PENCEMARAN LINGKUNGAN
NAMA
: JONIGIUS DONUATA
NIM
KELAS
:A
Kata Pengantar
Puji syukur saya panjatkan puji dan syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa karena atas
berkat, rahmat-Nyalah sehingga saya dapat menyelesaikan tugas makalah Pencemaran Udara ini
dengan baik.
Saya dituntut untuk mengetahui dan memahami segala sesuatu yang berhubungan dengan
Pencemaran Lingkungan salah satunya mengenai Pencemaran Udara. Maka dari itu, saya
membuat makalah ini agar lebih mengetahui tentang Pencemaran Udara.
Saya sebagai manusia menyadari bahwa masih ada kelemahan dan kekurangan dalam
penyusunan tugas makalah ini dan untuk menyempurnakannya saya sangat mengharapkan kritik
dan sarannya. Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi pembaca dan terutama pada diri saya
sendiri. Akhir kata , saya ucapkan banyak terima kasih.
JONI
DAFTAR ISI
Halaman
COVER
KATA PENGANTAR ..............................................................................................
ii
A.
B.
C.
13
A. Kesimpulan ..................................................................................................
13
B. Saran ...........................................................................................................
13
14
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kerusakan lingkungan diakibatkan oleh berbagai faktor, antara lain oleh pencemaran.
Pencemaran ada yang diakibatkan oleh alam, dan ada pula yang diakibatkan oleh perbuatan
manusia. Pencemaran akibat alam antara lain letusan gunung berapi. Bahan-bahan yang
dikeluarkan oleh gunung berapi seperti asap dan awan panas dapat mematikan tumbuhan,
hewan bahkan manusia. Pencemaran akibat manusia adalah akibat dari aktivitas yang
dilakukannya. Lingkungan dapat dikatakan tercemar jika dimasuki atau kemasukan bahan
pencemar yang dapat mengakibatkan gangguan pada mahluk hidup yang ada didalamnya.
Gangguan itu ada yang segera nampak akibatnya, dan ada pula yang baru dapat dirasakan
oleh keturunan berikutnya. Kerusakan lingkungan akibat aktivitas manusia di mulai dari
meningkatnya jumlah penduduk dari abad ke abad.
Perwujudan kualitas lingkungan yang sehat merupakan bagian pokok di bidang
kesehatan. Udara sebagai komponen lingkungan yang penting dalam kehidupan perlu
dipelihara dan ditingkatkan kualitasnya sehingga dapat memberikan daya dukungan bagi
mahluk hidup untuk hidup secara optimal. Namun, saat ini kualitas
udara sangat
Pencemar lainnya adalah timbal (Pb) yang dikandung dalam bensin (Premium). Keberadaan
timbal (Pb) di udara dapat membahayakan bagi kesehatan manusia. Pencemaran udara akan
terus
berlangsung
sejalan
dengan
laju
pertumbuhan
ekonomi.
Dengan
semakin
berkembangnya kehidupan ekonomi, masyarakat akan semakin banyak menggunakan bahanbahan berteknologi tinggi yang dapat menimbulkan pencemaran udara seperti motor dan
mobil. Hal ini memberikan kontribusi besar dalam menurunkan kwalitas udara yang dapat
mengganggu kenyamanan, kesehatan dan bahkan keseimbangan iklim global.
B. Masalah
1) Apa yang dimaksud dengan pencemaran udara?
2) Apa saja penyebab dari pencemaran udara ?
3) Bagaimana dampak yang ditimbulkan oleh pencemaran udara pada lingkungan dan
kesehatan manusia?
4) Adakah cara untuk mencegah dan menaggulangi terjadinya pencemaran udara?.
BAB II
PEMBAHASAN
1.
Akhmad (2000) diartikan sebagai adanya bahan-bahan atau zat-zat asing di dalam udara yang
menyebabkan perubahan susunan atau komposisi udara dari keadaan normalnya. Pencemaran
udara disebabkan oleh berbagai macam zat kimia, baik berdampak langsung maupun tidak
langsung yang semakin lama akan semakin mengganggu kehidupan manusia, hewan dan
tumbuhan.
Pencemaran dapat terjadi dimana-mana. Bila pencemaran tersebut terjadi di dalam
rumah, di ruang-ruang sekolah ataupun di ruang-ruang perkantoran maka disebut sebagai
pencemaran dalam ruang (indoor pollution). Sedangkan bila pencemarannya terjadi di
lingkungan rumah, perkotaan, bahkan regional maka disebut sebagai pencemaran di luar
ruang (outdoor pollution).
