OLEH :
ERWIN K SJAH ALAM
G1A108045
Kasus:
An. Dina 5 tahun dating dengan keluhan demam tinggi disertai nyeri
kerongkongan serta sakit saat menelan. Demam dirasakan sejak dua hari yang lalu
dan batuk disangkal. Pada pemeriksaan ditemukan hipertrofi tonsil, membrane
faring hiperemik.
Diagnosa:
Faringitis
2 April 2013
Toni
Amixicilin
200mg
Sac ad
m.f.l.a pulv dtd No IX
s.t.d.d pulv I
Paracetamol 100mg
Sac ad
m.f.l.a pulv dtd No IX
s.t.d.d pulv I prn
Dina
5 tahun
Jl. Bojonegoro No. 15
XXXX-XX-XXXX
Amoxicilin
1.
2.
3.
4.
5.
Deskripsi
- Nama & Struktur Kimia
- Sifat Fisikokimia
- Keterangan
Golongan/Kelas Terapi
Anti Infeksi
Nama Dagang
- Abdimox
- Aclam
- Amobiotic
- Amocomb
- Amosine
- Amoxan
- Amoxil
- Amoxillin
- Ancla
- Arcamox
- Athimox
- Auspilin
- Ballacid
- Bannoxillin
- Bellamox
- Biditin
- Bimoxyl
- Bintamox
- Broadamox
- Bufamoxy
- Clacomb
- Claneksi
- Claxy
- Comsikla
- Corsamox
- Danoxillin
- Dexymox
- Erphamox
- Etamox
- Farmoxyl
- Goxallin
- Hiramox
- Hufanoxil
- Ikamoxyl
- Improvox
- Inamox
- Intemoxyl
- Kalmoxillin
- Kamox
- Kemosillin
- Kenoko
- Kimoxil
- Lactamox
- Leomoxyl
- Liskoma
- Medimox
- Mestamox
- Mexylin
- Mokbios
- Moxaxil
- Moxigra
- Moxtid
- Novax
- Nufamox
- Omemox
- Opimox
- Ospamox
- Palentin
- Penmox
- Primoxil
- Pritamox
- Protamox
- Ramoxlan
- Ramoxyl
- Robamox
- Sammoxil F
- Scannoxyl
- Sirimox
- Solpenox
- Ssilamox
- Supramox
- Surpas
- Topcillin
- Varmoxillin
- Vibramox
- Vulamox
- Widecillin
- Yefamox
- Yusimox
- Zemoxil
- Zumafen
Indikasi
Amoksisilin digunakan untuk mengatasi infeksi yang disebabkan oleh bakteri gram negatif (Haemophilus Influenza,
Escherichia coli, Proteus mirabilis, Salmonella). Amoksisilin juga dapat digunakan untuk mengatasi infeksi yang disebabkan
oleh bakteri positif (seperti; Streptococcus pneumoniae, enterococci, nonpenicilinase-producing staphylococci, Listeria) tetapi
walaupun demikian, aminophenisilin, amoksisilin secara umum tidak dapat digunakan secara sendirian untuk pengobatan yang
disebabkan oleh infeksi streprococcus dan staphilococcal.
Dosis, Cara Pemberian dan Lama Pemberian
DOSIS ORAL ANAK:
Umum: Anak < 3 bulan: 20-30 mg/kg/hari terpisah setiap 12 jam.Anak >3 bulan dan <40kg; dosis antara 20-50 mg/kg/hari
dosis terpisah setiap 8-12 jam. Khusus: Infeksi hidung,tenggorokan,telinga,saluran kemih dan kulit: ringan sampai sedang: 25
mg/kg/hari terbagi setiap 12 jam atau 20 mg/kg/hari setiap 8 jam.Gawat: 45 mg/kg/hari setiap 12 jam atau 40 mg/kg/hari setiap
8 jam. Otitis media akut: 80-90 mg/kg/hari setiap 12 jam.Infeksi saluran nafas bawah: 45 mg/kg/hari terbagi setiap 12 jam atau
40 mg/kg/hari setiap 8 jam.
DOSIS DEWASA:
Umum: Rentang dosis antara 250 500 mg setiap 8 jam atau 500 875 mg dua kali sehari.Khusus: Infeksi telinga, hidung,
tenggorokan, saluran kemih, kulit: Ringan sampai sedang: 500 mg setiap 12 jam atau 250 mg setiap 8 jam.Berat: 875 mg setiap
12 jam atau 500 mg setiap 8 jam.Infeksi saluran nafas bawah: 875 mg setiap 12 jam atau 500 mg setiap 8 jam.Endocarditis
profilaxis: 2 g sebelum prosedur operasi. Eradikasi Helicobacter pylori: 1000 mg dua kali sehari, dikombinasikan dengan satu
antibiotik lain dan dengan proton pump inhibitor atau H2 bloker.
DOSIS BERDASARKAN FUNGSI GINJAL: Dosis 875 mg tidak diberikan pada pasien dengan : Clcr <30 mL/menit; Clcr 1030 mL/menit; 250-500mg setiap 12 jam; Clcr <10 mL/menit: 250 500 mg setiap 24 jam.
