan
Kesehatan
Namaguru:IndraS,MPd

3.33

PrakaryadanKewirausahaan
Namaguru: Drs.Rizki

2.67

KelompokC(Peminatan)
1

Matematika
Namaguru:Irawan,MPd

3.67

Biologi
Namaguru: Herlina, SPd

3.33

Fisika
Namaguru: Hermanto,MPd

4.00

4
5
6

Kimia
Namaguru:TutiS, MPd
Ekonomi
Namaguru: Ridwan,S.Pd
BahasaMandarin
Namaguru: Rosita,MPd

3.67
3.00
3.67

EkstraKurikuler
1. Praja
MudaKarana(Pramuka)
2.
PalangMerahRemaja(PMR)

Sakit
Izin
Tanpa
Keterangan

Keikutsertaandalamkegiatan
Memuaskan.AktifdalamPerkemahanWirakaryad
an
RaimunaCabang JakartaSelatan
Sangatmemuaskan.MengikutilombalombaPMR,aktif
dalamkegiatanbulandanaPMI

Ketidakhadiran
: 1 hari
: ---hari
: --- hari

DESKRIPSI
No.

MataPelajara
Kompetensi
Catatan
n
KelompokA(Wajib)
1. PendidikanAgamad Pengetahuan
Baik,sudahmemahami seluruh
an
kompetensi,terutamasangatbaik
BudiPekerti
dalam
memahamimaknamujahadahannafs.
Terus
berlatihagarlebihbaikdalam
Keterampilan
Sudahterampildalamhafalanseb
agian
besarsuratsuratyangditentukan,namun
masihperlubanyakberlatihdalamha
SikapSpiritualdanS Sudahbaikmengamalkanagamayan
osial
g
dianutnya,konsistenmenunjukkans
ikap
jujur
KelompokB(Wajib)
1. ...............
2. PendidikanJasmani Pengetahuan
Sudahmemahamisebagianbesarko
,
nsep
Olahraga
keterampilan, kecuali
danKesehatan
peranaktivitasfisikdalam
pencegahanpenyakitdanpengur
angan
biayaperawatankesehatan.
Perlulebih
tekundalammemahami
Keterampilan
Sudahmenguasaiketerampilan
permainandanatletik,terutama
mempraktikkanteknikdasaratleti
k(jalan
cepat,lari,lompatdanlempar)deng
an menekankangerak dasar
fundamentalnya.Dapat

No.

MataPelajara
n

Kompetensi

Catatan

SikapSpiritualdanS Sudahmenunjukkankesadaran
osial
mewujudkanrasasyukur.Sudah
menunjukkanusahamaksimaldala
m setiapaktivitas
gerakjasmani,sportif
dalambermain,namunmasihperlu
peningkatandalammenghargai

No.

MataPelajara
Kompetensi
Catatan
n
KelompokC(Peminatan)
1 Matematika
....
....
2 Biologi
Pengetahuan
Sudahmemahamiberbagaitingka
t keanekaragamanhayati,namunkurang
memahamidampakperubahan
lingkunganterhadapkehidupan.
Perlu
melakukanpengamatanlingkunga
Keterampilan
Sudahmemilikikompetensiketeram
pilan
ilmiahdalammemecahkanpermasa
lahan
biologi,namunkurangmemperhati
kan
aspekkeselamatankerja.Perlulebi
SikapSpiritualdanS Sudahmenunjukkankepedulianterh
osial
adap
masalahlingkunganhidup
danberperilaku
ilmiah(tekun,teliti,jujur
menyajikandata
danfakta),namunkurangpercaya
3
Fisika
....
....
4
Kimia
....
....
5
Ekonomi
Pengetahuan
Sudahmemilikikompetensimenga
nalisis
danmengatasipermasalahaneko
nomi,
namunkurangmemahamikonsep
Keterampilan
Sudahterampilmelakukan
penelitiantentangpasardan
terbentuknyahargapasardala
m
perekonomian,namunkurang
terampilmenerapkankonsep
manajemen. Perluberlatih
menerapkankonsepmanajem
SikapSpiritualdanS Sudahmenunjukkanpengamalanag
osial
ama
dalammemanfaatkanproduk bank.
Sudahkonsistenberperilakujuj
ur,
6
BahasaMandarin ....
....

CATATANPRESTASIYANGPERNAHDICAPAI

NamaPesertaDidik :

GilangPermata

NamaSekolah

SMACipete, KebayoranBaru,JakartaSelatan.

NomorInduk/NISN

9970465357

No.

Prestasiyangpernahdicapai

MendapatmedaliperakdalamOlimpiadeSainNasional(OSN)SMPtingk
atNasional tahun2011.

Finalis dalam ajang pencarian bakat yang diselenggarakan oleh


sebuah televisi swastatahun2012.

MeraihjuaraII(tim)lombahalangrintangPMRtingkatprovinsiDKIJakart
atahun

LAPORAN
PENCAPAIAN KOMPETENSI PESERTA DIDIK
SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN
(SMK)

Nama Peserta Didik

LAPORAN
PENCAPAIAN KOMPETENSI PESERTA DIDIK
SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN
(SMK)
Nama Sekolah
NISN/NSS
Alamat Sekolah

:
:
:

_________________________________
_________________________________
_________________________________

Kelurahan
Kecamatan
Kabupaten/Kota
Provinsi
Website
E-mail

_________________________________
Kode Pos _________Telp.___________
: ___________________________________
: ___________________________________
: ___________________________________
: ___________________________________
: ___________________________________
: ___________________________________
CARA PENGISIAN RAPOR SMK

Nama peserta didik di halaman judul, data Satuan Pendidikan di lembar 1,


dan data peserta didik di lembar 2 diisi dengan lengkap.
2 Lembar 2 yang berisi data peserta didik, dilengkapi dengan pas foto
peserta didik terbaru berukuran 3 x 4.
3 Lembar CAPAIAN kompetensi semester 1 diisi dengan:
a Identitas Satuan Pendidikan dan identitas peserta didik.
b Pada kolom Pengetahuan dan Keterampilan diisi dengan perolehan
nilai dari tiap guru mata pelajaran yang berupa angka (berdasarkan
perhitungan skala 1 s.d 4) dan Kode Huruf (predikat).

Hasil penilaian yang dilakukan oleh guru (dengan nilai s.d 100)
dikonversikan untuk mendapatkan angka rapor 1 4, dengan
perhitungan konversi nilai sebagai berikut:
HASIL
INTERVAL
PREDIKAT
KONVERSI
96 100
4.00
A
91 95
3.67
A8690
3.33
B+
81 85
3.00
B
7580
2.67
B70 74
2.33
C+
65 69
2.00
C
6064
1.67
C55 59
1.33
D+
<54
1.00
D

Kolom Sikap Spiritual dan Sosial (KI-1 dan KI-2), dalam kolom Mapel
diisi dengan menggunakan nilai kualitatif:Sangat Baik (SB), Baik (B),
Cukup (C), dan Kurang (K).
Kolom Sikap Spiritual dan Sosial (KI-1 dan KI-2) antarmapel diisi oleh
wali kelas dengan deskripsi kesimpulan dari sikap peserta didik secara
keseluruhan. Kesimpulan tersebut diperoleh melalui rapat bersama
dengan guru mata pelajaran.
Kolom peminatan diisi Peminatan Matematika dan Ilmu-ilmu Alam,
atau Peminatan Ilmu-ilmu Sosial, atau Peminatan Ilmu Bahasa dan
Budaya.
Nomor 1 4 diisi mata pelajaran yang sesuai dengan kelompok
peminatan yang dipilih. Nomor 5 6 diisi mata pelajaran lintas minat
atau pendalaman.

CONTOH PENGISIAN
Nama Sekolah
: SMK Pakubuwono
Kelas
: X
Alamat
: Kebayoran Baru
Semester
: 1
(Satu)
Jakarta Selatan
Nama
: Budi
Tahun Pelajaran :
2013-2014
Nomor Induk/NISN
: 000085
CAPAIAN
Pengetahuan
(KI-3)
No
.

Mapel

Keterampil
an
(KI-4)

Sikap Sosial
dan Spiritual

Antar
Predika AngkPredik Dalam
Angka
mape
t
a
at
Mapel
l
SB/ B/
1-4
1-4
C/ K

Kelompok A (Wajib)
1
2
3
4
5
6

Pendidikan Agama dan


Budi Pekerti
(Nama guruPancasila
: Achmaddan
Pendidikan
Kewarganegaraan
Nama guru: Drs. Widodo
Bahasa Indonesia
Nama guru: Indrawati,
S.Pd,
Matematika
Nama guru: Irawan, MPd
Sejarah Indonesia
Nama guru: Ana Rosida,
S.Pd, MM
Bahasa Inggris
Nama guru: Safrida, S.Pd

4.00

3.67

A-

SB

3.67

A-

3.33

B+

4.00

4.00

SB

3.67

A-

3.00

3.00

3.33

B+

3.67

A-

3.67

A-

SB

3.00

Kelompok B (Wajib)
1

Seni Budaya
Nama guru: Alia, S.Pd

Pendidikan Jasmani, Olah


2 Raga, dan Kesehatan
Nama guru: Indra S, MPd
Prakarya dan
3 Kewirausahaan
Nama guru: Drs. Rizki
Kelompok C: Teknik mesin
I

Dasar Bidang Keahlian

Fisika
Nama guru: Tuti, MPd

3.33

B+

4.00

2.67

B-

2.33

C+

3.67

A-

3.00

4.00

SB

Pengetahuan
(KI-3)
No
.

Mapel

Angka
1-4

2
3

Kimia
Nama guru: Putri, SPd
Gambar Teknik
Nama guru: Leonardo, MPd

II

Dasar Program Keahlian

Teknologi Dasar Mesin


Nama guru: Herman, MPd
Pekerjaan Dasar Teknik
Mesin
Nama guru: Ridwan, S.Pd
Teknik Listrik Dasar Mesin
Nama guru: Mansur, MPd

2
3

Keterampil
an
(KI-4)

Sikap Sosial
dan Spiritual

Antar
Predika AngkPredik Dalam
mape
t
a
at
Mapel
l
SB/ B/
1-4
C/ K

3.33

B+

2.67

B-

4.00

3.33

B+

SB

3.67

A-

3.33

B+

3.00

3.00

3.67

A-

4.00

SB

3.33

B+

SB

III

Paket Keahlian: Teknik Pemesinan

Pekerjaan Teknologi Dasar

4.00

Kegiatan ekstra kurikuler diisi dengan nilai kualitatif (SB = sangat


baik,B = baik,C = cukup, dan K = kurang) dilengkapi dengan
keterangan masing-masing kegiatan ekstra kurikuler yang diikuti. Nilai
dan keterangan kegiatan ekstra kurikuler diperoleh dari guru
pembina/pelatih ekstra kurikuler.
Contoh:
Kegiatan Ekstra Kurikuler
Deskrpsi
1 Praja Muda Karana
Sangat Baik. Juara LT I tingkat Provinsi
(Pramuka)
2 Usaha Kesehatan Sekolah
Baik, aktif dalam setiap kegiatan
(UKS)
h Kolom ketidakhadiran diisi dengan rekapitulasi ketidakhadiran peserta
didik (sakit, izin, dan tanpa keterangan) dari wali kelas.
Contoh:
Ketidakhadiran
Sakit
: 1 hari
Izin
: --- hari
Tanpa
: --- hari
Keterangan
i

Lembar catatan DESKRIPSI kompetensi mata pelajaran diisi dengan:


a Identitas Satuan Pendidikan dan identitas peserta didik.
b Catatan deskripsi Pengetahuan, Keterampilan, Sikap Spiritual dan
Sosial tiap mata pelajaran diperoleh dari guru mata pelajaran.

