Anda di halaman 1dari 9

VISI, MISI, DAN TUJUAN RPJMD 2016-2021

Visi RPJMD Kabupaten Purbalingga Tahun 2016-2021 merupakan Visi Kepala


Daerah Kabupaten Purbalingga terpilih yang disampaikan pada saat Pemilihan Kepala
Daerah. Pedoman utama penyusunan visi kepala daerah adalah kesesuaian dengan
sasaran pokok dan arah kebijakan pembangunan Tahap III RPJPD Kabupaten
Purbalingga. Visi Kepala Daerah Kabupaten Purbalingga tahun 2016-2021 adalah
PURBALINGGA

YANG

MANDIRI

DAN

BERDAYA

SAING

MENUJU

MASYARAKAT SEJAHTERA YANG BERAKHLAK MULIA.


Purbalingga yang Mandiri adalah Purbalingga yang memiliki kemampuan
mengatur dan mengurus kepentingan daerahnya menurut prakarsa sendiri
berdasarkan aspirasi masyarakatnya. Termasuk didalamnya adalah secara bertahap
ketergantungan Purbalingga terhadap pihak-pihak lain semakin dapat dikurangi.
Mewujudkan Purbalingga yang mandiri merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari
cita-cita mewujudkan Indonesia yang berdaulat dalam politik, berdikari dalam bidang
ekonomi dan berkepribadian dalam berkebudayaan.
Berdaulat dalam bidang politik diwujudkan dalam pembangunan demokrasi
politik yang berdasarkan hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan perwakilan.
Sedangkan berdikari dalam ekonomi, diwujudkan dalam pembangunan demokrasi
ekonomi yang menempatkan rakyat sebagai pemegang kedaulatan dalam pengelolaan
keuangan negara dan pelaku utama dalam pembentukan produksi dan distribusi
nasional. Berkepribadian dalam kebudayaan, diwujudkan melalui pembangunan
karakter dan kegotongroyongan yang berdasar pada realitas kebhinekaan sebagai
kekuatan potensi bangsa dalam mewujudkan implementasi demokrasi politik dan
ekonomi Indonesia masa depan.
Purbalingga yang Berdaya Saing adalah Purbalingga yang mampu bertahan
bahkan sebisa mungkin mampu memenangan pertarungan dalam kompetisi dan
persaingan global.

Daya saing masyarakat dan daerah perlu dibangun secara

sungguh-sungguh dalam menghadapi persaingan global yang semakin berat, yang


antara lain ditandai dengan diberlakukannya perdagangan bebas. Optimalisasi
keunggulan komparatif yang dimiliki serta upaya mendorong peningkatan keunggulan

kompetitif melalui peningkatan kapasitas pemerintah daerah serta penguatan dunia


usaha mutlak diperlukan.
Purbalingga yang Sejahtera adalah Purbalingga yang masyarakatnya telah
dapat terpenuhi kebutuhan dan harkat martabat hidupnya secara layak, baik yang
bersifat fisiologis dan material maupun kebutuhan yang bersifat batiniah seperti
ketenteraman, rasa aman, kebersamaan dan cinta kasih serta kebutuhan aktualisasi
diri.
Maksud dari Berakhlak Mulia adalah bahwa masyarakat sejahtera yang ingin
diwujudkan harus diimbangi dengan kualitas moral spiritual masyarakat yang tinggi.
Kemajuan yang ingin dicapai tidak hanya dalam dimensi ekonomi-material semata,
namun juga mencakup dimensi mental-spiritual dan kultural, agar terwujud kehidupan
masyarakat yang sejahtera lahir dan batin.
Dalam rangka mewujudkan Visi tersebut, telah pula disusun Misi yaitu rumusan
umum

mengenai

upaya-upaya

yang

akan

dilaksanakan,

dalam

rangka

mengimplementasikan langkah-langkah yang akan dilakukan dalam mewujudkan Visi


yang telah ditetapkan. Misi sebagai gambaran visi yang ingin dicapai dalam RPJMD
2016-2021, dapat dirumuskan sebagai berikut :
A. Misi 1 : Menyelenggarakan Pemerintahan yang Profesional, Efisien,