PEMBERIAN:
Antibiotik amoksisilin termasuk antibiotik time deppendent sehingga untuk menjaga konsentrasi obat dalam plasma tetap
berada pada kadar puncak, maka obat diberikan sesuai dengan jadwal waktu yang telah dibuat. Obat dapat diberikan bersamaan
dengan makanan.
LAMA PEMBERIAN
Tergantung pada jenis dan tingkat kegawatan dari infeksinya, juga tergantung pada respon klinis dan respon bakteri
penginfeksi. Sebagai contoh untuk infeksi yang persisten, obat ini digunakan selama beberapa minggu. Jika amoksisilin
digunakan untuk penanganan infeksi yang disebabkan oleh grup A -hemolitic streptococci, terapi digunakan tidak kurang dari
10 hari guna menurunkan potensi terjadinya demam reumatik dan glomerulonephritis. Jika amoksisilin digunakan untuk
pengobatan ISK (infeksi saluran kemih) maka kemungkinan bisa lebih lama, bahkan beberapa bulan setelah menjalani terapi
pun, tetap direkomendasikan untuk diberikan.
Farmakologi
Absorbsi : cepat dan hampir sempurna, tidak dipengaruhi oleh makanan.
Distribusi : secara luas terdistribusi dalam seluruh cairan tubuh serta tulang; penetrasi lemah kedalam sel mata dan menembus
selaput otak; konsentrasi tinggi dalam urin; mampu menembus placenta; konsentrasi rendah dalam air susu ibu.
Ikan protein : 17-20%
Metabolisme : secara parsial melalui hepar.
Metabolisme : secara parsial melalui hepar.
Bayi lahir sempurna: 3,7 jam
Anak-anak : 1-2 jam.
Dewasa: fungsi ginjal normal 0.7-1,4 jam.
ClCr <10 mL/menit: 7-12 jam.
Time Peak; kapsul 2 jam; suspensi 1 jam.
Eksresi: urin (80% bentuk utuh); pada neonates eksresi lebih rendah
Dilisis:
Moderat dilisis melalui Hemo atau peritonial dilisis: 20-50%
Dilisis melalaui Arteriovenous atau venovenous mampu memfilter 50mg/ liter amoksisilin.
Stabilitas Penyimpanan
Stabilitas obat: amoksilin 125 dan 250 mg kapsul, chewable tablet, dan serbuk suspensi oral harus disimpan dalam suhu 20C
atau lebih rendah. Amosisilin 200 dan 400 mg chewable tablet dan salut tipis disimpan pada suhu 25C atau lebih rendah
Kontraindikasi
Kontraindikasi untuk pasien yang hipersensitif terhadap amoksisilin, penisilin, atau komponen lain dalam obat.
Efek Samping
Susunan Saraf Pusat : Hiperaktif, agitasi, ansietas, insomnia, konfusi, kejang, perubahan perilaku, pening.
Kulit : Acute exanthematous pustulosis, rash, erytema multiform, sindrom stevens-johnson, dermatitis, tixic ephidermal
necrolisis, hypersensitif vasculitis, urticaria.
GI : Mual, muntah, diare, hemorrhagic colitis, pseudomembranous colitis, hilangnya warna gigi.
Hematologi : Anemia, anemia hemolitik, trombisitopenia, trombositopenia purpura, eosinophilia, leukopenia, agranulositosi.
Hepatic : AST (SGOT) dan ALT (SGPT) meningkat, cholestatic joundice, hepatic cholestatis, acute cytolitic hepatitis.
Renal : Cristalluria
Interaksi
- Dengan Obat Lain :
Meningkatkan efek toksik:
1. Disulfiram dan probenezid kemungkinan meningkatkan kadar amoksisilin.
2. Warfarin kemungkinan dapat meningkatkan kadar amoksisilin
3. Secara teori, jika diberikan dengan allopurinol dapat meningkatkan efek ruam kulit.
Menurunkan efek:
1. Kloramfenikol dan tetrasiklin secara efektif dapat menurunkan kadar amoksisilin
2. Dicurigai amoksisilin juga dapat menurunkan efek obat kontrasepsi oral.
- Dengan Makanan : Pengaruh
- Terhadap Kehamilan : Faktor risiko : B, Data keamanan penggunaan pada ibu hamil belum diketahui.
- Terhadap Ibu Menyusui : Karena amoksisilin terdistribusi kedalam ASI (air susu ibu) maka dikhawatirkan amoksisilin
dapat menyebabkan respon hipersensitif untuk bayi, sehingga monitoring perlu dilakukan selama menggunakan obat ini pada
ibu menyusui.
- Terhadap Anak-anak : Data tentang keamanan masih belum diketahui.
- Terhadap Hasil Laboratorium : Berpengaruh terhadap hasil pengukuran : Hematologi dan hepar.
