Anda di halaman 1dari 17

Laporan Hasil Praktikum Fisika

TEOREMA TORICELLI
DISUSUN
O
L
E
H
LARAS APRILIANI S. HASAN
Kelas : XI MIPA 2

KATA PENGANTAR

Puji syukur kita panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Kuasa, yang telah
melimpahkan seluruh rahmat dan hidayah-Nya, sehingga makalah tentang
tekanan hidrostatis dapat terselesaikan dengan lancar dan baik. Makalah ini
disusun dengan maksud untuk menyelesaikan tugas fisika dan menambah
pengetahuan bagi kami dan pembaca makalah ini.
Ucapan terima kasih dan penghargaan kami sampaikan kepada Ibu Hartati
Harun selaku guru fisika yang telah membimbing kami, ucapan terima kasih
juga kami sampaikan kepada semua pihak yang telah membantu kelancaran
penyusunan makalah ini.
Makalah ini masih jauh dari sempurna, kami sangat bahagia jika pembaca,
rekan-rekan, dan guru berkenan memberikan kritik dan saran, baik secara lisan
maupun tulisan guna memperbaiki penyusunan makalah ini. Dan semoga
makalah ini dapat bermanfaat bagi pembacanya.

Gorontalo, 3 Desember 2016


Kelompok 2

Daftar Isi

Kata Pengantar
Daftar Isi
BAB I : PENDAHULUAN
1.
2.
3.
4.

Judul
Latar Belakang
Rumusan Masalah
Tujuan

BAB II : PEMBAHASAN
1.
2.
3.
4.
5.

Landasan Teori
Alat dan Bahan
Langkah Kerja
Data Percobaan
Hasil Pengamatan dan Analisa Percobaan

BAB III : PENUTUP


1.
2.
3.
4.

Pertanyaan
Jawaban
Kesimpulan
Saran

Daftar Pustaka

BAB I
PENDAHULUAN

I.

Judul : Teorema Toricelli

II.

Latar Belakang :

Teorema Toricelli menyatakan bahwa jika suatu wadah yang bagian


atasnya terbuka, diisi cairan dan terdapat lubang kecil pada kedalaman
h dibawah permukaan fluida dalam wadah. Kelajuan semburan fluida
melalui lubang sama dengan kelajuan yang diperoleh oleh suatu
benda yang jatuh bebas dari ketinggian h.
III. Rumusan Masalah
1. Bagaimana cara mengukur kecepatan air yang keluar dari botol
pada tiap lubang dengan ketinggian tertentu terhadap
permukaan?
2. Bagaimana cara mengukur debit air yang keluar dari botol pada
tiap luabng dengan ketinggian tertentu terhadap permukaan?
3. Bagaimana cara mengukur jarak mendatar pancaran air yang
keluar dari botol pada tiap luabng dengan ketinggian tertentu
terhadap permukaan?
IV. Tujuan : Menghitung kecepatan,debit dan jarak mendatar
pancaran fluida (air) dari percobaan toricelli.

BAB II
PEMBAHASAN
I.
Landasan Teori :
1. Pengertian Fluida
Fluida adalah zat yang dapat mengalir. Kata Fluida mencakup zat
car, air dan gas karena kedua zat ini dapat mengalir, sebaliknya batu