Umumnya, polutan yang mencemari udara berupa gas dan asap. Gas dan asap tersebut
berasal dari hasil proses pembakaran bahan bakar yang tidak sempurna, yang dihasilkan oleh
mesin-mesin pabrik, pembangkit listrik dan kendaraan bermotor. Selain itu, gas dan asap
tersebut merupakan hasil oksidasi dari berbagai unsur penyusun bahan bakar, yaitu: CO2
(karbondioksida), CO (karbonmonoksida), SOx (belerang oksida) dan NOx (nitrogenoksida).
Menurut UU No. 32 tahun 2009, pencemaran lingkungan hidup adalah masuk atau
dimasukkannya makhluk hidup, zat, energi, dan/atau komponen lain ke dalamlingkungan
hidup oleh kegiatan manusia sehingga melampaui baku mutu lingkungan hidup yang telah
ditetapkan. Menurut Salim yang dikutip oleh Utami (2005) pencemaran udara diartikan
sebagai keadaan atmosfir, dimana satu atau lebih bahan-bahan polusi yang jumlah dan
konsentrasinya dapat membahayakan kesehatan mahluk hidup, merusak properti, mengurangi
kenyamanan di udara. Berdasarkan definisi ini maka segala bahan padat, gas dan cair yang
ada di udara yang dapat menimbulkan rasa tidak nyaman disebut polutan udara.
2.
Ada beberapa polutan yang dapat menyebabkan pencemaran udara, antara lain: Karbon
monoksida, Nitrogen dioksida, Sulfur dioksida, Partikulat, Hidrokarbon, CFC, Timbal dan
Karbondioksida.
Karbon monoksida (CO)
Gas yang tidak berwarna, tidak berbau dan bersifat racun. Dihasilkan dari
pembakaran tidak sempurna bahan bakar fosil, misalnya gas buangan kendaraan
bermotor.
Nitrogen dioksida (NO2)
Gas yang paling beracun. Dihasilkan dari pembakaran batu bara di pabrik,
pembangkit energi listrik dan knalpot kendaraan bermotor.
Sulfur dioksida (SO2)
Gas yang berbau tajam, tidak berwarna dan tidak bersifat korosi. Dihasilkan dari
pembakaran bahan bakar yang mengandung sulfur terutama batubara. Batubara ini
biasanya digunakan sebagai bahan bakar pabrik dan pembangkit tenaga listrik.
Partikulat (asap atau jelaga)
Polutan udara yang paling jelas terlihat dan paling berbahaya. Dihasilkan dari
cerobong pabrik berupa asap hitam tebal.
3.
logam-logam
berat
yang
terdapat
dalam
tanah
sehingga
2)
atmosfer, ozon terbentuk secara alami dan terletak di lapisan stratosfer pada ketinggian
15-60 km di atas permukaan bumi. Fungsi dari lapisan ini adalah untuk melindungi bumi
dari radiasi sinar ultraviolet yang dipancarkan sinar matahari dan berbahaya bagi
kehidupan.
Lapisan ozon yang berada di stratosfer (Ketinggian 20-35 km) merupakan pelindung
alami bumi yang berfungsi memfilter radiasi ultraviolet B dari matahari. Pembentukan
dan penguraian molekul-molekul ozon (O3) terjadi secara alami di stratosfer. Emisi CFC
yang mencapai stratosfer dan bersifat sangat stabil menyebabkan laju penguraian
molekul-molekul ozon lebih cepat dari pembentukannya, sehingga terbentuk lubanglubang pada lapisan ozon. Kerusakan lapisan ozon menyebabkan sinar UV-B matahari
tidak terfilter dan dapat mengakibatkan kanker kulit serta penyakit pada tanaman.
3) Pemanasan Global
Kadar CO2 yang tinggi di lapisan atmosfer dapat menghalangi pantulan panas dari
bumi ke atmosfer sehingga permukaan bumi menjadi lebih panas. Peristiwa ini disebut
dengan efek rumah kaca (green house effect). Efek rumah kaca ini mempengaruhi
terjadinya kenaikan suhu udara di bumi (pemanasan global). Pemanasan global adalah
kenaikan suhu rata-rata di seluruh dunia dan menimbulkan dampak berupa berubahnya
pola iklim.
Efek rumah kaca disebabkan oleh keberadaan CO2, CFC, metana, ozon, dan N2O di
lapisan troposfer yang menyerap radiasi panas matahari yang dipantulkan oleh
permukaan bumi. Akibatnya panas terperangkap dalam lapisan troposfer dan
menimbulkan fenomena pemanasan global.
Dampak dari pemanasan global adalah:
Pencairan es di kutub
Perubahan iklim regional dan global
Perubahan siklus hidup flora dan fauna
Partikel yang mencemari udara dapat merusak lingkungan, manusia, tanaman, dan
hewan. Udara yang telah tercemar oleh partikel dapat menimbulkan berbagai penyakit
saluran pernapasan atau pneumokoniosis yang merupakan penyakit saluran pernapasan
yang disebabkan oleh adanya partikel yang masuk atau mengendap di dalam paru-paru
akan menentukan letak penempelan atau pengendapannya. (Wardhana, Wisnu Arya
1999).