Parameter Monitoring
Pengamatan rutin terhadap: Fungsi ginjal (ClCr), Fungsi Hepar (SGPT, SGOT), Henatologi. (Hb), Indikator infeksi. (Suhu
badan, kultur).
Bentuk Sediaan
Kapsul, Serbuk Kering Suspensi Oral, Tablet Salut Film, Tablet Kunyah
Peringatan
Pernah dilaporkan: Reaksi hipersensitifitas, meliputi reaksi anaphilaksis dapat mengakibatkan efek yang fatal (kematian).
Penggunaan jangka panjang, kemungkinan dapat mengakibatkan terjadinya suprainfeksi termasuk Pseudomembranous collitis.
Pada pasien gagal ginjal, perla penyesuaian dosis. Kasus diare merupakan kasus terbanyak jika amoksisilin digunakan sendiri.
Informasi Pasien
Untuk menghindari timbulnya resistensi, maka sebaiknya amoksisilin digunakan dalam dosis dan rentang waktu yang telah
ditetapkan. Amati jika ada timbul gejala ESO obat, seperti mual, diare atau respon hipersensitivitas. Jika masih belum
memahami tentang penggunaan obat, harap menghubungi apoteker. Jika keadaan klinis belum ada perubahan setelah
menggunakan obat, maka harap menghubungi dokter.
Mekanisme Aksi
Menghambat sintesis dinding sel bakteri dengan mengikat satu atau lebih pada ikatan penisilin-protein (PBPs Protein binding
penisilins), sehingga menyebabkan penghambatan pada tahapan akhir transpeptidase sintesis peptidoglikan dalam dinding sel
bakteri, akibatnya biosintesis dinding sel terhambat, dan sel bakteri menjadi pecah (lisis).
Monitoring Penggunaan Obat
Lamanya penggunaan obat : Menilai kondisi pasien sejak awal hingga akhir penggunaan obat. Mengamati kemungkinan
adanya efek anaphilaksis pada pemberian dosis awal.
Paracetamol
1.
2.
3.
4.
5.
Deskripsi
- Nama & Struktur Kimia
- Sifat Fisikokimia
- Keterangan
:
:
:
4'Hydroxyacetanilide
Warna putih, serbuk kristal, agak pahit
-
Golongan/Kelas Terapi
Analgesik Non Narkotik
Nama Dagang
- Analpim
- Calapol
- Citamol
- Cymacold
- Erphamol
- Farmadol
- Fasidol
- Hufagesic
- Mirasik
- Nalgesik
- Nasamol
- Novagesic
- Omegrip
- Ottopan
- Pacetik
- Panadol
- Paracetol
- Paradyn
- Procet
- Progesic
- Propyretic
- Pyrexin
- Pyrexin
- Pyridol
- Samconal
- Sanmol
- Sumagesic
- Tempra
- Termagon
- Tropigesic
- Turpan
- Uni Cetamol
- Varsemol
- Xepamol
- Xepamol
- Zetamol
- Alphamol
Indikasi
Nyeri ringan sampai sedang dan demam
Farmakologi
Memiliki aktifitas sebagai analgetik dan antipiretik
Stabilitas Penyimpanan
Sediaan harus disimpan pada suhu 15-30 C. Sediaan bentuk larutan atau suspensi tidak boleh dibekukan
Kontraindikasi
Hipersensitivitas
Efek Samping
Efek samping dalam dosis terapi jarang; kecuali ruam kulit, kelainan darah, pankreatitis akut pernah dilaporkan
setelah penggunaan jangka panjang
Interaksi
Dengan Obat Lain :
Alkohol, antikonvulsan, isoniazid : Meningkatkan resiko hepatotoksis,
Antikoagulan oral : Dapat meningkatkan efek warfarin,
Fenotiazin : Kemungkinan terjadi hipotermia parah
Terhadap Kehamilan : Kategori B : Aman jika digunakan dalam dosis terapi selama kehamilan
Terhadap Ibu Menyusui : Diekskresikan dalam air susu ibu dalam konsentrasi rendah
Terhadap Anak-anak : Konsultasikan dengan dokter pada penggunaan obat > 5 hari
Terhadap Hasil Laboratorium : Menyebabkan hasil positif palsu pada tes urin asam 5hidroksiindoleasetik. Dapat mengganggu pengukuran glukosa darah
Parameter Monitoring
Fungsi hati
Bentuk Sediaan
Tablet, Sirup/Suspensi dan Sediaan Rektal
Peringatan
Hati-hati pada pasien yang sudah berkurang fungsi hati & ginjal, dan ketergantungan pada alkohol. Toksisitas
parasetamol dapat disebabkan dari penggunaan dosis tunggal yang toksik, dari penggunaan berulang dosis yang
besar, atau penggunan obat yang kronis
Informasi Pasien
Jika nyeri atau demam sudah lebih dari 3 hari, hubungi dokter
Mekanisme Aksi
Bekerja langsung pada pusat pengaturan panas di hipotalamus dan menghambat sintesa prostaglandin di sistem
saraf pusat