dan benda-benda keras atau seluruh zat padat tidak digolongkan


kedalam fluida karena tidak bisa mengalir. Susu, minyak pelumas,
dan air merupakan contoh zat cair. dan Semua zat cair itu dapat
dikelompokan ke dalam fluida karena sifatnya yang dapat mengalir
dari satu tempat ke tempat yang lain. Selain zat cair, zat gas juga
termasuk fluida. Zat gas juga dapat mengalir dari satu satu tempat ke
tempat lain. Hembusan angin merupakan contoh udara yang
berpindah dari satu tempat ke tempat lain. Fluida merupakan salah
satu aspek yang penting dalam kehidupan sehari-hari. Setiap hari
manusia menghirupnya, meminumnya, terapung atau tenggelam di
dalamnya. Setiap hari pesawat udara terbang melaluinya dan kapal
laut mengapung di atasnya. Demikian juga kapal selam dapat
mengapung atau melayang di dalamnya. Air yang diminum dan udara
yang dihirup juga bersirkulasi di dalam tubuh manusia setiap saat
meskipun sering tidak disadari. Fluida ini dapat dibagi menjadi 2
yaitu, fluida statis dan fluida dinamis.
2. Pengertian Fluida Dinamis
Fluida Ideal adalah fluida yang tidak dapat ditempatkan dan
bagian- bagiannya tidak mengalami gaya gesekan, fluida ideal disebut
juga fluida yang tidak kompersibel yaitu fluida yang tidak mengalami
perubahan volume karena tekanan, mengalir tanpa gesekan dan
alirannya stasioner. Aliran stasioner yaitu aliran fluida yang mengikuti
garis air atau garis tertentu. Fluida dinamis adalah fluida yang
mengalir atau bergerak terhadap sekitarnya. Pada pembahasan fluida
dinamis, kita akan mempelajari mengenai persamaan kontinuitas, dan
Hukum Bernoulli beserta penerapannya. Fluida ideal mempunyai ciriciri berikut ini :
a. Alirannya tunak (steady), yaitu kecepatan setiap partikel fluida pada
satu titik tertentu adalah tetap, baik besar maupun arahnya. Aliran
tunak terjadi pada aliran yang pelan.
b. Alirannya tak rotasional, artinya pada setiap titik partikel fluida
tidak memiliki momentum sudut terhadap titik tersebut. Alirannya
mengikuti garis arus (streamline
c. Tidak kompresibel (tidak termampatkan), artinya fluida tidak
mengalami perubahan volume (massa jenis) karena pengaruh tekanan.

d.

Tak kental, artinya tidak mengalami gesekan baik dengan lapisan


fluida di sekitarnya maupun dengan dinding tempat yang dilaluinya.
Kekentalan pada aliran fluida berkaitan dengan viskositas.

3. Besaran Fluida Dinamis


Debit adalah banyaknya fluida yang mengalir tiap detik.
Q=

V
= Av
t

Ket
Q
= debit aliran
(m3/s)
A
= luas penampang (m2)
V
= volume fluida
(m3)
v
= kecepatan aliran (m/s)
fluida yang keluar dari lubang
4. Hukum Bernoulli
Hukum Bernoulli adalah hukum yang berlandaskan pada hukum
kekekalan energi yang dialami oleh aliran fluida. Hukum ini
menyatakan bahwa jumlah tekanan (p), energi kinetik per satuan
volume, dan energi potensial per satuan volume memiliki nilai yang
sama pada setiap titik sepanjang suatu garis arus. Jika dinyatakan
dalam persamaan menjadi :
Dimana :
p = tekanan air (Pa)
v

= kecepatan air (m/s)

g = percepatan gravitasi
h
a.

= ketinggian air
Dua kasus persamaan bernoulli

1.
Kasus untuk fluida tak bergerak (fluida statis) untuk fluida tak
bergerak ,kecepatan v1 = v2. Persamaan ini adalah persamaan tekanan
hidrostatis sebagai berikut .

P1 + g h1+0 = P2+ g h2+0


P1 P2 = (h1- h2)
2.
Kasus untuk fluida yang mengalir (fluida statis) dalam pipa
mendatar dalam pipa mendatar (horizontal) tidak terdapat perbedaan
ketinggian dianatara bagian bagian fluida. Ini berarti ketinggian h1h2
P1 + g V1 2+0 = P2+ g V2 2+0
P1 P2 =

(V12- V2 2)

Menyatakan bahwa jika V2 V1 maka P1 P2 ini berarti bahwa


temapat yang kelajuan aliran besar, tekanan kecil. Ebaliknya ditempat
ditempat yang kelajuannya aliran kecil, tekanan besar. pernyataan ini
dikenal asas bernoulli.
b.

