Anda di halaman 1dari 8

BAB I

PENDAHULAUAN
1.1 Latar belakang
Investasi merupakan suatu pengeluaran sejumlah dana dari investor guna membiayai
kegiatan produksi untuk mendapatkan profit di masa yang akan datang, investasi
tercipta dari penanaman modal baik secara langsung maupun tidak langsung oleh
berbagai pihak dengan tujuan memperbesar output. Investasi yang lazim disebut
dengan istilah penanaman modal berpengaruh terhadap perekonomian suatu negara.
Bab ini membahas pengertian investasi, faktor-faktor yang mempengaruhi investasi,
pengertian Penanaman Modal Asing (PMA) dan Penanaman Modal Dalam Negeri
(PMDN), serta serta Undang-undang tentang PMA dan PMDN di Indonesia.
1.2 Rumusan masalah
1.2.1 Apa yang di maksud dengan Investasi?
1.2.2 Faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi Investasi?
1.2.3 Apa yang dimaksud dengan Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN)?
1.2.4 Apa yang dimaksud dengan Penanaman Modal Asing (PMA)?
1.3 Tujuan
1.3.1 Untuk memahami pengertian Investasi.
1.3.2 Untuk memahami faktor-faktor yang mempengaruhi investasi.
1.3.3 Untuk memahami pengertian dari PMDN
1.3.4 Untuk memahami pengertian PMA

BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian investasi
Beberapa makna investasi dikemukakan oleh para ahli diantaranya: Investasi
merupakan penanaman dana yang dilakukan oleh suatu perusahaan kedalam suatu
aset

dengan

harapan

memperoleh

pendapatan

dimasa

yang

aka

datang

(Martono,2004). Investasi adalah menempatkan uang atau dana dengan harapan


1

memperoleh tambahan atau keuntungan tertentu atas uang tersebut (Akhmad,2004).


Investasi adalah kegiatan menunda konsumsi untuk mendapatkan (nilai) konsumsi
yang lebih besar dimasa yang akan datang (Arifin,2005). Investasi adalah komitmen
atas sejumlah dana atau sumber daya lainnya yang dilakukan pada saat ini, dengan
tujuan memperoleh sejumlah keuntungan di masa datang (Mulyana,2005)
Halim (2003) memberikan definisi investasi merupakan penempatan sejumlah
dana pada saat ini dengan harapan untuk memperoleh keuntungan di masa yang akan
datang. Sedangkan investasi berdasarkan Swasta (2000) adalah penggunaan sumber
untuk peralatan, bangunan dan persediaan. Uang yang dikeluarkan untuk investasi
baru tersebut akan memberikan pengaruh yang besar terhadap perekonomian.
Berdasarka pengertian dari beberapa ahli tersebut, nampak bahwa investasi
cenderung dipahami sebagai penanaman modal atau pembentukan modal. Dalam
ranah ekonomi makro investasi merupakan bagian komponen yang menentukan
tingkat pengeluaran agregat. Dengan demikian, istilah investasi dapat diartikan
sebagai pengeluaran untuk membeli barang-barang modal dan perlengkapan untuk
menambah kemampuan memproduksi barang dan jasa yang tersedia dalam
perekonomian. Pertambahan jumlah barang modal ini memungkinkan perekonomian
tersebut menghasilkan lebih banyak barang dan jasa di masa yang akan datang.
Pada umumnya, para ekonom menyepakati bahwa tingkat investasi berkorelasi
positif dengan tingkat pertumbuhan ekonomi. Tingkat investasi yang tinggi akan
meningkatkan kapasitas produksi yang pada akhirnya berujung pada pembukaan
lapangan kerja baru. Dengan begitu, tingkat pengangguran bisa direduksi dan
pendapatan masyarakat pun meningkat. Adanya investasi juga memungkinkan
terjadinya transfer teknologi dan pengetahuan dari negara maju ke negara
berkembang. Investasi juga bisa dipakai sebagai alat untuk pemerataan, baik untuk
pemerataaan antar daerah, antar sektor dan antar perorangan. Investasi sebagai alat
pemerataan ini tentu saja tidak bisa dibiarkan berjalan sendiri atau dibiarkan berjalan
menuruti mekanisme pasar tetapi harus ada intervensi pemerintah.
2.2 Faktor yang mempengaruhi investasi.
Kekuatan ekonomi utama yang menentukan investasi adalah hasil biaya investasi
yang ditentukan oleh kebijakan tingkat suku bunga dan pajak, serta harapan mengenai
masa depan (Samuelson dan Nordhaus, 1993). Faktor-faktor penentu investasi sangat
tergantung pada situasi di masa depan yang sulit untuk diramalkan, maka investasi
merupakan komponen yang paling mudah berubah. Faktor yang dapat mempengaruhi
investasi diantaranya nilai tukar, suku bunga, inflasi, dan infrastruktur.
2