Contoh Pengisian:
No.
Mata Pelajaran
Kompetensi
Kelompok A (Wajib)
1.
Pendidikan
Pengetahuan
Agama dan
Budi Pekerti
Keterampilan

Sikap Spiritual
dan Sosial
Kelompok B (Wajib)
1.
...............
2.
Pendidikan
Pengetahuan
Jasmani,
Olahraga dan
Kesehatan

Keterampilan

Sikap Spiritual
dan Sosial

dst
.....
Kelompok C (Peminatan)
1
Teknologi
Pengetahuan
Dasar Mesin

Catatan
Baik, sudah memahami seluruh
kompetensi, terutama sangat baik
dalam memahami makna mujahadah
an-nafs. Terus berlatih agar lebih baik
dalam kompetensi yang lain.
Sudah terampil dalam hafalan suratsurat yang ditentukan, namun masih
perlu banyak berlatih dalam hafalan
Q.S.An-Nur(24):2.
Sudah konsisten menunjukkan sikap
beriman, bertakwa, jujur, dan kontrol
diri.
Sudah memahami semua konsep
keterampilan, kecuali
peranaktivitasfisikdalam
pencegahanpenyakitdanpenguranga
n biayaperawatankesehatan. Perlu
lebih tekun dalam memahami
peranaktivitasfisikdalam
pencegahanpenyakitdanpenguranga
n biayaperawatankesehatan.
Sudah menguasai keterampilan
permainan dan atletik, terutama
mempraktikkan teknik dasar atletik
(jalan cepat, lari, lompat dan lempar)
dengan menekankan gerak dasar
fundamentalnya. Dapat
diikutsertakan dalam lomba OOSN
tingkat kota.
Sudah menunjukkan usaha maksimal
dalam setiap aktivitas gerak jasmani,
sportif dalam bermain, perlu
peningkatan dalam menghargai
perbedaan. Perlu terus
dikembangkan sikap sportif dalam
bermain danmenghargai perbedaan

Sudah memahami konsep


pemesinan, namun kurang
memahami proses-proses mesin
konversi energi. Perlu melakukan
pengamatan untuk meningkatkan
pemahaman keterkaitan konsep
motor bakar terhadap proses
konversi energi.

No.
Mata Pelajaran

Kompetensi
Keterampilan

Sikap Spiritual
dan Sosial

j
k

Catatan
Sudah memiliki kompetensi
keterampilan dasar otomotif, namun
kurang memperhatikan aspek
keselamatan kerja. Perlu lebih teliti
memperhatikan aspek keselamatan
kerja dalam melakukan kegiatan
praktik baik di dalam maupun di luar
bengkel.
Sudah menunjukkan kepedulian
terhadap masalah sepeda motor dan
berperilaku ilmiah (tekun, teliti, jujur
menyajikan data dan fakta), namun
kurang percaya diri dalam
mengajukan pertanyaan dan
berargumentasi secara lisan. Perlu
berlatih meningkatkan kepercayaan
diri untuk berani berargumentasi
secara lisan.

Pegisian lembar penilaian laporan Pencapaian Kompetensi semester 2


(dua) sama dengan pengisian lembar penilaian laporan Pencapaian
Kompetensi semester 1 (satu).
Kriteria kenaikan kelas ditentukan oleh Satuan Pendidikan berdasarkan
karakteristik Satuan Pendidikan.

Contoh :
Peserta didik dinyatakan naik kelas apabila memenuhi persyaratan
sebagai berikut:
a Menyelesaikan seluruh program pembelajaran dalam dua semester
pada tahun pelajaran yang diikuti.
b Tidak terdapat 3 mata pelajaran atau lebih, pada kompetensi
pengetahuan, keterampilan, dan/atau sikap yang belum tuntas/belum
baik pada semester kedua.
c Ketidakhadiran peserta didik tanpa keterangan maksimal 15% dari
jumlah hari efektif.
4 Keterangan pindah keluar Satuan Pendidikan diisi dengan:
a Tanggal ditetapkannya keluar dari Satuan Pendidikan.
b Kelas yang ditinggalkan pada saat keluar dari Satuan Pendidikan.
c Alasan keluar dari Satuan Pendidikan.
d Waktu penandatanganan pengesahan oleh Kepala Sekolah dan tanda
tangan kepala sekolah dibubuhi stempel.
e Pengesahan kepindahan keluar Satuan Pendidikan dikuatkan dengan
tanda tangan orang tua/wali peserta didik.
5 Keterangan pindah masuk Satuan Pendidikan diisi dengan:
a Nama peserta didik yang masuk diisi lengkap.
b Identitas peserta didik ditulis apabila pindah masuk ke sekolah baru
(mutasi dari luar ke dalam Satuan Pendidikan).
c Waktu penandatanganan pengesahan oleh Kepala Sekolah dan tanda
tangan kepala sekolah dibubuhi stempel.
6 Catatan prestasi yang pernah dicapai diisi dengan:
a Identitas peserta didik.

Catatan prestasi yang menonjol pada bidang kurikuler (akademik),


ekstra kurikuler (nonakademik), dan catatan khusus lainnya yang
berhubungan dengan sikap serta hal-hal selain kurikuler dan ekstra
kurikuler (misalnya memenangkan kejuaraan dalam ajang pencarian
bakat, dan sebagainya).

MATERI PELATIHAN 4

PRAKTIK PEMBELAJARAN
TERBIMBING
4.1 ANALISIS VIDEO PEMBELAJARAN
4.2 PENYUSUNAN RPP
4.3 PEER TEACHING

MATERI PELATIHAN :

4. PRAKTIK PEMBELAJARAN TERBIMBING

Proses pembelajaran sesuai dengan Kurikulum 2013 mengacu pada pendekatan


dan model yang sesuai dengan standar proses, penilaian dan standar
implementasi pada pembelajaran. Untuk memenuhi hal tersebut guru harus
berlatih mulai dari perencanaan pembelajaran sampai pelaksanaannya. Pada
pelatihan ini disajikan materi Praktik Pembelajaran Terbimbing dengan tujuan
agar guru dapat berlatih menyajikan pembelajaran di kelas yang sesuai dengan
standar yang telag ditetapkan melalui pengamatan video, penyusunan RPP, dan
praktik pembelajaran ( peerteaching)
Kompetensi yang Dicapai
1 Mengkaji pelaksanaan pembelajaran yang menerapkan pendekatan saintifik
dengan memperhatikan karakteristik peserta didik baik dari aspek fisik,
moral, sosial, kultural, emosional, maupun, intelektual.
2

Menyusun RPP yang menerapkan pendekatan saintifik sesuai model belajar


yang relevan dengan mempertimbangkan karakteristik peserta didik baik dari
aspek fisik, moral, sosial, kultural, emosional, maupun intelektual
3 Melaksanakan pembelajaran yang menerapkan pendekatan saintifik dengan
memperhatikan karakteristik peserta didik baik dari aspek fisik, moral, sosial,
kultural, emosional, maupun, intelektual.
Indikator
1 Menganalisis simulasi pembelajaran melalui tayangan video pembelajaran.
2 Mengidentifikasi rambu-rambu penyusunan RPP.
3 Menyusun RPP yang sesuai dengan SKL, KI, dan KD; Standar Proses; dan
pendekatan saintifik
4 Meleaah RPP sesuai dengan kriteria
5 Melaksanakan peer teaching yang menerapkan pendekatan saintifik dan
penilaian autentik menggunakan RPP yang telah disusun.
6 Menilai pelaksanaan peer teaching peserta lain

Langkah Kegiatan
1

Analisis Video

Mengamati
tayangan
video
pembelajaran

Kerja
kelompok
mengidenti
fikasi aspek
aspek
kegiatan
pembelajar
an pada
video

Presentasi
hasil diskusi
analisis
tayangan
video

Penyimpulan
hasil diskusi
kelompok
dan
rangkuman
hasil

Penyusunan RPP

Mendiskusik
an ramburambu
penyusunan
RPP yang
sesuai
standar
Proses

Kerja
Kelompok
menyusun RPP
untuk satu KD

Telah RPP hasil


kerja kelompok
lain dan
merevisi RPP
berdasarkan
hasil telaah

Presentasi
RPP yang
telah direvisi
dan
Penyimpulan
hasil diskusi

Mempraktikka
n
pembelajaran
sesuai dengan
RPP yang telah
disusun
melalui peer
teaching

Melakukan
refleksi
terhadap
pelaksanaan
peer teaching

Penyimpulan
hasil diskusi
dan
rangkuman
hasil peer
teaching

Peer Teaching
Diskusi
tentang
instrumen
penilaian
pelaksanaan
pembelajara
n

LK-4.1
ANALISIS VIDEO PEMBELAJARAN
PETUNJUK KEGIATAN
Kompetensi

Mampu mengkaji pelaksanaan pembelajaran yang


menerapkan pendekatan saintifik

Tujuan Kegiatan :
Melalui pengamatan video pembelajaran, peserta
mampu menganalisis pelaksanaan pembelajaran dengan
pendekatan saintifik
Langkah Kegiatan:
Untuk fasilitator
1
2
3
4
5
6

Berilah penjelasan singkat tentang video pembelajaran yang akan


ditayangkan
Berilah waktu bagi peserta untuk mengamati RPP yang dipakai dalam video
pembelajaran
Diskusikanlah secara singkat setiap aspek pembelajaran yang harus diamati
dalam video
Tayangkanlah video pembelajaran yang telah disiapkan
Pandulah peserta untuk mediskusikan hasil pengamatan dan analisis mereka
atas video pembelajaran yang telah ditayangkan
Kumpulkan hasil diskusi kelompok dan berikan nilai sesuai rubrik yang tersedia

Untuk Peserta
1. Pelajari RPP yang dipakai untuk pembelajaran dalam video
2. Amatilah secara seksama proses pelakasanaan pembelajaran yang dilakukan
oleh guru model dalam video
3. Berikan tanda centang () pada kolom pilihan Ya atau Tidak sesuai dengan
kesesuaian dan ketersediaan setiap aspek
4. Pada kolom catatan, berikan catatan khusus atau saran perbaikan
pelaksanaan pembelajaran
5. Diskusikan dalam kelompok hasil pengamatan Anda berkaitan dengan
kesesuaian RPP dengan pembelajaran yang disajikan pada video
6. Gunakan hasil diskusi untuk bahan pertimbangan dalam penyusunan RPP dan
Peer-teaching

FORMAT PENGAMATAN VIDEO PEMBELAJARAN


Mata Pelajaran
: ................................................................................
Kelas
: ................................................................................
Topik/Sub Topik
: ................................................................................
Aspek yang Diamati
Kegiatan Pendahuluan
Apersepsi dan Motivasi
1
Menyiapkan fisik dan psikis peserta didik dengan
menyapa dan memberi salam
2
Mengaitkan materi pembelajaran sekarang
dengan pengalaman peserta didik atau
pembelajaran sebelumnya
3
Mengajukan pertanyaan menantang untuk
memotivasi
4
Menyampaikan manfaat materi pembelajaran
5
Mendemonstrasikan sesuatu yang terkait dengan
materi pembelajaran
Penyampaian kompetensi dan rencana kegiatan
1
Menyampaikan kemampuan yang akan dicapai
peserta didik
2
Menyampaikan rencana kegiatan misalnya,
individual, kerja kelompok, dan melakukan
observasi.
Kegiatan Inti
Penguasaan materi pembelajaran
1
Kemampuan menyesuaikan materi dengan tujuan
pembelajaran.
2
Kemampuan mengkaitkan materi dengan
pengetahuan lain yang relevan, perkembangan
Iptek , dan kehidupan nyata.
3
Menyajikan pembahasan materi pembelajaran
dengan tepat.
4
Menyajikan materi secara sistematis (mudah ke
sulit, dari konkrit ke abstrak)
Penerapan strategi pembelajaran yang mendidik
1
Melaksanakan pembelajaran sesuai dengan
kompetensi yang akan dicapai
2
Melaksanakan pembelajaran secara runtut
3
Menguasai kelas
4
Melaksanakan pembelajaran yang menumbuhkan
partisipasi aktif peserta didik dalam mengajukan
pertanyaan
5
Melaksanakan pembelajaran yang menumbuhkan
partisipasi aktif peserta didik dalam
mengemukakan pendapat
6
Melaksanakan pembelajaran yang
mengembangkan ketrampilan peserta didik sesuai

Ya

Tid
ak

Catatan

Aspek yang Diamati


dengan materi ajar
7
8
9

Melaksanakan pembelajaran yang bersifat


kontekstual
Melaksanakan pembelajaran yang memungkinkan
tumbuhnya kebiasaan dan sikap positif (nurturant
effect)
Melaksanakan pembelajaran sesuai dengan
alokasi waktu yang direncanakan

Penerapan PendekatanScientific
1

Memfasilitasi dan menyajikan kegiatan bagi


peserta didik untuk mengamati
2
Memancing peserta didik untuk bertanyaapa,
mengapa dan bagaimana
3
menfasilitasi dan menyajikan kegiatan bagi
peserta didik untuk mengumpulkan informasi
4
Memfasilitasi dan menyajikan kegiatan bagi
peserta didik untuk mengasosiasikan data dan
informasi yang dikumpulkan
5
Menfasilitasi dan menyajikan kegiatan bagi
peserta didik untuk mengkomunikasikan
pengetahuan dan ketrampilan yang diperolehnya
Pemanfaatan sumber belajar/media dalam
pembelajaran
1
Menunjukkan keterampilan dalam penggunaan
sumber belajar yang bervariasi
2
Menunjukkan keterampilan dalam penggunaan
media pembelajaran
3