Teorema torricelli

Salah satu penggunaan persamaan Bernoulli adalah menghitung


kecepatan zat cair yang keluar dari dasar sebuah wadah (lihat gambar
di bawah).
Kita terapkan persamaan Bernoulli pada titik 1 (permukaan wadah)
dan titik 2 (permukaan lubang). Karena diameter kran/lubang pada
dasar wadah jauh lebih kecil dari diameter wadah, maka kecepatan zat
cair di permukaan wadah dianggap nol (v1 = 0). Permukaan wadah
dan permukaan lubang/kran terbuka sehingga tekanannya sama
dengan tekanan atmosfir (P1 = P2). Dengan demikian, persamaan
Bernoulli untuk kasus ini adalah :
p + 1 v + gh = p + v + gh
gh1 = v2 2 + gh2
Jika kita ingin menghitung kecepatan aliran zat cair pada lubang di
dasar wadah, maka persamaan ini menjadi :

gh1 = ( v2 2 + gh2)
Massa jenis zat cair sama sehingga dilenyapkan :
gh1 = v22 + gh2
v22 = gh1 - gh2
v22 =
v2 =
v2 =
berdasarkan persamaan ini, tampak bahwa laju aliran air pada lubang
yang berjarak h dari permukaan wadah sama dengan laju aliran air
yang jatuh bebas sejauh h (bandingkan gerak jatuh bebas). Ini dikenal
dengan teorema torricceli.
5. Penerapan hukum bernoulli
Beberapa peristiwa atau alat yang menerapkan prinsip hukum
Bernoulli, antara lain, tangki berlubang (penampungan air), alat
penyemprot (obat nyamuk dan parfum), karburator, venturimeter,
tabung pitot, dan gaya angkat pesawat terbang.
1.

Alat Penyemprot

Alat penyemprot yang menggunakan prinsip Bernoulli yang sering


Anda gunakan adalah alat penyemprot racun serangga Ketika Anda
menekan batang pengisap, udara dipaksa keluar dari tabung pompa
melalui tabung sempit pada ujungnya. Semburan udara yang bergerak
dengan cepat mampu menurunkan tekanan pada bagian atas tabung
tandon yang berisi cairan racun. Hal ini menyebabkan tekanan
atmosfer pada permukaan cairan turun dan memaksa cairan naik ke
atas tabung. Semburan udara berkelajuan tinggi meniup cairan,
sehingga cairan dikeluarkan sebagai semburan kabut halus.

2.

Karburator

Karburator adalah alat yang berfungsi untuk menghasilkan


campuran bahan bakar dengan udara, campuran ini memasuki silinder
mesin untuk tujuan pembakaran. untuk memahami cara kerja
karburator pada kendaran bermotor, perhatikan Gambar 7.23 berikut!
3.

Venturimeter

Tabung venturi (venturimeter) yaitu alat yang dipasang pada suatu


pipa aliran untuk mengukur kelajuan zat cair. Ada dua venturimeter
yaitu venturimeter tanpa manometer dan venturimeter menggunakan
manometer yang berisi zat cair yang lain
a. Venturimeter Tanpa Manometer
Gambar 7.24 menunjukkan sebuah venturimeter yang digunakan
untuk mengukur kelajuan aliran dalam sebuah pipa. Untuk
menentukan kelakuan aliran v1 dinyatakan dalam besaran-besaran
luas penampang A1 dan A2 serta perbedaan ketinggian zat cair dalam
kedua tabung vertikal h. Zat cair yang akan diukur kelajuannya
mengalir pada titik-titik yang tidak memiliki
perbedaan ketinggian (h1 = h2)
b. Venturimeter dengan manometer pada prinsipnya ventumeyter
dengan manometer hampir sama dengan venturimeter tanpa
manometer. Hanya saja dalam ventirumeter ini ada tabung U yang
berisi air raksa.
4.

Tabung Pitot

Alat ukur yang dapat Anda gunakan untuk mengukur kelajuan gas
adalah tabung pitot. Gas (misalnya udara) mengalir melalui
lubanglubang di titik a. Lubang-lubang ini sejajar dengan arah aliran
dan dibuat cukup jauh di belakang sehingga kelajuan dan tekanan gas
di luar lubang-lubang tersebut mempunyai nilai seperti halnya dengan

aliran bebas. Jadi, va = v (kelajuan gas) dan tekanan pada kaki kiri
manometer tabung pilot sama dengan tekanan aliran gas (Pa).
5.