Penyakit pneumoconiosis banyak jenisnya, tergantung dari jenis partikel yang masuk
atau terhisap ke dalam paru-paru. Adapun jenis-jenis penyakit pneumoniosis seperti :
Penyakit Antrakosis
Merupakan penyakit saluran pernapasan yang disebabkan oleh pencemaran
debu batubara. Penyakit ini biasanya dijumpai pada pekerja tambang batubara atau
pekerja yang banyak mlibatkan penggunaan batubara seperti power plant
(pembangkit listrik tenaga uap. Masa inkubasi penyakit ini antara 2-4 tahun yang
ditandai dengan sesak napas
Penyakit Silikosis
Penyakit yang disebabkan oleh pencemaran debu silica bebas, berupa SiO2,
yang terhisap masuk ke dalam paru-paru dan kemudian mengendap. Debu silica ini
banyak terdapat di industry besi baja, keramik, pengecoran beton, proses permesinan
seperti mengikir, menggerinda. Di samping itu debu silica juga terdapat di
penambangan bijih besi, timah putih, dan tambang batu bara. Penyakit silikosis akan
lebih buruk lagi, kalau penderita sebelumnya sudah menderita penyakit TBC paruparu, bronchitis kronis, astma broonchiale dan penyakit pernapasan lainnya. Pada
awalnya, penyakit silikosis ditandai dengan sesak napas yang disertai dengan batukbatuk tanpa dahak.
Penyakit Asbestosis
Merupakan penyakit akibat kerja yang disebabkan oleh debu atau serat asbes
yang mencemari udara. Asbes merupakan campuran berbagai macam silikat
terutama
Selain mempengaruhi keadaan lingkungan alam, pencemaran udara juga membawa dampak
negatif bagi kehidupan makhluk hidup (organisme), baik hewan, tumbuhan dan manusia
Hidrokarbon (HC)
Menyebabkan kerusakan otak, otot dan jantung.
Chlorofluorocarbon (CFC)
Menyebabkan melanoma (kanker kulit) khususnya bagi orang-orang berkulit terang,
katarak dan melemahnya sistem daya tahan tubuh
Timbal (Pb)
Menyebabkan gangguan pada tahap awal pertumbuhan fisik dan mental serta
mempengaruhi kecerdasan otak.
Ozon (O3)
Menyebabkan iritasi pada hidung, tenggorokan terasa terbakar dan memperkecil paruparu.
NOx
Menyebabkan iritasi pada paru-paru, mata dan hidung.
4.
sumber polutannya. Pencegahan yang paling sederhana dan mudah dilakukan yaitu
menggunakan masker sebagai pelindung untuk menghindari terjadinya gangguan kesehatan.
Tindakan yang dilakukan untuk mencegah pencemaran udara seperti mengurangi
polutan, bahan yang mengakibatkan polusi dengan peralatan, mengubah polutan, melarutkan
polutan, dan mendispersikan-menguraikan polutan.
1.
2.
b) Filter basah
Cara kerja filter basah atau scrubbers/wat collectors adalah membersihkan
udara kotor dengan cara menyemprotkan air dari bagian atas alat, sedangakan udara
yang kotor dari bagian bawah alat.
c) Elektrostatik
Alat pengendap elektrostatik dapat digunakan untuk membersihkan udara
kotor dalam jumlah yang relative besar. Alat ini menggunakan arus searah (DC)
yang mempunyai tegangan antara 25-100 kv, berupa tabung silinder di mana
dindingnya diberi muatan positif sedangkan di tengah ada sebuah kawat yang
merupakan pusat silinder, sejajar dinding silinder, diberi muatan negative.
d) Kolektor Mekanik
Mengendapkan polutan partikel yang ukurannya relative besar dapat dengan
menggunakan tenaga gravitasi. Pengendap siklon atau cyclone Separators adalah
pengendap debu yang ikut dalam gas buangan atau udara dalam ruang pabrik yang
berdebu.
e) Program penghijauan
Tumbuh-tumbuhan menyerap hasil pencemaran udara berupa karbon dioksida
(CO2) dan melepaskan oksigen (O2). Tumbuh-tumbuhan akan menghisap dan
mengurangi polutan, dengan melepaskan gas oksigen maka akan mengurangi jumlah
polutan di udara.
Upaya penanggulangan dilakukan dengan tindakan pencegahan (preventif) yang
dilakukan sebelum terjadinya pencemaran dan tindakan kuratif yang dilakukan sesudah
terjadinya pencemaran.
a. Usaha Preventif (sebelum pencemaran)
10
Ikut memelihara dan tidak mengganggu taman kota dan pohon pelindung.