Melibatkan peserta didik dalam pemanfaatan


sumber belajar pembelajaran
4
Melibatkan peserta didik dalam pemanfaatan
media pembelajaran
5
Menghasilkan pesan yang menarik
Pelaksanaan Penilaian Autentik
1
Melaksanakan Penilaian Sikap
2
Melaksanakan Penilaian Pengetahuan
3
Melaksanakan Penilaian Ketrampilan
4
Kesesuaian tehnik dan instrumen dengan indikator
pencapaian kompetensi
5
Kesesuaian antara bentuk, tehnik dan instrumen
penilaian autentik.
6

Ketersediaan pedoman penskoran

Pelibatan peserta didik dalam pembelajaran


1
Menumbuhkan partisipasi aktif peserta didik
melalui interaksi guru, peserta didik, sumber
belajar
2
Merespon positif partisipasi peserta didik
3
Menunjukkan sikap terbuka terhadap respons

Ya

Tid
ak

Catatan

Aspek yang Diamati

Ya

Tid
ak

Catatan

peserta didik
4

Menunjukkan hubungan antar pribadi yang


kondusif
5
Menumbuhkan keceriaan atau antusiasme peserta
didik dalam belajar
Penggunaan bahasa yang benar dan tepat dalam
pembelajaran
1
Menggunakan bahasa lisan secara jelas dan lancar
2

Menggunakan bahasa tulis yang baik dan benar

Kegiatan Penutup
Penutup pembelajaran
1
Menfasilitasi dan membimbing peserta didik untuk
merangkum materi pelajaran
2
3
4
5

Menfasilitasi dan membimbing peserta didik


untuk merefleksi proses dan materi pelajaran
Memberikan tes lisan atau tulisan
Mengumpulkan hasil kerja sebagai bahan
portofolio
Melaksanakan tindak lanjut dengan memberikan
arahan kegiatan berikutnya dan tugas
pengayaan
Jumlah
Kesimpulan Hasil Analisis Video

..................................................................................................................
..............................................
..................................................................................................................
.............................................
..................................................................................................................
.............................................

R- 4.1
PENILAIAN ANALISIS TAYANGAN VIDEO

Rubrik penilaian analisis video pembelajaran digunakan fasilitator untuk menilai


hasil analisis peserta terhadap tayangan video pembelajaran
Langkah-langkah penilaian hasil analisis
1. Cermati format penilaian analisis tayangan video serta hasil analisis peserta
yang akan dinilai
2. Berikan nilai pada setiap komponen pada kegiatan analisis sesuai dengan
penilaian Anda terhadap hasil analisis menggunakan rentang nilai sebagai
berikut
PERINGKAT

NILAI

KRITERIA

Amat Baik
( AB)

90 < AB
100

Baik (B)

80 < B 90

Hasil analisis tepat, catatan kurang logis

Cukup (C)

70 < C
80

Hasil analisis kurang tepat, catatan logis

Kurang (K)

70

Hasil analisis kurang tepat, catatan tidak


logis

Hasil analisis tepat,catatan logis

RAMBU-RAMBU PENYUSUNAN

HO4.2.1

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN


Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) adalah rencana kegiatan pembelajaran
tatap muka untuk satu pertemuan atau lebih. RPP dikembangkan dari silabus
untuk mengarahkan kegiatan pembelajaranpeserta didik dalam upaya mencapai
Kompetensi Dasar (KD). Setiappendidik pada satuan pendidikan berkewajiban
menyusun RPP secaralengkap dan sistematis agar pembelajaran berlangsung
secarainteraktif,
inspiratif,
menyenangkan,
menantang,
efisien,
memotivasipeserta didik untuk berpartisipasi aktif, serta memberikan ruang
yangcukup bagi prakarsa, kreativitas, dan kemandirian sesuai denganbakat,
minat, dan perkembangan fisik serta psikologis pesertadidik.RPP disusun
berdasarkanKD atau subtopik yang dilaksanakandalamsatu kali pertemuan atau
lebih
( Permendikbud Nomor 65 Tahun 2013).
Prinsip Penyusunan RPP
Dalam menyusun RPP hendaknya memperhatikan prinsip-prinsipsebagai berikut.
a

b
c
d
e
f
g
h

Perbedaan individual peserta didikantara lain kemampuan awal, tingkat


intelektual, bakat, potensi, minat, motivasi belajar, kemampuan sosial, emosi,
gaya belajar, kebutuhan khusus, kecepatan belajar, latar belakang budaya,
norma, nilai, dan/atau lingkungan peserta didik.
Partisipasi aktif peserta didik.
Berpusat pada peserta didik untuk mendorong semangat belajar, motivasi,
minat, kreativitas, inisiatif, inspirasi, inovasi dan kemandirian.
Pengembangan budaya membaca dan menulisyang dirancang untuk
mengembangkan kegemaran membaca, pemahaman beragam bacaan, dan
berekspresi dalam berbagai bentuk tulisan.
Pemberian umpan balik dan tindak lanjutRPP memuat rancangan program
pemberian umpan balik positif, penguatan, pengayaan, dan remedi.
Penekanan pada keterkaitan dan keterpaduanantara KD, materi pembelajaran,
kegiatan pembelajaran, indikator pencapaian kompetensi, penilaian, dan
sumber belajar dalam satu keutuhan pengalaman belajar.
Mengakomodasi pembelajaran tematik-terpadu, keterpaduan lintas mata
pelajaran, lintas aspek belajar, dan keragaman budaya.
Penerapan teknologi informasi dan komunikasisecara terintegrasi, sistematis,
dan efektif sesuai dengan situasi dan kondisi.

Komponen dan Sistematika RPP


RPP paling sedikit memuat: (i) tujuan pembelajaran, (ii) materi pembelajaran, (iii)
metode pembelajaran, (iv) sumber belajar, dan (v) penilaian. Pada Permendikbud
Nomor 81A Tahun 2013komponen-komponen tersebut secara operasional
diwujudkan dalam bentuk format berikut ini.

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran


Sekolah
:
Matapelajaran :
Kelas/Semester :
Materi Pokok :
Alokasi Waktu
:
A Kompetensi Inti (KI)
B Kompetensi Dasar dan Indikator
1. _____________ (KD pada KI-1)
2. _____________ (KD pada KI-2)
3. _____________ (KD pada KI-3)
Indikator: __________________
4. _____________ (KD pada KI-4)
Indikator: __________________
Catatan:
KD-1 dan KD-2 dari KI-1 dan KI-2 tidak harus dikembangkan dalam indikator
karena keduanya dicapai melalui proses pembelajaran yang tidak langsung.
Indikator dikembangkan hanya untuk KD-3 dan KD-4 yang dicapai melalui
proses pembelajaran langsung.
C
D
E
F

Tujuan Pembelajaran
Materi Pembelajaran (rincian dari Materi Pokok)
Metode Pembelajaran (Rincian dari Kegiatan Pembelajaran)
Media, Alat, dan Sumber Pembelajaran
1. Media
2. Alat/Bahan
3. Sumber Belajar
G Langkah-langkah Kegiatan Pembelajaran
1. Pertemuan Kesatu:
a. Pendahuluan/Kegiatan Awal (menit)
b. Kegiatan Inti (...menit)
c. Penutup (menit)
2. Pertemuan Kedua:
a. Pendahuluan/Kegiatan Awal (menit)
b. Kegiatan Inti (...menit)
c. Penutup (menit), dan seterusnya.
H Penilaian
1. Jenis/teknik penilaian
2. Bentuk instrumen dan instrumen
3. Pedoman penskoran

Contoh RPP 1 untuk didiskusikan.

HO4.2.2

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN


Mata Pelajaran

: Prakarya Dan Kewirausahaan (Kerajinan)

Kelas/Semester

: X/Satu

Peminatan

: Wajib B

Materi Pokok

: Produk Dan Pengemasan Karya Kerajinan Tekstil

Alokasi Waktu

: 4 X 2 Jp

Kompetensi Inti
1

Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya

Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab,


peduli, (gotong royong, kerjasama, toleran, damai), santun, responsif
dan proaktif dan menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas
berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan
lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai
cerminan bangsa dalam pergaulan dunia.

Memahami,
menerapkan,
menganalisis
pengetahuan
faktual,
konseptual, prosedural berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu
pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan
kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait
penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan
prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan
minatnya untuk memecahkan masalah

Mengolah, menalar dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak
terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara
mandiri, dan mampu menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan

Kompetensi Dasar
1
1

Menghayati keberhasilan dan kegagalan wirausahawan dan keberagaman


produk kerajinan di wilayah setempat dan lainnya sebagai anugerah Tuhan
Menunjukkan motivasi internal dan peduli lingkungan dalam menggali
informasi tentang keberagaman produk kerajinan dan kewirausahaan di
wilayah setempat dan lainnya
Menghayati perilaku jujur, percaya diri, dan mandiri dalam
memperkenalkan karya kerajinan di wilayah setempat dan lainnya dan
menerapkan wirausaha
Menghayati sikap bekerjasama, gotong royong, bertoleransi, disiplin,
bertanggung jawab, kreatif, dan inovatif dalam memahami kewirausahaan
dan membuat karya kerajinan di wilayah setempat dan lainnya dengan
memperhatikan estetika produk akhir untuk membangun semangat usaha

Mengidentifikasi desain produk dan pengemasan karya kerajinan tekstil


berdasarkan konsep berkarya dengan pendekatan budaya setempat dan
lainnya.
Indikator :
Menjelaskan konsep desain produk dalam kerajinan tekstil dengan
berbagai teknik konstruksi (jahit, jahit aplikasi, , makrame, tenun,
rajut, tapestry, dll)
Menjelaskan aneka karya kerajinan tekstil
Menjelaskan fungsi karya kerajinan tekstil tekstil
Membedakan unsur estetika dan ergonomis karya kerajinan tekstil.
Menjelaskan motif ragam hias pada kerajinan tekstil
Menjelaskan teknik pembuatan benda kerajinan tekstil : jahit, jahit
aplikasi, sulam, ikat celup, batik, makrame, tenun, rajut, tapestry, dll)
Mendesain produk dan pengemasan karya kerajinan tekstil berdasarkan
konsep berkarya dengan pendekatan budaya setempat dan lainnya
Indikator :
Menjelaskan cara pengemasan karya kerajinan tekstil dengan
perangkat lunak grafis, disesuaikan dengan fasilitas yang tersedia
Membuat desain dan pengemasan produk tekstil
Melaporkan secara lisan atau tulisan mengenai karya kerajinan
tekstil.

Tujuan Pembelajaran
Melalui proses mencari informasi, menanya, dan berdiskusi siswa dapat:

Mencari informasi produk dan pengemasan karya kerajinan tekstil


Melihat video atau gambar beberapa desain dan pengemasan karya
kerajinan tekstil
Menyimak contoh beberapa desain dan pengemasan karya kerajinan
tekstil
Berdiskusi secara kelompok cara desain dan pengemasan karya
kerajinan tekstil dengan perangkat lunak grafis, disesuaikan dengan
fasilitas yang tersedia
Berdiskusi kelas cara desain dan pengemasan karya kerajinan tekstil
dengan perangkat lunak grafis, disesuaikan dengan fasilitas yang
tersedia

Melalui proses mencoba, mengasosiasi, dan mengomunikasikan siswa dapat:

Menggunakan perangkat lunak grafis, sisesuaikan dengan fasilitas /


keadaan setempat untuk desain dan pengemasan karya kerajinan
tekstil
Praktik individu penggunaan lunak grafis untuk desain dan
pengemasan karya kerajinan tekstil
Praktik kelompok menggunakan perangkat lunak grafis untuk desain
dan pengemasan karya kerajinan tekstil
Menyaji produk dan pengemasan karya kerajinan tekstil
Membuat produk dan pengemasan karya kerajinan tekstil
Membuat laporan tertulis
Mempresentasikan hasil prakrik

Materi Pembelajaran
Fakta

Produksi kerajinan tekstil yang berkembang saat ini.


Pengemasan hasil produksi tekstil di daerah saat ini.