Gaya Angkat Sayap pada Pesawat Terbang

Pesawat terbang dapat terangkat ke udara karena kelajuan udara


yang melalui sayap pesawat. Pesawat terbang tidak seperti roket yang
terangkat ke atas karena aksi-reaksi antara gas yang disemburkan
roket itu sendiri.
Roket menyemburkan gas ke belakang, dan sebagai reaksinya gas
mendorong roket maju. Jadi, roket dapat terangkat ke atas walaupun
tidak ada udara, tetapi pesawat terbang tidak dapat terangkat jika tidak
ada udara. Penampang sayap pesawat terbang mempunyai bagian
belakang yang lebih tajam dan sisi bagian atas yang lebih melengkung
daripada sisi bagian bawahnya. Garis arus pada sisi bagian atas lebih
rapat daripada sisi bagian bawahnya. Artinya, kelajuan aliran udara
pada sisi bagian atas pesawat v2 lebih besar daripada sisi bagian
bawah sayap v1. Sesuai dengan asas Bornoulli, tekanan pada sisi
bagian atas p2 lebih kecil.

II.

Alat dan Bahan :

Alat :

3 buah botol plastik dengan ukuran yang sama


Paku/solder
Stopwatch/alat ukur waktu
Isolasi/penutup pasta gigi
Penggaris
Lilin

Bahan :
Air
Korek Api
III. Langkah Kerja :
1. Buatlah satu lubang pada botol plastik menggunakan solder atau
paku yang dipanaskan menggunakan api.
2. Lakukan hal yang sama pada botol lainnya dengan ketinggian
lubang yang bervariasi.
3. Catatlah ketinggian lubang pada masing masing botol tersebut.

4. Tutuplah lubang pada masing masing botol dengan


menggunakan isolasi atau penutup pasta gigi.
5. Isilah botol botol tersebut dengan air dengan volume yang sama.
6. Siapkan stopwatch atau pengukut waktu lainnya.
7. Lakukan pada salah satu botol terlebih dahulu.
8. Buka isolasi yang digunakan untuk menutup lubang dan
mulalilah mencatat waktu dari isolasi dibuka hingga air tidak
lagi memancar dari lubang.
9. Ulangi langkah ke 7 dan ke 8 pada botol yang lain.
10.
Buatlah analisa dengan menggunakan konsep fluida
dinamik dari percobaan yang anda lakukan
IV. Data Percobaan :
Keterangan :
h = H-h (kedalaman lubang dibawah permukaan fluida)
H = tinggi permukaan air diukur dari dasar botol
h = tinggi lubang diukur dari dasar botol
No
.
1.
2.
3.
V.

Botol

1
2
3

8 cm
16 cm
24 cm

29 cm
29 cm
29 cm

21 cm
13 cm
5 cm

1.5 L
1.5 L
1.5 L

Hasil Pengamatan dan Analisa Percobaan


Tabel Hasil Pengamatan :
No.
1.
2.
3.

Botol
1
2
3

t (waktu)
58,33 detik
35,59 detik
28,92 detik

Menganalisa Hasil Pengamatan :


Ubah semua satuan menjadi satuan internasional
V =1.5 L=1,5 103 m3
h1=21 cm=21 102 m
h2=13 cm=13 102 m
h3=5 cm=5 102 m
h ' 1=8 cm=8 102 m
2

h ' 2=16 cm=16 10 m


h ' 3=24 cm=24 102 m
g=10 m/ s

Menganalisa botol 1
v =2 gh= 2 10 21 102= 4.2=2.04 m/ s
Q=

V 1,5 103
=
=2.5 105 m3 / s
t
58,33

x=2 hh'=2 21102 8 102=2 168 104=2.5922963 103 m

(7 angka dibelakang koma)


