Anda di halaman 1dari 9

NamaKu radiyah, teman-teman memanggilkuh Iah.

Sudah 6 tahun nama itu


menjadi julukan teman-teman untuk aku di Pondok Pesantren ini. Semakin hari, aku
semakin merasakan nikmatnya tinggal serumah bersama teman-teman, merasakan sukaduka bersama, makan bersama, tidur bersama, belajar bersama bahkan mandi bersama.
Padahal dulunya masuk ke pondok ini hanya karena senang melihat anak-anak
menggunakan jilbab ama paksaan orang tua biar pintar ngaji, namun berawal dari
motivasi kecil itu, akhirnya aku merasakan bahwa tinggal disini tidak hanya tentang
jilbab tetapi juga pelajaran dan kenangan yang diukir bersama.
hemmp...
Gumanku dalam hati. Suatu kebahagiaan berada disini dan mengenal teman-teman
lain yang dari jauh, meninggalkan kampung halaman dan orang tua mereka, demi menimba
ilmu ditempat ini. Ku tarik selimut kumalku pemberian mama sejak pertama masuk
kepondok ini, fikiranku pun melebur dalam suasana tenang, hening dan aku pun terlelap.
Trett............Tret......tret.....tret.....Bel berbunyi sangat keras dan berulang.
Kelopak mata ini terasa berat, suara dari arah pintu semakin memaksa untuk
membuka mata ini.
Kamar 3 bangun.....
Kamar 4 bangun....Waktunya mandi dan kemasjid
Suara dari seorang pengurus mulai terngiang ditelingaku, suara itu kemudian
disusul dengan hitungan berantai yang semakin lama semakin cepat.
29, 28, 27, 25.......
Hitungan mundur angka-angka itu terus berjalan.
Meski mata masih terasa berat, harus tetap bangun dan menyentuh air. Ku ambil
air, mencoba membasuh wajah,
berr,,,,berr,,,,Rasa dingin seperti seperti membuka lem-lem perekat dimataku,
merasuk hingga ke tulang belulang. Satu per satu air mulai mengairi tangan, mulut,
hidung, wajah, pergelangan tangan, rambut, telinga dan kakiku. Tidak ada kata manja,
sedih atau pun menagis dengan keadaan ini. Karena ini adalah hal biasa bagi kami. Namun
biasanya bagi anak-anak baru hanya membutuhkan sedikit adaptasi.
Hiks...hiks...terdengar suara mungil dari zona A.1
Ku lihat seorang anak kecil berwajah mungil duduk didepan pintu, sesekali ia
terisak dan mengeluarkan air mata, dia adalah anak tsanawiyah yang baru masuk.
Namanya Mila, Seakan ada sebuah magnet yang mengajak aku menjemputnya.
Hai dik,,,,ada apa?
Kangen mama.....hiks....hiks....jawabnya sambil terisak
adik baru masuk ya?
iya,,,,kangen mama kak,
1 Zona itu sebutan area atau kamar yang telah dikelompokkan sesuai jenjang dan

pengasuhnya masing-masing.