Konsep

Desain produksi kerajinan tekstil dengan perangkat lunak grafis


(komputer), disesuaikan dengan fasilitas yang tersedia
Desain pengemasan kerajinan tekstil dengan perangkat lunak grafis
(komputer), disesuaikan dengan fasilitas yang tersedia

Prinsip

Menentukan desain produksi dan pengemasan kerajinan tekstil dengan


perangkat lunak grafis, disesuaikan dengan fasilitas yang tersedia
Penggunaan perangkat lunak grafis, untuk desain dan pengemasan
kerajinan tekstil, disesuaikan dengan fasilitas yang tersedia

Prosedural

Langkah kerja desain dan pengemasan kerajinan tekstil dengan


perangkat lunak grafis, disesuaikan dengan fasilitas yang tersedia
Percobaan membuat desain dan pengemasan kerajinan tekstil dengan
perangkat lunak grafis, disesuaikan dengan fasilitas yang tersedia

METODE PEMBELAJARAN

Demonstrasi dan Eksperimen


Dikusi kelompok
Presentasi
Penugasan

ALAT/MEDIA/BAHAN

Alat
: Seperangkat komputer, Jaringan Komputer,contoh
contoh gambar hasil produksi gambar
Bahan ajar
: Buku Corel Draw dan Photoshop,buku keterampilan
menyulam, buku merajut untuk pemula, (disesuaikan dengan materi
yang akan diajarkan)

Langkah Kegiatan/Skenario Pembelajaran


Setelah menjelaskan semua indikator dan tujuan pembelajaran dan hasil akhir
dari pembelajaran ini, siswa mengikuti mencari informasi produk dan
pengemasan karya kerajinan tekstil, melihat video atau gambar beberapa
desain dan pengemasan karya kerajinan tekstil, menyimak contoh beberapa
desain dan pengemasan karya kerajinan tekstil disesuaikan dengan fasilitas yang
tersedia, berdiskusi secara kelompok cara desain dan pengemasan karya
kerajinan tekstil dengan perangkat lunak grafis disesuaikan dengan fasilitas yang
tersedia, berdiskusi kelas cara desain dan pengemasan karya kerajinan tekstil

dengan perangkat lunak grafis, menggunakan


desain dan pengemasan karya kerajinan tekstil.

perangkat lunak grafis untuk

Melalui praktik siswa dapat menggunaan perangkat lunak grafis untuk desain
dan pengemasan karya kerajinan tekstil, praktik kelompok lunak grafis untuk
desain dan pengemasan karya kerajinan tekstil, menyajikan produk dan
pengemasan karya kerajinan tekstil, membuat produk dan pengemasan karya
kerajinan tekstil, membuat laporan tertulis, mempresentasikan hasil prakrik dan
bekerja dengan teliti, jujur, dan penuh tanggung jawab.
Selama proses pembelajaran dilakuan penilaian proses pada aktivitas di kelas
dan hasil tugas mandiri.
Pertemuan Pertama
RINCIAN KEGIATAN
Pendahuluan
Apersepsi (Guru bertanya apakah siswa sudah pernah
mendengar istilah tekstil, apa saja yang bisa dibikin kerajinan
lewat tekstil)
Orientasi (Guru menampilkan gambar yang berhubungan
dengan materi kerajinan)
Motivasi (Memberi contoh tentang manfaat mempelajari
kerajinan)
Pemberian Acuan :
(Garis besar materi tentang kerajinan tekstil)
Pembentukan Kelompok diskusi
Menyampaikan tujuan pembelajaran
Kegiatan Inti
Mengamati
Siswa menyimak pendapat dari beberapa sumber tentang
pengertian tekstil
Siswa menyimak berbagai fungsi kerajinan tekstil
Guru menilai keterampilan siswa mengamati
Menanya
Siswa mendikusikan dengan teman sebangku mengenai
contoh gambar dengan menjelaskan alat yang diperlukan dan
teknik yang digunakan
Siswa mendiskusikan dengan teman sebangku mengenai
berbagai fungsi dari kerajinan tekstil tersebut
Guru bertanya tentang gambar yang ditampilkan
Guru bertanya tentang pendapat dari berbagai sumber
tentang pengertian tekstil
Guru bertanya tentang fungsi dari kerajinan teresbut
Mengumpulkan informasi
Siswa membaca buku teks yang berkaitan dengan tekstil
Siswa membaca buku teks tentang berbagai kerajinan tekstil
Siswa membaca buku teks tentang berbagai fungsi kerajian
tekstil
Mengasosiasi
Siswa dibagi dalam kelompok kecil, masing-masing terdiri

WAKTU

15 menit

60 menit

RINCIAN KEGIATAN
atas 5 orang
Siswa dalam kelompok diminta mendiskusikan pendapat para
ahli mengenai pengertian tekstil
Siswa dalam kelompok diminta mendiskusikan berbagai
kerajinan tekstil (setiap kelompok berbeda pembahasan)
Siswa dalam kelompok diminta mendiskusikan berbagai fungsi
kerajinan tekstil (setiap kelompok berbeda pembahasan)
Mengomunikasikan
Guru menilai sikap siswa dalam kerja kelompok dan
membimbing/menilai keterampilan menganalisis,
menggunakan teori
dan menyimpulkan data, serta menilai kemampuan siswa
memahami pengertian tekstil, kerajinan tekstil serta fungsi
dari kerajinan tekstil
Penutup
Bersama siswa menyimpulkan kerajinan tekstil dalam produk
dan pengemasan menggunakan perangkat lunak grafis
Memberikan tugas baca tentang kerajinan tekstil yang ada
dewasa ini
Melaksanakan postes

WAKTU

15 menit

Pertemuan Kedua
RINCIAN KEGIATAN
Pendahuluan
Merefleksi hasil pretes dan postes pertemuan sebelumnya
Menagih dan mengingatkan tugas baca
Menyampaikan tujuan pembelajaran
Melaksanakan pretes tentang beberapa desain dan
pengemasan karya kerajinan tekstil
Kegiatan Inti
Mengamati dan Menanya
Dua orang siswa dari kelompok berbeda diminta untuk
memaparkan hasil tugas baca tentang beberapa desain dan
pengemasan karya kerajinan tekstil
Mencoba
Kelompok diminta untuk mempraktikkan penggunaan lunak
grafis untuk desain dan pengemasan karya kerajinan tekstil
Setiap kelompok diberikan masalah sehari-hari desain dan
pengemasan karya kerajinan tekstil
Kelompok mendiskusikan pemecahan masalah desain dan
pengemasan karya kerajinan tekstil
Guru menilai sikap siswa dalam kerja kelompok dan
kemampuan menerapkan konsep dan prinsip dalam
pemecahan masalah dan keterampilan mencoba instruksi
kerja
Mengasosiasi

WAKTU

15 menit

60 menit

RINCIAN KEGIATAN

WAKTU

Kelompok membuat produk desain dan pengemasan karya


kerajinan tekstil dan mendiskusikan hasil kegiatan tersebut.
Dengan fasilitasi guru, siswa merumuskan desain dan
pengemasan karya kerajinan tekstil
Guru menilai keterampilan mengolah dan menalar
Mengomunikasikan
Perwakilan kelompok memaparkan hasil diskusi pemecahan
masalah
Guru menilai keterampilan menyaji dan berkomunikasi
Penutup
Bersama siswa menyimpulkan produk dan pengemasan karya
kerajinan tekstil
Memberikan tugas baca lembar kerja praktik yang akan
datang
Melaksanakan postes

15 menit

Pertemuan Ketiga
RINCIAN KEGIATAN
Pendahuluan
Merefleksi hasil pretes dan postes pertemuan sebelumnya
Menagih dan mengingatkan tugas baca
Menyampaikan tujuan pembelajaran
Kegiatan Inti
Mengamati
Siswa membaca kembali lembar kerja praktik
Menanya
Memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya
tentang prosedur/langkah kerja praktik yang perlu
dikonfirmasi
Menyimak contoh beberapa desain dan pengemasan karya
kerajinan tekstil
Mencoba
Siswa dibagi dalam kelompok, masing-masing terdiri dari 2
orang siswa
Siswa bekerja dalam kelompok sesuai langkah kerja dalam
lembar kerja.
Guru menilai keterampilan menggunakan alat, mengolah, dan
menyaji data, serta kejujuran dan ketelitian dlam
memperoleh data, serta kerjasama dalam kelompok
Mengasosiasi
Kelompok mendiskusikan cara membuat produk dan
pengemasan karya kerajinan tekstil penyajian dan
pengolahan data serta menyiapkan bahan presentasi
kelompok
Guru menilai kerjasama dan tanggungjawab siswa dalam

WAKTU

20 menit

100 menit

RINCIAN KEGIATAN
kerja kelompok
Mengomunikasikan
Dua perwakilan kelompok mempresentasikan hasil kerja
kelompok
Guru menanggapi hasil presentasi untuk memberi penguatan
pemahaman dan/atau mengklarifikasi tentang produk dan
pengemasan karya kerajinan tekstil
Setiap siswa menyiapkan laporan hasil praktikum dengan
perbaikan dan penyempurnaan berdasarkan hasil diskusi
Siswa menyerahkan laporan praktikum melalui email,
sedangkan laporan cetaknya dikumpulkan tiga hari kemudian.
Guru menilai keeterampilan menyaji dan menalar, serta
kesantuan dan kemampuan berkomunikasi
Penutup
Bersama siswa menyimpulkan kembali hasil praktik dan
mengingatkan pentingnya kecermatan, ketelitian, keuletan,
dan kejujuran dalam memperoleh, menyajikan, mengolah,
dan menganalisis data, serta pentingnya kerjasama,
kolaborasi, dan komunikasi dalam kerja kelompok
Memberikan tugas presentasi produk dan pengemasan karya
kerajinan tekstildan mengikuti tes tertulis (Ulangan harian)
pada pertemuan yang akan datang

WAKTU

15 menit

Pertemuan Keempat
RINCIAN KEGIATAN
Pendahuluan
Merefleksi hasil laporan praktik yang sudah terkumpul
Menagih dan mengingatkan tugas baca
Menyampaikan tujuan pembelajaran melalui presentasi
Kegiatan Inti
Mengomunikasikan
Dua orang siswa dari kelompok berbeda yang dipilih secara
acak diminta untuk mempresentasikan tugasnya
Siswa lain dari kelompok berbeda bertanya dan menanggapi
presentasi
Satu siswa diminta menyampaikan refleksi
pengalamanmembuatproduk dan pengemasan karya
kerajinan tekstil
Guru menilai kemampuan menyaji dan menalar, serta
komunikasi
Penutup
Siswa melaksanakan tes tertulis ulangan harian
Memberikan tugas membuat sketsa dari obyek mahluk hidup
dan benda mati produk dan pengemasan karya kerajinan
tekstil.

WAKTU
15 menit

60 menit

15 menit

Penilaian
1

Mekanisme dan prosedur


Penilaian dilakukan dari proses dan hasil. Penilaian proses dilakukan melalui
observasi kerja kelompok, kinerja presentasi, dan laporan tertulis. Sedangkan
penilaian hasil dilakukan melalui tes tertulis.
Aspek dan Instrumen penilaian
Instrumen observasi menggunakan lembar pengamatan dengan fokus utama
pada aktivitas dalam kelompok, tanggungjawab, dan kerjasama.
Instrumen kinerja presentasi menggunakan lembar pengamatan dengan
fokus utama pada aktivitas peran serta, kualitas visual presentasi, dan isi
presentasi
Instrumen laporan praktik menggunakan rubrik penilaian dengan fokus utama
pada kualitas visual, sistematika sajian data, kejujuran, dan jawaban
pertanyaan.
Instrumen tes menggunakan tes tertulis uraian dan/atau pilihan ganda
Contoh Instrumen (Terlampir)
Jakarta, ..... Mei 2013

Mengetahui Kepala SMA ....

Guru Mata Prakarya dan


Kewirausahaan

..................................
NIP.

..................................
NIP.

Catatan Kepala Sekolah


................................................................................................................................
................................................
................................................................................................................................................................................

LAMPIRAN
a Lembar Observasi dan kinerja presentasi
LEMBAR PENGAMATAN OBSERVASI
DAN KINERJA PRESENTASI
Mata Pelajaran
Kelas/Program
Kompetensi

: Kerajinan Dan Kewirausahaan


: X/ Wajib B
: Kd 3.1 Dan 4.1
Observasi

N
o

Nama Siswa

1
2
3

Langgeng Hadi P.
......................
......................

