DI KOTA KUPANG
Dengan kehadiran Jeriko dalam pemerintahan Kota Kupang nantinya, bila mana masyarakat
mengingkan Jeriko menjadi Walikota maka komitmen yang dibangun dirinya bersama Jeriko
akan air bersih bisa terpenuhui.
Menurut Ayub, dirinya perlu jujur bahwa sampai saat ini kebutuhan air bersih di Kota Kupang
datangnya dari Kabupaten Kupang.
Kebutuhan air bersih di Kota Kupang ini sangat besar, sampai saat ini masyarakat sebagian
besar keluhkan air bersih, itu karena apa, karena pemimpinya ego, katanya.
Sementara itu Jeriko mengatakan, komitmen yang telah dibangun bersama Bupati Kupang untuk
mengatasi masalah air bersih akan terlaksanakan sebab kebutuhan air bersih oleh masyarakat
Kota Kupang sangat besar.
Kita kemana-mana pasti masyarakat akan mengeluhkan soal air bersih, sehingga kita perlu
membangun komitmen bersama pemerintah kabupaten kupang, kata Jeriko.
Menurut Jeriko, Komitmen yang telah dibangun pada prinsipnya masing-masing saling
menguntungkan.
Masyarakat kota puas, masyarakat kabupaten dan pemerintah puas, ujar Jeriko.
Terlepas dari itu, Jeriko mengungkapkan, Komunikasi dirinya bersama bupati kupang sangat
baik untuk kemajuan dua daerah ini.
Turut hadir dalam pertemuan tersebut Ketua DPW PAN NTT Awang Notoprawiro dan Ketua
Desk Pilkada FirManMu Winston Rondo. (Yos/Epy)
memperhatikan persoalan tersebut agar ke depan mereka tidak lagi kesulitan air
bersih.
Menyadari pentingnya pasokan air bersih, warga Airmata lainnya, Farukh Djawas
meminta agar penerima pemasangan pipa air bersih PDAM Kota Kupang ditambah,
agar semua warga bisa menikmati layanan tersebut. Menanggapi keluhan tersebut,
Walikota Kupang, Jonas Salean, SH, M.Si mengakui saat ini ada tiga persoalan
mendasar di Kota Kupang yang perlu segera dibenahi, yakni jalan lingkungan, air
bersih dan penerangan jalan. Namun diakuinya pembenahan dan pembangunan
tersebut tidak bisa dilakukan sekaligus namun secara bertahap sesuai kemampuan
anggaran daerah.
Mengenai keluhan soal layanan PDAM Kota Kupang, setelah berkoordinasi dengan Dirut
PDAM Kota Kupang, Noldi Mumu, SE, Walikota menjelaskan bahwa untuk pasokan air
bersih di wilayah Airmata, pihak PDAM menggunakan sumber mata air di area
Pemakaman Raja Taebenu di daerah Manutapen. Namun hingga saat ini sumber air
tersebut masih dikelola Pemprov NTT dan belum diserahterimakan kepada Pemkot
Kupang. Walikota menambahkan air dari sumber air tersebut nantinya bisa langsung
dikonsumsi karena sudah melewati proses penyulingan dengan teknologi modern,
sehingga harganya sedikit lebih tinggi dari air bersih layanan PDAM di tempat lain.
Pada kesempatan yang sama Walikota menyampaikan untuk mengatasi masalah
kekurangan air, pihaknya akan mengerahkan 10 armada tangki air yang dimiliki
Pemkot Kupang untuk melayani kebutuhan air bersih warga. Selain membahas soal air
bersih, warga juga menyinggung soal penerangan jalan dan sampah.
Alex Libing, warga lainnya menyampaikan perlunya lampu jalan terutama di tempattempat yang gelap dan rawan kejahatan. Menurutnya sebelumnya ketika masih
menggunakan meteran lama pasca bayar, warga masih rela menyumbangkan arus
untuk lampu lingkungan di tempat mereka. Namun sekarang karena menggunakan
meteran prabayar warga jadi enggan untuk menyumbang arus seperti dulu lagi. Alex
juga mengemukakan warga Airmata mengharapkan agar Jl Trikora sepanjang kurang
lebih 726 m yang sudah diusul dalam musrembang agar segera dihotmix.
Sementara itu, Faridah warga yang selama ini menjadi berprofesi sebagai penjual
jajanan Airmata minta kepada Walikota agar dia bersama rekan-rekannya sesama
penjual jajanan diberi jaminan berupa surat izin usaha karena selama ini mereka
sering ditegur oleh Satpol PP, padahal usaha mereka merupakan warisan turun
temurun.
Menanggapi
permintaan
tersebut
Walikota
memastikan
pihaknya
akan
memprioritaskan hasil musrembang di tingkat kelurahan, termasuk soal perbaikan
jalan. Dalam waktu dekat jalan Trikora di wilayah Airmata akan dihotmix. Pemkot
Kupang juga akan memperhatikan penerangan jalan dengan memasang lampu LED
bertenaga surya. Namun Walikota mengingatkan agar warga mau menjaga bersama
lampu tersebut, karena pengalaman di tempat lain baterai lampu LED banyak dicuri
oleh oknum tak bertanggung jawab.