Efektif, Bersih dan Demokratis, Sehingga Mampu Memberikan Pelayanan


Secara Prima kepada Masyarakat
Meningkatnya

kesadaran

politik

rakyat

sejalan

dengan

proses

demokratisasi sebagai implikasi dari reformasi di segala aspek kehidupan


mengakibatkan semakin menguatnya tuntutan masyarakat untuk terwujudnya tata
kelola pemerintahan yang baik. Di samping itu adanya kebijakan pemerintah
berkaitan dengan penegakan hukum dan pemberantasan korupsi semakin
menuntut terwujudnya transparansi dan akuntabilitas dalam penyelenggaraan
pemerintahan.
Tujuan Misi ke-1 adalah : Terwujudnya Pelayanan Prima Kepada
Masyarakat, dengan Sasaran Meningkatnya Kapasitas Pemerintah Daerah.

Perangkat daerah yang terkait dengan pencapaian Misi ke-1 meliputi


Sekretariat Daerah, Sekretariat DPRD, Inspektorat, unsur penunjang urusan
pemerintahan Perencanaan, Keuangan, Kepegawaian, Pendidikan dan Pelatihan,
serta Penelitian dan Pengembangan, dan dinas-dinas yang melaksanakan Urusan
Pemerintahan Administrasi Kependudukan dan Catatan Sipil, Statistik, Kearsipan,
dan Urusan Persandian.
B. Misi 2 : Mendorong kehidupan masarakat religius yang beriman dan

bertaqwa

kehadirat

Allah

SWT

serta

mengembangkan

paham

kebangsaan guna mewujudkan rasa aman dan tenteram dalam


masyarakat yang berdasar pada realitas kebhinekaan.
Salah satu prasyarat bagi terwujudnya kesejahteraan masyarakat adalah
terwujudnya lingkungan sosial yang aman, damai, dan tertib. Di sisi lain
meningkatnya kesadaran politik masyarakat di tengah euforia demokrasi pasca
reformasi harus diimbangi dengan upaya-upaya untuk mengembangkan etika
politik sehingga terhindar dari praktek demokrasi yang anarkis dan sebaliknya akan
dapat diwujudkan kehidupan demokrasi yang lebih bermartabat. Sedangkan
pembangunan bidang hukum dan HAM merupakan bagian yang tidak terpisahkan
dari proses penyelenggaraan good and clean governance.
Perbedaan pemahaman terhadap keragaman agama dan budaya;
perbedaan kondisi sosial-ekonomi; masalah kemiskinan dan kepadatan penduduk;
berbagai permasalahan sosial lain seperti merebaknya peredaran miras dan
narkoba,

prostitusi,

perjudian,

dan

premanisme;

serta

kecenderungan

meningkatnya kriminalitas, merupakan faktor-faktor potensial untuk timbulnya


gangguan ketertiban, keamanan dan ketentraman dalam masyarakat.
Tujuan Misi ke-2 adalah : Terwujudnya Ketentraman, Ketertiban dan
Rasa Aman Dalam Masyarakat, dengan Sasaran :
1. Meningkatnya kesadaran dan ketaatan terhadap peraturan perundangan
termasuk peraturan daerah dan peraturan bupati
2. Menurunnya resiko bencana.
3. Meningkatnya paham dan wawasan kebangsaan

Perangkat daerah yang terkait dengan pencapaian Misi ke-2 meliputi dinas
yang melaksanakan Urusan Pemerintahan Ketenteraman, Ketertian Umum dan
Perlindungan Maasyarakat, serta urusan Kesatuan Bangsa dan Politik.
C. Misi 3 : Mengupayakan Kecukupan Kebutuhan Pokok Manusia Utamanya