iya gak apa-apa dik, tapi kangennya sesekali ya,,,jawabku


Yuk...kita wudhu teman-teman Mila udah pada berangkat.
Ku elus kepalanya sambil berusaha mengajaknya ke tempat berwudhu. Akhirnya
tangisannya pun berhenti dan kembali semangat lagi mengenakan kerudung sholat, tidak
terlupa al-Quran mungilnya. Sekilas teringat waktu awal masuk kepondok ini, ditinggal
mama dan harus memulai dengan sendiri. Bangun subuh, membereskan pakaian sendiri,
mencuci sendiri dan mengambil makanan sendiri. tidak ada kata mama, ibu atau bunda.
Semua harus belajar mandiri.
Tanpa terasa hitungan terus berdenging keras.
11, 10, 9, 8,
Iah cepat,,,,suara nurul memanggilku sambil berjalan menuju masjid, aku pun
berjalan lebih cepat menuju kamar, mengambil mukena dan segera kukenakan tak terlupa
sajadah dan al-Quran q genggam sambil berlari kencang,
Hitungan mundur itu sebenarnya biasa, tetapi bagi kami, memiliki kekuatan
sangat besar seolah mengingatkan ke kami jika masbuq atau terlambat sholat dimasjid,
maka akan mendapakan sanksi membersihkan ruang serbaguna yang luas dan panjang itu.
Sedikit saja kita lengah bisa mendapatkan hukuman dua kali lipat. Kedisiplinan yang
diajarkan sejak Tsanawiyah di pondok ini, mungkin tidak ada ditempat lain terlebih
dirumah. Dahulu rasanya berat menjalaninya namun setelah terbiasa ternyata
membahagiakan, karena waktu-waktu kami sangat teratur dan diisi dengan aktifitas yang
bermanfaat. Dari arah Asrama suara adzan pun mulai terdengar, tidak lain suara merdu
itu adalah suara Muhaimin anak santri kelas 3 Madrasah Tsanawiyah.
Allahuakbar, Allahuakbar.....
Asyhadu alla ilaa haillalah....2x
Asyhadu anna muhammadarasaullulah.... 2x
Hayyaalal sholat.... 2x
Hayyaalal falah.... 2x
Asholatu khairuminannaum...2x
Allahuakbar, Allahuakbar....
La ilaa Haillallah.....
Adzan pun selesai dan kami membaca doa sesudah adzan, beberapa menit
kemudian, Muhaimin pun mulai membacakan hadits disubuh hari.

rakataini qabla subhi khairu minaddunya wa ma fiiha2.


Hadits ini dibacakan untuk menyeruh bahwa sholat sunnah dua rakaat sebelum
subuh diutamakan dari pada hanya duduk dan berdiam diri. Satu per satu dari kami mulai
melaksanakan sholat sunnah, Sambil bergantian yang sudah selesai membuka alQurannya untuk melanjutkan bacaan. Sesekali terlihat beberapa anak santriwati maupun
2 Artinya: Sholat dua rakaat sebelum subuh lebih baik dari pada dunia dan

seisinya

santri yang tengah mengulang hafalannya, tidak terlupa wajahku melirik ke arah Mila
yang masih terbata-bata membaca al-Qurannya.
Pukul 04.50 tepat, Muhaimin mengumadnagkan Qomat. Anak-anak santri pun
langsung merapatkan shaf untuk memulai sholat. Usai Sholat, Ustadz Gazali kembali
memegang mick, Beliau mngejarkan Tahsinul-Quran menggunakan rasm Usmani.
Asslamualualaikum warahmatullahi Wabarakaatuh, Beliau membuka dengan
beberapa muqaddimah dan puji-pujian.
Baiklah santriwan-santriwati yang sangat berbahagia hari ini kita masuk
kehalaman 6. Silahkan dibuka bukunya masing-masing. Sambil menunjukkan tempat
keluarnya huruf.
A....I.....U....AKh.....
BA....Bi.....Bu....BAKh.....
TA....Ti.....Tu....TaKh.....
CA....Ci.....Cu....CaKh.....
Anak-anak santri mengikuti setiap lafadz yang dilaflkan oleh Ustadz Gozali.
Sesekali terdengar suara tawa kecil dari santri tsanawiyah. Belajar tahsin
memang agak geli, terlebih bagi mereka yang baru, harus menyesuaikan letak lidah,
bentuk lidah dan arah keluarnya angin. Terkadang yang baru memulai mengucapkan huruf
ain saja belum tentu benar. Kebanyakan ada yang lari kehidung dan mengeluarkan suara