2.2.1

pengaruh nilai tukar


secara teoritis dampak perubahan nilai tukar dan investasi bersifat tidak pasti.

Shikawa (1994), mengatakan pengaruh tingkat kurs yang berubah pada investasi
dapat langsung lewat beberapa saluran, perubahan kurs tersebut akan berpengaruh
lewat beberapa slauran, perubahan kurs tersebut akan berpengaruh pada dua
saluran, sisi permintaan dan sisi penawaran domestik. Dalam jangka pendek,
penurunan tingkat nilai tukar akan mengurangi investasi melalui pengaruh negatif
nya pada absorbsi domestik. Karena penurunan tingkat kurs ini akan
menyebabkan nilai riil aset masyarakat yang di sebabkan kenaikan tingkat hargaharga secara umum dan selanjutnya akan menurunkan permintaan domestik
masyarakat. Gejala tersebut pada tingkat perusahaan akan di respon dengan
penurunan pada alokasi modal pada investasi.
Pada sisi penawaran, pengaruh aspek pengalihan pengeluaran akan perubahan
tingkat kurs pada inveastasi relatif tidak menentu. Penurunan nilai tukar mata
uang domestik akan menaikan produk-produk impor yang di ukur dengan mata
uang domestik dan dengan demikian akan meningkatkan harga barang-barang
yang akan di perdagangkan relatif terhadap barang-barang yang tidak di
perdagangkan, sehingga di dapatkan penyataan nilai tukar mata uang domestik
akan mendorong ekspansi investasi pada barang-barang perdagangan tersebut.
2.2.2 pengaruh tingkat suku bunga
tingkat bunga mempunyai pengaruh yang signifikan pada dorongan untuk
berinvestasi. Pada kegiatan produksi, pengolahan barang-barang modal atau bahan
baku produksi memerlukan modal lain untuk menghasilkan.
2.2.3 pengaruh tingkat inflasi.
Tingkat inflasi berpengaruh negatif pada yingkat investasi hal ini disebabkan
karena tingkat inflasi yang tinggi akan meningkatkan risiko proyek investasi dan
dalam jangka panjang inflasi yang tinggi dapat mengurangi rata-rata masa jatuh
pinjam modal serta menimbulkan distrosi informasi tentang harga-harga relatif.
Disamping itu, menurut Greene dan Pillanueva (1991), tingkat inflasi yang tinggi
sering dinyatakan sebagai ukuran ketidakstabilan roda ekonomi makro dan suatu
ketidakmampuan pemerintah dalam mengendalikan kebijakan ekonomi makro.
2.2.4 pengaruh infrastruktur.
Seperti dilakukan banyak negara di dunia, pemerintah mengundang investor guna
berpartisipasi menanamkan modalnya di sektor-sektor infrastruktur, seperti jalan
tol, sumber energi listrik, sumber daya air, pelabuhan, dan lain-lain. Partisipasi
tersebut dapat berupa pembiayaan dalam mata uang rupiah atau mata uang asing.
3

Melihat perkembangan makro saat ini, terutama memperhatikan kecenderungan


penurunan tingkat bunga.
Pembangunan kembali infrastruktur tampaknya menjadi suatu alternatif pilihan
yang diambil oleh pemerintah dalam rangka menanggulangi krisis. Pembangunan
infrastruktur akan menyerap banyak tenaga kerja yang selanjutnya akan
berpengaruh

pada

meningkatnya

gairah

ekonomi

masyarakat.