Kinerja Presentasi

Ak
t

tgjw
b

Kerjs
m

Prnsr
t

Visua
l

(1)

(2)

(3)

(4)

(5)

Jml
Sko
r

Nila
I

Isi
(6
)
3

21

Keterangan pengisian skor


4. Sangat tinggi
3. Tinggi
2. Cukup tinggi
1. Kurang
Contoh Tes benar salah
1 Berikan tanda cek (V) pada kolom Benar atau Salah.
N
o
1
2
3
4
5

Pernyataan

Ben
ar

Sala
h

Tekstil adalah hasil produks dari sehelai atau dua helai


benang menjadi sehelai kain
Tekstil bisa berbentuk tenunan, rajutan atau anyaman
Rajutan atau tricot adalah satu helai kain dengan cara
kait mengkait sehinga tebentuk sehelai kain
Jenis kerajian tekstil dengan cara jahit/rekat, jahit aplikasi,
sulam, ikat celup, batik, makrame, tenun,
Tenunan terdiri dari dua benang, antara benang lungsin
dan benang pakar yang saling menyilang menjadi sehelai
kain

Contoh Tes Uraian


2

Jawablah petanyaan berikut ini


a
b
c

Jelaskan perbedaan antara tenunan dengan rajutan beserta ciri cirinya.


Sebutkanlah alat yang diperlukan dan teknik yang digunkan untuk
bahan strimin
Menyebutkan alat-alat menjahit

b Tugas
1

Lengkapi tabel berikut ini dengan memasukan berbagai alat yang


diperlukan beserta teknik yang digunakan sesuai dengan kain yang
disediakan.
No.
1.
2.
3.

4.
5.
a
b
c

a
b
c
d
e
2

Kain / tekstil

Alat

Teknik

Belacu
Strimin
Corak kotak
kotak atau
bulatan
bulatan
Bercorak /
polos
benang wool
Alat:
Jarum jahit tangan/mesin, Jarum layar, jarum sulam jarum rajut, jarum
pentul
Benang jahit, benang sulam, benang wol,benang bordir
Gunting, pamindangan, pensil, penggaris tudung jari, pendedel, karbon
jahit, kertas roti, rader
Teknik
Merubah corak
Menyulam
Terawang, tusuk silang, jelujur bolak balik
Sulaman aplikasi
Rajutan/ tricot

Amati gambar gambar di bawah ini kemudian analisis berbagai alternatif


yang dapat dikembangkan dalam perencanaan yang diperlukan dari
mulai bahan, alat yang diperlukan, teknik pembuatan sehingga menjadi
gambar di bawah ini.
a Gambar kain strimin dengan bentuk kerajinan berbahan strimin
b Gambar aplikasi
c Mengubah corak
d Membuat rajutan
e Menyulam (macam-macam sulaman)

Gambar a

Gambar d

Gambar b

Gambar c

Gambar e

Gambar f

......................................................................................................................
......................................................................................................................
......................................................................................................................
......................................................................................................................
......................................................................................................................
......................
Sumber/Referensi
Buku Pegangan Kurikulum 2013
Buku teknik merajut
Buku keterampilan menyulam
http://forumguru.com
http://e-dukasi.net
http://psb-psma.go.org.id

Contoh RPP 2 untuk didiskusikan


RENCANA PELAKSANA PEMBELAJARAN
Satuan Pendidikan : SMP ....
Mata Pelajaran
: Prakarya (Teknologi Rekayasa)
Kelas/semester
: VII / dua
Materi Pokok
: Membuat mainan dengan teknologi mekanik
Alokasi Waktu
: 5 Pertemuan (10JP)
A Kompetensi Inti:
1 Menghargai dan menghayati ajaran agama yang dianutnya
2 Menghargai dan menghayati perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli
(toleransi, gotong royong), santun, ercaya diri, dalam berinteraksi secara
efektif dengan lingkungan sosial dan alam dalam jangkauan pergaulan dan
keberadaannya
3 Memahami pengetahuan (faktual, konseptual, dan prosedural) berdasarkan
rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya
terkait fenomena dan kejadian tampak mata
4 Mencoba, mengolah, dan menyaji dalam ranah konkret (menggunakan,
mengurai, merangkai, memodifikasi, dan membuat) dan ranah abstrak
(menulis, membaca, menghitung, menggambar, dan mengarang) sesuai
dengan yang dipelajari di sekolah dan sumber lain yang sama dalam sudut
pandang/teori
B Kompetensi Dasar dan Indikator
No Kompetensi Dasar
1.
1

Menghargai keberagaman
produk rekayasa di
daerah setempat sebagai
anugerah Tuhan

1.1.
1

1.1.
2
2.
1

3.
3

Menunjukkan rasa ingin


tahu dan sikap santun
dalam menggali informasi
tentang keberagaman
produk rekayasa daerah
setempat sebagai wujud
cinta tanah air dan
bangga pada produk
Indonesia
Memahami prosedur
rekayasa yang digunakan
sebagai produk sederhana
dengan teknologi mekanik

Indikator Pencapaian Kompetensi


Bersyukur kepada Tuhan atas anugerah
keberagaman produk mainan dengan
teknologi mekanik di daerah setempat.
Merefleksi tulisan tentang mainan di
daerah setempat.

2.1.
1

Dalam menyampaikan pendapat dalam


berdiskusi dengan santun.

2.1.
1

Menyatakan perbedaan pendapat


secara sopan saat berdiskusi dalam
kelompok.

3.3.
1

Mampu membuat desain inovatif


mainan dengan teknologi mekanik

3.3.

Mampu menjelaskan desain mainan


dengan teknologi mekanik

2
3.
4

4.
4

Mengidentifikasi bahan,
material dan alat bantu
yang digunakan sebagai
mainan dengan teknologi
mekanik yang ada di
daerah setempat dan
daerah lain

3.4.
1

Berdasarkan desain asli peserta didik


mampu menentukan kebutuhaan
peralatan untuk membuat produk
mainan dengan teknologi mekanik.

3.4.
2

Berdasarkan pengamatan model


mainan dengan teknologi mekanik
peserta didik dapat menyimpulkan alat
dan bahan mainan dengan teknologi
mekanik

Mencoba membuat
mainan menggunakan
teknologi mekanik

4.4.
1

Mendesain mainan dengan teknologi


mekanik.

4.4.
2

Mendeskripsikan alat dan bahan


mainan dengan teknologi mekanik.

4.4.
3

Membuat langkah-langkah/prosedur
kerja pembuatan mainan dengan
teknologi mekanik.

4.4.
4

Merakit dan melakukan uji coba mainan


dengan teknologi mekanik.

C Tujuan Pembelajaran
Setelah mengikuti serangkaian pembelajaran peserta didik akan:
1 Menunjukkan sifat syukur kepada Tuhan atas anugerah keberagaman
produk mainan dengan teknologi mekanik
2 Merefleksi tulisan tentang mainan dengan teknologi mekanik
3 Menyampaikan pendapat dalam diskusi dengan percaya diri
4 Menyampaikan pendapat dalam diskusi dengan sopan
Pertemuan pertama
Setelah mengikuti serangkaian kegiatan pembelajaran peserta didik dapat:
1 Membuat prosedur rekayasa yang digunakan sebagai produk sederhana
mainan dengan teknologi mekanik
2 Membuat gambar rangkaian mainan dengan teknologi mekanik dengan
menghargai pendapat peserta didik lain
3 Merencanakan berbagai bentuk desain produk alat berputar dengan benar
Pertemuan kedua
Setelah mengikuti serangkaian kegiatan pembelajaran peserta didik dapat:
1 Mempersiapkan alat yang dibutuhkan dalam membuat mainan dengan
teknologi mekanik dengan cermat.
2 Memahami fungsi alat dan bahan yang dibutuhkan dalam membuat
mainan dengan teknologi mekanik dengan percaya diri
Pertemuan ketiga
Setelah mengikuti serangkaian kegiatan pembelajaran peserta didik dapat:

1 Memutuskan langkah-langkah/ prosedur kerja membuat mainan dengan


teknologi mekanik
2 Memasang dudukan motor DC pada tempat baterai.
3 Memasang dudukan roda pada tempat baterai.
Pertemuan keempat
Setelah mengikuti serangkaian kegiatan pembelajaran peserta didik dapat:
1 Merakit mainan dengan teknologi mekanik secara benar dan cermat .
2 Melakukan pengawatan dengan memperhatikan keselamatan kerja dengan
tepat.
Pertemuan kelima
Setelah mengikuti serangkaian kegiatan pembelajaran peserta didik dapat:
1 Menguji hasil produk mainan dengan teknologi mekanik.
2 Membuat kemasan dengan kreatif.
D Materi Pembelajaran.
Membuat mainan dengan teknologi mekanik
1 Perencanaan
Gambar rangkaian mainan dengan teknologi mekanik

M
B

S1

S2

Keterangan: B : Baterai
M : dinamo DC
S1,S2, : Saklar micro (limit switch)
2 Alat dan bahan mainan dengan teknologi mekanik.
a Bahan
No Jenis
Spesifikasi Jumlah
1
Baterai AA
1,5 V
2
2
Tempat baterai
2 x 1,5 V
1
3
Limit switch/Micro Switch
2
4
Dinamo (motor DC) mainan
3V
2
5
Konektor (skun kabel)
2
6
Kabel tunggal
merah
1m
hitam
1m
7
Tutup botol
4 cm
1
8
Klip kertas/ kawat
secukupn
ya

Fungsi bahan yang digunakan:


Baterai berfungsi sebagai sumber arus listrik
Micro switch berfungsi untuk saklar peka terhadap sentuhan
Motor DC berfungsi merubah energy listrik menjadi energy putar
Kabel tunggal berfungsi untuk menghubung bahan motor DC, micro
switch, tempat baterai
Kabel berwarna merah untuk menghubung kutub baterai positif
Kabel berwarna hitam untuk menghubung kutub baterai negatif
Klip kertas untuk membuat antenna
b

Alat
No Jenis
1
Tang kombinasi
2
Cutter, pemotong kuku dan
gunting
3
Solder listrik 30 W
4
Timah (tenol)
5

Lem superglue/ lem bakar

Jumlah
1
1
1
secukupny
a
secukupny
a

Fungsi alat yang digunakan:


Tang kombinasi berfungsi untuk membengkokkan kawat dudukan motor
DC, membengkokkan dudukan roda belakang
Pemotong kuku/ cutter berfungsi untuk memotong kawat/ kabel
Solder listrik berfungsi untuk menyambung/ menyolder kawat dengan
bantuan timah(tenol)
Lem superglue berfungsi mengelem micro switch pada tempat baterai.
Timah(tenol) bahan untuk menyambung kabel dengan motor DC, saklar
micro(micro switch).

3 Langkah-langkah/prosedur kerja
Menyiapkan rangkaian mainan dengan teknologi mekanik.
Menyiapkan alat dan bahan mainan dengan teknologi mekanik.
Dalam langkah/prosedur keselamatan kerja yang diutamakan
4 Praktik membuat mainan dengan teknologi mekanik
Memasang dudukan motor pada tempat baterai
Memasang micro switch pada tempat baterai
Memasang antena pada skun kabel(konektor)
Memasang motor pada penompang
Merakit mainan dengan teknologi mekanik dengan menyolder.
Memasang skun kabel yang ada antenanya pada micro switch.
5 Uji coba dan membuat kemasan mainan dengan teknologi mekanik
Pasanglah baterai pada alat yang telah dirakit.

E Metode Pembelajaran.
Metode saintifik
Pembelajaran kooperatif

F Sumber Pembelajaran
1 Buku siswa:
Paresti, S. Dkk. 2013. Prakarya SMP/MTS Kelas 7. Jakarta: Dikbud, (hal 9297).
2 Buku referensi
Paresti, S. Dkk. 2013. Buku GuruPrakarya SMP/MTS Kelas 7. Jakarta: Dikbud,
(hal 109-119).
3 Moh. Ibnu Malik, S.T, 2006 : Pengantar Membuat Robot, Yogyakarta: Gava
Media, (hal 13-18).
G Media Pembelajaran
1 Gambar rangkaian mainan dengan teknologi mekanik
2 Robot Mekanik Sederhana (robot kecoak)
H Langkah-langkah Kegiatan Pembelajaran.
Pertemuan pertama
1 Pendahuluan (10 menit)
Berdoa, salam dan mengecek kehadiran peserta didik.
Apresiasi
Guru bertanya kepada peserta didik mengenai gambar simbol bahan
pembuat mainan dengan teknologi mekanik.
Motivasi
Guru bertanya mengenai hambatan yang mungkin ditemui peserta didik
Guru menjelaskan tujuan pembelajaran yang akan dicapai.