sengau. Suara-suara ini yang menggelitik dan membuat kami gak bisa menahan tawa.
Meski begitu kami tetap mengikuti sesuai petunjuk dengan serius.
Pukul 05.30.
Agenda Tahsinul Quran pun ditutup oleh Ustadz Gozali.
Alhamdulillhairabbil alamin.....anak-anak samapai disini dulu tahsinul quran pada
hari ini, semoga memberikan manfaat dan berkah,,,Wassalamualaikum warahmatulahi wa
barakaatuh. Anak-anak santri menjawab dengan penuh semangat.
Sebelum beranjak keluar masjid mari kita bersama-sama membaca doa membaca
al-Quran dan doa Kafaratul majelis.
Setalah ustadz menutup, Suara riuh pun terdengar dengan keras namun rapih.
allahummarhamni bilquran wajal hulana imaama wa nurran wa huda warahma
Allahummasyakirna minhuma nasina waalimna minhuma jahilna, warzukni
tilawatahu ana allaili wa atrafannahar wajalhulaana hujjatan ya Rabbal Alamiin.
Disusul dengan doa.
Bismillahiramanirrahim
subhankallahumma wa bihamdika, asyhadu allailahailla anta, astagfiruka wa
atuubu ilaik......
Aku dan santri yang lain beranjak dari majelis menuju keluar dari masjid. Tak lupa suara
kecil anak-anak juga terdengar.
Allahumma inni asaluka min fadlik

Sambil berjalan menuju asrama, aku sembari bercerita dengan Mila.


Mila gimana td Tahsinya bisa gak ?
Mila gak suka Tahsin kak, Mila sukanya Bahasa Inggris
Dengan polos Mila menjawab.
Memangnya Kenapa dengan tahsin ?
Sulit kak....kan Mila belum bisa bersuara kaya Ustadz Gozali, apa lagi klo bilang
mengucapkan huruf HA,,,
Ha hi hu hak.....Mila mengulang hingga beberapa kali.
itu kan kak yang ada malah liur Mila yang keluar.
Sembari tersenyum ku Gandeng tangan Mila.
Mila...belajar tahsin itu mudah, hanya awalnya yang susah sama seperti bahasa
inggris. Mila dulu waktu pertama belajar bahasa inggris langsung bisa bahasa
inggris gak ?
Gak kak.... jawabnya
Sulitnya pas apa?
Tulisan bahasa inggris kan beda dengan bacaanya kak. Lanjutnya meyakinkan.
Nah begitu contohnya, jadi belajar apa saja mudah cuma diawalnya saja namun
kata utadz Gozali klo sulit belajar itu berarti proses masuknya ilmu, kalau ilmunya
udah berhasil masuk maka tidak ada lagi kata kesulitan.
Begitu y kak.
Iya Mila, kalau semangat belajar pasti ada jalan, nah lama kelamaan akan
menjadi bisa, Ustadzah Nurhayati dulu pernah menasehati kita Man Jadda Wa

Jadaa artinya siapa yang bersungguh sungguh akan mendapatkan hasilnya.


iya kak, trimakasih nasehatnya kak.
Tanpa terasa kami pun sampai di depan asrama. Mila berlari menuju kamarnya, aku pun
menuju kamar merapikan peralatan sholat dan ke kamar mandi. di area kamar mandi,
anak-anak santri berdiri sambil menunggu antrian...sesekali terdengar percakapan
bahasa bergantian.
Who after you guys
No anyone
Oke, im Queue
Oke, just wait....
Sedang dari arah barat, Mila memegang sabun dan peralatan mandinya sambil
bercakap dengan temannya menggunakan bahasa Indonesia, suaranya kecil sekali.
Kelihatannya Mila sedang menanyakan giliran siapa yang sedang mandi namun masih malumalu karena masih menggunakan bahasa indonesia. Semua harus bersabar menunggu
giliran antrian. Bagi anak-anak baru ada dispensai penggunaan bahasa selama tiga bulan,
mereka bisa menggunakan bahasa Indonesia sambil simai mendengar percakapan kakak
kelas yang lain, dengan begitu mereka dengan mudah dapat mengikuti kebiasaan