Pada kesempatan yang sama Walikota juga membahas tentang perayaan pawai akbar
Maulid Nabi Muhammad yang berpusat di Airmata dan rencananya akan dijadikan
sebagai agenda tahunan. Pemkot Kupang telah menyediakan anggaran dalam APBD
agar perayaan tersebut bisa lebih meriah dari tahun sebelumnya. (hum@s)
4. Kebutuhan dan Ketersediaan Air Minum Kota Kupang
Jumlah penduduk Kota Kupang saat ini berdasarkan release data Dinas Kependudukan dan
Catatan Sipil Kota Kupang per akhir Desember 2012 adalah sebanyak 499.310 jiwa.
Berdasarkan data di atas, prosentase akses masyarakat terhadap air minum perpipaan di Kota
Kupang saat ini baru berkisar 32%. Rincian adalah sebagai berikut; total Sambungan Akhir (SA)
2 PDAM yang beroperasi dalam wilayah Kota Kupang sebanyak 32.000 SA. Asumsi teknis 1
sambungan rumah dapat mengcover kebutuhan air bersih 5 jiwa, maka 32.000 x 5 = 160.000
sehingga prosentasenya 32%. Ini berarti masih sekitar 2/3 penduduk Kota Kupang saat ini belum
memiliki akses jaringan air bersih perpipaan. Dengan kata lain, pemenuhan kebutuhan air bersih
bagi 2/3 penduduk Kota Kupang saat ini melalui sistem di luar PDAM. Suatu pola pemenuhan
air bersih yang tidak ideal.
Di sisi lain, target baru cakupan air minum perpipaan yang ditetapkan Kementerian Pekerjaan
Umum Republik Indonesia untuk tahun 2019 untuk wilayah perkotaan harus mencapai 100%.
Hal itu adalah tugas berat pemerintah mengejar deviasi sebesar 68% dalam kurun waktu yang
kurang dari 5 tahun.
Berdasarkan beberapa kajian, terdapat 2 permasalahan mendasar penyebab rendahnya cakupan
layanan air minum perpipaan di Provinsi Nusa Tenggara Timur, termasuk di Kota Kupang yaitu;
Pertama, minimnya infrastruktur air minum. Terbatasnya Anggaran Pendapatan dan Belanja
Daerah (APBD) dan PAD yang kecil di tengah tingginya beban biaya belanja rutin Daerah
berpengaruh terhadap minimnya infrastruktur air minum di Provinsi NTT. Namun khusus di
Kota Kupang, sejak tahun 2013 Pemerintah Kota Kupang telah mengupayakan alternatif
pembiayaan melalui sumber dana APBN dan atas upaya tersebut pada tahun 2013 telah dibangun
jaringan transmisi dari Bendungan Tilong sepanjang + 30 kilometer dan tahun ini dilanjutkan
pembangunan jaringan distribusi utama dan sekunder pada beberapa kelurahan. Dengan tetap
berharap dukungan APBN, persoalan minimnya infrastruktur air minum kiranya dapat teratasi
secara bertahap.
Kedua, terbatasnya sumber air baku.Hal ini disebabkan secara klimatologis Kota Kupang
sebagaimana dataran Timor dan NTT umumnya memiliki intensitas curah hujan rendah yakni
1.200 mm/ tahun, berbeda dengan daerah lain di luar NTT yang rata-rata memiliki intensitas
curah hujan tinggi,3.000 mm/tahun. Curah hujan yang rendah menyebabkan cadangan air baku,
baik air permukaan maupun air tanah di Kota Kupang sangat minim sehingga selain berpengaruh
terhadap kemampuan suplai air PDAM kepada pelanggan juga berpengaruh terhadap
peningkatan sambungan baru untuk memperluas cakupan layanan.
Saat ini, total kapasitas produksi air baku 2 PDAM dalam wilayah Kota Kupang sebesar 580
liter/ detik, jika berangkat dari jumlah penduduk terkini, total kebutuhan produksi air baku saat
ini seharusnya 1.100 liter/detik. Bahkan 5 tahun ke depan, kebutuhan produksi air baku
diproyeksikan mencapai 1.400 liter/ detik. Di sisi lain di Kota Kupang saat ini tidak terdapat lagi
sumber air baku alternatif yang memadai.
Air baku yang diproduksi oleh 2 PDAM dalam wilayah Kota Kupang saat ini berasal dari 31
sumber air baku yang sebagian besarnya berbasis sumur bor. Dimana, bila ditinjau dari aspek
lingkungan bukan alternatif yang tepat.
Mencermati semua kondisi di atas, jelas bahwa di Kota Kupang saat ini terdapat persoalan serius
yang harus segera ditangani sehubungan disparitas antara kebutuhan dan ketersediaan air baku.
Sementara itu, tingkat pertumbuhan penduduk dan geliat ekonomi semakin meningkat tajam.