Guru menjelaskan cakupan materi gambar rangkaian mainan dengan


teknologi mekanik.
2

Kegiatan inti (60 menit)


Mengamati
Peserta didik mengamati keragaman produk rekayasa di daerah
setempat sebagai anugerah Tuhan
Peserta didik membaca dan mencari sumber belajar secara mandiri
tentang sistem perencanaan mainan dengan teknologi mekanik dengan
jujur.
Menanya
Peserta didik membuat kelompok kecil (4 siswa) berdiskusi membuat
rumusan bentuk desain rangkaian mainan dengan teknologi mekanik
Mengumpulkan Informasi
Peserta didik mengumpulkan data hasil rumusan bentuk desain
rangkaian mainan dengan teknologi mekanik
3

Penutup (10 menit)


a Simpulan
Peserta didik dengan dibimbing dan difasilitasi pendidik membuat
simpulan rumusan mainan dengan teknologi mekanik
Peserta didik diberikan arahan tentang pemahaman gambar
rangkaian mainan dengan teknologi mekanik
b Evaluasi
Memberikan pertanyaan singkat kepada peserta didik tentang
gambar rangkaian maianan dengan teknologi mekanik
c Refleksi

Meminta umpan balik pada siswa tentang kegiatan pembelajaran


yang
telah
berlangsung.
Apakah
pembelajaran
menarik,
menyenangkan dan memberi wawasan lebih pada siswa.
d Tindak Lanjut
Peserta didik diberi mencatat tugas-tugas kegiatan yang diberikan
guru
dan informasi rencana pembelajaran
untuk pertemuan
berikutnya.
e Penutup
Berdoa dan atau salam untuk menutup kegiatan pembelajaran.
Pertemuan kedua
1 Pendahuluan (10 menit)
Berdoa, salam dan mengecek kehadiran peserta didik.
Apresiasi
Guru bertanya kepada peserta didik mengenai alat dan bahan pembuat
mainan dengan teknologi mekanik.
Motivasi
Guru bertanya mengenai hambatan yang mungkin menjadi masalah
bagi peserta didik
Guru menjelaskan tujuan pembelajaran yang akan dicapai.

Guru menjelaskan cakupan materi alat dan bahan mainan dengan


teknologi mekanik.

2 Kegiatan inti (60 menit)

Mengamati
Peserta didik membaca dan mencari sumber belajar secara mandiri
tentang alat dan bahan mainan dengan teknologi mekanik dengan
percaya diri.
Menanya
Peserta didik berkelompok untuk mengidentifikasi bahan mainan
dengan teknologi mekanik

Peserta didik berdiskusi fungsi bahan mainan dengan teknologi mekanik


Mengasosiasi/melakukan eksperimen
Peserta didik mencoba mainan dengan teknologi mekanik
Peserta didik mengumpulkan data fungsi alat dan mainan dengan
teknologi mekanik.

3 Penutup (10 menit)


a

b
c

d
e

Simpulan
Peserta didik dengan dibimbing dan difasilitasi pendidik membuat
simpulan tentang alat mainan dengan teknologi mekanik
Peserta didik diberikan arahan tentang bahan mainan dengan
teknologi mekanik
Evaluasi
Memberikan pertanyaan singkat kepada peserta didik fungsi bahan
mainan dengan teknologi mekanik
Refleksi
Meminta umpan balik pada siswa tentang kegiatan pembelajaran
yang
telah
berlangsung.
Apakah
pembelajaran
menarik,
menyenangkan dan memberi wawasan lebih pada siswa.
Tindak Lanjut
Peserta didik mencatat tugas rumah untuk membuat tata letak bahan
mainan dengan teknologi mekanik.
Penutup
Berdoa dan atau salam untuk menutup kegiatan pembelajaran.

Pertemuan ketiga
1 Pendahuluan (10 menit)
Berdoa, salam dan mengecek kehadiran peserta didik.
Apresiasi
Guru bertanya kepada peserta didik mengenai langkah kerja pembuat
mainan dengan teknologi mekanik.
Motivasi
Guru bertanya mengenai hambatan yang mungkin menjadi masalah
bagi peserta didik
Guru menjelaskan tujuan pembelajaran yang akan dicapai.

Guru menjelaskan cakupan materi alat dan bahan mainan dengan


teknologi mekanik.
2

Kegiatan inti (60 menit).


Mengamati
Peserta didik membaca dan mencari sumber belajar secara mandiri
langkah/prosedur pembuatan mainan dengan teknologi mekanik.
Menanya
Peserta didik berkelompok melakukan persiapan sesuai deskripsi tugas
masing-masing untuk membuat mainan dengan teknologi mekanik
Peserta didik merumuskan tata letak kawat dudukan motor mainan
dengan teknologi mekanik
Mengumpulkan informasi

Peserta didik melakukan observasi tata letak dudukan motor yang


dipasang pada tempat baterai dengan benar dengan memperhatikan
keselamatan kerja.
Peserta didik mengamati tata letak micro switch di atas tempat baterai
Mengasosiasi
Peserta didik secara kelompok merumuskan letak penompang roda
pada tempat baterai dengan benar dengan memperhatikan
keselamatan kerja.
Peserta didik merumuskan letak micro switch pada tempat baterai.
Peserta didik merumuskan letak pemasangan antena pada skun kabel.
eserta didik melakukan penyolderan antena pada skun kabel(konektor)
dengan memperhatikan keselamatan kerja

Peserta didik memotong kabel sekitar 10cm dan menyolder setiap kabel
ke masing-masing komponen dengan memperhatikan keselamatan
kerja

Peserta didik memasang 2 buah saklar micro telah diberi kabel ke


bagian bawah dudukan baterai dengan membentuk seperti huruv V
dengan memperhatikan keselamatan kerja

Peserta didik memasang 2 motor DC yang telah diberi sambungan kabel


pada terminalnya pada bagian bawah dudukan baterai.

Peserta didik memasang roda belakang dengan menggunakan klip


kertas.

3 Penutup (10 menit).


a Simpulan
Peserta didik dengan dibimbing dan difasilitasi pendidik membuat
simpulan ketepatan pemasangan 2 saklar micro kebagian bawah
dudukan baterai membentuk seperti huruf V.
Peserta didik diberikan arahan pemahaman pemasangan motor DC.
b Evaluasi
Memberikan pertanyaan singkat kepada peserta didik tentang teknik
pemasangan bahan mainan dengan teknologi mekanik.
c Refleksi
Meminta umpan balik pada siswa tentang kegiatan pembelajaran
yang telah berlangsung.
Apakah pembelajaran menarik, menyenangkan dan memberi
wawasan lebih pada siswa.
d Tindak Lanjut
Peserta didik mencatat tugas-tugas kegiatan yang diberikan guru
dan informasi rencana pembelajaran untuk pertemuan berikutnya
e Penutup
Berdoa dan atau salam untuk menutup kegiatan pembelajaran
Pertemuan keempat
1 Pendahuluan (10 menit).
Berdoa, salam dan mengecek kehadiran peserta didik.
Apresiasi
Guru bertanya kepada peserta didik mengenai teknik dalam membuat
mainan dengan teknologi mekanik.
Motivasi
Guru bertanya mengenai hambatan yang mungkin menjadi masalah
bagi peserta didik
Guru menjelaskan tujuan pembelajaran yang akan dicapai.
Guru menjelaskan cakupan materi merakit mainan dengan teknologi
mekanik dengan mempertimbangkan keselamatan kerja. .
2

Kegiatan inti (60 menit).


Mengamati
Peserta didik secara kelompok memperhatikan gambar rangkaian
mainan dengan teknologi mekanik.

Mengasosiasi
Peserta didik secara kelompok melakukan perakitan/menyambung kabel
pada mainan dengan teknologi mekanik

Peserta didik berdiskusi fungsi kabel merah dan hitam yang


dipergunakan merakit mainan dengan teknologi mekanik
Peserta didik memasang antenna dari clip kertas pada saklar
micro(micro switch)

.
Penutup ( 10 menit).
a Simpulan
Peserta didik dengan dibimbing dan difasilitasi pendidik membuat
simpulan ketepatan pemasangan bahan mainan dengan teknologi
mekanik.
Peserta didik diberikan arahan tentang pemahaman pemasangan
kabel dalam merakit produk mainan dengan teknologi mekanik
b Evaluasi
Memberikan pertanyaan singkat kepada peserta didik fungsi kabel
berwarna merah dan kabel berwarna hitam
c Refleksi
Meminta umpan balik pada siswa tentang kegiatan pembelajaran
yang
telah
berlangsung.
Apakah
pembelajaran
menarik,
menyenangkan dan memberi wawasan lebih pada siswa.
d Tindak Lanjut
Peserta didik mencatat tugas-tugas kegiatan yang diberikan guru
dan informasi rencana pembelajaran untuk pertemuan berikutnya
e Penutup

Berdoa dan atau salam untuk menutup kegiatan pembelajaran

Pertemuan kelima
1 Pendahuluan (10 menit).
Berdoa, salam dan mengecek kehadiran peserta didik.
Apresiasi
Guru bertanya kepada peserta didik sudah selesaikah mainan dengan
teknologi mekanik.
Motivasi
Guru bertanya mengenai hambatan yang mungkin menjadi masalah
bagi peserta didik
Guru menjelaskan tujuan pembelajaran yang akan dicapai.
Guru menjelaskan cakupan materi uji coba mainan dengan teknologi
mekanik dengan mempertimbangkan keselamatan kerja. .
2 Kegiatan inti (60 menit).
Mengasosiasi
Peserta didik mengecek rakitan mainan dengan teknologi mekanik
dengan gambar rangkaian mainan dengan teknologi mekanik
Peserta didik secara kelompok memasang baterai dengan
memperhatikan kutub baterai.

Peserta didik mencoba mainan dengan teknologi mekanik

Peserta didik menutup mainan dengan teknologi mekanik dengan tutup


botol yang dicat coklat menyerupai warna kecoa.

Mengkomunikasikan
Peserta didik mempresentasikan hasil pekerjaannya di kelas
3

Penilaian Hasil Belajar


Penilaian disusun berdasarkan KI dan KD dan disusun menjadi tabel kisi-kisi
instrumen berikut:

No
1

Penutup (10 menit).


a Simpulan
Peserta didik dengan dibimbing dan difasilitasi pendidik uji kelayakan
produk.
Peserta didik diberikan arahan tentang pemahaman pemasangan
baterai
b Evaluasi
Memberikan pertanyaan singkat kepada peserta didik bagaimana
cara mematikan mainan dengan teknologi tanpa melepas baterai.
c Refleksi
Meminta umpan balik pada siswa tentang kegiatan pembelajaran
yang
telah
berlangsung.
Apakah
pembelajaran
menarik,
menyenangkan dan memberi wawasan lebih pada siswa.
d Tindak Lanjut
Peserta didik diberi tugas membaca buku dan literatur lain untuk
mengembangkan produk agar lebih sempurna
e Penutup
Berdoa dan atau salam untuk menutup kegiatan pembelajara

Aspek
Spiritual

Indikator
Bersyukur kepada
Tuhan atas anugerah
keberagaman produk
mainan dengan
teknologi mekanik di
daerah setempat.
Merefleksi tulisan
tentang mainan di
daerah setempat.
menyajikan
(mempresentasikan)
ide atau gagasan

Sosial

Pengetahu Mampu membuat


an
desain inovatif

Butir yang dinilai


Cinta tanah air
Rasa syukur
Percaya diri

Penilaian
Tekni Instrume
k
n
Obse Lembar
rvasi penilaian
ovservas
i
Lamp. 1

Menghargai
Kerjasama
Toleransi
Mendeain
rangkaian

Test
uraia

Soal test

mainan dengan
Menjelaskan
teknologi mekanik
Analisis
Mampu menjelaskan
kebutuhan
desain mainan
Memahami
dengan teknologi
mekanik
Berdasarkan desain
asli peserta didik
mampu menentukan
kebutuhaan peralatan
untuk membuat
produk mainan
dengan teknologi
mekanik.
Berdasarkan
pengamatan model
mainan dengan
teknologi mekanik
peserta didik dapat
menyimpulkan alat
dan bahan mainan
dengan teknologi
mekanik
Ketrampila Mendesain mainan
n
dengan teknologi
mekanik.
Mendeskripsikan alat
dan bahan mainan
dengan teknologi
mekanik.
Membuat langkahlangkah/prosedur
kerja pembuatan
mainan dengan
teknologi mekanik.
Merakit dan melakukan
uji coba mainan
dengan teknologi
mekanik.

Ide/gagasan
Kreatifitas
Keseuaian
prosedur kerja
Uji karya
Estetika
Bentuk
pelaporan
Presentasi

Lamp. 2

Obse
rvasi

Lembar
penilaian
ovservas
i

Mengetahui,
Kepala Sekolah

, .
Guru Mata Pelajaran

Lamp. 3

NIP

NIP.