Menganalisa botol 2
v =2 10 13 102= 2.6=1.61 m/s
Q=

1.5 103
=4.2 105 m3 /s
35,59

x=2 13 102 16 102=2 208 104


2.884441 103 m

(6 angka dibelakang koma)


Menganalisa botol 3
v =2 10 5 105= 1=1 m/ s
Q=

1.5 103
=5.1 105 m3 / s
28,92

x=2 5 102 24 102=2 120 104


2.1908902 103 m

(7 angka dibelakang koma)


Keterangan :
v = kecepatan air yang keluar dari botol pada lubang
Q = debit air yang keluar dari botol pada tiap lubang
x = jarak mendatar pancaran air yang keluar dari botol pada tiap
lubang

BAB III
PENUTUP

I.

Pertanyaan :
1. Apa saja faktor yang mempengaruhi kecepatan air yang
keluar dari lubang?
2. Apa saja faktor yang mempengaruhi debit air yang keluar
dari lubang?
3. Botol manakah yang kecepatan air yang keluar dari lubang
paling cepat dan paling lambat?
4. Botol manakah yang debit air yang keluar dari lubang
paling banyak dan paling sedikit?

II.

5. Botol manakah yang jarak mendatar pancaran air dari


lubang paling jauh dan paling dekat?
Jawaban :
1. Faktor yang mempengaruhi kecepatan air yaitu:
- Percepatan gravitasi
- Ketinggian lubang
2. Faktor yang mempengaruhi debit air yaitu:
- Volume air
- Luas penampang
- Kecepatan air
3. Dari percobaan didapatkan hasil :
- v 1=2.04 m/s
-

v 2=1.61 m/s

v 3=1m/s

Maka botol dengan kecepatan air yang keluar dari lubang


paling cepat adalah botol 1 dan paling lambat adalah botol
3
4. Dari percobaan didapatkan hasil :
5 3
- Q1=2.5 10 m /s
-

Q2=4.2105 m3 /s
5

- Q3=5.1 10 m /s
Maka botol dengan debit air yang keluar dari lubang paling
banyak adalah botol 3 dan paling lambat adalah botol 1
5. Dari percobaan didapatkan hasil :
3
- x 1=2.1908902 10 m
-

x 2=2.884441 103 m

x 3=2.1908902 103 m

Maka botol dengan jarak pancaran air dari lubang paling


jauh adalah botol 1 dan paling dekat adalah botol 3

III. Kesimpulan :
Jadi, kecepatan aliran dipengaruhi percepatan gravitasi dan kedalaman
lubang dibawah permukaan fluida. Botol yang kedalaman h-nya 21
cm, kecepatannya paling cepat, kemudian botol yang kedalaman hnya 13 cm kecepatannya sedang sedangkan botol yang kedalaman hnya 5 cm kecepatannya paling lambat. Jadi, seperti yang telah kita
ketahui bahwa debit dipengaruhi oleh volume, waktu, luas
penampang dan kecepatan aliran. Oleh karena itu, kesimpulannya
semakin jauh lubang dari permukaan air, makin kecil debit yang
dihasilkan, dan makin banyak waktu yang diperlukan untuk air
mengalir keluar serta semakin jauh jarak pancaran mendatar airnya.
Sebaliknya, makin dekat lubang dengan permukaan fluida, makin
besar kelajuan air mengalir keluar, makin besar debit yang dihasilkan,
dan makin sedikit waktu yang diperlukan air untuk mengalir keluar
serta semakin dekat jarak pancaran mendatar airnya.
IV. Saran
Dalam mengukur, kita harus teliti
Harus tepat dalam mengukur
Dalam penggunaan rumus, kita haru tepat dan teliti dalam
menghitung

Daftar Pustaka
http://sorayaratusukamtonur.blogspot.co.id/2014/06/makalah-mediapembelajaran-fisika.html
http://intaaanid.blogspot.co.id/2016/03/laporan-praktikum-fisikatentang-fluida.html
Buku Erlangga Fisika Kelas XI Jilid 2, Marthen Kanginan

Fotocopy Fisika (Peminatan) SMA/MA Kelas XI Jilid 1

Anda mungkin juga menyukai