berbahasa di pondok. Hari berbahasa dimulai dari usai sholat subuh sampai waktu Isya.
Setelah itu dapat menggunakan bahasa Indonesia.
Tret....Tret....Tret...Bel berbunyi
Disusul dengan suara dari pengurus
30 minutes again....
Beberapa teman-teman lain sudah selesai dan mulai meninggalkan area kamar
mandi, sebahagian yang lain ada yang sudah rapih dan memegang piring masing-masing
untuk mengambil jatah sarapan pagi termasuk aku. Sedangkan sebahagian yang lain lagi
yang sudah selesai mulai keluar asrama satu per satu sambil menghafakan wise word
untuk hari ini.
20 minutes again....
Aku sudah siap, tidak lupa buku-buku yang masih berserakan diatas meja ku
rapikan, mengambil sepatu dan keluar kamar.
10 minutes again....
Semua anak santri telah berkumpul di depan asrama, pengurus bidang bahasa mulai
mengarahkan.
Assalamualaikum warahmatullahi wa barakaatuh
Good morning guys to day we will memorizing about.....?
Quotes of Study semua santri seretntak menjawab
oke we will start from junior high school lets hear your name
Oke thank you sisterTika
Pengurus bagain pengabsenan mulai memanggil satu per satu. Setiap anak yang
diabsen langsung mengucapkan hafalannya hari ini.
Elfina Elzatta,,,,
Im Present Sister, study hard to achieve your goal the meaning is Belajar yang
giat demi mencapai impian. Elfina mengucapkan hafalannya dengan lancar.
Widaturrasyida.... nama-nama itu disebutkan satu per satu dan tanpa terasa
selesai juga, meski ada yang masih tersendat-sendat khususnya santri-santri baru.
Namun aantusias mereka patut dihargai oleh pengurus. Pengurus mempersilahkan
langsung ke sekolah dan gak ada satu orang pun yang tertinggal. Asrama dikunci dengan
rapat hanya ada Bude yang membantu masak untuk anak santri. Sosok Bude adalah ibuibu setengah tua, beliau telah lama berada di Pondok ini, mengabdikan dirinya yang hanya
sebatang kara, suaminya telah meninggal dan keluarganya pun berada di pulau sebrang.
Terkait dengan perkerjaannya, sebenanrnya diluar sana banyak perkerjaan dan tawaran
lain, namun bude lebih memilih ditempat ini.
Treng....treng....treng....suara bel madrasah berbunyi
Bel tua itu, juga sudah lama menemani madrasah ini. Setiap waktu masuk, istrahat
dan pulang bel itu lah yang mengingatkan kami, para santri tidak diperbolehkan membawa
jam tangan atau sejenis barang berharga dipondok. Kata Ustadz maupun Ustadzah

membawa barang berharga dapat memperbesar kesenjangan sosial, Jam sekolah ada di
setiap kelas begitu pulah jam pondok ada di setiap Zona dan ruang-ruang utama. Setelah
waktu masuk di setiap ruangan terdengar suara yang berbeda-beda
Maa Ismuka....Ismi Zaid
Min aina anta....Ana min Kandari
Ma hiwayatuka....hiwayati mudarrisun
Suara dari kelas 1 MAK begitu serentak mengulang lafadz-lafadz bahasa satu per
satu setelah Uztad Abdul Aziz melafalkannya, mereka sedang belajar bahasa Arab.
Sedang dari Kelas Lain terdenganr suara.
Abdul is high is Aqil.... Abdul is high is Aqil....
Abdul more high than Aqil...Abdul more high than Aqil....
Abdul is higest student in the class.... Abdul is higest student in the class....
Suara ustadz Anwar Ubaid begitu semangat mengajarkan bahasa inggris kepada
santri kelas 1 IPA. Dari kelas lain terdengar suara yang lebih lembut
seperti yang sudah pernah kita kenal ya,,
mungkin di MTS atau SMP ya,,,
majaz terbagi dalam beberapa jenis ya...
yaitu personifikasi, hiperbola, metafora, alegori, simbolik, paradoks, litotes
kesemuanya menunjukkan unsur perulangan, perbandingan, pertautan dan pertentangan
ya,,,
misalnya dalam berbahasa, khusunya bahasa Indonesia.
Ustadzah Zahra sangat terkenal dengan kelembutannya dalam mengajar, ciri khas
beliau, sering mengucapkan kata ya....sehingga terkdang ada anak santri yang iseng
menulis seberapa banyak kata yayang diucapkan oleh beliau. Tidak hendak menghina,
namun lebih menunjukkan perhatian terhadap guru-guru yang kami sayangi di Madrasah
ini. Selain itu, diruang kompiuter Ustadz Syarif menjelaskan tata cara menggunakan
Microsof Word.
Arahkan cursornya pada icon Mc. Word
lalu Klik sebanyka dua kali,
Apakah terbuka lembaran penulisan....?
Iya Ustadz....anak-anak menjawab serentak.
Pada bagian atas tersedia menu yang disebut dengan Toolbar
Apa saja menu yang berada di Toolbar....? Pak Syarif memancing anak-anak aktif

Home, Insert, Page layout, Reference, Mailings, Review, dan View....