Lampiran 1
Pedoman Pengamatan
Lembar Penilaian di atas disusun berdasarkan asumsi bahwa
pembelajaran merupakan aktifitas peserta didik yang mencakup
aspek spiritual dan sosial.
Guru diharapkan untuk mengisi lembar observasi ini pada proses
pembelajaran berlangsung.

Butir penilaian
Sosial
Percaya diri

Menghargai

Kerjasama

Toleransi

Jml Skor

Nama Siswa

Rasa syukur

No
.

Cinta tanah air

Spiritual

1
2
3
4
5
6
7
8
9
dst
Skor terentang antara 1-4
Jumlah skor keseluruhan terentang antara 6 24.
Nilai 1 6 = Kurang
7 12 = Cukup
13 18 = Baik
19 24 = Sangat Baik

Nilai akhir (NA) atau Skor rerata

Contoh Lembar Observasi Penilaian Spiritual dan Sosial

Lampiran 2. Contoh; Test Uraian.


Teknik Penilaian
: Tes Tertulis
Bentuk Instrumen : Tes Uraian
CONTOH SOAL URAIAN
1.

A. Soal
Gambarkan rangkaian mainan dengan teknologi mekanik
2.
Jelaskan cara kerja rangkaian mainan dengan teknologi mekanik
3.
Berikan contoh 5 alat yang dipakai untuk membuat mainan dengan
teknologi mekanik
4.
Berikan contoh 5 bahan yang dibutuhkan untuk membuat mainan dengan
teknologi mekanik
B. Kunci Jawaban
1. Gambar rangkaian mainan dengan teknologi mekanik

M1

B
+
S1

S2

Keterangan: B : Baterai
M : dinamo DC
S1,S2, : Saklar micro (limit switch)
2. Cara kerja rangkaian:
Jika baterai terpasang
Posisi S1, S2 terhubung(on) dinamo DC berputar
Posisi S1 terhubung(on) dan S2 tidak terhubung(off) motor kiri berputar
dan motor kanan tidak berputar
Posisi S1 tidak terhubung(off) dan S2 terhubung(on) motor kanan
berputar dan motor kiri tidak berputar
S1, S2 menggunakan saklar jenis saklar micro(micro switch)
3. Alat yang dipergunakan untuk membuat mainan dengan teknologi
mekanik
Solder listrik
Tang kombinasi
Pemotong kuku
Timah(tenol)

Lem superglue/lakban
4. Bahan-bahan pembuatmainan dengan teknologi mekanik.
Motor DC
Saklar micro
Tempat baterai
Konektor
Kabel tunggal
Pedoman Penilaian:
C Kriteria Pensekoran:
3 Setiap butir soal memiliki rentang skor 1-5
4 Total skor apabila semua jawaban benar adalah 20
D Kriterian Penilaian:
e Perolehan Skor 1-5
f Perolehan Skor 6-10
g Perolehan Skor 11-15
h Perolehan Skor 16-20

;
;
;
;

nilai
nilai
nilai
nilai

=
=
=
=

1
2
3
4

Lampiran 3. Instrumen Ketrampilan (Kinerja)


SOAL ATAU TUGAS UJI KINERJA

1 Buatlah gagasan berupa desain mainan dengan teknologi mekanik


2 Buatlah inovasi mainan dengan teknologi mekanik
3 Buatlah laporan singkat tentang pengaruh letak 2 buah saklar micro dipasang
menyerupai bentuk V
Ketentuan desain adalah sebagai berikut:
Bahan:

Baterai AA
Tempat baterai

Limit switch/Micro
Switch
Dinamo (motor DC)
mainan
Konektor (skun
kabel)
Kabel tunggal

1,5 V
2 x 1,5
V

2
1
2

3V

2
2

merah
hitam
4 cm

1m
1m
1
Tutup botol
secukupn
Klip/ kawat
ya
Laporan disusun mengikuti aturan penulisan ilmiah.
Waktu pengerjaan : 300 menit
Aspek yang dinilai :
Ide atau gagasan
Kinerja alat
Estetika
Pelaporan
Sikap selama proses dan pembuatan produk

Gambar 1. Contoh mainan dengan teknologi mekanik

Contoh Lembar Observasi Penilaian Kinerja


Mata Pelajaran
Nama Proyek
Alokasi Waktu
Kelas/Semester
Tahun Pelajaran

: Prakarya (Rekayasa)
: Membuat mainan dengan teknologi mekanik
: 10 x 40 menit
: VII/ dua
: ...
ASPEK KINERJA YANG DINILAI

1
2
3
4
5
6

50%

35%

15%

1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4

1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4

1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4

Nilai Akhir (huruf)

Nilai Akhir 3
Jumlah Skor

Tanggung Jawab

Disiplin

Mandiri

Nilai Akhir

Sikap

Presentasi

Estetika

Uji karya

Nilai Akhir

Bentuk pelaporan

Produk
Keseuaian materi,
teknik dan prosedur

Nama siswa

Kreativitas

No

Ide gagasan

Proses

Keterangan Kriteria penilaian:


A Pedoman pensekoran:
Skor terentang antara 1-4
1 Skor 1 , kategori Kurang
2 Skor 2, kategori Cukup
3 Skor 3, kategori Baik
4 Skor 4, Kategori Sangat baik
B Pedoman penilaian:
Nilai Akhir 1 (NA 1) : Jumlah skor proses x 50%
Nilai Akhir 2 (NA 2) : Jumlah skor produk x 35%
Nilai Akhir 3 (NA 3) : Jumlah skor sikap x 15%
Nilai Akhir = NA 1+NA 2+NA3
C Konversi nilai:
Nilai 0 - 1, huruf D
Nilai 1,1 - 2, huruf C
Nilai 2,1 - 3, huruf B
Nilai 3,1 - 4, huruf A

LK4.2
TELAAH RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)
PETUNJUK
Kompetensi:
Mampu mengembangkan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran sesuai dengan
Standar Proses
Tujuan Kegiatan :
Melalui

kegiatan telaah RPP, peserta mampu mengembangkan RPP


menggunakan pendekatan saintifik dan sesuai dengan prinsipprinsip pengembangan RPP

Langkah Kegiatan:
Untuk Fasilitator
1
2
3
4

Mintalah peserta agar saling menukar RPP yang telah dihasilkan secara
berkelompok untuk ditelaah dan mencermati format telaah RPP yang
tersedia.
Diskusikanlah secara singkat setiap aspek RPP yang harus ditelaah
dalam format tersebut!
Instruksikan kepada pesertauntuk mendiskusikan dan mengisi format
sesuai dengan RPP yang ditelaah dalam waktu yang telah ditentukan!
Pandulah peserta untuk mendiskusikan lebih lanjut dengan
memberikan klarifikasi

Untuk Peserta
1
2
3
4

Pelajari dan diskusikan setiap aspek RPP yang harus ditelaah dalam
format yang tersedia
Isilah format sesuai dengan petunjuk pada format telaah RPP
Berikan catatan khusus atau alasan Anda memberi skor pada suatu
aspek pada RPP
Berikan masukan atau rekomendasi secara umum sebagai saran
perbaikan RPP pada kolom yang tersedia

FORMAT TELAAH RPP


1
2

No

Berilah tanda cek ( V) pada kolom skor (1, 2, 3 ) sesuai dengan kriteria
yang tertera pada kolom tersebut. Berikan catatan atau saran untuk
perbaikan RPP sesuai penilaian Anda
Isilah Identitas RPP yang ditelaah.
Nama Guru
: .....................................................
Mata pelajaran
: .....................................................
Topik/Sub topik
: ......................................................
Komponen Rencana
Pelaksanaan Pembelajaran
Identitas Mata Pelajaran

1.

Terdapat : satuan
pendidikan,kelas, semester,
program/program keahlian, mata
pelajaran atau tema
pelajaran/subtema, jumlah
pertemuan

B.

Perumusan Indikator

1.

Kesesuaian dengan Kompetensi


Dasar

2.

Kesesuaian penggunaan kata


kerja operasional dengan
kompetensi yang diukur
Kesesuaian rumusan dengan
aspek pengetahuan.
Kesesuaian rumusan dengan
aspek ketrampilan

3.
4
C.

Perumusan Tujuan
Pembelajaran

1
2

Kesesuaian dengan Indikator


Kesesuaian perumusan dengan
aspek Audience, Behaviour,
Condition, dan Degree

D.

Pemilihan Materi Ajar

1.

Kesesuaian dengan tujuan


pembelajaran
Kesesuaian dengan karakteristik
peserta didik
Keruntutan uraian materi ajar

E.

Pemilihan Sumber Belajar

2.

Hasil Penelaahan dan


Skor
1
2
3
Tidak Kuran
Sudah
ada
g
Lengka
Lengk
p
ap

Tidak
Sesu
ai

Sesuai
Sebagi
an

Sesuai
Seluruh
nya

Tidak
Sesu
ai

Sesuai
Sebagi
an

Sesuai
Seluruh
nya

Tidak
Sesu
ai

Sesuai
Sebagi
an

Sesuai
Seluruh
nya

Tidak
Sesu
ai

Sesuai
Sebagi
an

Sesuai
Seluruh
nya

Catatan

No
1.
2.
3
4.

Komponen Rencana
Pelaksanaan Pembelajaran
Kesesuaian dengan Tujuan
pembelajaran
Kesesuaian dengan materi
pembelajaran
Kesesuaian dengan pendekatan
saintifik
Kesesuaian dengan karakteristik
peserta didik

F.

Pemilihan Media Belajar

1.

Kesesuaian dengan tujuan


pembelajaran
Kesesuaian dengan materi
pembelajaran
Kesesuaian dengan pendekatan
saintifik
Kesesuaian dengan karakteristik
peserta didik

2.
3
4.
G.

Metode Pembelajaran

1.

Kesesuaian dengan tujuan


pembelajaran
Kesesuaian dengan pendekatan
saintifik
Kesesuaian dengan karakteristik
peserta didik

2.
3
H.

Skenario Pembelajaran

1.

Menampilkan kegiatan
pendahuluan, inti, dan penutup
dengan jelas
Kesesuaian kegiatan dengan
pendekatan saintifik(mengamati,
menanya, mengumpulkan
informasi, mengasosiasikan
informasi, mengkomunikasikan)
Kesesuaian dengan metode
pembelajaran
Kesesuaian kegiatan dengan
sistematika/keruntutan materi
Kesesuaian alokasi waktu
kegiatan pendahuluan, kegiatan
inti dan kegiatan penutup dengan
cakupan materi
Rancangan Penilaian Otentik

2.

3
4.
5.

I.

Hasil Penelaahan dan


Skor
1
2
3

Tidak
Sesu
ai

Sesuai
Sebagi
an

Sesuai
Seluruh
nya

Tidak
Sesu
ai

Sesuai
Sebagi
an

Sesuai
Seluruh
nya

Tidak
Sesu
ai

Sesuai
Sebagi
an

Sesuai
Seluruh
nya

Tidak
Sesu

Sesuai
Sebagi

Sesuai
Seluruh

Catatan

No
1
2.
3.
4.

Komponen Rencana
Pelaksanaan Pembelajaran

Hasil Penelaahan dan


Skor
1
2
3
ai
an
nya

Catatan

Kesesuaian bentuk, tehnik dan


instrumen dengan indikator
pencapaian kompetensi
Kesesuaian antara bentuk, tehnik
dan instrumen Penilaian Sikap
Kesesuaian antara bentuk, tehnik
dan instrumen Penilaian
Pengetahuan
Kesesuaian antara bentuk, tehnik
dan instrumen Penilaian
Ketrampilan
Jumlah skor

Masukan terhadap RPP secara umum:


........................................................................................................................................
........................................................................................................................................
.................................................... ...................................................................................
........................................................................................................................................
........................................................................................................................................
........................................................................................................................................
.......