Dengan

infrastruktur yang memadai, efisiensi yang dicapai oleh dunia usaha akan makin
besar dan investasi yang didapat semakin meningkat.
2.3 Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN)
Penanaman Modal Dalam Negeri adalah kegiatan menanam modal untuk melakukan
usaha di wilayah negara Republik Indonesia yang dilakukan oleh penanam modal
dalam negeri dengan menggunakan modal dalam negeri.Ketentuan mengenai
Penanaman Modal diatur didalam Undang-undang No. 25 Tahun 2005 tentang
Penanaman Modal.
2.3.1 Latar Belakang PMDN
- Penyelenggaraan pembangunan ekonomi nasional adalah untuk mempertinggi
kemakmuran rakyat, modal merupakan faktor yang sangat penting dan
-

menentukan.
Perlu diselenggarakan pemupukan dan pemanfaatan modal dalam negeri
dengan cara rehabilitasi pembaharuan, perluasan , pemnbangunan dalam

bidang produksi barang dan jasa


Perlu diciptakan iklim yang baik, dan ditetapkan ketentuan-ketentuan yang

mendorong investor dalam negeri untuk menanamkan modalnya di Indonesia


Dibukanya bidang-bidang usaha yang diperuntukan bagi sektor swasta
Pembangunan ekonomi selayaknya disandarkan pada kemampuan rakyat

Indonesia sendiri
Penanaman modal (investment), penanaman uang atau modal dalam suatu
usaha dengan tujuan memperoleh keuntungan dari usaha tersebut. Investasi
sebagai wahana dimana dana ditempatkan dengan harapan untuk dapat

memelihara atau menaikkan nilai atau memberikan hasil yang positif


Pasal 1 angka 2 UUPM meneyebutkan bahwa PMDN adalah kegiatan
menanam modal untuk melakukan usaha di wilayah Negara RI yang dilakukan

oleh penanam modal dalam negeri dengan menggunakan modal dalam negeri
Sedangkan yang dimaksud dengan penanam modal dalam negeri adalah
perseorangan WNI, badan usaha Indonesia, Negara RI, atau daerah yang
melakukan penanaman modal di wilayah Negara RI (Pasal 1 angka 5 UUPM)

Bidang usaha yang dapat menjadi garapan PMDN adalah semua bidang usaha

yang ada di Indonesia


Namun ada bidang-bidang yang perlu dipelopori oleh pemerintah dan wajib
dilaksanakan oleh pemerintah . misal: yang berkaitan dengan rahasia dan

pertahanan Negara
PMDN di luar bidang-bidang tersebut dapat diselenggarakan oleh swasta
nasional. Misal : perikanan,perkebunan, pertanian, telekomunikasi, jasa

umum, perdagangan umum


PMDN dapat merupakan sinergi bisnis antara modal Negara dan modal swasta

2.3.2
-

nasional. Misal: di bidang telekomunikasi,perkebunan


Faktor Faktor yang Mempengaruhi PMDN
Potensi dan karakteristik suatu daerah
Budaya masyarakat
Pemanfaatan era otonomi daerah secara proposional
Peta politik daerah dan nasional
Kecermatan pemerintah daerah dalam menentukan kebijakan lokal dan
peraturan daerah yang menciptakan iklim yang kondusif bagi dunia bisnis dan
investasi

2.3.3
-

Syarat-syarat PMDN
Permodalan: menggunakan modal yang merupakan kekayaan masyarakat