Suara anak-anak pun terdengar riuh dan serentak.
Ustad Syarif dikenal dengan guru yang tegas, selain mengajar beliau juga
mendapatkan bagian konseling siswa, kami menyebut dengan istilah Guru BP. Setiap
kelas beliau selalu anak-anak tertib, rapih dan semangat. Sedang pada ruangan

diseblahnya Ustadz Laundi tengah mengajarkan bidang studi mate-matika. Sesekali


terdengar suara dari santri menjawab riuh.
mines enam....
sepertiga pangkat dua.....
dua per lima....
Ruang perpustakaan ruang kelas lainnya, kami selalu semangat belajar. Ibu kepala
sekolah selalu mengingatkan kepada kami man jadda wa jadaa siapa yang bersungguhsunggu akan mendapatkan haslinya.
Treng...treng....treng....
suara Bel menunjukkan waktu Istrahat, Kami pun keluar satu per satu.
Iah....tiba-tiba terdengar suara dari belakang memanggilku,
Aku pun menoleh kebelakang
Eh Hana...iya Hana, aku pun kembali kebelakang dan menyambut tangannya,
Iah mau kemana ?
Iah pengen ke perpus Na, Iah ingin baca buku cerita
Iya Hana ingin ke Kantin Iah tapi uang Hana sisah 7.000 mungkin Ibu atau Bapak
bsk baru bisa ke Pondok.
aku tersenyum menatap Hana
apakah kamu lapar....?
em sbenearnya sih gak juga, jawabnya
Cuma pengen aja, kan banyak teman-teman yang kesana... melanjutkan.
Hemp...yuk ikut Iah ke perpus, aku gandeng tangannya yang lembut.
ada banyak buku-buku baru yang belum sempat kita baca. Kami pun berjalan
bersama sambil bercerita.
Treng...treng...treng.
Tak terasa bel menunjukkan 30 menit berlalu, anak-anak mulai memasuki ruang
kelas, kami pun melanjutkan pelajaran seperti biasa.
Assolatu Wassalamualaik....
Ya imamal Mujahidiin...
Ya Rasulallah.....
Assolatau Wassalamualaik...
Ya Nashiral Huda....
Ya Khaira Khalqillah...ya Rasulallah
Suara tarhim3 di masjid mulai terdengar, ustadz dan ustadzah mulai mengakhiri
peajaran di kelas. Santri ketua kelas pun menyiapkan kelasnya masing-masing. Di
beberapa ruangan terdengar suara berbahasa Arab
Istaid....semua santri bersiap
Qiyamaman....berdiri
3 Sholawat sebelum sholat , yang mengumandangakan kasih sayang