Pangan Dan Papan Secara Layak


Salah satu prasyarat penanggulangan kemiskinan adalah dilaksanakan
secara koordinatif, terpadu, terukur, sinergis dan terencana yang dilandasi oleh
kemitraan dan keterlibatan berbagai pihak dan dikelola sebagai suatu gerakan
bersama. Penanggulangan kemiskinan dipusatkan pada prioritas perlindungan dan
pemenuhan hak atas pangan, perumahan, kesehatan, pendidikan, pekerjaan, air
bersih, lingkungan hidup, sumber daya alam, rasa aman, dan berpartisipasi dengan
memperhitungkan kemajuan secara bertahap untuk mewujudkan masyarakat yang
semakin berkualitas, berakhlak mulia, beretika, serta memiliki jatidiri dan semangat
nasionalisme.
Kebijakan dan program baik langsung maupun tidak langsung harus
berdampak terhadap pemenuhan hak-hak dasar masyarakat miskin, sehingga
kebijakan yang ada dapat mewujudkan pencegahan pewarisan kemiskinan dan
advokasi keluarga miskin , pencegahan munculnya keluarga miskin baru,
pengentasan keluarga miskin, dan pengembangan lingkungan yang kondusif bagi
penanggulangan kemiskinan.
Tujuan Misi ke-3 adalah :
1. Meningkatnya ketahanan pangan, dengan Sasaran meningkatnya Status
Pangan Masyarakat.
2. Meningkatnya Ketersediaan dan Kepemilikan Rumah Layak Huni, dengan
Sasaran Meningkaatnya Pemenuhan Kebutuhan Rumah Layak Huni bagi
masyarakat.
Perangkat daerah yang terkait dengan pencapaian Misi ke-3 meliputi dinas
yang melaksanakan Urusan Pangan dan sub urusan Perumahan.
D. Misi 4 : Meningkatkan kualitas sumberdaya manusia utamanya melalui

peningkatan derajat pendidikan dan derajat kesehatan masyarakat

Kualitas manusia dan kualitas kehidupan manusia merupakan tujuan yang


sebenarnya dari upaya pembangunan. Kualitas manusia dapat diukur dari aspekaspek yang bersifat lahiriah seperti tingkat pendidikan dan derajat kesehatan.
Kualitas manusia yang dicita-citakan di samping diukur dari beberapa hal tersebut,
juga diukur dari kepribadian/jatidiri dan kecintaan terhadap kebudayaan dan tanah
air serta tertanamnya semangat nasionalisme. Sedangkan kualitas kehidupan
manusia diukur dari terpenuhinya kebutuhan dasar serta tersedianya secara
memadai berbagai prasarana dan sarana guna terwujudnya kehidupan yang
berkualitas.
Tujuan Misi ke-4 adalah Meningkatnya Kesejahteraan Sosial Masyarakat,
dengan Sasaran :
1. Meningkatnya derajat pendidikan masyarakat.
2. Meningkatnya derajat kesehatan masyarakat.
3. Terkendalinya laju pertumbuhan penduduk.
4. Meningkatnya kesejahteraan keluarga.
5. Meningkatnya pelayanan terhadap PMKS, korban bencana dan kelompok
masyarakat rentan lainnya.
6. Meningkatnya keberdayaan perempuan dan perlindungan anak.
7. Meningkatnya budaya gemar membaca.
8. Meningkatnya apresiasi terhadap budaya daerah, pelestarian

Benda Cagar

Budaya (BCG) serta Prestasi Seni.