Dengan demikian, penyediaan sumber air baku baru hari ini merupakan persoalan urgent.
Berdasarkan pertimbangan konservasi lingkungan, pembangunan sumber air baku berbasis air
permukaan merupakan pilihan TEPAT, sedangkan secara hidrologis, topografis, ekologis maupun
ekonomis pembangunan Waduk pada area Kolhua merupakan pilihan CERMAT.
Demikian tulisan ini kiranya dapat memberikan pencerahan kepada khalayak luas secara
obyektif berdasarkan aspek teknis. Sekian dan terima kasih.
5. AIR BERSIH DAN KEBUTUHAN WARGA KOTA KUPANG
TT-EXPOS.COM. Kupang, 19 Sept.2015.
Banyak keluhan warga tentang kekurangan air bersih. Banyak kritikan dan saran yang positif
tentang kiat dan program yang dilakukan oleh PDAM Kota Kupang. Banyak juga upaya-upaya
yang telah dilakukan oleh PDAM Kota Kupang namun belum menyentuh seluruh kebutuhan
masyarakat Kota Kupang, Mengapa ?, karena semuanya tergantung potensi mata air yang
memang masih kurang sehingga belum mampu melayani secara maksimal tingkat kebutuhan
seluruh warga kota Kupang.
Inilah ungkapan serius dari Direktur PDAM Kota Kupang, Noldy Mumu,SE, ketika berbincangbincang dengan Wartawan Media ini, di ruang kerjanya, pada beberapa waktu yang lalu.
Katanya, memang ada belasan kelurahan dalam kota Kupang, yang pada musim kering, selalu
mengalami kekurangan air bersih, disebabkan karena ketersediaan stok air bawah tanah di kota
ini, sangat menurun drastis pada musim kemarau. Hal ini bukan karena kesalahan pelayanan atau
ketidakmampuan pihak PDAM Kota Kupang dalam melakukan pelayanan.
Keterbatasan titik mata air dalam kota kupang menjadi faktor utama sehingga pihak PDAM Kota
Kupang, tidak bisa melayani secara maksimal untuk ketuhan seluruh masyarakat kota Kupang.
Dari waktu ke-waktu, dari hari ke hari dan dari tahun ke tahun, pihak PDAM Kota Kupang,
selalu dan senantiasa mememikirkan, melakukan berbagai upaya dan melakukan programprogram yang bisa menemukan solusi agar bisa melayani seluruh kebutuhan war kota Kupang,
namun kendala utama yang dialami adalah ketersediaan titik mata air yang jauh dari harapan.
Dia menjelaskan, mata air yang sekarang berada di Kota Kupang, memiliki debit air yang lemah
dan sedikit, dikarenakan musik kemarau. Oleh karena itu, kiat yang dilakukan oleh PDAM Kota
Kupang adalah membagi pelayanan air bersih secara merata, sehingga seluruh warga bisa
terlayani, walaupun tidak sesuai harapan kebutuhan maksimal.
Kepada seluruh warga kota Kupang, Noldi, berharap kiranya bisa memahami kendala yang
dialami oleh pihak PDAM Kota Kupang karena disebabkan oleh faktor alam dan keterbatasan
mata air yang ada dalam wilayah kota Kupang ini. Sehebat apapun dan sebagus apapun proigram
yang dilakukan oleh pihak PDAm, namun, jika dengan keterbatasan mata ir dan dengan kecilnya
debit air yang ada, tentu belum bisa mengatasi masalah air bersih bagi seluruh warga.
Pihak PDAM Kota Kupang, berharap, dengan adanya upaya Pemerintah Kota Kupang, untuk
membuat bendungan Kolhua, akan sangat-sangat membantu mengatasi masalah air bersih bagi
warga kota Kupang. Oleh karena itu, seluruh warga kota kupang kiranya mendukung upayaupaya yang dilakukan oleh Pemerintah Kota Kupang agar bendungan Kolhua bisa dilakukan.
Harapan satu-satunya yang terbaik untuk bisa memperoleh air bersih yang maksimal adalah
bendungan Kolhua. Jika Masyarakat mendukung adanya bendungan Kolhua, maka, kedepannya,
warga kota Kupang pasti terlayani air bersih dengan lancar sesuai kebutuhan yang diinginkan.
Dengan wajah penuh semangat, Noldy, mengatakan, walaupun dengan kondisi alam dan masalah
mata air yang minim, pihak PDAM tetap tidak tinggal diam untuk berusaha semaksimal mungkin
untuk melayani kebutuhan air bersih bagi warga kota Kupang.
Noldy, mengakhiri, kritik dan saran yang ditujukan kepada Pihak PDAM Kota Kupang,
merupakan masukan yang amat bernilai dan dijadikan motivasi utama untuk bekerja keras
bersama seluruh karyawan yang ada, guna bisa menemukan masa depan air bersih yang cukup
dan maksimal, sehingga kedepannya nanti, warga kota Kupang sejahtera dalam menerima
pelayanan air bersih sesuai harapan. ( EXPOS NTT.002).