Indonesia
Pelaku Investasi : Negara dan swasta. Pihak swasta dapat terdiri dari orang

dan atau badan hukum yang didirikan berdasarkan hukum di Indonesia


Bidang usaha : semua bidang yang terbuka bagi swasta, yang dibina,

dipelopori atau dirintis oleh pemerintah


Perizinan dan perpajakan : memenuhi perizinan yang ditetapkan oleh
pemerintah daerah. Antara lain : izin usaha, lokasi, pertanahan, perairan,

eksplorasi, hak-hak khusus, dll


Batas waktu berusaha : merujuk kepada peraturan dan kebijakan masing-

masing daerah
Tenaga kerja: wajib menggunakan tenaga ahli bangsa Indonesia, kecuali
apabila jabatan-jabatan tertentu belum dapat diisi dengan tenaga bangsa
Indonesia. Mematuhi ketentuan UU ketenagakerjaan (merupakan hak dari
karyawan)

2.4 Penanaman Modal Asing (PMA)


2.4.1 Pengertian
Penanaman Modal di Indonesia diatur dengan Undang-Undang Nomor
25 tahun 2007 tentang Penanaman Modal. Dalam Undang-Undang ini yang
5

dimaksud dengan Penanaman Modal Asing adalah kegiatan menanam modal


untuk melakukan usaha di wilayah Republik Indonesia yang dilakukan oleh
penanam modal asing, baik menggunakan modal asing sepenuhnya maupun
yang berpatungan dengan penanam modal dalam negeri (Pasal 1 UndangUndang Nomor 25 tahun 2007 tentang Penanaman Modal).
Penanaman Modal Asing (PMA) lebih banyak mempunyai kelebihan
diantaranya sifatnya jangka panjang, banyak memberikan andil dalam alih
teknologi, alih keterampilan manajemen, membuka lapangan kerja baru.
Lapangan kerja ini, sangat penting bagi negara sedang berkembang mengingat
2.4.2
-

terbatasnya kemampuan pemerintah untuk penyediaan lapangan kerja.


Fungsi Penanaman Modal Asing bagi Indonesia
Sumber dana modal asing dapat dimanfaatkan untuk mempercepat investasi

dan pertumbuhan ekonomi.


Modal asing dapat berperan penting dalam penggunaan dana untuk perbaikan

struktural agar menjadi lebih baik lagi.


Membantu dalam proses industrilialisasi yang sedang dilaksanakan.
Membantu dalam penyerapan tenaga kerja lebih banyak sehingga mampu

mengurangi pengangguran.
Mampu meningkatkan kesejahteraan pada masyarakat.
Menjadi acuan agar ekonomi Indonesia semakin lebih baik lagi dari

sebelumnya.
Menambah cadangan devisa negara dengan pajak yang diberikan oleh

2.4.3
-

penanam modal.
Tujuan Penanaman Modal Asing
Untuk mendapatkan keuntungan berupa biaya produksi yang rendah, manfaat

pajak lokal dan lain-lain.


Untuk membuat rintangan perdagangan bagi perusahaan-perusahaan lain
Untuk mendapatkan return yang lebih tinggi daripada di negara sendiri melalui
tingkat pertumbuhan ekonomi yang lebih tinggi, sistem perpajakan yang lebih

2.4.4
-

menguntungkan dan infrastruktur yang lebih baik.


Untuk menarik arus modal yang signifikan ke suatu negara
Faktor yang Mempengaruhi Berkurangnya PMA
Politik dan Keamanan.
Banyaknya kasus demonstrasi/ pemogokkan di bidang ketenagakerjaan.
Pemahaman yang keliru terhadap pelaksanaan Undang-Undang Otonomi
Daerah serta belum lengkap dan jelasnya pedoman menyangkut tata cara

pelaksanaan otonomi daerah.


Kurangnya jaminan kepastian hukum.
Lemahnya penegakan hukum.
Kurangnya jaminan/ perlindungan Investasi.
Dicabutnya berbagai insentif di bidang perpajakkan
6

Masih maraknya praktek KKN


Citra buruk Indonesia sebagai negara yang bangkrut, diambang disintegrasi
dan tidak berjalannya hukum secara efektif makin memerosotkan daya saing

Indonesia dalam menarik investor untuk melakukan kegiatannya di Indonesia.