9. Meningkatnya prestasi kepemudaan dan olahraga.
Perangkat daerah yang terkait dengan pencapaian Misi ke-4 meliputi dinas
yang melaksanakan Urusan Pendidikan, Kesehatan, Sosial, Pengendalian Penduduk
dan Keluarga Berencana, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak,
Kebudayaan, Pemuda dan Olah Raga, serta Uruan Perpustakaan.
E. Misi ke-5 : Mempercepat pertumbuhan dan pemerataan ekonomi rakyat,

dengan mendorong simpul-simpul perekonomian utamanya industri


pengolahan dan manufaktur, perdagangan, jasa, pariwisata, industri
kreatif dengan tetap beroriantasi pada kemitraan dan pengembangan

potensi lokal serta didukung dengan penciptaan iklim kondusif untuk


pengembangan usaha, investasi dan peciptaan lapangan kerja
Pembangunan ekonomi menduduki posisi yang sangat strategis karena
keberhasilan pembangunan ekonomi akan sangat menentukan keberhasilan
pembangunan di bidang-bidang lainnya. Meningkatnya pendapatan per kapita
masyarakat sebagai hasil dari pembangunan ekonomi akan meningkatkan daya
beli yang pada akhirnya akan meningkatkan kemampuan masyarakat dalam
mengakses berbagai sumber daya dalam rangka meningkatkan kualitas kehidupan
dan semakin meningkatkan aktifitasnya dalam bidang ekonomi.
Upaya meningkatkan pendapatan per kapita masyarakat dilakukan dengan
mendorong pertumbuhan ekonomi daerah melalui peningkatan produksi dan nilai
tambah pada masing-masing sektor ekonomi. Namun demikian, pertumbuhan
ekonomi yang tinggi tidak serta merta meningkatkan pendapatan per kapita riil
seluruh masyarakat apabila tidak terdistribusi secara merata.
Tujuan Misi ke-5 adalah Meningkatnya Kesejahteraan dan Pemerataan
Ekonomi Masyarakat, dengan Sasaran :
1. Meningkatnya Investasi dan kegiatan ekonomi masyarakat.
2. Meningkatnya daya saing pariwisata.
3. Meningkatnya kemandirian dan daya saing industri.
4. Memperluas kesempatan kerja yang layak dan terlindungi Jaminan Sosial.
5. Meningkatnya kemandirian dan daya saing Koperasi Usaha Kecil dan Mikro
(KUKM).
6. Meningkatnya produksi dan nilai tambah Sektor Pertanian.
7. Meningkatnya kemandirian dan daya saing Sub Sektor Perikanan.
8. Terpenuhinya kebutuhan pokok masyarakat secara aman, merata dan
terjangkau.
Perangkat daerah yang terkait dengan pencapaian Misi ke-5 meliputi dinas
yang melaksanakan Urusan Tenaga kerja, Koperasi dan Usaha Kecil Mikro,
Penanaman Modal, Kelautan dan Perikanan, Pariwisata, Pertanian, Perdagangan,
Perindustrian, dan Urusan Transmigrasi

F. Misi ke-6 : Mewujudkan kawasan perkotaan dan perdesaan yang sehat

dan menarik untuk melaksanakan kegiatan ekonomi, sosial dan budaya


melalui gerakan masyarakat, yang didukung dengan penyediaan
infrasruktur /sarana prasarana wilayahan yang memadai
Upaya peningkatan kesejahteraan masyarakat melalui pembangunan sosial
dan ekonomi mutlak memerlukan dukungan penyediaan infrastruktur yang
memadai. Implementasi misi ini diwujudkan melalui pembangunan, pemeliharaan,
dan rehabilitasi berbagai prasarana dan sarana yang meliputi prasarana jalan,
jembatan, irigasi dan pengairan, perumahan dan permukiman, prasarana
persampahan, pemerintahan, perhubungan, serta berbagai prasarana wilayah
lainnya.
Tujuan Misi ke-6 adalah :
1. Mewujudkan Infrastruktur Pekerjaan Umum yang Handal dan Penyelanggaraan
Penataan Ruang yang Aman, Produktif dan Berkelanjutan, dengan Sasaran :
a. Meningkatnya Akses dan Konektivitas Wilayah.
b. Meningkatnya Ketersediaan Infrastruktur Sumberdaya Air yang Memadai.
c.