R- 4.2
RUBRIK PENILAIAN TELAAH RPP
Rubrik Penilaian RPP ini digunakan peserta pada saat penelaahan RPP peserta
lain dan digunakan fasilitator untuk menilai RPP yang disusun oleh masingmasing peserta. Selanjutnya nilai RPP dimasukan ke dalam nilai portofolio
peserta.
Langkah-langkah penilaian RPP sebagai berikut:
1
2
3
4
5

Cermati format penilaian RPP dan RPP yang akan dinilai


Berikan nilai pada stiap komponen RPP dengan cara membubuhkan tanda
cek () pada kolom pilihan (skor = 1), (skor = 2), atau (skor = 3)
sesuai dengan penilaian Anda terhadap RPP yang ditelaah atau dinilai
Berikan catatan khusus atau saran perbaikan perencanaan pembelajaran
Setelah selesai penilaian, hitung jumlah skor yang diperoleh
Tentukan Nilai menggunakan rumus sbb:
Mata Pelajaran

Nilai=

Jumlahskor
x 100
90

PERINGKAT
Amat Baik
( AB)

NILAI
90 < AB
100

Baik (B)

80 < B 90

Cukup (C)

70 < C 80

Kurang (K)

70

HO-4.3

PRINSIP-PRINSIP PELAKSANAAN PEMBELAJARAN


Prinsip-prinsip pelaksanaan pembelajaran berdasarkan Permendikbud nomor 65
tahun 2013 tentang standar proses adalah sebagai berikut.
Pelaksanaan pembelajaran merupakan implementasi dari RPP, meliputi kegiatan
pendahuluan, inti dan penutup.
1. Kegiatan Pendahuluan
Dalam kegiatan pendahuluan, guru:
a
b
c
d
e

menyiapkan peserta didik secara psikis dan fisik untuk mengikuti proses
pembelajaran;
memberi motivasi belajar siswa secara kontekstual sesuai manfaatdan
aplikasi materi ajar dalam kehidupan sehari-hari, denganmemberikan
contoh dan perbandingan lokal, nasional daninternasional;
mengajukan pertanyaan-pertanyaan yang mengaitkan pengetahuan
sebelumnya dengan materi yang akan dipelajari;
menjelaskan tujuan pembelajaran atau kompetensi dasar yang akan
dicapai; dan
menyampaikan cakupan materi dan penjelasan uraian kegiatan sesuai
silabus.

2. Kegiatan Inti
Kegiatan inti menggunakan model pembelajaran, metode pembelajaran,
media pembelajaran, dan sumber belajar yang disesuaikan dengan
karakteristik peserta didik dan mata pelajaran. Pemilihan pendekatan tematik
dan/atau tematik terpadu dan/atau saintifik dan/atau inkuiri dan penyingkapan
(discovery) dan/atau pembelajaran yang menghasilkan karya berbasis
pemecahan masalah (project based learning) disesuaikan dengan karakteristik
kompetensi dan jenjang pendidikan.
a

Sikap
Sesuai dengan karakteristik sikap, maka salah satu alternatif yang dipilih
adalah proses afeksi mulai dari menerima, menjalankan, menghargai,
menghayati,
hingga
mengamalkan.
Seluruhaktivitas
pembelajaran
berorientasi pada tahapan kompetensi yang mendorong siswa untuk
melakuan aktivitas tersebut.

Pengetahuan
Pengetahuan
dimiliki
melalui
aktivitas
mengetahui,
memahami,
menerapkan, menganalisis, mengevaluasi, hingga mencipta. Karakteritik
aktivititas belajar dalam domain pengetahuan ini memiliki perbedaan dan
kesamaan dengan aktivitas belajar dalam domain keterampilan. Untuk
memperkuat pendekatan saintifik, tematik terpadu, dan tematik sangat
disarankan
untuk
menerapkan
belajar
berbasis
penyingkapan/penelitian(discovery/inquiry
learning).Untuk
mendorong
peserta
didikmenghasilkan
karya
kreatif
dan
kontekstual,
baik
individualmaupun kelompok, disarankan menggunakan pendekatan

pembelajaran yang menghasilkan karya berbasis pemecahan masalah


(project based learning).
c

Keterampilan
Keterampilandiperolehmelaluikegiatan
mengamati,
menanya,mencoba,
menalar, menyaji, dan mencipta. Seluruh isi materi (topik dan subtopik)
mata pelajaran yang diturunkan dari keterampilanharus mendorong siswa
untuk
melakukan
proses
pengamatanhingga
penciptaan.
Untuk
mewujudkan keterampilan tersebut perlumelakukan pembelajaran yang
menerapkan
modus
belajar
berbasispenyingkapan/penelitian
(discovery/inquirylearning)danpembelajaran yang menghasilkan karya
berbasis pemecahanmasalah (project based learning).

3. Kegiatan Penutup
Dalam kegiatan penutup, guru bersama siswa baik secara individualmaupun
kelompok melakukan refleksi untuk mengevaluasi:
a. seluruh rangkaian aktivitas pembelajaran dan hasil-hasil yangdiperoleh
untuk selanjutnya secara bersama menemukan manfaatlangsung maupun
tidak langsung dari hasil pembelajaran yang telahberlangsung;
b. memberikan umpan balik terhadap proses dan hasil pembelajaran;
c. melakukan kegiatan tindak lanjut dalam bentuk pemberian tugas,baik tugas
individual maupun kelompok; dan
d.
menginformasikan
rencana
kegiatan
pembelajaran
untuk
pertemuanberikutnya.
Prinsip-prinsip pembelajaran yang diuraikan di atas merupakan prinsip secara
umum, berlaku untuk semua mata pelajaran.

LK-4.3
PENILAIAN PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(Peer-teaching)
PETUNJUK
Kompetensi: Mampu melaksanakan pembelajaran dengan menerapkan
pendekatan saintifik
Tujuan

Kegiatan : Melalui kegiatan peer-teaching, peserta mampu


melaksanakan pembelajaran dengan pendekatan saintifik dan
model pembelajaran yang sesuai

Langkah Kegiatan:
Untuk fasilitator
1

2
3

Jelaskanlah strategi kegiatan peer-teaching yang meliputi:


a Penentuan 5 orang guru model pada peer teaching
b Penentuan durasi waktu setiap peer-teaching yaitu 60 menit untuk
persiapan dan pelaksanaan
c Peserta lain yang bukan guru model bertugas sebagai pengamat dan
mengisi Format Penilaian Pelaksanaan Pembelajaran
d Kegiatan diskusi untuk merelfeksi setiap sesi peer-teaching pada
setiap aspek pelaksanaan pembelajaran dalam format penilaian
Memandu kegiatan peer-teaching dan diskusi refleksi
Mengumpulkan format penilaian pelaksanaan pembelajaran yang telah diisi
oleh peserta

Untuk Peserta
1
2
3
4
5

Bacalah format Penilaian Pelaksanaan Pembelajaran untuk dapat


memahami setiap aspek yang dinilai
Pelajari RPP yang akan ditampilkan oleh guru model
Amatilah secara seksama proses pelakasaan pembelajaran yang dilakukan
oleh guru model
Berikan tanda centang () pada kolom pilihan Ya atau Tidak sesuai
penilaian Anda terhadap penyajian pembelajaran
Pada kolom catatan, berikan catatan khusus atau saran perbaikan
pelaksanaan pembelajaran

FORMAT PENGAMATAN PELAKSANAAN PEMBELAJARAN


Nama Peserta
:

...............................................................................

Asal Sekolah
: ...............................................................................
Mata Pelajaran
: ...............................................................................
Kelas
..........

: ......................................................................

Topik/Subtopik
: ...............................................................................

Aspek yang Diamati


Kegiatan Pendahuluan
Apersepsi dan Motivasi
1
Menyiapkan fisik dan psikis peserta didik dengan
menyapa dan memberi salam
2
Mengaitkan materi pembelajaran sekarang
dengan pengalaman peserta didik atau
pembelajaran sebelumnya
3
Mengajukan pertanyaan menantang untuk
memotivasi
4
Menyampaikan manfaat materi pembelajaran
5
Mendemonstrasikan sesuatu yang terkait dengan
materi pembelajaran
Penyampaian kompetensi dan rencana kegiatan
1
Menyampaikan kemampuan yang akan dicapai
peserta didik
2
Menyampaikan rencana kegiatan misalnya,
individual, kerja kelompok, dan melakukan
observasi.
Kegiatan Inti
Penguasaan materi pembelajaran
1

Kemampuan menyesuaikan materi dengan


tujuan pembelajaran.
2
Kemampuan mengkaitkan materi dengan
pengetahuan lain yang relevan, perkembangan
Iptek , dan kehidupan nyata.
3
Menyajikan pembahasan materi pembelajaran
dengan tepat.
4
Menyajikan materi secara sistematis (mudah ke
sulit, dari konkrit ke abstrak)
Penerapan strategi pembelajaran yang mendidik
1

Melaksanakan pembelajaran sesuai dengan


kompetensi yang akan dicapai

Melaksanakan pembelajaran secara runtut

Ya

Tid
ak

Catatan

Aspek yang Diamati


3
4
5
6
7
8
9

Menguasai kelas
Melaksanakan pembelajaran yang
menumbuhkan partisipasi aktif peserta didik
dalam mengajukan pertanyaan
Melaksanakan pembelajaran yang
menumbuhkan partisipasi aktif peserta didik
dalam mengemukakan pendapat
Melaksanakan pembelajaran yang
mengembangkan ketrampilan peserta didik
sesuai dengan materi ajar
Melaksanakan pembelajaran yang bersifat
kontekstual
Melaksanakan pembelajaran yang
memungkinkan tumbuhnya kebiasaan dan sikap
positif (nurturant effect)
Melaksanakan pembelajaran sesuai dengan
alokasi waktu yang direncanakan

Penerapan PendekatanScientific
1

Memfasilitasi dan menyajikan kegiatan bagi


peserta didik untuk mengamati
2
Memancing peserta didik untuk bertanyaapa,
mengapa dan bagaimana
3
menfasilitasi dan menyajikan kegiatan bagi
peserta didik untuk mengumpulkan informasi
4
Memfasilitasi dan menyajikan kegiatan bagi
peserta didik untuk mengasosiasikan data dan
informasi yang dikumpulkan
5
Menfasilitasi dan menyajikan kegiatan bagi
peserta didik untuk mengkomunikasikan
pengetahuan dan ketrampilan yang diperolehnya
Pemanfaatan sumber belajar/media dalam
pembelajaran
1
Menunjukkan keterampilan dalam penggunaan
sumber belajar yang bervariasi
2
Menunjukkan keterampilan dalam penggunaan
media pembelajaran
3
4
5

Melibatkan peserta didik dalam pemanfaatan


sumber belajar pembelajaran
Melibatkan peserta didik dalam pemanfaatan
media pembelajaran
Menghasilkan pesan yang menarik

Pelaksanaan Penilaian Autentik


1

Melaksanakan Penilaian Sikap

Melaksanakan Penilaian Pengetahuan

Melaksanakan Penilaian Ketrampilan

Ya

Tid
ak

Catatan

Aspek yang Diamati


4

Kesesuaian tehnik dan instrumen dengan


indikator pencapaian kompetensi

Kesesuaian antara bentuk, tehnik dan


instrumen penilaian autentik.

Ketersediaan pedoman penskoran

Pelibatan peserta didik dalam pembelajaran


1

Menumbuhkan partisipasi aktif peserta didik


melalui interaksi guru, peserta didik, sumber
belajar
2
Merespon positif partisipasi peserta didik
3
Menunjukkan sikap terbuka terhadap respons
peserta didik
4
Menunjukkan hubungan antar pribadi yang
kondusif
5
Menumbuhkan keceriaan atau antusiasme
peserta didik dalam belajar
Penggunaan bahasa yang benar dan tepat dalam
pembelajaran
1
Menggunakan bahasa lisan secara jelas dan
lancar
2
Menggunakan bahasa tulis yang baik dan benar
Kegiatan Penutup
Penutup pembelajaran
1
Menfasilitasi dan membimbing peserta didik
untuk merangkum materi pelajaran
2
3
4
5

Menfasilitasi dan membimbing peserta didik


untuk merefleksi proses dan materi pelajaran
Memberikan tes lisan atau tulisan
Mengumpulkan hasil kerja sebagai bahan
portofolio
Melaksanakan tindak lanjut dengan memberikan
arahan kegiatan berikutnya dan tugas
pengayaan
Jumlah

Ya

Tid
ak

Catatan

R-4.3
RUBRIK PENILAIAN PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
Rubrik Penilaian Pelaksanaan Pembelajaran ini digunakan oleh pengamat untuk
menilai kompetensi guru dalam melaksanakan pembelajaran pada saat
peerteaching.
Langkah Kegiatan:
-

Berikan tanda cek () pada kolom pilihan YA atau TIDAK sesuai


dengan penilaian Anda terhadap penyajian guru pada saat
pelaksanaan pembelajaran
Berikan catatan khusus atau saran perbaikan pelaksanaan
pembelajaran
Setelah selesai penilaian, hitung jumlah nilai YA dan TIDAK
Tentukan Nilai menggunakan rumus sbb:
Mata Pelajaran

Nilai=

JumlahYA
x 100
48

PERINGKAT
Amat Baik
( AB)
Baik (B)
Cukup (C)
Kurang (K)

NILAI
90 < AB
100
80 < B 90
70 < C 80
70

Anda mungkin juga menyukai