- Rendahnya kualitas Sumber Daya Manusia
2.4.5 Hal Hal yang Perlu Dipertimbangkan dalam PMA
1) Bagi Investor
- Adanya kepastian hukum.
- Fasilitas yang memudahkan transfer keuntungan ke negara asal.
- Prospek rentabilitas, tak ada beban pajak yang berlebihan.
- Adanya kemungkinan repatriasi modal (pengambilalihan modal oleh
pemerintah pusat dan daerah) atau kompensasi lain apabila keadaan memaksa.
- Adanya jaminan hukum yang mencegah kesewenang-wenangan.
2) Bagi Penerima Investasi
- Pihak penerima investasi harus sadar bahwa kondisi sosial, politik, ekonomi
-

negaranya menjadi pusat perhatian investor.


Dicegah tindakan yang merugikan negara penerima investasi dalam segi

ekonomis jangka panjang dan pendek.


Transfer teknologi dari para investor.
Pelaksanaan investasi langsung atau investasi tidak langsung betul-betul
dilakukan dengan prinsip saling menguntungkan (mutual benefit) dan terutama

2.4.6
-

pembangunan bagi negara/ daerah penerima.


Faktor Penarik Investor Asing
Transparansi pasar keuangan dalam informasi yang terpercaya yang mengalir
dalam suatu aliran yang stabil. Tidak adanya transparansi selama proses

investasi dapat sangat membatasi rentang perhatian para investor asing.


Pasar finansial yang terbuka harus dibebaskan dari kendali pemerintah

langsung dan perdagangan bawah tangan (insider trading).


Adanya aturan hukum para ahli ekonomi yang telah disepakati.
Nilai tukar yang fleksibel. Sehingga memudahkan para investor untuk
berinvestasi.

BAB III
PENUTUP
3.1 kesimpulan
Investasi merupakan penanaman dana yang dilakukan oleh suatu perusahaan
kedalam suatu aset dengan harapan memperoleh pendapatan dimasa yang aka
datang (Martono,2004). Faktor yang mempengaruhi investasi diantaranya: nilai
tukar, suku bunga, inflasi, dan infrastruktur. Penanaman Modal Dalam Negeri
(PMDN) adalah kegiatan menanam modal untuk melakukan usaha di wilayah
7

negara Republik Indonesia yang dilakukan oleh penanam modal dalam negeri
dengan menggunakan modal dalam negeri.Ketentuan mengenai Penanaman
Modal diatur didalam Undang-undang No. 25 Tahun 2005 tentang Penanaman
Modal. Sedangkan Penanaman Modal Asing (PMA) adalah kegiatan menanam
modal untuk melakukan usaha di wilayah Republik Indonesia yang dilakukan
oleh penanam modal asing, baik menggunakan modal asing sepenuhnya maupun
yang berpatungan dengan penanam modal dalam negeri
3.2 saran
- Indonesia harus bisa membenahi terlebih dahulu sistem politik dan hukum
agar para investor akan lebih banyak yang tertarik untuk berinvestasi di
-

Indonesia.
Tidak mempersulit para investor dengan peraturan peraturan yang

menyebabkan mereka tidak mau berinvestasi.


Meningkatkan kualitas Sumber Daya Manusianya dengan memberikan

pelatihan pelatihan tentang industrilialisasi.


Memperbaiki infrastruktur yang dapat dimanfaatkan bagi para investor

maupun para pekerjanya.


Perusahaan memberikan asuransi jiwa pada para pekerjanya. Sehingga
mereka terlindungi dalam pekerjaannya.

DAFTAR RUJUKAN
Pujoalwanto, Basuki.2014.Perekonomian Indonesia Tinjauan Historis, Teoritis, dan
Empiris.Yogyakarta:Graha ilmu.
Http//filzarachmatina.blogspot.com/2012/03/tugas-mata-kuliah-ekonomi-indonesia.html?=1
(diakses pada tanggal 19 Februari 2015 pukul 13.05 Wib)

Anda mungkin juga menyukai