Terwujudnya Perencanaan, Pemanfaatan dan Pengendalian Pemanfaatan


Ruang

d. Meningkatnya Bangunan Gedung Laik Fungsi


e. Meningkatnya Kapasitas dan Pengendalian Kualitas jasa konstruksi.
2. Meningkatkan Kualitas Kawasan Permukiman, dengan Sasaran :
a. Meningkatnya cakupan pelayanan infrastruktur permukiman.
b. Meningkatnya Akses Aman Air Minum yang Berkelanjutan.
c.

Meningkatnya Akses Air Limbah Domestik / RT.

d. Meningkatnya Akses Pelayanan Persampahan


e. Meningkatnya Layanan Sistem Drainase Perkotaan
3. Terwujudnya Tertib Pertanahan dan Pemanfaatan Tanah, dengan sasaran
Meningkatnya Kepastian Status Dan Pemanfaatan Tanah.
4. Meningkatnya Kualitas Layanan Angkutan Orang Dan Barang, dengan sasaran
Meningkatnya Manajemen, Kapasitas dan Kualitas Angkutan Jalan dan Udara.

5. Meningkatkan Kualitas dan Keterbukaan Informasi Publik, dengan sasaran


Meningkatnya Implementasi e-Government dan Keterbukaan Informasi Publik.
6. Meningkatnya Keberdayaan Masyarakat dan Kualitas Pelayanan Desa, dengan
sasaran Meningkatnya Kualitas Pemerintahan Desa dan Kelembagaan
Masyarakat Desa.
Perangkat daerah yang terkait dengan pencapaian Misi ke-6 meliputi dinas
yang melaksanakan Urusan Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang, Sub Urusan
Kawasan Permukiman, Perhubungan, Urusan Komunikasi dan Informatika,
Pertanahan, serta Urusan Pemberdayaan Masyarakat dan Desa.

G. Misi ke-7 : Mewujudkan Kelestarian Fungsi Lingkungan Hidup

Eksploitasi sumberdaya alam dan pencemaran lingkungan hidup akibat


aktifitas manusia yang tidak berwawasan lingkungan telah menimbulkan dampak
negatif yang langsung dirasakan oleh masyarakat, seperti pencemaran air dan
udara, timbulnya berbagai penyakit, merosotnya hasil tangkapan ikan sungai,
hilangnya populasi berbagai spesies flora dan fauna khas/langka, munculnya lahan
rusak termasuk deforestasi, terjadinya banjir dan tanah longsor, sulitnya
mendapatkan air pada musim kemarau, berpindahnya aliran sungai, dan
sebagainya.
Pemanfaatan keanekaragaman hayati sebagai salah satu sumberdaya yang
potensial juga belum berkembang sebagaimana mestinya. Pengembangan nilai
tambah

keanekaragaman

hayati

dapat

menjadi

alternatif

sumber

daya

pembangunan yang dapat dinikmati baik oleh generasi sekarang maupun


mendatang. Keberlanjutan pembangunan dalam jangka panjang juga menghadapi
tantangan akibat perubahan iklim dan pemanasan global. Untuk mengantisipasi
berbagai hal tersebut di atas dibutuhkan kebijakan besar yang bersifat kolaboratif
dalam pengelolaan sumber daya alam dan pelestarian fungsi lingkungan hidup.
Tujuan Misi ke-7 adalah Terpeliharanya Kualitas Lingkungan Hidup dan
Keanekaragaman Hayati, dengan sasaran Terkendalinya Pencemaran Dan
Kerusakan Lingkungan Hidup.

Perangkat daerah yang terkait dengan pencapaian Misi ke-7 meliputi dinas
yang melaksanakan Urusan Lingkungan Hidup dan Kehutanan.

Anda mungkin juga menyukai