Salaaman....memberi salam
Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh, semua santri menjawab dengan
serentak.
Sedang pada kelas lain juga terdengar suara berbahasa Inggris
Ready...Bersiap
Stand Up Please...Berdiri
Greating To our Teacher....Memberi Salam
Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh, semua santri menjawab dengan
serentak.
Santri keluar satu per satu membawa mukena dan peci bagi santriwan, langsung
menuju masjid. Bagian keamanan putri dan putra mulai mengabsen dikelas masing-masing
khususnya bagi sanriwati yang berhalangan dipersilahkan keruang perpustakaan untuk
membaca buku-buku atau melanjutkan hafalan-hafalan. Usai sholat aku dan santri yang
lain berjalan menuju madrasah, sambil menunggu Bel pulang.
Treng....treng...treng....Bel menunjukkan waktu pulang,
Kami pun berbondong-bondong menuju tempat berbaris di lapangan madrasah
K Hadi, Ketua OSIM (Organisasi Intra Madrasah) menyiapkan dan memberikan
sedikit pengarahan tentang kedisiplinan,
Asslamualaikum warahmatullahi wabarakkatuh...
Waalaikumussalam Warahmatullahi wabarakaatuh....santri menjawab serentak.
Hamdan Wasyukran lillah Assolatan wasalaman Rasulillah, Ama badu
K hadi memulai pengarahan dengan mukaddimah,
Setelah memberikan pengarahan, kami bersama-sama membaca doa kafaratul
majelis dan doa keluar rumah. Aku dan teman-teman lain pun meninggalkan madrasah
menuju Asrama.
Sesampai di Asrama, pengabsenan dilaksanakan oleh pengurus kemanan untuk
mengecek siapa yang belum hadir. Setelah itu aku dan anak-anak lain dipersilahkan
mengambil jatah makan siang dan berkumpul diruang makan untuk makan bersama.
Seperti biasa doa sebelum makan dipimpin secara bergiliran dan hari ini giliran
kelas 1 MTS, suara imut dari anak-anak baru itu pun mulai terdengar
marilah kita berdoa bersam-sama semoga Allah elalu memberikan keberkahan
terhadap makanan kita amiin...
Allahummabariklana fiima razaqtana wa qinaa Adza Bannar,
maknananya dihabiskan ya kaka-kaka... sambil tersenyum kecil pemimpinnya
mengingatkan kepada kami kembali untuk menghabiskan makanan.
innal mubadziriina ikhwaanusyatiin
Seusnggunghnya orang yang berlebih-lebihan adalah temanya syaitan.
Hadits selalu dibacakan saat makan, kami makan bersama dan makanan kami pun
harus dihabiskan, setelah makan selesai kami diberi waktu istrahat. Sore hari, bada

sholat Ashar di Masjid, santri menjalankan aktifitas berbeda, bagi yang eskul bahasa
Inggris menjalankan aktifitas pendalaman bahasa, begitu juga bahasa Arab. Bagi yang
mengikuti Merchin Band juga melaksanakan latihannya, begitu juga yang mengikuti
pramuka, sebahagian lainnya ada yang belajar seni seperti Qirah dan Khat (kaligrafi).
Semua santri melaksanakan aktifitas dengan semangat, Jika ada yang sakit, pengurus
kesehatan dapat menangani sehingga tidak mengganggu teman-teman lain.
Inilah rumah kami, Pondok pesantren mungil dan penuh cerita. Di daerahku di
Sulawesi Tenggara ini, kami adalah golongan minoritas sebagai santri, tetapi kami
memiliki jiwa yang kuat dan tangguh demi masa depan kami, orang tua kami, saudarasaudara kami dan untuk Idnonesia kami yang terbentang dari Sabang sampai Merauke.
Di Pesantren ini, kami tidak diajarkan untuk dilayani, tetapi kami diajarkan untuk
mandiri, sabar, displin dan semangat dalam belajar. Banyak mata pelajaran, seperti
bahasa Inggris, Bahasa Arab, Bahasa Indonesia, Ilmu Tafsir, Komputer, Sainse dan
sebagainya. tujuannya tidak lain agar kami mengetahui ilmu, sedikit demi sedikit menjadi
banyak. Kehidupan sederhana dirumah ini, mengajarkan aku dan teman-teman lain untuk
bertahan hidup dimana saja, bergaul dengan siapa saja dan dapat membantu orang lain
demi kebersamaan.
Jiwa Santri adalah jiwa yang kuat, Ustadz dan ustadzah kami selalu mengajarkan
berjiwa tangguh, man jaddah wa jadaa menjauhi sifat manja dan serius dalam
menuntut ilmu. Ilmu ustadz maupun ustadzah kami tidak hanya dalam bidang akademik
tetapi lebih pada penanaman spiritual dan jiwa islami di hati-hati kami, semangat dan
etos belajar Islami untuk kehidupan yang bermanfaat bagi teman-teaman dan siapa saja
dinegeri ini. Semoga Ilmu kami bermanfaat bagi emua kalangan. Amiin....
***********

Anda mungkin juga menyukai