Mengidentifikasi dan menganalisa serta menemukan alat atau teknologi tepat guna
yang berwawasan lingkungan setelah adanya musibah/kejadian akibat pencemaran
udara, misalnya menemukan bahan bakar dengan kandungan timbal yang rendah
(BBG).
c. Program pemerintah
Selain usaha preventif dan kuratif, Pemerintah juga perlu mencanangkan
programprogram yang bertujuan untuk mengendalikan pencemaran, khususnya
pencemaran udara, yaitu;
Imbauan mengurangi bahan bakar fosil (minyak, batu bara) dan menggantinya
dengan energy Alternatif lainnya.
[Makalah Pencemaran Lingkungan] |
11
Membatasi beroperasinya mobil dan mesin pembakar yang sudah tua dan tidak
layak pakai.
Pemberian izin bagi angkutan umum kecil hendaknya lebih dibatasi, sementara
kendaraan angkutan massal, seperti bus dan kereta api, diperbanyak.
Potensi terbesar polusi oleh kendaraan bermotor adalah kemacetan lalu lintas dan
tanjakan. Karena itu, pengaturan lalu lintas, rambu-rambu, dan tindakan tegas
terhadap pelanggaran berkendaraan dapat membantu mengatasi kemacetan lalu
lintas dan mengurangi polusi udara.
Uji emisi harus dilakukan secara berkala pada kendaraan umum maupun pribadi
meskipun secara uji petik (spot check). Perlu dipikirkan dan dipertimbangkan
adanya kewenangan tambahan bagi polisi lalu lintas untuk melakukan uji emisi di
samping memeriksa surat-surat dan kelengkapan kendaraan yang lain.
12
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Pencemaran udara adalah masuknya, atau tercampurnya unsur-unsur berbahaya ke
dalam atmosfir yang dapat mengakibatkan terjadinya kerusakan lingkungan, gangguan pada
kesehatan manusia secara umum serta menurunkan kualitas lingkungan.
Secara umum penyebab pencemaran udara ada 2 macam, yaitu : Karena faktor
internal (secara alamiah), contoh: debu yang beterbangan akibat tiupan angin, Abu (debu)
yang dikeluarkan dari letusan gunung berapi berikut gas-gas vulkanik., Proses pembusukan
sampah organik, dll. Dan karena faktor eksternal (karena ulah manusia), contoh: hasil
pembakar bahan bakar fosil, debu/serbuk dari kegiatan industri, pemakaian zat-zat kimia
yang disemprotkan ke udara
Pencemaran udara dapat menimbulkan dampak terhadap lingkungan alam, antara lain:
hujan asam, penipisan lapisan ozon dan pemanasan global. Selain mempengaruhi keadaan
lingkungan alam, pencemaran udara juga membawa dampak negatif bagi kehidupan makhluk
hidup (organisme), baik hewan, tumbuhan dan manusia.
Dampak pencemaran udara bagi manusia, antara lain: mampu mengikat Hb
(hemoglobin) sehingga pasokan O2 ke jaringan tubuh terhambat. Hal tersebut menimbulkan
gangguan kesehatan berupa; rasa sakit pada dada, nafas pendek, sakit, kepala, mual,
menurunnya pendengaran dan penglihatan menjadi kabur. Dampak pencemaran udara
terhadap kehidupan tumbuhan, antara lain: - Merusak kehidupan ekosistem perairan,
menghancurkan jaringan dan mengganggu pertumbuhan tanaman.
B. Saran
Pencemaran udara memiliki dampak yang sangat menbahayakan kehidupan di bumi,
dampak yang terjadi tidak hanya bagi manusia, hewan dan tumbuhan saja tetapi juga kepada
lapisan ozon bumi.
Jika melihat besarnya dampak yang ditimbulkan oleh pencemaran udara maka
sebaiknya perlunya pengetahuan yang mendalam terhadap pencemaran udara. Perlunya
pengetahuan tentang cara cara mencegah serta menganggulangi efek dari pencemaran
lingkungan perlu dipelajari dengan seksama. Hal ini dilakukan agar dampak yang terjadi
akibat pencemaran udara dapat di tanggulangi dan di cegah sedini mungkin.
[Makalah Pencemaran Lingkungan] |
13
DAFTAR PUSTAKA
Mukono. 2006. Prinsip dasar Kesehatan Lingkungan Edisi Kedua, Surabaya : Airlangga
University Press
Sunu, Pramudya. 2011. Melindungi Lingkungan ISO 14001, Jakarta : PT Grasindo
Wardhana, Arya Wisnu. 2001. Dampak Pencemaran Lingkungan, Yogyakarta : Andi
Yogyakarta
http://oerleebook.files.wordpress.com/2009/10/polusi-udara.pdf
http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/21023/4/Chapter%20II.pdf
14